BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPS yang mengajar kelas V SDN III Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2011/2012. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, artinya peneliti dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. 3.2. Setting Penelitian dan Sumber Data Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Kelas V ini dipilih atas dasar kesepakatan peneliti dan guru bidang studi IPS kelas V. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa, guru, hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas, catatan lapangan, hasil angket motivasi belajar siswa, hasil wawancara dengan siswa dan guru, hasil tes, hasil pekerjaan. 3.3. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil pengamatan pada pra penelitian, siswa kelas V SDN 3 Karangrejo kurang memiliki motivasi dalam belajar khusus pada mata pelajaran IPS. Siswa kelas V pada umumnya berada pada usia 10-11 tahun. Perkembangan 57

58 kognitif anak pada usia ini menurut Piaget (Dahar, 1988), memiliki beberapa karakteristik antara lain: kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat, dapat mengatur obyek sesuai skala dimensi berat dan warna. Dari segi kemampuan bahasa, anak pada usia ini memiliki keampuan memakai kalimat majemuk dan gabungan, serta mulai mengerti tentang perubahan makna dan bahasa atau perilaku. 3.4. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 12 siswa dan seorang guru IPS yang mengampu mata pelajaran IPS di kelas tersebut. Sedangkan obyek penelitiannya adalah keseluruhan proses pembelajaran pada penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran IPS SDN 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. 3.5. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang menunjukkan adanya variasi (dan bukan hanya satu macam), baik bentuknya, besarnya, kualitasnya, nilainya, warnanya, dan sebagainya (Mustikawan, 2008). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. 3.5.1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Arikunto (2006), menyebutkan bahwa variabel ini dapat disebut juga sebagai variabel independent. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (X) adalah metode Mind Map 3.5.2. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.variabel ini dapat juga disebut variabel dependent

59 (Arikunto, 2006).Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. 3.6. Instrumen Penelitian Berikut uraian mengenai instrumen pembelajaran: 1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti keterlaksanaan RPP dan keterlaksanaan rencana tindakan. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, kemampuan siswa dalam merangkum materi pelajaran IPS yang diberikan oleh guru, kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan kejadian-kejadian spesifik lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Mengacu pada modifikasi RPP yang didesain acuan pada PERMENDIKNAS No 41 tahun 2007, dikolaborasikan dengan metode Mind Map dan substansi materi IPS kelas V, kemudian didesain RPP dengan metode Mind Map, maka acuan lembar observasi yang dilakukanpun berdasarkan RPP modifikasi yang dibuat tersebut. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisi-kisi lembar observasi berikut:

60 Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Tahapan Kegiatan Kegiatan Awal Kegiatan inti Aspek yang Diamati Membuka Pelajaran Penyampaian Materi dan Strategi Pembelajaran Penggunaan Metode Pembelajaran dan Pemanfaatan Sumber Belajar Indikator a. Memberikan salam. b. Memberikan apersepsi. c. Penyampaian tujuan pembelajaran d. menyiapkan alat peraga berupa karton putih, spidol berwarna, gambar-gambar berwarna yang terkait dengan kata kunci konsep-konsep pada materi yang akan diajarkan a. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang perlu dicapai. b. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uruaian kegiatan sesuai silabus. a. guru memaparkan materi kemerdekaan dengan konsep-konsep kunci dari materi yang akan diajarkan. b. menggunakan gambar berwarna yang ditempel ditengah sebagai representasi konsep materi kemerdekaan. c. membuat cabang-cabang sesuai konsep utama kemerdekaan dengan menggunakan simbol gambar atau kata kunci yang dipahami oleh siswa. d. menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga ke tingkat selanjutnya. e. Siswa diminta untuk membuat Mind Map yang sama seperti yang telah dibuat guru, yang berkaitan dengan materi mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan. f. Guru mendampingi siswa selama siswa membuat Mind Map. g. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dengan cara menggali informasi yang dimiliki siswa untuk diasosiasikan dengan materi yang sedang dipelajari.

