BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III Metode Penelitian

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

JURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

PELAKSANAAN TINDAKAN

Transkripsi:

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskris Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP³, siklus I berlangsung pada hari Kamis 4 April 2013 dan siklus II Kamis tanggal 25 April 2013. Jumlah siswa yang menjadi objek penelitian 32 orang siswa, laki-laki berjumlah 5 orang dan perempuan 27 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yakni siklus I dan siklus II, sehingga hasil belajar yang diperoleh mencapai indikator yang diharapkan. 4.1.1 Siklus I Sebagaimana mestinya penelitian tindakan, seperti apa yang telah dikemukakan pada Bab III, Peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikemukakan Arikunto (20011:74) yang meliputi: 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolah sehubungan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal dan wawancara mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran Kewirausahaan. Mengidentifikasi masalah, Menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya, Menetapkan 50

waktu pelaksanaan tindakan. Setelah itu peneliti membuat persiapan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan. Peneliti merancang pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam menerima pembelajaran sesuai dengan kelompok masing-masing dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS). 4.1.1.2 Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini pelaksanaan tindakan sesuai prosedur pembelajaran yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut: Kegiatan Awal - Memberikan salam - Menegecek kehadiran siswa - Menyampaikan materi pokok pelajaran - Menyampaiakan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti a. Eksplorasi - Melakukakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelem memualai pelajara. - Mengaitkan materi yang akan disajikan dengan penegetahuan yang telah dimiliki siswa. 51

b. Elaborasi - Guru menyajikan materi inti. - Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan. - Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru. - Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (dalam kelompok dua orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masingmasing. - Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. - Berawal dari kegiatan tersebut guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum di ungkapkan oleh siswa. c. Konfirmasi - Memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. - Memberi evaluasi. Kegiatan Penutup - Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. - Memberikan penguwatan dan penyimpulan materi 4.1.1.3 Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru mitra terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan 52

pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru mitra difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Thik Phair Share (TPS), kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 2 Aspek (6.67) mencapai kriteria sangat baik, 16 aspek (53.33%) mencapai kriteria baik, 7 aspek (23.33%) mencapai kriteria cukup, dan 5 aspek (16.67%) mencapai kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti pada Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 2 6.67 2 Baik 16 53.33 3 Cukup 7 23.33 4 Kurang 5 16.67 5 Tidak Baik 0 0.00 Jumlah 30 100 Sumber data: Hasil Pengamatan Lapangan diolah pada tanggal 04 April 2013 53

Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 2 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan dan Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang tercantm dalam RPP, 16 aspek memperoleh kriteria baik yaitu, Menarik Perhatian siswa, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Kejelasan artikulasi suara, Variasi gerkan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Antusiasme dalam penampilan, Mobilitas posisi mengajar, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Kejelasan dalam memberikan contoh, Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar, 7 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu Memberikan motivasi awal, Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar, Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok. 54

dan 5 aspek memperoleh kriteria kurang yaitu Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan), Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi 26 aspek yaitu 3 aspek (11.54%) memperoleh kriteria sangat baik, 11 aspek (42.30%) memperoleh kriteria baik, dan 10 aspek (38.47%) kriteria cukup dan 2 aspek (7,69%) kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 : Hasil Pengamatan kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 3 11.54% 2 Baik 11 42.30% 3 Cukup 10 38.47% 4 Kurang 2 7.69% Jumlah 26 100 Sumber data: Hasil Pengamatan lapangan diolah pada tanggal 04 April 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 26 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 3 aspek pada kriteria sangat baik yaitu Siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Mendengarkan seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai 55

dan Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, 11 aspek pada kriteria baik yaitu Kesiapan menerima pembelajaran, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Adanya interaksi positif antar siswa, Siswa terilibat Siswa dalam kegiatan belajar, Siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa merasa terbimbing Siswa memahami tugas masing-masing dalam kelompok. 10 aspek untuk kriteria cukup yaitu Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Adanya interaksi positif antar siswa, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Partisipasi siswa setiap anggota baik, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru, Siswa secara aktif memberi rangkuman, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang Siswa rapih dan lengkap menyimpulkan hasil diskusi. Dan 2 aspek kriteria kurang yaitu Siswa mampu mengemukakan pendapatmnya dengan lancar, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I Untuk melihat ketuntasan siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang 56

diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Di mana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut: Tabel 3: Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Nilai Jumlah siswa Presentase (%) 75 18 56.25 < 75 14 43.75 Jumlah 32 100 Sumber data: Hasil Evaluasi lapangan diolah pada pada tanggal 11 April 2013 Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 32 orang siswa yang dikenai tindakan 18 orang siswa (56.25%) memperoleh nilai 75 ke atas, sedangkan 14 orang siswa (43.75%) memperoleh nilai di bawah 75. Nilai rata-rata kelas sebesar 70.28. Artinya hasil belajar siswa belum mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal, siswa dikatakan tuntas belajar minimal 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas. 4.1.1.4 Refleksi Hasil Tindakan Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan, dalam hal ini meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan khususnya materi Tindakan, 57

Membangun Komitmen Dalam Berwirausaha. Refleksi dilakukan dengan cara melihat hasil observasi dan hasil belajar siswa melalui tes tertulis sebagaimana dikatakan di atas. Dari refleksi yang dilakukan pada siklus I, ditemukan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang belum mencapai keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS). Adapun kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan) Peneliti tidak menjelaskan keterkaitan antara materi pelajaran yang sebelumnya dengan materi yang diajarkan, sehingga siswa sulit memahami materi pelajaran secara kesinambungan. 2. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan Menggunakan waktu oleh peneliti belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam program satuan pelajaran 3. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Dalam penilaian penggunaan rubrik penilain, peneliti belum mampu menggunakan rubrik yang tercantum dalam RPP secara baik dan benar. 4. Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian 58

Dalam penilaian peneliti belum optimal dalam menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian. 5. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Peneliti belum mampu memberikan kesimpulan kepada siswa sesuai dengan materi. Belum optimalnya aspek-aspek keterampilan peneliti dan aktivitas siswa telah diuraikan di atas akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang diharapkan meningkat belum dapat diwujudkan. Bertolak dari hasil refleksi tersebut, maka disepakati bahwa tindakan akan dilanjutkan dan disempurnakan pada siklus berikutnya. 4.1.2 Siklus II Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II ini kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 4.1.2.1 Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk mencapai tujuan yang belum optimal pada siklus I, yang perencanaannya dibuat berdasarkan pada hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus I maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Kegiatan yang direncanakan sebagi refisi tindakan siklus II, meliputi hal-hal sebagai berikut : 59

1. Peneliti berupaya menjelaskan keterkaitan antara materi pelajaran yang sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan, sehingga siswa dapat memahami atau mengingat kembali materi apa yang sudah diajarkan sebelumnya dan dapat mengaitkan materi yang akan diajarkan. 2. Peneliti mengoptimalkan alokasi waktu sesuai dengan RPP agar pembelajaran dapat berjalan lancar. 3. Peneliti mengoptimalkan penggunaan rubrik penilaian sesuai yang tercantum dalam RPP. 4. Peneliti mengupayakan penggunaan berbagai jenis dan ragam penilaian untuk mengukur hasil belajar siswa. 5. Peneliti memberikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi. Agar siswa dapat memahami apa yang diajarkan. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II ini sama halnya pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan kegiatan yang mengacu pada skenario yang telah ditetapkan. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut: Kegiatan Awal - Memberikan salam - Menegecek kehadiran siswa - Menyampaikan materi pokok pelajaran 60

- Menyampaiakan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti a. Eksplorasi - Melakukakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelem memualai pelajara. - Mengaitkan materi yang akan disajikan dengan penegetahuan yang telah dimiliki siswa. b. Elaborasi - Guru menyajikan materi inti. - Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan. - Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru. - Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (dalam kelompok dua orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masingmasing. - Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. - Berawal dari kegiatan tersebut guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum di ungkapkan oleh siswa. c. Konfirmasi - Memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. - Memberi evaluasi 61

