PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 105,26

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016 TURUN -0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017 TURUN -0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017 NAIK 0,60 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012

Transkripsi:

No. 41/06/33/Th.XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MEI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2017 SEBESAR 98,70 ATAU NAIK 0,90 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan Mei 2017 mengalami kenaikan 0,90 persen, yaitu dari posisi 97,81 menjadi 98,70. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan sebesar 1,89 persen, dari posisi 124,50 pada bulan April menjadi 126,85 pada bulan Mei 2017. Ib juga mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen, dari posisi 127,28 menjadi 128,52. Dari lima sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, empat sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 1,78 persen, sub sektor Hortikultura naik 0,55 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,23 persen dan sub sektor Peternakan naik 0,12 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor Perikanan turun 0,69 persen. Secara umum, indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan indeks sebesar 1,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu dari posisi 124,50 menjadi 126,85. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada semua sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 2,91 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,65 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 2,19 persen, sub sektor Peternakan naik sebesar 0,83 persen dan sub sektor Perikanan naik sebesar 0,13 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Mei 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen bila dibandingkan dengan bulan April 2017 yaitu dari posisi 127,28 menjadi 128,52. Kenaikan itu dipengaruhi oleh kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,34 persen dan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) juga mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 1,59 persen atau dari posisi 104,44 menjadi 106,10 dibanding NTUP bulan sebelumnya. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan atau terjadi inflasi perdesaan sebesar 1,34 persen. Inflasi terjadi disebabkan kenaikan enam kelompok harga, yaitu naiknya kelompok Bahan Makanan sebesar 2,69 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,41 persen, kelompok Perumahan sebesar 0,41 persen, kelompok Sandang sebesar 0,34 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen. Sedangkan satu kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 0,03 persen. Dari 33 provinsi di Indonesia, perubahan NTP Mei terhadap NTP April 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan indeks NTP terjadi di 12 provinsi, sedangkan 21 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 1,05 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 1,91 persen. 1

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. ahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Jawa Tengah pada bulan Mei 2017, NTP Jawa Tengah mengalami kenaikan indeks 0,90 persen dibanding NTP April 2017 yaitu dari posisi 97,81 menjadi 98,70. Besarnya indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani. Gambar 1 NTP Jawa Tengah April - Mei 2017 (2012 = 100) 98,80 98,40 98,00 97,60 97,20 96,80 96,40 96,00 97,81 April Mei 98,70 Gambar 2 ahan NTP Jawa Tengah per Subsektor April-Mei 2017(2012 = 100) 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00-0,50-1,00 1,78 0,55 1,23 0,12-0,69 TP Horti TPR Ternak Ikan Kenaikan NTP pada bulan Mei 2017 juga disebabkan oleh kenaikan empat sub sektor yaitu NTP sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,78 persen, NTP sub sektor Hortikultura naik sebesar 0,55 persen, NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,23 persen, dan NTP sub sektor Peternakan naik sebesar 0,12 persen. Sedangkan NTP sub sektor yang mengalami penurunan yaitu NTP sub sektor Perikanan turun sebesar 0,69 persen. 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. 2

