BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. T-2 Survey & Analisis Deskriptif Individu -> konsumen Cross-sectional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metodologi Penelitian. setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1 Jenis Penelitian, Metode Penelitian, Unit Analisis dan Time Horizon Tujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horison Penelitian T 1 Deskriptif Survei Alfamart cabang Bendungan Jago Cross Section T 2 Deskriptif Survei Alfamart cabang Bendungan Jago Cross Section Sumber : Penulis, 2008 Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja pada PT Tiga Bintang. T-2 : Untuk mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga Bintang. Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian data diolah, diinterprestasikan dan dianalisis sehinggga dapat memberikan gambaran mengenai suatu hal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Kerlinger (1973) yang dikutip oleh Sugiyono (2007, p.7) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga 38

39 ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Time Horizon pada penelitian ini adalah data cross sectional yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, misalnya data hasil pengisian kuesioner tentang perilaku pembelian suatu produk bank oleh sekelompok responden pada bulan oktober 1999 (Umar, 2005, p.131). Desain Penelitian yang lengkap dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

40 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Pendahuluan : Observasi & wawancara Penentuan Jenis & Metode Penelitian Landasan Teori Strategi Supply Chain Management Penggerak Supply Chain Identifikasi variabel yang diperlukan Identifikasi Data yang diperlukan -Jenis Data -Penentuan Sampel Penggumpulan Data -Data Primer -Data Sekunder Pengolahan Data - Uji Validitas & Uji Reliabilitas - Analisis GAP & Diagram Kartesius - Metode Statistik Deskriptif Analisis Pengolahan Data Kondisi Pasar Tingkat daya tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago Evaluasi supply chain yang sedang berjalan saat ini Sumber : Penulis, 2008 Strategi supply chain management yang tepat bagi PT Tiga Bintang Gambar 3.1 Desain Penelitian

41 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Permasalahan: Kepuasan konsumen terhadap implementasi strategi supply chain management dan strategi supply chain management seperti apa yang tepat untuk dijalankan PT Tiga Bintang? Strategi adalah suatu alat yang bersifat dinamis dalam menghadapi pengaruh lingkungan, yang digunakan PT Tiga Bintang untuk mencapai tujuan perusahaan. Dan dapat dirumuskan melalui analisis terhadap lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun eksternal. Supply chain management merupakan metode atau pendekatan integrative untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik. Daya tanggap (responsiveness) merupakan tingkat kemampuan untuk memberikan reaksi yang cepat dan tepat dalam menanggapi kebutuhan konsumen. Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk beroperasi dengan tingkat biaya yang lebih rendah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada harga produk yang dijual. Sedangkan prioritas konsumen adalah faktor yang dianggap penting oleh konsumen yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Analisis dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan variabel yang terdiri dari indikator-indikatornya, antara lain sebagai berikut:

42 Tabel 3.2 Instrumen Pengukuran Variabel Indikator Definisi Daya tanggap Keanekaragaman produk Ketersediaan barang Antrian kasir Ketersediaan konsumen menunggu barang yang habis tersedia kembali Banyaknya jenis barang yang dijual sebagai respon dari keinginan konsumen. Kemampuan perusahaan untuk merespon keinginan konsumen terhadap jenis barang yang dijual, agar dapat tersedia sesuai kebutuhan. Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan transaksi pembelian dengan pelayanan kasir. Waktu toleransi konsumen dalam menunggu barang/produk tersedia kembali. Efisiensi Harga produk yang dijual Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen terhadap produk. Prioritas konsumen Kelengkapan jenis barang Harga bersaing Barang/produk yang diinginkan konsumen selalu tersedia. Harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan minimarket lainnya. Sumber : Penulis, 2008

