MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN. Sri Rejeki

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

MENEMUKAN RUMUS LUAS LINGKARAN DENGAN KONTEKS TUTUP KALENG KUE BERBENTUK LINGKARAN Oleh:

Desain Pembelajaran PMRI 4: "Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar. Pinggang Pemesan Baju itu?"

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

LAPORAN PRA OBSERVASI

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

PROGRAM TAHUNAN. Semester Standar Kompetensi Alokasi Waktu Bilangan 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

5 th Observation Report of Classroom Observation

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas IV

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I)

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500.

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Matematika

DESAIN KE-4 PEMBELAJARAN PMRI: Belajar Mengurangkan Tiga Bilangan Berturut-turut melalui Aktivitas Bermain Tepuk Bergambar/Ambulan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

MENEMUKAN RUMUS LUAS LINGKARAN DENGAN KONTEKS TUTUP KALENG KUE BERBENTUK LINGKARAN Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

INSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (16)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Tambakrejo Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Oleh: Ahmad Wachidul Kohar 1) Fanni Fatoni 2) Wisnu Siwi Satiti 3) I. Pendahuluan

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI PENDEKATAN BELAJAR MATEMATIKA

PENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMPN 1 Cileunyi

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

MAKALAH. Oleh: R. Rosnawati, dkk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

49 Lampiran Lampiran

IMPLEMENTASI MEQIP DI SUMATERA SELATAN. RATU ILMA INDRA PUTRI P. MATEMATIKA FKIP UNSRI ABSTRAK

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

P 9 Pembelajaran Matematika Realistik Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Di SMP Kelas Vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD

Lampiran 1 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1. Kelas/Semester : VI/ 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 X Pertemuan )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Transkripsi:

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Dalam pembelajaran matematika, operasi penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu materi yang sangat penting untuk dikuasai siswa karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa membeli sebuah buku dengan harga Rp. 5.400, 00 dan membayar dengan uang sebesar Rp. 10.000,00, maka siswa harus bisa menentukan besarnya uang kembalian yang akan diterima. Di samping itu, pengusaan operasi penjumlahan dan pengurangan merupakan kemampuan dasar untuk mempelajari operasi perkalian, pengurangan dan materi-materi lain pada tingkat yang lebih tinggi. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua siswa dapat memahami materi ini dengan mudah. Siswa tidak mengalami kesulitan pada soal-soal yang hanya melibatkan sedikit angka karena sudah dipelajari di kelas sebelumnya. Akan tetapi, semakin banyak angka pada bilangan yang dioperasikan siswa menjadi kesulitan khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan peminjaman. Siswa cenderung hanya menunggu instruksi dari guru tentang langkah apa yang harus dilakukan. Hal ini menyebabkan penguasaan yang tidak menyeluruh dan ingatan yang pendek karena ketika diberikan lagi soal yang berbeda siswa tetap mengalami kesulitan. Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan ini adalah kegiatan pembelajaran yang kurang inovatif. Pembelajaran diberikan dengan memberikan contoh soal, dilanjutkan dengan memberikan soal-soal yang sejenis dengan asumsi siswa dapat mengerjakan berdasarkan contoh yang telah diberikan oleh guru. Terbatasnya dana, sarana dan pengetahuan tentang bagaimana mendesain pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa menjadi penyebab dari masih diterapkannya pembelajaran konvensional di sekolah. Dibutuhkan lebih dari kemampuan mengajar untuk membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan dengan pengetahuan tentang berbagai macam strategi pembelajaran, guru dapat merencanakan pembelajaran sesuai dengan karakter materi yang akan diajarkan dengan memanfaatkan media pembelajaran yang murah dan bisa diperoleh dengan mudah. 1