119,42 122,20 126,94 127,81 122,89 134,37 123,22 129,04 127,97 137,31 Pada Mei 2017, secara umum It mengalami kenaikan indeks yang cukup signifikan sebesar 1,89 persen dibandingkan dengan It April 2017, yaitu: dari 124,50 menjadi 126,85. Kenaikan It terjadi pada semua sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 2,91 persen, sub sektor Hortikultura naik 1,65 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 2,19 persen, sub sektor Peternakan naik 0,83 persen dan sub sektor Perikanan naik 0,13 persen.. Gambar 3 Indeks Yang Diterima Petani Jawa Tengah per Subsektor dan ahannya April - Mei 2017 (2012 = 100) April Mei 140,00 135,00 130,00 125,00 120,00 115,00 110,00 TP Horti TPR Ternak Ikan 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) elalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khus usnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Mei 2017, Ib tercatat naik sebesar 0,98 persen bila dibandingkan April 2017, yaitu dari 127,28 menjadi 128,52. Kenaikan Ib terjadi pada 5 sub sektor penyusun Gambar 4 ahan Indeks Yang Dibayar Petani Jawa Tengah per Sub sektor April - Mei 2017 (2012 = 100) NTP yaitu: Ib sub sektor Tanaman Pangan naik 1,11 persen, Ib sub sektor Hortikultura naik 1,09 persen, Ib sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,94 persen, Ib sub sektor Peternakan naik 0,72 persen, Ib sub sektor Perikanan naik 0,83 persen. 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 1,11 1,09 0,94 0,72 0,83 TP Horti TPR Ternak Ikan 4. NTP Sub Sektor a. Sub sektor Tanaman Pangan (NTPP) Tabel 1 NTP Subsektor Tanaman Pangan Jawa Tengah dan ahannya April Mei 2017 (2012 = 100) ada bulan Mei 2017 NTPP mengalami kenaikan indeks sebesar 1,78 persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 2,91 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 1,11 persen. Kenaikan Ib disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,41 persen. Sementara kenaikan sebesar 0,28 persen. No Rincian Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami (2) (1) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 119,42 122,89 2,91 1. Padi 109,00 112,24 2,97 2. Palawija 147,31 151,42 2,79 II. Indeks Dibayar Petani 130,51 131,96 1,11 1. Konsumsi Rumah Tangga 132,76 134,63 1,41 2. BPPBM 124,62 124,97 0,28 III. Nilai Tukar Petani 91,51 93,13 1,78 3

b. Subsektor Hortikultura (NTPH) ilai Tukar Petani subsektor Hortikultura (NTPH) pada Mei 2017 dilaporkan terjadi kenaikan indeks sebesar 0,55 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani yang mengalami kenaikan sebesar 1,65 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani, dimana Ib mengalami kenaikan sebesar 1,09 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok sayur-sayuran naik sebesar 1,09 persen, kelompok buah-buahan naik Tabel 2 NTP Subsektor Hortikultura Jawa Tengah dan ahannya April-Mei 2017 (2012 = 100) No Rincian (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 126,94 129,04 1,65 1. Sayur-sayuran 110,14 111,35 1,09 2. Buah-buahan 147,62 150,79 2,15 3. Tanaman Obat 122,88 125,07 1,78 II. Indeks Dibayar Petani 128,75 130,16 1,09 1. Konsumsi Rumah Tangga 133,25 135,02 1,33 2. BPPBM 118,11 118,66 0,47 III. Nilai Tukar Petani 98,60 99,14 0,55 2,15 persen dan kelompok tanaman obat naik sebesar 1,78 persen. Kenaikan Ib disebabkan oleh kenaikan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,33 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,47 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) ada Mei 2017 NTPR mengalami kenaikan indeks sebesar 1,23 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 2,19 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,94 persen. Kenaikan pada Ib terjadi karena naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,32 persen dan Biaya Produksi Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,14 persen. Tabel 3 NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan ahannya April-Mei 2017 (2012 = No Rincian (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 134,37 137,31 2,19 1. T PR 134,37 137,31 2,19 II. Indeks Dibayar Petani 128,16 129,37 0,94 1. Konsumsi Rumah Tangga 132,76 134,52 1,32 2. BPPBM 119,43 119,60 0,14 III. Nilai Tukar Petani 104,85 106,14 1,23 d. Subsektor Peternakan (NTPT) Tabel 4 NTP Subsektor Peternakan Jawa Tengah dan ahannya April - Mei 2017 (2012 = 100) TP sub sektor Peternakan pada bulan Mei No Rincian 2017 dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen. Kenaikan ini terjadi karena Indeks harga yang diterima (1) I. (2) Indeks Diterima Petani (3) 122,20 (4) 123,22 (5) 0,83 petani naik 0,83 persen dan indeks harga yang dibayar 1 T ernak Besar 128,00 129,15 0,90 petani naik sebesar 0,72 persen. 2 T ernak Kecil 105,15 104,66-0,46 3 Unggas 124,23 125,93 1,37 Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya 4 Hasil Ternak 120,19 121,90 1,42 indeks harga tiga kelompok sub sektor Peternakan yaitu: II. Indeks Dibayar Petani 121,48 122,35 0,72 1. Konsumsi Rumah Tangga 133,11 134,79 1,26 kelompok Ternak Besar naik sebesar 0,90 persen, kelompok 2. BPPBM 113,70 114,03 0,29 Unggas naik sebesar 1,37 persen dan kelompok Hasil III. Nilai Tukar Petani 100,60 100,71 0,12 Ternak naik sebesar 1,42 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah kelompok Ternak Kecil yang turun sebesar 0,46 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan karena naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,26 persen dari 133,11 menjadi 134,79 dan kenaikan pada BPPBM sebesar 0,29 persen yaitu dari 113,70 menjadi 114,03. 4

