95 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian ilmiah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris sehingga akan ditemukan suatu kebenaran atau pengetahuan ilmiah. Sistematis artinya memiliki motode yang bersistem yaitu memiliki tata cara urutan serta bentuk kegiatan yang jelas. Logis atinya menggunakan prinsip yang data diterima oleh akal sehat. Sedangkan Empiris mempunyai arti yang berdasarkan realitas. Dalam membuat sistem yang sistematis maka dibuatlah suatu metodologi penelitian yang berperan penting untuk membantu penyelesaian masalah dengan lebih terarah. Dalam metodologi penelitian ini, diuraikan beberapa tahap yang dilakukan secara berurutan mulai dari penelitian pendahuluan sampai dengan penarikan kesimpulan dan pemberian saran. Adapun salah satu model yang sering digunakan dalam mempermudah melihat kerangka pemikiran peneliti yakni diagram alir (flowchart). Berikut ini merupakan diagram alir tahapan penelitian yang menunjang pemecahan masalah keseimbangan lini (line balancing) pada PT Mitra Sinar Indah :
Diagram 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (1) 96
97 Pengolahan Data A Menghitung Waktu Siklus Rata-rata Menentukan Faktor Penyesuaian Menghitung Waktu Normal Menentukan Faktor Kelonggaran Menghitung Waktu Baku Menghitung Performansi Lini Produksi Saat Ini Menghitung Cycle Time Perancangan Keseimbangan Lini -Metode Largest Candidate Rule -Metode Killbridge & Wester -Metode Ranked Postioned Weight -Metode Moodie Young -Metode J-Wagon -Metode Reserved Ranked Postioned Weight Menghitung jumlah SDM yang Diperlukan Analisa & Evaluasi B Diagram 3.2 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (2)
Diagram 3.3 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (3) 98
99 Berikut ni merupakan penjelasan mengenai tahapan-tahapan yang terdapat pada gambar flowchart di atas : 1) Studi Pendahuluan Studi Pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam memulai proses penelitian. Dimana studi pendahuluan yang dilakukan adalah observasi pengamatan langsung dengan cara terjun langsung ke perusahaan mengobservasi keadaan keseluruhan, khususnya pada lantai produksi. Pengamatan langsung dan wawancara dilakukan peneliti untuk memahami profil umum perusahaan yang meliputi : bidang industri yang digeluti oleh perusahaan, jenis produk apa saja yang dihasilkan, proses manajemen SDM yang diterapkan, struktur organisasi perusahaan, dan juga lingkungan kerja di dalam perusahaan tersebut. Adapun pengamatan langsung yang dilakukan adalah proses bisnis perusahaan, mengamati secara langsung proses produksi yang terjadi pada lantai produksi, dan permasalahanpermasalahan yang terjadi sehingga. 2) Indentifikasi Masalah Setelah melakukan studi pendahuluan, tahap yang dilakukan peneliti adalah menganalisa dan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan. Dari hasil wawancara dan pengamatan langsung yang dilakukan, didapati ada permasalahan perihal lini produksi. Dimana lini perusahaan belum seimbang, sehingga terdapat idle time dan delay time operator yang cukup lama sehingga terdapat penumpukan material/produk setengah jadi di antara beberapa oeparasi ke oeparasi lainnya. Akibatnya efesiensi dan produktivitas perusahaan belum optimal. Kemudian perusahaan juga ingin meningkatkan
100 kapasitas produksi untuk mengurangi subkontrak yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dirasakan perlu adanya kebutuhan bagi perusahaan ini untuk membangun suatu sistem informasi yang dapat membantu perancangan lini produksi dengan keseimbangan lini yang paling efesien, untuk mengani jumlah permintaan yang fluktiatif. 3) Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian Setelah melakukan identifikasi masalah, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat perumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian yang hendak dilakukan. Umumnya perumusan masalah dituangkan dalam beberapa kalimat tanya mengenai masalah-masalah yang akan diteliti dan diselesaikan. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian tersebut, dimana tujuan ini berkaitan erat dengan perumusan masalah yang dibuat. Kemudian yang terakhir adalah mengenai manfaat dari penelitian itu sendiri. 4) Studi Literatur Studi literatur yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan membaca buku-buku referensi, informasi yang didapat dari jurnal ilmiah, atau bahkan tulisan-tulisan dari internet. Studi literatur ini bertujuan untuk memberikan dasar pemahaman dan memperluas wawasan mengenai topik-topik y ang dapat diteliti sesuai kondisi perusahaan. Sehingga didapatkan wawasan dan pemahaman peneliti mengenai penelitian secara mendalam dan terfokus, 5) Pengumpulan Data Untuk selanjutnya dilakukan pengumpulan data dari perusahaan untuk menyelesaikan masalah keseimbangan lini yang terjadi dalam perusahaan.
