BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

REVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014

BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. MATERI 15 dan 16.

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PEDAHULUAN. portofolio agar tetap optimal. Kondisi pasar yang berubah misalnya akan berpotensi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KINERJA INVESTASI DALAM REKSADANA SAHAM (EQUITY FUNDS) DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014

ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan di masa depan. Menurut Undang Undang No. 8 tentang Pasar Modal,

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail.

I. PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif dan instrumen

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. maka hal yang perlu dilakukan oleh calon investor adalah menilai kinerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja masing-masing unit

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

DAFTAR TABEL. kelas aset investasi

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2). Proses investasi terlebih dahulu harus

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN KINERJA PASAR DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. investor karena modal yang dibutuhkan tidak sebanyak yang berinvestasi pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar Uang, dengan tujuan menyebarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

Tesis. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Magister Manajemen Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014 yang telah dijelasakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kesimpulan hasil perhitungan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014: Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham pada tahun 2014 menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen menunjukan bahwa secara keseluruhan jenis reksadana saham pada tahun 2014 mampu mengalahkan kinerja pasar dalam hal ini IHSG sebagai benchmarknya karena seluruh jenis reksadana saham memiliki nilai Indeks Sharpe yang melebihi nilai Indeks Sharpe IHSG (> -3.2618), melebihi nilai Indeks Treynor IHSG (> -0.0583), dan melebihi nilai Indeks Jensen IHSG (> 0.000). Selain itu, berdasarkan perhitungan kinerja reksadana saham pada tahun 2014 menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen menunjukan bahwa REKSADANA PRATAMA EKUITAS dan Panin Dana Maksima merupakan jenis reksadana saham yang secara konsisten mampu mengalahkan kinerja pasar (IHSG) dan selalu konsisten ada pada peringkat 1 dan 2 (peringkat terbaik) secara berturut-turut karena memiliki Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen tertinggi jika jika dibandingkan dengan jenis reksadana saham yang lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana terproteksi menggunakan metode Indeks Sharpe menunjukkan bahwa dari semua jenis reksadana terproteksi hanya terdapat tiga jenis 124

125 reksadana terproteksi yang kinerjanya dapat melampaui kinerja BI Rate yaitu kinerja REKSA DANA TERPROTEKSI NET DANA TERPROTEKSI IV, SAMUEL DANA OBLIGASI, dan REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI DANA PROTECTED BERKALA SERI 5. Di mana jenis reksadana terproteksi yang memiliki peringkat tertinggi adalah REKSA DANA TERPROTEKSI NET DANA TERPROTEKSI IV dengan indeks (-0.1103). Jika dihitung menggunakan Indeks Treynor dapat diketahui bahwa terdapat empat (4) jenis reksadana terproteksi yang dapat mengalahkan kinerja pasar atau BI Rate yaitu REKSA DANA TERPROTEKSI BAHANA A OPTIMA PROTECTED FUND 25, REKSA DANA TERPROTEKSI BAHANA A OPTIMA PROTECTED FUND, REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB- PRINCIPAL CPF VII, dan juga REKSA DANA TERPROTEKSI NET DANA TERPROTEKSI IV. Adapun jika perhitungan kinerja reksadana terproteksi menggunakan Indeks Jensen dapat diketahui bahwa tidak ada satupun jenis reksadana terproteksi yang mampu mengalahkan kinerja pasar (BI Rate) karena secara keseluruhan menunjukan hasil yang negatif atau kurang dari 0.000 (< 0.000). Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana pendapatan tetap menggunakan Indeks Sharpe dapat diketahui bahwa terdapat 9 jenis reksadana pendapatan tetap yang mampu melampaui kinerja BI Rate di mana jenis reksadana pendapatan tetap yang memiliki Indeks Sharpe terbesar adalah REKSADANA DANAMAS DOLLAR dengan nilai Indeks Sharpe sebesar (-2.7147). Jika dihitung menggunakan Indeks Treynor dapat diketahui bahwa tidak terdapat jenis reksadana pendapatan tetap yang mampu melampaui kinerja BI Rate sebagai benchmark-nya karena memiliki nilai Indeks Treynor yang lebih kecil dari -0.0726 (< -0.0726). Adapun jika menggunakan metode Indeks Jensen dapat diketahui bahwa hasil perhitungan kinerja reksadana pendapatan tetap menggunakan

