BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEGIATAN MANUSIA YANG MENGUBAH PERMUKAAN BUMI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TALKINGSTICK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang pengaruh gaya pada gerak benda melalui metode Discovery.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 10

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Hantarukung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIS Sullamut Taufiq yang

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Biru 1 (RSBI) Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian dapat tuntas dengan melalui 2 siklus. Hasilnya dapat diuraikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI An-Nuriyah 2

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

KELAS MICRO TEACHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 4 Bulango Utara

III. METODE PENELITIAN

FORMAT SILABUS KTSP. Nama Sekolah :... Mata Pelajaran :... Kelas/ Program :... Standar Kompetensi :... Indikator Penilaian Waktu Sumber Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Secara singkat pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas V SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada awal Bulan April dengan alokasi waktu 2x35 menit. Siswa yang menjadi subjek penelitian tindakan ini berjumlah 22 orang siswa, yang terdiri dari 11 orang lakilaki dan 11 orang perempuan dengan taraf kemampuan dalam pelajaran IPA khususnya materi kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, karena pada siklus pertama belum mencapai kriteria yang ditetapkan 4.1.2 Kegiatan Observasi Awal Observasi awal yang dilakukan diperoleh hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN 1 Kabila memperoleh hasil sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas V SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango bahwa dari jumlah siswa 22 orang diamati bahwa hasil belajar siswa masih rendah, dilihat dari peroleh nilai 75100 hanya 6 orang siswa atau 27,27% yang dinyatakan tuntas, sedangkan yang mendapat nilai di bawah 75 berjumlah 16 orang atau 72,72% yang dinyatakan tidak tuntas.

25 Sesuai dengan pernyataan tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA maka peneliti melakukan pelaksanaan tindakan siklus I untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. 4.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 1. Pelaksanaan Pembelajaran a. Kegiatan Pembelajaran Guru Data penelitian ini diperoleh dari pengamatan yang menggunakan model kooperatif tipe talking stick yang dilakukan oleh guru pengamat berupa lembar pengamatan kegiatan guru selama proses pembelajaran siklus I berlangsung, adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4.2. Kegiatan Guru pada Siklus I Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 8 8 8 33,33% 33,33% 33,33% Jumlah 24 100% Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa dari 24 jumlah aspek kegiatan guru yang mendapat kriteria Sangat Baik tidak ada, kriteria Baik sebanyak 8 aspek atau (33,33%) yaitu : 1) mempersiapkan siswa untuk belajar, 2) melakukan kegiatan apersepsi, 3) menunjukan penguasaan materi pembelajaran, 4) mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan, 5) melaksanakan pembelajaran secara runtut, 6) melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi tujuan, 7) menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar, 8)

26 menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, pada kriteria Cukup diperoleh dengan jumlah 8 aspek (33,33%) yaitu: 1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, 2) menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki dan karakteristik siswa, 3) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa, 4) menggunakan media secara efektif dan efisien, 5) menghasilkan pesan yang menarik, 6) melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, 7) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, 8) menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, sedangkan kriteria yang Kurang 8 atau (33,33%) yaitu: 1) menguasai kelas, 2) melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, 3) melaksanakan pembelajaran yang memugkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, 4) melaksanakan pembelajaran dengan alokasi waktu yang direncanakan, 5) menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, 6) memantau kemajuan belajar selama proses, 7) melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, 8) melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. b. Kegiatan Pembelajaran Siswa Pada hasil pengamatan kegiatan siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil penilaian yang berjumlah 15 aspek dalam penelitian siklus I diperoleh hasil pada tabel berikut:

