Kualitas Pelayanan Penduduk Lanjut Usia pada Komda Lansia Kabupaten Wonosobo

dokumen-dokumen yang mirip
*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

INTISARI GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT PT.TRI SAPTA JAYA TERHADAP APOTEK DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

BAB V HASIL DAN ANALISA

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

STEFANUS YULIANTO E FAKULTAS TEKNIK INDUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG INTISARI

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY SERVQUAL, KUADRAN IPA, DAN INDEKS PGCV SKRIPSI. Oleh: HANIK ROSYIDAH JURUSAN STATISTIKA

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS LAYANAN PERUSAHAAN DAERAH BANK KREDIT KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Kata kunci: Kepuasan, Logika Fuzzy, SERVQUAL. Keywords: Satisfaction, Fuzzy Logic, SERVQUAL

METODE SERVQUAL-SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Kedungbanteng, Purwokerto)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dari kualitas layanan dari dimensi tangible, reliabity, responsiveness,

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

SNIPTEK 2015 ISBN:

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MENGENAI KUALITAS LAYANAN FIRST MEDIA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI SF DIGITAL PHOTO SERVICE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK)

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB V HASIL DAN ANALISA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA WARUNG MAKAN GUDEG YU DJUM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SERVQUAL. Nama: Cahya Kusuma Putra

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kata Kunci: Kualitas Jasa, Perbaikan layanan, SERVQUAL, Importance Performance Analysis (IPA), Kano, Integrasi IPA-Kano. xvi

PERSEPSI NASABAH KARTU KREDIT BCA TENTANG PELAYANAN OLEH PT.DANAMAS INSAN KREASI ANDALAN (DIKA) CABANG BANJARMASIN

PENGUKURAN KUALITAS JASA BENGKEL SEPEDA MOTOR SM DI KOTA PADANG DENGAN METODE SERVQUAL

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

Analisis Kepuasan atas Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Bus Damri di Kota Bandung (Studi pada Trayek Leuwipanjang Dipatiukur Non AC)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1a Oktober 2017

ANALISIS IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI APOTEK PONTJOL SEMARANG

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN BERBELANJA DI BUDIMAN SWALAYAN KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ABSTRAK. Kata kunci : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, Attention, Interest, Desire, Action.

ABSTRACT. Key Words: physical evidence, reliability, responsiveness, assurance, empathy, and customer satisfaction

Kusmara Jiwantara, Agung Sutrisno, Johan S. C. Neyland Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

BAB 3 METODE PENELITIAN

Nora Tristiana Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

KESESUAIAN KENYATAAN DAN HARAPAN KUALITAS PELAYANAN KLAIM ASURANSI PADA PT JASARAHARJA PUTERA PALEMBANG MENURUT PERSEPSI PELANGGAN

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Keterbatasan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN...105

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SURAKARTA

Transkripsi:

Kualitas Pelayanan Penduduk Lanjut Usia pada Komda Lansia Kabupaten Wonosobo Quality of Services for the Elderly on the Komda Lansia of Wonosobo District Puspita Fibriani, A. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK Pemerintah sebagai pelayan publik juga harus berupaya ikut serta meningkatkan kualitas layanan. Upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan khususnya kepada penduduk lanjut usia dengan dibentuknya Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia). Meningkatnya penduduk lanjut usia pasti akan berdampak pada intensitas pelayanan yang diberikan oleh Komda Lansia. Kualitas pelayanan Komda Lansia dalam memberikan pelayanan kepada penduduk lanjut usia dapat diketahui berdasarkan tingkat kinerja Komda Lansia dalam memberikan pelayanan. Penelitian ini dilakukan di Komda Lansia Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan lansia pada Komda lansia di Kabupaten Wonosobo, sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang menghambat pelayanan lansia pada Komda lansia Kabupaten Wonosobo. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 47 responden (lansia) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan Important Performance Analysis (IPA). Variabel kualitas layanan yaitu tingkat kinerja (X) dan tingkat kepentingan/harapan lansia (Y), dengan dimensi kualitas pelayanan yaitu Kehandalan (Reliability), Tanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Empaty), Bentuk fisik (Tangible). Hasil penelitian berdasarkan Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja dari Kualitas Pelayanan, bahwa nilai untuk penilaian kinerja rata-rata adalah 1,73 dan penilaian kepentingan sebesar 1,77. Nilai kepentingan lebih besar daripada nilai kinerja. Hal ini menunjukkan terjadi kesenjangan antara pelayanan yang diterima lansia dengan harapan lansia. Berdasarkan rata-rata Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja serta Customer Gap Berdasarkan Dimensi Kualitas Pelayanan, dimensi Kehandalan terjadi gap positif dengan rata-rata 0,006, dimensi Tanggapan terjadi gap negatif dengan rata-rata -0,073, dimensi Jaminan terjadi gap negatif dengan rata-rata -0,150, dimensi Empati terjadi gap negatif dengan rata-rata -0,135, dimensi bentuk fisik terjadi gap positif dengan rata-rata 0,245. Dapat dikatakan bahwa faktor yang menghambat pelayanan yaitu pada dimensi Tanggapan,

