BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang akan mengumpulkan semua data-data yang

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

DAFTAR ISI. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

Oleh : Miftakhusani

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK HALAMAN PERESEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGENDALIAN KUALITAS PADA HASIL PERCETAKAN DENGAN METODE SEVEN STEPS DI CV. RESNA OFFSET SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

PENGENDALIAN KUALITAS TEMPE DENGAN METODE SEVEN TOOLS

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

PENGELOLAAN MEDIA WARGA

Statistical Process Control

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES

DAFTAR PUSTAKA. Carter, William K., dan Milton F. Usry, Cost Accounting (Akuntansi Biaya),

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN

BAB II DESKRIPSI OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. masyarakat. Surat kabar sebagai penyalur informasi yang sangat penting perannya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBYEK MODEL KOMPETENSI

RINCIAN HARGA PENAWARAN FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 PROVINSI RIAU SEBESAR 71,20

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya era globalisasi memicu perkembang teknologi dibidang grafika

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN 2014 UMUM PROVINSI RIAU

BAB V HASIL DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Harian Tribun Pekanbaru Surat Kabar Tribun Pekanbaru berdiri sejak 18 April 2007. Tribun Pekanbaru merupakan surat kabar harian di Pekanbaru yang termasuk dalam Group Kompas Gramedia. Pada awalnya Group Kompas menilik Provinsi Riau Khususnya Kota pekanbaru sebagai sebuah wilayah yang cukup luas dengan memiliki potensi tinggi baik dari segi alam dan sumber daya manusianya. Namun untuk menapak maju dalam pembangunan daerah maupun penyebaran informasi masih mengalami kurangnya perkembangan. Untuk itu, selain berbekal visi misi dan keinginan Kompas untuk menyebarluaskan cabang perusahaan ditiap daerah, Kompas memberanikan untuk tegak berdiri di ranah riau ini dengan mengedepankan profesionalitas dan independensi sesuai dengan mottonya independen dan kredibel. Selain itu,kompas juga membekali diri dengan hasil survei mengenai penyebaran informasi di Riau yang kurang merata. Untuk itulah nama Tribun Pekanbaru pun dicetuskan berkiblat dengan media Kompas lain yang telah terlebih dahulu terbit yaitu Tribun Batam yang juga berhasil menarik minat masyarakat di Propinsi Kepulauan Riau, dengan tujuan supaya adanya pemerataan informasi khususnya yang objektif dan kredibel di daerah potensial seperti Propinsi Riau ini. Selama 6 (enam) tahun lebih masa edarannya, Tribun Pekanbaru telah cukup menarik perhatian masyarakat khususnya di Kota Pekanbaru. Hal ini dibuktikan dari semakin meningkatnya oplah Koran. Pada awal penerbitannya Tribun pekanbaru baru berani mencetak sebanyak 35.000 eksemplar perharinya. Itupun distribusi baru menjangkau Kota Pekanbaru saja. Namun selain dari pengaruh nama besar Kompas Gramedia dan Persda yang disandang Tribun Pekanbaru, dari sisi tulisan beritanya pun berhasil menarik masyarakat Riau. IV-1

Berita yang diperoleh wartawan tidak semata-mata hanya disajikan dalam bentuk hardnews dengan menggunakan pola 5W dan 1H, tapi berita dikemas sedemikian rupa dan semenarik mungkin dengan penggunaan mengangkat sisi humanis yang dapat mengaduk-aduk emosi pembaca. Dengan pemakaian format multiangel yang berbeda dengan media lain, Tribun Pekanbaru yang dimulai dengan tiarap kemudian dengan tidak memakan waktu lama telah dapat berdiri sendiri dan menyonsong tema kesuksesan sebagai Pemimpin baru dunia informasi media massa cetak dengan oplah kini telah mencapai 60.000 eksemplar perhari dan untuk distribusi telah menjangkau hampir seluruh kabupaten di Propinsi Riau. IV-2

4.1.2 Struktur Organisasi PT Riau Media Grafika (Harian Tribun Pekanbaru) Gambar 4.1 Stuktur Organisasi PT Riau Media Grafika (Harian Tribun Pekanbaru) Sumber : Harian Tribun Pekanbaru (September 2013) IV-3

