BAB V ANALISIS HIDROLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISIS HIDROLOGI"

Transkripsi

1 ANALISIS HIDROLOGI 64 BAB V ANALISIS HIDROLOGI 5.. Tjaua Umum Utuk meetuka debt recaa, dapat dguaka beberapa metode atau cara. Metode yag dguaka sagat tergatug dar data yag terseda, data data tersebut dapat berupa data debt suga atau data curah huja. Lokas check dam drecaaka pada Desa Kedugrejo, Kecamata Ngatag yag terletak km dar hulu Kal Koto. Check dam dbagu pada hulu suga agar lebh dekat dega daerah peghasl sedme yag terletak d hulu suga. Perecaaa dam pegedal sedme Kal Koto megguaka data curah huja dar stasu yag berpegaruh pada daerah tersebut, yatu :. Stasu Huja Kedugrejo. Stasu Huja Pujo Kal Koto Kedugrejo Pujo Waduk Selorejo Bedosar Selorejo Check Dam 5 Lokas Pekerjaa Gambar 5.. Peta SubDAS Kal Koto

2 ANALISIS HIDROLOGI Curah Huja Rata Rata Daerah Alra Curah huja yag dperluka utuk perecaaa dam pegedal sedme adalah curah huja rata rata d seluruh daerah yag bersagkuta, buka curah huja pada satu ttk tertetu. Curah huja dsebut curah huja wlayah atau curah huja daerah da dyataka dalam mm. ( Suyoo Sosrodarsoo, Hdrolog Utuk Pegara Metode yag dguaka adalah metode perhtuga rata-rata karea jumlah stasu curah huja yag terletak pada DPS haya dua stasu. Caraya adalah dega mejumlahka curah huja pada tap stasu kemuda membagya dega jumlah stasu yag ada. Metode mash memlk bayak kelemaha karea tdak memasukka pegaruh topograf. Metode dapat dguaka dega hasl memuaska apabla daerahya datar da peempata alat ukur tersebar merata, serta curah huja tdak bervaras bayak dar harga tegahya. R + R + R +... R R ave D maa : R curah huja rata rata (mm R tgg curah huja d stasu (mm A -A luas daerah pegaruh stasu (km Data curah huja: Tabel 5.. Data Curah Huja Hara Maksmum Nama Stasu No Tahu Kedugrejo Pujo , 46, , 55, ,7 48, , ,7 79, , 9, (Sumber : Perum Jasatrta I

3 ANALISIS HIDROLOGI 66 Perhtuga curah huja hara maksmum rata rata dmula dega megurutka data curah huja dar yag terbesar ke yag terkecl pada tap tap stasu. Perhtuga curah huja rata rata daerah alra selajutya aka dsajka dalam betuk tabel. Tabel 5.. Perhtuga Curah Huja Hara Maksmum Rata Rata Nama Stasu Curah huja No Kedugrejo Pujo rata - rata , ,000 48, 0 9, , 0, , , 06, , ,7 79,4 90, , 55,6 50, , 48, 44,800 40,7 46,5 4, Aalsa Frekues Ada beberapa jes dstrbus statstk yag dapat dpaka utuk meetuka besarya curah huja recaa, sepert dstrbus Gumbel, Log Pearso III, Log Normal, da beberapa cara la. Metode metode harus duj maa yag bsa dpaka dalam perhtuga. Peguja tersebut melalu pegukura dspers. Utuk melakuka pegukura dspers, terlebh dahulu harus dketahu faktor faktor berkut :. Harga rata rata ( X X X. Stadar devas (Sx

4 ANALISIS HIDROLOGI 67 X X Sx. Koefse Skewess (Cs C s X ( ( S X 4. Koefse Curtoss (Ck C k X ( ( ( S 5. Koefse varas (Cv Sx Cv X X 4 Utuk meghtug faktor faktor tersebut, dperluka parameter parameter perhtuga faktor faktor tersebut, yag dsajka dalam tabel d bawah : Tabel 5.. Parameter Uj Dstrbus Statstk No R(X (X - Xr (X - Xr^ (X - Xr^ (X - Xr^4 70 7, , , ,8 4 5,7.44, , ,67 9 0,7 96, , ,68 4 0,7 7,074.4, , ,7 85,98 797,0 7.9, ,7 5,89 84,67.797, ,77 0,59-0,85 0, ,77 59,7-46,40.565, ,77.77, , , ,77.886, , , ,77.995, , ,54 Jumlah ,8 8., ,06 Xr 98,77 Dar tabel d atas dapat dhtug faktor faktor uj dstrbus sebaga berkut :. Harga rata rata ( X

5 ANALISIS HIDROLOGI X Xr 98,77. Stadar Devas (Sx 5.76,8 Sx 9,656. Koefse Skewess (Cs C s x8.,099 9,656 ( ( 4. Koefse Curtoss (Ck C k ( ( 5. Koefse Varas (Cv 9,656 Cv 98,77 0,06 x ,06 ( 9,656 0,40,44 Tabel 5.4. Parameter Uj Dstrbus Statstk dalam Log No R (X Log X (LogX - LogXr (LogX - LogXr^ (LogX - LogXr^ (LogX - LogXr^4 70,04 0,7 0,056 0,0 0,00 4,7 0,60 0,06 0,004 0,00 9, 0,44 0,0 0,00 0, ,04 0,074 0,005 0,000 0, ,0 0,066 0,004 0,000 0, ,05 0,058 0,00 0,000 0, ,99 0,04 0,00 0,000 0, ,959-0,008 0,000 0,000 0, ,85-0,6 0,0-0,00 0, ,65-0,4 0,099-0,0 0,00 44,644-0, 0,04-0,04 0,0 Jumlah.086,69 0,000 0, -0,045 0,05 Xr 98,77,967 Dar tabel d atas dapat dhtug faktor faktor uj dstrbus sebaga berkut :. Harga rata rata ( X,69 Log X,967. Stadar Devas (Sx Sx 0, 0,8

