BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

dokumen-dokumen yang mirip
* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB 2. Tinjauan Teoritis

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2.3 Ukuran Dispersi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

BAB II LANDASAN TEORI

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

11/10/2010 REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI TUJUAN

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

BAB V ANALISIS HIDROLOGI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

ANALISIS DATA STATISTIK. Adi Setiawan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

STATISTIKA DASAR. Oleh

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

PRAKTIKUM 5 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

REGRESI LINIER SEDERHANA

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

Pada saat upacara bendera, kita sering memperhatikan teman-teman kita.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Pengajaran

X a, TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

TAKSIRAN PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

Tabel Distribusi Frekuensi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah

PENGUJIAN HIPOTESIS PROSEDUR UMUM PROSEDUR UMUM PROSEDUR UMUM. Langkah 1 : tentukan hipotesis 0 (H 0 ) dan anti hipotesis (H 1 )

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

BAB III ISI. x 2. 2πσ

PRINSIP INKLUSI- EKSKLUSI INCLUSION- EXCLUSION PRINCIPLE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Propinsi Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013.

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

k N 1 = s X Dimana : = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 di kota Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada Bab I sudah dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Terusan Nunyai. Populasi dalam penelitian

1. Ruang Sampel dan Peristiwa

Ukuran Pemusatan Data. Arum Handini P., M.Sc Ayundyah K., M.Si.

UKURAN PEMUSATAN & PENYEBARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua sampel berpasangan akan menggunakan statistik uji T 2 -Hotelling. Untuk itu,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimendalah suatu penelitian yang

MINGGU KE-10 HUBUNGAN ANTAR KONVERGENSI

Diagram Kontrol Atribut untuk Memantau Loyalitas Pelanggan

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB

BAB 5 BARISAN DAN DERET KOMPLEKS. Secara esensi, pembahasan tentang barisan dan deret komlpeks sama dengan barisan dan deret real.

I adalah himpunan kotak terbatas dan tertutup yang berisi lebih dari satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

MATEMATIKA INTEGRAL RIEMANN

BAB II LANDASAN TEORI. teori dan definisi mengenai variabel random, regresi linier, metode kuadrat

Bab II Teori Pendukung

Penerapan Teori Limit Pusat Multivariat pada Pengendalian Proses Pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PARETO DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

Transkripsi:

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI 9.1. Dstrbus Kotu Dstrbus memlk sfat kotu dmaa data yag damat berjala secara kesambuga da tdak terputus. Maksudya adalah bahwa data yag damat tersebut tergatug waktu, sepert kedataga pelagga, lama atra, varas lama pemesaa pelagga yag berduaras mggua. Data yag berdstrbus kotu basaya dalam betuk pecaha sepert waktu kedataga pelagga atau asabah d sebuah bak, msalya orag pertama datag pukul 06.30 kemuda masuk ke pelayaa pukul 06.31 da pelagga selesa dlaya oleh server pukul 06.58. msalya juga data pegamata yag meyataka jumlah permtaa pasr d sebuah galaga tap mggu 2.3 sampa 5.5 truk. Pegolaha data berdstrbus kotu tersebut dapat dlakuka dega megguaka beberapa cara, dataraya adalah dstrbus ormal, dstrbus ekspoesal, dstrbus gamma, dstrbus beta, da mash bayak lag. Utuk meduga perlaku data apakah data tersebut berdstrbus kotu atau buka (dstrbus dskret) maka dalam hal aka dbahas dstrbus ormal da ekspoesal saja karea yag serg dguaka dalam kehdupa sehar-har. a. Peguja Kolmogorov-Smrov Normal Peguja bertujua melhat tgkat kesesuaa atara fugs dstrbus hasl pegamata dega fugs dstrbus teortk tertetu dega meetapka suatu ttk yag meggambarka perbedaa maksmum keduaya. 1. Statstk Uj T Htug = Maks F(x) S(x) Dmaa : F(x) : fugs dstrbus kumulatf dar suatu dstrbus ormal S(x) : fugs dstrbus kumulatf dar suatu dstrbus pegamata 2. Krtera Peolaka Pemodela &Smulas : Pegguaa statstk dalam smulas 54