4.1.3 Daerah Peredaran Harian Tribun Pekanbaru Tabel 4.1 Daerah Peredaran Harian Tribun Pekanbaru No Nama Daerah Jumlah (eksemplar) 1 Pekanbaru 38.500 eksemplar 2 Dumai 8.315 eksemplar 3 Duri 6.390 eksemplar 4 Indragiri Hulu 1.915 eksemplar 5 Rokan Hulu 1.230 eksemplar 6 Pelalawan 1.115 eksemplar 7 Bengkalis 690 eksemplar 8 Kuantan Singingi 440 eksemplar 9 Kampar 430 eksemplar 10 Indragiri Hilir 370 eksemplar 11 Rokan Hilir 350 eksemplar Sumber : Harian Tribun Pekanbaru (September 2013) 4.1.4 Otonomi Pembiayaan Dua bulan sebelum harian Tribun Pekanbaru terbit, beberapa produk besar seperti LG Elektronik dan Suzuki sepeda motor menandatangani kontrak pemasangan iklan. Minggu-minggu pertama setelah terbit nomor perdana, produk besar lainnya menyusul seperti Ford, Ramayana Dept Store. Keputusan kontrak iklan tersebut, kami duga bukan sekedar ingin memanfaatkan harga promosi. Toh ada empat koran lain yang hadir terlebih dahulu di kota pekanbaru dengan tarif iklan cukup murah. Penawaran beriklan di harian Tribun Pekanbaru, praktis hanya kami lakukan dengan mempresentasikan perkembangan koran Tribun di daerah lain: Batam, balikpapan, Makasar, dan bandung. Brand Image Tribun sudah tampak kuat. Surat kabar Tribun Pekanbaru meyakini betul editorial power menyumbang banyak di sana. Rubrikasi halaman berikut content psikografis yang menjadi standar koran-koran Persda, tidak lagi sekedar menjual tetapi juga mampu mengajak pembaca berkomunikasi. Halaman-halaman yang disiapkan bagi pembaca SES B dan A seperti, Mall & Cafe dan Leisure, bisa menjadi brand contact yang potensial bagi produkproduk tertentu. Berapa banyak yang membaca iklan, semangat Free paper dengan menerapkan harga jual koran yang ringan sebagai penganti biaya antar koran ditambah dengan berbagai benefit produk menjadi semacam jaminan bahwa Tribun Pekanbaru pasti sampai di tangan banyak orang dan dibaca. Dengan oplah harian IV-4

Tribun Pekanbaru yang kini tembus di angka 60.000 eksemplar tiap hari, menjadikan Tribun Pekanbaru sebagai pemimpin baru. 4.1.5 Tujuan dan Pengembangan Kehadiran harian Tribun Pekanbaru menjawab kebutuhan masyarakat Riau atas informasi dan berita-berita seputar daerah Riau. Tak terlepas juga adanya penyajian berita skala nasional. Meskipun sebelumnya sudah banyak media lokal yang menyemarakan persuratkabaran di Riau. Harian Tribun Pekanbaru merupakan kelompok Kompas Gramedia. Di Jakarta, selain harian kompas juga ada tabloid Bola, Nova, Otomotif, Senior, kontan dan beberapa tabloid dan harian lainnya. Sedangkan di daerah, kelompok ini memiliki anak perusahaan Harian Surya (Surabaya), Banjarmasin Post (banjarmasin, Sriwijaya Post (Palembang), Serambi Indonesia (Aceh) dan Pos Kupang (Kupang). Anak -anak perusahaan Kompas terus berkembang dengan terbitnya harian yang diberi nama Tribun. Diantaranya, Tribun Timur (Makasar), Tribun Kaltim (Balikpapan), Tribun Batam (Batam) dan Tribun Pekanbaru. 4.1.6 Tingkat Pendidikan Pengelola Harian Tribun Pekanbaru Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti mendapat gambaran mengenai tingkat pendidikan pengelola harian Tribun Pekanbaru. Tingkat pendidikan pengelola harian tribun pekanbaru terdiri dari S2, S1, D3 dan SMA. Untuk tingkaat pendidikan Pasca Sarjana ada beberapa. Sedangkan dari segi keredaksian rata-rata mempunyai tingkat pendidikan S1. Tenaga administrasi tingkat pendidikan terdiri dari S1 dan D3, dan sebagian kecil tingkat pendidikan SMA. 4.2 Pengumpulan data Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan penggunaan 7 tools dan new 7 tools sebagai alat peningkatan kualitas terhadap produk atau jasa yang dikaji. Data yang dimaksud sebagai berikut : 4.2.1 Data Jumlah Produksi dan Kecacatan Harian Tribun Pekanbaru Data jumlah produksi harian Tribun Pekaanbaru merupakan data yang diambil selama priode dua bulan yang dimulai dari tanggal 1 September 31 Oktober 2013. Adapun rekap datanya sebagai berikut : IV-5