6 ANALISIS HIDROLOGI 69. Koefse Skewess (Cs C s x( 0,045 ( ( 4. Koefse Curtoss (Ck C k ( ( 5. Koefse Varas (Cv 0,8 0,9 x0,05 ( 0,8 0,06 0,8 Cv 0,09,967 Dar faktor faktor d atas dapat dtetuka metode maa yag bsa dpaka, sepert dsajka dalam tabel berkut : Tabel 5.5. Hasl Uj Dstrbus Statstk Jes Dstrbus Syarat Perhtuga Kesmpula Cs 0 Cs 0,06 Normal Ck 0 Ck,44 Tdak memeuh Cs,96 Cs 0,06 Gumbel Ck 5,400 Ck,44 Tdak memeuh Log Pearso Cs 0 Cs 0,9 Memeuh Log Normal Cs Cv + Cv 0, Cs 0,85 Tdak Memeuh 5... Uj Sebara Metode Ch Kuadrat Peguja kesesuaa dega sebara adalah utuk meguj apakah sebara yag dplh dalam pembuata kurva cocok dega sebara emprsya. Uj Ch Kuadrat dmaksudka utuk meetuka apakah persamaa dstrbus peluag yag dplh dapat mewakl dstrbus statstk data yag daalss. Peetua parameter megguaka X Cr yag dhtug dega rumus : X Cr Ef Of Ef D maa : X Cr harga Ch Kuadrat Ef bayakya frekues yag dharapka Of frekues yag terbaca pada kelas jumlah data

7 ANALISIS HIDROLOGI 70 Prosedur perhtuga uj Ch Kuadrat adalah :. Urutka data pegamata dar besar ke kecl. Htuglah jumlah kelas yag ada (K +, log. Dalam pembaga kelas dsaraka agar setap kelas terdapat mmal tga buah pegamata.. Htug la Ef K 4. Htuglah bayakya Of utuk masg masg kelas. 5. htug la X Cr utuk setap kelas kemuda htug la total X Cr dar tabel utuk derajat yata tertetu yag serg dambl sebesar 5% dega parameter derajat kebebasa. Rumus derajat kebebasa adalah : DK K ( R + D maa : DK derajat kebebasa K kelas R bayakya keterkata ( basaya dambl R utuk dstrbus ormal da bomal da R utuk dstrbus Posso da Gumbel Perhtuga : K +, log +, log 4,460 5 DK K ( R + 5 ( + Tabel 5.6. Nla Krts utuk Uj Ch Kuadrat DK α 0,995 0,99 0,975 0,95 0,05 0,05 0,0 0,005 0, , , ,009,84 5,04 6,65 7,879 0,000 0,0 0, ,0 5,99 7,78 9,0 0,579 0,077 0,5 0,6 0,5 7,85 9,48,45,88 4 0,07 0,97 0,4848 0,7 9,488,4,77 4, ,4 0,554 0,8,45,070,8 5,086 6, ,676 0,87,7,65,59 4,449 6,8 8, ,989 0,,9,690,67 4,067 6,0 8,475 0,78 8,44,646,80,7 5,507 7,55 0,090,955 9,75,088,700,5 6,99 9,0,666,589 0,56 0,558,47,940 8,07 0,48,09 5,88

8 ANALISIS HIDROLOGI 7 Utuk DK, sgfkas (α 5 % maka dar Tabel 5.6 harga X Cr 7,85 Ef R x K terbesar x 0,070 X awal 5 R K terkecl, Rterkecl x,04,644 0,40 5 (,644 0,070, 574 Tabel 5.7. Htuga X Cr Nla Batas Tap Kelas Ef Of (Ef Of (Ef Of /Ef,574 < R <,74,74 < R <,854,854 < R <,994,994 < R <,4,4 < R <,74,,,,, 5 0,040,40 0,040 7,840,40 0,08 0,655 0,08,564 0,655 Jumlah 4,90 Karea la X Cr aalss < X Cr tabel ( 4,90 < 7,85 maka utuk meghtug curah huja recaa dapat megguaka dstrbus Log Pearso Type III Dstrbus Curah Huja Recaa Aalss curah huja recaa bertujua utuk megetahu besarya curah huja maksmum dalam perode ulag tertetu yag atya dperguaka utuk perhtuga debt bajr recaa. Dalam perecaaa dam pegedal sedme Waduk Selorejo, curah huja recaa yag dpaka adalah curah huja recaa dega perode ulag 50 tahu. Oleh karea tu dcar curah huja recaa utuk perode 50 tahu, berdasarka curah huja rata rata daerah alra yag sudah dketahu.

9 ANALISIS HIDROLOGI Dstrbus Log Pearso Type III Perhtuga curah huja recaa dega metode Log Pearso III megguaka parameter parameter statstk yag dambl dar Tabel 5.4. Parameter yag dguaka adalah sebaga berkut : Nla rata rata ( log X,967 Devas stadar ( Sx 0,8 Koefse Skewess ( Cs -0,9 Logartma data pada terval pegulaga atau kemugka prosetase yag terplh LogR Log X + k S Harga k tergatug la Cs yag sudah ddapat, sepert terdapat pada Tabel.4, utuk Cs -0,9 dega perode ulag 50 tahu, la k,549. LogR,967 + (,549 0,8,49 R 77,85 mm 5.5. Perhtuga Debt Bajr Recaa Utuk meghtug debt bajr recaa dguaka hasl perhtuga testas curah huja perode ulag 50 tahu. Besarya debt recaa dapat dtetuka berdasarka besarya curah huja recaa da karakterstk daerah alra suga. Adapu data yag dperluka adalah :. Luas DPS Kal Koto (A 0 km. Pajag suga (L km. Kemrga Suga( 0, Metode Haspers Metode Haspers dguaka pada luas DPS < 00 km. Q α x β x q x A t 0, x L 0,8 x -0,0

