BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BUKIT BERLIAN PLANTATION IFAN SYAHPUTRA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SUPER LABEL INDONESIA

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERKAIT DENGAN SISTEM PENGGAJIAN STUDI KASUS PT SIGMA ENERGY COMPRESSINDO

Prosedur Penerimaan Pesanan Penjualan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. RESINDO

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN. akan mencatat jam hadir, tanggal, bulan dan tahun.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Sistem

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANALISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. BANK ANDARA UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA

Lingkungan Pengendalian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA. Nama : Crystel Tara Ariyanthi NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment)

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Evaluasi sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Ciledug

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE REA PADA KLINIK DOKTER UMUM ANANDA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. ASTRA MITRA VENTURA (AMV) SEMINAR PENULISAN ILMIAH MIRANIA ZALINA

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pengendalian Intern Sistem Penggajian dan pengupahan pada PT. CMA Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

Pertimbangan Penilaian Risiko Pengendalian untuk Gaji dan Upah

BAB 4 PEMBAHASAN. Perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai dalam

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD

Gambar 4.118User Interface Login

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada: Yth. Bapak/Ibu Responden di tempat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

KAUSALITAS ANTARA PENERAPAN HRIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PT INDOSAT MEGA MEDIA JAKARTA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai. Tentunya pengendalian internal dalam bidang penggajian karena penggajian dalam sebuah perusahaan merupakan beban yang yang cukup besar karena beban gaji akan bertambah besar seiring pertambahan karyawan. Kecurangan yang terjadi dalam bidang penggajian bisa berdampak besar bagi ekonomi perusahaan. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan pembahasan pengendalian internal terhadap siklus penggajian PT. Sigma Energy Compressindo yang bergerak dibidang jasa penyewaan kompresor gas. Pada perusahaan ini mulai dari sistem absen, perhitungan gaji, pembagian gaji dan pencatatan gaji. 4.1 Perencanaan Evaluasi Perencanaan evaluasi dilakukan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk digunakan sebagai bahan mengidentifikasi kelemahan pada pengendalian internal sistem penggajian perusahaan. Perencanaan evaluasi harus dilakukan agar proses identifikasi dapat dilakukan secara sistematis dan terarah. 4.1.1 Ruang lingkup Evaluasi Ruang lingkup evaluasi pengendalian internal sistem penggajian yaitu: a) Mengidentifikasi proses sistem penggajian pada perusahaan b) Mengevaluasi pengendalian internal perusahaan terkait dengan sistem penggajian berdasarkan lima komponen pengendalian internal menurut COSO yang meliputi lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi dan aktifitas pemantauan. c) Membuat rekomendasi atas kelemahan pada pengendalian internal yang terjadi pada perusahaan 53

54 4.1.2 Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa pengendalian internal yang terdapat pada perusahaan apakah sudah sesuai dengan standar komponen pengendalian yang telah dibuat oleh COSO, apabila terdapat ketidak sesuaian maka diberikan rekomendasi. 4.2 Analisis Prosedur Penggajian Yang Terjadi Pada PT. Sigma Energy Compressindo 4.2.1 Analisis Prosedur Pencatatan Absensi Proses pencatatan absensi karyawan dilakukan oleh bagian HRD. Setiap pagi bagian HRD mengisi daftar absen setiap karyawan yang hadir. Daftar absensi tersebut berisi nama pegawai, nomor induk pegawai, serta kolom tanggal. Bagian HRD setiap harinya hanya mencentang kolom tanggal berdasarkan kehadiran karyawan pada hari tersebut. Proses pencatatan absensi hanya dilakukan oleh bagian HRD dan tidak terdapat pengawasan dari pihak atasan yang bertugas untuk memverifikasi kebenaran kehadiran tersebut. Dari hasil observasi, terdapat kelemahan pada proses absensi yang di jalankan pada PT. Sigma Energy Compressindo,yaitu tidak terdapat tim pengawas atau seseorang yang bertugas memverifikasi daftar absensi agar tidak terjadi kecurangan seperti titip absensi. Temuan lainnya yang didapat adalah tidak adanya pencatatan atau absensi saat jam makan siang dan saat kembali bekerja setelah makan siang, kecurangan yang dapat terjadi adalah karyawan bisa saja langsung pulang pada saat jam makan siang. Selain itu terdapat kelemahan pada sistem absensi yang digunakan oleh PT. Sigma Energy Compressindo yaitu sistem absensi hanya mencatat kehadiran karyawan saja, tetapi tidak mencatat jam hadir karyawan, sehingga perusahaan tidak dapat memantau kerajinan karyawan secara mendetail. 4.2.2 Analisis Prosedur Perhitungan Waktu Kerja, Uang Makan, Dan Uang Lembur Proseur perhitungan waktu kerja dilakukan oleh bagian finance. Daftar absensi yang telah di isi bagian HRD diserahkan kepada bagian finance lalu bagian finance membuat daftar gaji karyawan berdasarkan

