VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX"

Transkripsi

1 VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat faktor ini yang kemudian akan menghasilkan alternatif strategi bauran pemasaran. Keempat faktor ini masing-masingnya memiliki variabel pemasaran yang saling mendukung dan berinteraksi satu sama lainnya seperti yang diuraikan pada gambar 3 sebelumnya. Namun, dalam menentukan strategi bauran pemasaran untuk perusahaan, tidak semua variabel pemasaran yang ada pada gambar 3 dipakai untuk menentukan strategi bauran pemasaran perusahaan. Hal ini mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: 1. Sebagian variabel pemasaran lainnya telah dipilih pada strategi pemasaran yang terdahulu. Namun, variabel-variabel tersebut masih belum efektif untuk meningkatkan penjualan AirOx. (Dapat dilihat pada Tabel 3 mengenai perkembangan volume penjualan AirOx dari ). 2. Perusahaan menentukan variabel pemasaran berdasarkan skala prioritas (kebutuhan) dalam upaya meningkatkan penjualan AirOx. Berdasarkan penelitian terdahulu, akan diperoleh variabel-variabel yang tepat baik berdasarkan tingkat kepentingannya ataupun berdasarkan tingkat pelaksanaannya guna merumuskan strategi bauran pemasaran perusahaan. 3. Setiap variabel yang dipilih dari unsur-unsur bauran pemasaran dapat mewakili keberadaan variabel lainnya yang tidak terpilih. 6.1 Strategi Bauran Produk Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen dan diharapkan dapat memenuhi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Strategi produk adalah strategi untuk menentukan bagaimana produk yang ditawarkan ke pasar mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Dalam menyusun strategi bauran produk, manajemen akan merumuskan strategi yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan saat ini agar dapat diaplikasikan oleh perusahaan.

2 Keputusan konsumen untuk memilih jenis produk yang akan dikonsumsi, akan ditentukan oleh tingkat kualitas produk yang ditunjukkan dengan kemampuannya memberi manfaat bagi konsumen, tingkat kuantitas produk yang ditunjukkan dengan kemampuan ketersediaan produk yang selalu kontiniu dimasyarakat, dan keragaman produk yang ditunjukkan dengan kemampuannya memenuhi keinginan konsumen sesuai dengan kebutuhannya. Ketiga hal ini yang nantinya akan menjadi variabel-variabel dari strategi bauran produk. Variabel lainnya seperti ciri produk, merek produk, kemasan produk, ukuran produk, pelayanan, garansi, imbalan dan desain tidak dijadikan sebagai variabel dalam strategi bauran produk karena beberapa variabel ini dapat digabungkan menjadi satu variabel dan terwakilkan fungsinya. Variabel ciri produk, merek produk, ukuran produk dan desain produk diwakilkan fungsinya oleh variabel kemasan karena di dalam variabel kemasan telah mencerminkan ciri produk, menampilkan merek produk, ukuran produk dan juga menyajikan desain produk. Sedangkan variabel kemasan akan diwakilkan fungsinya oleh variabel kualitas produk dimana di dalam variabel kualitas produk akan diuraikan sejauh mana kemasan dapat mempengaruhi kualitas produk. Kemasan dapat menunjukkan nilai kenyamanan bagi konsumen dan nilai promosi bagi produsen. Terhadap variabel pelayanan, garansi, dan imbalan juga dapat terwakilkan fungsinya pada variabel kualitas produk. Pelayanan, garansi, dan imbalan termasuk upaya perusahaan memberikan penjaminan purna jual produknya. Ini menandakan bahwa perusahaan sangat menjaga kualitas produknya sehingga siap untuk memberikan jaminan pelayanan, garansi, dan imbalan terhadap purna jual produk yang dikeluarkannya. Ini juga menandakan bahwa terdapat hubungan antara kualitas produk dengan penjaminan purna jual produk. Hal inilah yang membuat variabel pelayanan, garansi, dan imbalan disatukan ke dalam variabel kualitas produk. Maka, variabel yang menjadi strategi produk adalah kualitas produk, kuantitas produk, dan keragaman produk Kualitas produk Kualitas produk termasuk hal yang menjadi prioritas perusahaan dalam penentuan strategi bauran produk. Kualitas produk merupakan variabel yang 69

