BAB III. Metodologi Penelitian. Penelitian akan dilakukan di PT Berkat Camarindo Lestari yang belokasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lembar pertama sedangkan NCR lebih banyak dipakai untuk rangkapan dan

BAB I. Pendahuluan. Setiap perusahaan memiliki harapan produk yang dipasarkan dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

Statistical Process Control

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

STATISTICAL PROCESS CONTROL

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

BAB II KAJIAN LITERATUR

IV. METODOLOGI PE ELITIA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI. ditetapkan. Gasper (2008:1) mendefiniskan kualitas sering kali diartikan

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

Pengendalian Kualitas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh biaya pemeliharaan alatalat

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Bab 3 Metodologi Penelitian

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

V. HASIL DA PEMBAHASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Bab III. Metodologi penelitian

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah:

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PABRIK KERTAS Y

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Persiapan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

BAB II LANDASAN TEORI. suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan diperoleh

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

Transkripsi:

BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di PT Berkat Camarindo Lestari yang belokasi di Kav Polri Blok E 1265 A, Jelambar Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan April 2013 Juni 2013 3.1.2 Gambaran umum Objek Penelitian a. Sejarah perusahaan Usaha percetakan di dirikan Tahun 2004 di Jakarta, dimana target perusahaan adalah seluruh perusahaan yang menggunakan kertas Continuous Form, pada tahun 2009 PT Berkat Camarindo Lestari menambah mesin cetak nya guna meningkatkan kepuasan konsumen akan hasil cetaknya yang cepat, tambahan mesin bisa digunakan untuk mencetak 2 sampai 4 warna. b. Tenaga Kerja PT Berkat Camarindo Lestari saat ini memiliki 25 karyawan, dengan jumlah jam kerja 8 jam sehari. Pada bagian produksi dilakukan mulai dari hari Senin hingga Sabtu, sedangkan bagian kantor dilakukan mulai Senin hingga Jumat. PT Berkat Camarindo Lestari memiliki 1 shift yang dimulai dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. 32

33 Perusahaan memberikan fasilitas dan tunjangan kepada karyawan tetap seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, tunjangan kacamata, makan, transportasi dan tunjangan kehadiran bagi karyawan yang hadir full setiap bulannya, sebanyak 90% tenaga kerja produksi adalah Pria. c. Bentuk Produk Continuos Form Continuous Form berdasarkan bentuk dibagi atas dua macam, yaitu : 1. Sheet Continuous Form Secara fisik sheet Continuous Form berbentuk lembaran kertas yang dibagi dengan perforasi (horizontal perforation) sebagai pembatas kertas setiap setnya. Dimana dalam packagingnya berbentuk box.perforasi kertas terdiri atas vertical perforation atau perforasi yang berdiri tegak dari atas kertas hingga kebawah kertas dan horizontal perforation yang memotong dari kiri hingga kekanan kertas. Pada kiri dan kanan Continuous Form umumnya ada terdapat punch hole atau lobang-lobang yang berfungsi untuk menempatkan kertas pada tractor printer Gambar 3.1. Contoh Produk Sheet Continuos Form Sumber : PT Berkat Camarindo Lestari

34 2. Roll Continuous Form Roll Continuous Form ini adalah kertas yang berbentuk roll, dimana dalam biasanya digunakan untuk mesin cash register atau struk parkir dan lain-lain. Dan dipacking dalam bentuk roll. Gambar 3.2 Contoh Produk Roll Continuous Form Sumber : PT Berkat Camarindo Lestari 3. BAHAN BAKU Jenis-jenis bahan baku dalam Continuous Form umumnya ada dua macam, yaitu : 1. HVS Kertas HVS umumnya digunakan untuk pada single ply (satu rangkap) Continuous Form, dan juga untuk multiply (banyak rangkap) Continuous Form. Bila kertas HVS digunakan untuk multiply maka perlu ada tambahan carbon diantara tiap rangkapnya, Carbon ini disebut OTC (One Time Carbon), Gramatur kertas yang tersedia adalah 50 gsm, 60 gsm, 70 gsm, 80 gsm, 90 gsm, 100 gsm, 120 gsm dan 165 gsm.

