BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit gagal ginjal kronis atau yang biasa dikenal sebagai Chronic Kidney

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi


BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI PENDERITA GAGAL GINJAL TERMINAL. Muhammad Dody Kurniawan Rina Mulyati INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

LAMPIRAN Lampiran 1. Informed Consent LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. adalah dusun-dusun yang penduduknya padat di Yogyakarta.

Gambaran Karakteristik Partisipan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terletak di Jl. Wates Km. 5,5 Gamping, Sleman, Daerah Istimewa. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

KUESIONER PENELITIAN. Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Bangsal Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013

KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DALAM MELAKUKAN DIET DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA SKRIPSI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Kesehatan N0.36 Tahun 2009 menjelaskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari

Total 202 orang 100 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mendeskripsikan/memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI PASIEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Pasien di Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping Dengan hormat, Saya

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN. HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, yaitu mempelajari dinamika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di

Purnamaningrat, A.A.I.D. 1, Antari, N.P.U. 1, Larasanty, L.P.F. 1. Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang (RSCN) merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta, merupakan rumah sakit terakreditasi paripurna di tahun 2016. Salah satu unit pelayanan rawat jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk unggulan PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah unit hemodialisa. Bahkan ketika PKU Muhammadiyah Yogya mengembangkan lahan yaitu RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping sejak tahun 2009 tidak luput juga penambahan pelayanan Hemodialisa dikarenakan permintaan layanan cuci darah memang sangat tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari instalasi hemodialisa PKU Muhammadiyah Yogya unit I, jumlah pasien HD pada tahun 2015 sebanyak 321 pasien. Bulan Mei 2016 berjumlah 159 pasien dan total sementara berjumlah 245 pasien. Berdasarkan wawancara dari kepala perawat unit hemodialisis, berkurangnya jumlah pasien dikarenakan dua alas an yaitu pasien meninggal dan pasien yang pindah rumah sakit karena alasan yang tidak diketahui rumah sakit. Mesin hemodialisis yang ada berjumlah 24 mesin Unit hemodialisis mulai ada pada tahun 1995 dan bekerjasama dengan asuransi kesehatan mulai tahun 2004. 36

37 2. Persiapan Penelitian Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan mengajukan surat permohonan ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2016 dengan nomor surat 145/ Dek / 70 / Div.Um.RT / 11 / 2016 yang ditujukkan kepada Rumah Sakit PKU Unit 2. Surat diajukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Pusat Unit 1. Setelah surat disampaikan, pada hari Senin tanggal 7 Maret pihak rumah sakit memberikan informasi bahwa proposal penelitian diterima dan penelitian akan dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit 1. Proses selanjutnya adalah membayar uang administrasi sebagai izin dalam melakukan penelitian dan mendiskusikan waktu pengambilan data penelitian yang akan dilakukan di PKU Muhammadiyah Unit 1. b. Persiapan Alat Ukur Kualitas Hidup dari subjek dapat diungkap dengan skala kualitas hidup yang mengacu pada teori dari WHO (WHOQOL Group, 1996) yang terdiri dari 4 aspek, diantaranya kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Kualitas Hidup dari WHOQOL akan diketahui setelah subjek penelitian mengisi skala.

38 Semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula tingkat kualitas hidup yang dimiliki oleh subjek, dan sebaliknya semakin rendah nilai yang dihasilkan, maka semakin rendah pula tingkat kualitas hidup yang dimiliki oleh subjek. Kemudian alat ukur penelitian ini juga menggunakan skala efikasi diri dari subjek penelitian dapat diungkap dengan skala efikasi diri yang mengacu pada teori dari Bandura (1977) yang terdiri dari 3 aspek, diantaranya Level (tingkatan), Strength (kekuatan), dan Generality (Generalitas). Skala untuk variabel efikasi diri diambil dari Bandura yang dituangkan dalam skala General Self-Efficacy Scale oleh Schwarzer dan Jerusalem (1995). Hasil efikasi diri subjek akan diketahui setelah subjek penelitian mengisi skala. Semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka semakih tinggi pula tingkat efikasi diri yang dimiliki oleh subjek, dan sebaliknya semakin rendah nilai yang dihasilkan, maka semakin rendah pula tingkat efikasi diri yang dimiliki oleh subjek.. B. Laporan Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit 1. Pelaksanaan pengambilan data penelitian dilakukan selama lima hari dimulai pada hari Jum at tanggal 11 Maret 2016 sampai tanggal 16 Maret 2016 pukul 09.00 sampai 15.00. Pada saat

