BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. Orang cenderung mengenal realisasi wacana dalam bentuk teks tulis yang

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 2. Landasan Teori

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

MAKNA IMPLIKATUR AKIBAT PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KOMIK KIMI NI TODOKE KARYA SHIINA KARUHO (KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB 2. Tinjauan Pustaka

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

SKRIPSI KOMPONEN DAN JENIS-JENIS TINDAK TUTUR "STAF RECEPTION" DENGAN TAMU JEPANG DI SAKURA BALI ESTHETICS SPA

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, setiap individunya membutuhkan individu

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

BAB I PENDAHULUAN. terkadang masyarakat lebih memilih menggunakan idiom untuk menyampaikan

TINDAK TUTUR ILOKUSI KOMISIF DALAM ANIME SENGOKU BASARA: JUDGE END EPISODE 1-12 SKRIPSI OLEH: FAUZIAH AINI NIM

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

Penyimpangan Penggunaan Danseigo dan Joseigo Terhadap Shuujoshi dalam Serial Animasi Kantai Collection SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa hormat dalam bahasa Jepang. Ragam bahasa hormat itu dikenal dengan sebutan keigo 敬語. Ragam

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar

DEIKSIS DALAM ANIME TONARI NO KAIBUTSUKUN KARYA ROBICO SKRIPSI OLEH ELFIRA HABSARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi antara satu

BJ システムについて Mengenai BJ System

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KOMIK SHIN TENISU NO OUJISAMA KARYA TAKESHI KONOMI

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

Pergi kemana? どこへ行きますか

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia membutuhkan bahasa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Dalam berkomunikasi itu juga di dalamnya terdapat ide, gagasan, maupun sikap yang ingin disampaikan penutur atau penulis dan harus diinterpretasikan secara jelas oleh pendengar atau pembaca. Dalam menyampaikan ide, gagasan, maupun sikap agar bisa diinterpretasikan secara baik haruslah memiliki unsur kebahasaan yang lengkap. Unsur kebahasaan yang lengkap sebenarnya bukanlah kata atau kalimat, sebagaimana dianggap beberapa kalangan dewasa ini, melainkan wacana atau discourse (Hamid 1994; 20). Perhatikan contoh wacana berikut ini (Yule 1996: 7) : (1) I found an old bicycle lying on the ground. The chain was rusted and the tires were flat. Saya menemukan sebuah sepeda tua tergeletak di atas tanah. Rantainya berkarat dan bannya kempes. Pembaca mungkin bertanya mengapa rantai dan bannya mendadak disebutkan. Secara umum penulis dapat mengira bahwa pembaca akan membuat satu kesimpulan bahwa jika X adalah sebuah sepeda, lalu X memiliki rantai dan 1 Universitas Kristen Maranatha

ban. Contoh tersebut akan terasa janggal bila diungkapkan seperti pada contoh berikut ini : (2) I found an old bicycle. A bicycle has a chain. The chain was rusted. A bicycle also has tires. The tires were flat. Saya menemukan sebuah sepeda tua. Sepeda memiliki rantai. Rantai itu berkarat. Sepeda juga memiliki ban. Ban sepeda itu kempes. Pada kedua contoh wacana tersebut, antara penutur dan pendengar harus menguasai referensi 1 dan inferensi 2 dari kalimat yang dituturkan agar tercipta komunikasi yang baik dan dapat ditafsirkan secara benar oleh pendengar. Untuk memahami suatu wacana lisan sangat penting untuk mempelajari cabang ilmu linguistik yang sangat berhubungan erat dengan wacana yaitu pragmatik. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca (Yule 1996; 3). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh-contoh berikut : (3) 話し手 : この時計きのう買いました Kono tokei kinoo kaimasta. Saya membeli jam ini kemarin. 聞き手 : これ どこせい? Kore, dokosei? Ini buatan mana? Pada percakapan tersebut saat 話し手 (pembicara) mengatakan この kono, makna yang terkandung pada konteks tersebut hanya menunjuk objek yang jaraknya dekat dengan 話し手 dan pendengar atau 聞き手. Saat 聞き手 1 Referensi berarti hubungan antara kata dengan benda. Kata buku mempunyai referensi (tunjukkan) kepada sekumpulan kertas yang terjilid untuk ditulis dan dibaca Hamid (1994; 28). 2 Inferensi adalah tugas dari pesapa maupun pembaca untuk mengimplikasikan sebaik-baiknya sesuatu yang dimaksud oleh penyapa ketika penyapa mengidentifikasinya dengan menggunakan acuan ekspresi yang saling berhubungan (Yule 1996; 17). 2 Universitas Kristen Maranatha

