BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB 1 LAPORAN KERJA. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

Klein, Country Fiesta, dan lain-lain.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri mampu tumbuh lagi, setelah sempat hancur lebur dihantam krisis

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1. Gambaran Umum PT Mulia Knitting Factory Ltd.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dampak dari krisis ekonomi ini adalah meruginya industri dari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah Singkat dan Masa Perkembangan Perusahaan

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1998 di Jakarta dengan nama PT. Tricilla

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Contoh Purchase Order PT.PPN

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. industri sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan meningkatnya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

Transkripsi:

30 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada awalnya PT. Jabatex adalah sebuah industri rumah tangga yang didirikan oleh Effendi Gunawan pada tahun 1964. Pertamakali beroperasi perusahaan hanya menggunakan satu mesin rajut dengan volume produksi + 50 kg per hari. Seiring dengan perkembangan perusahaan, setahun kemudian perusahaan menambah mesin rajutnya menjadi enam unit dan pada tahun 1969 perusahaan telah menggunakan 30 mesin rajut dan 20 mesin jahit serta melakukan kegiatan pada bidang pencelupan. Status badan hukum perusahaan adalah berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan disahkan oleh akta notaris Henk Limanaow No. 41 tanggal 27 Januari 1974 dan telah mendapatkan pengesahan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/423/20 tertanggal 5 Oktober 1976 serta mendapatkan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tanggal 29 Juli 1975 berdasarkan surat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. B.53/A/S/P01/BKPN. Kantor PT. Jabatex pertamakali beralamat di Jalan Sawah Lio II No. 29-37 Tambora, Jakarta Barat. Sekarang perusahaan menempati komplek Ruko yang beralamat di Jalan Pangeran Tubagus Angke No. 10, Komplek BBD Blok F32-48, Jakarta Barat 11460. Pada saat ini PT. Jabatex mempunyai 200 mesin rajut yang menghasilkan berbal-bal kain rajut per tahun. Dan produk yang dihasilkan PT. Jabatex terdiri dari empat jenis kain, yaitu: 1. Single Knit Mercerized merupakan jenis kain berpola rajutan satu benang-satu benang sehingga agak tipis. Jenis kain ini biasanya digunakan oleh pelanggan untuk membuat kaos katun dalam berbagai bentuk, celana dalam dan androk untuk wanita.

31 2. Single Jersey adalah jenis kain yang lebih tebal daripada Single Knit yang biasanya digunakan pelanggan untuk membuat kaos yang bahannya lebih tebal atau sweat shirt untuk musim dingin. 3. Interlock merupakan jenis kain yang berserat dua benang-dua benang di mana benang yang satu dengan benang yang lainnya tampak lubang kecil. Jenis kain ini digunakan untuk membuat kaos dengan berbagai variasi yang dapat dipergunakan bolak-balik. 4. Pique merupakan jenis kain yang berserat dua benang-dua benang dan rapat dengan benang-benang yang sangat kecil. Dibandingkan dengan jenis Interlock, jenis kain ini dapat dipergunakan untuk membuat kaos oblong dan wangki. Kegiatan produksi perusahaan melewati tahapan-tahapan berikut ini: 1. Proses perajutan (knitting) Dalam proses knitting ini, bahan baku yang berupa benang, digulung pada kelosan benang untuk kemudian dirajut menjadi kain polos dengan masing-masing pola rajutan berbeda. Kain yang dirajut tersebut akan menghasilkan kain mentah berwarna broken white sehingga kain tersebut harus dicelup jika ingin mendapatkan warna sesuai yang diinginkan. 2. Proses pencelupan (dyeing) Setelah mengalami proses knitting, kain mentah dicelup dalam bahan-bahan kimia tertentu yang merupakan zat pewarna sehingga menghasilkan kain berwarna sesuai yang diinginkan oleh pelanggan. 3. Proses penyelesaian (finishing) Proses finishing ini dapat dijabarkan sebagai berikut: - pencucian, kain yang berwarna dicuci dan diperas di mesin cuci - blowing atau pengeringan kain yang telah diperas tadi dengan menggunakan mesin pengering (dryer machine)

32 - penyeterikaan dengan menggunakan mesin seterika dengan zat kimia agar kain menjadi lurus dan licin - akhirnya, kain menjadi lurus dan licin serta ukurannya tidak berubah 3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan kondisi bisnis PT. Jabatex dapat diketahui dari lima elemen kekuatan Michael Porter. Yang mana adalah seperti dibawah ini KAHATEX PT.INKALI PT.PRIMATEX Ancaman Pendatang Baru PT.DJONI TEXTINDO PT.EFFENDI TEXTINDO PT.GUNAWAN TEXTINDO Kekuatan Penawaran Pemasok PT Kurniatex PT Budi muaratex Ayoetex Argopantes Central Asia Knitting Ancaman Produk/ Jasa Pengganti Kulit Plastik Perusahaan konveksi Toko Kekuatan Penawaran Pembeli Gambar 3.1 Elemen Struktur Industri 1. Kekuatan persaingan di antara industri sejenis Ancaman utama yang dihadapi oleh PT. Jabatex datang dari pesaing yang bergerak di bidang yang sama, yaitu tekstil. Perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan produk yang relatif sama dengan PT. Jabatex. Adapun pesaing utama dari PT. Jabatex antara lain PT. Kurniatex, Central Asia Knitting, PT. Budi Muaratex, Ayoetex dan Argopantes. 2. Ancaman pendatang baru Ancaman yang muncul dari pendatang baru untuk memasuki pasar yang sama dengan PT. Jabatex adalah cukup sulit karena PT. Jabatex mempunyai beberapa kelebihan yang akan dihadapi pendatang baru tersebut. Di antaranya adalah mesin-