39 pengambilan data, peneliti melibatkan pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit 1 sejumlah 40 orang. Peneliti menyebarkan skala pada pasien yang sedang menjalani proses terapi hemodialisis. Berdasarkan arahan dari dokter yang bertanggung jawab dengan penelitian peneliti, subjek penelitian diminta untuk mengisi skala yang sedang menjalani proses terapi hemodialisis sehingga subjek yang diteliti sedang dalam keadaan berbaring dan tangan kanan subjek tidak dapat digunakan untuk menulis jawaban skala karena terhubung dengan selang infus sehingga peneliti yang membacakan kuesioner satu persatu kepada subjek. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian Gambaran mengenai subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 3 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Rentang Usia Usia N Persentase (%) 21-30 3 7,5 31-40 8 20 41-50 12 30 51-60 10 25 61-70 6 15 71-80 1 2,5 Total 40 100.00 Sumber: data primer

40 Tabel 4 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis N Persentase (%) Kelamin Laki-Laki 26 65 Perempuan 14 35 Total 40 100.00 Sumber: data primer Berdasarkan data di atas, dilihat dari rentang usia diketahui bahwa subjek yang berusia 21 sampai usia 30 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 7,5%, subjek yang berusia 31 sampai usia 40 tahun berjumlah 8 orang dengan persentase sebesar 20%, subjek yang berusia 41 sampai usia 50 tahun berjumlah 12 orang dengan persentase sebesar 30%, subjek yang berusia 51 sampai usia 60 tahun berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar 25%, subjek yang berusia 61 sampai usia 70 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 15%, subjek yang berusia 71 sampai usia 80 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%. Kemudian dapat diketahui juga bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 26 orang dengan presentase sebesar 65% dan 14 orang berjenis kelamin perempuan dengan presentase sebesar 35%.

41 Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Pendidikan N Persentase (%) SD 3 7,5 SMP 7 17,5 SMA 16 40 D3 3 7,5 S1 7 17,5 S2 3 7,5 Tidak Sekolah 1 2,5 Total 40 100.00 Sumber: data primer Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan N Persentase (%) PNS 8 20 Pegawai Swasta 1 2,5 Ibu Rumah 7 17,5 Tangga Dagang 1 2,5 Buruh 2 5 Wiraswasta 3 7,5 Tidak Bekerja 18 45 Total 40 100.00 Sumber: data primer Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan subjek yang merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) sejumlah 3 orang dengan persentase sebesar 7,5%, subjek yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejumlah 7 orang dengan persentase sebesar 17,5%, subjek yang

42 merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sejumlah 16 orang dengan persentase sebesar 40%, subjek yang merupakan lulusan Diploma 3 (D3) sejumlah 3 orang dengan persentase sebesar 7,5%, subjek yang merupakan lulusan Sarjana Strata 1 (S1) sejumlah 7 orang dengan persentase sebesar 17,5%, subjek yang merupakan lulusan Sarjana Strata 2 (S2) sejumlah 3 orang dengan persentase sebesar 7,5%, dan yang terakhir subjek yang tidak sekolah sejumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%. Kemudian dapat diketahui juga bahwa subjek yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejumlah 8 orang dengan persentase sebesar 20%, subjek yang bekerja sebagai Pegawai Swasta sejumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%, subjek yang bekerja sebagai Wiraswasta sejumlah 3 orang dengan persentase sebesar 7,5%, subjek yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sejumlah 7 orang dengan persentase sebesar 17,5%, subjek yang bekerja sebagai Pedagang sejumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%, subjek yang bekerja sebagai Buruh sejumlah 2 orang dengan persentase sebesar 5%, dan subjek yang tidak bekerja sejumlah 18 orang dengan persentase sebesar 45%. Tabel 7 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan N Persentase (%) Menikah 37 92,5 Bercerai 2 5 Belum Menikah 1 2,5 Total 40 100.00 Sumber: data primer