3 menentukan bagi konsumen untuk membeli suatu produk dan menentukan tingkat kepuasan yang diperoleh oleh konsumen. Kualitas produk dapat dilihat dari bahan baku yang dipakai, pengemasan yang dilakukan, atribut yang ada pada produk tersebut seperti rasa, bentuk, dan aroma, pelayanan purna jual. a. Bahan baku; AirOx merupakan air minum kemasan beroksigen yang diproduksi dengan teknologi modern dari Jerman yang berasal dari mata air pegunungan yang dimurnikan secara reverse osmosis (Lihat sub bab 5 mengenai deskripsi produk dan proses produksinya) untuk menjamin kemurnian airnya, sehingga jaminan kualitasnya dapat terpercaya. AirOx ditunjang dengan bahan baku dan sistem pengolahan yang baik. b. Pengemasan; Dalam hal ini, AirOx dikemas dalam botol PET (Poly Ethylene Terephtatale) tebal dan langsung ditutup supaya kandungan oksigennya tetap terjaga. Tutup botol AirOx dirancang khusus, yaitu berlapis ganda pada bagian dalam sehingga dapat menahan kebocoran oksigen. c. Teknologi; pengolahan AirOx menggunakan teknologi reverse osmosis yang meliputi enam proses pemurnian, antara lain: penyaringan dengan sand filter, penyaringan dengan carbon filter, pengurangan kesadahan air (softener), penyaringan dengan cartridge filter, reverse osmosis tahap 1, dan reverse osmosis tahap 2. d. Atribut (rasa dan aroma); AirOx tidak mempunyai rasa dan tidak memiliki aroma sehingga aman untuk dikonsumsi oleh semua segmen yang dituju oleh AirOx. e. Pelayanan purna jual; pencantuman label Customer Care pada setiap kemasan AirOx sebagai upaya memaksimalkan pelayanan perusahaan terhadap konsumen loyalnya. Upaya menjaga kualitas mulai dari proses hingga pelayanan purna jual merupakan cara perusahaan untuk mempertahankan kualitas AirOx, sehingga produk tersebut dapat berjalan sesuai fungsinya. Perusahaan juga memberikan pelayanan purna jual melalui customer care yang dicantumkan pada kemasan AirOx. Melalui pelayanan ini, konsumen dengan mudah menyampaikan aspirasinya mengenai kelebihan ataupun kekurangan AirOx. Dalam upaya 70

4 meningkatkan penjualan AirOx, perusahaan akan selalu berusaha menjaga kepercayaan konsumen dengan tetap menjaga kualitas produknya agar konsumen terus melakukan keputusan membeli AirOx Kuantitas produk Kuantitas produk juga memiliki peran besar dalam menentukan strategi bauran produk. Banyaknya produk yang ada di pasaran, akan berpengaruh terhadap upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Kuantitas produk juga akan menjamin ketersediaan produk sampai di tingkat pengecer sehingga masyarakat mudah untuk menemukan AirOx pada saat dibutuhkan. Ini juga menghindari berpindahnya konsumen ke merek-merek lain. Perusahaan juga akan melakukan produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan termasuk juga menyediakan bahan baku yang disesuaikan dengan target produksinya. Dalam penyediaan bahan baku, perusahaan menggunakan SOL (Surat Order Logistik) yang isinya adalah daftar jumlah kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh bagian produksi. Perusahaan juga menggunakan SOP (Surat Order Produksi) yang isinya adalah jumlah kebutuhan produk yang harus tersedia di gudang (warehouse). Dengan ini diharapkan dapat menjaga kontinuitas produk yang ada di pasaran dan menghindari terjadinya kekurangan stok barang Keragaman produk Variabel lain yang juga berpengaruh yaitu keragaman produk. Saat ini, AirOx hanya diproduksi dalam berbagai ukuran, tidak seperti para pesaingnya yang memproduksi air minum kemasaran beroksigen dalam dua ukuran, yaitu 350mL dan 600mL. Marketing Support Manager berpendapat bahwa untuk dapat mempertahankan pangsa pasar ataupun memperluas pangsa pasar agar mampu bertahan pada tingginya tingkat persaingan, maka perusahaan harus memiliki minimal karakteristik kesamaan produk secara umum dari produk-produk pendahulunya bahkan diharuskan untuk selalu lebih unggul dari produk-produk pesaing melalui inovasi produk. Keragaman produk yang dilakukan terdiri dari penambahan ukuran kemasan AirOx ke dalam dua ukuran, yaitu ukuran satu galon dan ukuran satu 71