Tabel 4.2 Laporan Produksi Harian Tribun Pekanbaru September-Oktober 2013 (eksemplar) Jenis Kerusaakan Tanggal Jumlah Produksi Warna Tidak Jelas Tulisan Tidak Jelas Cetakan Kotor Total Waste 01/09/2013 62.745 122 12 762 896 02/09/2013 62.665 100 20 864 984 03/09/2013 62.741 109 25 663 797 04/09/2013 61.848 107 11 741 859 05/09/2013 61.987 146 24 942 1112 06/09/2013 62.064 139 13 1100 1252 07/09/2013 62.045 124 11 687 822 08/09/2013 62.341 94 29 723 846 09/09/2013 62.231 94 12 845 951 10/09/2013 62.444 84 9 639 732 11/09/2013 62.754 86 17 623 726 12/09/2013 62.613 99 16 771 886 13/09/2013 62.349 83 22 685 790 14/09/2013 62.368 106 17 693 816 15/09/2013 62.497 93 15 746 854 16/09/2013 62.467 106 18 623 747 17/09/2013 62.465 176 35 688 899 18/09/2013 62.864 94 29 645 768 19/09/2013 62.978 96 24 636 756 20/09/2013 63.100 101 13 648 762 21/09/2013 63.109 95 14 769 878 22/09/2013 63.276 90 11 700 801 23/09/2013 63.322 100 10 703 813 24/09/2013 63.156 92 7 633 732 25/09/2013 63.187 107 15 622 744 26/09/2013 63.023 156 34 742 932 27/09/2013 62.845 123 15 656 794 28/09/2013 62.642 139 10 641 790 29/09/2013 62.766 133 24 795 952 30/09/2013 62.649 92 16 646 754 01/10/2013 63.103 121 17 656 794 02/10/2013 63.020 139 14 849 1002 03/10/2013 62.832 176 41 954 1171 04/10/2013 62.944 100 11 684 795 05/10/2013 62.645 143 29 698 870 06/10/2013 62.845 129 12 681 822 07/10/2013 62.764 134 12 687 833 08/10/2013 62.765 90 25 645 760 09/10/2013 62.846 154 16 849 1019 IV-6

Tabel 4.2 Laporan Produksi Harian Tribun Pekanbaru September-Oktober 2013 (Lanjutan) (eksemplar) Jenis Kerusaakan Tanggal Jumlah Produksi Warna Tidak Jelas Tulisan Tidak Jelas Cetakan Kotor Total Waste 10/10/2013 62.788 109 17 841 967 11/10/2013 62.841 101 10 849 960 12/10/2013 62.645 98 19 826 943 13/10/2013 62.888 122 24 642 788 14/10/2013 62.894 105 10 702 817 15/10/2013 62.799 96 19 638 753 16/10/2013 63.222 91 16 686 793 17/10/2013 63.076 89 10 691 790 18/10/2013 63.001 99 28 600 727 19/10/2013 63.105 107 14 777 898 20/10/2013 63.200 98 23 748 869 21/10/2013 63.129 91 10 684 785 22/10/2013 62.998 82 9 623 714 23/10/2013 62.867 95 26 712 833 24/10/2013 63.050 96 14 705 815 25/10/2013 62.974 99 12 683 794 26/10/2013 62.877 106 8 664 778 27/10/2013 63.080 165 36 842 1043 28/10/2013 62.923 95 15 644 754 29/10/2013 62.969 172 45 845 1062 30/10/2013 63.132 100 11 684 795 31/10/2013 63.201 150 10 600 760 Total 3.830.964 6.838 1.091 44.020 51.949 Sumber : Harian Tribun Pekanbaru (2013) 4.2.2 Data Jenis Cacat Harian Tribun Pekanbaru Kerusakan yang terjadi dalam proses produksi harian tribun pekanbaru di bagi menjadi 3 kategori : 1. Warna Tidak Jelas Kurang sesuainya warna hasil percetakan dengan warna yang diinginkan. 2. Tulisan Tidak Jelas Kurang jelasnya tulisan hasil percetakan, tulisan terlihat membayang. 3. Cetakan Kotor Tampilan koran jauh dari harapan dengan terdapatnya banyak kecacatan/tinta koran berserakan dikertas. IV-7