10 ANALISIS HIDROLOGI 7 α + + 0,70 ( 0,0xA 0,70 ( 0,075xA 0,40t t + (,70x0 0,75 A + x β t + 5 D maa : Q debt bajr recaa pada perode ulag tertetu ( m /det α koefse lmpasa ar huja β koefse peguraga luas daerah huja q testas maksmum jatuhya huja rata rata (m /det/km A luas Daerah pegalra suga (km t waktu kosetras huja (jam L pajag suga (km kemrga suga Perhtuga : t 0, x L 0,8 x -0,0 t α α β ,448 0, x 0,8 x 0,04-0,0,466 jam 0,70 ( 0,0xA 0,70 ( 0,075xA 0,70 ( 0,0x0 0,70 ( 0,075x0 t + + 0,40t (,70x0 t + 5 A x 0,75 0,40*,466 0,75 (,70x0 0 x, 6, β, β 0,74 Utuk t < jam dguaka rumus : t * r r t + 0,0008(60 R( t Utuk t > jam dguaka rumus : t * R r t +

11 ANALISIS HIDROLOGI 74 r q,6 * t D maa : R curah huja perode ulag tertetu (mm Dar perhtuga t datas ddapat la t,466 > maka :,466*77,85 r 6, 06, ,06 q 4, 6,6*,466 Q α x β x q x A 0,448 x 0,74 x 4,6 x 0 476,87 m /det Metode Rasoal Metode dguaka dega aggapa bahwa DPS memlk : - Itestas curah huja merata dseluruh DPS dega duras tertetu. - Lamaya curah huja waktu kosetras dar DPS. - Pucak bajr da testas curah huja mempuya tahu berulag yag sama. - Luas DAS < 00 km. CxIxA Q,60 D maa : C koefse lmpasa ar huja I testas curah huja selama waktu kosetras (mm/jam A luas daerah pegalra (km Q debt maksmum (m /det Itestas huja dapat dhtug megguaka rumus Mooobe : R I x tc

12 ANALISIS HIDROLOGI 75 D maa : R huja maksmum (mm tc waktu kosetras (jam Waktu kosetras dhtug megguaka rumus yag dkembagka oleh Krpch (940, yag dapat dtuls sebaga berkut : t c 0,0Lx 0,6 D maa : tc waktu kosetras (jam L pajag suga (km S kemrga suga Data : A 0 km L km.000 m R 00 77,85 mm S 0,04 0,6 t c 0,0Lx 0,0 x x 0,04-0,6,8 jam Itestas huja dapat htug setelah tc ddapat. I R x tc 77,85 4 I x 4,8 I 4,60 mm Koefse lmpasa (C: Agka koefse lmpasa merupaka dkator apakah suatu DAS telah megalam gaggua. Besar keclya la C tergatug pada permebltas da kemampua taah dalam meapug ar. Nla C yag besar meujukka bahwa bayak ar huja yag mejad lmpasa. Koefse lpasa permukaa pada kaja dhtug berdasarka pola pegguaa laha hasl vetarsas dar Sub Bala Rehabltas Laha da Koversas Taah pada tahu 997. Karea tata gua laha d DPS Kal Koto termasuk campura, maka la tetapa C dberka bobot (weghted utuk memperoleh la rata-rata tertmbag. Perhtuga selegkapya dsajka dalam tabel berkut :

13 ANALISIS HIDROLOGI 76 Tabel 5.8. Perhtuga Koefse Lmpasa (C d DPS Kal Koto 4 Pegguaa Laha Huta Alam Huta Idustr Pemukma Sawah Luas (km % Luas C C x %Luas (% 49,9 48,9 0,5, 4,,4 0,0 0,09 0 9,804 0,5,45 8 7,84 0,0, ,8 Perhtuga Debt Bajr dega Metode Rasoal Q CxIxA,60 0,6x4,60x0,60 08,0 m /det Metode Melchor Metode Melchor dguaka utuk luas DAS >00 km. Q αxβxqxa ,750A β 50 + A.000L T.600v v, β. q. A. 5 F ¼ π a b ¼ x,4 x 0 x 04, km α 0,5 Dmaa : Q debt bajr recaa pada perode ulag tertetu ( m /det α koefse lmpasa ar huja β koefse peguraga luas daerah huja q testas maksmum jatuhya huja rata rata (m /det/km A luas Daerah pegalra suga (km

14 ANALISIS HIDROLOGI 77 t L waktu kosetras huja (jam pajag suga (km kemrga suga Perhtuga : ,750A β 50 + A ,750x0 β ,08 F 04, km q 4, m /km /det v, β. q. A. 5 5 v, 0,5.4,.0.0,04 0,65 m/det.000l T.600v.000x T.600x0,65 5,549 jam t T 5,549 Rt 0,4 R 4 0,4x00 q,6 x5,549 4,0 4, m /km /det cocok dega datas 77,85 Q 0,5 x,08 x 4, x 0 x 00 96,07 m /detk Debt Bajr yag Dpaka Dar hasl perhtuga metode metode d atas maka dapat dsmpulka sebaga berkut :

15 ANALISIS HIDROLOGI 78 Metode Tabel 5.9. Debt Bajr yag Dpaka Debt bajr 50 tahu (m /detk Haspers 476,87 Rasoal 08,0 Melchor 96,07 Debt bajr yag dguaka adalah dar hasl perhtuga Metode Haspers, yatu Q ,87 m /det Utuk perecaaa dam pegedal sedme Kal Koto dguaka Q desg 477 m /det

BAB IV ANALISIS DATA HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS DATA HIDROLOGI BAB IV ANALISIS DATA HIDROLOGI 4. Data DAS Luas DAS Keduag dhtug dar lokas recaa bagua pegedal sedme d Suga Keduag Desa Bragkal, adalah sebesar 64,8 km dega kemrga rata-rata,05%. Pajag suga utama mecapa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pengisian data hujan yang hilang dapat dilakukan dengan reciprocal method

