EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

Keyword: Self Confidence

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

PROFIL SELF- MANAGEMENT

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

USAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

ARTIKEL. Oleh: PRIMA EKA PUTRA NPM:

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

NELLA OKTARIMA NPM:

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

Oleh: Mardiatun* Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons.** Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons.**

IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

PROFIL AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BK DI KELAS XI MIPA SMA NEGERI 3 PADANG ABSTRACT

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM MENCIPTAKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMAN 2 SIJUNJUNG ARTIKEL

STUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Keywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude

FITRI YENTI NPM:

EFEKTIFITAS LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 1 Lengayang) ARTIKEL.

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG LAYANAN PENGUSAAN KONTEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

Keyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG FUNGSI TES INTELEGENSI DI SMA 11 NEGERI PADANG. Oleh: DAFIT SATRIA* Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI KOTA PADANG.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas PGRI yogyakarta

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITIES THROUGH THE PROVISION OF INFORMATION SERVICES IN SMPN 2 METRO IN LESSON 2013/2014.

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

STRATEGI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENJADI PENGURUS OSIS DI SMP NEGERI 24 PADANG ARTIKEL

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

Persepsi Peserta Didik tentang Pelaksanaan Layanan Informasi Mengenai Pemahaman Gaya Belajar di Kelas X Sma Negeri 15 Padang.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

EFIKASI DIRI MAHASISWA PRESENTASI MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DENGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

('t^*o'lf. $*..,rr,rr" *+4o-, ARTIKEL RALMAYELI IYPM:

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

Transkripsi:

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Silvia Afdalina 1, Rahma Wira Nita 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Sillviaadalina95@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by the phenomenon that researchers found during the field practice there are some learners who are still relatively slow in understanding the lesson and make tasks given by teachers, so that learning difficulties such as concentration of attention, memory, behavior that is less effective and problem solving in learn. The purpose of this study is to describe: 1) The effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties students in class X SMA Negeri 1 Painan seen from the cognitive aspect, (2) The effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties students in class X SMA Negeri 1 Painan seen from the behavioral aspect. This research is a quantitative descriptive research. The population in this study were students in class X. Sampling technique was done by Purposive Sampling. The number of samples in this study are 42 students of class X in SMA Negeri 1 Painan. Technique of collecting data through questionnaire.the results revealed that: 1) the effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties in view of the cognitive aspect quite effective, 2) the effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties in view of behavioral aspects quite effective. So the research implementation of group guidance services conducted by teachers BK obtained the results that the group guidance services in overcoming learning difficulties learners in SMA Negeri 1 Painan quite effective, therefore the teacher should BK more improve the implementation of group guidance services, especially in overcoming learning difficulties to be more effective Keywords: Group Guidance, Learning Difficultie. PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut dengan hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Kemampuan manusia untuk belajar adalah ciri penting yang membedakan manusia dengan mahkluk lainnya. Kemampuan peserta didik untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi pengembangan berbagai gaya hidup. Namun demikian banyak sekali masalah yang berkaitan dengan

kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar peserta didik, ditandai dengan adanya hasil belajar yang rendah. Dewasa ini banyak anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Pada dasarnya kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik yang berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh peserta didik berkampuan tinggi. selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh peserta didik yang berkampuan rata rata disebabkan oleh faktor faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik tidak sesuai dengan harapan. Kesulitan belajar peserta didik ditunjukkan dengan adanya hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama karena secara konseptual, intelegensi, dan kemauan untuk belajar setiap siswa berbeda. Menurut Mulyadi (2010:07) kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku baik secara lansung ataupun tidak lansung. Sesuai dengan kesulitan belajar, maka tingkah laku yang dimanifestasikan ditandai dengan adanya hambatanhambatan tertentu. Gejala ini akan tampak dalam aspek-aspek kognitif, motoris, dan afektif, baik dalam proses belajar maupun dalam hasil belajar yang ingin di capai. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kesulitan belajar merupakan suatu hambatan yang dialami peserta didik dalam proses belajar dengan manifestasikan tingkahlaku dalam aspek kognitif, motoris dan efektif yang menyebabkan prestasi belajar di bawah rata-tara atau tidak semestinya. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh factor-faktor nonintelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar, karena itu dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka

para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar. Fenomena kesulitan belajar seorang peserta didik biasanya tampak jelas dari menurunya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik diperlukan kerjasama yang baik antara manajemen/supervisi, pembelajaran, dan bimbingan konseling yang merupakan tiga pilar pendidikan. Guru pembimbing hendaknya memiliki kompetensi dasar untuk melaksanakan bimbingan konseling di sekolah. Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan kelompok memiliki manfaat yang signifikan dalam proses sosialisasi dan berkomunikasi peserta didik. Bimbingan kelompok yaitu merupakan suatu layanan yang memberikan bantuan kepada kelompok (peserta didik). Agar peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru dan agar siswa dapat mengambil keputusan. Tohirin (2007:170) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah: Suatu cara memberikan bantuan kepada peserta didik melalui kegiatan kelompok. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing peserta didik, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri. Sedangkan Sukardi (2008:64) menyatakan hal yang sama mengenai bimbingan kelompok yaitu: Layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersamasama memperoleh pengetahuan baru antara anggota (terutama dari pembimbing) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Metode-metode yang akan diberikan dalam kegiatan belajar untuk peserta didik sekolah menegah atas (terutama di lingkungan sekolah) sangat berkaitan dengan adanya layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling mempunyai empat aspek dalam membantu perkembangan individu, yaitu aspek akademik (belajar), karir, pribadi, dan sosial. Berkaitan dengan

permasalahan yang muncul akibat dari adanya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik SMA, maka perlu diberikan layanan bimbingan kelompok. Penggunaan layanan bimbingan kelompok untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik dapat dilakukan dengan melihat dari beberapa aspek diantaranya : aspek aspek kognitif dan aspek behavioral (perilaku). Menurut Mulyono (2012:66) aspek psikologis kognitif dari kesulitan belajar berkenaan dengan proses belajar, berfikir, dan mengetahui kemampuan kognitif merupakan kelompok keterampilan mental yang esensial pada fungsi-fungsi kemanusiaan. Melalui kemampuan kognitif tersebut memungkinkan manusia mengetahui, menyadari, mengerti, menggunakan abstraksi, menalar, membahas, dan menjadi kreatif. Selanjutnya Notoatmodo (2003:21) mengatakan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas, baik yang diamati lansung, maupun yang tidak dapat diamati secara lansung oleh pihak lain. Sedangkan Jamaris (2014:08) menyatakan kesulitan belajar adalah masalah yang berkaitan dengan emosi yang merefleksikan dirinya melalui perilaku yang kurang sesuai dengan norma-norma sosial di sekitarnya. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Painan pada tanggal 31 Oktober 2016 maka ditemukan adanya peserta didik yang masih tergolong lambat dalam memahami pelajaran dan membuat tugas-tugas yang diberikan guru, adanya peserta didik yang acuh tak acuh dalam memperhatikan pelajaran di dalam kelas, adanya peserta didik yang sering keluar masuk saat jam pelajaran berlansung, adanya peserta didik yang menujukan gejala emosional yang kurang wajar seperti murung, pemarah, mudah tersinggung, serta jika mendapat nilai rendah tidak menunjukan perasaan menyesal, adanya guru pembimbing dan guru mata pelajaran yang kurang memperhatikan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar di sekolah. Selain itu, peneliti juga mewawancarai guru BK di ruang BK pada tanggal 27 oktober 2016 dengan hasil yaitu layanan bimbingan kelompok mengenai kesulitan belajar

ini sudah pernah dilakukan di sekolah oleh guru BK untuk membentu peserta didik yang mengalami masalah dalam belajar. Namun, apakah layanan bimbingan kelompok ini dapat berjalan efektif untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Wawancara dengan guru mata pelajaran pada tanggal 29 oktober 2016 di ruang majlis guru menyatakan bahwa masih adanya peserta didik yang memiliki IQ di atas rata-rata, tetapi prestasi belajarnya rendah, adanya peserta didik yang kurang memahami pelajaran yang diberikan, itu di lihat dari lembar jawaban peserta didik yang menunjukan bahwa hasil yang di dapatkan tidak seimbang degan usaha yang dilakukan. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Efektifitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Painan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Arikunto (2010:27) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian non hipotesis dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. Selanjutnya Sugiyono (2008:7) mengemukakan penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hal dengan menggunakan angka sehingga data yang dikumpulkan, dapat ditafsirkan dan ditampilkan hasilnya secara sistematis, faktual dan akurat. Penelitian ini untuk mendeskripsikan mengenai efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Painan. Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 02-04 Agustus 2017, penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Pemilihan sekolah ini sebagai tempat dilaksanakan penelitian tentang Efektivitas Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta

Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Painan karena sekolah ini merupakan sekolah tempat peneliti melakukan praktek lapangan. Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Populasi dari penelitian ini sebanyak 42 orang dan dijadikan sampel sebanyak 42 orang. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval yang langsung diperoleh dari responden atau yang menjadi subjek penelitian. Bungin (2005:131) menyebutkan bahwa Data interval adalah data yang punya ruas atau interval, atau jarak yang berdekatan dan sama. Jadi data yang akan peneliti intervalkan adalah data tentang efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Painan. Analisis data diawali dengan menetapkan kriteria penilaian masingmasing data yang dipilih, dengan batasan. Setelah mendapatkan kriteria penilaian melalui rumus di atas peneliti dapat mengolah data dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:50). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Painan dilihat dari Aspek Kognitif. Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan, dilihat dari sub variabel aspek kognitif terdapat 0 peserta didik berada pada kategori sangat efektif dengan persentase 00%, 3 peserta didik berada pada kategori efektif dengan persentase 7,14%, 22 peserta didik berada pada kategori cukup efektif dengan persentase 52,38%, 17 peserta didik berada pada kategori kurang efektif dengan persentase 40,48%, dan 0 peserta didik berada pada kategori

sangat tidak efektif dengan persentase 0,0%. Berdasarkan keterangan di atas bahwa layanan bimbingan kelompok cukup efektif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik dari aspek kognitif, namun masih ada kategori kurang efektif pada indikator pengetahuan dan pemecahan masalah ini perlu diperhatikan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam indikator penetahuan dan pemecahan masalah ini dapat diperhatikan lebih seksama, guru BK harus memperhatikan dan memberikan bantuan berupa layanan BK kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar agar kesulitan belajar dapat diatasi dengan efektif. Dilihat dari indikator pengetahuan, yaitu 26 dari 42 peserta didik dengan persentase 61,90%, berada pada kategori kurang efektif dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan bimbingan kelompok peserta didik masih tergolong belum bisa menerima hal-hal baru dalam belajar dan tidak mendapatkan pengalaman apapun saat mengikuti bimbingan kelompok. Hal ini didukung oleh pendapat Mulyono (2012:02) yaitu kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakan diri dalam bentuk kesulitan, berpikir, pengetahuan dan berhitung. Dilihat dari indikator pemecahan masalah yaitu 14 dari 42 peserta didik dengan persentase 33,3%, berada pada kategori kurang efektif dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan bimbingan kelompok masih ada peserta didik yang tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dan masih ada peserta didik yang tidak belajar di rumah untuk meningkatkan prestasi belajar. 2. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Painan dilihat dari Aspek Behavioral.

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan, dilihat dari sub variabel aspek behavioral terdapat 0 peserta didik berada pada kategori sangat efektif dengan persentase 00%, 2 peserta didik berada pada kategori efektif dengan persentase 4,8%, 30 peserta didik berada pada kategori cukup efektif dengan persentase 71,4%, 10 peserta didik berada pada kategori kurang efektif dengan persentase 23,8%, dan 0 peserta didik berada pada kategori sangat tidak efektif dengan persentase 0,0%. Berdasarkan keterangan di atas bahwa layanan bimbingan kelompok cukup efektif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang dilihat dari aspek behavioral, namun masih ada kategori kurang efektif pada indikator perolehan, maka dari itu guru BK dan pihak-pihak sekolah harus lebih meningkatkan membentuk perilaku dan hasil yang diperoleh peserta didik dalam belajar agar sesuai dengan harapan sosial tanpa harus dibimbing dalam belajar. Guru BK harus lebih aktif untuk melihat perkembangan peserta didik, serta dapat meningkatkan ke arah yang lebih baik. Dilihat dari indikator perolehan, yaitu 19 dari 42 peserta didik dengan persentase 45,2%, berada pada kategori kurang efektif dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan bimbingan kelompok peserta didik masih susah untuk membentuk kelompok belajar dan susah untuk mengatur jadwal belajar dengan teratur. Hal ini didukung oleh pendapat Mulyono (2012: 63) psikologi behavioral (perilaku) memberikan teori penting untuk mengajar anak berkesulitan belajar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Painan sebagai berikut:

1. Efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan dilihat dari aspek kognitif dikategorikan cukup efektif. 2. Efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan dilihat dari aspek behavioral dikategorikan cukup efektif. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Berbasi Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers. Burhan, Bungin. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: kencana. Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar. Bogor: Ghalia Indonesia. Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Nuha Litera. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program