Prosiding Teknik Industri ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

BAB IV METODE PENELITIAN

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY ,2) ABSTRAK

PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

BAB 3 LANDASAN TEORI

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN

RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :

Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo)

EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan.

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN LITERATUR...

Nama : Teguh Windarto NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)

USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES *

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho

PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

HASBER F. H. SITANGGANG

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG POM SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil

KEPEKAAN TERHADAP ADANYA LOSSES

SKRIPSI ANALISIS PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN SEWING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,

1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES) PADA MESIN TRUPUNCH V 5000 I MENUJU TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Study Kasus Pada PT XYZ

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVITY (OEE) PADA CYLINDER HEAD LINE PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN

ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS

BAB III LANDASAN TEORI

Suharjo Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

I. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

WASTE. If it doesn t add value, it s waste. - from Henry Ford s book: Today and Tomorrow, 1922 PEMBOROSAN

ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)

BAB II LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang

Nadia Cynthia Dewi. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang.

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT.

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

Transkripsi:

Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-8137 Peningkatan Produktivitas Mesin Stripping Chen Tai dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus: Pabrik Farmasi Y) Proposal in Increasing Productivity of Chen Tai Stripping Machine using Total Productive Maintenance (TPM) Concept 1 Gathi Ayu Larasathi, 2 Endang Prasetyaningsih 3 Chaznin R. Muhammad. 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 gathilarasathi@gmail.com, 2 endangprasetyaningsih@gmail.com, 3 chazninmuhammad@gmail.com Abstract. PT. Y is one of the pharmaceutical industry that produces generic drugs to meet the needs of public health. Chen tai stripping machine used in the packaging of tablets x often have constraints or damage. Therefore, to increase the value of the effectiveness the machine will use the approach of Total Productive Maintenance (TPM). The approach relies on operators to resolve minor damage and maintenance for more crucial issues. The implementation of a proposed Total Productive Maintenance would consist of, identifying the value of the overall equipment efectiveness (OEE) on chen tai stripping machine. Then identify the value of the six big losses. The largest loss of value will be identified using the cause and effect Diagram. Overall, to propose improvements to enhance the value of overall equipment effectiveness (OEE) and reduce damage to the engine will use two pillars of Total Productive Maintenance (autonomus maintenance, focused improvement). Keywords: Total Productive Maintenance (TPM), Overall Equipment Efectiveness (OEE), Six Big Losses, Autonomous Maintenance, Focused Improvement. Abstrak. PT. Y merupakan salah satu industri farmasi yang memproduksi obat generik untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Mesin stripping chen tai yang digunakan dalam pengemasan tablet x sering mengalami kendala atau kerusakan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai efektivitas penggunaan mesin akan digunakan pendekatan Total Productive Maintenance (TPM). Pendekatan tersebut mengandalkan kerja operator untuk menyelesaikan kerusakan kecil dan maintenance untuk permasalahan lebih krusial. Penerapan TPM yang akan diusulkan terdiri atas, pengidentifikasian nilai overall equipment efectiveness (OEE) pada mesin stripping chen tai. Kemudian mengidentifikasi nilai six big losses. Nilai kehilangan terbesar akan diidentifikasi menggunakan Diagram Sebab-akibat. Secara keseluruhan, untuk mengusulkan perbaikan guna meningkatkan nilai OEE dan mengurangi kerusakan mesin akan digunakan dua pilar TPM (autonomus maintenance, focused improvement). Kata Kunci: Perawatan Produktif Secara Total (TPM), Efektivitas Peralatan Keseluruhan (OEE), Perawatan Otonom, Perbaikan Terfokus. A. Pendahuluan PT.Y merupakan salah satu industri farmasi yang memproduksi obat generik untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Kualitas merupakan syarat utama diterimanya suatu produk di pasar. PT.Y harus memperhatikan kondisi mesin dan peralatan produksinya. Kinerja mesin dan peralatan yang menurun merupakan permasalahan penting, karena penurunan kinerja tersebut akan berdampak langsung pada penurunan produktivitas. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun tujuan yang ingin dicapai antara lain: 1. Mengidentifikasikan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi Overall Equipment Effectiveness (OEE). 2. Menggunakan dua pilar TPM (autonomus maintenance, focused improvement) sebagai usulan dengan detil usulan sebagai berikut: Mengusulkan perbaikan atas nilai six big losses terbesar yang terjadi pada 351