BAB III LANDASAN TEORI. Pengisian data hujan yang hilang dapat dilakukan dengan reciprocal method BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perbaka Data Pegsa data huja yag hlag dapat dlakuka dega recprocal method P x 1 1 P L 1 L (3.1) Px = data stasu huja yag hlag P = data huja d stasu L = jarak ke stasu 3. Uj Kosstes

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu. BAB LANDASAN TEORI. Regres Ler Sederhaa Regres ler sederhaa yag varabel bebasya ( berpagkat palg tgg satu. Utuk regres ler sederhaa, regres ler haya melbatka dua varabel ( da. Persamaa regresya dapat dtulska

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis

BAB 2. Tinjauan Teoritis BAB Tjaua Teorts.1 Regres Lear Sederhaa Regres lear adalah alat statstk yag dperguaka utuk megetahu pegaruh atara satu atau beberapa varabel terhadap satu buah varabel. Varabel yag mempegaruh serg dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier BAB LANDASAN TEORI. Regres Ler Sederhaa Regres ler sederhaa merupaka baga regres yag mecakup hubuga ler satu peubah acak tak bebas dega satu peubah bebas. Hubuga ler da dar satu populas dsebut gars regres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat da Waktu Peelta 3.. Tempat Tempat peelta dlaksaaka d SMP Neger 4 Tlamuta Kabupate Boalemo pada sswa kelas VIII. 3.. Waktu Peelta dlaksaaka dalam waktu 3 bula yatu dar

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK MODUL 4 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK. Pedahulua Utuk medapatka gambara yag lebh jelas tetag sekumpula data megea sesuatu persoala, bak megea sampel atau pu

Lebih terperinci

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM 1 Megetahu perhtuga persamaa regres ler Meggambarka persamaa regres ler ke dalam dagram pecar TEORI PENUNJANG Persamaa Regres adalah persamaa matematka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai BAB LANDASAN TEORI. Kosep Dasar Aalss Regres Aalss regres regressso aalyss merupaka suatu tekk utuk membagu persamaa da megguaka persamaa tersebut utuk membuat perkraa predcto. Dega demka, aalss regres

Lebih terperinci

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI 9.1. Dstrbus Kotu Dstrbus memlk sfat kotu dmaa data yag damat berjala secara kesambuga da tdak terputus. Maksudya adalah bahwa data yag damat tersebut tergatug

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Hdrolog Ar d bum megulag terus meerus srkulas peguapa, presptas da pegalra keluar (outflow). Ar meguap ke udara dar permukaa taah da laut, berubah mejad awa sesudah melalu beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pedahulua Sebelum membahas megea prosedur peguja hpotess, terlebh dahulu aka djelaska beberapa teor da metode yag meujag utuk mempermudah pembahasa. Adapu teor da metode tersebut

Lebih terperinci

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data Uj Statstka yagb dguaka dkata dega jes data Jes Data omal Ordal Iterval da Raso Uj Statstka Koefse Kotges Rak Spearma Kedall Tau Korelas Parsal Kedall Tau Koefse Kokordas Kedall W Pearso Korelas Gada Korelas

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP) UKURAN GEJALA PUSAT (UGP) Pegerta: Rata-rata (average) alah suatu la yag mewakl suatu kelompok data. Nla dsebut juga ukura gejala pusat karea pada umumya mempuya kecederuga terletak d tegah-tegah da memusat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1 Pegerta Regres Istlah regres pertama kal dperkealka oleh Fracs Galto Meurut Galto, aalss regres berkeaa dega stud ketergatuga dar suatu varabel yag dsebut tak bebas depedet varable,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri III. METODE PEELITIA A. Metodolog Peelta Metodolog peelta adalah cara yag dlakuka secara sstemats megkut atura-atura, recaaka oleh para peeltutuk memecahka permasalaha yag hdup da bergua bag masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskrps Peelta Berdasarka hasl peelta, d peroleh data megea kemempua sswa melakuka smash sebelum da sesudah latha power otot lega adalah sebaga berkut : Tabel.

Lebih terperinci

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi STATISTIKA A. Des Umum. Pegerta statstk Statstk adalah kumpula akta yag berbetuk agka da dsusu dalam datar atau tabel yag meggambarka suatu persoala. Cotoh: statstk kurs dolar Amerka, statstk pertumbuha

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal) LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN (Utuk Data Nomal). Merumuska hpotess (termasuk rumusa hpotess statstk). Data hasl peelta duat dalam etuk tael slag (tael frekues oservas) 3. Meetuka krtera uj atau

Lebih terperinci

Sta Kalibaku ng (mm/thn ) CH Wilayah (X) (mm/th n) 138, ,00 176, ,33 181,00 188, , , , ,00 135,66 133,00

Sta Kalibaku ng (mm/thn ) CH Wilayah (X) (mm/th n) 138, ,00 176, ,33 181,00 188, , , , ,00 135,66 133,00 Tahu Margas ari (mm/th Dukuh Warigi (mm/th Kalibaku g (mm/th 35 5 3 2 3 28 43 3 22 9 29 4 3 42 6 5 65 253 25 6 22 25 39 64 55 84 8 8 63 4 9 29 46 36 5 24 2 53 2 2 6 8 6 3 29 29 4 25 52 25 CH Wilayah (X

Lebih terperinci

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data //203 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK Kaa Evta Dew, S.Pd., M.S. Ukura gejala pusat Utuk medapatka gambara yag lebh jelas tetag sekumpula data megea sesuatu hal, bak tu dar sampel ataupu populas Ukura

Lebih terperinci

2.2.3 Ukuran Dispersi

2.2.3 Ukuran Dispersi 3 Ukura Dspers Yag aka dbahas ds adalah smpaga baku da varas karea dua ukura dspers yag palg serg dguaka Hubuga atara smpaga baku dega varas adalah Varas = Kuadrat dar Smpaga baku otas yag umum dguaka

