BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

Viky Aprianti Mahasiswa Program Studi Akuntansi FEB UMY INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LOVE OF MONEY DENGAN PERSEPSI ETIKA MAHASISWA AKUNTANSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

PENGARUH SELF EFFICACY

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa S1 tingkat akhir jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan. Mahasiswa S1 Akuntansi tingkat akhir dipilih sebagai sampel karena mahasiswa tersebut sudah mulai mendekati dunia kerja yang menuntut sikap etis yang tinggi dan merupakan calon profesi akuntan masa depan yang sering terguncang skandal perusahaan. Peneliti memilih mahasiswa S1 tingkat akhir karena telah mendekati kelulusan sehingga pola pikirnya telah terbentuk dengan matang untuk menghadapi dunia kerja. B. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner sebagai instrument utamanya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sipayung, 2015). Data tersebut diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa 36

37 S1 akuntansi tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan. C. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode puposive sampling, merupakan suatu metode pemilihan sampel yang sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 tingkat akhir jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumen utama. Kuesioner disebarkan secara langsung kepada responden yaitu mahasiswa S1 akuntansi tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pada penelitian ini memiliki empat variabel independen yaitu : usia, gender, status sosial ekonomi, dan pengalaman kerja, satu variabel intervening yaitu love of money dan satu variabel dependen yaitu persepsi etis. Definisi dari masing-masing variabel yang digunakan akan dijelaskan sebagai berikut :

38 1) Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah persepsi etis mahasiswa akuntansi. Persepsi etis merupakan cara atau bagaimana seseorang bersikap dan menilai suatu keadaan atau perilaku pelanggaran (Charismawati, 2011). Untuk mengukur persepsi etis mahasiswa akuntansi, menggunakan skenario yang digunakan oleh (Sipayung, 2015). Dalam riset mereka, mereka mengukur hubungan penalaran moral serta peninjauan diri Chief Financial Officer (CFO) pada persepsi etis terhadap pelanggaran. Penelitian ini menggunakan 5 skenario yang berupa kasuskasus yang berhubungan dalam bidang akuntansi yang mencakup : perilaku atau perbuatan tidak etis yang sering terjadi seperti penghindaran pajak, pembelian orang dalam, konflik kepentingan, kerahasiaan profesional serta pembayaran kembali. Responden menyatakan setuju dan tidak setuju berdasarkan skala lima poin yaitu 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (Sangat Setuju), namun dalam penelitian ini dimodifikasi menjadi 4 pilihan jawaban menggukan skala likert dari angka 1 (sangat tidak setuju) sampai 4 (sangat setuju). Semakin tinggi skor jawaban maka menunjukkan mahasiswa tersebut semakin berpersepsi etis.

39 2) Variabel Independen a. Usia Usia merupakan salah satu aspek yang berdampak pada pemikiran etis dan tingkat love of money seseorang yang juga menentukan tingkat kematangan pemikiran seseorang. Usia ikut berperan dalam perkembangan moral seseorang. Menurut Lawrence dan Shaub (1997) dalam Sipayung (2015) usia seseorang akan meningkat lebih tinggi dalam pengembangan moral. Seseorang dengan perkembangan moral yang baik maka akan semakin bisa untuk berperilaku. Hal ini berarti orang condong lebih etis ketika mereka beranjak dewasa. Tidak ada penaksiran yang spesifik pada hal pengukuran pengaruh usia. Usia merupakan variabel dummy yang diukur dengan memberikan kode 0 untuk usia muda (19-21 tahun) dan kode 1 untuk kelompok usia dewasa (22-25). b. Gender Gender merupakan konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan yang dilihat dari segi non-biologis, meliputi aspek sosial, budaya, maupun psikologis (Mutmainah, 2006). Pada penelitian ini gender dibedakan antara lakilaki dan perempuan. Gender digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara love of money dan persepsi etis terhadap mahasiswa akuntansi laki-laki dan perempuan. Penelitian ini

