BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya

Kuesioner Konsumen Terhadap Kategori Produk OKB Sakit Kepala

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

Kata Kunci: pemasaran, penetrasi pasar, 4P, segmentasi, target, posisi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam industri ini cukup ketat karena semua saling

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ASPEK MARKETING. Business Plan Template

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi secara ketat, tidak terkecuali perusahaan distributor yang bersaing

ANALISIS ASPEK MARKETING

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, banyak bermunculan produsen atau

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market,

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB II LANDASAN TEORI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari hari kepada para konsumen. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BABI PENDAHULUAN. produk tertentu dengan sederet pilihan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

BAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB II PT.SIMEX PHARMACEUTICAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Marketing Plan untuk UKM The Strategy. Oleh hermas puspito

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis seperti globalisasi dan perkembangan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

Tugas: Analisis Strategi Pemasaran Teh Botol Sosro (STP&4P) Strategi Pemasaran STP (Segmentation, Targetting and Positioning)

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen di pasar yang luas.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan predikat investment grade level. Kedua, pendapatan perkapita yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus kemampuannya mendapatkan laba. Saat ini perusahaan harus dapat. kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memproduksi atau memasarkan produk yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

Programming TV. Segmentasi Demografis + Psikografis. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat terhadap produk multivitamin belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya perkembangan jaman juga akan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pangsa pasar obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan daerah Jabotabek pada khususnya cukup besar dibanding dengan obat bebas lainnya, baik dilihat dari volume penjualan dan nilai penjualan. Hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar produsen untuk memperebutkan market share yang besar tersebut. Persaingan yang ketat ini dominasi oleh produsen lokal dan produsen luar negeri yang memproduksi obat analgesic adult dalam bentuk tablet dan puyer, berdasarkan riset ACNielsen, total produsen yang berkecimpung dalam industri obat analgesic adult ini secara nasional mencapai 15 produsen dengan berbagai merek dan positioning berbeda-beda. Untuk menghadapi pasar yang ketat dan para pesaing yang sebagian besar adalah pemain lama dalam industri ini, membuat strategi pemasaran yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Segmentation, targeting dan positioning digunakan untuk membedakan produk OKB sakit kepala dengan produk obat analgesic adult lainnya. Marketing mix digunakan untuk menganalisa kekurangan yang ada pada produk OKB sakit kepala dan memberikan langkah langkah untuk memperbaikannya. Penelitian kami dimulai dengan mempelajari industri obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan di daerah Jabotabek pada khususnya, mempelajari juga 85

86 gambaran retail di Indonesia dan Jabotabek yang berperan dalam pendistribusian produk analgesic adult, memahami strategi pemasaran produk OKB sakit kepala yang berjalan saat ini serta meninjau kinerja dari strategi pemasaran tersebut, setelah itu kami mendiagnosa dengan menyajikan analisis tentang SWOT perusahaan, produk dan analisis Porter 5 Forces, survei pasar (dilakukan oleh DEKA) dan pesaing menjadi tambahan bagi kami untuk lebih memahami permasalah yang dihadapi oleh produk OKB saat ini. Kami menyimpulkan bahwa produk OKB sakit kepala di daerah Jabotabek memiliki kelemahan pada tiga sisi. Sisi pertama adalah pada sisi produk OKB sakit kepala itu sendiri, sisi kedua terletak pada pendistribusiannya dan sisi ketiga terletak pada promosi. Dengan memperbaiki tiga sisi tersebut, kami harap penjualan produk OKB sakit kepala di daerah Jabotabek dapat meningkat. Kekurangan pada sisi produk terletak pada kemasan yang menurut konsumen warna yang digunakan tidak mencerminkan kemasan obat pada umumnya, selain itu bentuk tablet juga dinilai terlalu besar sehingga sulit untuk dikonsumsi atau ditelan. Kekurangan sisi distribusi terletak pada kurang meratanya jalur pendistribusian sehingga konsumen sulit dalam memperoleh produk OKB sakit kepala. Pada sisi promosi terdapat kekurangan penyampaian komunikasi lewat media iklan terutama iklan TV sehingga konsumen kurang menangkap pesan yang disampaikan dengan jelas dan benar.