4.3 Pengolahan Data Pengolahan data bertujuan untuk menghasilkan suatu nilai atau gambaran yang bisa dimengerti dan dipahami oleh pembaca. 4.3.1 Flowchart Flowchart merupakan gambaran kegiatan dari suatu proses produksi. Berikut ini adalah Flowchart proses produksi harian Tribun Pekanbaru mulai dari proses pra produksi-proses produksi: Gambar 4.2 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Harian Tribun Pekanbaru Sumber : Data Olahan (2013) IV-8

4.3.2 Check Sheet Lembar periksa adalah alat bantu untuk memudahkan data. Check sheet digunakan untuk mengidentifikasikan jenis kerusakaan pada proses pembuatan koran. Identifikasi dilakukan dengan cara menghitung cacat pada produk yang diamati. Tabel 4.3 Check Sheet Pengumpulan Data Kecacatan Produksi Harian tribun Pekanbaru (eksemplar) Nama Produksi : Koran Tanggal/Bln/Th : 30 0ktober 2013 Jenis Cacat : WTS, TTS, CK Seksi Nama Pemeriksa : Teguh : Quality Control Jenis Kerusakan Hasil Pemeriksaan Frekuensi 1. Warna Tidak Jelas 2. Tulisan Tidak Jelas IIII IIII I 11 3. Cetakan kotor IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII TOTAL 795 Sumber : Data Olahan (2013) 100 684 IV-9

4.3.3 Histogram Histogram merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat rangkuman tentang data sehingga data mudah dianalisis, yang menyajikan data secara grafis tentang seberapa sering elemen-elemen dalam proses muncul. Adapun Histogram dari data jenis kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru adalah sebagai berikut: Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru Sumber : Data Olahan (2013) Dari diagram diatas, dapat diketahui tingkat kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru berdasarkan jenis-jenis cacat yang ada. Adapun tingkat kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru selama 2 bulan yakni dari tanggal 1 September- 31 Oktober adalah sebagai berikut: Cetakan kotor sebanyak 44.020 eksemplar, Warna tidak jelas sebanyak 6.838 eksemplar, dan Tulisan tidak jelas sebanyak 1.091. IV-10

4.3.4 Peta Kontrol P Pada peta kontrol ini, digunakan untuk mengetahui apakah proporsi ( defect) yang dihasilkan terhadap bahan baku sesuai dengan standar perusahaan atau tidak. PT RIAU MEDIA GRAFIKA memberikan standard defect yaitu 800 eksemplar/edisi. Defect yang dimaksud adalah produk tersebut tidak bisa dijual dipasaran sebagaimana yang telah ditentukan. Untuk membuktikanya maka peneliti melakukan suatu perhitungan dengan menggunakan peta kendali P. Tabel dibawah ini merupakan hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program Excel. 4.3.4.1 Perhitungan Proposi Cacat dan Persentase Cacat Perhitungan proposi cacat dan persentase cacat ini dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah memberikan standard defect dari keseluruh proses produksi harian Tribun Pekanbaru. Adapun rekap perhitungan proposi cacat antara jumlah produksi dan cacat dari mulai tanggal 1 September-31 Oktober 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Analisis perhitungan proporsi cacat antara jumlah produksi dan cacat dari tanggal 1 September-31 Oktober 2013 (eksemplar) Tanggal Jumlah Produksi Total Waste Proporsi Waste (p) Persentase Waste (%) 01/09/2013 62.745 896 0,014 1,4 02/09/2013 62.665 984 0,016 1,6 03/09/2013 62.741 797 0,012 1,2 04/09/2013 61.848 859 0,013 1,3 05/09/2013 61.987 1112 0,017 1,7 06/09/2013 62.064 1252 0,020 2 07/09/2013 62.045 822 0,013 1,3 08/09/2013 62.341 846 0,014 1,4 09/09/2013 62.231 951 0,015 1,5 10/09/2013 62.444 732 0,011 1,1 11/09/2013 62.754 726 0,012 1,2 12/09/2013 62.613 886 0,014 1,4 13/09/2013 62.349 790 0,013 1,3 14/09/2013 62.368 816 0,013 1,3 15/09/2013 62.497 854 0,014 1,4 IV-11