43 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang berasal dari jawaban kuesioner responden yang nantinya akan diubah menjadi data kuantitatif agar dapat diproses dengan software SPSS versi 15.0 untuk windows. Di dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu : a. Sumber data primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui wawancara dengan pihak perusahaan dan kuesioner kepada responden yaitu konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago. b. Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi kepustakaan dari buku-buku dan website yang relevan dengan penelitian ini. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Data Jenis Data Sumber Data Digunakan untuk tujuan penelitian Kuesioner konsumen Kualitatif Primer T 1 Kuesioner konsumen & wawancara Sumber : Penulis, 2008 Kualitatif & Kuantitatif Primer T - 2

44 Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja pada PT Tiga Bintang. T-2 : Untuk mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga Bintang. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu : 1. Penelitian kepustakaan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data melalui buku-buku, literaturliteratur, majalah-majalah, surat kabar, website, dan artikel-artikel yang mendukung objek penelitian skripsi ini, agar dapat dijadikan sebagai acuan mengenai landasan teori dalam pembahasan penulisan skripsi ini. 2. Penelitian lapangan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berdasarkan kenyataan dilapangan. Teknik pengumpulan data tersebut adalah dengan cara sebagai berikut : a. Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan setiap hari yang berkaitan dengan penyusunan skripsi. b. Pertanyaan - Wawancara (Interview) Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak perusahaan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

45 - Kuesioner Penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada pihak yang berhubungan dengan objek penelitian, dalam hal ini adalah konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago. Daftar pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner bersifat tertutup. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007, p.73). Bila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago dengan periode April Mei 2008. Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah nonprobability sampling dan jenis nonprobabilty sampling yang dipilih adalah metode sampling accidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007, p.77).

46 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Secara umum, besarnya konsumen dari suatu pusat perbelanjaan jarang diketahui dengan pasti. Oleh karenanya, maka dalam penelitian ini digunakan sampel. Karena ukuran populasinya tidak diketahui, maka dalam menentukan ukuran sampel, peneliti menentukan beberapa asumsi sebagai berikut (Wibisono, 2003, pp.58-59): α = 0,05 Zα (0.05) = 1,96 Dengan rumus : n = Z α/2 σ e 2 Maka : n = (1,96).(0,25) 0,05 2 n = 96,04 responden 97 orang Dengan demikian tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel random berukuran 96,04 97 akan memberikan selisih estimasi x dengan µ kurang dari 0,05. Jadi, sampel yang diambil sebesar 97 orang. Pengumpulan data untuk dianalisa dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang langsung dibagikan kepada para penggunjung Alfamart cabang Bendungan Jago yang sedang berbelanja. Pada teknik analisis datanya menggunakan kuesioner yang dibagikan pada konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago, dengan melakukan pembobotan terhadap pilihan jawaban dari responden dengan menggunakan skala likert. Untuk memudahkan mengolah data, penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15.0 untuk windows.

47 3.7 Metode Analisis Sebelum melakukan penyebaran kuesioner hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan skala yang akan kita gunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas, yang akan menunjukkan apakah data yang telah kita peroleh cocok untuk mengukur apa yang ingin kita ukur. 3.7.1 Skala Likert Pada teknik analisis datanya menggunakan kuesioner yang dibagikan pada konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan konsumen atau responden mengenai implementasi supply chain management pada PT Tiga Bintang, dengan melakukan pembobotan terhadap pilihan jawaban dari responden dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial disebut sebagai variabel penelitian (Drs. Riduwan, M.B.A, 2007, p.26). Menurut Sugiyono (2004, p.86) jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negative. Di dalam penelitian ini terdapat dua alternatif jawaban pada setiap item instrumen yang digunakan, yaitu alternatif 1 untuk mengetahui kondisi yang sedang berjalan dan alternatif 2 untuk mengetahui harapan konsumen, yaitu :

48 Tabel 3.4 Alternatif Jawaban 1 dan Nilai (skor) Alternatif Jawaban Keterangan Nilai (skor) SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 N Netral 3 TS Tidak Setuju 2 STS Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Penulis, 2008 Tabel 3.5 Alternatif Jawaban 2 dan Nilai (skor) Alternatif Jawaban Keterangan Nilai (skor) SP Sangat Penting 5 P Penting 4 CP Cukup Penting 3 KP Kurang Penting 2 STP Sangat Tidak Penting 1 Sumber: Penulis, 2008 Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui range maka selisih antara bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 1 = 4, untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan rumus sebagai berikut :