33 mesin produksi, karena PT. Jabatex mempunyai kelebihan dengan desain mesin yang khusus (special purpose machine) untuk knitting yang berbeda dengan mesin jahit pada umumnya. Produk PT. Jabatex pun unik karena (khususnya) untuk kain yang berjenis Interlock merupakan bahan untuk pembuatan kaos yang dapat dibolak-balik dan pembuatannya membutuhkan proses yang berbeda dengan cara pembuatan kain pada umumnya. 3. Ancaman produk subtitusi Ancaman selanjutnya adalah datang dari produk subtitusi. Bagi produk kain PT. Jabatex, ancaman produk subtitusi berasal dari penggunaan bahan kain yang sifatnya dapat dipertukarkan. Contohnya kain jenis Single Jersey yang digunakan untuk membuat kaos dapat digantikan dengan bahan woven atau produk pakaian yang ada saat ini tidak terbatas hanya pada kain saja, tetapi juga dengan kulit dan plastik. 4. Kekuatan pemasok Supplier PT. Jabatex merupakan supplier benang dan bahan kimia, yang mana supplier PT. Jabatex berjumlah banyak dan jelas dapat dilihat bahwa untuk daya tawar pemasok berada pada PT. Jabatex yang dapat memilih supplier yang diinginkannya dan apabila supplier tertentu memutuskan hubungan dengan perusahaan, perusahaan tidak akan merasa dirugikan karena mereka mempunyai banyak supplier lain untuk dijadikan pilihan selanjutnya. Sedangkan bagi supplier mereka mengharapkan PT. Jabatex untuk membeli bahan baku dari perusahaan mereka dikarenakan bahan baku yang akan dibeli PT. Jabatex merupakan produk inti dari perusahaan yang dapat menghasilkan pendapatan bagi supplier dari penjualan bahan baku tersebut. 5. Kekuatan pembeli PT. Jabatex memasarkan produknya kepada pelanggan mereka yang berjumlah sangat banyak, yaitu para distributor, perusahaan konveksi atau garment, toko-toko. Dan dalam hal ini, PT. Jabatex telah terkenal dengan pembuatan kain yang sangat bermutu, terutama untuk bahan cotton sehingga pelanggan lebih suka untuk membeli dari PT.

34 Jabatex. Dan juga pelanggan ini, baik distributor, perusahaan konveksi maupun tokotoko selalu membeli dalam jumlah besar. 3.2.1 Keadaan Permodalan PT. Jabatex terakhir kali mengalami perubahan akte pada tanggal 12 Juni 1990 berdasarkan akte No. 203 dari notaris Herry Setiawan. Dalam akte ini disebutkan bahwa modal dasar perseroan adalah sebesar Rp 15.000.000,00 (lima belas milyar rupiah) yang terbagi atas 15.000 (lima belas ribu) lembar saham dengan masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Kepemilikan saham dimiliki oleh Effendi Gunawan sebanyak 11.250 lembar saham dan Djoni Gunawan sebanyak 3.750 lembar saham. 3.2.2 Fasilitas Produksi Perusahaan PT. Jabatex mempunyai fasilitas produksi untuk setiap divisinya berupa mesin-mesin yang berteknologi tinggi, yaitu sebagai berikut : 1. Divisi Knitting - Fukuhara C4S : 30 unit - Fukuhara 3S : 40 unit - Fukuhara FXZ : 30 unit - Meyer and Cie Relangit : 50 unit - Meyer and Cie Terrot : 50 unit 2. Divisi Dyeing - Cotton Machine : 35 unit - Tetra Cotton Machine : 2 unit - Cheap Value Cotton Machine : 5 unit - Tetra Rayon Machine : 3 unit - Polyester Machine : 12 unit