Lebih terperinci

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS C. Pembelajara 3 1. Slabus N o STANDA R KOMPE TENSI KOMPE TENSI DASAR INDIKATOR MATERI TUGAS BUKTI BELAJAR KON TEN INDIKA TOR WAK TU SUM BER BELA JAR Meerap ka atura kosep statstka dalam pemecah a masalah

Lebih terperinci

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis STATISTIK Ukura Gejala Pusat Ukura Letak Ukura Smpaga, Dspers da Varas Mome, Kemrga, da Kurtoss Notas Varabel dyataka dega huruf besar Nla dar varabel dyataka dega huruf kecl basaya dtuls Tmes New Roma

Lebih terperinci

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES * PENYAJIAN DATA Secara umum, ada dua cara peyaja data, yatu : 1. Tabel atau daftar. Grafk atau dagram Macam-macam daftar yag dkeal : a. Daftar bars kolom b. Daftar kotges c. Daftar dstrbus frekues Sedagka

Lebih terperinci

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran Kurkulum 013/006 matematka K e l a s XI STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN Tujua Pembelajara Setelah mempelajar mater, kamu dharapka memlk kemampua berkut. 1. Dapat meetuka rata-rata data tuggal da data berkelompok..

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu BAB TINJAUAN TEORITIS. Pegerta Aalsa Regres Istlah regres pertama kal dperkealka oleh Fracs Galto. Meurutya, aalss regres berkeaa dega stud ketergatuga atara dua atau lebh varabel yatu varabel yag meeragka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling BAB LANDASAN TEORI Kosep Dasar Aalss Regres Aalss regres adalah suatu proses memperkraka secara sstemats tetag apa yag palg mugk terjad dmasa yag aka datag berdasarka formas yag sekarag dmlk agar memperkecl

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Defes Aalss Korelas da Regres a Aalss Korelas adalah metode statstka yag dguaka utuk meetuka kuatya atau derajat huuga lear atara dua varael atau leh. Semak yata huuga ler gars lurus,

Lebih terperinci

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI 8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI Tujua : Mampu megaalsa tgkat kesukara hasl evaluas utuk megkatka hasl proses pembelajara Kegata megaals hasl evaluas merupaka upaya utuk memperbak programprogram pembelajara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA BAB IV ANALII HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA 4.1. TINJAUAN UMUM Dalam merecaaka ormalisasi sugai, aalisis yag petig perlu ditijau adalah aalisis hidrologi. Aalisis hidrologi diperluka utuk meetuka besarya

Lebih terperinci

Bab II - Dasar Teori

Bab II - Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Suga Dega berjalaya waktu, suatu sstem jarga suga aka membetuk pola pegalra tertetu d atara salura utama dega cabag-cabagya da pembetuka pola pegalra sagat dtetuka oleh faktor geologya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN Hasl peelta berdasarka data yag dperole dar kegata peelta yag tela dlaksaaka ole peelt d MTs Salafya II Radublatug Blora pada kelas VIII A tau ajara 1 11. Data asl peelta tersebut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan Aalsa Numerk Baha Matrkulas PENDAHULUAN Metode umerk merupaka suatu tekk atau cara utuk megaalsa da meyelesaka masalah masalah d dalam bdag rekayasa tekk da sa dega megguaka operas perhtuga matematk Masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II INJAUAN PUSAKA.1. Umum Bajr adalah alra ar yag relatf tgg, dmaa ar tersebut melmpah terhadap beberapa baga suga. Ketka suga melmpah, ar meyebar pada datara bajr da pada umumya medatagka masalah

Lebih terperinci

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi. Mea utuk Data Tuggal Des. Jka suatu sampel berukura dega aggota x1, x, x3,, x, maka mea sampel ddesska : 1... N 1 Mea utuk Data Kelompok Des Mea dar data yag dkelompoka adalah : x x 1 1 1 dega : x = ttk

Lebih terperinci

STATISTIKA DASAR. Oleh

STATISTIKA DASAR. Oleh STATISTIKA DASAR Oleh Suryo Gurto cara peyaja data - tabel - grak meghtug harga-harga petg : - ukura lokas - ukura sebara/peympaga apabla data mempuya observasya cukup bayak perlu dsusu secara sstematk

Lebih terperinci

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih S2 MP Oleh ; N. Setyagsh MATERI PERTEMUAN 1-3 (1)Pedahulua pera statstka dalam peelta ; (2)Peyaja data : dalam betuk (a) tabel da (b) dagram; (3) ukura tedes setaral da ukura peympaga (4)dstrbus ormal

Lebih terperinci

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut 3/9/202 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK Kaa Evta Dew, S.Pd., M.S. Ukura gejala pusat Utuk medapatka gambara yag lebh jelas tetag sekumpula data megea sesuatu hal, bak tu dar sampel ataupu populas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Statstka Deskrptf da Statstka Iferesal Dewasa d berbaga bdag lmu da kehdupa utuk memaham/megetahu sesuatu dperluka dat Sebaga cotoh utuk megetahu berapa bayak rakyat Idoesa yag memerluka

Lebih terperinci

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP Msal dguaka kode ler C[, k, d] dega matrks pembagu G da matrks cek partas H. Sebuah blok formas x = x 1 x 2 x k, x = 0 atau 1, yag aka dkrm terlebh

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET Prosdg Semar Nasoal Peelta, Peddka da Peerapa MIPA Fakultas MIPA, Uverstas Neger Yogyakarta, 6 Me 9 ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET Sty Rachyay Pusat Pemafaata Sas Atarksa,

Lebih terperinci

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA Pegerta : peetua azmuth awal da akhr, peetuat kesalaha peutup sudut,koreks sudut, kesalaha lear da koreks lear kearah sumbu X da Y, Peetua