Berdasarkan uraian di atas, siswa membutuhkan pengalaman belajar yang menggunakan konteks dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang inovatif didukung penggunaan media diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Oleh karena itu, dalam pembelajaran ini, designer mencoba mengemukakan salah satu bentuk pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ntuk materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas V di SD Negeri 98 Palembang. Dalam penyampaian pembelajaran ini desainer dan guru menggunakan konteks minimarket menggunakan kardus-kardus dan botol-botol bekas yang telah diberi label harga. Desain pembelajaran ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan keterampilan memahami konsep pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan konteks dalam kehidupan sehari-hari menggunakan barang-barang bekas yang murah dan mudah diperoleh serta memberikan pengetahuan tambahan bagi guru tentang pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) sehingga menambah wawasan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. B. DESIGN RESEARCH 1. Preliminary Design 1.1 Analisis Kurikulum Sebelum observer membuat desain pembelajaran, observer melakukan analisis terhadap kurikulum Kelas III SD semester 1. Materi ini terdapat pada kompetensi dasar kedua yaitu penjumlahan dan pengurangan tiga angka, dalam standar kompetensi pertama, melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. Materi ini merupakan materi pengayaan karena sudah melibatkan bilangan empat angka sekaligus sebagai pengenalan nilai uang yang akan dipelajari siswa pada kompetensi dasar kelima yaitu memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang. 1.2 Desain Pembelajaran Kegiatan diawali dengan melakukan observasi pembelajaran seperti yang telah dilaporkan pada laporan pra-observasi. Berdasarkan observasi tersebut, siswa cukup tertib dalam pembelajaran. Akan tetapi mereka cenderung pasif dan selalu menungggu instruksi dari guru untuk melakukan langkah-langkah 2

perhitungan. Selain itu, siswa kesulitan untuk mengerjakan soal cerita dan pengurangan yang melibatkan peminjaman. Oleh karena itu, desainer bekerjasama dengan guru kelas mencoba merancang desain pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi serta kemampuan matematika siswa. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru, maka ditetapkan bahwa pembelajaran yang akan diajarkan selanjutnya adalah materi pengurangan bilangan bulat di kelas III, agar lebih merangsang minat siswa untuk belajar maka desainer ingin menggunakan konteks minimarket guru dengan bantuan karduskardus dan botol-botol bekas yang telah ditempeli label harga. Saat berkonsultasi dengan guru, desainer menganggap bahwa sebagian besar siswa tentunya sudah mengenal harga dan tidak asing dengan aktivitas berbelanja, sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa tersebut tentunya akan mempermudah dalam pemahaman siswa nantinya. Untuk media pembelajaran, guru mengumpulkan kardus-kardus bekas dan botol-botol bekas dan menempelkan label harga. Selain itu, guru menggunakan uang mainan yang akan dibagikan pada setiap kelompok dengan nominal tertentu. Uang mainan tersebut harus digunakan untuk membeli barangbarang yang dijual oleh guru. Setiap kelompok harus menghitung besarnya belanjaan dan sisa uang kelompok mereka sebagaimana tertulis dalam Lembar Kerja Siswa. Dari hasil LKS akan terlihat berbagai macam cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menghitung sisa uang mereka dan siswa yang belum benar-benar memahami konsep pengurangan. Gambar 1. Lembar Kerja Siswa dan media pembelajaran Berdasarkan desain pembelajaran tersebut, desainer memprediksi sebagian besar siswa akan menemui kesulitan dalam konsep pengurangan 3

bilangan bulat ini khususnya pada pengurangan yang melibatkan peminjaman. Akan tetapi, dengan pembelajaran yang melibatkan benda-benda dan aktivitas yang nyata, diharapkan akan mempermudah pemahaman mereka. Berikut ini aktivitas siswa beserta dugaan pemikiran siswa yang dipaparkan secara detail. Aktivitas 1: Guru menunjukkan barang-barang yang dijual di minimarket guru dan memberikan uang mainan kepada siswa Aktivitas ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang konsep penjumlahan karena guru memberikan satu lembar uang lima ribuan dan dua lembar uang dua ribuan. Di samping itu aktivitas ini juga sebagai pengenalan nilai uang kepada siswa yang merupakan materi pada kompetensi dasar kelima. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari pendidikan matematika realistik yaitu intertwining atau keterkaitan antara konsep dalam matematika. Deskripsi aktivitas: Guru meletakkan kardus-kardus bekas dan botol-botol bekas yang telah diberi label harga di depan kelas. Setiap kelompok mendapatkan satu lembar uang lima ribuan dan dua lembar uang dua ribuan. Setiap kelompok menjumlahkan uang yang mereka peroleh dan menuliskannya di LKS. Dugaan pemikiran siswa: Siswa dapat menentukan besarnya uang yang diterima dengan menjumlahkan uang sesuai nominal uang yang tercantum. Siswa melakukan penjumlahan dengan mengabaikan nominal uang sehingga diperoleh hasil penjumlahan yang salah. Aktivitas 2: Setiap kelompok berbelanja di minimarket guru dengan menggunakan uang yang telah diberikan Aktivitas ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide tentang barang apa yang harus dibeli agar besarnya pembelian tidak melebihi uang yang dimiliki. Selain itu, siswa dilatih untuk bekerjasama untuk membuat keputusan. Deskripsi aktivitas: Siswa menggunakan uang yang telah diberikan untuk membeli barang-barang di minimarket guru dengan catatan besarnya pembelian 4