35 - Rayon Machine : 2 unit - Acrylic Machine : 4 unit 3. Divisi Finishing - Opened : 2 unit - Dryer Wet Calendar : 3 unit - Weiss Calendar : 2 unit - Fleece : 4 unit - Stantering : 2 unit 3.2.2 Rencana Perkembangan Bisnis di Masa Mendatang Di masa mendatang, PT. Jabatex bermaksud mengintegrasikan supplier mereka dengan e-supply Chain Management via web, hal ini bertujuan agar bahan baku yang diinginkan oleh PT. Jabatex dapat segera diterima dan selain itu akan lebih mempercepat aliran informasi dari perusahaan kepada supplier mereka serta dapat menghemat biaya karena PT.Jabatex tidak perlu lagi menerbitkan PO (Purchase Order) secara paper based seperti yang selama ini dilakukan. Di samping keinginan untuk mengintegrasikan para supplier-nya, PT. Jabatex juga mempunyai rencana lain di masa depan, yaitu di bidang perajutan, PT. Jabatex memproyeksikan produksi kain rajut secara bertahap akan meningkat untuk dijual ke pasar luar negeri dan untuk mengantisipasi pasar global dan tuntutan kualitas produk yang semakin tinggi, maka PT. Jabatex akan memperluas bidang produksinya berupa produk kain rajut 60'S, 80'S, Yarn Mercerized dan Top Dye.

36 3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PT. Jabatex menggunakan sistem organisasi fungsional dalam struktur organisasinya. Struktur ini disusun berdasarkan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Di bawah ini merupakan struktur organisasi yang digunakan di PT. Jabatex, struktur organisasinya adalah sebagai berikut: Komisaris Dewan Direksi Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer Pemasaran dan Pembelian Manajer Sumber Daya Manusia Manajer Sistem Informasi Manajemen Kabag Akuntansi Kabag Pabrik Kabag Pemasaran Kabag Keuangan Gudang Kabag Pembelian Quality Control Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Jabatex Sumber : PT. Jabatex (2003) Secara lebih rinci, dijelaskan tugas dan tanggungjawab dari fungsi- fungsi yang ada di organisasi PT. JABATEX berikut ini: 1. Komisaris a. Mengesahkan rencana-rencana direktur b. Memberikan pengarahan kepada direktur c. Mengarahkan dan mengevaluasi semua aktivitas direktur d. Menentukan tujuan dan kebijakan umum perusahaan

37 2. Dewan Direksi a. Menentukan garis-garis besar pedoman umum untuk mencapai tujuan perusahaan b. Mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak mungkin dilimpahkan kepada bawahannya c. Menerima laporan dari masing-masing Manager yang dipimpinnya 3. Manajer Keuangan a. Mengawasi dan mengkoordinir transaksi keuangan perusahaan b. Menyetujui dan menolak pengeluaran uang 4. Manajer Produksi a. Menyusun rencana kerja pabrik b. Mengatur jumlah bahan baku yang diperlukan c. Mengatur dan mengawasi proses produksi d. Mengadakan penelitian tentang gerak dan waktu kerja seluruh proses produksi 5. Manajer Pemasaran dan Pembelian a. Bertanggungjawab terhadap pemasaran b. Membuat perencanaan pemasaran termasuk cara pengiriman dan packaging c. Menangani keluhan pelanggan d. Mengesahkan laporan pemasaran dan pembelian 6. Manajer Sumber Daya Manusia a. Merekrut dan memberhentikan pegawai b. Menyusun anggaran SDM yang dibutuhkan c. Mengadakan program pelatihan karyawan d. Melakukan pembayaran gaji karyawan

38 7. Manajer Sistem Informasi Manajemen a. Menjamin kelancaran informasi di perusahaan b. Memperhatikan tools yang digunakan di perusahaan, seperti Electronic Data Interchange dan Enterprise Resource Planning c. Menyusun anggaran terhadap sistem/information tools iyang digunakan 8. Kepala Bagian Akuntansi a. Bertanggungjawab kepada Manajer Akuntansi dan Keuangan b. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan c. Memperhatikan jatuh tempo utang dan piutang 9. Kepala Bagian Keuangan a. Bertanggungjawab kepada Manajer Akuntansi dan Keuangan b. Merumuskan kebijakan keuangan seperti kas kecil, penyetoran dan penagihan c. Mengotorisasi setiap pengeluaran uang 10. Kepala Bagian Pabrik a. Bertanggungjawab terhadap kelancaran arus produksi b. Meninjau desain baru dan modifikasi yang diinginkan pelanggan c. Mengawasi proses produksi d. Mengesahkan pengiriman barang jadi ke gudang 11. Bagian Gudang a. Menerima dan mengelola persediaan barang di gudang b. Bertanggungjawab terhadap jadwal pengiriman barang masuk dan keluar c. Membuat laporan persediaan barang yang ada di gudang 12. Quality Control a. Memeriksa mutu bahan baku b. Menyetujui bahan baku yang akan dipakai adalah baik c. Mengadakan pengawasan terhadap mutu barang yang diproduksi dan mesin yang digunakan

39 13. Kepala Bagian Pemasaran a. Bertanggungjawab kepada Manajer Pemasaran dan Pembelian b. Merencanakan tentang penjualan produk c. Menerima pesanan dari pelanggan d. Menagih pembayaran dari pelanggan e. Membuat laporan tentang barang yang telah dipasarkan 14. Kepala Bagian Pembelian a. Bertanggungjawab kepada Manajer Pemasaran dan Pembelian b. Melakukan pembelian bahan baku c. Menyeleksi pemasok yang akan dibeli bahan bakunya d. Membuat laporan pembelian