BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1
|
|
- Teguh Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP², siklus I berlangsung pada hari kamis 3 April 2013 dan siklus II rabu tanggal 24 April Jumlah siswa yang menjadi objek penelitian 30 orang siswa, laki-laki berjumlah 4 orang dan perempuan 26 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yakni siklus I dan siklus II, sehingga hasil belajar yang diperoleh mencapai indikator yang diharapkan Siklus I Sebagaimana mestinya penelitian tindakan, seperti apa yang telah dikemukakan pada Bab III, Peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikemukakan Arikunto (2008:20) yang meliputi: Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolah sehubungan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal dan wawancara mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran Kewirausahaan, Mengidentifikasi masalah, Menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya, Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Setelah itu peneliti membuat persiapan/perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses 31
2 pelaksanaan tindakan. Peneliti merancang pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam menerima pembelajaran sesuai dengan kelompok masing-masing dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini pelaksanaan tindakan sesuai prosedur pembelajaran yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan awal - Memberikan salam - Mengecek kehadiran siswa - Menyampaikan materi pokok pembelajaran - Menyampaikan tujuan pembelajaran 1. Kegiatan inti Eksplorasi - Melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pelajaran - Mengaikatkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Elaborasi - Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya 4 orang siswa - Menyajikan pelajaran 32
3 - Memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok. - Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok lainnya - Dua orang yang tinggal dalam kelompom bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka - Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain - Kelompok mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka Konfirmasi - Memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu - Memberi evaluasi 2. Kegiatan penutup - Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa - Memberikan penguwatan dan penyimpulan materi. 33
4 Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru mitra terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru mitra difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 2 aspek (6.67% )mencapai kriteria sangat baik, 16 aspek (53.33%) mencapai kriteria baik, 10 aspek (33.33%) mencapai kriteria cukup, dan 2 aspek (6.67%) mencapai kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti pada Siklus I No Jumlah Presentase Kriteria Aspek Aspek (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Tidak Baik Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 03 April
5 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 2 aspek (6.67%) memperoleh kriteria sangat baik yaitu Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, 17 aspek (56.66%) memperoleh kriteria cukup yaitu Menarik Perhatian siswa, Mobilitas posisi mengajar, Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam memberikan contoh, Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar, Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan, Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar, 9 aspek (30.00%) memperoleh kriteria cukup yaitu Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), Memberikan motivasi awal, Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Antusisme dalam 35
6 penampilan, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon, Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, dan 2 aspek (6.67%) memperoleh kriterian kurang yaitu Kejelasan artikulasi suara, Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi 23 aspek yaitu 2 aspek (8.69%) memperoleh kriteria sangat baik, 15 aspek (65.22%) memperoleh kriteria baik, dan 6 aspek (26.09%) kriteria cukup Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 : Hasil Pengamatan kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik % 2 Baik % 3 Cukup % 4 Kurang 2 8,69% Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan siswa pada tanggal 03 April 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 23 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 2 aspek (8.69%) pada kriteria 36
7 sangat baik yaitu, Siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Siswa merasa terbimbing, 15 aspek (65.22%) pada kriteria baik yaitu, Kesiapan menerima pembelajaran, Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Adanya interaksi positif antar siswa, Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswamateri pelajaran, Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas, Siswa secara aktif memberi rangkuman, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang, 6 (26.09%) aspek untuk kriteria cukup yaitu Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I Untuk melihat ketuntasan siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang 37