55 golongan gaji karyawan. Golongan gaji karyawan adalah data yang berisi tentang jumlah gaji pokok dan tunjangan didapat masing masing karyawan perbulan. Tidak ada rincian uang makan dan uang lembur untuk masingmasing karyawan, uang makan dan uang lembur sudah termasuk kedalam tunjangan bulanan yang diterima masing masing karyawan. Bagian finance mencatat jumlah gaji pokok dan tunjangan masing-masing karyawan lalu mengurangkannya dengan potongan jamsostek sebesar 2 persen dan potongan pinjaman atau kasbon apabila karyawan melakukan kasbon. Setelah melakukan perhitungan lalu didapat gaji bersih yang diterima masing-masing karywan. Dari hasil observasi penulis menemukan bahwa tidak terdapat potongan pajak penghasilan pada slip gaji karyawan. Hal ini dikarenakan gaji yang diterima oleh masing-masing karyawan telah dipotong pph 21 dan dicatat pada dokumen yang terpisah dengan daftar gaji karyawan. 4.2.3 Analisis Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai Setelah membuat daftar gaji karyawan bagian finance melakukan proses pembayaran gaji, dilakukan tiap akhir bulan dengan cara mentransfer gaji pegawai lewat bank. Pendistribusian gaji dilakukan langsung oleh bagian finance dengan mentransfer ke rekening karyawan langsung. Setelah melakukan pembayaran gaji, masing-masing karyawan menerima slip gaji sebagai bukti gaji telah dibayarkan. Bagian finance memberi bukti transfer dari bank, dan daftar gaji yang telah dibayarkan kepada bagian accounting. Dari hasil observasi, ditemukan bahwa prosedur pembayaran gaji pegawai telah sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penulis mendapat temuan bahwa prosedur pemberian slip gaji kepada karyawan kurang tepat, seharusnya perusahaan membuat slip gaji menjadi rangkap dua dan memberi kolom tanda tangan pada slip gaji tersebut. Lalu bagian yang asli diberikan kepada karyawan, bagian rangkap diberikan kepada bagian accounting untuk di arsipkan. Hal tersebut bertujuan agar perusahaan memiliki bukti bahwa karyawan telah mengecek gaji yang telah ditransfer oleh perusahaan. Penulis mendapat keterbatasan informasi mengenai perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan serta laporan jumlah gaji yang diserahkan kepada konsultan pajak yang dilakukan oleh perusahaan.