Jka la T Htug W 1- maka H 0 dtolak (tabel yag dguaka Kolmogorov- Smrov) Lagkah peguja : a. Meetapka hpotess awal da hpotess tadga. Hpotess : H 0 : data megkut dstrbus ormal H 1 : data tdak megkut dstrbus ormal b. Meghtug statstk uj Utuk meetuka harga F(x) maka la X yag meyataka la rata-rata dtetuka dega cara : X 1 x.* f dmaa X = = rata-rata Dtetuka la probabltas utuk masg-masg x, dar ormal : Z = Dmaa : X X : la tegah dar kelas pada dstrbus frekues : rata-rata ( X ) : smpaga baku (SD) Utuk mecar F(x) megguaka tabel dstrbus ormal sesua la Z yag ddapat, da S(x) dperoleh dar frekues kumulatf masg-masg la x dbag dega jumlah sampel. c. Meetapka (taraf sgfkas) d. Meetuka daerah peolaka e. Membuat kesmpula f. Membuat terpretas dar kesmpula Cotoh : Stud kasus produks sarug Betel Terbag tahu 2015 PT. ASEANTEX, pedekata yag dguaka utuk meduga apakah data hasl pegamata tersebut berdtrbus ormal atau tdak. Pemodela &Smulas : Pegguaa statstk dalam smulas 55

b. Dstrbus Ekspoesal Bayak masalah smulas membutuhka pemecaha dega megguaka dstrbus ekspoesal, khususya masalah-masalah yag melbatka suatu reteta kedataga da keperga sepert smulas atra pada bak, pembayara d supermaket, arport da la-la. Peguja Kolmogorov-Smrov Ekspoesal Peguja bertujua melhat tgkat kesesuaa atara fugs dstrbus hasl pegamata dega fugs dstrbus teortk tertetu dega meetapka suatu ttk yag meggambarka perbedaa maksmum keduaya. 1. Statstk Uj Dmaa : T Htug = Maks F(x) S(x) F(x) : fugs dstrbus kumulatf dar suatu dstrbus ekspoesal S(x) : fugs dstrbus kumulatf dar suatu dstrbus pegamata 2. Krtera Peolaka Jka la T Htug W 1- maka H 0 dtolak (tabel yag dguaka Kolmogorov- Smrov) Lagkah peguja : a. Meetapka hpotess awal da hpotess tadga. Hpotess : b. Meghtug statstk uj H 0 : data megkut dstrbus ekspoesal H 1 : data tdak megkut dstrbus ekspoesal Utuk meetuka harga F(x) maka la X ( ) yag meyataka la ratarata dtetuka dega cara : X 1 x.* f dmaa X = = rata-rata Dtetuka la probabltas utuk masg-masg x, dar ekspoesal : F( x) 1 e x S(x) dperoleh dar frekues kumulatf masg-masg la x dbag dega jumlah sampel. Pemodela &Smulas : Pegguaa statstk dalam smulas 56

c. Meetapka (taraf sgfkas) d. Meetuka daerah peolaka e. Membuat kesmpula f. Membuat terpretas dar kesmpula Cotoh : Stud kasus produks sarug Betel Terbag tahu 2015 PT. ASEANTEX, pedekata yag dguaka utuk meduga apakah data hasl pegamata tersebut berdtrbus ekspoesal atau tdak. 9.2. Dstrbus Dskrt Dstrbus dskrt dguaka utuk pedekata terhadap data yag bertpe buka pecaha (sepert data yag tdak tergatug oleh waktu). Dstrbus dberlakuka pada data yag past da sfatya bulat, sepert jumlah kedaraa bermotor yag masuk ruag parkr d suatu tempat pada jam 07.00 09.00 setap har se, atau kedataga asabah suatu bak pada waktu jam 11.00 13.00 tahu 2010 dll, jad tdak ada la yag sfatya pecaha. Dalam buku Pegatar Statstk oleh Pasarbu mejelaska bahwa Dstrbus Posso mempuya sample space yag terdr dar blaga-blaga asl dar 0 sampa dega (tak terhgga). Uj Keselarasa Pearso s Uj keselarasa Pearso dguaka utuk meguj seberapa tepatkah frekues yag teramat (observed frequeces, f o ) cocok atau sesua dega frekues yag dharapka (expected frequeces, f e ). Utuk uj keselarasa ada dua hal yag petg, yatu : a. Frekues yag dharapka sama (f o = f e ) b. Frekues yag dharapka tdak sama (f o f e ) Lagkah-lagkah utuk melakuka peguja : 1. Meetuka hpotess Hpotess yag dsusu adalah hpotess ol (H 0 ) da hpotess alteratf (H 1 ). H 0 meyataka bahwa tdak ada perbedaa atara frekues observas dega frekues harapa da H 1 meyataka bahwa ada perbedaa atara frekues observas dega frekues harapa. H 0 : f o = f e H 1 : f o f e Pemodela &Smulas : Pegguaa statstk dalam smulas 57