27 Tabel 4.3. Kegiatan Siswa pada Siklus I Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 4 9 2 26,7% 60% 13,3% Jumlah 15 100% Berdasarkan hasil pengamatan siswa tersebut dari 15 aspek pada kriteria Sangat Baik tidak ada, pada kriteria Baik sebanyak 4 aspek atau 26,7% sebagai berikut : 1) mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, 2) mendengar tujuan pembelajaran yang disampaikan, 3) berdoa, 4) mengumpulkan tugas apabila telah selesai dikerjakan dan pada aspek Cukup sebanyak 9 atau 60% yaitu : 1) membantu guru mempersiapkan bahan ajar, 2) mendengarkan segala sesuatu yang sedang disampaikan guru, 3) memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan, 4) menjawab pertanyaan yang diberikan guru melalui model pembelajaran talking stick, 5) mengajukan pertanyaan tentang halhal yang belum dipahami, 6) memperhatikan penjelasan guru mengenai cara mengerjakan tugas, 7) membahas hasil pekerjaan bersama guru, 8) merangkum materi pelajaran bersama guru, 9) menyimpulkan materi bersama guru, sedangkan pada kriteria Kurang sebanyak 2 aspek atau 13,33% yaitu : 1) mengerjakan tugas yang diberikan guru, 2) melaksanakan tindak lanjut yang diberikan guru. c. Hasil Belajar Siswa Data mengenai hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes (evaluasi) hasil belajar pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data sebagai berikut :

28 Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa Nilai Tuntas Ket Tidak Tuntas 1 Abd Razak Tanga 75 `2 Andre Dimas Saputra 80 3 Fahrul Nahuwai 50 4 Husain Adam 75 5 Ishak Saleh 75 6 Ludin Dwi Putra 55 7 Rahmat Kai 15 8 Sandianto Kamsia 45 9 Wahyu Walinelo 60 10 Yahya Rifki Halida 80 11 Zulhiyat Yasin 75 12 Agustina Pakaya 50 13 Anstasya Giu 80 14 Cahya Nisa Hakim 80 15 Fahri Rahmawati 75 16 Hana Akuna 55 17 Nurlaila Pakaya 75 18 Novantika Ismail 50 19 Putri Khairani Yusuf 60 20 Putri Pazarwati 80 21 Rabiatul Dalwiya 90 22 Siti Mutia Hadiya 60 Jumlah 1.440 12 10 Ketuntasan 54.54 % 45.45 % Ratarata kelas 65,45 Daya Serap 65,45 % Berdasarkan tabel 4.4. Hasil penelitian pada siklus I dari jumlah 22 orang siswa yang dikenai tindakan belum mencapai indikator pencapaian dilihat dari nilai 12 orang siswa atau 54.54% yang tuntas, sedangkan 10 orang siswa atau

29 45,45 % lainnya memperoleh nilai kurang dari 75 atau tidak tuntas, dengan daya serap siswa diperoleh 65.45%. Selisih dari ketuntasan hasil belajar siswa dengan daya serap dapat dipresentikan dengan jumlah 20,46%. 4.1.4. Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 bahwa hasil belajar siswa pada materi kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi dari 22 orang jumlah siswa 12 orang di antaranya dinyatakan tuntas. Beberapa kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan pada observasi guru yaitu : kategori cukup 8 poin atau (33,33%) dan kategori kurang 8 poin (33,33%) Kelemahan pada hasil observasi siswa yang dikategorikan cukup sejumlah 11 poin atau (73,33%) dan kategori kurang sejumlah 2 poin atau (13,33%). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dilihat bahwa indikator kinerja belum tercapai dan penelitian ini dilanjutkan pada siklus II 4.1.5 Hasil Pengamatan Siklus II 1. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pembelajaran Guru Data penelitian ini diperoleh dari pengamatan yang menggunakan model kooperatif tipe talking stick yang dilakukan oleh guru pengamat berupa lembar pengamatan kegiatan guru selama proses pembelajaran siklus I berlangsung, adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Kegiatan Guru pada Siklus II Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) 9 37,5 Baik (B) 15 65,5%