49 Keterangan : R = Range (rentang kelas) K = Jumlah interval kelas = Besar Interval kelas Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 3.6 Batas-Batas Penelitian Batasan Alternatif Jawaban 1 Alternatif Jawaban 2 1 1,8 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Penting 1,81 2,61 Tidak Setuju Kurang Penting 2,62 3,42 Netral Cukup Penting 3,43 4,22 Setuju Penting 4,23 5,03 Sangat Setuju Sangat Penting Sumber: Andi Supangat (2007, p.19)

50 3.7.2 Uji Validitas Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil kolerasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner. Menurut Duwi Priyatno (2008, p.17), teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah Corrected Item-Total Correlation. Uji validitas ini dipilih karena uji ini cocok digunakan pada skala yang menggunakan item pertanyaan yang sedikit. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). 3.7.3 Uji Reliabilitas Menurut Duwi Priyatno (2008, p.25), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach s Alpha. Uji reliabilitas ini dipilih karena uji ini cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50).

51 Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : Jika r Alpha positif, dan r ALPHA > dari r tabel maka butir tersebut reliabel. Jika r Alpha tidak positif, dan r ALPHA < dari r tabel maka butur tersebut tidak reliabel. 3.7.4 GAP (Kesenjangan) Pelayanan Jasa Menurut Arief (2007, p.148), kepuasan konsumen terhadap suatu jasa ditentukan oleh tingkat kepentingan pelanggan sebelum menggunakan jasa dibandingkan dengan hasil persepsi konsumen terhadap jasa tersebut setelah merasakan jasa kinerja tersebut. Pelanggan sangat puas Desired Service Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Percieve Service (servis yang diterima pelanggan) Adequate Service Pelanggan sangat tidak puas Gambar 3.2 Diagram Proses Kepuasan Pelanggan Sumber : Arief (2007). Proses kepuasan pelanggan, p.148

52 Kesenjangan merupakan ketidaksesuaian antara pelayanan yang dipersepsikan atau dirasakan (perceived service) dan pelayanan yang diharapkan (expected service). Expected Service GAP Percived Service Gambar 3.3 Diagram Kesenjangan yang Dirasakan Pelanggan Sumber : Arief (2007). kesenjangan yang dirasakan oleh pelanggan, p.149 Kesenjangan terjadi apabila konsumen mempersiapkan pelayanan yang diterimanya lebih tinggi daripada disired service atau lebih rendah daripada adequate service kepentingan konsumen tersebut. Dengan demikian konsumen dapat merasakan sangat puas atau sebaliknya sangat kecewa. Menurut Parasuraman (dalam Yamit 2004, p.25), kesenjangan pelayanan dapat dibedakan kedalam dua kelompok yaitu: 1. Kesenjangan yang muncul dari dalam perusahaan (company gaps) Kesenjangan ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan berkualitas. Kesenjangan yang muncul dari dalam perusahaan dapat dibedakan kedalam empat jenis kesenjangan, yaitu : a. Kesenjangan 1 : tidak mengetahui harapan konsumen akan pelayanan. b. Kesenjangan 2 : tidak memiliki desain dan standar yang tepat. c. Kesenjangan 3 : tidak memberikan pelayanan berdasar standar pelayanan.