56 Konsultan pajak seharusnya menghitung terlebih dahulu beban pajak dari gaji yang harus dibayar perusahaan setelah itu baru gaji nett dibayarkan kepada masing-masing karyawan. Perusahaan tidak bisa memberikan informasi tersebut dikarenakan dokumen perhitungan tersebut hanya dapat diakses oleh vice president finance, HRD, and administration. Dari hasil yang didapat penulis memberikan rekomendasi pembayaran gaji karyawan agar sistem penggajian pada perusahaan bisa lebih efektif. Proses penggajian dimulai dari bagian HRD ngecek daftar absensi karyawan yang telah ditanda tangani oleh masing-masing karyawan. Bagian HRD memastikan dengan menghitung jumlah karyawan yang hadir dan menghitung jumlah karyawan yang menandatangani daftar absen. Lalu bagian HRD membuat laporan rekomendasi yang berisi tentang jumlah jumlah gaji yang harus dibayarkan serta potongan pinjaman karyawan atau kasbon. Setelah itu bagian HRD membuat perhitungan gaji yang diterima masing-masing karyawan dan mencatatnya pada daftar gaji pegawai. Kemudian daftar gaji pegawai diserahkan kepada bagian finance untuk dilakukan perhitungan ulang agar menghindari adanya salah hitung dan terjadinya kecurangan. Setelah dilakukan perhitungan ulang, bagian finance mentransfer gaji masing-masing karyawan, lalu membuat bukti kas keluar dan slip gaji yang dirangkap dua. Bagian finance meminta konfirmasi masing-masing karyawan bahwa gaji sudah diterima dengan cara meminta karyawan menandatangani slip gaji, setelah itu slip gaji yang asli diberikan kepada karyawan dan bagian rangkap beserta bukti kas keluar diberikan ke bagian accounting untuk dilakukan pencatatan. Bagian accounting mengarsipkan slip gaji dan mengecek ulang bukti kas keluar. Lalu bagian accounting membuat jurnal pembukuan penggajian ke dalam buku besar. Agar memudahkan membaca alur rekomendasi sistem pembayaran gaji, penulis melampirkan flowchart pembayaran gaji karyawan. Berikut penulis melampirkannya,

Flowchart 4.2 Rekomendasi Pembayaran Gaji Karyawan 57

58 Keterangan Flowchart 4.2 Pembayaran Gaji Karyawan : 1. Bagian HRD mengecek daftar absensi yang ditanda tangani oleh masingkaryawan. Lalu membuat laporan rekomendasi yang berisi tentang jumlah gaji yang harus dibayarkan serta potongan pinjaman karyawan atau kasbon dan juga mengecek karyawan yang sudah tidak bekerja atapun karyawan fiktif. Dari laporan rekomendasi yang dibuat, bagian HRD membuat perhitungan gaji masing-masing karyawan dan mencatatnya kedalam daftar gaji. Daftar gaji yang dibuat diserahkan kepada bagian finance untuk dilakukan proses pembayaran gaji kepada seluruh karyawan. 2. Bagian finance menerima daftar gaji dari bagian HRD lalu melakukan perhitungan ulang terhadap daftar gaji yang dibuat. Setelah melakukan perhitungan dan sesuai kemudian bagian finance melakukan pembayaran gaji dengan cara mentransfer kepada masing-masing karyawan. Setelah mentransfer gaji karyawan, bagian finance membuat slip gaji yang dirangkap dua dan meminta tanda tangan karyawan sebagai bukti gaji telah diterima. Bagian pertama diberikan kepada karyawan dan bagian copy diberikan kepada bagian accounting untuk dilakukan pengarsipan. Bersama dengan slip gaji, bagian finance membuat dan memberikan bukti kas keluar untuk penggajian kepada bagian accounting untuk dicatat. 3. Bagian accounting menerima copy slip gaji beserta bukti kas keluar dari bagian finance lalu mengarsipkan slip gaji yang telah diterima. Bukti kas keluar yang diterima dari bagian finance dicek ulang terhadap daftar gaji karyawan. Setelah sesuai, bagian accounting membuat pembukuan dan penjurnalan ke dalam buku besar.

