BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pangsa pasar obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan daerah Jabotabek pada khususnya cukup besar dibanding dengan obat bebas lainnya, baik dilihat dari volume penjualan dan nilai penjualan. Hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar produsen untuk memperebutkan market share yang besar tersebut. Persaingan yang ketat ini dominasi oleh produsen lokal dan produsen luar negeri yang memproduksi obat analgesic adult dalam bentuk tablet dan puyer, berdasarkan riset ACNielsen, total produsen yang berkecimpung dalam industri obat analgesic adult ini secara nasional mencapai 15 produsen dengan berbagai merek dan positioning berbeda-beda. Untuk menghadapi pasar yang ketat dan para pesaing yang sebagian besar adalah pemain lama dalam industri ini, membuat strategi pemasaran yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Segmentation, targeting dan positioning digunakan untuk membedakan produk OKB sakit kepala dengan produk obat analgesic adult lainnya. Marketing mix digunakan untuk menganalisa kekurangan yang ada pada produk OKB sakit kepala dan memberikan langkah langkah untuk memperbaikannya. Penelitian kami dimulai dengan mempelajari industri obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan di daerah Jabotabek pada khususnya, mempelajari juga 85
86 gambaran retail di Indonesia dan Jabotabek yang berperan dalam pendistribusian produk analgesic adult, memahami strategi pemasaran produk OKB sakit kepala yang berjalan saat ini serta meninjau kinerja dari strategi pemasaran tersebut, setelah itu kami mendiagnosa dengan menyajikan analisis tentang SWOT perusahaan, produk dan analisis Porter 5 Forces, survei pasar (dilakukan oleh DEKA) dan pesaing menjadi tambahan bagi kami untuk lebih memahami permasalah yang dihadapi oleh produk OKB saat ini. Kami menyimpulkan bahwa produk OKB sakit kepala di daerah Jabotabek memiliki kelemahan pada tiga sisi. Sisi pertama adalah pada sisi produk OKB sakit kepala itu sendiri, sisi kedua terletak pada pendistribusiannya dan sisi ketiga terletak pada promosi. Dengan memperbaiki tiga sisi tersebut, kami harap penjualan produk OKB sakit kepala di daerah Jabotabek dapat meningkat. Kekurangan pada sisi produk terletak pada kemasan yang menurut konsumen warna yang digunakan tidak mencerminkan kemasan obat pada umumnya, selain itu bentuk tablet juga dinilai terlalu besar sehingga sulit untuk dikonsumsi atau ditelan. Kekurangan sisi distribusi terletak pada kurang meratanya jalur pendistribusian sehingga konsumen sulit dalam memperoleh produk OKB sakit kepala. Pada sisi promosi terdapat kekurangan penyampaian komunikasi lewat media iklan terutama iklan TV sehingga konsumen kurang menangkap pesan yang disampaikan dengan jelas dan benar.
87 5.2 Saran Berdasarkan hasil analisa yang telah kami simpulkan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah : 1. Pada sisi produk Kami menyarankan untuk mengganti kemasan dengan warna yang lebih mencerminkan warna kemasan obat pada umumnya dan lebih sesuai dengan segmentasi OKB yaitu obat bagi pria. Artinya warna kemasan OKB dapat disesuaikan dengan warna yang disukai pria, yaitu biru dengan warna dasar putih agar menimbulkan kesan lebih berkualitas. Untuk tablet OKB, kami sarankan agar bentuk inovatif diamond tetap dipertahankan sebagai diferensiasi dari produk analgesic adult lainnya, tetapi ukurannya dibuat lebih ramping atau tidak gemuk agar lebih mudah dikonsumsi konsumen. 2. Pada sisi distribusi Kami menyarankan peran PT. Arta Boga Cemerlang untuk lebih fokus ke jalur distribusi modern market (supermarket dan minimarket), karena mereka memiliki latar belakang pendistribusian produk consumer goods yang cukup baik pada jalur distribusi ini khususnya pada daerah Jabotabek. Kami melihat juga kesulitan PT. Arta Boga Cemerlang dalam pendistribusian obat karena belum pernah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Fokus PT. Arta Boga Cemerlang dalam pendistribusian
88 obat menjadi terlihat kurang, hal ini disebabkan oleh banyaknya produk consumer goods yang mereka harus distribusikan juga pada saat yang bersamaan. Kami tidak melihat adanya kesamaan pola pada pendistribusian obat dengan pola pendistribusian produk consumer goods, hal tersebut dapat dilihat pada produk obat analgesic adult lain yang memiliki distributor khusus dalam pendistribusian obat mereka. Untuk provision outlets, apotik serta toko-toko obat sebaiknya melalui jalur distribusi pedagang besar farmasi (PBF), karena PBF lebih memahami pola pendistribusian obat dalam wilayah jangkauan mereka sehingga lebih tepat sasaran dan hasilnya maksimal. Spreading agency diperlukan dalam membantu pemerataan distribusi, terutama pada jalur distribusi ke semi permanent shop (SPS / rombong) dan sebagian provision warung yang sulit dijangkau oleh PBF. Jalur pendistribusian lewat Spreading Agency sifatnya tidak permanen dan hanya khusus pada daerah-daerah yang akan dijadikan target focus attacking. Kami juga menyarankan agar PT. OrangTua Farma mengimplementasikan sistem call center di dalam saluran distribusi untuk lebih memudahkan monitoring jumlah stok, sehingga masalah tidak terjualnya OKB atau kekurangan stok OKB pada masing-masing retailer dapat dapat diatasi dengan lebih up to date. Untuk menekan biaya dan memaksimalkan hasil strategi pemasaran baru, kami menyarankan implementasi strategi melalui focus attacking, yaitu
89 memasuki daerah-daerah yang dinilai potensial satu per satu secara fokus, misalnya untuk wilayah Jabotabek kami menyarankan agar tidak mengimplementasikan strategi pemasaran di seluruh wilayah Jabotabek secara bersamaan, melainkan fokus pada wilayah yang potensial, yaitu Bogor. Setelah itu baru dilanjutkan kepada daerah potensial lain. 3. Pada sisi promosi Pada sisi promosi, kami menyarankan untuk memperbaiki iklan TV dengan mengutamakan sisi keunggulan OKB (cepat larut dalam darah dan murah), emotional benefit dengan endorser (agar konsumen tertarik untuk mencoba), serta didukung edukasi terhadap konsumen, contohnya dengan menyampaikan pesan jika seseorang terserang sakit kepala dan ingin tetap beraktivitas, sebaiknya minum OKB. Pemberian diskon kepada retailer juga penting diperhatikan untuk merangsang retailer dalam pendistribusian dan penjualan produk OKB. Memperkuat promosi Below the line sebagai alat untuk membantu ketiga jalur distribusi, yaitu PT. Arta Boga Cemerlang, PBF, spreading agency sehingga focus attacking yang dilakukan dapat lebih maksimal. Below the line dilakukan agar saat focus attacking dijalankan, daerah-daerah yang dituju sudah terlebih dahulu dipenuhi dengan spanduk-spanduk, papan pembatas, dan lain-lain.