35 2. NCR (Non Carbonize Required) NCR adalah kertas HVS yang telah dilapisi suatu bahan kimia sehingga bila permukaan kertas yang diposisi atas mengalami suatu tekanan akan menimbulkan image (jejak) pada permukan kertas dibawahnya. Kertas NCR sendiri hanya digunakan untuk formulir multiply. Kertas NCR sendiri terdiri atas 3 macam kertas, yaitu : a. Top Gramatur standar kertas NCR Top ini adalah 55 gsm. b. Middle Gramatur standarnya adalah 50 gsm c. Bottom Gramatur standarnya adalah 55 gsm Jumlah Rangkap formulir Jumlah ply dalam formulir Continuous Form akan berpengaruh pada packagingnya, dimana telah ditetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai isi dalam satu box Continuous Form. Standar itu sendiri adalah : 1 Ply : 2.000 Sheets / box 2 Ply : 1.000 sets / box 3 Ply : 1.000 sets / box 4 Ply : 500 sets / box 5 Ply : 500 sets / box 6 Py : 500 sets / box 7 Ply : 500 sets / box 8 Ply : 250 sets / box

36 3.2 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Penelitian Deskriptif Kuantitatif bertujuan untuk mengambarkan atau melukiskan secara cermat dan sistematis fakta, gejala, fenomena, opini atau pendapat, sikap untuk suatu kejadian yang terjadi. Desain deskriptif kuantitatif yang sering digunakan yaitu desain deskriptif survei. Desain atau format deskriptif dilakukan dengan metode survei dengan mengambil sampel dari populasi sebagai subyek penelitian, pendapat subyek penelitian inilah yang akan kita deskripsikan tentang variabel yang kita teliti. Misalnya kita meneliti tentang penggunaan sampel dari populasi dan pengunaan statistik deskriptif (frekuensi, proporsi, mean/rata-rata, median, modus, kuartil, varians, standart deviasi, jumlah, range, nilai maksimun-minimum dsb) untuk mengambarkan apa yang terjadi. Berikut merupakan diagram alir mengenai bagaimana permasalahan penelitian akan diselesaikan. Gambar 3.3 Langkah-langkah penelitian Sumber : Diolah oleh peneliti

37 3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Gambar 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran Sumber : diolah oleh peneliti Berikut instrument penelitian beserta pengertiannya. 1. Statistical Process Control (SPC) Metode pengendalian proses secara statistik atau Statistical Process Control (SPC) adalah cara mengolah data-data yang ada melalui metode-metode statistik dengan cara membuat batas-batas kendali dari proses yang ada, sehingga dapat memberikan gambaran tentang proses yang terjadi serta dapat memperbaiki proses agar proses berjalan dengan baik. a. X-bar Chart Sebuah bagan kendali kualitas untuk variabel yang memberikan indikasi di saat terjadinya perubahan kecenderungan terpusat pada sebuah proses produksi.

38 b. Cpk Indeks kemampuan proses Cpk menghitung perbandingan antara dimensi yang diinginkan dan data aktual dari suatu produk atau jasa yang diproduksi. Indeks kapabilitas proses dengan notasi Cpk memiliki ketentuan sebagai berikut : Jika Cpk = nilai kritis 1, berarti batas spesifikasi dan rata-rata bertepatan dengan batas + 3 Jika Cpk < nilai kritis 1, rata-rata proses lebih dekat pada batas toleransi menunjukan kerusakan output dan proses tidak capabel Jika Cpk > nilai kritis 1, daripada nilai kritis 1, maka prosesnya capable C pk p = X LTL UTL- X = min or 3 3 Total Number of Total Number of Defectives Observations s p = p (1- p) n x Chart Control Limits UCL = x + A LCL = x - A 2 2 R R R Chart Control Limits UCL = D LCL = D 3 4 R R