8 diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Di mana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut: Tabel 5: Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Nilai Jumlah siswa Presentase (%) < Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus I pada tanggal 10 April 2013 Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 30 orang siswa yang dikenai tindakan 19 orang siswa (63.33%) memperoleh nilai rata-rata 75 ke atas, sedangkan 11 orang siswa (36.67%) memperoleh nilai di bawah 75. Nilai rata-rata kelas sebesar Artinya hasil belajar siswa belum mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal, siswa dikatakan tuntas belajar minimal 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas Refleksi Hasil Tindakan Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai 38
9 dengan apa yang diharapkan, dalam hal ini meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu khususnya materi Mengambil Risiko Usaha. Refleksi dilakukan dengan cara melihat hasil observasi dan hasil belajar siswa melalui tes tertulis sebagaimana dikatakan di atas. Dari refleksi yang dilakukan pada siklus I, ditemukan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang belum mencapai keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Adapun kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan) Peneliti tidak menjelaskan keterkaitan antara materi pelajaran yang sebelumnya dengan materi yang diajarkan, sehingga siswa sulit memahami materi pelajaran secara kesinambungan. 2. Kejelasan Artikulasi Suara Artikulasi suara peneliti saat melakukan proses pembelajaran dinilai kurang jelas sehingga membuat siswa kurang dapat memahami materi yang disampaikan. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan Pada saat memulai pembelajaran peneliti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Memberikan motivasi awal 39
10 Peneliti tidak memberikan motivasi awal yang dapat mendorong semangat belajar siswa. 5. Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa Peneliti saat melakukan proses pembelajaran cenderung terpaku dalam satu tempat dan tidak terdapat variasi gerakan. Belum optimalnya aspek-aspek keterampilan peneliti dan aktivitas siswa telah diuraikan di atas akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang diharapkan meningkat belum dapat diwujudkan. Bertolak dari hasil refleksi tersebut, maka disepakati bahwa tindakan akan dilanjutkan dan disempurnakan pada siklus berikutnya Siklus II Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II ini kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi Perencanan Perencanaan tindakan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk mencapai tujuan yang belum optimal pada siklus I, yang perencanaannya dibuat berdasarkan pada hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus I maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Kegiatan yang direncanakan sebagi refisi tindakan siklus II, meliputi hal-hal sebagai berikut : 40
11 1. Melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memberikan motivasi awal 4. Memperbaiki variasi gerakan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II ini sama halnya pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan kegiatan yang mengacu pada skenario yang telah ditetapkan. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan awal - Memberikan salam - Menegecek kehadiran siswa - Menyampaikan materi pokok pelajaran - Menyampaiakan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti Eksplorasi - Melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pelajaran 41
12 - Mengaikatkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Elaborasi - Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya 4 orang siswa - Menyajikan pelajaran - Memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok. - Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok lainnya - Dua orang yang tinggal dalam kelompom bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka - Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain - Kelompok mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka Konfirmasi - Memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu - Memberi evaluasi 3. Kegiatan penutup - Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa - Memberikan penguwatan dan penyimpulan materi 42
13 Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stary, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Observasi terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama pada siklus I. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 5 aspek (16.67%) mencapai kriteria sangat baik, 23 aspek (76.67%) mencapai kriteria baik, 2 aspek (6.67%) mencapai kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 43
14 Tabel 6 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 25 April Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 5 aspek (16.67%) memperoleh kriteria sangat baik yaitu Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. 23 aspek (76.67%) memperoleh kriteria baik yaitu Menarik Perhatian siswa, Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), Memberikan motivasi awal, Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Antusiasme dalam penampilan, Mobilitas posisi mengajar, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Kejelasan dalam memberikan contoh, Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Penyajian bahan belajaran sesuai dengan 44
15 tujuan/indikator yang telah ditetapkan, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan,memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, Ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupunkelompok, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar dan 2 aspek (6.66%) memperoleh kriteria cukup yaitu Kejelasan artikulasi suara, Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi 23 aspek yaitu 17 aspek (73.91%) memperoleh kriteria sangat baik, 4 aspek (17.40%) memperoleh kriteria baik dan 2 aspek (8.69%) yang memperoleh kriterian cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 45