e. Subsektor Perikanan (NTN) ada bulan Mei 2017, NTN mengalami penurunan indeks sebesar 0,69 persen. Penurunan indeks NTN ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,13 persen, lebih rendah dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen. Tabel 5 Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh NTP Subsektor Perikanan Jawa Tengah dan perubahan indeks harga pada kelompok Perikanan ahannya April Mei 2017 (2012 = 100) Tangkap yang naik 1,22 persen. Sedangkan untuk kelompok Perikanan Budidaya mengalami No Rincian penurunan sebesar 0,14 persen. Kenaikan pada Ib (1) (2) (3) (4) (5) disebabkan karena naiknya IKRT sebesar 1,35 I. Indeks Diterima Petani 127,81 127,97 0,13 persen dan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 1 T angkap 137,54 139,22 1,22 0,01 persen. 2 Budidaya 125,64 125,47-0,14 II. Indeks Dibayar Petani 125,83 126,87 0,83 1. Konsumsi Rumah Tangga 134,49 136,31 1,35 2. BPPBM 114,34 114,35 0,01 III. Nilai Tukar Petani 101,57 100,87-0,69 5. NTUP Sub Sektor ilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 6 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase ahannya, Mei 2017 (2012=100) Sub Sektor 6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan (1) (2) (3) (4) 1.Tanaman Pangan 95,82 98,34 2,62 2.Hortikultura 107,48 108,75 1,18 3. Tanaman Perkebunan R 112,51 114,81 2,04 4.Peternakan 107,47 108,06 0,54 5. Perikanan 111,78 111,91 0,12 a. Tangkap 120,77 122,01 1,03 b. Budidaya 109,78 109,67-0,10 Jawa Tengah 104,44 106,10 1,59 erubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/ deflasi di wilayah perdesaan. Pada Mei 2017, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan atau terjadi inflasi sebesar 1,34 persen. Inflasi dipicu Pada Mei 2017 terjadi kenaikan NTUP sebesar 1,59 persen dari posisi 104,44 menjadi 106,10. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada 5 sub sektor yaitu sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 2,62 persen, sub sektor Hortikultura naik 1,18 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 2,04 persen, sub sektor Peternakan naik sebesar 0,54 persen dan sub sektor Perikanan naik sebesar 0,12 persen. Tabel 7 IHK Perdesaan Jawa Tengah dan ahannya (%) April-Mei 2017 (2012 = 100) Rincian (1) (2) (3) (4) Konsumsi Rumah Tangga 133,01 134,79 1,34 a. Bahan Makanan 147,29 151,25 2,69 b. Makanan Jadi 126,40 126,92 0,41 c. Perumahan 126,48 127,00 0,41 d. Sandang 125,53 125,95 0,34 e. Kesehatan 119,26 119,73 0,39 f. Pendidikan, Rekreasi & 113,42 113,45 0,03 g. Transportasi dan Komun 121,51 121,47-0,03 5