101 Adapun proses pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah data historis perusahaan, observasi dan wawancara. Adapun data yang diperlukan untuk mendukung tahapan penelitian berikutnya adalah: Data umum perusahaan, yaitu mengenai profil perusahaan Idetifikasi proses bisnis manajemen tenaga kerja Data historis jumlah produksi Operasi-operasi yang berjalan Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan Gambaran pembagian workstation yang berjalan Data waktu siklus kerja 6) Pengolahan Data Setelah melakukan tahap pengumpulan data, maka dilanjutkan dengan tahapan pengolahan data. Adapun tahapan-taapand alam pengolahan data adalah: Menguji Kenormalan Data Dari hasil data waktu siklus observasi yang telah dikumpulkan, akan diuji apakah data tersebut sudah terdistribusi normal atau belum. Untuk mengetahui bahwa data sudah terdistribusi dengan normal atau belum, penulis menggunakan bantuan minitab 14. Menguji Keseragaman Data Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang seragam, maksudnya adalah apakah waktu observasi yang dilakukan masi berada di dalam batas control atau tidak. Sedangkan data yang tidak seragam
102 atau berada di luar batas-batas control, maka data tersebut harus dibuang dan tidak dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya. Menguji Kecukupan Data Selanjutnya adalah pengujian tingkat kecukupan data untuk mengetahui apakah jumlah sampel data uang diambil sudah cukup mewakili populasi atau belum. Untuk melakukan pengujian tersebut, digunakan tiingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat ketelitian sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya. Menghitung Waktu Siklus Rata-Rata Dari data obeservasi yang didapatkan yang sudah lolos dari pengujian kenormalan, keseragaman dan kecukupan data, kemudian dihitung rata-ratanya untuk digunakan pada perhitungan selanjutnya. Menghitung Waktu Normal Waktu normal dari tiap-tiap operasi yang didapatkan merupakan waktu siklus yang memperhitungkan faktor-faktor penyesuaian. Dalam hal ini, metode yang digunakan dalam menentukan faktor penyesuaian adalah metode Westinghouse. Adapun hal yang diperhatikan dalam penyesuaian Westinghouse adalah keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Menghitung Waktu Baku Waktu baku didapatkan dengan cara mempertimbangkan factor kelonggaran terhadap waktu normal yang telah didapatkan. Besarnya
103 nilai kelonggaran didapatkan dari hasil penjumlahan dari faktor-faktor yang terdapat pada table kelonggaran. Menghitung Performansi Lini Produksi Saat Ini Untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan saat ini, maka dilakukan perhitungan performansi lini yang sedang berajalan. Adapun hal-hal yang diperhatikan adalah Line Effeciency (LE), Station efficiency, Balance Delay (BD), Idle Time (ID), Smoothness Index (SI), serta kapasitas produksi. Menghitung Cylce Time (CT) Selanjutnya adalah menetapkan Cylce Time (CT) berdasarkan target produksi yang diharapkan dapat memenuhi jumlah permintaan tertentu. Waktu siklus ini akan digunakan sebagai batas waktu maksimum untuk mengengelompokkan operasi kedalam workstation. Perancangan Keseimbangan Lini Pada tahap ini akan dilakukan perancangan keseimbangan lini melalui metode-metode Largest Candidate Rule, Killbridge & Wester, Ranked Positioned Weight, Moodie Young, J-Wagon dan Reserve Ranked Positioned Weight. Perancangan yang dilakukan meliputi pengelompokkan operasi-operasi ke dalam workstation tertentu. Kemudian dari setiap alternatif metode akan diadapatkan Line Effeciency (LE), Station efficiency, Balance Delay (BD), Idle Time (ID), Smoothness Index (SI), serta kapasitas produksi sesuai dengan masing-masing metode.
104 Menghitung Jumlah SDM yang diperlukan Kemudian selanjutnya dihitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas produksi yang diinginkan. 7) Analisis Hasil dan Evaluasi Setelah melakukan pengolahan data, peneliti melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil perhitungan yang diperoleh. Adapun analisis yang dilakukan antara lain adalah analisis performansi metode-motode yang digunakan, analisis performansi saat ini dengan metode yang terbaik untuk mengetahui apakan terdapat peningkatan efesiensi dan produktivitas perusahaan, analisis jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas produksi yang diinginkan, analisis workstation saat ini dan yang diusulkan. 8) Analisa Kebutuhan Sistem Informasi Di sini peneliti menganalisa apakah perusahaan mempunyai kebutuhan akan sistem informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti perancangan sistem baru bagi divisi produksi dan solusi dalam terkomputerisasi. 9) Menentukan System Definition dan FACTOR System definition dan FACTOR bertujuan untuk mendeskripsikan aplikasi system informasi yang akan dikembangkan. System Definition merupakan deskripsi dari system terkomputerisasi yang dikembangkan, sedangkan FACTOR digunakan untuk melihat sejauh mana sistem dapat memenuhi 6 kriteria FACTOR yaitu: functionality (fungsi), application domain (pengguna system), condition (kondisi), technology (teknologi), object (objek) dan responsibility (tanggung jawab system).