2. Meghtug la statstk uj f e (E) dhtug dega terlebh dahulu meghtug P(X = x), dmaa P(X=x) adalah probabltas dar dstrbus teorts yag dtetuka pada hpotess awal. Bayakya parameter pada dstrbus posso adalah satu, yatu µ yag meyataka la ratarata. Utuk mecar P(X=x) dguaka rumus : P(X = x) = e x! x Kemuda utuk mecar frekues harapa (f e atau E) dguaka rumus: E = P(X = x) * Dmaa : P(X = x) : probabltas e : 2.71 = = X : rata-rata x : la tegah atau bayakya kejada E : Frekues ekspektas : jumlah sampel 3. Meetuka taraf yata da la krts Taraf yata adalah daya toleras terhadap kemugka kesalaha (basaya 1-10%, utuk bdag yag krts 1-5%). Dstrbus ch-kuadrat memerluka derajad bebas df = k, la adalah kategor atau sampel da k adalah varabel. Setelah ddapat df da taraf yata maka dapat dcar la krts Ch-kuadrat dega megguaka tabel Ch-kuadrat. 4. Uj statstk ch-kuadrat Hpotess yag duj adalah kesesuaa atara la harapa dega yag teramat. Dmaa : X h 2 x k 2 2 ( O E ) h 1 E = Statstk uj ch-kuadrat O = frekues observas (f o ) E = frekues ekspektas (f e ) K = bayakya kategor pada dsrbus frekues Pemodela &Smulas : Pegguaa statstk dalam smulas 58

5. Meetuka daerah keputusa (peolaka) H 0 dterma jka la ch-kuadrat hasl perhtuga sama atau lebh kecl dar la chkuadrat krts da sebalkya H 0 dtolak (H 1 dterma)jka ch-kuadrat lebh besar dar ch-kuadratkrts. 6. Meetuka keputusa (krtera peolaka) Cotoh : Stud kasus produks sarug Betel Terbag tahu 2015 PT. ASEANTEX, data hasl pegamata yag ddapat juga dapat dkategorka sebaga data dskrt. Dar perlaku data yag d atas berart dstrbus Posso dapat dguaka apakah data hasl pegamata tersebut berdtrbus Posso atau buka. Peyelesaa : 1. Buat kelas yag terbetuk mejad uruta omor dar suatu kejada yag memlk frekues. 2. Tetuka (masukka) la O (frekues) yag telah dbuat dar kelas pada saatpembuata dstrbus frekues. 3. Buat X, dar satu (1) sebayak kelas yag terbetuk 4. Kalka X da O 5. Car la P(X=x) dega rumus posso 6. Car la E, jka la E yag dhtug medapatka agka lebh kecl atau sama dega 5 maka tambahka la tersebut dega la yag terdekat, kemuda proses perhtuga dulag. Tetap jka terdapat 3 agka yag lebh kecl dar lma (5) da ketka djumlahka mash lebh kecl dar 5, maka tambah lag dega yag terdekat (atas atau bawahya) utuk medapatka la lebh besar dar 5. 7. Car la Ch-square Jka E seluruhya lebh besar dar 5 maka peguja Goodess of Ft Pearso dapat dlakuka dega membadgkaya dega jumlah dar Ch-Square (htug). 8. Badgka la Ch-Square (htug) dega Ch-Square (tabel) Pemodela &Smulas : Pegguaa statstk dalam smulas 59