Lebih terperinci

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi) B. Meghtug ukura pemusata, ukura letak da ukura peyebara data serta peafsraya A. Ukura Pemusata Data Msalka kumpula data berkut meujukka hasl pegukura tgg bada dar orag sswa. 0 cm 30 cm 5 cm 5 cm 35 cm

Lebih terperinci

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu KORELASI 1 D dua kta tdak dapat hdup sedr, tetap memerluka hubuga dega orag la. Hubuga tu pada umumya dlakuka dega maksud tertetu sepert medapat kergaa pajak, memperoleh kredt, memjam uag, serta mta pertologa/batua

Lebih terperinci

11/10/2010 REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI TUJUAN

11/10/2010 REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI TUJUAN // REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI. Model Regres Lear. Peaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respos 4. Iferes Utuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocoka Model Regres 6. Korelas Utrwe Mukhayar MA

Lebih terperinci

Analisa Kondisi Drainase di Kawasan Jalan Rambutan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU

Analisa Kondisi Drainase di Kawasan Jalan Rambutan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU Tekka; Vol:, No:, September 0 ISSN: 087 90 Aalsa Kods Draase d Kawasa Jala ambuta Keluraha Sukajad Kecamata Baturaja Tmur Kabupate OKU Oleh: osway Mutara Hartawaty Abstract Baturaja cty s oe of the areas

Lebih terperinci

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL 3. Pegerta Masalah regres vers dega betuk lear dapat djumpa dalam berbaga bdag kehdupa, dataraya dalam bdag ekoom, kesehata, fska, kma

Lebih terperinci

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI Tujua utama aalss regres adalah mecar ada tdakya hubuga ler atara dua varabel: Varabel bebas (X), yatu varabel yag mempegaruh Varabel terkat (Y), yatu varabel yag dpegaruh

Lebih terperinci

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI BAB STATISTIKA A RINGKASAN MATERI. Pegerta Data adalah kumpula keteraga-keteraga atau catata-catata megea suatu kejada, dapat berupa blaga, smbol, sat atau kategor. Masg-masg keteraga dar data dsebut datum.

Lebih terperinci

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah BAB III INEGRAL RIEMANN-SIELJES. Pedahulua Pada Bab, telah dsggug bahwa ukura meghtug merupaka salah satu pedekata utuk membetuk proses ttk. Berkata dega masalah perhtuga, ada hal meark yag perlu amat,

Lebih terperinci

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA A. Ukura Gejala Pusat Ukura pemusata adalah suatu ukura yag meujukka d maa suatu data memusat atau suatu kumpula pegamata memusat (megelompok). Ukura pemusata data adalah

Lebih terperinci

Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Dstrbus Frekues Tabel dstrbus frekues adalah susua data meurut kelas-kelas terval tertetu atau meurut kategor tertetu dalam sebuah daftar. Dar dstrbus frekues, dapat dperoleh keteraga atau gambara

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA II Analisis Hidrologi

BAB II STUDI PUSTAKA II Analisis Hidrologi BAB II STUDI PUSTAKA. Aalss Hdrolog Data hdrolog adalah kumpula keteraga atau fakta megea feomea hdrolog, sepert besarya : curah huja, debt suga, tgg muka ar suga, kecepata alra, kosetras sedme suga da

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO STUDI PENGARUH DAN HUBUNGAN VARIABEL BENTUK DAS TERHADAP PARAMETER HIDROGRAF SATUAN SINTETIK (Stud Kasus: Suga Saluga, Taopa da Batu d Sulawes Tegah) I Waya Sutapa * Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK BAB ERROR PERHITUNGAN NUMERIK A. Tujua a. Memaham galat da hampra b. Mampu meghtug galat da hampra c. Mampu membuat program utuk meelesaka perhtuga galat da hampra dega Matlab B. Peragkat da Mater a. Software

Lebih terperinci

Integrasi 1. Metode Integral Reimann Metode Integral Trapezoida Metode Integral Simpson. Integrasi 1

Integrasi 1. Metode Integral Reimann Metode Integral Trapezoida Metode Integral Simpson. Integrasi 1 Itegras Metode Itegral Rema Metode Itegral Trapezoda Metode Itegral Smpso Itegras Permasalaa Itegras Pertuga tegral adala pertuga dasar yag dguaka dalam kalkulus, dalam bayak keperlua. Itegral secara det

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu BAB II LADASA TEORI Dalam pegambla sampel dar suatu populas, dperluka suatu tekk pegambla sampel yag tepat sesua dega keadaa populas tersebut. Sehgga sampel yag dperoleh adalah sampel yag dapat mewakl

Lebih terperinci

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh Regres Ler Sederhaa Dah Idra Baga Bostatstka da Kepeduduka Fakultas Kesehata Masyarakat Uverstas Arlagga Defs Pegaruh Jka terdapat varabel, msalka da yag data-dataya dplot sepert gambar dbawah 3 Defs Pegaruh

Lebih terperinci

INTERVAL KEPERCAYAAN UNTUK PERBEDAAN KOEFISIEN VARIASI DARI DISTRIBUSI LOGNORMAL I. Pebriyani 1*, Bustami 2, S. Sugiarto 2

INTERVAL KEPERCAYAAN UNTUK PERBEDAAN KOEFISIEN VARIASI DARI DISTRIBUSI LOGNORMAL I. Pebriyani 1*, Bustami 2, S. Sugiarto 2 INTERVAL KEPERCAAAN UNTUK PERBEDAAN KOEFIIEN VARIAI DARI DITRIBUI LOGNORMAL I. Pebrya * Bustam. ugarto Mahasswa Program Matematka Dose Jurusa Matematka Fakultas Matematka da Ilmu Pegetahua Alam Uverstas