oleh naiknya dari enam kelompok harga, yaitu: kelompok Bahan Makanan naik sebesar 2,69 persen, kelompok Makanan Jadi naik sebesar 0,41 persen, kelompok Perumahan naik sebesar 0,41 persen, kelompok Sandang naik sebesar 0,34 persen, kelompok Kesehatan naik sebesar 0,39 persen, kelompok Pendidikan, rekreasi dan Olahraga naik sebesar 0,03 persen. Sedangkan satu kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 0,03 persen 7. Perbandingan Antar Provinsi ari 33 provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Mei terhadap NTP April 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan nilai NTP terjadi di 12 provinsi, dan 21 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi Mei 2017 terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 0,64 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi pada Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 1,40 persen. Tabel 8 NTP 33 Provinsi dan Persentase ahannya (%) April-Mei 2017 (2012 = 100) No Provinsi Mei '17 thd April'17 (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 JABAR 102,87 103,94 1,05 2 JATENG 97,81 98,70 0,90 3 GORONTALO 105,09 105,60 0,49 4 LAMPUNG 104,09 104,58 0,47 5 MALUKU UTARA 100,87 101,24 0,36 6 NTB 104,02 104,37 0,34 7 JATIM 101,84 102,16 0,31 8 SULUT 92,15 92,43 0,30 9 SULSEL 100,11 100,41 0,30 10 MALUKU 100,43 100,69 0,26 11 BANTEN 98,69 98,86 0,17 12 SULTRA 94,91 94,95 0,05 13 KALSEL 96,73 96,67-0,06 14 NTT 101,18 100,95-0,23 15 YOGYAKARTA 101,64 101,41-0,23 16 PAPUA 95,76 95,52-0,26 17 SULBAR 106,00 105,63-0,35 18 PAPUA BARAT 100,57 100,22-0,35 19 BALI 104,98 104,57-0,39 20 SUMUT 99,56 99,07-0,49 21 NAD 95,05 94,56-0,52 22 SULTENG 94,79 93,96-0,88 23 KALTIM 97,21 96,30-0,94 24 DKI 99,22 98,26-0,96 25 SUMSEL 94,57 93,66-0,96 26 RIAU 103,10 101,98-1,09 27 KALTENG 98,98 97,90-1,09 28 KEPRI 98,12 96,99-1,16 29 KALBAR 96,06 94,84-1,27 30 BENGKULU 95,02 93,48-1,61 31 JAMBI 101,02 99,38-1,62 32 SUMBAR 98,71 97,07-1,67 33 BABEL 97,67 95,80-1,91 6