53 d. Kesenjangan 4 : tidak memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan. 2. Kesenjangan yang muncul dari luar perusahaan Kesenjangan yang muncul dari luar perusahaan yang disebut kesenjangan 5 terjadi karena ada perbedaan antara persepsi konsumen dengan harapan konsumen terhadap pelayanan. Persepsi konsumen merupakan penilaian subjektif terhadap pelayanan yang diperolehnya. Harapan konsumen merupakan referensi standar kinerja pelayanan dan seringkali diformulasikan berdasarkan kekayaan konsumen tentang apa yang akan terjadi. Harapan konsumen bersumber dari faktor pemasaran yang terkendali seperti harga, promosi dan faktor- faktor yang sulit dikendalikan oleh departemen pemasaran seperti kebutuhan konsumen, komunikasi dari mulut ke mulut, pengalaman masa lalu, penawaran dari pesaing, dan sebagainya. Hubungan dari kelima kesenjangan tersebut dapat digambarkan seperti dalam gambar berikut :

54 Model GAP Kualitas jasa CUSTOMER Komunikasi Dari Mulut ke Mulut Kebutuhan Pribadi Pengalaman Masa Lalu Jasa yang diharapkan GAP V Jasa yang dialami PERUSAHAAN GAP I GAP III GAP II Penyampaian Jasa Spesifikasi Kualitas Jasa GAP IV Komunikasi Eksternal Ke Pelanggan Persepsi Manajemen Ttg harapan konsumen Gambar 3.4 Model GAP Kualitas Jasa Sumber : Yamit, Zulian (2004). Manajemen Kualitas produk dan Jasa, p.26

55 Keterangan : GAP 1 : Tidak mengetahui yang diharapkan konsumen (diblok) Tidak mengetahui yang diharapkan konsumen merupakan salah satu akar kegagalan perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen. Gap 1 merupakan perbedaan antara harapan konsumen dengan persepsi perusahaan terhadap harapan konsumen. Pihak yang terlibat didalam perusahaan adalah setiap orang / pihak yang memiliki tanggung jawab dan otoritas untuk membuat/ mengubah kebijakan, prosedur dan standar pelayanan. Pihak tersebut termasuk eksekutif puncak, manajer menengah, dan supervisor. Sebab terjadinya GAP 1 (diblok). Ada beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya kesenjangan, yaitu : a. Tidak ada interaksi langsung dengan konsumen. b. Tidak ada atau kurang upaya untuk menanyakan harapan konsumen. c. Kurang siap memberi perhatian kepada konsumen. GAP 2 : Tidak memiliki desain dan standar pelayanan yang tepat Persepsi yang akurat mengenai harapan konsumen merupakan hal yang perlu, namun tidak cukup untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Perusahaan harus mewujudkan persepsi yang akurat mengenai harapan konsumen kedalam desain dan standar kinerja pelayanan. Desain dan standar pelayanan dikembangkan atas dasar persyaratan konsumen dan prioritasnya. Sebab munculnya kesenjangan kedua ini dapat dikatakan bahwa persepsi harapan konsumen yang tidak diidentifikasikan secara akurat.

56 GAP 3 : Tidak memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan Kesenjangan ketiga merupakan perbedaan antara standar yang diciptakan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan tindakan nyata perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Meskipun perusahaan memiliki standar pelayanan (pedoman dan prosedur) yang baik, pelayanan yang berkualitas tidak selalu bisa diwujudkan. Standar yang baik harus dilengkapi dengan sumberdaya yang mencukupi (orang, sistem dan teknologi) dan harus didukung agar menjadi efektif, yaitu : kinerja karyawan harus diukur dan karyawan diberi kompensasi berdasarkan standar tersebut. Sebab munculnya GAP 3 Penyebab timbulnya kesenjangan ketiga atau hambatan yang mungkin timbul untuk mengurangi kesenjangan ketiga tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut : a. Karyawan tidak memahami peran yang harus mereka jalani dalam perusahaan. b. Karyawan merasa dalam konflik antara konsumen dan pihak manajemen. c. Salah memilih karyawan. d. Teknologi yang tidak memadai. e. Kompensasi dan pengakuan yang kurang baik. f. Kurangnya pemberdayaan teamwork. GAP 4 : Tidak memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan Kesenjangan antara janji dengan kenyataan dapat muncul karena beberapa hal, yaitu : a. Janji yang terlalu tinggi. b. Kurangnya koordinasi antara bagian operasi dengan bagian pemasaran. c. Perbedaan (tidak konsistensi) kebijakan dan prosedur diantara service outlets.