61 Kegiatan Akhir Penilaian Prestasi belajar Mengakhiri Pelajaran a. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil temuannya melalui peta konsep tentang materi mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan. b. Pemberian kuis/pertanyaan. c. Pemberian penghargaan atas hasil yang dicapai siswa. a. Bersama dengan guru, siswa membahas hasil pembelajaran b. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran c. Guru memberikan pemantapan kepada siswa d. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa e. Guru memberikan tes Tahapan Kegiatan Kegiatan Awal Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Aspek yang Diamati Membuka Pelajaran Indikator a. Siswa siap menerima pelajaran b.siswa dapat menjawab pertanyaan apersepsi. c. Siswa memahami tujuan pembelajaran Kegiatan inti Penyampaian Materi dan Strategi Pembelajaran Penggunaan Mind Mapping Penilaian Prestasi belajar a. Siswa memperhatikan penjelasan guru. b. Siswa aktif bertanya tentang menggunakan alat peraga dan menerapkan metode Mind Mapping. c. Siswa mengerti instruksi tentang langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. a. Siswa menggunakan gambar dengan benar sebagai representasi dari konsep kemerdekaan. b. Siswa menjabarkan konsep utama dalam bentuk cabang-cabang (sub konsep). c. Keseuaian antara konsep utama dengan sub konsep (cabang). a. mempresentasikan hasil temuannya melalui Mind Map tentang materi mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan b. Mengerjakan tes

62 Kegiatan Akhir Mengakhiri Pelajaran c. Menerima penghargaan dari hasil yang telah dicapai d. Perubahan prestasi belajar per siklus dengan acuan pada KKM. a. Membahas bersama guru hasil pembelajaran b. Membuat kesimpulan c. Mengerjakan tugas lanjutan yang diberikan guru d. Mengerjakan tes 2. Lembar angket motivasi belajar IPS Lembar angket digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar IPS siswa. Angket berisi kumpulan pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan metode Mind Map (peta pikiran). Pada bab II telah dijelaskan bahwa dalam motivasi belajar siswa, ada tiga aspek mendasar yang terkandung yaitu: mendorong individu untuk berbuat, yaitu diukur melalui ada atau tidaknya dorongan menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran IPS, menyeleksi suatu perbuatan (tindakan) yaitu dengan sadar memilih menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran IPS dan tindakan tersebut adalah tindakan untuk mencapai tujuan yaitu berhasil dalam belajar, yang diukur dengan adanya upaya mencapai KKM. Kisi-kisi angket motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Motivasi Belajar Siswa Variabel Aspek Indikator Item Motivasi belajar siswa Mendorong Terdorong menggunakan 1 8 individu untuk metode Mind Map dalam berbuat pembelajaran IPS Menyeleksi 9 15 Memilih menggunakan sesuatu metode Mind Map dalam perbuatan pembelajaran IPS (tindakan) Mencapai tujuan Berhasil mencapai KKM 16 25

63 Untuk mengukur skala motivasi digunakan pernyataan skala menggunakan rumus Likert yang sudah dimodifikasi, yaitu skala terdiri dari empat tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap suatu pernyataan. Penggunaan modifikasi skala Likert ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung dalam skala lima tingkat. Modifikasi skala Likert meniadakan kategori meniadakan jawaban yang tengah (Hadi, 1990). Tabel 3. 4 Skala modifikasi Likert Jawaban Favorable Unfavorable Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4 3. Lembar Soal Tes Lembar soal-soal tes yang akan diberikan kepada siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Adapun lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan metode Mind Map dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penjabaran lembar soal tes dapat dilihat pada kisi-kisi soal dalam tabel berikut:

64 Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Soal SK KD Indikator Menghargai tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang proklamasi Mendeskripsikan langkah-langkah dalam merumuskan dasar Negara Indonesia Merdeka Menjelaskan detikdetik proklamasi Kemerdekaan Indonesia Menguraikan alat kelengkapan Negara Menghargai jasa para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Item soal No Jumlah item item 1-10 10 11-35 25 3.7. Teknik Pengumpulan Data 3.7.1. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Obervasi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain konsistensi RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, cara guru mengajarkan materi, cara guru menggunakan metode pembelajaran Mind Map, cara guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bagaimana menggunakan metode Mind Map, serta cara guru memberikan penilaian. Disamping itu, observasi