mengatakan これ kore, hal tersebut juga hanya menunjuk objek yang sama-sama diketahui oleh kedua belah pihak pada pembicaraan 話し手 yaitu 時計 tokei. Tetapi Kuno (1973 : 290) mengungkapkan bahwa : The a- series is used for referring to something (at a distance either in time or space) that the speaker knows both he and the hearer know personally or have shared experience in. The so- series is used for referring to something that is not known personally to either speaker or the hearer or has not been a shared experience between them. The ko- series is used if the object being talked about were visible and were at the speaker s side. Jenis a- digunakan untuk mengungkapkan sesuatu (dalam suatu jarak waktu atau tempat pada salah satunya) yang diketahui pembicara bahwa ia dan pendengar mengetahuinya secara personal atau pernah dibicarakan. Jenis sodigunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak diketahui secara personal antara pembicara atau pendengar dan tidak pernah dibicarakan sebelumnya. Jenis ko- digunakan jika objek yang sedang dibicarakan terlihat dan berada dekat dengan pembicara. Untuk mengetahui nuansa makna yang tersirat pada pronomina demonstratif kono, sono dan ano dapat dilihat pada contoh : (4) 話し手 : きのう図書館で山田さんに会いました Kino toshokan de yamada san ni aimasta. Kemarin bertemu Yamada di perpustakaan. 聞き手 : あの ( その ) 人最近どうですか Ano (sono) hito saikin doudeska? Bagaimana kabarnya akhir-akhir ini? Sono / ano pada pembicaraan kedua tidak menjelaskan sesuatu yang terlihat dan memiliki jarak antara 話し手 dan 聞き手, tetapi ini menjelaskan apa yang telah dibicarakan pada pembicaraan pertama. Ada perbedaan menarik antara jenis sono dan ano. Ano hanya digunakan jika pembicara tahu bahwa pendengar atau 聞き手 sama-sama mengetahui dan mengenal dengan baik objek yang dimaksud 3 Universitas Kristen Maranatha

yaitu Yamada. Jika 聞き手 menggunakan sono, saat itu dia mengetahui bahwa 話 し手 tidak mengenal Yamada dengan baik. Selain itu ada juga penggunaan pronomina demonstratif yang tidak berterima dalam konteks kalimat seperti dalam contoh berikut ini : (5) 話し手 : きのう山田さんに会いました あの (* その ) 人いつも元気ですね Kino yamada san ni aimashita. Ano (*sono) hito itsumo genki desune. Kemarin bertemu Yamada. Orang itu selalu bersemangat ya. 聞き手 : 本当にそうですね Hontou ni sou desune. Memang benar begitu kelihatannya. Penggunaan ne pada akhir pernyataan 話し手 menunjukkan bahwa 聞き手 mengenal Yamada, karena itu dia menunjukkan Yamada sebagai ano hito. Penggunaan sono hito akan menimbulkan pertentangan karena ini akan menunjukkan bahwa 話し手 mengetahui bahwa 聞き手 tidak mengenal Yamada. Selain itu penggunaan pronomina demonstratif ano dan sono dapat juga dipakai oleh 話し手 maupun 聞き手 seperti pada contoh berikut ini : (6) 話し手 : きのう山田さんに初めて会いました あの その 人 ずいぶんかわったひとですね Kinoo Yamadasan ni hajimete aimashita. Ano (sono) hito, zuibun kawatta hito desune. Kemarin saya bertemu Yamada untuk pertama kali. Orang itu sangat berubah ya? 聞き手 : ええ あの その 人は変人ですよ Ee, ano (sono) hito wa henjin desuyo. Ya, orang itu eksentrik. 4 Universitas Kristen Maranatha