Jaminan, dan Empati. Faktor inilah yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pelayanan Komda Lansia Kabupaten Wonosobo. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Komda Lansia, Tingkat Kepentingan, Tingkat Kinerja. ABSTRACT Government as a public servant should also seek to participate in improving service quality. Government efforts in providing services, especially to elderly population with the establishment of Komda Lansia. Increasing the elderly population will surely have an impact on the intensity of services provided by the Komda Lansia. The quality of Komda Lansia service in providing services to the elderly can be known based on the performance level of Komda Lansia in providing services. This research was conducted at Komda Lansia, District Wonosobo, Central Java. This study aims to determine the quality of elderly service in Komda Lansia in District Wonosobo, so it can be known what factors inhibit elderly service at Komda Lansia in District Wonosobo. The sample used is as many as 47 respondents, with the technique of sampling using technique Purposive Sampling. Data analysis using Important Performance Analysis (IPA). The service quality variables are performance level (X) and level of interest / expectation of elderly (Y), with service quality dimension are Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangible. The results of the study based on the Rating of Interest and Performance of Quality of Service, that the value for the average performance appraisal is 1.73 and the interest rating of 1.77. The value of interest is greater than the value of performance. This indicates a gap between services received by the elderly in the hope of the elderly. Based on Average Assessment Level of Interest and Level of Performance and Customer Gap Based on Service Quality Dimension, dimension Reliability occurs positive gap with average 0,006, dimension Response happened negative gap with average -0,073, dimension Assurance happened negative gap with average -0,150, Empathic dimension occurs negative gap with average -0,135, physical shape dimension happened positive gap with average 0,245. It can be said that the factors that inhibit the service is on the dimensions of Response, Assurance, and Empathy. It is this factor that needs to be improved to improve the Komda Lansia service of District Wonosobo. Keywords: Quality of Service Komda Lansia, Level of Interest, Level of Performance. PENDAHULUAN 2

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas merupakan salah satu ciri pemerintahan yang baik sebagai tujuan dari pendayagunaan aparatur negara. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan upaya secara terus-menerus dan berkelanjutan serta dilaksanakan oleh semua jajaran aparatur pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberi layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Adapun pelayanan publik yang dimaksud adalah terkait dengan bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah terhadap masyarakat. Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting oleh pemerintah bagi kepuasan masyarakat. Pemerintah harus memperhatikan halhal penting bagi masyarakat, supaya mereka merasakan kepuasan sebagaimana yang diharapkan. Pada dasarnya kepuasan masyarakat mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan masyarakat merupakan evaluasi bagi kinerja aparatur pemerintah, sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan yang diinginkan masyarakat. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan maka masyarakat merasa tidak puas, sedangkan jika kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya masyarakat merasa puas. Dan jika kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka masyarakat akan merasa sangat puas. Terdapat lima dimensi yang dirancang untuk mengukur kualitas pelayanan yang didasarkan pada perbedaan antara nilai harapan dengan nilai kinerja yang dirasakan oleh konsumen yaitu: Daya tanggap, Kehandalan, Jaminan, Perhatian dan Kemampuan fisik. 3

Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan lanjut usia yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaanya. Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari kejadiannya (Depkes RI, 2011). Sekalipun tidak tersedia data khusus, berdasarkan data kemiskinan yang ada di Indonesia, diduga banyak penduduk lansia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sebagai gambaran, dari data Badan Pusat Statistik (BPS, 2014) jumlah penduduk lansia miskin hingga Maret 2014 sebanyak 37, 17 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yaitu 63,52 persen, penduduk miskin berada di perdesaan. Pembinaan terhadap lansia perlu dilakukan dengan manajemen yang baik. Begitu juga pelayanan lansia di Kabubaten Wonosobo membutuhkan perhatian khusus. Berdasarkan data jumlah lansia di Kabupaten Wonosobo yang mendapat pelayanan (Tabel 1.1.) bahwa lansia yang dilayani dengan jumlah lansia mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan kualitas layanan dalam rangka membina dan mensejahterakan masyarakat golongan lanjut usia. Tabel 1.1. Jumlah Lansia di Kabupaten Wonosobo No Tahun Jumlah Lansia Lansia Yang mendapatkan Pelayanan 1 2010 7312 320 2 2011 7431 350 3 2012 7404 280 4 2013 7900 340 5 2014 8120 350 Sumber: Komda Lansia Kabupaten Wonosobo, 2015. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat lanjut usia di Kabupaten Wonosobo dibentukklah Komisi Daerah (KOMDA) Lansia Wonosobo. Regulasi pembentukan KOMDA LANSIA WONOSOBO berdasarkan UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 20 Tahun 2004 tentang kesejahteraan sosial, PP No. 4

43 tahun 2004 tentang pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia, KEPPRES No. 52 tahun 2004 tentang Komnas lansia dan PERMENDAGRI No. 60 tahun 2008 tentang pedoman pembentukan komda lansia dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan lansia di daerah. Untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan Komda Lansia Kabupaten Wonosobo sudah memberikan palayanan yang sesuai dengan harapan lansia, maka perlu di lakukan penelitian ini. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kualitas pelayanan yang di lakukan pada KOMDA lansia di Kabupaten Wonosobo? 2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelayanan lansia pada KOMDA lansia di Kabupaten Wonosobo? Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis kualitas pelayanan lansia pada KOMDA lansia di Kabupaten Wonosobo. 2. Untuk menganalisis faktor yang menghambat pelayanan lansia pada KOMDA lansia di Kabupaten Wonosobo. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis Memberikan gambaran yang nyata dari pelayanan sosial bagi lansia agar menjadi kajian tentang kesejahteraan yang lebih mudah dipahami 2. Manfaat praktis a. Menjadi masukan maupun referensi terkait kebijakan sosial yang memperhatikan sisi humanis dan kebutuhan dari masyarakat. b. Memahami skema pelaksanaan pelayanan sosial yang baik bagi lansia. c. Mendapatkan perhatian pemerintah terkait pelayanan sosial tanpa melupakan kebutuhan setiap lansia. LANDASAN TEORI 5

Kualitas layanan dapat dikatakan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengembangi harapan konsumen. Tjiptono (2000: 61) menyatakan harapan konsumen merupakan keyakinan konsumen sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Pada hakikatnya pengukuran kualitas suatu jasa pelayanan hampir sama dengan pengukuran kepuasan konsumen, yaitu ditentukan oleh variabel harapan dan kinerja yang dirasakan. Berdasarkan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa atau produk, Parasuraman et.al., (1985) dikutip dalam Tjiptono (2000: 27-28) berhasil mengidentifikasi lima kelompok karakteristik yang digunakan oleh para konsumen dalam mengevaluasi kualitas jasa atau produk adalah sebagai berikut: a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. b. Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan. c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. d. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas: pengetahuan tentang produk secara tepat, perhatian dan kesopanan, keterampilan dalam memberikan informasi, dan menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. e. Perhatian (emphaty), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan berkomunikasi dengan baik, dan memahami kebutuhan para konsumen. Pengukuran kepuasan masyarakat lansia terhadap kualitas pelayanan KOMDA Kabupaten Wonosobo dapat dilakukan dengan Servqual. Analisis ini bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat kepentingan dari lansia dan tingkat kinerja perusahaan menurut persepsi lansia, serta mengetahui atribut 6