tidak lebih dari Rp. 9.000,00. Barang-barang yang telah dibeli dibawa ke dalam kelompok dan dituliskan dalam daftar pembelian yang terdapat di LKS. Dugaan pemikiran siswa: Siswa melakukan pembelian dengan terlebih dahulu menjumlahkan harga barang-barang yang akan dibeli sehingga pembelian tidak melebihi jumlah uang yang dimiliki. Siswa melakukan pembelian dengan tidak terlebih dahulu menjumlahkan harga barang-barang yang akan dibeli sehingga pembelian melebihi jumlah uang yang dimiliki. Siswa melakukan pembelian dengan terlebih dahulu menjumlahkan harga barang-barang yang akan dibeli akan tetapi siswa mengabaikan angka ratusan, puluhan dan satuan sehingga pembelian melebihi jumlah uang yang dimiliki. Aktivitas 3: Setiap kelompok menghitung sisa uang setelah melakukan pembelian Aktivitas ini bertujuan untuk menanamkan konsep pengurangan berulang pada siswa khususnya pada pengurangan yang melibatkan peminjaman. Siswa diharapkan tidak mengalami kesulitan karena pembelajaran pengurangan yang tidak berulang sudah terlebih dahulu dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Deskripsi aktivitas: Siswa menghitung sisa uang mereka setelah melakukan pembelian. Pada aktivitas ini siswa dibebaskan untuk menggunakan cara pengurangan berulang atau menggunakan cara operasi campuran. Dugaan pemikiran siswa: Siswa menghitung sisa uang dengan melakukan pengurangan secara berulang. Siswa menghitung sisa uang dengan terlebih dahulu menjumlahkan harga barang yang dibeli, kemudian mengurangkan dari jumlah uang mula-mula. Siswa melakukan perhitungan yang keliru sehingga menghasilkan nominal yang salah. 5

2. Teaching Experiment Seperti telah disebutkan pada bagian pendahuluan, pembelajaran ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri 98 Palembang selama satu kali pertemuan, tepatnya pada tanggal 30 September 2011 dengan guru pengajar Ibu Ratna, S.Pd. Siswa yang terlibat sebanyak 29 siswa. Adapun pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan pada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu tentang pengurangan bilangan bulat. 2) Guru memberikan apersepsi secara klasikal, memberikan contoh soal dengan konteks pedagang kambing menyesuaikan Idul Adha yang baru saja terjadi. 3) Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa. 4) Guru memberikan Rp. 9.000,00 pada masing-masing kelompok untuk dibelanjakan pada minimarket guru yang telah disiapkan di depan kelas. 5) Siswa mengerjakan LKS dengan bimbingan guru. Gambar 2. Guru menyiapkan minimarket di depan kelas Guru membagikan uang sebesar Rp. 9.000,00 kepada masing-masing kelompok. Terdapat delapan kelompok di mana lima kelompok terdiri dari empat orang dan tiga kelompok terdiri dari tiga orang. Masing-masing kelompok secara bergiliran berbelanja di minimarket guru di depan kelas dengan catatan jumlah belanjaan kelompok tidak boleh melebihi uang yang mereka punya yaitu sebesar Rp. 9.000,00. 6