TABEL 9 NTP PER SUB SEKTOR JAWA TENGAH BULAN APRIL - MEI 2017 Tanaman Pangan Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan Jawa Tengah Rincian April'17 (%) April '17 Mei '17 April'17 (%) April'17 (%) April'17 (%) April'17 (%) April'17 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) I. Indeks Diterima Petani 119,42 122,89 2,91 126,94 129,04 1,65 134,37 137,31 2,19 122,20 123,22 0,83 127,81 127,97 0,13 124,50 126,85 1,89 II. Indeks Dibayar Petani 130,51 131,96 1,11 128,75 130,16 1,09 128,16 129,37 0,94 121,48 122,35 0,72 125,83 126,87 0,83 127,28 128,52 0,98 1. Konsumsi Rumah Tangga 132,76 134,63 1,41 133,25 135,02 1,33 132,76 134,52 1,32 133,11 134,79 1,26 134,49 136,31 1,35 133,01 134,79 1,34 a. Bahan Makanan 147,98 152,29 2,92 146,76 150,60 2,61 145,97 149,71 2,56 147,20 150,91 2,52 152,67 157,11 2,91 147,29 151,25 2,69 b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan T embakau 126,49 126,99 0,40 126,65 127,15 0,40 126,43 126,98 0,43 126,15 126,68 0,43 125,42 125,90 0,38 126,40 126,92 0,41 c. Perumahan 125,84 126,35 0,40 126,00 126,49 0,38 125,96 126,43 0,37 128,16 128,74 0,45 125,45 126,22 0,62 126,48 127,00 0,41 d. Sandang 124,66 125,06 0,32 125,70 126,15 0,36 126,57 126,98 0,32 125,94 126,40 0,37 124,23 124,49 0,22 125,53 125,95 0,34 e. Kesehatan 121,31 121,80 0,40 118,01 118,46 0,39 118,11 118,55 0,37 118,31 118,75 0,37 121,53 122,25 0,59 119,26 119,73 0,39 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 113,18 113,21 0,03 113,78 113,82 0,03 112,41 112,43 0,02 113,68 113,70 0,02 116,82 116,88 0,06 113,42 113,45 0,03 g. Transportasi dan Komunikasi 119,18 119,09-0,08 122,65 122,63-0,02 121,38 121,40 0,01 121,98 121,95-0,03 136,41 136,46 0,04 121,51 121,47-0,03 2. BPPBM 124,62 124,97 0,28 118,11 118,66 0,47 119,43 119,60 0,14 113,70 114,03 0,29 114,34 114,35 0,01 119,20 119,55 0,30 a. Bibit 129,18 129,41 0,18 114,66 116,17 1,31 105,99 105,99 0,00 114,31 115,06 0,65 113,17 112,64-0,47 117,85 118,46 0,51 b. Pupuk dan Obat-obatan 112,04 112,07 0,03 113,56 113,44-0,11 110,14 109,93-0,19 109,50 109,67 0,16 113,85 113,78-0,07 111,49 111,48-0,01 c. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 124,07 124,43 0,29 123,44 123,83 0,31 112,61 112,64 0,03 113,66 114,45 0,69 115,56 115,99 0,37 119,20 119,62 0,36 d. T ransportasi 136,96 137,26 0,21 113,06 113,02-0,04 123,17 124,17 0,81 119,08 119,05-0,03 118,06 118,16 0,08 124,09 124,32 0,19 e. Penambahan Barang Modal 121,28 121,16-0,10 120,65 120,72 0,05 121,26 121,68 0,35 114,40 114,62 0,20 115,51 115,60 0,08 119,21 119,31 0,09 f. Upah Buruh 132,75 133,50 0,57 122,45 123,63 0,97 129,85 130,06 0,16 124,05 124,35 0,24 115,67 116,35 0,59 127,20 127,85 0,51 III. Nilai Tukar Petani 91,51 93,13 1,78 98,60 99,14 0,55 104,85 106,14 1,23 100,60 100,71 0,12 101,57 100,87-0,69 97,81 98,70 0,90 IV. Nilai Tukar Usaha Pertanian 95,82 98,34 2,62 107,48 108,75 1,18 112,51 114,81 2,04 107,47 108,06 0,54 111,78 111,91 0,12 104,44 106,10 1,59 7

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH MEI 2017 RATA-RATA HARGA GABAH DI TINGKAT PETANI GKG NAIK 0,41% DAN GKP NAIK 5,51% Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada Mei 2017 mencatat 78 observasi transaksi penjualan gabah di 15 kabupaten terpilih. Komposisi observasi gabah bulan ini didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen sebanyak 56 observasi (71,79%) diikuti kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 13 observasi (16,67%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 9 observasi (11,54%). Di tingkat petani, harga Gabah tertinggi Mei 2017 tercatat Rp. 5.200,00 per kg berasal dari transaksi kelompok gabah kualitas GKG varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Surodadi di Kabupaten Tegal. Sedangkan harga terendah di tingkat petani ditemukan seharga Rp. 3.600,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas rendah varietas Ciherang di Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora. Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Mei 2017 tercatat Rp. 5.230,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas GKG dengan varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Suradadi di Kabupaten Tegal. Harga terendah di tingkat penggilingan ditemukan juga pada kelompok gabah kualitas rendah varietas Ciherang di Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora seharga Rp. 3.700,00 per kg. Rata-rata harga gabah kelompok GKG di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 4,57 persen dari 4.709,33/Kg pada April menjadi Rp. 4.924,44/Kg pada Mei 2017. Jika dibandingkan bulan Mei 2016 naik 4,22 persen dari angka Rp. 4.725,0/Kg. Kelompok GKP juga mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen dari Rp. 4.307,14/Kg pada April menjadi Rp. 4.435,00/Kg pada Mei 2017 dan jika dibandingkan Mei 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.317,07/Kg maka Mei 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,73 persen. ada Mei 2017, Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah berhasil mencatat sebanyak 78 observasi transaksi penjualan gabah di 15 kabupaten terpilih. Dari 78 transaksi penjualan gabah yang berhasil dicatat, komposisi jumlah observasi bulan ini didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen yaitu sebanyak 56 observasi (71,79%) diikuti kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 13 observasi (16,67%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 9 observasi (11,54%). Tabel 9. Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan HPP Menurut Kelompok Kualitas M e i 2017 8