Tabel 4.4 Analisis perhitungan proporsi cacat antara jumlah produksi dan cacat dari tanggal 1 September-31 Oktober 2013 (lanjutan) Tanggal Jumlah Produksi Total Waste Proporsi Waste (p) Persentase Waste (%) 16/09/2013 62.467 747 0,012 1,2 17/09/2013 62.465 899 0,014 1,4 18/09/2013 62.864 768 0,012 1,2 19/09/2013 62.978 756 0,012 1,2 20/09/2013 63.100 762 0,012 1,2 21/09/2013 63.109 878 0,014 1,4 22/09/2013 63.276 801 0,013 1,3 23/09/2013 63.322 813 0,013 1,3 24/09/2013 63.156 732 0,012 1,2 25/09/2013 63.187 744 0,012 1,2 26/09/2013 63.023 932 0,015 1,5 27/09/2013 62.845 794 0,013 1,3 28/09/2013 62.642 790 0,013 1,3 29/09/2013 62.766 952 0,015 1,5 30/09/2013 62.649 754 0,012 1,2 01/10/2013 63.103 794 0,013 1,3 02/10/2013 63.020 1002 0,016 1,6 03/10/2013 62.832 1171 0,019 1,9 04/10/2013 62.944 795 0,013 1,3 05/10/2013 62.645 870 0,014 1,4 06/10/2013 62.845 822 0,013 1,3 07/10/2013 62.764 833 0,013 1,3 08/10/2013 62.765 760 0,012 1,2 09/10/2013 62.846 1019 0,017 1,7 10/10/2013 62.788 967 0,016 1,6 11/10/2013 62.841 960 0,015 1,5 12/10/2013 62.645 943 0,015 1,5 13/10/2013 62.888 788 0,013 1,3 14/10/2013 62.894 817 0,013 1,3 15/10/2013 62.799 753 0,012 1,2 16/10/2013 63.222 793 0,013 1,3 17/10/2013 63.076 790 0,013 1,3 18/10/2013 63.001 727 0,012 1,2 19/10/2013 63.105 898 0,014 1,4 20/10/2013 63.200 869 0,014 1,4 IV-12

Tabel 4.4 Analisis perhitungan proporsi cacat antara jumlah produksi dan cacat dari tanggal 1 September-31 Oktober 2013 (lanjutan) Tanggal Jumlah Produksi Total Waste Proporsi Waste (p) Persentase Waste (%) 21/10/2013 63.129 785 0,012 1,2 22/10/2013 62.998 714 0,011 1,1 23/10/2013 62.867 833 0,013 1,3 24/10/2013 63.050 815 0,013 1,3 25/10/2013 62.974 794 0,013 1,3 26/10/2013 62.877 778 0,012 1,2 27/10/2013 63.080 1043 0,017 1,7 28/10/2013 62.923 754 0,012 1,2 29/10/2013 62.969 1062 0,017 1,7 30/10/2013 63.132 795 0,013 1,3 31/10/2013 63.201 760 0,012 1,2 Total 3.830.964 51.949 0.83 83 Rata-Rata 62.803 852 0.014 1.4 Perhitungan proposi cacat dan persentase cacat untuk tanggal 1 September sampai 31 Oktober 2013 : - Perhitungan Proposi cacat 1 September 2013 adalah : = = Jumlah cacat Jumlah produksi 896 62.745 = 0.014 - Perhitungan Persentase cacat untuk tanggal 1 September 2013 adalah : = Jumlah proposi cacat x 100 = 0.014 x 100 = 1.4 Dari perhitungan Proposi cacat dan persentase cacat untuk tanggal-tanggal berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan diatas. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan program excel. IV-13