59 4.3 Evaluasi Pengendalian Internal Terkait Dengan Sistem Penggajian PT. Sigma Energy Compressindo Berdasarkan Ketentuan Yang Dibuat Oleh COSO. Menurut Commite of Sponsoring Organization atau yang dikenal COSO, komponen pengendalian internal dibagi menjadi 5. Berikut pembahasan pengendalian internal yang diterapkan pada perusahaan terhadap teori yang dibuat oleh COSO. 1. Control Environment ( Lingkungan Pengendalian) Lingkungan pengendalian perusahaan terdiri dari tindakan, kebijaksanaan dan prosedur kerja yang dibuat oleh perusahaan untuk mengendalikan karyawan agar bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Lingkungan pengendalian memiliki beberapa unsur yaitu : a) Integritas Dan Nilai Etika Perusahaan telah memiliki tata tertib dan kebijakan kebijakan yang berlaku bagi seluruh karyawan dan dikomunikasi kan dengan baik oleh bagian HRD pada saat penerimaan karyawan baru. Dari hasil wawancara, karyawan yang baru masuk diberi penjelasan mengenai setiap tata tertib, kebijakan perusahaan serta sanksi yang akan diberikan perusahaan apabila terjadi pelanggaran, setelah itu karyawan menandatangani surat yang menyatakan bahwa karyawan tersebut wajib menaati tata tertib yang dibuat perusahaan dan menerima sanksi yang diberikan perusahaan sesuai dengan peraturan perusahaan. b) Komitmen Terhadap Kompetensi Perusahaan melakukan tes kepada karyawan yang baru masuk ditujukan agar perusahaan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tes yang dilakukan adalah psikotes dan tes wawancara. c) Struktur Organisasi Dari hasil yang didapat setelah wawancara, penulis mendapat temuan dari struktur organisasi yang dibuat oleh perusahaan yaitu :

60 a. Dalam perusahaan daftar absensi karyawan diisi oleh bagian HRD dengan cara mencentang daftar hadir karyawan berdasarkan tanggal dan hari pada saat pengabsenan. Kelemahan yang ditemukan penulis adalah tidak adanya pihak yang mengecek dan memverifikasi daftar absen yang diisi oleh bagian HRD. Lemahnya pengawasan terhadap pihak HRD dalam melakukan absensi dapat menimbulkan tindak kecurangan yaitu bagian HRD dapat mengabsenkan karyawan lain yang tidak masuk. Rekomendasi dari penulis agar perusahaan melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan fungsi verifikasi hasil absensi yang dilakukan oleh bagian HRD. Jika perusahaan tidak melakukan evaluasi pengendalian serta perbaikan maka hal ini sangat berpengaruh bagi perusahaan, mengingat bahwa dokumen absensi memengang peranan penting bagi perusahaan karena berkaitan langsung dengan perhitungan dan pembayaran gaji. Evaluasi pengendalian dan perbaikan dimaksudkan agar meminimalisir terjadinya tindak kecurangan dan mengendalikan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan penggajian. d) Pemberian Wewenang Dan Tanggung Jawab Perusahaan dapat menambah wewenang bagian VP Finance, HRD and Administration manager untuk memverifikasi perhitungan yang dilakukan oleh bagian finance sebelum melakukan proses transfer gaji pegawai. Didalam sistem penggajian yang digunakan oleh PT. Sigma Energy Compressindo, bagian finance melakukan perhitungan gaji merangkap dengan pembayaran gaji. Tidak ada proses verifikasi dari atasan atau pihak lain mengenai perhitungan gaji yang dilakukan oleh bagian finance. Lemahnya proses pengawasan pada proses perhitungan gaji yang dilakukan bagian finance akan berdampak terjadinya kecurangan yaitu bagian finance bisa saja bekerjasama melakukan kecurangan perhitungan gaji kepada karyawan tertentu. Rekomendasi dari penulis agar perusahaan melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan fungsi verifikasi hasil perhitungan gaji yang