16 Tabel 7 : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Proses Belajar Mengajar Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 25 April Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 23 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 17 aspek (73.91%) pada kriteria sangat baik yaitu Siswa menempati tempat duduknya masingmasing, Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Adanya interaksi positif antar siswa, Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, Siswa merasa terbimbing, Siswa secara aktif memberi rangkuman, Siswa 46
17 menerima tugas tindak lanjut dengan senang, 4 aspek (17.40%) pada kriteria baik yaitu Kesiapan menerima pembelajaran, Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar, dan 2 aspek (8.69%) pada kriteria cukup yaitu Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas. 3. Hasil Belajar Siklus II Sebagaimana yang dilakukan peneliti pada siklus I, bahwa untuk melihat ketuntasan ataupun daya serap siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Di mana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut : Tabel 8: Analisis Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II Nilai Jumlah siswa Presentase (%) < Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus II pada tanggal 1Mei
18 Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 30 orang siswa yang dikenai tindakan 25 orang siswa (83.33%) memperoleh nilai 75 ke atas, sedangkan 5 orang siswa (16.67%) memperoleh nilai di bawah 75. Nilai rata-rata kelas sebesar Artinya hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar minimal 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas Refleksi Hasil Tindakan Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra sekaligus yang bertindak sebagai pengamat, refleksi ini bertujuan untuk melihat apakah tindakan yang dilaksankan dalam hal ini penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stary dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di bawah ini akan diuraikan hasil refleksi pada siklus II : 1. Pemberian apersepsi, penyampain tujuan pmbelajaran sudah baik dan sesuai, sehingga dapat membantu siswa untuk dapat lebih mudah memahami materi yang akan diajarkan 2. Pendekatan guru seperti pemberian motivasi awal pada siswa sudah baik dan sesuai sehingga siswa sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi kreatif, terjadi proses pembelajaran yang efektif dan siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi. 48
19 3. Partisipasi siswa dalam membahas materi dan memberikan pendapat ataupun ide sangat baik. Dari hasil refleksi siklus II di atas maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya. 4.2 Pembahasan Salah satu yang dipelajari pada mata pelajaran Kewirusahaan di kelas X ADP 2 SMK Negeri 1 Limboto adalah Materi Mengambil Risiko Usaha tujuannya adalah siswa mampu menerapkan konsep materi, mempelajari serta dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka nanti saat mereka telah terjun dalam dunia usaha. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam dunia melakukan suatu usaha tentu kita akan dihadapkan pada risiko-risiko usaha yang harus kita hadapi, dan jika kita tidak memiliki cara yang tepat untuk menghadapi risiko tersebut maka usaha yang kita lakukan bisa saja gagal. Hal inilah yang harus diketahui oleh siswa agar jika suatu saat nanti mereka terjun ke dunia kewirausahaan, mereka sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang dalam hal ini erat kaitannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Dalam model pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi saling 49
20 bekerja sama dalam kelompok, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah, dan Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman satu timnya, dan mengoreksi hasil diskusi dari kelompok lain. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Staray, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ukuran keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator kinerja yakni jumlah siswa yang memperoleh nilai minimal 75 atau tuntas belajar adalah (43.33%) meningkat menjadi 75%. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai minimal 75 atau tuntas adalah 19 orang siswa (63.33%) dan yang memperoleh nilai di bawah 75 atau tidak tuntas adalah 11 orang siswa (36.67%). Di samping itu kualifikasi pembelajaran menunjukan bahwa dari 30 aspek yang diamati dari proses pembelajaran, 19 aspek (63.33%) yang memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik. Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat bahwa masih perlu adanya perbaikan terutama pada hasil belajar baik secara individu maupun secara klasikal. Kelemahan yang terjadi pada siklus I adalah (1) Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), Peneliti tidak menjelaskan keterkaitan antara materi pelajaran yang sebelumnya dengan materi yang diajarkan, 50
