PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN FLYING DOCTOR HEALTH CARE DI PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK

BUKU PANDUAN PROSEDUR VAKSINASI

SOP ( Standar Operasional Prosedur ) Imunisasi

PELAYANAN IMUNISASI PANDUAN BAB I DEFINISI BAB II

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI PROGRAM IMUNISASI

No. Dok UPT.PUSKESMAS RANGKASBITUNG. Revisi KERANGKA ACUAN IMUNISASI. Tanggal Halaman A. PENDAHULUAN

UCI? TARGET: 139 desa minimal 80 % mencapai semua indikator Imunisasi ( HB-0, POL, DPT-KOMBO, DAN CAMPAK )

BUKU SAKU PETUNJUK TEKNIS. Tenaga Kesehatan di Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat bermakna dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian yang

SOP PENYELENGGARAAN IMUNISASI

Imunisasi PPI: Program imunisasi nasional

INSTRUMEN PENELITIAN PERILAKU BIDAN TENTANG PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI VAKSIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA MEDAN 2014

Lampiran 1. Jadwal Penelitian. Bulan Maret April Mei Juni Juli

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BUKU PANDUAN PROSEDUR VAKSINASI

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sampai mengancam jiwa (Ranuh, dkk., 2001, p.37). dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi dan

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Pertanyaan dan Jawaban tentang imunisasi. Petunjuk untuk pemuka masyarakat, kader PSF, kelompok masyarakat, tentang imunisasi di Timor Leste

CHECK LIST OBSERVASI LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah bahan yang

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Pengelolaan Program Imunisasi

ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO. Dominicus Husada

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

1. Apakah anda mengetahui tentang imunisasi? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui tentang tujuan imunisasi? a. Ya b. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya 50% angk kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET. kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan memberikan kekebalan

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah

BAB II STUDI PUSTAKA

PERILAKU BIDAN TENTANG PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI VAKSIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA MEDAN TAHUN 2014

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

MICS2011-BL SURVEI INDIKATOR SOSIAL INDONESIA PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT DAFTAR PERTANYAAN BALITA MODUL KETERANGAN ANAK BALITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunitas merupakan daya tahan tubuh. Sistem imun adalah jaringan dalam

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut ia tidak akan menderita penyakit tersebut (Depkes RI, 2004). Imunisasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) a. Pengertian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PROFIL PENYIMPANAN VAKSIN DI PUSKESMAS DI KOTA KUPANG

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

BAB I PENDAHULUAN. dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu yang dimaksud adalah

Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

MATRIK RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB PROGRAM IMUNISASI TH 2017

BAB II TINJAUAN TEORI

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

GAMBARAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI USIA 0 6 BULAN DI BPS BAHAGIA SURAKARTA. Anna Uswatun Qoyyimah 1,Soetarmi 2

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

Lembar Kerja 1 Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan Dasar Hukum Kelembagaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

DRAFT SUPERVISI PROGRAM IMUNISASI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

KONSEP DASAR IMUNISASI. By Dwi Sapta Aryantiningsih

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas Oebobo Tahun 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005).

IMUNISASI. 1. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

BUKU 1D ANAK 0-36 BULAN

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

Lampiran : 1. Kuesioner Penelitian

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI UPTD PUSKESMAS LANGKAPLANCAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN IMUNISASI PUSKESMAS TANJUNGSARI SURABAYA KATA PENGANTAR

DAN INFORMASI KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG 2011/2012

Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan. LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend)

dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpA(K)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB II TINJAUAN TEORI

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN FLYING DOCTOR HEALTH CARE DI PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2012 PROGRAM : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1. KEGIATAN : IMUNISASI 1. Imunisasi Bayi : HB0, BCG,DPT,POLIO,Campak 2. Imunisasi Bumil dan wus : TT melalui mekanisme screening untuk mengetahui status TT. 3. Imunisasi anak Sekolah : Dilakukan apabila BIAS belum dijalankan, anak Kelas 1 diberikan Campak dan DT, anak kelas 2 dan 3 diberikan Td, apabila Td tidak tersedia dapat menggunakan TT Persiapan: Mencari data sasaran Bayi, Bumil,Wus, anak sekolah di kampung yang akan dituju. Menghitung kebutuhan logistic imunisasi ( vaksin. ADS 0,05 cc,ads 0,5,cc. Ads 5 CC, Seftibox, ) Logistik imunisasi 1) Vaksin Carrier 2) Cool Pack/Kotak dingin cair 3) Vaksin, pelarut dan penetes 4) Alat suntik (ADS) 5) Safety Box 6) Kapas 7) Bahan Penyuluhan (poster, leaflet) 8) Alat tulis 9) Kartu imunisasi/ Buku KIA/KMS 10)Kohort/Register 11)Plastik Sampah 12)Sabun untuk cuci tangan 13)KIT KIPI (Adrenalin, alat suntik 1cc, Infus set, abbocath/wing needle, tensimeter, Nacl/RL)

