KETERKAITAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP PEREKONOMIAN KOTA PALEMBANG (INPUT - OUTPUT ANALISIS)

NOVA MURBARANI, Keterkaita Pegeluara Pemeritah... ISSN 829-5843 JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Joural of Ecoomic & Developmet HAL: 37-45 KETERKAITAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP PEREKONOMIAN KOTA PALEMBANG (INPUT - OUTPUT ANALISIS) NOVA MURBARANI Fakultas Ekoomi Uiversitas Sriwijaya, Jala Palembag-Idralaya, Kabupate Oga Ilir, Provisi Sumatera Selata, Idoesia ABSTRACT The purpose of this research is to kow the likage of govermet expediture ad the private ivestmet to output ad the gross of value added i Palembag city. The aalysis techique used is the iputoutput model. This research aalyze the secodary data which is form the private ivestmet data ad the iputoutput of table of Palembag city i 2006.The result of this research show that the maufacturig idustry sector tradig, hotel, ad restaurat sectors were the strategic sector i the developmet pla i Palembag city, that s show by the multiplier effect of govermet expediture, the establishmet costat fiacial capital ad the private ivestmet every rupiah icrease i maufacturig idustry factor, it will icrease the biggest output i maufacturig idustry sector i the amout of,20979 rupiah, ad the smallest output icrease i agriculture sector is oly 0,0086 rupiah. The icrease of the biggest gross value added i maufacturig idustry sector is 0,52773 rupiah, ad the smallest gross value added also i the agriculture sector that is 0,0043 rupiah. The biggest power of dispersio idex is i the maufacturig idustry sector that is,5032, it ca push the developmet of the backward sectors. The biggest degree of sesitivity idex also is maufacturig idustry sector is,45350, it ca stimulate the developmet of the forward sectors. The smallest power of dispersio idex ad the degree of sesitivity idex are i the miig i amout of 0,80058, it s meas that sector does t have the strog power i ifluecig the geerally activity of ecoomy. Keyword:Govermet Expediture, Private Ivestmet, Multipliers Effect, Forward ad Backward Likage. PENDAHULUAN Pembagua pada dasarya merupaka usaha meigkatka kesejahteraa mausia dega memafaatka sumber daya yag ada baik itu sumber daya alam maupu sumber daya mausia. Pegguaa kedua sumber daya baik sumber daya alam maupu sumber daya mausia bertujua utuk meciptaka pembagua di bidag perekoomia. Pembagua ekoomi merupaka proses yag diseleggaraka secara berkelajuta utuk mecapai kemakmura da kemajua bagsa. (Azai, 2006: ). Pembagua ekoomi berhubuga erat dega perkembaga jumlah peduduk, peyediaa kesempata kerja, distribusi pedapata, tigkat output dalam pembagua ekoomi, hubuga da keterkaita atar sektor-sektor perekoomia aka selalu terjadi (Hedraata, 2002: 2). Pembagua ekoomi berkaita pula dega pegeluara pemeritah dalam pembiayaa pembagua. Semaki meigkatya kegiata pemeritah, maka pegeluara pemeritah utuk membiayai kegiata-kegiata tersebut juga meigkat da oleh 37

JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN, Jui 2009 Volume 7, No., hal: 37-45 karea itu pegeluara pemeritah memegag peraa petig utuk pertumbuha ekoomi terutama dalam meyediaka barag da jasa publik, ketersediaa aka barag da jasa publik ii aka meetuka pegumpula modal atau ivestasi masyarakat da pihak swasta sehigga medorog sektor produksi meigkat da pada akhirya medorog tumbuhya perekoomia. Perkembaga suatu sektor tidak terlepas dari dukuga sektor lai, sehigga optimalisasi alokasi aggara ruti da pembagua ke dalam sektor perekoomia merupaka hal petig. Utuk itu diperluka perhituga aalisis dampak output da aalisis dampak ilai tambah bruto terhadap pegeluara pemeritah megguaka model Iput- Output. Dalam perhituga melalui model Iput-Output ii, dapat diketahui seberapa besar pegaruh keaika atau peurua output da ilai tambah bruto terhadap pegeluara pemeritah pemeritah Kota Palembag. Berdasarka latar belakag yag dikemukaka sebelumya, maka perumusa permasalaha yag aka dibahas dalam peelitia ii adalah seberapa jauh tigkat keterkaita pegeluara pemeritah da ivestasi swasta terhadap output da ilai tambah bruto di Kota Palembag. Tujua dari peulisa ii adalah utuk megetahui sampai seberapa jauh tigkat keterkaita pegeluara pemeritah da ivestasi swasta terhadap output da ilai tambah bruto di Kota Palembag. TINJAUAN PUSTAKA Ladasa Teori ) Model Iput Output Tabel Iput-Output merupaka seperagkat sistem peyajia data statistik tetag trasaksi barag da jasa atar sektor ekoomi yag terjadi di suatu wilayah. Peyajia Tabel Iput-Output dalam betuk matriks yaitu sistem peyajia data yag megguaka dua dimesi, baris da kolom. Isia sepajag baris meujukka pegalokasia/pedistribusia dari output yag dihasilka suatu sektor dalam memeuhi permitaa atara oleh sektor laiya da permitaa akhir, sedagka isia sepajag kolom meujukka struktur iput yag diguaka oleh masig-masig sektor dalam kegiata produksiya (BPS, 2008: 2). Tabel. Tabel Iput-Output Utuk Sistem Perekoomia Dega Tiga Sektor Produksi Susua Iput Alokasi Output Sektor 2 Produksi 3 Permitaa Atara Sektor Produksi 2 3 x x 2 x 3 x 2 x 22 x 23 x 3 x 32 x 33 Jumlah Iput Primer V V 2 V 3 Jumlah Iput X X 2 X 3 Sumber: Bada Pusat Statistik, Tabel IO Kota Palembag Tahu 2006 Permitaa Akhir F F 2 F 3 Jumlah Output X X 2 X 3 2) Pegeluara Pemeritah WW Rostow da Musgrave meghubugka pegeluara pemeritah dega tahaptahap pembagua ekoomi. Pada tahap awal perkembaga ekoomi, rasio ivestasi pemeritah terhadap ivestasi total (rasio pegeluara pemeritah terhadap pedapata asioal) relatif besar. Hal ii disebabka pada tahap awal pemeritah harus meyediaka berbagai saraa da prasaraa. Pada tahap meegah pembagua ekoomi, ivestasi 38

NOVA MURBARANI, Keterkaita Pegeluara Pemeritah... ISSN 829-5843 pemeritah tetap diperluka gua memacu pertumbuha agar dapat lepas ladas. Bersamaa dega itu porsi ivestasi pihak swasta juga meigkat (Dumairy, 997: 63). 3) Pembagua Ekoomi Teori pertumbuha ekoomi Neo Klasik meyataka bahwa pertumbuha ekoomi tergatug kepada pertambaha peyediaa faktor-faktor produksi (peduduk, teaga kerja, da akumulasi modal) da tigkat kemajua tekologi. Padaga ii didasarka pada aggapa yag medasari aalisis klasik, yaitu perekoomia aka tetap megalami tigkat pegerjaa peuh (full employmet) da kapasitas peralata modal aka tetap diguaka sepeuhya sepajag waktu (Sukiro, 994: 436). 