57 GAP 5 : Perbedaan persepsi konsumen dengan harapan konsumen terhadap pelayanan Seperti yang telah dikatakan bahwa kesenjangan kelima berada diluar perusahaan, yang terjadi karena konsumen meiliki persepsi yang berbeda dengan harapannya. Kesenjangan kelima ini tidak mudah dihilangkan, karena perusahaan harus menghilangkan kesenjangan kesatu hingga kesenjangan keempat, agar kesenjangan kelima dapat dihilangkan. 3.7.5 Diagram Kartesius Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatifkuantitatif. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen atas implementasi strategi supply chain management pada PT Tiga Bintang maka digunakan Analisis Tingkat Permintaan dan Tingkat Kinerja. Jasa akan menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila didasarkan pada kepentingan konsumen dan kinerjanya bagi perusahaan. Artinya perusahaan seharusnya mencurahkan perhatiannya pada hal-hal yang memang dianggap penting bagi konsumen. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada gambar 3.5.

58 Y Kepentingan Pertahankan Prioritas Utama A Prestasi B Y C Prioritas Rendah X Pelaksanaan (Kinerja/Kepuasan) D Berlebihan X Gambar 3.5 Diagram Kartesius Sumber : Yamit, Zulian (2004). Manajemen Kualitas produk dan Jasa, p.30 Keterangan: 1. Kuadran A Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan konsumen, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan konsumen. Sehingga mengecewakan/tidak puas. 2. Kuadran B Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan peusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.

59 3. Kuadran C Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi konsumen, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. 4. Kuadran D Menunjukan faktor yang mempengaruhi konsumen kurang penting, akan tetapi pelaksanaanya berlebihan. dianggap kurang penting tapi memuaskan. 3.7.6 Metode Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu statistik yang tingkat pengerjaannya mencakup cara-cara menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang ringkas mengenai suatu keadaan. Menurut Sugiyono (1999, p.142), metode statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau genelarisasi. Pangestu Subagyo (2003, p.1) menyatakan yang dimaksud sebagai statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal, disini data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca.

60 Analisa deskriptif digunakan karena penulis menjelaskan apa yang ada dalam terdapat dalam teori dan membandingkannya dengan kejadian atau kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Data yang digunakan adalah data dari wawancara dan kuesioner. Untuk mendukung data kuesioner, dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi pasar dan kondisi Alfamart cabang Bendungan Jago. Dari data kuesioner, akan didapat kondisi yang diharapkan untuk mengetahui tingkat permintaan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago dan kondisi yang sedang berjalan untuk mengetahui tingkat daya tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago. Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap supply chain yang sedang berjalan untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap implementasi sistem supply chain management PT Tiga Bintang. Selanjutnya dari data tingkat permintaan dan tingkat daya tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago akan didapat strategi supply chain management yang tepat bagi PT Tiga Bintang dan yang sesuai dengan perspektif konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago melalui zona kesesuaian supply chain. Demi kemudahan dan kelancaran proses analisis data ini, penulis akan menggunakan software SPSS versi 15.00 agar perhitungan yang dilakukan lebih akurat dan terpercaya. 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat menganalisis kepuasan konsumen terhadap implementasi strategi supply chain management yang sedang berjalan yang diasumsikan sistem supply chain management yang sedang berjalan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen selama ini. Adapun asumsi atas hasil implikasi lainnya di mana akan terlihat strategi supply chain management yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sehingga

61 dapat memberikan peningkatan terhadap produktivitas dan efisiensi perusahaan sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan merebut pasar di persaingan yang ketat, serta secara otomatis akan menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga sebuah perusahaan jasa dapat meningkatkan penjualan. Apabila ada kesinambungan yang baik dalam operasional maka mendorong penyeimbangan antara produktivitas dan efisiensi perusahaan secara optimal.