352 Gathi Ayu Larasathi, et al. Volume 3, No.2, Tahun 2017 mesin stripping chen tai dengan konsep 5s bedasarkan diagram sebab-akibat. Mengusulkan lembar khusus untuk mencatat waktu kerusakan untuk diisi oleh operator. Mengusulkan check sheet perawatan mesin dengan kualifikasi tertentu untuk diisi oleh operator. Mengusulkan display standar operasi mesin pada mesin stripping chen tai. B. Landasan Teori Aktivitas-aktivitas dasar dalam TPM tergolongkan ke dalam delapan pilar. Antara lain menurut Nakajima (1989) Focused Improvement, Autonomous Maintenance, Preventive Maintenance, Training And Education, Maintenance Prevention, Quality Maintenance, Administrative TPM dan Safety And Environmental. Delapam pilar yang disebutkan, hanya dua yang digunakan untuk penelitian ini antara lain menurut Suzuki (1994): 1. Autonomous Maintenance/Jishu Hozen (Perawatan Terotomasi) O Brien (2015, h. 5) menyatakan bahwa pilar Autonomous maintenance melibatkan pelatihan bagi operator produksi untuk menangani tugas perawatan dasar, membebaskan staf perawatan untuk lebih fokus pada aktivitas perawatan yang lebih kritis, 2. Focused Improvement/Kobetsu Kaizen (Perbaikan yang Terfokus) Pilar Focused Improvement didalamnya berisikan aktivitas-aktivitas untuk memaksimumkan efektivitas peralatan, proses-proses dan perusahaan secara keseluruhan melalui pengeliminasian losses (kehilangan) dan perbaikan performansi peningkatan nilai OEE. Pilar ini menekankan pada six big losses (enam kehilangan besar). Equipment Failure / Breakdown Losses (Kegagalan Peralatan/Kerusakan Mesin), merupakan hilangnya waktu akibat kerusakan mesin berupa kegagalan peralatan, perawatan yang tidak terencana atau penggantian komponen. Set-up and Adjustment Losses (Penyetelan dan Penyesuaian), merupakan kehilangan waktu akibat penyetalan mesin di awal operasi yang sangat lama serta adanya beberapa penyetelan kondisi mesin di awal, pertengahan dan akhir produksi. Idling and Minor Stoppages Losses (Diam dan Pemberhentian Minor), merupakan hilangnya waktu yang diakibatkan diamnya mesin karena tidak adanya material produksi dan kerusakan mesin kecil yang dapat menyebabkan breakdown. Reduced Speed Losses (Pengurangan Kecepatan Operasi), merupakan kehilangan waktu proses akibat ketidakefisienan operator dalam menggunakan mesin. Quality Defects (Kerusakan Kualitas), merupakan jumlah produk cacat yang dihasilkan akibat adanya scrap dan pengerjaan ulang. Reduce Yield / Start-up Losses merupakan kerugian yang timbul selama waktu yang dibutuhkan oleh mesin/peralatan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang telah ditetapkan. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penentuan Nilai Availability, Performance Rate, Quality Rate dan OEE Penentuan nilai availability untuk mengukur efektivitas maintenance peralatan