Lebih terperinci

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2 M 81 STTISTIK DSR SEMESTER II 11/1 KK STTISTIK, FMIP IT SOLUSI UJIN TENGH SEMESTER (UTS) Sabtu, 1 Me 1, Pukul 9. 1.4 WI (1 met) Kelas 1. Pegajar: Udjaa S. Pasarbu/Rr. Kura Novta Sar, Kelas. Pegajar: Utrwe

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas: ANALISIS REGRESI Pedahulua Aalss regres berkata dega stud megea ketergatuga satu peubah (peubah terkat) terhadap satu atau lebh peubah laya (peubah pejelas). Jka Y dumpamaka sebaga peubah terkat da X1,X,...,X

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pegerta Regres Regres dalam statstka adalah salah satu metode utuk meetuka tgkat pegaruh suatu varabel terhadap varabel yag la. Varabel yag pertama dsebut dega bermacam-macam stlah:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Sampa saat, model Regres da model Aalss Varas telah dpadag sebaga dua hal ag tdak berkata. Meskpu merupaka pedekata ag umum dalam meeragka kedua cara pada taraf permulaa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sklus Hdrolog Ar merupaka salah satu sumber daya alam yag bayak mafaatya bag kebutuha mausa. Ar yag terdapat d alam dalam betuk car, tetap dapat berubah dalam betuk padat/es,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Kosep Dasar Statstka Statstk merupaka cara cara tertetu yag dguaka dalam megumpulka, meyusu atau megatur, meyajka, megaalsa da member terpretas terhadap sekumpula data, sehgga

Lebih terperinci

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

3 Departemen Statistika FMIPA IPB Supleme Respos Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK51) Departeme Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referes Waktu U potess Tga Cotoh atau Lebh U Kruskal-Walls (aalss ragam satu-arah berdasarka

Lebih terperinci

ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN CURAH HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) AESESA DI PULAU FLORES

ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN CURAH HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) AESESA DI PULAU FLORES Jural Tekk Spl Vol. No. 4 September 0 ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN CURAH HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) AESESA DI PULAU FLORES Yerso Dmu Ratu (Jer.dmu@yahoo.com) ) Dek Sr Krsayat ) I Made Udaa 3)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Tijaua Umum Dalam merecaaka bagua air, aalisis awal yag perlu ditijau adalah aalisa hidrologi. Aalisa hidrologi diperluka utuk meetuka besarya debit bajir recaa yag maa

Lebih terperinci

9/22/2009. Materi 2. Outline. Graphical Techniques. Penyajian Data. Numerical Techniques

9/22/2009. Materi 2. Outline. Graphical Techniques. Penyajian Data. Numerical Techniques Mater Outle Graphcal Techques Peyaja Data Numercal Techques Tekk Grafk (Graphcal Techques) Secara vsual, grafs merupaka gambar-gambar yag meujukka data berupa agka yag basaya dbuat berdasarka tabel yag

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 5 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

PRAKTIKUM 5 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel Praktkum 5 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel PRAKTIKUM 5 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel Tujua : Mempelajar metode Secat dega modfkas tabel utuk peelesaa

Lebih terperinci

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et BAB 2 : BUNGA, PERTUBUHAN DAN PELURUHAN PENGERTIAN BUNGA Buga adalah jasa dar smpaa atau

Lebih terperinci

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani FMDAM (2) Chartas Fbra Techque for Order Preferece by Smlarty to Ideal Soluto () ddasarka pada kosep dmaa alteratf terplh yag terbak tdak haya memlk jarak terpedek dar solus deal postf, amu juga memlk

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN 9/10 ULU)

ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN 9/10 ULU) ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN 9/0 ULU) Def Tesha Isfadar *, Re S. Ilmaty 2 da M. Batullah A 3,2,3 Jurusa Tekk Spl, Uverstas Srwjaya Korespodes

Lebih terperinci

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( ) Regres & Korelas Ler Sederhaa 1. Pedahulua Gagasa perhtuga dtetapka oleh Sr Fracs Galto (18-1911) Persamaa regres :Persamaa matematk yag memugkka peramala la suatu peubah takbebas (depedet varable) dar

Lebih terperinci

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor sapi Pasundan

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor sapi Pasundan III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Baha da Alat Peelta 3.1.1. Baha Peelta Objek yag dguaka dalam peelta adalah 50 ekor sap Pasuda jata da beta dewasa dega umur -3 tahu da tdak butg utuk meghdar

Lebih terperinci

X a, TINJAUAN PUSTAKA

X a, TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN SEBELUMNYA Statstka Deskrptf TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN STATISTIKA Uj Idepedes Uj depedes dguak utuk megetahu adaya hubuga atara dua varabel (Agrest, 1990). H 0 : tdak ada hubuga atara varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Propinsi Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Propinsi Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Tempat da Waktu Peelta Peelta dlaksaaka d SMP Neger 3 Gorotalo kota Gorotalo Props Gorotalo tahu pelajara 0/03. D SMP Neger 3 Gorotalo memlk 6 romboga belajar yag terdr

Lebih terperinci

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Koferes Nasoal Tekk Spl 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Me 009 WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Maksum Taubrata Program Stud Tekk Spl, Uverstas Krste Maraatha Badug Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 di kota Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 di kota Gorontalo BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Tempat Da Waktu Peelta 3.. Tempat peelta Peelta dlaksaaka d SMP Neger 5 d kota Gorotalo 3.. Waktu peelta Peelta dlaksaaka sejak bula oktober hgga bula desember, yag melput

Lebih terperinci

Bab II Teori Pendukung

Bab II Teori Pendukung Bab II Teor Pedukug.. asar Statstka Utuk keperlua peaksra outstadg clams lablty, pegetahua dalam statstka mead hal yag petg. asar statstka yag dguaka dalam tess atara la :. strbus ormal Sebuah peubah acak

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel Praktkum 7 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel PRAKTIKUM 7 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel Tujua : Mempelajar metode Secat dega modfkas tabel utuk peelesaa