kualitas pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan dan mendorong upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan oleh KOMDA Kabupaten Wonosobo dalam meningkatkan kepuasan masyarakat lansia. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di lakukan di Komda Lansia Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan sekunder. Data primer, yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Enory, 1995). Sumber data primer pada penelitian ini data yang dikumpulkan secara langsung dari sempel dengan menggunakan Kuesioner dan wawancara yang diberikan pada sampel yang diteliti. Data sekunder diperoleh secara tidak langsung, yakni dari berbagai sumber misalnya buku, jurnal, artikel, dan lain-lain. Populasi dan Sampel Populasi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek tersebut (Sugiyono, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah anggota KOMDA lansia Kabupaten Wonosobo. Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003: 103). Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2003). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: Lansia yang masih dapat menulis, Lansia yang masih dapat membaca, Umur maksimal Responden adalah 70 tahun. Berdasarkan tiga kriteria tersebut, didapatkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 47 orang/lansia, dari 350 lansia (lansia yang mendapatkan pelayanan dari KOMDA lansia (Tabel 1.1.)). Metode Analisis Data Menggunakan metode analisis data Importance-Performance Analysis (IPA). Analisis ini digunakan untuk membandingkan antara penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dari kualitas layanan dengan tingkat kinerja kualitas layanan. 7

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah hasil penilaian tingkat kepentingan dan kinerja yang dilakukan oleh petugas KOMDA Lansia Kabupaten Wonosobo. Tabel 1.2. Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja dari Kualitas Pelayanan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Faktor-Faktor Yang Penialian Penilaian Mampengaruhi Kualitas Kinerja Kepentingan Pelayanan Terhadap Lansia X Y RELIABILITY (KEHANDALAN) mempunyai Kecepatan waktu saat pelayanan 183 161 1,83 1,61 selalu siap saat diperlukan 155 173 1,55 1,73 selalu Konsekuen dengan jadwal pelayanan 194 191 1,94 1,91 tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 180 166 1,80 1,66 Sikap Petugas Komda Wonosobo mudah dihubungi 170 188 1,70 1,88 RESPONSIVENESS (TANGGAPAN) Cepat tanggap terhadap permohonan masyarakat 177 196 1,77 1,96 Cepat dan tanggap terhadap keluhan masyarakat 166 188 1,66 1,88 Cepat dan tanggap terhadap masalah masyarakat 181 162 1,81 1,62 ASSURANCE (JAMINAN) ramah dan sopan petugas pelayanan 168 169 1,68 1,69 Pelayanan yang diberikan Kantor Komda Wonosobo menyeluruh dan tuntas 166 196 1,66 1,96 8

11 Bertanggung jawab terhadap setiap keluhan masyarakat 177 193 1,77 1,93 12 Mampu memberikan solusi terhadap masalah masyarakat 146 159 1,46 1,59 EMPATY (EMPATI) 13 Berkomunikasi baik dengan masyarakat 185 192 1,85 1,92 14 Berpenampilan menarik 180 200 1,80 2,00 TANGIBLE (BUKTI FISIK) 15 Ruang Kantor Komda Wonosobo menyenangkan 167 151 1,67 1,51 16 Penggunaan sarana yang sama kepada setiap masyarakat 175 142 1,75 1,42 Rata-rata 1,73 1,77 Sumber : Data Primer Diolah, 2016. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai untuk penilaian kinerja rata-rata adalah 1,73 dan p enilaian kepentingan sebesar 1,77. Nilai kepentingan lebih besar daripada nilai kinerja. Hal ini menunjukkan terjadi kesenjangan antara pelayanan yang diterima lansia dengan harapan lansia. Lansia menganggap kinerja pegawai Komda Lansia belum optimal karena belum memenuhi harapan lansia. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana peta atribut/dimensi tingkat pelayanan antara tingkat kepentingan (harapan lansia) dengan tingkat kinerja (pelayanan yang diterima lansia), maka dapat dilihat dalam diagram kartesius berikut: 9