terbanyak berasal Dari 78 observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dikumpulkan selama Mei 2017, dari Kabupaten Pati yang sebanyak 9 observasi (11,54%) diikuti Kabupaten Kebumen sebanyak 8 observasi (10,26%), Kabupaten Boyolali dan Brebes masing-masing sebanyak 7 observasi (8,97%), Kabupaten Sragen dan Pemalang masing-masing sebanyak 6 observasi (7,69%), Kabupaten Klaten dan Grobogan masing-masing sebanyak 5 observas dan selebihnya 32,05 persen tersebar di 7 kabupaten lainnya. Dari sejumlah 78 pemantauan harga gabah kualitas GKG dan GKP yang berhasil diobservasi selama Mei 2017 belum ditemukan kasus harga di bawah HPP. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Observasi Harga Gabah di Bawah HPP Menurut Kelompok Kualitas, Mei 2017 1. Rata-rata Komponen Mutu Menurut Kelompok ata-rata Kadar Air (KA) gabah di Jawa Tengah, pada Mei 2017 menunjukkan kadar air yang bervariatif dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata KA kelompok gabah kualitas GKG tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan April yang tercatat sebesar 11,63 persen sedangkan bulan ini tercatat 12,28 persen. Sementara rata-rata KA kelompok GKP mengalami penurunan dari 15,82 persen pada April menjadi 15,56 persen pada Mei 2017. Rata-Rata Kadar Hampa (KH) bulan Mei 2017 menunjukkan peningkatan. Kelompok gabah kualitas GKG mengalami kenaikan dari 2,42 persen pada April menjadi 2,57 persen pada Mei 2017. Sedangkan kelompok gabah kualitas GKP naik dari angka 5,78 persen pada April menjadi 6,09 Mei 2017. Tabel 11 Rata-Rata Komponen Mutu Menurut Kelompok Kualitas April - M e i 2017 9

2. Rata-rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas ata-rata harga gabah GKG di tingkat petani pada Mei 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,57 persen dari Rp. 4.709,33/Kg pada April menjadi Rp. 4.924,44/Kg. Jika dibandingkan bulan Mei 2016 mengalami kenaikan 4,22 persen yaitu dari harga Rp. 4.725,00/Kg. Demikian pula dengan gabah kualitas GKP bulan ini mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen dari Rp. 4.307,14/Kg pada April menjadi Rp. 4.435,00/Kg pada Mei 2017 dan jika dibandingkan dengan Mei 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.317,07/Kg maka pada Mei 2017 mengalami kenaikan 2,73 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah kelompok GKG pada Mei 2017 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 4,69 persen dari bulan April yang tercatat Rp. 4.761,33/Kg menjadi Rp. 4.984,44/Kg, Sementara kelompok kualitas GKP mengalami kenaikan 2,98 persen dari Rp. 4.361,19/Kg pada April menjadi Rp. 4.491,07/Kg pada Mei 2017. Adapun jika dibandingkan dengan Mei 2016 maka gabah kelompok GKG mengalami kenaikan 4,39 persen yaitu dari harga Rp. 4.775,00/Kg dan kelompok GKP naik 2,66 persen dari harga Rp. 4.374,54/Kg. Tabel 12 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, April Mei 2017 10