5 tangki atau sejumlah 50 liter. Ukuran satu tangki (50 liter) ini diperuntukkan untuk distribusi channel sehingga jika konsumen membutuhkan AirOx selain dari membeli air tersebut dalam kemasan 350mL dan 600mL, maka konsumen dapat dengan mudah membelinya di tempat-tempat isi ulang atau yang disebut distrbution channel. 6.2 Strategi Bauran Harga Harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Bauran harga juga merupakan unsur dalam bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan perusahaan. Penentuan strategi bauran harga yang tepat sangat berpengaruh terhadap nilai penjualan dari AirOx. Penentuan strategi bauran harga juga harus memperhatikan perusahaan lain yang memasuki segmen pasar yang sama, karena segala tindakan perusahaan tersebut akan mengundang reaksi terhadap perusahaan-perusahaan lainnya dalam menaikkan atau menurunkan harga. Seperti yang dikemukakan pada teori (lihat Gambar 6), terdapat beberapa variabel dalam menentukan strategi bauran harga, yaitu variabel penetapan harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit. Dari variabel-variabel tersebut, maka ditentukanlah variabel penetapan harga sebagai variabel yang digunakan dalam menentukan strategi bauran harga. Terdapat beberapa metode dalam penetapan harga, namun perusahaan telah menentukan metode penetapan harganya berdasarkan harga pesaing yang kemudian untuk kebijakan atau taktiknya dibagi menjadi tiga, yaitu harga di atas pesaing, harga sama dengan pesaing, dan harga di bawah pesaing. Variabel lainnya seperti diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit tidak dimasukkan ke dalam strategi bauran harga. Variabel periode pembayaran dan syarat kredit tidak terpilih karena variabel ini dianggap tidak sesuai untuk ikut dalam menentukan strategi bauran harga. Karakteristik produk yang harganya relatif murah ditangan konsumen memungkinkan variabel periode pembayaran dan syarat kredit tidak efektif untuk dipakai sebagai variabel yang ikut dalam menentukan strategi bauran harga. 72

6 Sementara untuk variabel diskon dan potongan harga khusus tidak digunakan karena variabel ini sudah terwakili fungsinya dalam variabel penetapan harga. Maka variabel yang digunakan untuk menentukan strategi bauran harga adalah variabel penetapan harga yang terdiri dari harga di atas pesaing, harga sama dengan pesaing, dan harga di bawah pesaing. Penentuan strategi bauran harga melalui penetapan harga jual merupakan hasil kesepakatan bersama para pihak manajemen dengan mempertimbangkan berbagai faktor penyebab terbentuknya suatu harga. Keputusan harga jual telah dikoordinasikan dengan rancangan produk AirOx, distribusi dan promosi AirOx yang nantinya membentuk pemasaran yang konsisten dan efektif. Dalam menetapkan harga AirOx, PT Tirta Alam Semesta juga memperhatikan harga para pesaing yang memasuki segmen pasar yang sama. Perusahaan dalam menetapkan harga AirOx dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Aspek yang bersifat internal perusahaan yaitu sasaran pemasaran perusahaan. AirOx memilih segmen pasar untuk berbagai golongan baik bawah sampai ke atas yang membutuhkan air minum kesehatan untuk meningkatkan stamina. Untuk memudahkan penentuan harga, maka perusahaan juga membuat AirOx dalam berbagai kemasan agar konsumen memiliki pilihan sesuai dengan daya belinya. Aspek yang bersifat eksternal perusahaan yaitu pesaing. Hal ini karena semakin banyak perusahaan air kemasan beroksigen yang membidik target pasar untuk semua golongan. Oleh karena itu, perusahaan dalam menentukan harga AirOx sangat memperhatikan harga dari produk pesaingnya. Tabel 8. Daftar Harga Jual Beberapa Air Minum Dalam Kemasan Beroksigen di Tingkat Pengecer Tahun 2009 Harga Berdasarkan Ukuran (Rp) No Merek 350ml 600ml 19 liter 380 liter 1. Heksagonal AirOx Hidroxygen plus Spirit Oxyfine Actimo Super O Cleo Sumber: Data PT Mitra Anugerah Pratama Sejahtera 73