b. Pelaksanaan: Siapkan tempat satu meja terpisah untuk imunisasi Siapkan logistik imunisasi dan upayaka semua dekat dalam jangkauan Lakukan penyuluhan sekilas Berisi tentang: kegunaan imunisasi, efek samping dan cara penanggulangannya serta kapan dan dimana pelayanan imunisasi berikutnya bisa didapat Cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan pelayanan imunisasi Memanggil sasaran satu persatu. Periksa Sasaran (Skrining) Dan Pengisian Register diperiksa dan diberi semua vaksin sesuai jadwal imunisasi. Tentukan usia dan status imunisasi terdahulu sebelum diputuskan vaksin mana dan dosis keberapa yang akan diberikan. Jarak Pemberian antar dosis vaksin (DPT/HB, Polio) minimal 4 minggu Jadwal pemberian vaksin keterangan Jadwal yang tepat saat pemberian vaksin Jadwal yang masih diperbolehkan dalam pemberian vaksin Jadwal yang diperbolehkan untuk pemberian diatas 1 tahun Jadwal yang tidak boleh diberikan vaksi Perhatikan vaksin Periksa label vaksin dan pelarut,periksa tanggal kadaluarsa Periksa VVM, Jangan gunakan: 1. vaksin tanpa label Segi empat lebih terang dari lingkaran. 2. vaksin yang kadaluarsa A 3. Vaksin dengan status VVM telah C atau D B C D Gunakan vaksin bila belum kedaluarsa. Segi empat berubah gelap tapi lebih terang dari lingkaran. Gunakan vaksin lebih dahulu bila belum kedaluarsa. Batas untuk tidak digunakan lagi: Segi empat berwarna sama dengan lingkaran. JANGAN GUNAKAN VAKSIN Melewati Batas Buang: Segi empat lebih gelap dari lingkaran. JANGAN GUNAKAN VAKSIN

Kerusakan vaksin apabila terpapar suhu dibawah 0 o C Hep B - 0,5 o C Min ½ jam DPT, TT & DT - 5 C s/d 10 o C Min 1,5 2 jam Kerusakan vaksin apabila terpapar suhu Suhu < +34 o C (Diluar rantai dingin) Polio 2 hari DPT & Campak Hep B, TT& Td 14 hari 30 hari BCG 7 hari Cara menata Vaksin : PENATAAN VAKSIN Masukkan 4 cool pack. Bila tidak ada cool pack, dapat menggunakan air dingin yang terbungkus dalam plastik Letakkan vaksin di tengah-tengah Ref: pendoman teknis imunisasi tingkat puskesmas, DepKes-UNICEF, 2005 Tutup vaksin carrier jangan menggunakan es batu Perhatian!!!! Dalam penyimpanan vaksin dilapangan tidak diperbolehkan menggunakan es Batu /Cold pack. Dan vaksin carrier tetap kering, 46

Disarankan apabila perjalanan melebihi 7 hari menggunakan 2 vaksin carrier, 1 buah untuk vaksin dan cool pack, satu buah untuk cold pack (dibawah 0 o C) sebagai cadangan. DAN JANGAN SERING MEMBUKA TUTUP VAKSIN CARREIER. Prosedur Pencampuran vaksin ( BCG dan Campak) 1. Menggunakan pelarut yg tepat dan berasal dari produsen yg sama. 2. Memperhatikan kedaluarsa pelarut. 3. Memperhatikan VVM dan kedaluarsa vaksin 4. Hanya melarutkan vaksin bila telah ada sasaran imunisasi. 5. Saat melarutkan vaksin, suhu pelarut dan vaksin harus sama (2-8 o C). 6. Memperhatikan tindakan aseptik dalam pelarutan 7. Hanya menggunakan satu semprit untuk satu vial vaksin. Setelah dipergunakan semprit langsung dibuang ke safety box. 8. Mencatat jam pelarutan vaksin 9. Tidak mempergunakan vaksin bila telah lewat masa pakai setelah pelarutan (BCG 3 Jam, Campak 6 Jam setelah Pelarutan) Cara dan Lokasi pemberian imunisasi Vaksin BCG DPT/HB Campak Polio HB Uniject Tempat suntikan Lengan kanan atas luar Paha tengah bagian luar Lengan Kiri Mulut Atas Paha sebelah kanan bagian tengah luar Cara Penyuntikan Intrakutan Intramuskular Sub Kutan Diteteskan Intramuskular Dosis 0.05 cc 0.5 cc 0.5 cc 2 tetes 0.5 cc Suntikan intrakutan Suntikan BCG diberikan pada lengan kanan atas. Dosis 0,05cc, disuntikkan ke dalam lapisan kulit dengan pelanpelan (intrakutan). Untuk memberikan suntikan intrakutan secara tepat,harus menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10mm, ukuran 26) Suntikan Intramuskular

