PEPJGAWUH LAMA PENYULINGAN LADA SEGAR XIEHGAN METODA AIR DAW UAP TERWADAP RENDEMEN MlNYAK DAN MUTU LADA PUTlH VAbfG DIHASILKAN 1992 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTAMAN B060R B O G O R
~ndrawati. F 25 0078. Pengaruh Lama Penyulingan Lada Segar dengan Metode Air dan Uap terhadap Rendemen Minyak dan Mutu Lada Putih yang Dihasilkan. Dosen Pembimbing Dr. Ir. ~tjeng M. Syarief, MSAE. RINGRASAN Lada merupakan salah satu tanaman rempah penting, yang memberikan devisa bagi Indonesia sebagai salah satu produsen utama khususnya lada putih dan hitam. Xegunaan lada antara lain untuk kebutuhan memasak, industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Lada putih diproduksi dengan cara perendaman buah lada di sungai/air mengalir selama 8-10 hari, diiles, dikupas kulitnya, lalu dijemur dan disortasi. Cara tradisional ini mengakibatkan kebersihan biji lada dan lingkungan tidak terjamin. Lada hitam diproduksi dari buah lada segar dijemur, diperam, dan disortasi. Penggantian perlakuan perendaman pada jalur pengolahan lada putih dengan penyulingan metode uap langsung pada tekanan penyulingan 149.5 kpa atau lebih terhadap buah lada segar tidak dapat dilakukan karena biji lada menjadi lunak dan tidak dapat dikupas. Penyulingan dengan metode uap dan air pada tekanan 101.3 kpa, dengan kondisi lada masak penuh (kadar air 71.78 %, kadar minyak total buah 4.03 %) dapat digunakan untuk mengganti perlakuan perendaman. Penyulingan selama 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 jam masing-masing memberikan rendemen
minyak dalam basis basah masing-masing sebesar 0.03%, 0.06%, 0.09%, 0.13%, 0.20%, dan 0.22%. Dalam basis kering sebesar O.11%, 0.21%, 0.20%, 0.37%, 0.72%, dan 0.78% ( berat jenis minyak sebesar 0.87 g/cm3). Rendemen berdasarkan persen berat kering lada putih yang berasal dari lada masak penuh hanya berkisar dari 11.6% sampai 14.3%. Efisiensi proses distilasi mencapai 8.93%, 16.87%, 16.87%, 29.78%, 57.57% dan 63'.52 % minyak tersuling dari total kandungan minyak. Dengan bahan baku lada masak petik (kadar air bahan 60.92%, kadar minyak 2.09%), penyulingan metode uap dan air pada tekanan 101.3 kpa dilakukan hanya selama 1, 2, 3, dan 4 jam. Hal ini disebabkan karena hasil penyulingan 5 dan 6 jam tidak memberikan kualitas lada putih karena biji hancur dan terbentuk bubuk lada. Rendemen minyak dalam basis basah masing-masing sebesar 0.024%, 0.045%, 0.094% dan 0.094%. Dalam basis kering masing-masing sebesar 0.064%, 0.12%, 0.25% dan 0.25%. Dengan lada masak petik, rendsmen berdasarkan berat kering lada putih hasil penyulingan 1 sampai 3 jam berkisar dari 24.7-25.1 %, dan menurun menjadi 16.3% untuk lama penyulingan 4 jam karena lada hancur dan terbentuk serbuk. Efisiensi proses distilasi sebesar 13.40%, 24.88%, 51.67% dan 51.67% dari total kandungan minyak. Laju keluarnya minyak linear pada periode 1 sampai 4 jam, tetapi meningkat pada saat 5 dan 6 jam. Diduga ha1
ini terjadi karena antara 4 dan 5 jam dinding endokarp menjadi sangat lunak sehingga kandungan minyak yang berada dalam lembaga lebih mudah keluar. Efisiensi proses distilasi relatif kecil bila dibandingkan dengan minyak yang mungkin dihasilkan dari hasil samping atau lada buangan. Rendahnya tingkat rendemen minyak ini karena lada masih dalam keadaan segar dan tanpa perlakuan apapun pada waktu disuling sehingga molekul minyak sulit berdifusi menuju permukaan. Sifat fisik dan kimia minyak lada hasil penyulingan masih termasuk dalam standar EOA untuk minyak lada hitam karena belum ada standar minyak lada segar. Kualitas lada putih dengan penyulingan metoda uap dan air selama 1 jam paling mendekati kualitas lada putih hasil perendaman. Sedangkan yang masih dapat ditolerir berdasar- kan parameter warna hanya sampai dengan penyulingan 2 jam. Bila tidak mementingkan warna, kualitas kupasan biji lada yang dapat diterima adalah dengan penyulingan metode uap dan air maksimum selama 3 jam. Efisiensi energi efektif untuk penyulingan ulangan pertama selama 1,2,3,4,5, dan 6 jam masing-masing sebesar 41.70%, 25.17%, 21.98%, 21.22%, 23.55%, dan 22.92%. Ulangan kedua dengan lama penyulingan 1,2,3, dan 4 jam efisiensi energi efektifnya masing-masing sebesar 27.72%, 25.49%, 23.66%, dan 21.64%. Rata-rata efisiensi energi efektif pada penelitian ini adalah 25.50%.
PENGARUH LAMA PENYULINGAN LADA SEGAR DENGAN METODE UAP DAN AIR TERHADAP RENDEMEN MINYAK DAN MUTU LADA PUTIH YANG DIHASILKAN OLEH ENDRAWATI F 25 0078 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan MEKANISASI PERTANIAN Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1992 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGARUH LAMA PENYULINGAN LADA SEGAR DENGAN METODA AIR DAN UAP TERHADAP RENDEMEN MINYAK DAN MUTU LADA PUTIH YANG DIHASILKAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : Endrawati F 25 0078 Oktober 1992 Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga atas berkat dan rakhmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari peran dan bantuan dari beberapa pihak, baik dalam bentuk bimbingan, bantuan secara moril maupun materiil. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Ir. Atjeng M. Syarief, MSAE sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan selama penelitian dan penulisan skripsi ini. 2. Sdr. Hidayat yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian. 3. Papa, Mama, Dharma, Dewi, Wirawan, Linda, Suryo, dan Arik yang telah memberikan dukungan selama penelitian. 4. Para petugas di Pilot Plant dan Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Panqan dan Gizi, IPB yang telah mendukung pelaksanaan penelitian. 5. Semua pihak lainnya yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun selama penulisan skripsi. vii
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga tulisan ini berman- faat. Penulis Bogor, Oktober 1992
DAFTAR IS1 RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR IS1... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... halaman i v vii ix xi xii xiv I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN... 3 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. BOTANI TANAMAN LADA... 4 B. SIFAT FISIKO KIMIA LADA... 7 C. PENGOLAHAN LADA... 9 D. MINYAK ATSIRI... 14 E. PENYULINGAN MINYAK ATSIRI... 15 I11. METODOLOGI PENELITIAN... 22 A. BAHAN... 22 B. ALAT... 23 C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN... 29 D. METODE PENELITIAN... 29 E. PARAMETER YANG DIUKUR... 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 36 A. RENDEMEN MINYAK LADA... 36
B. KUALITAS LADA PUTIH... 5 1 C. KONSUMSI AIR... 58 D. EFISIENSI PROSES DISTILASI... 59 V I. KESIMPULAN DAN SARAN... 63 A. KESIMPULAN... 63 B. SARAN... 66 LAMPIRAN... 68 DAFTAR PUSTAKA... 7 5