7 Harga jual AirOx di tingkat konsumen langsung yaitu sebesar rupiah per botol ukuran 350mL. Harga jual AirOx di tingkat konsumen langsung untuk ukuran satu karton kecil isi 12 botol berdimensi 25,5 cm x 18,5 cm x 18 cm, dengan berat 5 Kg adalah rupiah. Harga jual AirOx di tingkat konsumen langsung untuk ukuran karton besar isi 24 botol berdimensi 36,5 cm x 24,5 cm x 18 cm, dengan berat 10 Kg adalah rupiah. 6.3 Strategi Bauran Tempat Ketepatan dalam menentukan strategi bauran tempat dapat membantu perusahaan dalam mengefektifkan strategi pemasarannya. Strategi bauran tempat yang dimaksud adalah bukan hanya menganalisa tempat-tempat yang termasuk ke dalam lokasi pemasaran perusahaan seperti hypermarket, supermarket, minimarket, hotel, restoran dan pusat kebugaran, melainkan juga saluran pemasaran produk. Seperti yang dikemukakan pada teori (gambar 3), terdapat beberapa variabel dalam menentukan strategi bauran tempat, yaitu variabel saluran pemasaran, lokasi pemasaran, dan cakupan pasar. Dari variabel-variabel tersebut, maka ditentukan variabel saluran pemasaran dan lokasi pemasaran sebagai variabel yang digunakan dalam menentukan strategi bauran tempat. Pada variabel lokasi pemasaran, yang termasuk di dalamnya adalah pembukaan outlet-outlet di wilayah jalan protokol, dan pelayanan kebersihan dan kenyamanan di setiap lokasi pemasaran termasuk outlet. Sedangkan pada variabel saluran pemasaran, yang dilakukan adalah dengan perluasan distribution channel agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh AirOx karena agennya yang tersebar merata di setiap pelosok daerah. Variabel lain seperti cakupan pasar tidak dimasukkan ke dalam strategi bauran tempat karena variabel ini sudah terwakili fungsinya oleh variabel saluran pemasaran. Melalui distribution channel yang merata, maka perusahaan dapat mencakup wilayah pemasaran yang lebih luas lagi dengan jumlah konsumen lebih banyak. Oleh karena itu, perusahaan lebih memfokuskan variabel saluran pemasaran yang masuk ke dalam strategi bauran tempat. 74

8 Saluran pemasaran atau disebut distribusi merupakan faktor yang dapat meningkatkan hasil penjualan karena merupakan jalur penghubung antara produk dengan konsumennya. Jika saluran pemasaran dapat digunakan dengan baik, maka produk tersebut akan segera sampai ke tangan konsumen. Produk yang dipasarkan diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat menjangkau semua lokasi pemasaran. Oleh karena itulah perusahaan melakukan perluasan distribution channel secara merata disetiap daerah. Perusahaan memperhatikan saluran pemasaran karena perusahaan menyadari pentingnya jaringan pemasaran yang kuat untuk menjamin ketersediaan produk di pasaran. 6.4 Strategi Bauran Promosi Kegiatan promosi pada dasarnya adalah usaha komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai produknya dan biasanya cara mengkomunikasikannya dapat dilakukan melalui berbagai sarana publik yang tersedia ataupun alat-alat penunjang lainnya. Produk yang telah direncanakan dengan matang baik dari strategi harga, produk maupun distribusi, belum tentu menjamin keberhasilan pemasaran produk tersebut karena produk yang dibuat tidak dikenal oleh konsumen. Pemasaran produk dapat dilakukan jika masyarakat mengetahui keberadaan produk tersebut termasuk mengetahui informasi rinci mengenai produk itu. Oleh sebab itu, diperlukanlah promosi untuk mengenalkan produk tersebut ke masyarakat. Dalam upaya memperkenalkan AirOx kepada masyarakat, PT Tirta Alam Semesta menggunakan beberapa variabel, yaitu: Periklanan Pada awal berdiri, perusahaan dalam memperkenalkan produknya ke konsumen, tidak menggunakan iklan-iklan khusus. Konsumen hanya mengetahui keberadaan AirOx melalui mulut ke mulut seperti dari keluarga, kerabat dan teman. Namun, dalam perkembangannya, AirOx mulai melakukan promosi karena semakin banyak pesaing yang tumbuh di industri air minum kemasan beroksigen ini. Promosi iklan yang dilakukan perusahaan saat ini antara lain pemasangan papan reklame dan spanduk di jalan-jalan protokol dan pusat-pusat 75