Peningkatan Produktivitas Mesin Stripping Chen Thai 353 produksi dalam kondisi produksi sedang berlangsung dimana nilainya diketahui dari pengolahan atas waktu kerja dengan melihat juga waktu penghentian mesin karena kerusakan (breakdowns) dan karena adanya pemasangan (setup & adjustment). Performance rate mengukur seberapa efektif peralatan produksi yang digunakan dengan membandingkan waktu produksi aktual perusahaan yang telah dikurangi dengan losses idling and minor stoppages terhadap waktu produksi aktual perusahaan. Quality Rate mengukur efektivitas proses manufaktur dengan memperhatikan jumlah produksi aktual serta jumlah produk cacat. Sebelum melakukan perhitungan availability ada beberapa unsur yang harus terpenuhi yaitu menghitung loading time terlebih dahulu yaitu mengalikan jumlah hari kerja efektif dengan jumlah jam kerja. Sama hal nya dengan availability pada perhitungan performance rate terlebih dahulu menghitung time run yaitu selisih dari loading time dengan downtime. Formulasi perhitungan ketiga Indikator dari Overall Equipment Effectiveness dapat dilihat pada Gambar 1. Availability = Loading Time Breakdown Setup and Adjustment x 100% Loading Time Performance Efficiency = Time Run Idling and Minor Stop x 100% Time Run Quality Rate = Output Product Defect and Rework x 100% Output Gambar 1. Formulasi Tiga Indikator Overall Equipment Effectiveness (OEE) Diketahui : Data waktu mesin stripping chen tai bulan Februari Loading Time bulan Februari : 504 Jam Downtime (Breakdown) : 4.1 Jam Downtime (Set up and Adjustment) : 1.2 Jam Penyelesaian : Availability = Availability = 504 4.1 1.2 504 Loading Time Breakdown and Set up Losses Loading Time x 100 % = 99.0 % x 100 % Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Availability Periode Februari s.d Juni 2017 Bulan Loading Time Breakdown Setup & Adjustment Availability Feb 504 4.1 1.2 99.0 % Mar 546 5.6 6.6 97.8 % Apr 483 2.3 9.4 97.6 % Mei 504 2.8 6.2 98.2 % Jun 462 3.5 1.8 98.9 % Diketahui : Data waktu mesin stripping chen tai bulan Februari Time Run : 459.6 Jam Idling and Minor Stop : 39.2 Jam Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

354 Gathi Ayu Larasathi, et al. Penyelesaian : Performance Efficiency = 459.6 39.2 X 100 % = 91.5 % 459.6 Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Performance Rate Periode Februari s.d Juni 2017 Bulan Time Run Idling & Minor Stopages Performance Efficiency Feb 459.6 39.2 91.5 % Mar 476.3 57.6 87.9 % Apr 426.3 45.1 89.4 % Mei 478.5 24.4 94.9 % Jun 433.5 30.0 93.1 % Diketahui : Unit terproduksi part 2896 di bulan Januari 2016 Output : 26.895 Unit Product defect and rework : 725 Unit Penyelesaian : 26.895 725 Quality Rate = x 100% = 97,30 % 26,895 Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Quality Rate Periode Januari s.d. Juli 2016 Bulan Realisasi Produk Defect Quality Rate Feb 47110 4461 90.5% Mar 55249 5371 90.3% Apr 49277 3107 93.7% Mei 50472 4192 91.7% Jun 45028 4081 90.9% Penentuan nilai OEE ini dilakukan setelah didapatkannya nilai-nilai availability, performance efficiency dan quality rate. Tujuan dari dilakukannya perhitungan nilai OEE adalah untuk mengetahui persentase efektivitas penggunaan mesin saat produksi. Diketahui : Nilai Availability, Performance Efficiency dan Quality Rate mesin stripping chen tai bulan Februari Availability : 97,96 % Performance Rate : 99,69 % Quality Rate : 97,30 % Penyelesaian : OEE = 99.0 % x 91.5 % x 90.5 % = 82.0 % Tabel 4. Rekapitulasi Persentase OEE Mesin Stripping Chen Tai Periode Februari s.d. Juni 2017 Bulan Availability Performance Rate Quality Rate OEE Feb 99.0% 91.5% 90.5% 82.0% Mar 97.8% 87.9% 90.3% 77.6% Apr 97.6% 89.4% 93.7% 81.8% Mei 98.2% 94.9% 91.7% 85.5% Juni 98.9% 93.1% 90.9% 83.7% Volume 3, No.2, Tahun 2017 Rata-rata Nilai OEE 82.1 %