43 Tabel 8 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Agama Agama N Persentase (%) Islam 40 100 Non Islam 0 0 Total 40 100.00 Sumber: data primer Tabel 9 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Komplikasi Komplikasi N Persentase (%) Diabetes 5 12,5 Hipertensi 11 27,5 Kista Ginjal 1 2,5 Infeksi Lambung 1 2,5 Diabetes dan Hipertensi 3 7,5 Tidak Komplikasi 19 47,5 Total 40 100.00 Sumber: data primer Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa status pernikahan subjek yang menikah sejumlah 37 orang dengan persentase sebesar 92,5%, subjek yang bercerai sejumlah 2 orang dengan persentase sebesar 5%, dan subjek yang belum menikah sejumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%. Kemudian dapat dilihat juga bahwa subjek yang beragama Islam sejumlah 40 orang dengan persentase sebesar 100% dan tidak ada subjek yang beragama non Islam dengan persentase sebesar 0%. Berdasarkan data diatas juga dapat dilihat bahwa subjek yang mengalami komplikasi penyakit diabetes sejumlah 5 orang dengan persentase sebesar 12,5%, subjek yang mengalami komplikasi penyakit hipertensi

44 sejumlah 11 orang dengan persentase sebesar 27,5%, subjek yang mengalami komplikasi penyakit kista ginjal sejumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%, subjek yang mengalami komplikasi penyakit infeksi lambung sejumlah 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%, subjek yang mengalami komplikasi penyakit diabetes dan hipertensi sejumlah 3 orang dengan persentase sebesar 7,5%, dan subjek yang tidak mengalami komplikasi penyakit sejumlah 19 orang dengan persentase sebesar 47,5%. 2. Deskripsi Data Penelitian Gambaran umum dari data penelitian ini dapat dilihat dari tabel deskripsi data penelitian yang berupa data hipotetik dan data empirik yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 10 Deskripsi Data Penelitian Variabel Kualitas Hidup Efikasi Diri Hipotetik Empirik Min Max Mean SD Min Max Mean 22 110 66 14,67 48 93 71,65 10 40 25 5 19 40 28,7 Keterangan: Data Hipotetik : skor yang diperoleh oleh subjek Data Empirik : skor yang sebenarnya diperoleh dari hasil penelitian SD 10, 62 5,5 Deskripsi data dari penelitian di atas selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui kriteria kategorisasi kelompok subjek pada variabelvariabel yang diteliti. Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan

45 individu ke dalam kelompok-kelompok yang berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2013). Kategorisasi ini bersifat relatif, sehingga peneliti dapat menyatakan secara subjektif jenjang interval yang mencakup setiap kategori yang diinginkan selama penetapan yang digunakan masih dalam batas kewajaran dan dapat diterima oleh akal. Penggunaan rumus interval kategori yang digunakan oleh peneliti terdiri dari 5 kategori dan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 11 Norma Kategorisasi Norma Kategorisasi X - 1,8-1,8 < X - 0,6-0,6 < + 0,6 + 0,6 < + 1,8 X > + 1,8 Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Keterangan: x = Skor Total = Standar Deviasi = Mean Hipotetik Berdasarkan norma kategorisasi di atas, maka subjek dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori pada masing-masing variabel, yang dapat dilihat pada tabel berikut:

46 Tabel 12 Kategori Subjek pada Variabel Kualitas Hidup Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase (%) Sangat Rendah x < 39,59 0 0 Rendah 39,59 x 57, 2 4 10 Sedang 57, 2 x 74, 80 16 40 Tinggi 74, 80 x 92, 40 19 47,5 Sangat Tinggi x > 92, 40 1 2,5 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki kualitas hidup dengan kategori sangat rendah tidak terdapat orang atau subjek sehingga presentase yang didapatkan adalah 0%. Subjek dengan kategori rendah berjumlah 4 orang dengan persentase sebesar 10% dan 16 orang yang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 40%. Kemudian terdapat 19 orang termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 47,5%. Selain itu pada kategori sangat tinggi terdapat 1 orang sehingga presentase yang didapatkan adalah 2,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki kualitas hidup dalam kategori sedang dan tinggi.