Kegiatan Penutup - Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. - Memberikan penguwatan dan penyimpulan materi. 4.1.2.3 Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Thin Phair Share (TPS), kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Observasi terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama pada siklus II. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 9 aspek (30%) mencapai kriteria sangat baik, 17 aspek (56.67%) mencapai kriteria baik dan 4 aspek (13.33%) mencapai kriteria cukup. 62

Tabel 4 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 9 30% 2 Baik 17 56.67% 3 Cukup 4 13.33% 4 Kurang 0 0.00 5 Tidak Baik 0 0.00 Jumlah 30 100 Sumber data: Hasil Pengamatan lapangan diolah pada pada tanggal 25 April 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 9 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan ajar akan diberikan, Kejelasan dalam menjelaskan bahan ajar (materi), Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang ditetapkan, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 17 aspek memperoleh kriteria baik yaitu Menarik Perhatian siswa, Memberikan motivasi awal, Kejelasan artikulasi suara, Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Antusiasme dalam penampilan, Mobilitas posisi mengajar, Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah- 63

langkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam memberikan contoh, Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar, Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran, dan 4 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu, Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi 26 aspek yaitu 7 aspek (30.43%) memperoleh kriteria sangat baik, 12 aspek (52.17%) memperoleh kriteria baik dan 4 aspek (17.40%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 64

Tabel 5 : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Proses Belajar Mengajar Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik 9 34.61% 2 Baik 13 50% 3 Cukup 4 15.39% 4 Kurang 0 0.00 Jumlah 26 100 Sumber data: Hasil Pengamatan lapangan diolah pada tanggal 25 April Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 26 aspek yang diamati hasil pengamatan guru terhadap siswa bahwa 9 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu, Siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Partisipasi setiap anggota baik, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas, Siswa secara aktif memberi rangkuman, Siswa rapih dan lengkap menyimpulkan hasil diskusi. 13 aspek memperoleh kriteria baik yaitu Kesiapan menerima pembelajaran, Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswamateri pelajaran, Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Siswa 65

termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, Siswa merasa terbimbing, Siswa memahami tugas-tugas masing-masingdalam kelompok, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang. Dan 4 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu, Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, Adanya interaksi positif antar siswa, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar. 3. Hasil Belajar Siklus II Sebagaiman yang dilakukan peneliti pada siklus I, bahwa untuk melihat ketuntasan hasil belajar siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Dimana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaiman yang terlihat pada uraian tabel berikut: 66

Tabel 7: Analisis Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II Nilai Jumlah siswa Presentase (%) 75 27 84.37 < 75 5 15.63 Jumlah 32 100 Sumber data: : Hasil Evaluasi lapangan diolah pada tanggal 1 Mei 2013. Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 32 orang siswa yang dikenai tindakan 27 orang siswa (84.37%) memperoleh nilai 75 ketas, sedangkan 5 orang siswa (15.63%) memperoleh nilai di bawah 75. Nilai rata-rata kelas sebesar 81.5. Artinya hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas. 4.1.2.4 Refleksi Hasil Tindakan Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra sekaligus yang bertindak sebagai pengamat, refleksi ini bertujuan untuk melihat apakah tindakan yang dilaksankan dalam hal ini penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di bawah ini akan diuraikan hasil refleksi pada siklus II : 1. Pendekatan guru seperti apersepsi, membimbing siswa dalam kelompok dan pengelolaan kelas sudah baik dan sesuai, sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, 67