87 5.2 Saran Berdasarkan hasil analisa yang telah kami simpulkan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah : 1. Pada sisi produk Kami menyarankan untuk mengganti kemasan dengan warna yang lebih mencerminkan warna kemasan obat pada umumnya dan lebih sesuai dengan segmentasi OKB yaitu obat bagi pria. Artinya warna kemasan OKB dapat disesuaikan dengan warna yang disukai pria, yaitu biru dengan warna dasar putih agar menimbulkan kesan lebih berkualitas. Untuk tablet OKB, kami sarankan agar bentuk inovatif diamond tetap dipertahankan sebagai diferensiasi dari produk analgesic adult lainnya, tetapi ukurannya dibuat lebih ramping atau tidak gemuk agar lebih mudah dikonsumsi konsumen. 2. Pada sisi distribusi Kami menyarankan peran PT. Arta Boga Cemerlang untuk lebih fokus ke jalur distribusi modern market (supermarket dan minimarket), karena mereka memiliki latar belakang pendistribusian produk consumer goods yang cukup baik pada jalur distribusi ini khususnya pada daerah Jabotabek. Kami melihat juga kesulitan PT. Arta Boga Cemerlang dalam pendistribusian obat karena belum pernah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Fokus PT. Arta Boga Cemerlang dalam pendistribusian

88 obat menjadi terlihat kurang, hal ini disebabkan oleh banyaknya produk consumer goods yang mereka harus distribusikan juga pada saat yang bersamaan. Kami tidak melihat adanya kesamaan pola pada pendistribusian obat dengan pola pendistribusian produk consumer goods, hal tersebut dapat dilihat pada produk obat analgesic adult lain yang memiliki distributor khusus dalam pendistribusian obat mereka. Untuk provision outlets, apotik serta toko-toko obat sebaiknya melalui jalur distribusi pedagang besar farmasi (PBF), karena PBF lebih memahami pola pendistribusian obat dalam wilayah jangkauan mereka sehingga lebih tepat sasaran dan hasilnya maksimal. Spreading agency diperlukan dalam membantu pemerataan distribusi, terutama pada jalur distribusi ke semi permanent shop (SPS / rombong) dan sebagian provision warung yang sulit dijangkau oleh PBF. Jalur pendistribusian lewat Spreading Agency sifatnya tidak permanen dan hanya khusus pada daerah-daerah yang akan dijadikan target focus attacking. Kami juga menyarankan agar PT. OrangTua Farma mengimplementasikan sistem call center di dalam saluran distribusi untuk lebih memudahkan monitoring jumlah stok, sehingga masalah tidak terjualnya OKB atau kekurangan stok OKB pada masing-masing retailer dapat dapat diatasi dengan lebih up to date. Untuk menekan biaya dan memaksimalkan hasil strategi pemasaran baru, kami menyarankan implementasi strategi melalui focus attacking, yaitu

89 memasuki daerah-daerah yang dinilai potensial satu per satu secara fokus, misalnya untuk wilayah Jabotabek kami menyarankan agar tidak mengimplementasikan strategi pemasaran di seluruh wilayah Jabotabek secara bersamaan, melainkan fokus pada wilayah yang potensial, yaitu Bogor. Setelah itu baru dilanjutkan kepada daerah potensial lain. 3. Pada sisi promosi Pada sisi promosi, kami menyarankan untuk memperbaiki iklan TV dengan mengutamakan sisi keunggulan OKB (cepat larut dalam darah dan murah), emotional benefit dengan endorser (agar konsumen tertarik untuk mencoba), serta didukung edukasi terhadap konsumen, contohnya dengan menyampaikan pesan jika seseorang terserang sakit kepala dan ingin tetap beraktivitas, sebaiknya minum OKB. Pemberian diskon kepada retailer juga penting diperhatikan untuk merangsang retailer dalam pendistribusian dan penjualan produk OKB. Memperkuat promosi Below the line sebagai alat untuk membantu ketiga jalur distribusi, yaitu PT. Arta Boga Cemerlang, PBF, spreading agency sehingga focus attacking yang dilakukan dapat lebih maksimal. Below the line dilakukan agar saat focus attacking dijalankan, daerah-daerah yang dituju sudah terlebih dahulu dipenuhi dengan spanduk-spanduk, papan pembatas, dan lain-lain.