65 juga dilakukan pada siswa antara lain: keaktifan siswa dalam menggunakan metode pembelajaran Mind Map, perubahan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II, termasuk hal-hal yang mendorong selain metode pembelajaran Mind Map, yang ikut mempengaruhi siswa pada perubahan prestasi belajarnya tiap siklus. 3.7.2. Angket Untuk dapat mengukur motivasi belajar siswa dalam menggunakan Mind Map, disusun sejumlah pernyataan yang berbentuk pernyataan positif atau pernyataan yang mendukung penggunaaan Mind Map; dan pernyataan negatif atau pernyataan yang menolak menggunakan metode Mind Map. 3.7.3. Tes Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran dari setiap siklus. Dengan memberikan soal kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. 3.8. Definisi Operasional 3.8.1. Metode Mind Map Mind mapping dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang menggunakan teknik mencatat tingkat tinggi, dimana melalui catatan siswa ini, siswa harus mengasosiasikan antara satu topik/konsep dengan konsep lain dengan melibatkan kedua belah otak siswa, dimana otak kanan contohnya lebih banyak menyimpan gambar yang menyenangkan bagi siswa, warna, irama, dan imajinasi, sedangkan otak kiri contohnya kata, angka, analisa, logika dan hitungan. 3.8.2. Motivasi belajar Keinginan belajar dari siswa disebabkan oleh dua hal yaitu sebab dari dalam diri sendiri yang disebut juga sebagai motivasi intrinsik dan sebab dari luar diri siswa yaitu motivasi ekstrinsik.

66 3.8.3. Prestasi belajar Hasil atau capaian yang telah diperoleh siswa karena telah melewati proses belajar mengajar, dimana hasil atau capaian itu diukur dengan memberikan tes. Nilai yang diperoleh dari hasil tes tersebut kemudian yang diukur untuk melihat siswa tersebut telah berhasil mencapai belajarnya atau masih belum. Agar lebih terukur, kriteria nilai sebagai bukti keberhasilan bahwa siswa tersebut telah berhasil mengikuti proses pembelajaran, diukur berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 3.9. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang dikutip oleh Pardjono dalam Panduan Penelitian Tindakan Kelas (2007), penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada gambar berikut ini : Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) oleh Kemmis dan Taggart

67 (sumber : Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi (2007) Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus, yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan dan pengamatan (acting and observasing) 3. Refleksi (reflecting) Ketiga tahap siklus di atas dijelaskan sebagai berikut: pertama pada tahap perencanaan. Pada tahap ini, yang perlu dilakukan adalah merencanakan desain pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran dan metode pembelajaran yang direncanakan. Juga, pada tahap ini dirancang alat-alat peraga yang dapat mendukung berlangsungnya proses pembelajaran dengan menerapkan metode Mind Map. Terakhir, didesain juga lembar pengamatan (observasi) yang nantinya lembar observasi ini akan digunakan sebagai salah satu alat ukur untuk melakukan analisis dan evaluasi bagi perencanaan berikutnya. Kedua, setelah didesain perencanaan ini langkah berikut yang akan dilakukan adalah melaksanakan perencanaan yang dibuat, sekaligus mengamati proses pelaksanaan tersebut. Apakah pelaksanaan siklus ini telah sesuai dengan perencanaan yang dimuat, termasuk kendalakendala apa yang dihadapi selama proses pelaksanaan di luar dari rencana yang dibuat. Ketiga, setelah dilakukan pelaksanaan, maka langkah terakhir adalah melakukan refleksi. Refleksi dimaksudkan untuk menganalisis dan mengevaluasi hal-hal yang belum direncanakan pada siklus I untuk selanjutnya dilakukan pada siklus II. Namun demikian, dalam penelitian ini pelaksanaan pengamatan (action) dan pengamatan (observasing), dipisahkan menjadi bagian-bagian tersendiri. Uraian keseluruhannya dapat dilihat pada paparan di bawah ini:

68 Siklus I Pertemuan I 1. Perencanaan Pada tahap ini, penulis menyusun langkah-langkah kegiatan, antara lain: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menetapkan alat-alat peraga berdasarkan pada materi dan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) d. Menyusun angket e. Membuat lembar observasi guru dan siswa f. Membuat soal evaluasi 2. Implementasi Tindakan a. Melakukan kolaborasi dengan guru kelas V b. Melaksanakan proses pembelajaran yang telah disusun, termasuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu walaupun dalam rencana, tindakan-tindakan tersebut belum ditentukan atau dirumuskan sebelumnya. c. Melaksanakan pembelajaran dengan metode Mind Map. 3. Observasi a. Menghimpun teman dan masukan yang diperoleh selama proses kegiatan baik temuan dari penulis seperti temuan melalui lembar observasi, temuan lapangan, maupun masukan dari guru selaku observer. b. Merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian yang diharapkan 4. Refleksi a. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi dan data yang diperoleh dari temuan. b. Membuat rencana baru untuk melakukan tindakan berikutnya.