40 menggunakan variabel Dummy untuk mengukur variabel gender dimana untuk perempuan diberikan kode 0 dan untuk laki-laki diberikan kode 1. c. Status Sosial Ekonomi Status sosial ekonomi merupakan suatu pengukuran untuk melihat kedudukan seseorang berdasarkan karier, pendapatan dan keanggotaannya dalam kelompok sosial (Sipayung 2015). Untuk mengukurnya dapat dilakukan dengan mengukur penghasilan yang diperoleh. Pada penelitian ini variabel status sosial dibagi dalam dua kelompok pengukuran, yaitu : penghasilan pribadi untuk mahasiswa yang sudah mempunyai penghasilan sendiri dan penghasilan orang tua untuk mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri. Pembagian tingkat penghasilan menggunakan tingkat status sosial (Sipayung, 2015). Variabel ini diukur dengan skala ordinal, dengan kode 0 untuk kelompok kelas bawah yang penghasilannya < Rp 1.000.000, 1 untuk kelompok kelas menengah dengan penghasilan Rp 1.000.000 Rp 2.000.000, dan 2 untuk kelompok kelas atas dengan penghasilan > Rp 2.000.000 d. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu

41 (Sipayung, 2015). Variabel pengalaman kerja atau magang dalam penelitian ini dapat diukur menggunakan skala nominal kode 0 untuk mahasiswa yang pernah bekerja atau magang, dan 1 untuk mahasiswa yang belum pernah bekerja ataupun magang. e. Variabel Intervening Penelitian ini menggunakan love of money sebagai variabel intervening yang menjadi tolak ukur nilai seseorang, atau kemauan akan uang tapi bukan untuk mencukupi kebutuhan mereka (Tang dan Arocas, 2004). Untuk mengukur love of money, money ethic scale (MES) yang dikembangkan oleh Tang (1992). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap manusia terhadap uang. Tang dan rekanrekannya lalu mengembangkan versi skala yang lebih ringkas, namun penelitian ini menggunakan skala asli karena memiliki cakupan yang lengkap dari sikap terhadap uang. MES menghasilkan enam faktor yang berkaitan dengan love of money yaitu meliputi : good, evil, achievement, respect (self-esteem), budget, and freedom. Responden mencatat setuju atau tidak setuju dengan penyataan pada setiap skala tujuh poin berawal dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju) dan skor dihitung terpisah pada setiap faktor. Dengan menggunakan skala interval namun dalam penelitian ini, menggunakan skala likert yang dimodifikasi menjadi 4 skala yaitu skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 4 (sangat

42 setuju) karena lebih umum digunakan dan untuk lebih memudahkan responden menyatakan pilihannya. Semakin tinggi skor jawaban maka menunjukkan mahasiswa tersebut semakin mencintai uang. F. Uji Kualitas Instrumen dan Uji Hipotesis Data Dalam rangka melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditentukan, maka harus menggunakan teknik analisis yang akurat agar kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Pengujian ini dilakukan melalui beberapa langkah yaitu : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambaran atau mendeskripsikan suatu kumpulan data yang dilihat melalui nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan standar deviasi (Ghozali, 2011). Statistik deskriptif merupakan proses modifikasi data penelitian menjadi bentuk tabulasi data responden yang didapat melalui kuesioner dan penjelasannya sehingga mudah diinterprestasikannya (Normadewi, 2012). 2. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis, dilakukan menggunakan pengujian Partial Least Square (PLS). PLS merupakan model persamaan Strukural Equation Modelling (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Partial Least Square (PLS) pertama kali dikembangkan oleh World (1985) sebagai metode untuk mengestimasi path model yang menggunakan konstruk laten dengan multiple indikator. Model PLS

43 mempunyai keunggulan yang meliputi : PLS tidak mengharuskan datanya terdistribusi normal multivariate dan tidak ada masalah multikolinieritas antar variabel eksogen serta ukuran sampelnya tidak harus besar. PLS dapat juga digunakan dalam mengkonfirmasi teori, dan menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten (Jogiyanto dan Abdilah, 2014). Model yang digunakan akan mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat dari indikator-indikatornya. Weighy Estimate untuk menghasilkan komponen skor variabel laten yang didapat berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang menghubungkan antara variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan antara indikator dengan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah residual varian dari variabel dependen (kedua variabel laten dan indikator) diminimumkan (Jogiyanto dan Abdilah, 2014). Estimasi parameter yang diperoleh dengan PLS dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1) weight estimate digunakan untuk menciptakan variabel laten. (2) mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten serta blok indikatornya (loading). (3) berhubungan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk dapat memperoleh ketiga estimasi ini, PLS memakai proses interasi 3 tahap dan yang setiap tahap interaksinya akan