Gambar 3. Siswa menentukan besar uang yang mereka terima Di luar perkiraan desainer, siswa tidak mengalami kesulitan untuk menentukan uang besarnya uang yang mereka terima meskipun guru memberikannya dalam pecahan satu lembar lima ribuan dan dua lembar dua ribuan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena siswa sudah sangat akrab dengan nilai uang. Pada saat beerbelanja, beberapa kelompok berbelanja lebih dari Rp. 9.000,00 karena hanya menjumlahkan angka ribuan pada tiap label harga tanpa mempertimbangkan angka ratusan, puluhan dan satuannya. Akan tetapi, ketika mereka menyadari kesalahannya, siswa segera mengganti dengan membeli barang yang lain. Gambar 3. Siswa memilih barang yang akan dibeli Namun sedikit berbeda ketika siswa diminta untuk menghitung sisa uang mereka karena siswa mengalami kesulitan untuk menentukan operasi pengurangan atau penjumlahan yang harus mereka terapkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sebagian kelompok dapat menyelesaikan dengan benar dengan menjumlahkan terlebih dahulu semua belanjaan baru kemudian mengurangkannya dari besarnya uang mula-mula. Sebagian yang lain dapat menyelesaikan dengan benar dengan mengurangkan harga belanjaan satu per satu. 7

Gambar 4. Siswa Menghitung besarnya belanja Masalah lain yang terjadi adalah ketika siswa kesulitan untuk mengurangkan pengurangan yang melibatkan peminjaman seperti 9000 4571. Guru kemudian menjelaskan kembali kepada kelompok-kelompok yang belum bisa menemukan jawaban yang benar. Guru memberikan bimbingan pada setiap kelompok untuk menemukan jawaban yang benar dengan tetap mendorong siswa untuk mengemukakan ide mereka terlebih dahulu. Dengan kata lain, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator yang membimbing siswa untuk menemukan jawaban sendiri. Setelah semua siswa menemukan sisa uang mereka, masing-masing wakil kelompok menuliskan sisa uang tersebut di papan tulis. Secara sekilas, guru mengajak siswa membandingkan sisa uang pada tiap kelompok. Sebagai penguatan, guru memberikan beberapa contoh soal yang dikerjakan secara klasikal. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan Pekerjaan Rumah. 3. Retrospective Analysis Dari hasil refleksi, desainer dan guru beranggapan bahwa: a. Secara umum, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjumlahkan nilai uang. b. Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menjumlahkan bilangan karena mengabaikan nilai angka ratusan, puluhan dan satuan. c. Sebagian siswa masih kesulitan untuk menentukan operasi apa yang diterapkan untuk menyelesaikan soal. d. Kesalahan yang dibuat siswa sebagian besar karena siswa kurang teliti pada pengurangan yang melibatkan peminjaman. Pada poin (a) siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjumlahkan nilai uang. Hal ini dimungkinkan karena siswa sudah belajar penjumlahan pada pertemuanpertemuan sebelumnya. Selain itu, hal-hal yang berkaitan dengan uang sangat dekat 8

dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat dengan mudah menjumlahkan nilai uang yang diterima. Sebagaimana dikemukakan Freudenthal (1977) dalam Van Den Heuvel Panhuizen (2003) bahwa matematika harus dihubungkan dengan dunia nyata, dekat dengan siswa dan relevan dengan kehidupan masyarakat. Akan tetapi, pada poin (b), (c) dan (d) menunjukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang nilai tempat, operasi yang harus digunakan dan konsep pengurangan yang melibatkan peminjaman. Hal ini seperti yang dikemukakan Van de Walle (1994) dalam Teguh (2005) bahwa number sense dan pemahaman komputasi tidak dapat dikembangkan tanpa pemahaman yang kuat akan nilai tempat. C. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pembelajaran pada materi pengurangan bilangan bulat menggunakan pendekatan PMRI, dalam hal ini penggunaaan konteks minimarket guru, disimpukan sebagai berikut: Pertama, pembelajaran untuk materi pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan desain pembelajaran yang berdasarkan konteks sesuai dengan pengetahuan siswa dapat meningkatkan keaktifan, kreativitas dan minat belajar siswa meskipun masih terdapat siswa yang pasif dan selalu menunggu langkah-langkah dari guru. Kedua, desain pembelajaran memberi kesempatan kepada desainer dan guru agar dapat berperan secara optimal untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa dan memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk memotivasi belajarnya. D. DAFTAR PUSTAKA Van den Heuvel-Pahuinzen, M. 2003. The Didactical Use of Models in Realistic Mathematics Education: An Example From A Longitudinal Trajectory on Percentage. Educational Studies in Mathematics. Kluwer Academic Publisher: The Netherlands. Teguh. 2005. Pembelajaran Konsep Nilai Tempat Bilangan Cacah Di Kelas Rendah Sekolah Dasar. Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 1, No. 2, pp. 71-86. 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SD Negeri 98 Palembang : Matematika : III/2 (genap) : 2 30 menit A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. B. Kompetensi Dasar 1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan tiga angka. C. Indikator 1. Melakukan pengurangan bersusun. 2. Melakukan pengurangan berulang. 3. Melakukan pengurangan empat angka. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat melakukan pengurangan bersusun. 2. Siswa dapat melakukan pengurangan berulang. 3. Siswa dapat melakukan pengurangan bilangan empat angka. E. Pengalaman Belajar Siswa memahami konsep pengurangan berulang dengan cara bersusun hingga empat angka yang merupakan materi pengayaan. F. Sumber/Materi dan Media Sumber : Nur Fajariyah & Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika 3. Media : Kardus-kardus dan botol-botol bekas, label harga, LKS. G. Strategi Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik 2. Metode : Dialog, Diskusi, Penugasan 3. Model : Kooperatif 10