Gambar 1.1. Diagram Kartesius Kualitas Pelayanan Hasil pengukuran atas atribut-atribut (faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lansia) tersebut memungkinkan pihak-pihak Komda Lansia untuk menitikberatkan upaya perbaikan pada hal-hal yang benar-benar dianggap penting oleh lansia. Dalam Gambar 1.1. di atas terlihat sebaran faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lansia. 1) Kuadran A : Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa faktor ini dinilai sangat penting oleh lansia, tetapi pelayanan yang diterima dalam pelaksanaannya dinilai kurang dari apa yang diharapkan lansia. Faktorfaktor tersebut adalah : a) Petugas Komda harus selalu siap saat diperlukan (atribut 2/reliability 2) b) Cepat dan tanggap terhadap keluhan masyarakat lansia (atribut 7/responsiveness 7) c) Pelayanan yang diberikan menyeluruh dan tuntas (atribut 10/assurance 10) 10

2) Kuadran B : Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa faktor ini dinilai sangat penting oleh lansia dan petugas Komda telah memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga lansia merasa puas karena pelayanan yang diterima sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu di kuadran ini, petugas Komda perlu mempertahankan tingkat kinerja/pelayanan yang diterima lansia. Beberapa faktor yang termasuk dalam kuadran ini adalah: a) Petugas Komda selalu konsekuen dengan jadwal pelayanan (atribut 3/reliability 3) b) Petugas Komda mudah dihubungi (atribut 5/reliability 5) c) Petugas Komda cepat tanggap terhadap permohonan masyarakat lansia (atribut 6/responsiveness 6) d) Petugas bertanggung jawab terhadap setiap keluhan masyarakat lansia (atribut 11/assurance 11) e) Petugas berkomunikasi baik dengan masyarakat lansia (atribut 13/empaty 13) f) Petugas berpenampilan menarik (atribut 14/empaty 14) 3) Kuadran C : Pada kuadran ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan lansia dari tingkat kinerja dinilai kurang penting oleh lansia, sedangkan bagi pihak komda kualitas pelayanan yang diberikan pada lansia telah dilakukan sesuai dengan standar kualitas yang berlaku. Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini adalah: a) Petugas ramah dan sopan (atribut 9/assurance 9) b) Petugas mampu memberikan solusi terhadap masalah lansia (atribut 12/assurance 12) c) Ruang kantor Komda menyenangkan (atribut 15/tangible 15) 4) Kuadran D : 11

Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting oleh lansia, tetapi pihak petugas melaksanakannya dengan sangat baik. Faktor-faktor tersebut adalah: a) Prosedur pelayanan yang cepat dan mudah (atribut 1/reliability 1) b) Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas (atribut 4/ reliability 4) c) Cepat dan tanggap terhadap keluhan (atribut 8/responsiveness 8) d) Pelayanan tanpa membedakan status dan lain-lain atau penggunaan sarana yang sama kepada semua masyarakat lansia (atribut 16/tangible 16). Kesenjangan (Gap) antara Tingkat Kepentingan dengan Tingkat Kinerja pada Petugas komda disajikan pada Tabel 1.3. berikut: Tabel 1.3. Rata-rata Penilaian Tingkat Kepentingan (Y) dan Tingkat Kinerja (X) serta Customer Gap Berdasarkan Dimensi Kualitas Pelayanan No 1 2 3 4 5 6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lansia X Y RELIABILITY (KEHANDALAN) mempunyai Kecepatan waktu saat pelayanan 1,83 1,61 selalu siap saat diperlukan 1,55 1,73 selalu Konsekuen dengan jadwal pelayanan 1,94 1,91 tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 1,80 1,66 Sikap Petugas Komda Wonosobo mudah dihubungi 1,70 1,88 RESPONSIVENESS (TANGGAPAN) Cepat tanggap terhadap permohonan masyarakat 1,77 1,96 X dimensi Y dimensi Customer gap 1,764 1,758 0,006 1,747 1,820-0,073 12