47 Tabel 13 Kategori Subjek pada Variabel Efikasi Diri Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase (%) Sangat Rendah x < 16 0 0 Rendah 16 x 22 2 5 Sedang 22 x 28 15 37,5 Tinggi 28 x 34 16 40 Sangat Tinggi x > 34 7 17,5 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki efikasi diri dengan kategori sangat rendah berjumlah tidak terdapat orang atau subjek sehingga presentase yang didapatkan adalah 0% dan 2 orang termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 5%. Kemudian terdapat 15 orang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 37,5% dan subjek dalam kategori tinggi berjumlah 16 subjek dengan presentase 40%. Lalu pada kategori sangat tinggi terdapat 7 orang yang sehingga presentase yang didapatkan adalah 17,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat efikasi diri dengan kategori sedang dan tinggi. 3. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis data untuk menguji hipotesis, telebih dahulu melakukan uji asumsi, yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dan linieritas. Uji normalitas dan uji linieritas

48 merupakan syarat sebelum melakukan uji korelasi agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran. a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah persebaran skor pada variabel penelitian mengikuti kurva normal atau tidak. Persebaran skor yang normal merupakan gambaran bahwa data yang diperoleh telah mewakili keseluruhan data. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dari program SPSS 17.00 for Windows ini diperoleh sebaran skor pada variabel kualitas hidup adalah normal (K-S Z = 0.636 ; p = 0,813) dan sebaran skor pada variabel efikasi diri adalah normal (K-S Z = 0,993 ; p = 0,278). Pada hasil uji normalitas tersebut dapat dikatakan bahwa kedua skala tersebut memiliki sebaran data yang normal (p= >0,05). b) Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas hidup dengan efikasi diri. Hubungan kedua variabel ini dikatakan linier apabila p < 0,05 sedangkan jika p > 0,05 maka hubungan antara kedua variabel dikatakan tidak linier. Hasil uji linieritas variabel kualitas hidup dan efikasi diri menunjukkan koefisien sebesar F = 43,755 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa adanya hubungan yang linier antara variabel kualitas hidup dan efikasi diri.

49 4. Uji Hipotesis Adanya korelasi atau hubungan antara kualitas hidup dengan efikasi diri dapat diketahui dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS 17.00 for Windows. Hasil analisis korelasi antara kualitas hidup dengan efikasi diri menunjukkan angka r sebesar 0.547 dan nilai signifikansi sebesar p = 0.000 (p= <0.01) yang berarti bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara kedua variabel. Nilai korelasi Pearson yang positif sebesar 0.547 menunjukkan bahwa hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kualitas hidup dengan efikasi diri. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. D. Pembahasan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Berdasarkan hasil analisis korelasi menggunakan Product Moment dari Pearson diperoleh koefisien (r) korelasi sebesar 0.547 dan p = 0.000 (p < 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Berdasarkan hasil uji korelasi dapat diartikan semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi pula kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah efikasi diri maka semakin tinggi pula kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis.

50 Penelitian diatas didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yurhansyah (2016) yang meneliti hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada pasien kanker. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif antara efikasi dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. Berdasarkan hasil analisis hipotesis yang dilakukan, diperoleh hasil r= 0.325 dan p= 0,005 (p<0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. Kualitas hidup telah dikaitkan dengan konsep yang berbeda dari jenisnya karena kualitas hidup memiliki dimensi psikologis, dan salah satunya adalah efikasi diri. Menurut Bandura (1997) efikasi diri terdiri dari keyakinan dan atau persepsi yang individu miliki tentang potensi mereka sendiri untuk mengembangkan semua jenis kegiatan yang direncanakan agar menghasilkan hasil yang diinginkan. Keyakinan pada kemampuan diri yang dipersiapkan memberikan dasar motivasi bagi manusia, kesejahteraan, pemenuhan diri dan harapan pada hasilnya. Bukti ditemukan didalam penelitian De Castro dkk (2012) bahwa efikasi diri merupakan hal yang penting dalam menghasilkan kesehatan yang lebih baik (Bandura, 1997). Efikasi diri dan kualitas hidup ketika dilakukan penelitian antara kedua variabel tersebut merupakan konsep yang telah dikaitkan dengan hasil yang baik dalam kesehatan (De Castro dkk, 2012). Data distribusi frekuensi kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit 1 dari 40 pasien yang dijadikan sample penelitian diketahui bahwa tidak ada subjek yang memiliki kategori sangat rendah tidak terdapat orang atau subjek sehingga presentase yang didapatkan adalah 0%.