126 Indeks Jensen pada tahun 2014 secara keseluruhan menunjukkan hasil negatif sehingga hal itu menggambarkan bahwa kinerja seluruh jenis reksadana pendapatan tetap tidak mampu mengalahkan kinerja BI Rate sebagai benchmark-nya. 2. Berdasarkan hasil uji One way ANOVA Test, metode penilaian kinerja reksadana saham dan reksadana terproteksi menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut : Untuk reksadana saham terdapat perbedaan antara pengukuran kinerja reksadana saham dengan menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014. Selain itu, berdasarkan tabel homogeneus subset menunjukan bahwa metode Indeks Jensen merupakan metode yang memiliki rata-rata tertinggi sehingga Indeks Jensen merupakan metode yang paling optimal. Untuk reksadana terproteksi tidak terdapat perbedaan antara pengukuran kinerja reksadana terproteksi dengan menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014. Selain itu, berdasarkan tabel homogeneus subset menunjukan bahwa metode Indeks Treynor merupakan metode yang memiliki rata-rata tertinggi sehingga Indeks Treynor merupakan metode yang paling optimal. 3. Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis Test untuk menguji perbedaan kinerja reksadana pendapatan tetap menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pengukuran kinerja reksadana pendapatan tetap dengan menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014. Selain itu, berdasarkan selisih mean rank antar metode dapat diketahui bahwa Indeks Treynor merupakan metode yang memiliki selisih mean rank antar metode terendah sehingga hal itu menunjukan bahwa metode yang paling

127 konsisten untuk mengukur kinerja reksadana pendapatan tetap adalah menggunakan metode Indeks Treynor. 4. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap dapat disimpulkan bahwa reksadana saham merupakan jenis reksadana yang memberikan rata-rata return tertinggi jika dibandingkan dengan reksadana terproteksi dan reksadana pendapatan tetap. 5.2 Saran Berdasarkan penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap dengan menggunakan metode Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen pada tahun 2014 maka saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi investor dan calon investor Bagi investor dan calon investor yang ingin membeli produk reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap sebaiknya melihat terlebih dahulu kinerja produk reksadana yang akan dipilih. Karena investor dan calon investor harus menempatkan dananya pada produk reksadana yang tepat agar terhindar dari kerugian. Untuk melihat kinerja reksadana apakah sudah tepat untuk dipilih adalah dengan melihat kinerja historis dari sebuah reksadana.berdasarkan hasil perhitungan dalam penelitian ini metode yang paling optimal untuk mengukur kinerja reksadana saham adalah menggunakan metode Indeks Jensen, sedangkan metode yang paling optimal untuk mengukur kinerja reksadana terproteksi dan reksadana pendapatan tetap adalah menggunakan metode Indeks Treynor. Namun hanya dengan melihat kinerja historis dari sebuah reksadana masih belum cukup apalagi untuk dijadikan sebagai bahan informasi utama dalam pengambilan keputusan investasi. Maka sebaiknya para investor atau calon investor memperhatikan juga aspek lain seperti pertimbangan risiko baik itu beta

128 ataupun standar deviasi, tujuan investasi portofolio, biaya, dan lain-lain. Sehingga keputusan investasi yang diambil akan menjadi lebih tepat. 2. Bagi Manajer Investasi Pengelolaan reksadana yang memiliki return rendah dengan tingkat risiko sistematis yang tinggi serta tingkat risiko total yang tinggi agar kedepannya dapat memperbaiki kinerja reksadananya, sehingga dapat menjadi reksadana yang optimal untuk dipilih sebagai sarana investasi. 3. Peneliti selanjutnya Bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian lanjutan, penulis menyarankan sebaiknya periode penelitian diperpanjang sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal. Kemudian penulis menyarankan agar jenis reksadana yang diteliti juga diperluas, misalnya dengan memasukkan reksadana pasar uang, reksadana campuran, serta reksadana syariah ke dalam penelitian. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui bagaimana perbandingan kinerja antara masing-masing jenis reksadana dalam periode yang sama. Selain itu, penulis menyarankan peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa agar menambah metode lain untuk mengkaji pengukuran kinerja portofolio misalnya dengan metofe Risk-Adjusted Performance atau M 2, metode Market Timing, Metode Snail Trail, ataupun metode lainnnya.