H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pembukaan Waktu Kegiatn guru Kegiatan Siswa 10 a. Apersepsi 5 Guru bercerita tentang Siswa menjawab pertanyaanpertanyaan masalah dalam kehidupan dari guru. sehari-hari yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru memberikan pertanyaan tentang hewan kurban. b. Motivasi Memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari pengurangan dan kegunaan mempelajari pengurangan Mendengarkan penjelasan guru 3 c. Tujuan Pembelajaran 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan penjelasan guru. 2. Kegiatan Inti Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 40 Exploration a. Guru mengelompokkan siswa, masing-masing kelompok terdiri 3-4 orang siswa. b. Guru memberikan uang kertas mainan senilai Rp. 10.000,00 dan Lembar Kerja Siswa untuk pada masing-masing kelompok dikerjakan di dalam kelompok. c. Guru berperan sebagai penjual di minimarket yang telah dibuatdi a. Siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru. b. Setiap kelompok menerima uang kertas mainan dan Lembar Kerja Siswa. c. Setiap kelompok berbelanja pembelanjaan maksimal tetapi 20 11

depan kelas dengan catatan penjualan tidak melebihi uang yang dimiliki oleh siswa. d. Guru meminta setiap kelompok mencatat barang-barang dibeli dan mencatat rincian harga dari setiap barang yang dibeli dan menghitung sisa uang mereka. Elaborasi e. Setiap kelompok menuliskan sisa uang belanja di papan tulis dan mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka ke depan kelas dan ditanggapi oleh kelompokkelompok yang lain. Konfirmasi f. Guru memberikan penguatan dari hasil diskusi kelas dengan memberikan pertanyaanpertanyaan. g. Guru membimbing peserta didik menyusun kesimpulan dari hasil diskusi. tidak melebihi nilai uang yang diberikan. d. setiap kelompok mencatat barang-barang dibeli dan mencatat rincian harga dari setiap barang yang dibeli dan menghitung sisa uang mereka e. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. f. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru. g. Mengemukakan ide dan pendapat. 3. Kegiatan Penutup Waktu Kegiatan Guru a. Guru memberikan latihan secara klasikal berupa 2 soal bilangan bulat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas rumah. Kegiatan Siswa a. Siswa mengerjakan soal. b. Mencatat tugas rumah yang diberikan. 10 10 10 12

I. Penilaian Teknik dan instrumen: 1. Lembar Kerja Siswa (tertulis) 2. Tes Individu (esai) 3. Proyek (Presentasi) Palembang,... Mengetahui, Kepala SDN 98 Guru Kelas III...... NIP.... NIP.... 13

LEMBAR KERJA SISWA AYO BERMAIN SAMBIL BELAJAR! Nama anggota kelompok: 1... 2... 3... 4... Berapa banyak uang kelompok kita? Rp Yuk tulis daftar belanja kita: Nama Barang Harga Sisa uang kelompok kita sebesar Rp.. (Tulis caranya di sini) 14