30 Cukup (C) Kurang (K) Jumlah 24 100% Berdasarkan hasil pengamatan siswa tersebut dari 24 aspek pada kriteria Sangat Baik sebanyak 9 aspek atau 37,5% sebagai berikut : 1) menunjukan penguasaan materi pembelajaran, 2) mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan, 3) melaksanakan pembelajaran dengan runtut, 4) menguasai kelas, 5) melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, 6) memantau kemajuan belajar selama proses, 7) melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi tujuan, 8) menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar, 9) menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, pada kriteria Baik sebanyak 15 aspek atau 65,5% yaitu : 1) mempersiapkan siswa untuk belajar, 2) melakukan kegiatan apersepsi, 3) mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, 4) menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, 5) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi tujuan yang akan di capai dan karakteristik siswa, 6) melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, 7) melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasan positif, 8) melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, 9) mengunakan media secara efektif dan efisien, 10) menghasilkan pesan yang menarik, 11) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, 12) menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, 13) menumbuhkan kecerian dan antusisme dalam belajar, 14) melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, 15) melaksanakan tindak

31 lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/ pengayaan, sedangkan pada kriteria cukup dan kurang tidak ada. b. Kegiatan pembelajaran siswa Pada hasil pengamatan kegiatan siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil penilaian yang berjumlah 15 aspek dalam penelitian siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6. Kegiatan Siswa pada Siklus II Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 6 9 40% 60% Jumlah 15 100% Dari jumlah 15 aspek dengan kriteria sangat baik diperoleh 6 aspek diantaranya : 1) mempersiapakan diri untuk mengikuti pelajaran, 2) berdoa, 3) mendengarkan tujuan pelajaran yang disampaikan guru, 4) membantu guru mempersiapkan bahan ajar, 5) mendengarkan segala sesuatu yang disampaikan oleh guru, 6) memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan, dan pada kriteria Baik diperoleh 9 aspek atau 60% diantaranya: 1) menjawab pertanyaan yang diberikan guru melalui model pembelajaran talking stick, 2) memgajukan pertanyaan tentang halhal yang belum dipahami, 3) memperhatikan penjelasan guru mengenai cara mengerjakan tugas, 4) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, 5) memgumpulkan tugas apabilah telah selesai dikerjakan, 6) membahas hasil pekerjaan guru, 7) merangkum pelajaran bersama guru, 8)

32 menyimpulkan materi bersama guru, 9) melaksanakan tindak lanjut yang diberikan guru. c. Hasil Belajar Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II yang merupakan tindak lanjut siklus I. Setelah melakukan tindakan siklus I dapat dilihat bahwa penelitian ini belum mencapai sesuai dengan indikator yang hendak dicapai oleh peneliti, pada siklus I masih ada 10 orang atau 45.45% yang belum tuntas dan masih perlu dikenai tindakan selanjutnya, dan 12 orang atau 54.54% yang sudah tuntas hasil belajarnya. Dari penelitian tindakan ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa dalam pembelajaran mencapai nilai ratarata 75 dan presentase memperoleh nilai dari KKM 75%. Tabel 4.7. Hasil Belajar Siswa Kelas V Siklus II No Nilai Keterangan Nama Siswa Tuntas 20 Tidak Tuntas 1 Abd Razak Tanga 90 2 Andre Dimas Saputra 90 3 Fahrul Nahuwai 80 4 Husain Adam 80 5 Ishak Saleh 85 6 Ludin Dwi Putra 80 7 Rahmat Kai 20 8 Sandianto Kamsia 50 9 Wahyu Walineli 75 10 Yahya Rifki Halida 80 11 Zulhiyat Yasin 80 12 Agustina Pakaya 80 13 Anastasya Giu 90