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KAMPUS UNY KARANGMALANG MENUJU KEMANDIRIAN SUMBER AIR BERSIH

PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KAMPUS UNY KARANGMALANG MENUJU KEMANDIRIAN SUMBER AIR BERSIH PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KAMPUS UNY KARANGMALANG MENUJU KEMANDIRIAN SUMBER AIR BERSIH Ddk Purwatoro 1, Sumardjo H 1, Rfta AP 3, Dw Yulato 4 1,2,3,4 Jurusa Peddka Tekk Spl da Perecaaa FT UNY Ddk_purwatoro@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimendalah suatu penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimendalah suatu penelitian yang 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelta Metode peelta merupaka suatu cara tertetu yag dguaka utuk meelt suatu permasalaha sehgga medapatka hasl atau tujua yag dgka. Meurut Arkuto (1991 : 3) peelta

Lebih terperinci

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI I ANALISIS REGRESI KORELASI Aalss regres mempelajar betuk hubuga atara satu atau lebh peubah bebas dega satu peubah tak bebas dalam peelta peubah bebas basaya peubah yag dtetuka oelh peelt secara bebas

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan Data. Arum Handini P., M.Sc Ayundyah K., M.Si.

Ukuran Pemusatan Data. Arum Handini P., M.Sc Ayundyah K., M.Si. Ukura Pemusata Data Arum Had P., M.Sc Ayudyah K., M.S. Notas utuk Populas da Sampel Notas: Mea (rata-rata) Sample x Populas μ Varas s 2 σ 2 Smpaga baku s σ Ukura Pemusata Data 1. Mea (rata-rata) 2. Meda

Lebih terperinci

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SAU Pada baga sebelumya, kta telah membahas peerapa metoda Ruge-Kutta orde 4 utuk meyelesaka masalah la awal dar persamaa dferesal basa orde. Pada bab, kta aka melakuka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelta Metode peelta merupaka strateg umum yag d aut dalam pegumpula data da aalss data yag dperluka, gua mejawab persoala yag dhadap. Meurut Arkuto (006 : 3) peelta

Lebih terperinci

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah Prosdg Statstka ISSN 40-45 Uj Modfkas Pergkat Bertada Wlcoxo Utuk Masalah Dua Sampel Berpasaga 1 Wl Soldayah St Suedar 3 Lsur Wachdah 1, Statstka, Fakultas MIPA, Uverstas Islam Badug, Jl. Tamasar No. 1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peahulua Dalam bab aka membahas megea teor-teor tetag statstka oparametrk, korelas parsal tau Keall a korelas parsal meurut Ebuh GU a Oeka ICA.. Statstka Noparametrk Istlah oparametrk

Lebih terperinci

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat.

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat. KALKULUS LANJUT Pertemua ke-4 Rey Ra Marlaa, S.S.,M.Stat. Plot Mater Notas Jumlah & Sgma Itegral Tetu Jumlah Rema Pedahulua Luas Notas Jumlah & Sgma Purcell, et all. (page 226,2003): Sebuah fugs yag daerah

Lebih terperinci

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi. TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Ftr Yulat, SP. Ms. UKURAN DATA Ukura data Ukura Pemusata data Ukura letak data Ukura peyebara data Mea Meda Jagkaua Meda Kuartl Jagkaua atar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegerta Peramala Peramala ( forecastg ) adalah kegata memperkraka atau mempredkska apa yag aka terjad pada masa yag aka datag dega waktu yag relatve lama. Sedagka ramala adalah

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN & PENYEBARAN

UKURAN PEMUSATAN & PENYEBARAN UKURAN PEMUSATAN & PENYEBARAN RATA - RATA UKURAN PEMUSATAN MEDIAN MODUS Rata rata htug (mea) Merupaka hasl bag dar sejumlah skr dega bayakya respde Utuk Data Tdak Berkelmpk x Dmaa : = la samapa x = la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB METODE PENELTAN 3.1 Tempat da Waktu Peelta Peelta dlaksaaka d areal/wlaah koses huta PT. Sarmeto Parakata Tmber, Kalmata Tegah pada bula Aprl sampa dega Me 007. 3. Baha da Alat Baha ag dguaka utuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II DASAR TEORI II-1 II- BAB II DASAR TEORI.. Tjaua Umum Dalam pekerjaa perecaaa suatu embug dperluka bdag-bdag lmu pegetahua yag salg medukug dem kesempuraa hasl perecaaa. Bdag lmu pegetahua tu atara la geolog, hdrolog, hdrolka

Lebih terperinci

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J) STATISTIKA A. Tabel Lagkah utuk megelompokka data ke dalam tabel dstrbus frekues data berkelompok/berterval: a. Retag/Jagkaua (J) J X maks X m b. Bayak kelas (k) Megguaka atura Sturgess, yatu k,. log c.

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS

SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS Bulet Ilmah Mat. Stat. da Terapaya (Bmaster) Volume 03, No. 2(204), hal 35 42. SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS Suhard, Helm, Yudar INTISARI Fugs terbatas merupaka fugs yag memlk batas atas da batas

Lebih terperinci

3.1 Biaya Investasi Pipa

3.1 Biaya Investasi Pipa BAB III Model Baya Pada model baya [8] d tugas akhr, baya tahua total utuk megoperaska jarga ppa terdr dar dua kompoe, yatu baya operasoal da baya vestas. Baya operasoal terdr dar baya operasoal ppa da

Lebih terperinci

; θ ) dengan parameter θ,

; θ ) dengan parameter θ, Vol. 4. No. 3, 5-59, Desember 00, ISSN : 40-858 APLIKASI METODE BESARAN PIVOTAL DALAM PENENTUAN SELANG KEYAKINAN TAKSIRAN PARAMETER POPULASI. Agus Rusgyoo Jurusa Matematka FMIPA UNDIP Abstraks Dberka populas

Lebih terperinci