7 Cepat dan tanggap terhadap keluhan masyarakat 1,66 1,88 8 Cepat dan tanggap terhadap masalah masyarakat 1,81 1,62 ASSURANCE (JAMINAN) 9 ramah dan sopan petugas pelayanan 1,68 1,69 Pelayanan yang yang diberikan 10 Kantor Komda Wonosobo menyeluruh dan tuntas 1,66 1,96 1,643 1,793-0,150 11 Bertanggung jawab terhadap setiap keluhan masyarakat 1,77 1,93 12 Mampu memberikan solusi terhadap masalah masyarakat 1,46 1,59 EMPATY (EMPATI) 13 Berkomunikasi baik dengan masyarakat 1,85 1,92 1,825 1,960-0,135 14 Berpenampilan menarik 1,80 2,00 TANGIBLE (BUKTI FISIK) 15 Ruang Kantor Komda Wonosobo menyenangkan 1,67 1,51 16 Penggunaan sarana yang sama kepada setiap masyarakat 1,75 1,42 1,710 1,465 0,245 Sumber : Data Primer Diolah, 2016. Dari hasil perhitungan pada Tabel 1.3. diatas, dimensi Reliability (Kehandalan) terjadi gap positif dengan rata-rata 0,006. Dimensi Responsiveness (Tanggapan) terjadi gap negatif dengan rata-rata -0,073. Dimensi Assurance (Jaminan) terjadi gap negatif dengan rata-rata -0,150. Dimensi Empaty (Empati) terjadi gap negatif dengan rata-rata -0,135. Dimensi Tangible (bentuk fisik) terjadi gap positif dengan rata-rata 0,245. 13

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai gap negatif adalah pada dimensi responsiveness, assurance, dan empaty. Upaya yang perlu dillakukan KOMDA Lansia Kabupaten Wonosobo pada dimensi responsiveness adalah : 1. Petugas harus selalu standby atau berada ditempat pada saat dibutuhkan oleh lansia. 2. Cepat dan tanggap dalam menangani tugasnya. Upaya yang perlu dillakukan KOMDA Lansia Kabupaten Wonosobo pada dimensi assurance adalah : 1. Pihak Komda Lansia Kabupaten Wonosobo harus mendorong petugas untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapannya dalam bertugas. 2. Petugas Komda memberikan pelayanan yang sopan dan ramah Upaya yang perlu dillakukan Komda Lansia Kabupaten Wonosobo pada dimensi empaty adalah : 1. Memberikan pelayanan dengan komunikasi yang baik kepada setiap lansia. 2. Petugas harus selalu berpenampilan menarik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penilaian kinerja lansia menganggap kinerja pegawai Komda Lansia belum optimal karena belum memenuhi harapan lansia. Saran Saran yang dapat di sampaikan adalah bahwa tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh para petugas Komda Lansia harus lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat memberikan kepuasan pada para lansia. Dengan melihat tingkat kepentingan lansia terhadap tingkat kinerja, maka pelayanan-pelayanan yang harus ditingkatkan adalah sebagai berikut: Upaya yang perlu dilakukan KOMDA Lansia Kabupaten Wonosobo untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu seperti pada : a. Dimensi responsiveness adalah : 14

Petugas harus selalu standby atau berada ditempat pada saat dibutuhkan oleh lansia. Cepat dan tanggap dalam menangani tugasnya. b. Dimensi assurance adalah : Pihak Komda Lansia Kabupaten Wonosobo harus mendorong petugas untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapannya dalam bertugas. Petugas Komda memberikan pelayanan yang sopan dan ramah. c. Dimensi empaty adalah : Memberikan pelayanan dengan komunikasi yang baik kepada setiap lansia. Petugas harus selalu berpenampilan menarik. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2014. https://www.bps.go.id/ Cooper, D.R, dan C.W., Emory. 1995. Business Research Meyhods, 5th edition. Richard D. Irwin, Inc.,USA. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Depkes RI. Komda Lansia Kabupaten Wonosobo, 2015. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Parasuraman, A, 1985, A Conceptual Model of Service Quality and its Implications for Future Research, Journal of Marketing, vol 49. Sugiono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Tjiptono, Fandi. 2006. Manajemen Jasa. Edisi Keempat. Andi Offset. Yogyakarta. Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra. (2005). Service, Quality, and Satisfaction. Andi Offset: Yogyakarta. 15