21 sehingga siswa sulit memahami materi pelajaran secara kesinambungan, (2) Kejelasan Artikulasi Suara Artikulasi suara peneliti saat melakukan proses pembelajaran dinilai kurang jelas sehingga membuat siswa kurang dapat memahami materi yang disampaikan,(3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan. Pada saat memulai pembelajaran peneliti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran (4) Memberikan motivasi awal, Peneliti tidak memberikan motivasi awal yang dapat mendorong semangat belajar siswa, (5) Variasi Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Peneliti saat melakukan proses pembelajaran cenderung terpaku dalam satu tempat dan tidak terdapat variasi gerakan. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan strategi pembelajaran pada siklus II. Adapun perubahan yang terjadi pada siklus II adalah: (1) Melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan,(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran, (3) Memberikan motivasi awal, (4) Memperbaiki variasi gerakan. Sesuai hasil perbaikan strategi pembelajaran maka siklus II telah terjadi perubahan, baik dari segi hail belajar maupun proses pembelajaran, perubahannya antara lain sebagi berikut: 51
22 1. Jumlah siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai minimal 75 pada siklus I adalah 19 orang siswa (63.33%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar atau memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 11 orang (36.67%), pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 25 orang siswa (83.33%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas 5 orang (16.67%). 2. Dari 30 aspek yang diamati, pembelajaran pada siklus I sebesar 63.33% memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik, dan pada siklus II meningkat menjadi 93.33%. Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas, jelas bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik pada siklus I. pada siklus II inilah peningkatan hasil belajar siswa telah mencapai tingkat keberhasilan penelitian atau indikator kinerja yang telah ditentukan. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Kewirausahaan dengan materi tindakan Mengambil Risiko Usaha di kelas X ADP 2 SMK Negeri I Limboto dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Kewirausahaan, maka hasil belajar siswa di kelas X ADP² SMK Negeri 1 Limboto meningkat dapat terbukti. 52
BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1
BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskris Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP³, siklus I berlangsung pada hari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 29 orang dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam dan lingkungan di kelas IV SDN 3 Tapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 Limboto, khususnya di Kelas X THP-1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas yang berorientasi pada model pembelajaran kooperatif tipe Examples non Examples
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Tempat penelitian adalah SMA Negeri 2 Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Sukabanjar menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Sukabanjar menggunakan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan
Lebih terperinciCandra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian
17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM
JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (MPA) DI KELAS X ADP-1 SMK NEGERI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang
79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian merupakan jenis penelitian tindak kelas, dengan yang digunakan penulis adalah Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 88 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan Buladu, Kecematan Kota Barat, Kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
32 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM), sehingga sangat bertolak belakang bila seorang
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September
Lebih terperinciOleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS III SDN INPRES 5 BIROBULI Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemiss dan MC Taggart. PTK ini terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan ilmiah, baik itu berupa penelitian maupun pra penelitian, diperlukan suatu metodologi, agar kegiatannya terarah dan sesuai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ini dapat diperoleh dari proses belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ini dapat diperoleh dari proses belajar yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Subjek penelitian ditetapkan pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Tambahrejo 02, Kecamatan Bandar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I
29 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi perkembangan teknologi produksi untuk meningkatkan hasil
Lebih terperinciMeningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena peneliti akan membuat sebuah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan alternatif dari pemecahan masalah dan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April pada semester II pada tahun ajaran 2011/2012 untuk materi Garis Singgung Persekutuan Dua
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini menyajikan materi kegiatan pokok ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN 07 Kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan
Lebih terperinciMODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA KELAS IV SD N KENDAYAAN BLORA TAHUN AJAR 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan
Lebih terperinciKewirausahaan/ Indikator Pencapaian Kompetensi. Dan Karakter
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I SEKOLAH : SMA Kartika Siliwangi XIX-1 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS : X-IIS 2 SEMESTER : 1 A. Standar Kompetensi Membaca : 7. Memahami wacana sastra
Lebih terperinci3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran
Lebih terperinci