Peningkatan Produktivitas Mesin Stripping Chen Thai 355 Selama periode tersebut, nilai efektivitas penggunaan mesin dikatakan belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) yaitu sebesar 85%. Dikarenakan belum memenuhi standar JIPM, perlu untuk lebih meningkatan efektivitas penggunaan mesin melalui penerapan konsep Total Productive Maintenance melalui pilar-pilarnya. Penentuan nilai losses terbesar dari six big losses merupakan langkah pengolahan berikutnya. Hasilnya akan diidentifikasi dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Penyusunan diagram ini melihat dari nilai losses terbesar yang ada pada six big losses. Dikarenakan terbatasnya data maka dari keenam losses hanya empat yang dapat diolah. Rekapitulasi perhitungan losses terbesar dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Losses Terbesar Jenis Losses Total Persentase Losses Breakdown Loss 3.60 % Setup & Adjustment Loss 4.99 % Idling & Minor Stop Losses 38.98 % Defect Loss 1.27 % Berdasarkan Tabel 5. dapat diketahui losses terbesar yang terjadi adalah idling and minor stoppages yaitu sebesar 38.98%. Setelah didapat losses terbesar lalu dipetakan dalam bentuk diagram sebab-akibat. Diagram sebab-akibat merupakan suatu langkah analisis terhadap penyebab faktor losses yang mengakibatkan rendahnya efektivitas mesin dalam perhitungan overall equipment effectiveness. Tujuan dilakukan penentuan losses terbesar adalah untuk mengetahui faktor dominan yang berpengaruh terhadap besarnya produktivitas dan efisiensi mesin. Kerugian pada idling and minor stoppages loss disebabkan oleh berhentinya peralatan karena ada permasalahan sementara. Hasil pemetaan diagram sebab-akibat dapat dilihat pada Gambar 2. Penyebab-penyebab utama yang mengakibatkan munculnya losses idling and minor stoppages dari mesin terdapat delapan losses. Delapan losses yang terjadi pada mesin stripping chen tai didapat dari log book yang ada pada operator beserta lama waktu kejadian yang dapat dilihat pada Tabel 6. Kebisingan Mesin beroperasi Lingkungan Penggunaan mesin tidak sesuai fungsi Tidak ada prosedur penggunaan mesin yang jelas Dimensi obat berbeda Ketidaksesuaian dari proses terdahulu Jenis alufoil tidak sesuai Metode Material Komposisi alufoil berubah Konsentrasi kerja menurun Operator kelelahan dan jenuh Keahlian operator kurang Tidak ada pelatihan Thermocontrol bermasalah Manusia Mould kotor Pisau pemotong alufoil bermasalah Pisau pemotong aus Mesin Alufoil menyangkut di cutting Hasil koding miring Bak tinta bergeser Setting tidak tepat Peluncur tersumbat Spinning macet Roller penahan alufoil bermasalah Roller aus Vibrator bermasalah Operator tidak paham aturan setting Tergesa-gesa dalam pembersihan mesin Mengejar target produksi Sensor error Tinta koding bocor Selang tinta mampet Idling and Minor Stoppages Loss Gambar 2. Diagram Sebab-Akibat yang Menunjukkan Penyebab Idling and Minor Stoppages Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

356 Gathi Ayu Larasathi, et al. Tabel 6. Jenis Kejadian Penyebab Idling and Minor Stoppages Losses Waktu (jam) Hasil Koding Miring 35.2 Tinta Koding Bocor 11.7 Peluncur Tersumbat 74.5 Pisau Pemotong Alufoil Bermasalah 46.8 Roller Penahan Alufoil Bermasalah 8.2 Thermocontrol Bermasalah 9.5 Alufoil Menyangkut di Cutting 9.5 Vibrator Bermasalah 0.8 Berkaitan dengan hasil identifikasi penyebab-penyebab utama terjadinya losses terbesar berdasar analisis diagram sebab-akibat pada bagian sebelumnya, serta sebagai usulan untuk menghindari dan mengeliminasi terjadinya losses yang lain, maka program perbaikan perlu disusun untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun program perbaikan yang pertama adalah mengacu pada pilar Autonomous Maintenance. Pilar ini menyebutkan bahwa perlu adanya campur tangan operator guna mendapat produktivitas yang baik. Usulan yang diberikan antara lain dengan menerapkan sistem kerja berdasar 5S. Perusahaan perlu melibatkan operator agar mampu meminimalisir kerusakan melalui perawatan mesin oleh operator. Guna mendukung autonomous maintenance, operator perlu ditugaskan melakukan pengecekan harian di setiap mesin yang ditanganinya. Pada Tabel 7. Pengisian lembar khusus untuk mencatat kerusakan yang terjadi pada mesin diusulkan karena yang terjadi pada PT.Y operator hanya mencatat seadanya pada log book yang digunakan sebagai catatan defect yang terjadi pada produk tablet obat x, jadi belum spesifik mengarah pada kerusakan mesin yang terjadi. Kegiatan pengisiannya tidak akan mengganggu pekerja dikarenakan terdapat waktu kosong karena mesin semi otomatis, akan menganggur saat proses produksi berjalan. Lembar ini diusulkan alasan lainnya adalah agar pekerja tidak menganggur selama waktu tersebut dan lebih produktif. Lembar tersebut diharapkan mampu untuk meningkatkan nilai produktivitas perusahaan dari segi efektivitas penggunaan peralatan. Contoh lembar tersebut juga dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai kondisi peralatan dan mesin untuk dapat ditindaklanjuti secepatnya. Tabel 7. Contoh Lembar Pencatatan Lossing Time Shift / Tanggal Total Pekerjaan (Part) Loading Time Availability Performance Quality Idling & Reduce Waktu Loss Set up B/Down Deffect Minor Speed Total Mulai Time (Menit) (Menit) (Unit) Total (Menit) (Menit) Pada Tabel 8. merupakan check sheet perawatan mesin stripping chen tai untuk memudahkan operator dalam pencatatan perawatan harian mesin agar dapat dideteksi sejak awal jika ada kerusakan yang dibutuhkan perbaikan segera (emergency). Volume 3, No.2, Tahun 2017