Dalam dialog tersebut, 話し手 menggunakan ano untuk menunjuk Yamada saat dia tahu bahwa 聞き手 mengetahuinya. 聞き手 juga menunjuk Yamada sebagai ano hito karena dia mengetahui bahwa 話し手 mengetahui Yamada dengan baik. Dan sebaliknya, saat 話し手 tidak tahu apakah 聞き手 mengetahui Yamada atau tidak, dia akan menggunakan sono untuk menunjuknya. Penggunaan sono pada 聞き手 menunjukkan bahwa 話し手 tidak mengenal Yamada dengan baik. Pronomina ano atau sono pada kalimat yang diungkapkan 話し手 digunakan untuk menggantikan kata benda yang telah diungkapkan di awal kalimat (Yamada), sehingga pada kalimat selanjutnya (Yamada) tidak perlu disebutkan lagi karena antara 話し手 dan 聞き手 telah sama-sama mengerti apa yang sedang dibicarakan berdasarkan ungkapan sebelumnya sehingga kalimat tersebut bersifat anafora. 3 Jadi dapat dimengerti hubungan antara pragmatik dan wacana bahwa pragmatik menjangkau wacana dari konteksnya yang acuannya tidak secara langsung muncul. 談話というレベルで言語文析を行おうとする点では 文法研究の要である統語論の上に位置する 文脈との関係で言語研究を志す点では 発話行為論を含む語用論と部分的に重なり合う ( 橋内武 1999; 3) 3 Ungkapan-ungkapan kedua atau ungkapan-ungkapan berikutnya. Yule (1996 : 23) 5 Universitas Kristen Maranatha

Danwa to iu reberu de gengobunseki o okonaou to suru ten dewa, bunpoukenkyuu no you de aru tougoron no ue ni ichisuru. Bunmyaku to no kankei de gengo kenkyuu wo kokorozasu ten dewa hatsuwa kouiron wo fukumu goyouron to bubun tekini kasanari au. Pada tingkat wacana lisan kita mengacu pada ilmu tata bahasa yaitu sintaksis. Sasaran penelitian linguistik yang berhubungan dengan konteks yaitu teori tindak tutur kata dan pragmatik.(takeshi 1993; 3). Jadi dari teori di atas, penulis memahami bahwa dalam menganalisis wacana lisan, harus menyertakan unsur-unsur pragmatik yang salah satunya yaitu tindak tutur kata. Jika konteks wacana lisan telah dipahami dan dimengerti, maka komunikasi akan berjalan lancar, dan akan terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dan pendengar sehingga penelitian ini sangat menarik untuk diteliti menggunakan kajian pragmatik, karena di dalam kajian ini terdapat unsur-unsur yang menentukan ketepatan penggunaan pronomina demonstratif kono, sono, dan ano. Dengan menggunakan kajian pragmatik akan diketahui makna yang ingin disampaikan penutur dan makna yang ditafsirkan pendengar dari situasi percakapan. Penulis belum menemukan penelitian sebelumnya tentang pronomina demonstratif ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini akan membahas : 6 Universitas Kristen Maranatha

1. Bagaimana penggunaan pronomina demonstratif この その dan あの dalam bahasa Jepang? 2. Bagaimana referensi atau acuan pronomina demonstratif この その dan あの terhadap objek yang dibicarakan? 1.3 Tujuan Penelitian Pronomina demonstratif bahasa Jepang memiliki ciri-ciri khusus, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan bagaimana penggunaan pronomina demonstratif この その dan あの dalam bahasa Jepang. 2. Mendeskripsikan referensi atau acuan pronomina demonstratif この その dan あの terhadap objek yang dibicarakan. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yang menurut (Djajasudarma,1993:8-9) merupakan suatu metode yang bertujuan membuat deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti. Dengan metode ini akan didapatkan data secara alamiah. 7 Universitas Kristen Maranatha

Data yang ada di lapangan diperoleh dengan teknik studi pustaka, dengan menjaring data yang ada dengan teknik catat dari buku-buku yang ditulis oleh ahli bahasa Jepang. 1.5 Organisasi Penulisan Penelitian ini akan disusun sebagai berikut, bab pertama, pendahuluan, akan menyajikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisannya. Pada bab kedua, landasan teori, penulis akan menyajikan berbagai teori menyangkut penelitian ini, yaitu teori-teori mengenai pragmatik yang membahas tentang inferensi, referensi, presupposisi dan implikatur, lalu teori mengenai tata bahasa seperti pronomina demonstratif. Bab ketiga analisis pronomina demonstratif kono, sono, ano pada wacana bahasa Jepang, dalam bab ini penulis akan mencari tahu bagaimana penggunaan pronomina demonstratif kono, sono, ano dalam wacana bahasa Jepang, dan Bagaimana hubungan pronomina demonstratif kono, sono, ano dengan objek yang dibicarakan. Penyusunan bab ini berdasarkan teori yang telah diperoleh pada bab dua. Bab keempat kesimpulan, penulis akan mengulas kesimpulan dari hasil analisis pada bab ketiga. Sistematika penyajian skripsi ini disusun seperti yang telah disebutkan tadi agar lebih mudah dipahami dengan jelas oleh pembaca. 8 Universitas Kristen Maranatha