51 Subjek dengan kategori rendah berjumlah 4 orang dengan persentase sebesar 10% dan 16 orang yang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 40%. Kemudian terdapat 19 orang termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 47,5%. Selain itu pada kategori sangat tinggi terdapat 1 orang sehingga presentase yang didapatkan adalah 2,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki kualitas hidup dalam kategori tinggi. Data distribusi frekuensi efikasi diri pada pasien gagal ginjal kronis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit 1 dari 40 pasien yang dijadikan sample penelitian diketahui bahwa tidak ada subjek yang memiliki kategori sangat rendah berjumlah tidak terdapat orang atau subjek sehingga presentase yang didapatkan adalah 0% dan 2 orang termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 5%. Kemudian terdapat 15 orang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 37,5% dan subjek dalam kategori tinggi berjumlah 16 subjek dengan presentase 40%. Lalu pada kategori sangat tinggi terdapat 7 orang yang sehingga presentase yang didapatkan adalah 17,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat efikasi diri dengan kategori tinggi. Berdasarkan data distribusi frekuensi kedua variabel dalam penelitian diatas dapat dilihat bahwa sampel pasien gagal ginjal kronis yang ada di PKU Muhammadiyah Unit I memiliki efikasi diri dan kualitas hidup yang tinggi. Data diatas juga didukung dengan wawancara yang dilakukan pada salah satu subjek, subjek menceritakan tentang persepsinya bahwa ketidakmampuannya dalam bekerja dan mengurus anak dan suami membuat subjek merasa tidak berdaya sehingga subjek selalu mengharapkan ingin cepat sembuh dari sakitnya

52 agar tidak merepotkan keluarganya. Subjek yang tidak mampu menyelesaikan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu membuat menurunnya efikasi diri subjek yang dapat dilihat dari skor yang diperoleh subjek dalam skala efikasi diri yang hanya berjumlah 19, termasuk dalam kategori rendah. Merujuk dari kasus, dari aspek kesehatan fisik subjek tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya semenjak mengidap penyakit gagal ginjal kronis. Kondisi fisik subjek yang dirasakan adalah kondisi badan yang sangat tidak nyaman, rasa lelah, rasa sakit, pendarahan yang sangat banyak dan bergumpal, dan tidak bisa tidur sehingga subjek sudah tidak sanggup menahan penyakit yang dideritanya, terutama efek yang ditimbulkan dari hemodialisis adalah kaki yang mulai membengkak semua. Berdasarkan aspek kesejahteraan psikologis, dapat dilihat bahwa subjek merasa pikirannya menjadi begitu lemah karena subjek berpikir bahwa hemodialisis yang dijalani selama dua kali seminggu hanya untuk memperpanjang usia saja. Subjek tidak dapat menerima bahwa usianya yang baru 43 tahun harus menderita penyakit gagal ginjal kronis. Akibat keadaan fisik yang lemah, subjek tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan membutuhkan bantuan dari suami dan anak-anaknya sehingga muncul perasaan negatif dari subjek berupa persepsi bahwa subjek merupakan beban bagi keluarga dan tidak mampu berperan sebagai seorang istri dan ibu yang baik. Subjek juga mengeluh terhadap kemampuan subjek dalam berkonsentrasi yang menjadi sangat kacau dan subjek juga merasa kecewa atas penampilan tubuhnya yang mulai membengkak yang merupakan efek samping dari hemodialisa.