61 dilakukan oleh bagian finance atau perusahaan dapat menambah bagian payroll untuk menghitung gaji karyawan dan bagian finance yang mentransfer gaji. Jika perusahaan tidak melakukan evaluasi pengendalian serta perbaikan maka hal ini sangat berpengaruh bagi perusahaan, apalagi jika kecurangannya terjadi berkelanjutan. Evaluasi pengendalian dan perbaikan dimaksudkan agar meminimalisir terjadinya tindak kecurangan dan mengendalikan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan penggajian e) Kebijakan Dan Praktik Sumber Daya Manusia Dari hasil yang didapat setelah wawancara kebijakan perusahaan telah dikomunikasikan dengan baik kepada setiap karyawan saat penerimaan karyawan baru. Kebijakan perusahaan yang dibuat bagian HRD meliputi kebijakan penerimaan karyawan baru, pemberhentian karyawan, pengangkatan jabatan, maupun sanksi pelanggaran kerja. 2. Risk Assesment (Penilaian Resiko) Penilaian resiko adalah pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi resiko yang berpotensi merugikan perusahaan. Untuk dapat melakukan penilaian resiko dibutuhkan identifikasi dan analisis terhadap resiko yang relevan atau yang mungkin terjadi. Perusahaan harus mengambil tindakan yabg tepat agar resiko yang ada dapat dimimalisir. Resiko yang mungkin terjadi pada sistem penggajian PT. Sigma Energy Compressindo adalah : a. Perubahan surat keputusan golongan gaji oleh pihak yang tidak berwenang Surat keputusan golongan gaji adalah dokumen yang akan selalu digunakan sebagai dasar perhitungan gaji karyawan. Surat keputusan golongan gaji pada PT. Sigma Energy Compressindo berisi tentang nama karyawan, dan informasi mengenai gaji pokok dan tunjangan karyawan. Dari hasil wawancara dengan bagian personalia, kemungkinan perubahan surat keputusan golongan gaji tidak ditemukan. Karena surat keputusan golongan gaji hanya dapat diakses oleh VP Finance, HRD and Administration manager. Bagian finance hanya mendapat

62 daftar golongan gaji dan tunjangan masing-masing karyawan. Sehingga tidak ada kemungkinan bagian finance dapat mengganti golongan gaji pegawai. b. Data jam kerja dan kehadiran yang tidak akurat Data kehadiran yang tidak akurat dikarenakan pencatatan absensi fiktif yang dilakukan oleh bagian HRD. Pada PT. Sigma Energy Compressindo, kemungkinan terjadinya absensi fiktif dapat terjadi dikarenakan tidak ada pengawasan dari pihak atasan terhadap daftar absen yang diisi oleh bagian HRD. Penulis mendapat temuan dalam dokumen absen tidak terdapat kolom tanda tangan karyawan sebagai bukti bahwa karyawan benarbenar hadir. Akibat yang dapat ditimbulkan adalah karena tidak adanya kolom tanda tangan karyawan dalam daftar absensi, dapat menimbulkan kemungkinan bagian HRD mengabsenkan karyawan lain yang tidak hadir. c. Pengolahan gaji karyawan yang tidak akurat Pengolahan gaji karyawan yang tidak akurat dikarenakan bagian finance kurang teliti dalam menghitung gaji yang harusnya diterima karyawan. Dari hasil observasi, kemungkinan terjadinya pengolahan gaji karyawan yang tidak akurat dapat terjadi dikarenakan bagian finance lupa melakukan pengurangan kasbon karyawan. Selain itu tidak terdapat bagian yang memverifikasi hasil perhitungan gaji yang dilakukan bagian finance. d. Kemungkinan adanya pegawai fiktif Kemungkinan terjadinya pegawai fiktif dapat terjadi karena adanya kerjasama yang dilakukan bagian HRD dengan pegawai yang sudah berhenti ataupun pegawai fiktif yang dimasukkan oleh bagian HRD. Dari hasil wawancara tidak ditemukan resiko pegawai fiktif dikarenakan bagian VP Finance, HRD and Administration manager melakukan pengecekan terhadap karyawan yang telah berhenti dan menghapuskan nama karyawan yang telah berhenti dari daftar gaji karyawan.