4) Ivestasi Swasta Keyes meyataka pegeluara ivestasi tidak haya mempuyai pegaruh terhadap permitaa agregat melalui proses multiplier, tetapi juga aka mempegaruhi peawara agregat melalui peigkata kapasitas produksi (BPS, 2007: 6). Berkeaa dega pedapat Keyes di atas sagat diperluka peraa sektor swasta dalam kegiata perekoomia daerah terutama adalah utuk meaamka modalya baik di daerah maupu tigkat regioal, sehigga dapat memacu pertumbuha ekoomi. Perkembaga ivestasi swasta sagat tergatug dari fasilitas da kemudaha yag diberika oleh pemeritah berupa saraa da prasaraa yag mearik miat ivestor asig maupu dalam egeri. Peelitia Terdahulu Machmud (2002: 40) dalam peelitiaya yag berjudul Aalisis Ivestasi da Pertumbuha Ekoomi di Sumatera Selata meyataka bahwa variasi pertumbuha ekoomi 99,99 perse ditetuka oleh variabel ivestasi, batua pemeritah pusat, tabuga, ekspor, agkata kerja, da krisis ekoomi secara bersama-sama. Secara parsial variabel ivestasi, batua pemeritah pusat, tabuga, ekspor, agkata kerja, da dummy krisis ekoomi berpegaruh positif da sigifika secara statistik. Variabel agkata kerja berpegaruh tidak sigifika secara statistik. Hedraata, Brodjoegoro, da Siaga (2002: 23) dalam peelitiaya yag berjudul A Ecoometric Iput-Output Model for Idoesia:Ecoomic Impact Aalysis of Budget Developmet Expediture meyataka bahwa dampak tambaha daa terbesar pada sektor perkebua meyebabka keaika output da pedapata terbesar pada sektor pertaia, peteraka, kehutaa, da perikaa. Dampak tambaha daa terbesar pada sektor idustri makaa, miuma, da tembakau tidak meyebabka keaika peyerapa teaga kerja yag palig tiggi pada sektor idustri maufaktur, melaika peyerapa teaga kerja yag tiggi terjadi pada sektor pertaia, peteraka, kehutaa, da perikaa. METODE PENELITIAN Peelitia ii megambil lokasi di Kota Palembag dega fokus peelitia kepada permasalaha yag terkait dega keterkaita alokasi aggara pegeluara pemeritah da ivestasi swasta di Kota Palembag terhadap perekoomia Kota Palembag dega megguaka aalisis iput-output. Pegaruh Iput-Output tidak haya semata-mata melihat dari aggara Kota Palembag saja, aka tetapi juga ada pegaruh dari aggara Sumatera Selata melalui APBD Propisi Sumatera Selata serta dilihat juga dari APBN. Aalisis data yag dilakuka dalam peelitia ii adalah aalisis kuatitatif. Data diaalisis megguaka data Tabel Iput-Output Kota Palembag Tahu 2006. 39

JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN, Jui 2009 Volume 7, No., hal: 37-45 Aalisis dampak membahas tetag hubuga variabel dalam Tabel Iput-Output baik hubuga atar sektor maupu hubuga sektor terhadap variabel laiya misalya: permitaa akhir, impor, teaga kerja, da lai-lai (Tabel IO Kota Palembag, 2006: 20). Aalisis dampak yag biasa diguaka diataraya:. Dampak Output Output dalam model Iput-Output dapat dihitug dega rumus: X FD = (I-A d ) - F d... () 2. Dampak Nilai Tambah Bruto Hubuga atara NTB dega output dapat dijabarka dalam persamaa berikut: V = V. X... (2) dimaa: V = matriks NTB V = matriks diagoal koefisie NTB X = (I-A d ) - F d Isia sel-sel diagoal V adalah NTB sektor yag bersagkuta dibagi dega outputya. Sel-sel di luar diagoal adalah 0 (ol). Jadi matriks V adalah: V = V = V...0...0 0... Vi...0 0...0... V NTBsektor i Outputsektor i... (3)... (4) Hubuga atara output da permitaa akhir dapat dijabarka sebagai berikut : X = (I-A) - F... (5) dimaa: X = vektor kolom dari output F = vektor kolom dari permitaa akhir Berdasar persamaa tersebut dapat dilihat bahwa dampak akibat perubaha permitaa akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekoomi (r j ) dapat dirumuska sebagai berikut: r j = b j + b 2j... + b j = Σ i b ij... (6) Jumlah dampak tersebut disebut sebagai jumlah daya peyebara. Daya peyebara merupaka ukura utuk melihat keterkaita ke belakag (backward likage) sektor-sektor ekoomi di suatu wilayah. Selajutya, dega membagi jumlah dampak tersebut (r j ) dega bayakya sektor (), dapat dihitug rata-rata dampak yag ditimbulka terhadap output masig-masig sektor akibat perubaha permitaa akhir. Ukura yag diormalka diamaka dega ideks daya peyebara (α j ) atau tigkat dampak keterkaita ke belakag (backward likages effect ratio), dirumuska sebagai berikut: 40