Suntikan diberikan pada paha tengah luar secara intramuskular dengan dosis 0,5 cc Cara Pemberian : Letakkan bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh kaki telanjang. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi. Pegang paha dengan ibu jari dan jari telunjuk. Masukkan jarum dengan sudut 90 0. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit. Suntikan Subkutan Suntikan campak diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan dengan dosis 0,5 cc Cara Pemberian : Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh lengan telanjang. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi. Gunakan jari-jari kiri anda untuk menekan ke atas (mencubit) lengan bayi Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas dengan sudut 45 0. Untuk mengontrol jarum, peganglah ujung semprit dengan ibu jari dan jari telunjuk anda tetapi jangan sentuh jarum. Tiga kontraindikasi imunisasi: 1. Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang hebat merupakan kontra indikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang demam dan panas > 38 0 C merupakan kontraindikasi pemberian DPT/HB1 dan campak. 2. Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tandatanda dan gejala AIDS,sedangkan vaksin lainnya sebaiknya diberikan. 3. Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk kembali lagi jika bayinya sudah sehat. Kondisi bayi seperti ini sebaiknya di imunisasi alergi atau asma (kecuali jika diketahui ada alergi terhadap komponen khusus dari vaksin yang disebutkan di atas);

sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare dengan suhu dibawah 38,5 0 C; riwayat keluarga tentang peristiwa yang membahayakan setelah imunisasi; pengobatan antibiotik; dugaan infeksi HIV atau positif terinfeksi HIV dengan tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS; tanda-tanda dan gejala AIDS kecuali BCG riwayat sakit kuning pada kelahiran. anak diberi ASI; sakit kronis seperti penyakit jantung kronis, paru-paru, ginjal atau liver; kondisi syaraf stabil seperti kelumpuhan otak karena luka atau Down s Syndrome; prematur atau berat lahir rendah; Sebelum atau pasca operasi kurang gizi; Untuk imunisasi TT WUS: Jika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian TT nasional. Jika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis TT di masa lalu: Jika TIDAK: berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai dengan jadual pemberian TT nasional Jika YA: berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan dosis berikutnya secara berurutan. Jika ia tidak bisa mengingat atau tidak tahu, sebaiknya berikan dosis kedua kepadanya dan anjurkan untuk datang lagi untuk menerima dosis berikutnya. SKRINING STATUS TT pada WUS RIWAYAT Skrining WUS umur 32 th Skrining WUS umur 37 th CATIN - + T1 - + T2 HAMIL I HAMIL II HAMIL III + T1 + T2 + T3 + Status skrining T3 + T3 + Status skrining T3 DIIMUNISASI TT 1x TT4 DIIMUNISASI TT 1x TT4 16

Jadwal Pemberian TT WUS IMUNISASI PEMBERIAN IMUNISASI SELANG WAKTU PEMBERIAN MINIMAL MASA PERLINDUNGAN DOSIS TT WUS T1 - - 0,5 cc T2 T3 T4 T5 4 minggu setelah T1 6 Bulan setelah T2 1 Tahun setelah T3 1 Tahun setelah T4 3 Tahun 0,5 cc 5 Tahun 0,5 cc 10 Tahun 0,5 cc 25 Tahun 0,5 cc Imunisasi Pada Anak Sekolah : Dilakukan dengan ketentuan apabia Bias belum dilaksanakan IMUNISASI ANAK SEKOLAH PEMBERIAN IMUNISASI DOSIS Kelas 1 DT Campak 0,5 cc 0,5 cc Kelas 2 Td /TT 0,5 cc Kelas 3 Td/TT 0,5 cc Kegiatan akhir pelaksanaan imunisasi. Menangani sisa vaksin dimasukkan kembali ke Vaccine Carrier Membuang alat-alat suntik bekas Alat suntik bekas harus dibuang kedalam kotak pengaman (safety box) tanpa menutup kembali (no recapping) Kotak pengaman jangan diisi terlalu penuh (3/4 bagian) Kotak pengaman harus ditutup dan disimpan di tempat yang aman sampai dimusnahkan Bila pemusnahan sampah medis belum dikelola maka harus mengubur atau membakarnya. PERHATIAN!!! LAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH UNTUK PEMBERIAN VAKSIN BAGI

SASARAN YANG TIDAK DATANG KETEMPAT LAYANAN. c. Pencatatan/Pelaporan: Isi lengkap data yang di minta dalam form khususnya Catat hasil vaksinasi di form yang disediakan Berikan form pencatata kepada Korim setelah dipuskesmas untuk direkab dalam pelaporan rutin format pencatatan dan pelaporan terlmapir. CONTACT PERSON PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA BARAT Nama Edi sunandar, ST Nomor Handphone 082199344499 E-mail ediis_75@yahoo.com