9 keramaian, penyebaran brosur, dan pemasangan umbul-umbul di pinggir-pinggir jalan Promosi Penjualan Dalam promosi penjualan ini, perusahaan ikut memberikan kontribusi pada event-event tertentu, baik event yang bersifat sosial kemasyarakatan seperti 17 Agustus-an, hiburan seperti pagelaran musik lokal ataupun pertunjukkan seni di depan pendopo Kabupaten Bogor, dan lain-lain. Perusahaan akan menjadi sponsorship di setiap event tersebut. Bentuk promosi penjualan lain yang dilakukan perusahaan dalam mengenalkan AirOx adalah menggelar seminar-seminar di lingkungan kampus seperti mengadakan seminar tentang kesehatan di Universitas Padjajaran Bandung Tenaga penjualan Pada variabel ini, perusahaan memiliki tenaga penjualan yang terampil dalam memasarkan AirOx dan ditempatkan di setiap pusat-pusat keramaian seperti hypermarket dan hotel dimana terdapat outlet-outlet milik perusahaan. Perusahaan juga menempatkan tenaga-tenaga penjual tersebut di beberapa pusatpusat kebugaran. Perusahaan menggunakan sistem pemasaran langsung seperti ini agar perusahaan dapat langsung berhadapan dengan konsumen dan mengetahui sejauhmana tanggapan masyarakat terhadap keberadaan AirOx ini. Tenaga penjualan ini akan dibayarkan insentifnya berdasarkan komisi atau dengan kata lain berdasarkan banyaknya jumlah produk yang mampu dijual. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Strategi Produk, kebijakan yang diperhatikan adalah a. Kualitas produk b. Kuantitas produk c. Keragaman produk 2. Strategi Harga, kebijakan yang diperhatikan adalah a. Harga di atas pesaing b. Harga sama dengan pesaing 76

10 c. Harga di bawah pesaing 3. Strategi Tempat, kebijakan yang diperhatikan adalah a. Lokasi pemasaran b. Saluran pemasaran/distribusi 4. Strategi Promosi, kebijakan yang diperhatikan adalah a. Periklanan b. Promosi penjualan c. Tenaga penjualan 77

V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA

V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA 5.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Tirta Alam Semesta sebagai salah satu produsen air minum kemasan beroksigen dengan merek AirOx pertama kali didirikan oleh Bapak David

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan populasi manusia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan zaman. Pada awalnya pertumbuhan populasi manusia relatif lambat, tetapi

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri musik dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan VII. REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN Hasil analisis perilaku konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk

Lebih terperinci

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh Promosi Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh (ahmadnasrulloh@yahoo.co.id) 1 PROMOSI PENJUALAN.. Suatu kegiatan khusus yang didefenisikan sebagai pembuatan tawaran khas pada konsumen terdefenisi

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berikilim tropis sehingga terdapat dua perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun belakangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan, harga,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan, harga, 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2000), Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

I. PENDAHULUAN.  [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu sub-sektor industri pengolahan non migas yang memberikan sumbangan paling besar pada Pendapatan Domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Strategi Distribusi Topik yang Dibahas Bagaimana sifat saluran pemasaran dan mengapa saluran pemasaran penting? Bagaimana perusahaan saluran berinteraksi dan diatur untuk melakukan pekerjaan saluran? Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak 1 BAB I PENDAHUALAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR Oleh : ANDI MUHAMMAD FAUZAN A.14103508 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara langsung kepada konsumen. Konsumen selanjutnya memenuhi kebutuhannya sendiri dengan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meraih dan merebut hati para pelanggan merupakan tantangan bagi setiap pelaku bisnis di tengah situasi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Sejalan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian. Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya dengan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha khususnya di bidang industri minuman yang semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam bentuk usaha untuk lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat

Lebih terperinci

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen...