44 menghasilkan estimasi, meliputi : tahap pertama menghasilkan weight estimate, kedua menghasilkan inner model dan outer model, dan ketiga menghasilkan means dan lokasi (Jogiyanto dan Abdilah, 2014). Hipotesis dalam penelitian ini diterima apabila nilai t-statistik pada tabel path coeffisien > 1,96 dan nilai original sample searah dengan hipotesis. Tahapan analisis yang digunakan untuk pendekatan PLS antara lain : 1) Pengujian Outer Model (Measurement Model) Outer model menjelaskan hubungan setiap indikator terhadap variabel latennya. Model pengukuran atau Outer model menunjukkan relasi indikator-indikator refleksif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity melalui indikatornya dan composite reability untuk blok indikator. a. Convergent Validity. Nilai covergen validity merupakan nilai loading factor pada variabel laten terhadap indikator-indikatornya. Ukuran refleksif individual dapat dikatakan baikapabila korelasi indikator terhadap konstruknya memiliki nilai > 0,70. Namun dalam langkah awal penelitian, nilai loading 0,50 sampai 0,60 bisa dikatakan cukup baik (Ghozali, 2008). b. Discriminsnt Validity. Nilai ini membandingkan nilai square root of Average Variance (AVE) terhadap korelasi antara konstruk lainnya yang ada dalam model. Bila akar kuadrat AVE pada

45 masing-masing konstruk lebih besar dari pada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya, maka nilai discriminant validity-nya dikatakan baik (Sipayung, 2015). Pengukuran ini melihat nilai AVE untuk mengukur reabilitas nilai komponen variabel laten dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan composite reability. Direkomendasikan nilai AVE yaitu > 0,50. Selain itu validitas diskriminan juga diukur menggunakan cross loading dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan setiap indikator lebih besar dari konstruk lainnya, artinya konstruk laten dapat memprediksi indikator lebih baik dari konstruk lainnya. c. Composite Reliability. Pengukuran ini mengukur reliabilitas konstruk. Yang dilihat melalui composite reability dan cronbach s alpha. Cronbach s alpha cenderung lower bound estimate reliability, sedangkan composite reability untuk menentukan apakah konstruk memiliki reliabilitas yang tinggi atau tidak. Nilai cronbach s alpha diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk. Data yang memiliki composite reliability lebih besar dari 0,7 maka dapat diartikan mempunyai reliabilitas yang tinggi. Charismawati (2011) untuk pengajuan hipotesis, dilakukan pengujian pengaruh antara variabel laten dimana hasilnya bisa diketahui dari menilai output pengolahan data menggunakan PLS pada result for inner weight.

46 2) Penggujian Model Struktural (Inner Model) Inner model (inner relation, structural model, atau`substantive theory) mendeskripsikan hubungan antara variabel laten berdasarkan substantive theory. Uji pada model ini dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk laten. Beberapa uji untuk model struktural antara lain : a. R Square pada konstruk endogen. Pengujian terhadap model struktural dilakukan menggunakan uji goodness-fit model yaitu dengan melihat nilai R-square. Nilai R-Square merupakan koefisien determinasi pada konstruk endogen. Nilai R-Square sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah). Perubahan nilai pada R-Square dapat digunakan sebagai tolak ukur pengaruh substantif variabel laten independen tertentu terdapat variabel laten dependen (Sipayung, 2015). b. Estimate for Path Coefficients, adalah nilai koefisien jalur atau besarnya hubungan/pengaruh konstruk laten. Untuk mengujiannya dilakukan menggunakan prosedur bootrapping dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikan pada t-statistik (Sipayung, 2015). Apabila nilai α (alpha) = 5% dan t-statistik > 1,96 maka hasilnya dapat dikatakan signifikan. Dan pengujian arah penentuan hipotesis dilihat pada nilai original sample, nilai yang positif menunjukkan arah hipotesis yang positif dan nilai negatif menunjukkan arah hipotesis yang negatif.

47 3) Uji Jalur (Path Analysis) Pada penelitian ini love of money digunakan sebagai variabel intervening. Sipayung (2015) berpendapat bahwa suatu variabel dikatakan variabel intervening apabila variabel tersebut memiliki pengaruh hubungan antar variabel prediktor (independen) dan variabel kriterion (dependen). Untuk menguji hipotesis mediasi dilakukan melalui prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) atau biasa dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji intensitas pengaruh tidak langsung variabel independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan nilai koefisien jalur X M (a) dengan nilai koefisien jalur M Y (b) atau ab. Sehingga koefisien ab = (c - c ), yang mana c merupakan pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b diditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Sab = + + Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung t dari koefisien ab berdasarkan rumus sebagai berikut :

48 t = Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu > 1,96. Apabila nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka dapat diartikan bahwa terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2009).