39 3.4 Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Pengendalian kualitas produk tidak berpengaruh terhadap kemampuan operasi Ha : Pengendalian kualiatas produk berpengaruh terhadap kemampuan proses operasi 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode mengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan langsung pada tempat atau objek penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Wawancara Merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab secara langsung kepada orang yang mengetahui tentang objek yang akan diteliti. Dalam hal ini dengan pihak manajemen dan karyawan PT Berkat Camarindo Lestari yaitu mengenai data proses produksi serta bahan baku yang digunakan. 2. Observasi Pengamatan atau peninjauan secara langsung di tempat penelitian yaitu di PT Berkat Camarindo Lestari dengan mengamati sistem atau cara kerja pegawai yang ada, mengamati proses dari awal sampai akhir.

40 3.6. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh dari PT Berkat Camarindo Lestari yang menjadi tempat penelitian. Data yang diperoleh berupa angka-angka berupa data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi tertulis yaitu bagan proses produksi dan bahan baku yang digunakan. 3.7. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai persamaan karakteristik tertentu dimana dalam penelitian ini adalah keseluruhan produk Continuous Form pada PT Berkat Camarindo Lestari. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian dari subyek penelitian yang akan digunakan sebagai alat dasar untuk melakukan analisis, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari sampel dianggap berlaku juga untuk populasi. 3.8 Metode Analisis Data Untuk menganalisa data yang diperoleh, penulis mengadakan analisis data yaitu analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan model-model, seperti matematika dan model statistik. Hasil analisa disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterprestasikan dalam bentuk uraian. Rumus yang dipakai untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

41 1. X-Bar Batas kendali atas (upper control limit UCL) = Batas kendali bawah (lower control limit LCL) = + A2 - A2 Dimana : : rata-rata rangkap sampel : standar deviasi populasi (proses) N: ukuran sampel A2: Nilai yang ditemukan pada tabel 2.1 : rentangan rata-rata sampel 2. Standar Deviasi Properti Distribusi Normal Jika x adalah variable acak normal dengan mean µ dan deviasi standar σ, maka variable acak z, yang didefinisikan oleh rumus : dimana : χ : nilai yang akan di distribusikan μ : mean σ : Standar deviasi z : Mempunyai distribusi normal standar, nilai z menggambarkan jumlah deviasi standar antara x dan µ.

42 Uji hipotesis dengan sampel besar tentang µ Uji satu sisi : H0 : µ = µo Ha : µ <µo (atau Ha : µ >µo) Uji Statistik : z : -µo = -µo σ s/ n Sintaks fungsi NORM.DIST berikut: X Mean Standar Deviasi Cumulative : Nilai yang inginkan distribusinya. : Rata-rata aritmetika distribusi. : Simpangan baku distribusi. : Nilai logika yang menentukan formulir fungsi 3. Indeks Kemampuan Proses (Cpk) Indeks kemampuan proses Cpk menghitung perbandingan antara dimensi yang diinginkan dan data aktual dari suatu produk atau jasa yang diproduksi. Cpk =Minimum Dimana : : rata-rata proses : standar deviasi populasi proses

43 Indeks kapabilitas proses dengan notasi Cpk memiliki ketentuan sebagai berikut : Jika Cpk = nilai kritis 1, berarti batas spesifikasi dan rata-rata bertepatan dengan batas + 3 Jika Cpk<nilai kritis 1, rata-rata proses lebih dekat pada batas toleransi menunjukan kerusakan output dan proses tidak capable Jika Cpk>nilai kritis 1, daripada nilai kritis 1, maka prosesnya capable 4. DMAIC Cycle Six sigma dipelopori oleh Bill Smith di Motorola pada tahun 1986, dimana awalnya Sig Sigma dijabarkan sebuah ilmu untuk mengukur tingkat cacat dan dan peningkatan kualitas. Pendekatan Sig Sigma untuk proyek adalah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). Beberapa organisasi menghilangkan D pada DMAIC karena pada dasarnya merupakan pekerjaan pada bagian management.dengan menghilangkan D pada DMAIC para Black Belt ditugaskan untuk menangani MAIC pada pendekatan Six Sigma. Akan tetapi sebenarnya D (Define) memiliki peranan yang sangat penting untuk dihilangkan, dan terkadang bagian manajemen tidak memiliki pengertian yang cukup untuk mendefinisikan sebuah proyek, karenanya sebaiknya pendekatan Sig Sigma dilakukan secara keseluruhan yaitu DMAIC. Penjelasan untuk DMAIC dapat dijabarkan sebagai berikut :

44 Define (DMAIC) Define atau didefinisikan merupakan langkah pertama dari pendekatan Sig Sigma dari DMAIC. DMAIC dimulai dengan menanyakan pada para pemimpin untuk mendefinisikan proses inti dari sebuah proyek. Sangatlah penting untuk mendefinisikan jangkauan dari suatu proyek, harapan, sumber daya dan jangka waktu. Langkah pendefinisian dalam Six Sigma secara khusus apa yang menjadi bagian dari suatu proyek dan yang tidak, dan menjelaskan apa saja yang menjadi bagi sebuah proyek. Measure ( DMAIC ) Pendekatan Sig Sigma menanyakan kepada para pemimpin proyek untuk menjumlahkan dan membandingkan proses dengan menggunakan data actual. Pada perkiraan minimum setidaknya nilai rata-rata dari suatu pelaksanaan dan beberapa perkiraan dari variasi ( dan bahkan memperhitungkan standar deviasi ). Maka trend dan siklus akan sangat menjadi jelas terlihat. Analyze ( DMAIC ) Pendekatan Sig Sigma untuk melakukan analisa dari proses produksi. Pada tahap ini, pendekatan Six Sigma mengaplikasikan perangkat statistik untuk memvalidasi penyebab masalah yang terjadi. Jumlah peralatan yang digunakan adalah bebas. Hasil akhir dalam tahap ini adalah mengerti proses pada tahan yang cukup untuk dapat memformulasikan pilihan.

45 Improve (DMAIC) Pada tahap Improve (pengembangan) dari pengembangan Six Sigma ide dan solusi dilakukan, pada tahap ini penyebab dari peluang yang ada ditemukan dan divalidasi. Serta diharapkan dapat menghasilkan sebuah solusi. Beberapa ide dan kesempatan akan dapat menghasilkan sebuah kesuksesan pada proyek. Akan tetapi sebagai bagian dari sebuah pendekatan haruslah dilakukan pengujian untuk memastikan hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan pasti dikarenakan beberapa eksprimen dan pengujian dibutuhkan untuk dapat menghasilkan solusi terbaik. Eksperimen ini haruslah dilakukan bukan hanya dengan menggunakan data actual tapi juga pelaksanaan pengujian di produksi. Control (DMAIC) Pendekatan Six Sigma pengembangan performa pada sebuah mekanisme dan ukuran ditempatkan pada posisi minimum, sehingga hasil yang didapat dari sebuah proyek tidaklah hilang dengan bertambahnya waktu. 5. Regresi Linear Sederhana Analisa ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian kualitas produk (indenvenden variabel) kemampuan proses operasi (dependent variabel), kuat tidaknya pengaruh sebab akibat ini dapat di ukur dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.

46 Menurut Sugiyono (2009:261), adapun persamaannya Y = a + bx Dimana : Y : subyek dalam dependen variabel yang di prediksikan yaitu Index Capability Prosess X : subyek dalam independen yang di prediksikan yaitu pengendalian kualitas ( pada setiap periode pengamatan ) a : nilai konstanta variabel Y (konsumen ) b : nilai perubahan dari variable ( koefisien regresi )