69 Siklus I Pertemuan II 1. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan kedua rencana yang dilakukan adalah membuat rencana pembelajaran yang lebih terarah dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan a. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang lebih akurat melalui hasil yang dicapai pada siklus I b. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah untuk peningkatan pemahaman siswa baik tentang metode pembelajaran maupun tentang materi yang disampaikan 2. Implementasi Tindakan a. Melaksanakan proses pembelajaran seperti yang telah disusun pada tahap perencanaan b. Melaksanakan pembelajaran aktif berdasarkan metode Mind Map. c. Memantau perkembangan belajar siswa baik pada saat KBM berlangsung maupun setelah KBM. d. Melibatkan observer sebagai penyeimbang dalam mengevaluasi terhadap hasil yang dicapai siswa e. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar LKS yang telah disediakan 3. Observasi a. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa baik secara tertulis melalui LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang dari kriteria KKM). c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui tes

70 4. Refleksi a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai observer maupun dari siswa. b. Membuat rencana baru untuk perbaikan atau pengayaan dan tindakan pada siklus berikutnya. Siklus II Pertemuan I 1. Perencanaan Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I pertemuan II, maka perencaan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah pada peningkatan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. b. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang akurat melalui hasil yang dicapai pada siklus I 2. Implementasi Tindakan a. Melaksanakan proses pembelajaran seperti yang telah disusun pada tahap perencanaan. b. Melaksanakan pembelajaran aktif berdasarkan metode Mind Map. c. Memantau perkembangan belajar siswa baik pada saat KBM berlangsung maupun setelah KBM. d. Melibatkan observer sebagai penyeimbang dalam mengevaluasi terhadap hasil yang dicapai siswa e. Memperbaiki dan terus menyempurnakan beberapa kekurangan terhadap pembelajaran yan sedang berlangsung f. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar LKS yang telah disediakan 3. Observasi a. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa baik secara tertulis melalui LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung

71 b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang dari kriteria KKM). c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi perubahan 4. Refleksi lingkungan melalui tes a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai observer maupun dari siswa. b. Membuat rencana baru untuk perbaikan atau pengayaan dan tindakan pada siklus berikutnya. Siklus II Pertemuan II 1. Perencanaan Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I pertemuan II, maka perencaan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah pada peningkatan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. b. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang akurat melalui hasil yang dicapai pada siklus II pertemuan I 2. Implementasi Tindakan a. Melaksanakan proses pembelajaran seperti yang telah disusun pada tahap perencanaan. b. Melaksanakan pembelajaran aktif berdasarkan metode Mind Map. c. Memantau perkembangan belajar siswa baik pada saat KBM berlangsung maupun setelah KBM. d. Melibatkan observer sebagai penyeimbang dalam mengevaluasi terhadap hasil yang dicapai siswa

72 e. Memperbaiki dan terus menyempurnakan beberapa kekurangan terhadap pembelajaran yan sedang berlangsung f. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar LKS yang telah disediakan 3. Observasi a. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa baik secara tertulis melalui LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang dari kriteria KKM). c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi perubahan lingkungan melalui tes 4. Refleksi a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai observer maupun dari siswa. b. Membuat rencana baru untuk perbaikan atau pengayaan dan tindakan pada siklus berikutnya. 3.10. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: 3.10.1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa prestasi belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang

73 memperoleh nilai 66 ini jumahnya sekitar 75% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan individual = 100% Keterangan Ketuntasan klasikal = 100% Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 65 Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 65. 3.10.2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian, tabel, hubungan antar kategori, grafik, matrik, chart, dan sejenisnya. Tetapi hal yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3.10.3. Untuk mengukur skala motivasi digunakan skala menggunakan rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2007) yaitu: Nilai = Σskor yang diperoleh siswa X100% Σskor maksimum Dengan ketentuan sebagai berikut: 80 ke atas : tinggi 60 79 : sedang 59 : rendah

74 3.11. Validitas dan Reliabilitas Validitas suatu tes atau instrumen adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Sugiyono (2010) Taraf validitas empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas ( r xy ). Item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien > 0,05. Validitas instrument tes dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 for windows yaitu dengan cara Analyze Correlate Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,05 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan. Setelah dilakukan uji validitas butir soal siklus I, dari 40 butir soal, diketahui bahwa ada 35 butir soal yang dinyatakan valid dan 5 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor: 4, 9, 11, 18, 21. Hasil pengujiannya dilampirkan pada halaman lampiran penulisan ini. Berikutnya pada siklus II, digunakan 20 butir soal dari 35 soal yang diujikan pada siklus I. Setelah dilakukan pengujian validitas, ditemukan bahwa soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 13, 16, 17, 20, 21, 23, 25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35. Adapun soal yang valid adalah 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 27, 31. 32; dan soal yang dinyatakan tidak valid adalah soal nomor: 4, 9, 11, 16, 19, 21, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35 (hasil pengujiannya dilampirkan pada halaman lampiran). Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( r tt ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas dengan r tt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut:

75 Tabel 3. 6 Koefisien Reliabilitas No Koefisien Reliabilitas Kategori 1 0, 7 Reliabilitas Rendah 2 0,7 < < 0,8 Reliabilitas Sedang 3 0,8 < α 0,9 Reliabilitas bagus 4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha ( ) kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas soal evaluasi disajikan pada tabel berikut ini:

76 Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Soal 1 26.3111 87.492.918.969 Soal 2 26.4667 89.527.435.972 Soal 3 26.3111 87.492.918.969 Soal 4 26.3111 87.492.918.969 Soal 5 26.3111 87.492.918.969 Soal 6 26.4667 89.527.435.972 Soal 7 26.4889 88.528.541.971 Soal 8 26.3111 87.492.918.969 Soal 9 26.3111 87.492.918.969 Soal 10 26.3111 87.492.918.969 Soal 11 26.3111 87.492.918.969 Soal 12 26.3111 87.492.918.969 Soal 13 26.4667 89.527.435.972 Soal 14 26.4889 88.528.541.971 Soal 15 26.3111 87.492.918.969 Soal 16 26.3111 87.492.918.969 Soal 18 26.4667 89.527.435.972 Soal 19 26.4667 89.527.435.972 Soal 20 26.4667 88.391.570.971 Soal 21 26.3111 87.492.918.969 Soal 22 26.3111 87.492.918.969 Soal 23 26.4222 87.704.690.970 Soal 24 26.4222 87.704.690.970 Soal 25 26.3778 89.968.441.972 Soal 26 26.4222 87.704.690.970 Soal 27 26.4222 87.704.690.970 Soal 28 26.3111 87.492.918.969 Soal 29 26.3111 87.492.918.969 Soal 30 26.3111 87.492.918.969 Soal 31 26.4000 89.609.468.971 Soal 32 26.3111 87.492.918.969 Soal 33 26.3111 87.492.918.969 Soal 34 26.4667 89.527.435.972 Soal 35 26.5556 89.934.359.972

77 Adapun nilai alpha hasil pengujian reliabilitas, disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3. 8 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.971 34 Berdasarkan tabel katogeri koefisien reliabilitas di atas, maka reliabilitas instrumen pada siklus I berada pada kategori reliabilitas bagus. Hal ini dilihat dengan hasil alpha yaitu 0.971. Berikut disajikan hasil pengujian reliabilitas instrumen siklus II pada tabel berikut ini: Scale Mean if Item Deleted Tabel 3. 9 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Soal01 12.8667 37.838.830.938 Soal02 13.0667 38.067.626.941 Soal03 12.8667 37.838.830.938 Soal04 12.8667 37.838.830.938 Soal05 13.0667 38.210.602.941 Soal06 12.9333 38.638.596.941 Soal07 12.8667 37.838.830.938 Soal08 12.8667 37.838.830.938 Soal09 13.0667 38.067.626.941 Soal10 13.0667 38.210.602.941 Soal11 12.9333 38.638.596.941 Soal12 13.0000 38.857.517.942 Soal13 13.0667 38.067.626.941 Soal14 13.2667 38.495.554.942 Soal15 12.8667 37.838.830.938 Soal16 13.0000 39.000.492.943 Soal17 12.9333 38.638.596.941 Soal18 12.9333 38.638.596.941 Soal19 13.0667 38.067.626.941 Soal20 13.0667 38.067.626.941