53 Subjek tidak dapat tidur dengan merebahkan tubuhnya, melainkan harus tidur dengan posisi duduk karena dada subjek terasa sesak nafas. Subjek juga memiliki gangguan di daerah perut bagian dalam yang menyebabkan subjek mengalami pendarahan sehingga menurut dokter subjek harus melakukan operasi. Akibat dari pengalaman sakit yang dirasakan dan beban terapi kesehatan yang harus dilakukan subjek memicu perasaan negative sehingga subjek merasa bingung dan takut karena bagi subjek seorang pasien yang telah melakukan hemodialisa jika melakukan operasi akan percuma dan justru memperpendek usia. Dilihat dari aspek kesejahteraan di lingkungan yang mencakup sumber keuangan, kebebasan, keamanan fisik, kesehatan dan kepedulian sosial, lingkungan rumah, kesempatan untuk memperoleh informasi dan keterampilan baru, partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi, memiliki waktu luang. Subjek yang tinggal di kampung memiliki status ekonomi yang sangat kurang sekali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga kesempatan untuk berekreasi juga tidak ada sama sekali, apalagi didukung oleh kondisi fisik yang lemah dan sakit. Kemampuan bergaul subjekpun kurang karena tidak bisa pergi kemanamana. Dilihat dari aspek hubungan sosial subjek yang mencakup hubungan personal, dukungan sosial, dan aktifitas seksual. Pertama, subjek tidak puas dengan hubungan sosialnya karena kemampuan bergaul subjekpun berkurang karena tidak bisa pergi kemana-mana akibat penyakit yang dideritanya. Selain itu subjek juga tidak puas dengan kebutuhan seksualnya karena sudah tidak dapat lagi melakukan aktifitas seksual.

54 Peneliti melakukan wawancara diatas untuk mendukung hasil analisis data pada penelitian ini. Wawancara dilakukan kepada subjek yang memiliki skor kualitas hidup dan efikasi diri yang paling rendah diantara 40 subjek. Skor yang dihasilkan subjek pada skala WHOQOL-BREF adalah 48 yang menunjukkan bahwa kualitas hidup subjek termasuk dalam kategori rendah. Skor yang dihasilkan subjek pada skala General Self Efficacy Scale adalah 19 yang menunjukkan bahwa efikasi diri subjek termasuk dalam kategori rendah. Maka dari itu, dapat dilihat bahwa efikasi diri subjek yang rendah mempengaruhi kualitas hidup subjek yang rendah pula. Dapat disimpulkan berdasarkan analisis data dan wawancara diatas bahwa semakin rendah efikasi diri maka semakin rendah pula kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Namun berdasarkan hasil penelitian, mayoritas dari subjek memiliki efikasi diri yang tinggi dan tingkat kualitas hidup yang tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin rendah efikasi diri semakin rendah pula tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Begitupula sebaliknya, semakin tinggi efikasi diri semakin tinggi pula tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Penilitian diatas juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rayyani dkk (2014) ditemukan fakta bahwa pasien gagal ginjal kronis yang menerima hemodialisis di Iran tenggara tidak memiliki selfcare efikasi diri yang memadai dan mereka memiliki kualitas hidup yang buruk. Rayyani dkk (2014) juga mengungkapkan bahwa pasien yang memiliki selfcare efikasi diri yang lebih tinggi mengalami kualitas hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk memberikan perhatian lebih pada selfcare efikasi diri untuk

55 mengurangi kebutuhan untuk perawatan kesehatan, memfasilitasi pasien agar mematuhi pengobatan yang harus dijalani, meningkatkan status kesehatan fungsional, dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup pasien, para profesional perawatan kesehatan harus mengidentifikasi terlebih dahulu pasien hemodialisis yang kurang memiliki selfcare efikasi diri yang dibutuhkan untuk perawatan diri, dan kemudian fokus pada pendidikan khusus intervensi untuk membangun kepercayaan selfcare efikasi diri selama sesi hemodialisis. Peneliti mengakui penelitian ini tak luput dari kelemahan seperti terdapatnya aitem yang membingungkan sehingga beberapa subjek mempertanyakan maksud dari aitem tersebut. Selain itu, dari alat ukur yang digunakan, skala WHOQOL-BREF memiliki jumlah aitem yang jumlahnya banyak bagi pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisis, karena pasien gagal ginjal kronis memiliki kondisi tubuh yang lemah dan gampang lelah jika harus diberikan pertanyaan skala sejumlah 26 aitem.