Rata-rata proposi cacat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Dimana : np n : Jumlah detective dalam subgrup : Jumlah sample subgrup P = L: Rata-rata proporsi cacat P = np n 51.949 P = 0. 014 3.830.964 L = P = 0,014 4.3.4.2 Perhitungan Batas Kendali Atas (UCL) dan Batas Kendali Bawah (LCL) Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk tersebut berada di dalam batas kontrol atau berada diluar batas kontrol. Adapun hasil perhitungan UCL dan LCL dari tanggal 1 September 31 Oktober 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil perhitungan UCL dan LCL dari tanggal 1 September 31 oktober 2013 (eksemplar) Tanggal Jumlah Produksi UCL LCL 01/09/2013 62.745 0,015 0,013 02/09/2013 62.665 0,015 0,013 03/09/2013 62.741 0,015 0,013 04/09/2013 61.848 0,015 0,013 05/09/2013 61.987 0,015 0,013 06/09/2013 62.064 0,015 0,013 07/09/2013 62.045 0,015 0,013 08/09/2013 62.341 0,015 0,013 09/09/2013 62.231 0,015 0,013 10/09/2013 62.444 0,015 0,013 11/09/2013 62.754 0,015 0,013 12/09/2013 62.613 0,015 0,013 13/09/2013 62.349 0,015 0,013 14/09/2013 62.368 0,015 0,013 IV-14

Tabel 4.5 Hasil perhitungan UCL dan LCL dari tanggal 1 September 31 oktober 2013 (lanjutan) Tanggal Jumlah Produksi UCL LCL 15/09/2013 62.497 0,015 0,013 16/09/2013 62.467 0,015 0,013 17/09/2013 62.465 0,015 0,013 18/09/2013 62.864 0,015 0,013 19/09/2013 62.978 0,015 0,013 20/09/2013 63.100 0,015 0,013 21/09/2013 63.109 0,015 0,013 22/09/2013 63.276 0,015 0,013 23/09/2013 63.322 0,015 0,013 24/09/2013 63.156 0,015 0,013 25/09/2013 63.187 0,015 0,013 26/09/2013 63.023 0,015 0,013 27/09/2013 62.845 0,015 0,013 28/09/2013 62.642 0,015 0,013 29/09/2013 62.766 0,015 0,013 30/09/2013 62.649 0,015 0,013 01/10/2013 63.103 0,015 0,013 02/10/2013 63.020 0,015 0,013 03/10/2013 62.832 0,015 0,013 04/10/2013 62.944 0,015 0,013 05/10/2013 62.645 0,015 0,013 06/10/2013 62.845 0,015 0,013 07/10/2013 62.764 0,015 0,013 08/10/2013 62.765 0,015 0,013 09/10/2013 62.846 0,015 0,013 10/10/2013 62.788 0,015 0,013 11/10/2013 62.841 0,015 0,013 12/10/2013 62.645 0,015 0,013 13/10/2013 62.888 0,015 0,013 14/10/2013 62.894 0,015 0,013 15/10/2013 62.799 0,015 0,013 16/10/2013 63.222 0,015 0,013 17/10/2013 63.076 0,015 0,013 18/10/2013 63.001 0,015 0,013 19/10/2013 63.105 0,015 0,013 IV-15

Tabel 4.5 Hasil perhitungan UCL dan LCL dari tanggal 1 September 31 oktober 2013 (lanjutan) Tanggal Jumlah Produksi UCL LCL 20/10/2013 63.200 0,015 0,013 21/10/2013 63.129 0,015 0,013 22/10/2013 62.998 0,015 0,013 23/10/2013 62.867 0,015 0,013 24/10/2013 63.050 0,015 0,013 25/10/2013 62.974 0,015 0,013 26/10/2013 62.877 0,015 0,013 27/10/2013 63.080 0,015 0,013 28/10/2013 62.923 0,015 0,013 29/10/2013 62.969 0,015 0,013 30/10/2013 63.132 0,015 0,013 31/10/2013 63.201 0,015 0,013 Sumber : Data Olahan (2013) Perhitungan UCL dan LCL untuk jumlah produksi tanggal 1 September 2013 : UCL = p + 3 p (1 p) n = 0,014 + 3 = 0,014 + 3 = 0,015 0,014(1 62745 0.014(0,986) 62745 0,014) LCL = p - 3 p (1 p) n 0,0143(0,986) = 0,014 3 62745 = 0,013 Dari perhitungan UCL dan LCL untuk tanggal-tanggal berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan diatas. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan program excel. IV-16