63 3. Control Activities (aktifitas kontrol) Aktifitas control adalah aktifitas pengendalian yang barhubungan dengan kebijakan dan prosedur kerja perusahaan. a. Pemisahan tugas Pemisahan tugas yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari pemisahan tugas dan wewenang dalam sistem penggajian. Bagian HRD mencatat absensi, bagian finance menghitung dan mentransfer gaji, bagian accounting melakukan pencatatan. b. Sistem otorisasi atas transaksi dan aktifitas Semua sistem kebijakan otorisasi yang dibuat perusahaan telah dijalankan dengan baik. Tidak terdapat pihak yang menjalankan tugas melebihi wewenang dan tanggung jawab yang seharusnya dijalankan. c. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan oleh perusahaan sudah cukup lengkap, dimulai dari daftar absensi, daftar gaji, surat keputusan golongan gaji karyawan, dan slip gaji. Namun dari hasil observasi ditemukan bahwa slip gaji yang terdapat pada perusahaan hanya berjumlah 1 rangka, sehingga penulis merasa hal ini kurang efektif. Lebih baik perusahaan membuat salinan untuk slip gaji agar perusahaan dapat mengarsipkan bukti bahwa karyawan telah menerima gaji. d. Pengendalian fisik atas aktiva dan dokumen Dari hasil wawancara, perusahaan telah memiliki tempat penyimpanan dokumen dan aktiva. Selain itu perusahaan memiliki sistem keamanan tertentu sehingga asset dan dokumen perusahaan hanya dapat diakses orang-orang tertentu e. Pemeriksaan independen atas kinerja Pemeriksaan independen atas kinerja karyawan belom dilakukan pada perusahaan. Rekomendasi untuk perusahaan agar melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja karyawan, agar kinerja karyawan dapat lebih ditingkatkan.

64 4. Information and communication (Informasi dan Komunikasi) Informasi dan komunikasi merupakan salah satu kriteria pengendalian internal yang akan menunjang keberhasilan perusahaan. Informasi mencakup tentang data-data karyawan seperti, daftar riwayat hidup karyawan, daftar absensi karyawan, surat golongan gaji karyawan, surat pengangkatan karyawan, serta surat pemberhentian karyawan. Sedangkan komunikasi mencakup tentang pemahaman karyawan mengenai kebijakan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan oleh karyawan, serta sanksi yang akan diberikan atas pelanggaran kerja karyawan. Dari hasil yang didapat dari wawancara, penulis menemukan bahwa : 1. Data-data karyawan Data karyawan yang meliputi daftar riwayat hidup, golongan gaji karyawan disimpan oleh VP finance, HRD and administration. Sehingga apabila terjadi penambahan data atau pengubahan data, hal tersebut harus melalui VP finance, HRD and administration. 2. Komunikasi mengenai tugas dan tanggung jawab Setiap karyawan baru dijelaskan oleh bagian HRD mengenai hak dan kewajiban karyawan. Kewajiban karyawan mencakup tugas kerja karyawan, lokasi kerja karyawan, waktu kerja karyawan, tata tertib perusahaan yang harus di taati karyawan,serta sanksi yang diberikan atas pelanggaran kerja. Bagian HRD juga menjelaskan tentang hak karyawan yaitu gaji dan tunjangan. 5. Monitoring (aktifitas pemantauan) Aktifitas pemantauan adalah proses menilai kualitas kinerja pengendalian internal pada waktu tertentu. Pemantauan melibatkan penilaian, rancangan dan pengoperasian pengendalian dan menjadi dasar dari sebuah evaluasi lalu melakukan tindakan perbaikan. Dari hasil wawancara, perusahaan melakuakan aktifitas pemantauan pada 1. Data karyawan VP finance, HRD and administration melakukan pemantauan atas seluruh data karyawan untuk memastikan bahwa karyawan yang telah keluar, tidak terhitung dalam pembagian gaji. Aktifitas pemantauan juga dilakukan untuk memastikan bahwa

65 pengendalian internal yang ada di perusahaan telah berjalan dengan baik. 2. Kinerja karyawan Perusahaan memiliki quisioner yang wajib di isi oleh para peserta training yang diadakan oleh perusahaan. Hal ini dapat menjadi evaluasi bahwa training yang diadakan bermanfaat atau tidak bagi karyawan, serta sebagai bahan untuk pihak HRD dalam mengadakan training berikutnya.

66