NOVA MURBARANI, Keterkaita Pegeluara Pemeritah... ISSN 829-5843 α j = ( ) i= bij i= j= bij... (7) αj = berarti daya peyebara sektor j sama dega rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi αj > berarti daya peyebara sektor j di atas rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi αj < berarti daya peyebara sektor j di bawah rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi Berdasarka persamaa di atas juga dapat dilihat jumlah dampak output suatu sektor i sebagai akibat perubaha permitaa seluruh sektor, dirumuska sebagai berikut: s j = Σ j b ij Nilai s j disebut dega jumlah derajat kepekaa, merupaka ukura utuk melihat keterkaita ke depa (forward likage) sektor-sektor ekoomi di suatu wilayah. Meghitug ideks derajat kepekaa (β i ) dega megguaka rumus sebagai berikut: β i = ( ) j= bij i= j= bij... (8) β i = berarti derajat kepekaa sektor i sama dega rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi β i > berarti derajat kepekaa sektor i di atas rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi β i < berarti derajat kepekaa sektor i di bawah rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil perhituga meyataka bahwa akibat adaya tambaha satu rupiah permitaa akhir khususya pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, ivestasi swasta di sektor idustri pegolaha, output sektor idustri pegolaha meigkat sebesar,20979 rupiah da output sektor laiya seperti sektor pertaia haya sebesar 0,0086 rupiah ii meujukka bahwa keaika pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta pada sektor idustri pegolaha haya sedikit mempegaruhi output sektor pertaia. Keseluruha total output sebesar,43686 rupiah tersebut tercipta akibat tambaha output sektor idustri pegolaha sebesar rupiah. Tabel 2. Agka Multiplier Pegeluara Pemeritah, Pembetuka Modal Tetap, da Ivestasi Swasta (dalam Rp) Dampak Output Dampak Nilai Tambah Bruto Output Multiplier Perubaha Output NTB Multiplier Perubaha Output 0,0086 0,0043 2 0,00000 2 0,00000 3,20979 3 0,52773 4 0,02092 4 0,00639 5 0,00438 5 0,0032 6 0,5778 6 0,0964 7 0,02859 7 0,0390 8 0,00932 8 0,00684 9 0,0042 9 0,00367 Total,43686 Total 0,65922 4

JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN, Jui 2009 Volume 7, No., hal: 37-45 Sumber: Hasil Olaha dari Tabel Iput-Output Kota Palembag Tahu 2006 Dalam hal pembetuka output tidak haya semata-mata dari aggara Kota Palembag saja, tapi juga ada pegaruh dari aggara Propisi Sumatera Selata da Pemeritah Pusat melalui APBN. Dalam APBN pegeluara utuk daerah dialokasika sebesar Rp 220.070 milyar yag terbagi atas daa perimbaga berupa daa alokasi umum, daa alokasi khusus, da daa bagi hasil; serta daa otoomi khusus da peyeimbag. Dalam hal ii Sumatera Selata meerima daa perimbaga dari pemeritah pusat sebesar Rp 983.582 juta, yag kemudia dialokasika utuk Kota Palembag daa perimbaga sebesar Rp 772.952 juta. Terlihat bahwa hampir 80 perse daa perimbaga Propisi Sumatera Selata dialokasika utuk Kota Palembag, sejala dega ii output yag dihasilka di Kota Palembag lebih besar dari daerah lai.yaitu sebesar Rp 59,80 milyar. Apabila pegeluara pemeritah sektor idustri pegolaha meigkat perse (semula Rp 60.062 juta mejadi Rp 60.662 juta), pembetuka modal tetap sektor idustri pegolaha meigkat perse (semula Rp 26.87 juta mejadi Rp 26.448 juta), serta ivestasi swasta sektor idustri pegolaha pada PMDN meigkat perse (semula Rp 980 juta mejadi Rp 989 juta) da pada PMA meigkat perse (semula Rp 00.000 juta mejadi Rp 0.000 juta). Jadi setiap keaika pegeluara pemeritah sebesar perse maka output seluruh sektor aka bertambah sebesar Rp 863 juta mejadi Rp 59.793.966 juta (semula sebesar Rp 59.793.03 juta), setiap keaika pembetuka modal tetap sektor idustri pegolaha perse maka output seluruh sektor aka bertambah sebesar Rp 376 juta mejadi Rp 59.793.479 juta (semula sebesar Rp 59.793.03 juta), serta setiap keaika ivestasi swasta sektor idustri pegolaha pada PMDN perse maka output seluruh sektor aka bertambah sebesar Rp 4 juta mejadi Rp 59.793.7 juta (semula sebesar Rp 59.793.03 juta), setiap keaika ivestasi swasta sektor idutri pegolaha pada PMA perse maka output seluruh sektor aka bertambah sebesar Rp.436 juta mejadi Rp 59.794.539 juta (semula sebesar Rp 59.793.03 juta). Keaika pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta sektor idustri pegolaha meyebabka keaika ilai tambah bruto. Setiap keaika pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta sektor idustri pegolaha sebesar rupiah megakibatka ilai tambah bruto bertambah sebesar 0,52773 rupiah. Keaika pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta sebesar rupiah terhadap keaika ilai tambah bruto yag palig kecil pada sektor pertaia yag haya aik sebesar 0,0043 rupiah. Tabel 3. Ideks Daya Peyebara da Ideks Derajat Kepekaa Sektor Ideks Daya Ideks Derajat Peyebara Kepekaa 0.96553 0.804 2 0.80058 0.80058 3.5032.45350 4.4432 0.96337 5 0.93557 0.86554 6.02482.2976 7.6824 0.9973 8 0.9978 0.9525 9 0.89085 0.86547 Sumber: Hasil Olaha dari Tabel I-O Kota Palembag 42

NOVA MURBARANI, Keterkaita Pegeluara Pemeritah... ISSN 829-5843 Apabila pegeluara pemeritah sektor idustri pegolaha meigkat perse (semula Rp 60.062 juta mejadi Rp 60.662 juta), pembetuka modal tetap sektor idustri pegolaha meigkat perse (semula Rp 26.87 juta mejadi Rp 26.448 juta), serta ivestasi swasta sektor idustri pegolaha pada PMDN meigkat perse (semula Rp 980 juta mejadi Rp 989 juta) da pada PMA meigkat perse (semula Rp 00.000 juta mejadi Rp 0.000 juta), maka ilai tambah bruto pada pegeluara pemeritah sektor idustri pegolaha aka bertambah sebesar Rp 396 juta mejadi Rp 30.795.728 juta semula Rp 30.795.332 juta, ilai tambah bruto pada pembetuka modal tetap sektor idustri pegolaha aka bertambah sebesar Rp 73 juta mejadi Rp 30.795.50 juta (semula Rp 30.795.337 juta), serta ilai tambah bruto pada ivestasi swasta PMDN sektor idustri pegolaha haya bertambah sebesar Rp 6 juta mejadi Rp 30.795.343 juta (semula Rp 30.795.337 juta), aka tetapi pada ivestasi swasta PMA sektor idustri pegolaha bertambah sebesar Rp 659 juta mejadi Rp 30.795.996 juta. Daya peyebara sektor idustri pegolaha sebesar,5032, sektor listrik, gas, da air bersih sebesar,4432, sektor perdagaga, hotel, da restora sebesar,02482, serta sektor pegagkuta da komuikasi sebesar,6824. Hal ii berarti dari sembila sektor ekoomi, haya ada empat sektor yag daya peyebaraya di atas rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi. Hal ii berarti sektor-sektor ii bisa mearik sektor-sektor hulu (belakag) utuk berkembag. Output yag dihasilka dari sektor idustri pegolaha di Kota Palembag tidak terlepas dari pera serta iput dari sektor lai seperti sektor pertaia. Idustri pegolaha memiliki daya peyebara da derajat kepekaa yag palig tiggi diatara sektor laiya. Hal ii sejala dega bayakya jumlah perusahaa da pabrik yag berdiri di Kota Palembag. Tercatat di tahu 2006 pada idustri logam, mesi, kimia, da aeka idustri memiliki 3.382 uit usaha dega 7.796 teaga kerja pada idustri kecil, 38 uit usaha dega.238 teaga kerja pada idustri meegah, da 20 uit usaha dega 5.459 teaga kerja pada idustri besar. Pada idustri hasil pertaia da perikaa memiliki.83 uit usaha dega 0.765 teaga kerja pada idustri kecil, 6 uit usaha dega 248 teaga kerja pada idustri meegah, da 6 uit usaha dega 2.643 teaga kerja pada idustri besar. Pada idustri hasil huta da perkebua memiliki.56 uit usaha dega 9.627 teaga kerja pada idustri kecil, 6 uit usaha dega 73 teaga kerja pada idustri meegah, da 2 uit usaha dega 3.826 teaga kerja pada idustri besar. Pada idustri kerajia haya memiliki 657 uit usaha dega 3.737 teaga kerja pada idustri kecil. Sektor pertaia, sektor pertambaga, sektor bagua, sektor bak da lembaga keuaga laiya, serta sektor pemeritaha umum da jasa-jasa memiliki daya peyebara kurag dari yag berarti daya peyebara sektor-sektor tersebut di bawah rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi da haya sedikit memberika kotribusi dalam medorog multiplier output bagi Kota Palembag. Pada ideks derajat kepekaa, sektor idustri pegolaha sebesar,45350 da sektor perdagaga, hotel, da restora sebesar,2976, hal ii berarti derajat kepekaa sektor idustri pegolaha da sektor perdagaga, hotel, da restora di atas rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Kedua sektor ii bisa lebih meragsag sektor-sektor hilir (depa) utuk berkembag. Sektor laiya memiliki derajat kepekaaya di bawah rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Jika output sektor idustri pegolaha meigkat maka besarya output sektor ii yag diberika ke sektor pegagkuta da jasa peujag agkuta aka meigkat. Sektor pertaia, sektor pertambaga, sektor bagua, sektor bak da lembaga keuaga laiya, serta sektor pemeritaha umum da jasa-jasa memiliki ilai ideks daya peyebara da ideks derajat kepekaa yag redah (kurag dari ) berarti sektor-sektor ii kurag sesitif terhadap perkembaga ekoomi secara umum juga sagat lemah utuk dapat medorog roda perekoomia di Kota Palembag. 43

JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN, Jui 2009 Volume 7, No., hal: 37-45 Sektor idustri pegolaha da sektor perdagaga, hotel, da restora memiliki ideks daya peyebara da ideks derajat kepekaa yag tiggi (lebih dari ) termasuk dalam kelompok sektor yag sagat strategis, karea mempuyai tigkat ketergatuga terhadap gejolak ekoomi secara umum yag tiggi sekaligus memiliki pera yag kuat dalam mempegaruhi kierja ekoomi secara umum. PENUTUP Kesimpula da Sara Berdasarka pembahasa yag telah dikemukaka diatas, dapat ditarik kesimpula bahwa agka multiplier pada pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta memiliki keterkaita terhadap output da ilai tambah bruto pada seluruh sektor ekoomi. Dapat dilihat dari setiap keaika rupiah pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta aka meambah total output sektor perekoomia Kota Palembag sebesar,43686 rupiah serta meambah ilai tambah bruto sebesar 0,65922 rupiah. Akibat adaya tambaha rupiah permitaa akhir khususya pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, ivestasi swasta di sektor idustri pegolaha, output sektor idustri pegolaha meigkat sebesar,20979 rupiah da output sektor laiya seperti sektor pertaia haya sebesar 0,0086 rupiah, ii meujukka bahwa keaika pegeluara pemeritah, pembetuka modal tetap, da ivestasi swasta pada sektor idustri pegolaha sedikit mempegaruhi output sektor pertaia, begitu pula pada ilai tambah bruto yag haya 0,0043 rupiah. Daya peyebara sektor idustri pegolaha sebesar,5032, sektor listrik, gas, da air bersih sebesar,4432, sektor perdagaga, hotel, da restora sebesar,02482, serta sektor pegagkuta da komuikasi sebesar,6824. Dari sembila sektor ekoomi, haya ada empat sektor yag daya peyebaraya di atas rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi. Hal ii berarti haya pada sektor-sektor ii yag bisa mearik sektor-sektor hulu (belakag) utuk berkembag. Output yag dihasilka dari sektor idustri pegolaha di Kota Palembag tidak terlepas dari pera serta iput dari sektor lai seperti sektor pertaia. Pada sektor pertaia, sektor pertambaga, sektor bagua, sektor bak da lembaga keuaga laiya, serta sektor pemeritaha umum da jasa-jasa memiliki daya peyebara kurag dari yag berarti daya peyebara sektor-sektor tersebut di bawah rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi. Pada ideks derajat kepekaa, sektor idustri pegolaha sebesar,45350 da sektor perdagaga, hotel, da restora sebesar,2976, hal ii berarti derajat kepekaa sektor idustri pegolaha da sektor perdagaga, hotel, da restora di atas rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Kedua sektor ii bisa lebih meragsag sektor-sektor hilir (depa) utuk berkembag. Sektor laiya memiliki derajat kepekaaya di bawah rata-rata derajat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Jika output sektor idustri pegolaha meigkat maka besarya output sektor ii yag diberika ke sektor pegagkuta da jasa peujag agkuta aka meigkat. Idustri pegolaha memiliki daya peyebara da derajat kepekaa yag palig tiggi diatara sektor laiya. Hal ii sejala dega bayakya jumlah perusahaa da pabrik yag berdiri di Kota Palembag. Tercatat di tahu 2006 pada idustri logam, mesi, kimia, da aeka idustri memiliki 3.382 uit usaha dega 7.796 teaga kerja pada idustri kecil, 38 uit usaha dega.238 teaga kerja pada idustri meegah, da 20 uit usaha dega 5.459 teaga kerja pada idustri besar. Pada idustri hasil pertaia da perikaa memiliki.83 uit usaha dega 0.765 teaga kerja pada idustri kecil, 6 uit usaha dega 248 teaga kerja pada idustri meegah, da 6 uit usaha dega 2.643 teaga kerja pada idustri besar. Pada idustri hasil huta da perkebua memiliki.56 uit usaha dega 9.627 teaga kerja pada idustri kecil, 6 uit usaha dega 73 teaga kerja pada 44

NOVA MURBARANI, Keterkaita Pegeluara Pemeritah... ISSN 829-5843 idustri meegah, da 2 uit usaha dega 3.826 teaga kerja pada idustri besar. Pada idustri kerajia haya memiliki 657 uit usaha dega 3.737 teaga kerja pada idustri kecil. Sara yag diajuka dalam peelitia ii bahwa dalam perecaaa pembagua sebaikya pemeritah Kota Palembag mulai memperhatika sektor pertaia, karea output sektor pertaia terbilag masih sagat kecil dibadig sektor laiya yag bisa dikataka sagat lemah utuk dapat medorog roda perekoomia di Kota Palembag.. Upaya yag dapat dilakuka pemeritah dega cara meyediaka laha pertaia agar dapat meigkatka output sehigga dapat meguragi ketergatuga paga dari daerah lai da meigkatka ilai tambah bruto. Strategi pegembaga sektor pertaia haruslah berorietasi pada peigkata da keseragama mutu agar produk pertaia mampu bersaig. Peigkata da keseragama mutu memberika implikasi perluya pegguaa tekologi moder dalam sstem produksi, pegolaha, da pemasara. DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Licoli. 999. Ekoomi Pembagua. Yogyakarta:Peerbit STIE-YKPN. Azai, Mazhar. 2006. Peraa Sektor Perdagaga Terhadap Perekoomia Idoesia (Aalisis Model Iput-Output). Skripsi Usri:Tidak Dipublikasika. Bada Pusat Statistik. 2006. Tabel Iput-Output Kota Palembag. Bada Pusat Statistik. 2007. Icremetal Capital Output Ratio Kota Palembag. Bada Pusat Statistik. 2007. Produk Domestik Regioal Bruto Kota Palembag. Bada Pusat Statistik. 2008. Palembag dalam Agka. Dumairy.997. Perekoomia Idoesia. Jakarta:Erlagga. Eristodes. 2006. Aalisis Kosumsi Listrik, Gas, da Air Bersih di Idoesia (Aalisis Tabel Iput- Output). Skripsi Usri:Tidak Dipublikasika. Habibullah. 2008. Aalisis Perekoomia Propisi Sumatera Selata Tahu 994-2004:Pedekata Iput-Output. Tesis PPS Usri:Tidak Dipublikasika. Hedraata, dkk. 2002. A Ecoometric Iput-Output Model for Idoesia:Ecoomic Impact Aalysis of Budget Developmet Expediture. Ecoomics ad Fiace i Idoesia Vol. 52 (3), Page 23-262. Hermawati, Lisa. 2004. Kausalitas Atara Pertumbuha Ekoomi Dega Faktor-Faktor Yag Mempegaruhiya Di Kabupate Oga Komerig Ulu Sumatera Selata. Kajia Ekoomi Vol.3 No.2:207-227. Jhiga, M.L. 2000. Ekoomi Pembagua da Perecaaa. Jakarta:PT Raja Grafido Persada. Lewis da Chakeri. 2004. Cetral Developmet Spedig i The Regios Post-Decetralitatio. Bulleti of Idoesia Ecoomic Studies, Vol. 40, No. 3:379-393. Machmud, Sofya. 2002. Aalisis Ivestasi da Pertumbuha Ekoomi di Sumatera Selata. Kajia Ekoomi Vol. No. :40-57. Magiri. 2000. Perecaaa Terpadu Pembagua Ekoomi Daerah Otoom (Pedekata Model I- O). Jakarta:BPS. Musgrave, Richad. 99. Keuaga Negara Dalam Teori da Praktek. Jakarta:Erlagga. Makiw, Gregory. 2002. Teori Makroekoomi. Jakarta:Erlagga. Nazara. 2005. Aalisis Iput-Output. Jakarta:Fakultas Ekoomi Uiversitas Idoesia.. Oktavia, Eko. 2004. Aalisis Pegeluara Pemeritah Dibidag Ifrastruktur Studi Kasus Pemeritah Kabupate Musi Bayuasi Provisi Sumatera Selata. Kajia Ekoomi Vol.3 No.2:83-206. Pardede da Ratla. 2005. Dampak Perubaha Kebijaka Pegeluara Pemeritah Terhadap Pembagua Ekoomi Kota Meda:Aplikasi Model Iput-Output. Jural Ekoomi Vol.XV No.38:36-45. Robiai, Beradette. 2007. Kierja Pembagua Ekoomi Sumatera Selata. Kajia Ekoomi Vol. 6 No. 2:88-97. Sukiro, Sadoo. 994. Pegatar Teori Makroekoomi. Jakarta:PT Raja Grafido Persada. 45

JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN, Jui 2009 Volume 7, No., hal: 37-45 Syafa at, Mizwar. 2002. Idetifikasi Sumber Pertumbuha Output Nasioal: Pedekata Iput- Output. Jural Agroekoomi Vol. 20 No.:-24. Tariga, Robiso. 2005. Ekoomi Regioal Teori da Aplikasi. Jakarta:Bumi Aksara. Taroma. 2007. Aalisis Faktor-Faktor Yag Mempegaruhi Pegeluara Pemeritah Propisi Sumatera Selata. Tesis PPS Usri:Tidak Dipublikasika. Todaro, Michael. 2000. Ecoomic Developmet i The Third Coutry. Seveth Editios, New York Uiversity:A Imprit of Addiso Wesley Logma, Ic. New York. 46