Gambar 4.4 Peta kontrol P Tingkat Kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru dari Tanggal 1 September 31 Oktober 2013 Sumber : Data Olahan (2013) IV-17

Dari peta kendali diatas diketahui bahwa masih ada data-data yang berada diluar batas kendali, maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan agar data-data berada didalam batas kendali dan jumlah kecacatan dapat terkendali. 4.3.5 Diagram Pareto Diagram Pareto merupakan suatu grafik/diagram yang menggambarkan prioritas permasalahan yang akan dilakukan tindakan perbaikan. Diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah, jenis cacat atau penyebab yang paling dominant sehingga peneliti dapat memprioritaskan penyelesaian masalah yang sedang terjadi. Adapun hasil pengolahan yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Persentase Pereto Kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru dari Tanggal 1 September 31 Oktober 2013 (eksemplar) No Jenis Kerusakan Frekuensi Percent Kumulatif % Kumulatif 1 Cetakan Kotor 44.020 0,85 85% 85% 2 Warna Tidak Jelas 6.838 0,13 13% 98% 3 Tulisan Tidak Jelas 1.091 0,02 2% 100% Sumber : Data Olahan (2013) Output dari pengolahan dengan menggunakan program Excel: Gambar 4.5 Diagram Pareto Kecacatan Produksi Harian Tribun Pekanbaru dari Tanggal 1 September 31 Oktober 2013 Sumber : Data Olahan (2013) IV-18

Dari grafik diatas, maka diketahui bahwa jenis cacat produk yang paling banyak terjadi adalah cetakan kotor dengan persentase sebesar 85%, dan telah mencukupi ketentuan dari Diagram Pareto. Maka jenis cacat ini akan menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan kualitas Produksi Harian Tribun Pekanbaru. 4.3.6 Affinity Diagram Affinity Diagram, merupakan diagram yang digunakan untuk mengumpulkan permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses produksi Harian Tribun Pekanbaru yang didapat dari hasil wawancara terhadap pegawai yang terlibat dalam proses produksi tersebut. Kemudian permasalahan yang didapat akan dikelompokan berdasarkan jenis-jenis permasalahannya. Berikut ini adalah tabel daftar permasalahan yang dihadapi karyawan bagian produksi Harian Tribun Pekanbaru. Tabel 4.7 Daftar permasalahan yang dihadapi karyawan Bagian Produksi Harian Tribun Pekanbaru No Daftar Permasalahan 1 Operator yang kurang terampil 2 Operator yang kurang teliti/fokus 3 Kesalahan dalam pemasangan plat 4 Kesalahan dalam pengisian tinta 5 Usia mesin yang sudah tua 6 Mesin mati mendadak 7 Setingan mesin kurang tepat 8 Motor air mati/air tidak mengalir 9 Mesin kotor 10 Plat lengket dengan kertas/blangket lengket 11 Kualitas tinta yang kurang bagus 12 Kertas yang kotor 13 Plat yang kurang bagus 14 Kualitas air cucian plat yang kurang bagus 15 Cara penyimpanan bahan baku 16 Kertas putus 17 Pelatihan yang diberikan tidak kesemua operator Sumber : Harian Tribun Pekanbaru (2013) IV-19

Dari daftar permasalahan tersebut maka bisa dibuat diagram affinity untuk permasalahan tersebut. Adapun affinity diagram dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 4.6 Affinity diagram permasalahan yang dihadapi karyawan Bagian Produksi Harian Tribun Pekanbaru Sumber : Data Olahan (2013) 4.3.7 Interrelationship Diagram Interrelationship Diagram digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara masing-masing permasalahan yang terdapat di Affinity Diagram. Adapun interrelationship diagram dari permasalahan yang dihadapi karyawan bagian produksi harian Tribun Pekanbaru adalah sebagai berikut: IV-20