Peningkatan Produktivitas Mesin Stripping Chen Thai 357 Tabel 8. Check Sheet Perawatan Mesin Stripping Chen Tai Harian Tanggal pengecekan Waktu Lokasi Check Sheet Mesin Stripping Chen Tai N o Jenis Pengecekan Operasi Kebersihan Keterangan Bagu Jele Bersi Koto (Tindak s k h r Lanjut) Standa r Pada Gambar 3. merupakan usulan mengenai display standar operasi mesin stripping chen tai untuk memudahkan operator dalam persiapan maupun pelaksanaan proses produksi pada mesin stripping chen tai. PERSIAPAN 1. Sesuaikan setting awal dengan teliti. 2. Bersihkan semua bagian yang bersentuhan dengan tablet menggunakan alkohol 70%. 3. Pasang No Batch dan Tangga Kadaluarsa dan sesuaikan pemotongan strip (10tablet/strip). 4. Panaskan thermocontrol sampai temperatur 100-130C PELAKSANAAN 1. Pasang Alufoil yang akan dipakai. 2. Jalankan mesin tanpa tablet untuk melihat daya lekat dan pemotongan. 3. Jalankan mesin dengan tablet, periksa apakah hasil sudah baik. Gambar 3. Usulan Display Standar Operasi Mesin Stripping Chen Tai D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan nilai OEE, rata-rata yang diketahui adalah sebesar 77.6 % s.d. 85.5 %. Sudah dianggap baik, karena sudah melebihi standar yang ditetapkan JIPM yaitu sebesar 85 %. 2. Untuk meningkatkan nilai tersebut, perlu dilakukan pengeliminasian six big losses terbesar dengan terlebih dahulu menghitung persentase lossses yang terjadi. Losses terbesar yaitu Idling and Minor Stoppages. 3. Usulan yang dilakukan adalah dengan menerapkan sistem 5S, lembar catatan jenis dan waktu kerusakan mesin oleh operator, pengisian checksheet perawatan harian dengan kualifikasi tertentu dan display standar operasi mesin stripping chen tai. Teknik Industri, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

358 Gathi Ayu Larasathi, et al. Daftar Pustaka Davis, R. K., 1995. Productivity Improvements Through TPM: The Philosophy and Application of Total Productive Maintenance. Harlow: Prentice Hall. O Biren, M., 2015. TPM and OEE. [pdf] Tersedia pada: <http://www.lbspartners.ie/download/tpm-oee-ebook_lbspartners- 2015.pdf> [Diakses 29 Agustus 2016]. Nakajima, S., 1988. Introduction to Total Productive Maintenance. Cambridge: Productivity Press. Suzuki, T., Ed, 1994. TPM In Process Industries. Oregon : Productivity Press. Volume 3, No.2, Tahun 2017