siswa menjadi kreatif, terjadi proses pembelajaran yang efektif dan siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi. 2. Partisipasi siswa dalam membahas materi dan memberikan pendapat ataupun ide sudah baik. Dari hasil refleksi siklus II di atas maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya. 4.2 Pembahasan Salah satu yang dipelajari pada mata pelajaran Kewirausahaan di kelas X ADP³ SMK Negeri 1 Limboto adalah Materi Membangun Komitmen Dalam Berwirausaha dan Materi Mengambil Risiko Usaha, tujuannya karena dalam menjalankan sebuah wirausaha tentu ada pasang surut. Maka dengan membangun komitmen yang tinggi penting dan sangat diperlukan bagi seorang wirausaha, agar setiap saat selalu berusaha dan fokus memajukan usahanya, dan ketika anda akan terjun ke dunia usaha, anda juga harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidak pastian inilah yang dimaksudkan dalam materi mengambil resiko usaha. Materi yang diajarkan ada Kaitanya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share(TPS). karena model pembelajaran Kooperatif tipe Think Phair Share(TPS) tersebut siswa diharapkan mampu belajar berfikir,berpasanga an dan berbagi jawaban dalam komunikasi antara satu dengan yang lainya, serta saling membantu dalam kelompok berpasangan, sehingga 68

terjadi interaksi antar siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran dan siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi pelajran. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS), guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah, dan Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman pasangannya. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS), untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ukuran keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator kinerja yakni jumlah siswa yang memperoleh nilai minimal 75 atau tuntas belajar adalah (43.75%) meningkat menjadi 80%. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai minimal 75 atau tuntas adalah 18 orang siswa (56.25%) dan yang memperoleh nilai di bawah 75 atau tidak tuntas adalah 14 orang siswa (43.75%). Di samping itu kualifikasi pembelajaran menunjukan bahwa dari 30 aspek yang diamati dari proses pembelajaran, 18 aspek (60.00%) yang memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik. Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat bahwa masih perlu adanya perbaikan terutama pada hasil belajar baik secara individu maupun secara klasikal. Kelemahan yang terjadi pada siklus I adalah (1) Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan) Peneliti tidak menjelaskan keterkaitan antara materi pelajaran yang sebelumnya dengan materi yang diajarkan, sehingga siswa sulit memahami materi pelajaran secara kesinambungan. 69

(2) Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan Menggunakan waktu oleh peneliti belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam program satuan pelajaran. (3) Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam penilaian penggunaan rubrik penilain, peneliti belum mampu menggunakan rubrik yang tercantum dalam RPP secara baik dan benar. (4) Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, Dalam penilaian peneliti belum optimal dalam menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian. (5) Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan strategi pembelajaran pada siklus II. Adapun perubahan yang terjadi pada siklus II adalah (1) Pedekatan guru seperti apersepsi, membimbing siswa dalam kelompok dan pengelolaan kelas sudah baik dan sesuai, sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi kreatif, terjadi proses pembelajaran yang efektif dan siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi. (2) Partisipasi siswa dalam membahas materi dan memberikan pendapat ataupun ide sangat baik. Sesuai hasil perbaikan strategi pembelajaran maka siklus II telah terjadi perubahan, baik dari segi hasil belajar maupun proses pembelajaran, perubahannya antara lain sebagi berikut: 70

1. Jumlah siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai minimal 75 pada siklus I adalah 18 orang siswa (56.25%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar atau memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 14 orang (43.75%), pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 27 orang siswa (84.37%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas 5 orang (15.63%). 2. Dari 30 aspek yang diamati, pembelajaran pada siklus I sebesar 60.00% memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik, dan pada siklus II meningkat menjadi 86.67%. Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas, jelas bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik pada siklus I. pada siklus II inilah peningkatan hasil belajar siswa telah mencapai tingkat keberhasilan penelitian atau indikator kinerja yang telah ditentukan. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Kewirausahaan dengan materi tindakan, Membangun komitmen dalam berwirausaha dan Mengambil risiko usaha. di kelas X ADP³ SMK Negeri 1 Limboto dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think phair Share (TPS), terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Phair Share (TPS) pada mata pelajaran Kewirausahaan, maka hasil belajar siswa di kelas X ADP³ SMK Negeri 1 Limboto akan meningkat dapat terbukti. 71