IV-21

Tabel 4.8 Keterangan Interrelationship Diagram No Jenis Permasalahan Ket IN OUT 1 Cetakan Kotor 8/0 1. Usia mesin yang sudah tua 2. Kualitas tinta yang kurang bagus 3. Mesin mati mendadak 4. Mesin kotor 5. Kertas yang kotor 6. Plat lengket dengan kertas / blangket lengket 7. Plat kurang bagus 8. Setingan mesin kurang tepat 2 Operator yang kurang teliti 3 Operator yang kurang terampil 4 Kesalahan dalam pemasangan plat 5 Kesalahan dalam pengisian tinta 6 Usia mesin yang sudah tua 7 Mesin mati mendadak 8 Setingan mesin kurang tepat 9 Motor air mati/air tidak mengalir 0/5 1. Kesalahan dalam pemasangan plat 2. Kesalahan dalam pengisian tinta 3. Mesin kotor 4. Kualitas air cucian plat yang kurang bagus 5. Cara penyimpanan bahan baku 1/2 1. Kemampuan operator yang kurang merata 2. Setingan mesin kurang tepat 3. Motor air mati/air tidak mengalir 1/1 1. Operator yang kurang teliti 1. Plat lengket dengan kertas/ blangket lengket 1/1 1. Operator yang kurang teliti 1. Mesin kotor 0/3 1. Cetakan Kotor 2. Mesin mati mendadak 3. Motor air mati/air tidak mengalir 2/1 1. Usia mesin yang sudah tua 1. Cetakan Kotor 2. Kertas putus 1/2 1. Operator yang kurang terampil 2/2 1. Operator yang kurang terampil 2. Usia mesin yang sudah tua 10 Mesin kotor 2/2 1. Operator yang kurang teliti 2. Kesalahan dalam pengisian tinta 11 Plat lengket dengan kertas/blangket lengket 12 Kualitas tinta yang kurang bagus 3/1 1. Kesalahan dalam pemasangan plat 2. Setingan mesin kurang tepat 3. Motor air mati/air tidak mengalir 1/1 1. Motor air mati/air tidak mengalir 1. Cetakan Kotor 2. Plat lengket dengan kertas/ blangket lengket 1. Plat lengket dengan kertas/ blangket lengket 2. Kualitas tinta yang kurang bagus 1. Cetakan Kotor 2. Kertas yang kotor 1. Cetakan Kotor 1. Cetakan Kotor IV-22

Tabel 4.8 Keterangan Interrelationship Diagram (lanjutan) No Jenis Permasalahan Ket IN OUT 13 Kertas yang kotor 2/1 1. Mesin kotor 2. Cara penyimpanan bahan baku 14 Plat yang kurang bagus 15 Kualitas air cucian plat yang kurang bagus 1/1 1. Kualitas air cucian plat yang kurang bagus 1. Cetakan Kotor 1. Cetakan Kotor 1/1 1. Operator yang kurang teliti 1. Plat yang kurang bagus 16 Kertas putus 0/1 1. Mesin mati mendadak 17 Cara penyimpanan bahan baku 18 Pelatihan yang diberikan tidak kesemua operator Sumber : Data Olahan (2013) 1/1 1. Operator yang kurang teliti 1. Kertas yang kotor 0/1 1. Operator kurang terampil IV-23

4.3.8 Matrix Diagram Matrix diagram, merupakan diagram yang digunakan untuk memberikan bobot permasalahan yang terjadi, dengan membuat tabel dari permasalahan dan elemen yang menyebabkan terjadi permasalahan tersebut selama proses produksi harian Tribun Pekanbaru. Bobot yang diberikan dalam matrix diagram dilambangkan dengan (O) untuk nilai 2 dan ( ) untuk nilai 1. Adapun matrix diagram dari permasalahan yang dihadapi karyawan bagian produksi Harian Tribun Pekanbaru adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Matrix diagram dari permasalahan yang dihadapi karyawan Bagian Produksi Harian Tribun Pekanbaru Elemen Penyebab Kecacatan Produksi Bobot = 1 O = 2 Manusia Mesin Material Metoda Operator yang kurang terampil O Operator yang kurang teliti/fokus O Kesalahan dalam pemasangan plat O Kesalahan dalam pengisian tinta O Usia mesin yang sudah tua O Mesin mati mendadak O Setingan mesin kurang tepat O Motor air mati/air tidak mengalir O O Mesin kotor O Plat lengket dengan kertas/blangket lengket O O Kualitas tinta yang kurang bagus O Kertas yang kotor O O Plat yang kurang bagus O Kualitas air cucian plat yang kurang bagus O O Cara penyimpanan bahan baku O O Kertas putus O Pelatihan yang diberikan tidak kesemua operator O O Poin Penilaian 24 15 15 7 Sumber : Data Olahan (2013) IV-24

IV-25