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan terhadap produk Teh Kotak sebagai salah satu produk minuman teh dalam kemasan karton yang diproduksi oleh PT Ultra Jaya. Adapun masalah yang dihadapi adalah: 1)Teh Kotak

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para wisatawan asing maupun domestik. Keindahan kotanya, makanan khasnya, dan letaknya yang strategis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Nama kelompok : Novia desy kartika sari Tyanma maygirtasari Widya putri ayuningtyas

Nama kelompok : Novia desy kartika sari Tyanma maygirtasari Widya putri ayuningtyas Nama kelompok : Novia desy kartika sari 115030301111007 Tyanma maygirtasari 115030307111008 Widya putri ayuningtyas 115030301111004 Apa itu produk dan Jasa? Produk adalah semua yang ditawarkan kepada pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki perdagangan bebas lebih awal dibandingkan negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah menandatangani Letter

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena untuk hidup makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, dan manusia sangat membutuhkan air. Jadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi tantangan dari banyaknya produsen yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Air

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Air II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Air Semua organisme di alam semesta ini memerlukan air. Sekitar 70 % massa tubuh manusia adalah air misalnya cairan tubuh (darah, air liur dan urin) dan sel (termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian semakin maju, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat yang pernah mereka hadapi, karena mereka beralih dari filosofi produk (produk masal)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kemasan kaleng tinplate di Indonesia telah dirintis sejak lama, dan hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik kaleng tidak banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh pelaku

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab IV, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang maka penulis dapat menarik beberapa

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Kode/ SKS : MKKB206 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Matakuliah manajemen pemasaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai aktivitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap rumah tangga, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. setiap rumah tangga, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini deterjen merupakan salah satu produk yang menjadi kebutuhan dari setiap rumah tangga, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pangsa pasar obat analgesic adult di Indonesia pada umumnya dan daerah Jabotabek pada khususnya cukup besar dibanding dengan obat bebas lainnya, baik dilihat dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASINYA 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Kesimpulan Hasil Analisis Di Pasar Umum Berdasarkan analisis 5 parameter di pasar umum secara nasional dapat dikatakan performance dari Mie Sedaap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sikap Terhadap Merek Sikap (attitude) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis sedang mengalami keterpurukan. Persaingan yang ketat terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan baik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Berdasarkan Atribut Kinerja Berdasarkan pengolahan data dan analisa kuadran yang dilakukan maka dapat disimpulkan seperti hasil berikut ini: 1. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Persediaan Persediaan merupakan aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan, tidak terkecuali untuk PT. Aqua Golden Mississipi Tbk.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan mengenal dan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari tujuh unsur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia teh dikonsumsi baik disektor rumah tangga maupun bukan sektor rumah tangga seperti hotel, restoran, rumah makan, kantin dan kedai minuman. Indonesia sudah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sales Promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung

Lebih terperinci

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA SWALAYAN ASSGROS SARTIKA DI KECAMATAN GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat 256 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Faktor internal konsumen mencakup: (a) Kebiasaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan kebiasaan berbelanja sebagai bentuk mencari suatu kesenangan adalah merupakan suatu motif berbelanja yang baru. Motivasi merupakan konsep yang dinamis dan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya bisnis ritel di Indonesia disebabkan oleh semakin luasnya pangsa pasar yang membuat produsen kesulitan untuk menjual produknya langsung ke

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil, yaitu pabrik jamu Bisma Sehat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, termasuk aktivitas bisnis. Salah satu konsekuensi globalisasi dalam dunia bisnis adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan rumah menjadi semakin meningkat. Bisnis properti merupakan bisnis yang memiliki peluang yang sangat besar. Maka bermunculan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun )

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun ) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minuman ringan Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dengan semakin banyak jenis produk minuman tersebut ditemukan di

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci