PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN RAYA BROMO PROBOLINGGO STA 94+250 97+550 KOTA PROBOLINGGO,PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : MOH WILDAN MAHMUD TS (3108.030.120 ) ARIF ILMAWAN HARYA S (3108.030.150) Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD
LATAR BELAKANG Perencanaan Peningkatan Jalan Bromo Probolinggo merupakan salah satu program pengembangan prasarana transportasi di Provinsi Jawa Timur khususnya di daerah Probolinggo.Namun, ruas jalan yang kurang memadai untuk perkembangan lalu lintas saat ini, dan kondisi jalan yang retak-retak, berlubang, serta bergelombang, menjadi masalah yang cukup mengganggu bagi pengguna jalan Bromo.
Jalan Bromo mempunyai 2 lajur 2 arah tidak terbagi, lebar tiap lajur 4 m dengan permukaan yang berlubang dan retak pada beberapa ruas, lebar bahu jalan 2 m dengan tipe jalan 2/2 UD. Pada beberapa ruas juga tidak terdapat saluran pembuangan air (drainase). Dengan meningkatnya beban volume lalu lintas dan waktu pemeliharaan, maka diperlukan perencanaan overlay (lapis tambah) dan perencanaan saluran tepi (drainase) pada STA 94+250 97+550 ini.
PETA LOKASI PROYEK Lokasi proyek peningkatan jalan bromo STA 94+250-97+550 Peta lokasi proyek STA 94+250-97+550
Lokasi proyek jalan Bromo
TUJUAN 1. Bagaimana kontrol geometrik jalan (long cross section) untuk hasil perencanaan diatas. 2. Menghitung kebutuhan pelebaran perkerasan untuk umur rencana 10 tahun, jika ternyata dari hasil analisa kapasitas diperlukan pelebaran perkerasan. 3. Menghitung tebal perkerasan pada konstruksi pelebaran untuk umur rencana (UR) 10 tahun mendatang. 4. Menghitung perencanaan tebal lapis ulang (overlay) 5. Menghitung dimensi saluran tepi jalan (drainase). 6. Menghitung anggaran biaya total peningkatan jalan.
BATASAN MASALAH 1. Perencanaan dilakukan berdasarkan data sekunder. 2. Tidak merencanakan desain bangunan pelengkap (jembatan, gorong gorong). 3. Tidak melakukan penyelidikan tanah 4. Tidak merencanakan waktu penyelesaian pekerjaan. 5. Tidak memperhitungkan biaya pembebasan lahan setempat
BEBERAPA GAMBAR KONDISI EKSISTING : Kondisi kerusakan jalan pada STA 96+500 Kondisi kerusakan jalan pada STA 96+700 Foto jalan raya Bromo Kondisi existing jalan pada STA 96+300 Kondisi drainase jalan pada STA 94+800
MULAI METODOLOGI PENGOLAHAN DATA KONTROL GEOMETRIK YA T I D A K PERENCANAAN ULANG GEOMETRIK JALAN ANALISA KAPASITAS JALAN A
A Tidak ada pelebaran Derajat kejenuhan DS > 0,75 DS <0,75 DS >0,75 Ada perencanaan pelebaran perencanaan perkerasan di lokasi pelebaran B
B Perencanaan lapis tambahan jalan lama Perencanaan drainase Gambar desain Perhitungan RAB Kesimpulan Selesai 11
KONTROL GEOMETRIK ALINYEMEN VERTIKAL STA H 94+250 94+750 2,33 94+750 95+250 3,91 95+250 95+750 3,14 95+750 96+250 3,61 96+250 96+750 2,81 96+750 97+250 3,93 97+250 97+550 2,62 H panjangjal an = 22,34 3,55 = 6,29m / km 6,29 m/km < 10 m/km, maka tipe medan Datar. (Tabel 2..1 Ketentuan tipe alinyemen)
ALINYEMEN HORIZONTAL Tidak menghitung kontrol alinyemen horizontal karena kondisi jalan lurus
ANALISA KAPASITAS JALAN SEBELUM DILEBARKAN Tahun Total (Q) DS 2012 1247 0.49 2013 1338 0.52 2014 1429 0.56 2015 1520 0.59 2016 1611 0.63 2017 1702 0.67 2018 1793 0.70 2019 1884 0.74 2020 1975 0.77 2021 2066 0.81 2022 2157 0.84 Mendekati akhir umur rencana ternyata DS>0,75, sehingga jalan ini perlu dilakukan pelebaran. DS = Q/C C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 2900 x 1,14 x 1,0 x 0,98 x 0,90 =2915,9 smp/ jam
ANALISA KAPASITAS JALAN SESUDAH DILEBARKAN tahun Q (smp/jam) DS 2012 1247 0.43 2013 1338 0.46 2014 1429 0.49 2015 1520 0.52 2016 1611 0.55 2017 1702 0.58 2018 1793 0.61 2019 1884 0.65 2020 1975 0.68 2021 2066 0.71 2022 2157 0.74 DS=Q/C C= Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 2900 x 1,14 x 1,0 x 0,98 x 0,90 =2915,9 smp/ jam
PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) DATA BENKELMAN BEAM STA 94+250-95+600 no STA d D 2 1 STA 94+250 0.46 0.2116 2 STA 94+400 0.78 0.6084 3 STA 94+600 0.55 0.3025 4 STA 94+800 0.62 0.3844 5 STA 95+000 0.81 0.6561 6 STA 95+200 0.48 0.2304 7 STA 95+400 0.37 0.1369 8 STA 95+600 0.58 0.3364 Ʃ 4.65 2.8667 Faktor Keseragaman = 26,32 % Lendutan balik yang mewakili (D) = 0,89 Sumber : Dinas pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur
DATA BENKELMAN BEAM STA 95+800-97+550 no STA d D 2 1 STA 95+800 1.06 1.1236 2 STA 96+000 1.50 2.2500 3 STA 96+200 0.74 0.5476 4 STA 96+400 0.94 0.8836 5 STA 96+600 0.85 0.7225 6 STA 96+800 1.08 1.1664 7 STA 97+000 1.29 1.6641 8 STA 97+200 1.10 1.2100 9 STA 97+400 1.47 2.1609 10 STA 97+550 0.89 0.7921 Ʃ 10.92 12.5208 Faktor Keseragaman = 23,57 % Lendutan balik yang mewakili (D) = 1,37
Sehingga didapatkan AE 18 KSAL sebagai berikut : AE 18 KSAL = 365 x UE 18 KSAL = 365 x 69477 = 25359150 = 2,5 x 10 7
GRAFIK AE 18 KSAL Dari hasil perhitungan AE 18 KSAL, diplotkan pada grafik dan didapat D (lendutan balik yang diijinkan) sebesar 2,4 0,86 2,53 x 10 7
GRAFIK PENENTUAN TEBAL LAPIS TAMBAHAN 0,86 0,89 Didapat tebal lapis tambahan sebesar 3 cm untuk STA 94+250 95+600
0,86 1,61 Didapat tebal lapis tambahan sebesar 4 cm untuk STA 95+800 97+550
GRAFIK HUBUNGAN CBR DENGAN DDT Dengan CBR sebesar 6,03 maka diperoleh DDT sebesar 5,1. Hasil DDT akan digunakan untuk penentuan nilai ITP. DDT 5,1 6,03 CBR
PENENTUAN NILAI ITP NILAI ITP = 14,3 ITP = 14,5
Dari gambar 5.2 diperoleh ITP = 12,3 dan ITP = 12,5 Penentuan Tebal Perkerasan Jenis lapis perkerasan Lapis permukaan I LASTON ( MS 744 ) Lapisan pondasi atas batu pecah kelas A (100%) Lapisan pondasi bawah sirtu kelas B (CBR 50%) Koefisien kekuatan relatif Lapis AC (a1) = 0,40 Lapis pondasi atas (a2) = 0,15 Lapis pondasi bawah (a3) = 0,12 Batas tebal minimum tiap lapis perkerasan Lapis AC (D1) Lapis pondasi atas (D2) Lapis pondasi bawah (D3) Dari persamaan 2.14 diperoleh. = 10 cm = 25 cm = cm Jadi komposisi untuk tebal perkerasan adalah : AC LASTON MS 744 = 10 cm Batu Pecah Kelas A (CBR 100%) = 25 cm CTSB ( CBR 50 %) = 49 cm ITP = a 1.D 1 + a 2.D 2 +a 3.D 3 14,8 = 0,4.10+0,15.25+0,12.D 3 D 3 = 48,6cm diambil 49 cm
GAMBAR RENCANA LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) AC LASTON t = 3 cm TACK COAT PERKERASAN LAMA AC LASTON t = 4 cm TACK COAT PERKERASAN LAMA
GAMBAR RENCANA LAPIS PERKERASAN AC LASTON t = 4 cm OVERLAY Tack Coat AC LASTON t = 10 cm Prime Coat POND. BATU PECAH t = 25 cm POND. BAWAH CTSB t = 49 cm
PERENCANAAN SALURAN SAMPING (DARINASE) DATA CURAH HUJAN hujan maks no tahun deviasi (Rt-R)^2 1 2009 190 76,6 5867,56 2 2003 128 14,6 213,16 3 2002 121 7,6 57,76 4 2008 113-0,4 0,16 5 2004 108-5,4 29,16 6 2010 102-11,4 129,96 7 2001 98-15,4 237,16 8 2007 97-16,4 268,96 9 2006 94-19,4 376,36 10 2005 83-30,4 924,16 jumlah 1134 (Rt-R)^2 8104,4
DRAINASE Pada perencanaan saluran drainase Jalan Bromo Probolinggo STA 94+250 97+550 ini dibagi menjadi 2 daerah,yaitu: a) Perencanaan pada STA 97+000 97+550 Pada perencanaan drainase STA 97+000 97+550 pada kondisi dilapangan lahan kosong. b. Perencanaan pada STA 94+250 97+000 Pada perencanaan drainase STA 97+025 95+625 pada kondisi pemukiman
REKAPITULASI DIMENSI SALURAN Dimensi saluran STA 97+000 97+550
Dimensi saluran STA 94+250-97+000
DETAIL DRAINASE Detail drainase STA 95+500 97+550
RENCANA ANGGARAN BIAYA
REKAPITULASI RAB No URAIAN JUMLAH HARGA I. Pekerjaan Persiapan Rp 120.834.734,96 II. Pekerjaan Tanah Rp 125.257.146,00 III. Pekerjaan Lapis Perkerasan Rp 150.926.160 IV. Pekerjaan Drainase Rp 2.728.238.320 V. Pekerjaan Finishing Rp 89.776.023 Jumlah Rp 3.215.041.384.29 PPN 10 % Rp 321.504.138,43 Total Biaya Rp 3.536.655.542.72 Dibulatkan Rp 3.600.000.000,00 (Rp)
KESIMPULAN Dari hasil perhitungan analisa kapasitas jalan diperoleh : Dari hasil perhitungan analisa kapasitas jalan didapat nilai derajat kejenuhan awal di jalan Bromo pada tahun 2012 adalah 0,49 dan nilai derajat kejenuhan akhir pada tahun 2022 adalah 0,84. Sehingga Jalan Raya Bromo memerlukan pelebaran sampai dengan akhir umur rencana. Kontrol terhadap geometrik jalan diperoleh: Alinyemen vertikal diperoleh hasil -0,188 < 10 m/km maka termasuk tipe alinyemen datar Perencanaan Tebal Lapis Tambahan (overlay) dengan menggunakan bahan Lapis permukaan (LASTON MS 744) setebal 3 dan 4cm
Perencanaan drainase ( saluran tepi ) berbentuk segi empat dengan bahan dari batu kali dengan dimensi yang bervariasi. Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan sebesar 7.405.562.991,19 (Terbilang Tujuh Milyar Empat Ratus Lima Juta Lima Ratus Enam Puluh Dua Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah)
SARAN Pemeliharaan rutin setiap tahunnya harus dilakukan, agar tercapai umur yang telah direncanakan. Setelah tahun 2020 jalan Bromo Kota Probolinggo perlu dievaluasi ulang mengenai kondisi jalan di tahun-tahun berikutnya.
SEKIAN WASSALAMUALAIKUM WR.WB