33 14 Cahya Nisa Hakim 80 15 Fahri Rahmawati 75 16 Hana Akuna 85 17 Nurlaila Pakaya 80 18 Novantika Ismail 80 19 Putri Kahirani Yusuf 80 20 Putri Pazarwati 100 21 Rabiatul Dalwiyah 100 No Nama Siswa Nilai Keterangan 22 Siti Mutia Hadiya 75 Jumlah 1735 20 2 Ketuntasan 90.9% 9.09 % RataRata Kelas 78.86 Daya Serap 78.87% Berdasarkan tabel 4.7 hasil belajar siswa di atas yang dari jumlah 22 orang siswa, yang memperoleh nilai kurang dari 75 ada 2 orang siswa atau 9.09% yang tidak tuntas dan yang memperoleh nilai minimal 75 ada 20 orang siswa atau 90.9% yang tuntas dengan daya serap siswa memperoleh 78.87%. Selisih ketuntasan hasil belajar siswa dengan daya serap dapat dipersentasikan dengan jumlah 15,9% 4.1.6. Refleksi Siklus II Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II, dalam hal ini peneliti bersama guru mitra megadakan kegiatan refleksi untuk membahas halhal yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil refleksi bahwa pada siklus II telah mencapai indikator kinerja lebih dari 75% yakni 90.9% dengan daya serap 78.86%. Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan penelitian tindakan lanjut dan penelitian tindakan kelas ini telah dianggap selesai dan juga berhasil.

34 4.2. Pembahasan Berdasarkan hasilhasil yang telah dicapai selama perbaikan pembelajaran berikut ini dikemukakan beberapa pembahasan. pada evaluasi perbaikan siklus I, banyak siswa hasil belajarnya masih rendah adalah 45.45%. Dari hasil ini, peneliti telah memperhatikan beberapa kelemahan saat pembelajaran berlangsung antara lain, perumusan rencana pembelajaran belum maksimal, penjabaran materi belum maksimal, penyediaan media yang belum memadai, kurangnya bimbingan terhadap siswa, dan penampilan guru belum menarik perhatian siswa. Pada evaluasi pembelajaran siklus II peneliti telah melakukan beberapa strategi dalam pembelajaran antara lain melibatkan langsung siswa dalam proses pembelajaran dimana siswa berperan aktif dalam melakukan kooperatif tipe talking stick tentang kegiatan manusia untuk mengubah permukaan bumi. Menciptakan situasi belajar yang interaktif antara guru dan siswa, antar siswa dengan siswa. Guru menggunakan alat peraga berupa, sebuah spidol. Perubahan teknik pembelajaran memberikan peningkatkan pada pembelajaran IPA siklus II sebanyak 20 siswa dari 22 siswa telah mencapai 90.9% yang hasil belajarnya meningkat. Dengan membandingkan hasil belajar pada siklus I dan siklus II diperoleh gambaran bahwa terjadi perubahan yang sangat baik. perubahanperubahan tersebut nampak pada perbandingan hasil belajar yang dicapai pada siklus I dan siklus II. Walaupun sudah mencapai target, namun masih ada 2 orang siswa yang belum meningkat hasil belajar siswa yang diharapkan, di mana masih ada siswa yang memiliki keberanian sehingga diupayakan mengoptimalkan penerapan

35 langkahlangkah melalui model koopertif tipe talking stick pada setiap kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, setelah penelitian tindakan kelas ini selesai, kegiatan bimbingan melalui model kooperatif tipe talking stick masih akan dilanjutkan untuk membantu siswa. Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kriteria Siklus I Siklus II Tuntas 54.54% 90.0 % Tidak tuntas 45.45% 9,09% Ratarata kelas 65 78.86 Daya serap klasikal 65% 78.86% Berdasarkan datadata di atas baik berupa tabel seperti diuraikan di atas, jelas bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa tentang kegiatan manusia untuk mengubah permukaan bumi pada siswa kelas V dari pelaksanaan siklus I sampai dengan siklus II dengan menggunakan model kooperatif tipe talking stick. Jadi hipotesis yang berbunyi jika guru menggunakan model kooperatif tipe talking stick pada materi kegiatan manusia yang mempengaruhi permukaan bumi maka hasil belajar siswa kelas V SDN 1 kabila akan meningkat.