78 Hasil pengujian alpha disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.943 20 Berdasarkan tabel kategori reliabilitas di atas, maka setelah hasil pengujian diketahui bahwa nilai alpha 0.943. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa reliabilitas instrumen soal pada siklus II berada pada kategori reliabilitas bagus. Untuk angket motivasi belajar, sebelum diberikan kepada siswa untuk diberi penilaian maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar intrumen angket yang digunakan juga turut valid dan reliabel. Adapun hasil dari uji validasi dan reliabilitas untuk angket motivasi disajikan pada tabel berikut:

79 Tabel 3. 11 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item 1 79.4667 86.552.923.977 Item 2 79.4667 86.552.923.977 Item 3 79.4667 86.552.923.977 Item 4 79.4667 86.552.923.977 Item 5 79.5333 90.410.523.980 Item 6 79.5333 90.410.523.980 Item 7 79.4667 86.552.923.977 Item 8 79.5333 90.410.523.980 Item 9 79.4667 86.552.923.977 Item 10 79.5333 90.410.523.980 Item 11 79.5333 90.410.523.980 Item 12 79.4667 86.552.923.977 Item 13 79.4667 86.552.923.977 Item 14 79.5333 90.410.523.980 Item 15 79.5333 90.410.523.980 Item 16 79.5333 90.410.523.980 Item 17 79.4667 86.552.923.977 Item 18 79.4667 86.552.923.977 Item 19 79.4667 86.552.923.977 Item 20 79.4667 86.552.923.977 Item 21 79.4667 86.552.923.977 Item 22 79.4667 86.552.923.977 Item 3 79.4667 86.552.923.977 Item 24 79.4667 86.552.923.977 Item 25 79.4667 86.552.923.977 Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items.979 25

80 Berdasarkan hasil dari uji validitas dan reliabilitas pada tabel 3.11 dan tabel 3.12 maka dapat diketahui bahwa intrumen yang akan digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dapat dikatakan valid dan reliabel dengan reliabilitas baik. 3.12. Analisis Taraf Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana (2011) adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 0 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 1,00 = Soal kategori mudah Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Berdasarkan hasil penghitungan diketahui bahwa pada siklus I, ada 13 soal yang masuk dalam kategori mudah dan ada 22 soal yang masuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada siklus II, berdasarkan hasil penghitungan, diketahui bahwa ada 10 soal yang masuk pada kategori mudah dan ada 10 soal yang masuk pada kategori sedang. Hasil penghitungannya dilampirkan pada lembar lampiran skripsi ini.

81 3.13. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui adanya perbaikan dalam proses dan prestasi belajar sesuai dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah intervensi yang digunakan dapat membantu siswa mempermudah memahami materi adalah respon, tanggapan, dan opini siswa yang menunjukkan kesetujuannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa adalah peningkatan prestasi belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai pemahaman materi 64% ke atas yang ditunjukkan dengan perolehan nilai formatif 65 atau lebih (sesuai KKM). Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan keaktifan belajar adalah: 1. Respon siswa terhadap penjelasan atau pertanyaan guru. 2. Unjuk kerja siswa dalam aktivitas pembelajaran secara individu 3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik dan tepat waktu. 4. Aktif mencari informasi dan menunjukkan rasa ingin tahu yang besar. Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Proses perbaikan pembelajaran (siswa terlibat aktif dalam pembelajaran) dinyatakan berhasil apabila 75% dari 26 siswa aktif dalam pembelajaran. 2. Proses perbaikan pembelajaran (prestasi belajar siswa meningkat) dikatakan berhasil apabila 70% dari 26 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar KKM untuk kompetensi dasar itu adalah 65.