105 10) Pembuatan Rich Picture Usulan Keadaan sekarang ini, perusahaan masih menggunakan sistem manual pada beberapa divisi, penggunaan system hanya terbatas pada bagian administrasi, oleh karena itu dibuatlah rich picture usulan pada divisi produksi, untuk mempermudah proses produksi yang akan berlangsung. 11) Pembuatan Problem Domain Analyis Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap ruang lingkup sistem yang akan dikembangkan, dimana akan dijelaskan objek apa saja yang terlibat dalam system dan aktivitas yang berhubungan dengan objek tersebut. Dengan cara menentukan classes yang hendak dibuat ke dalam class diagram agar mengetahui hubungan class satus ama lain, kemudian dilakukan pembuatan statechart diagram yang menggambarkan behavior dari setiap class yang ada. 12) Pembuatan Application Domain Analysis Pada tahap ini akan dilakukan untuk menentukan kebutuhankebutuhan penggunasistem, dimana hasil dari application domain alaysis merupakan daftar lengkap mengenai kebutuhan-kebutuhan penggunaan system secara keseluruhan.adapun tahapan-tahapan dalam menganalisa application domain adalah dimulai dari pembuatan usa case diagram yang digunakan untuk menggambarkan pola interaksi atau hubungan antara system dengan pengguna, kemudian membuat use case description dari setiap use case yang ada pada use case diagram untuk memberikan penjelasan rinci tentang kegiatan yang terjadi dalam system dan fungsi-fungsi yang ada dalam system, dilanjutkan dengan pembuatan sequence diagram untuk mengidentifikasi
106 aktivitas apa saja yang dilakukan oleh actor dan objek yang berhubungan dengannya. Setelah itu masuk ke dalam pembuatan function list yang bertujuan untuk mendaftarkan fungsi-fungsi yang dapat dijalankan oleh system informasi ini berdasarkan use case description. Dan yang terakhir adalah pembuatan navigation diagram yang menggambarkan user interace yang diperlukan dalam system dan hubungan antar user interface tersebut. User interface yang dimaksud adalah berupa form yang perlud ari program atau system yang akan dibuat. 13) Pembuatan Architectural Design Pada tahap ini dilakukan pendefinisian criteria dari sebuah system, sehingga didapatkan prioritas dalam perancangan sebuah system, selain itu digambarkan hubungan antara tiap user dengan server dalam component architecture dan deployment diagram untuk mengetahui proses-proses dalam system. 14) Pembuatan Component Design Pada tahap ini dilakukan pembuatan model component dengan melakukan revised class pada class diagram yang ada dengan melihat event table yang ada, selain itu pada tapah ini juga melakukan pembuatan function component untuk mengetahui fungsi yang ada dalam mendesain system. 15) Pembuatan Design Document Adapun tujuan dari pembuatan design document adalah untk mendokumentasikan pendesainan system, baik itu ketika membuat
107 architectural design maupun component design dan juga berisi biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatan sistem. 16) Perancangan Coding Pada tahap ini dilakukan pembuatan coding berdasarkan user interface yang telah dirancang sebelumnya. Pada sistem keseimbangan lini ini menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Crystal Report 6.5. 17) Melakukan Program Testing Pengujian aplikasi yang sudah dibuat bertujuan untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan atau masi terjadi error. Apabila sudah berjalan dengan baik dan sudah tidak terjadi error, maka sistem dapat diimplementasikan. 18) Simpulan dan Saran Pada tahap ini dibuat kesimpulan dan saran yang didapat setelah melakukan penelitian. Dimana kesimpulan berisi tentang jawaban atas perumusan masalah ada serta menjawab tujuan penelitian yang telah diidentifikasi sebelumnya, sedangkan saran digunakan untuk memberikan masukan kepada pihak perusahaan untuk menyelesaikan amsalah yang dihadapi. 3.2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada PT Mitra Sinar Indah adalah berupa wawancara dan observasi (observasi langsung, observasi tidak langsung).
108 Wawancara Wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan sebagai gambaran dari perusahaan tersebut sehingga peneliti mendapat informasi mengenai sejarah perusahaan, proses bisnis yang berjalan, kendala atau permasalahan yang sering terjadi, alur produksi, sistem pembagian jam kerja, sistem upah, dan lain-lain. Peneliti mewawancarai bagian kepala produksi, staff bagian PPIC, manager HRD, staff bagian marketing, dan pihak terkait lainnya. Observasi Observasi Langsung Dalam pengamatan observasi langsung, peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada lantai produksi PT Mitra Sinar Indah. Sehingga peneliti mendapatkan susunan workstation yang sedang berjalan, operasioperasi yang terlibat dalam menyelesaikan suatu produk, waktu siklus dalam penyelesaian setiap operasi, jumlah operator pada setiap workstation, mesin yang digunakan dalam proses produksi, kondisi lingkungan kerja, dan permasalahan yang muncul pada lantai produksi. Pengamatan dilakukan agar peneliti memperoleh pemahaman yang baik mengenai jalannya proses produksi pada lantai produksi, sehingga dapat menganalisa permasalahan dengan baik. Observasi Tidak Langsung Dalam pengamatan observasi tidak langsung, peneliti melakukan pencatatan data historis kapasitas produksi pada lantai produksi, waktu standar yang dalam menyelesaikan produk, waktu takt time yang sudah ditetapkan oleh
109 perusahaan. Dimana data yang dicatat mengacu pada batasan masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti.