Bunda, Fatia, Mas Hamid dan ayah (almarhum)

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bunda, Fatia, Mas Hamid dan ayah (almarhum)"

Veronika Kusumo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Barang siapa bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Yaa Allah, masukkanlah aku secara benar dan keluarkanlah (pula) aku secara benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong " (Q.S.Ath Thalaq 2-3 dan A1 Israa' 80) Perwujudan doa, semangat dan terima kasih... kepada yang tercinta : Bunda, Fatia, Mas Hamid dan ayah (almarhum)

2 MEMPELAIARI PENGERINGAN I$APULAGA SABRANG ( Elettaria cardarnornum MATON / DENGAN ALAT PENGEWING TlPE RAH Oleh F A H I M A H F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

3 Fahimah. F Mempela jari pengeringan kapulaga sabrang (Elettaria cardamomurn MATON) dengan alat pengering tipe rak. D i bawah bimbingan Atjeng Muchlis Syarief. RINGKASAN Kapulaga sabrang adalah rempah-rempah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan kegunaan yang beraneka ragam. Selain itu kapulaga juga salah satu komoditi ekspor non migas yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan, karena kebutuhan kapulaga sabrang di dunia belum dapat dipenuhi oleh negara-negara penghasil utama. Konsumen di pasar internas ional kurang menyukai kapulaga Indonesia karena kadar minyak yang rendah dan warna kulit buah kuning kusam. Kualitas yang dikehendaki adalah green cardamom (kulit buah hijau) yang berasal dari varietas Mysore dan dikeringkan dengan alat pengering, untuk mempertahankan warna hijau, sedangkan yang dijemur akan berwarna kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pengeringan kapulaga sabrang varietas Mysore dengan alat pengering, menguji penampilan alat yang dipergunakan untuk pengeringan dan menguji mutu buah kering yang dihasilkan. Alat pengering yang dipergunakan adalah pengering tipe rak, dengan sumber panas menggunakan elemen listrik, pengatur suhu dan putaran motor kipas penghembus, serta pengarah udara dalam ruang pengering. Ruang pengering

4 berukuran 860 x 620 x 410 mm3, rak pengering berukuran 860 x 610 x 50 mm3, ukuran alat secara keseluruhan 2790 x 700 x 500 mm3 dan sumber energi listrik sebesar 1.2 kw. Pada pengeringan ini dipergunakan suhu pengering 40 OC, 45 OC dan 50 OC. Laju aliran udara pengering 0.5 m/detik. Tebal tumpukan bahan 1 cm, 3 cm dan 5 cm. Dari uji penampilan alat diperoleh hasi1 sebagai berikut : Pengeringan pada suhu 40 OC, kelembaban udara lingkungan 84%, kapasitas alat 10 kg, waktu pengeringan 36 jam, laju pengeringan 1.a995 (% bb/jam) atau (kg air/jam), efisiensi pengeringan total %, efisiensi penggunaan panas % dan efisiensi pemanasan %. Pengeringan pada suhu 45 OC, kelembaban udara lingkungan 82%, kapasitas alat 10 kg, waktu pengeringan 27 jam, laju pengeringan % bb/jam atau kg air/jam, efisiensi penqeringan total %, efisiensi penggunaan panas % dan efisiensi pemanasan %. Pengeringan pada suhu 50 OC, kelembaban rata-rata udara lingkungan 78 %, kapasitas alat 10 kg, waktu pengeringan 27 jam, laju pengeringan % bb/jam atau kg air/jam, efisiensi pengeringan total %, efisiensi penggunaan panas % dan efisiensi pemanasan %. Tebal tumpukan bahan berpengaruh terhadap perkembangan suhu bahan dan laju penguapan air bahan. Pada tumpukan bahan yang lebih tipis perkembangan suhu dan laju penguapan air bahan lebih cepat daripada tumpukan yang lebih tebal. Hal ini terjadi karena pada tumpukan tipis bahan lebih porus, sehingga udara panas lebih cepat menembus bahan dan

5 menguapkan air bahan. Pada pengeringan dengan tumpukan bahan tipis dan suhu tinggi akan menghasilkan buah kering yang berwarna coklat atau kuning. Sedangkan kondisi pengeringan yang menghasilkan warna hijau terbaik dan merata adalah pada suhu 50 OC dan tebal lapisan bahan 5 cm, selain itu pada kondisi pengeringan ini diperoleh rendemen minyak tertinggi, yaitu 6.83 %. Secara keseluruhan kapulaga hasil pengeringan memenuhi syarat mutu yang ditentukan. Berdasarkan uji organoleptik kapulaga yang dikeringkan dengan alat pengering memenuhi kriteria kualitas green cardamom. Sedangkan kapulaga yang dijemur berwarna kuning pucat dan tidak memenuhi persyaratan mutu yang ditentukan. Dengan biaya total operasi pengeringan sebesar Rp untuk setiap kg masukan dan harga jual di tingkat petani Rp /kg output alat pengering ini tidak layak untuk digunakan. Agar alat layak dipergunakan maka harga setiap kg output tidak kurang dari Rp atau dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih murah dalam pembuatan alat.

6 MEMPELAJARI PENGERINGAN KAPULAGA SABRANG (Elettaria cardarnomurn MATON) DENGAN ALAT PENGERING TIPE RAK Oleh F A H I M A H F SKRI PSI' Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

7 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN - - MEMPELAJARI PENGERINGAN KAPULAGA SABRANG(E1ettaria cardamom MATON) DENGAN ALAT PENGERING TIPE RAK SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh Fahimah F Dilahirkan pada tanggal 11 September 1965 di Semarang G<ng Muchlis Syarief, MSAE Dosen Pembimbing

8 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan petunjuk-nya p'elaksanaan penelitian dan penyusunan masalah khusus ini dapat penulis selesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. 1 Atjeng Muchlis Syarief, MSAE sebagai dosen pembimbing atas bimbingan dan pengarahannya. 2. Ir. M. Yamin dan Ir. Putiati Mahdar, MApp.Sc atas kesediannya untuk menguji. 3. Ir. Kusen Morgan, MS yang telah memberikan ijin penggunaan fasilitas bengkel. 4. Bunda, Fatia dan Mas Hamid untuk doa, semangat dan bantuan bagi penulis. 5. Ade, Ema', Machfud, Mas Jo', Mas Tharon, Suryani dan rekan-rekan yang telah banyak membantu selama penulis menyelesaikan masalah khusus ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat diambil manfaatnya. Bogor, Juli 1991 Penulis

9 DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... A. LATAR BELAKANG... B. TUJUAN PENELITIAN... I1. TINJAUAN PUSTAKA... A. KAPULAGA... B. PENGOLAHAN KAPULAGA SABRANG Pencucian dan Penirisan Pengeringan Pemilihan Pengemasan dan Penyimpanan... C. PENGERINGAN... D. KADAR AIR... E. EFISIENSI PENGERINGAN... F. ANAL1 SA BIAYA OPERAS1 PENGERINGAN... G. MODEL PENGERING TIPE RAK Unit Pemanas Udara Ruang Pengering Rak Kipas Sistem listrik... I11. METODE PENELITIAN... Halaman vi X xi xii

10 A. BAHAN DAN ALAT Bahan Alat B. PROSEDUR PENELITIAN Perlakuan Analisa Mutu Bahan Hasil Pengeringan C. PARAMETER YANG DIUKUR Berat Bahan Kadar Air Pengukuran Suhu Pengukuran Kelembaban Udara Kecepatan Aliran Udara Pengering Tebal Turnpukan Bahan... D. TEMPAT DAN WAKTU... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... A. KONSTRUKSI ALAT PENGERING... B. PENAMPILAN ALAT PENGERING Kapasitas Alat kebutuhan Energi Efisiensi... C. PENGERINGAN KAPULAGA Penyebaran Suhu Penguapan Air bahan Laju Penurunan Kadar Air... D. MUTU HASIL PENGERINGAN... E. ANALISA BIAYA... viii

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

dokumen-dokumen yang mirip

PEWIGERlNG KELAPA PARUT TlPE RAK BERGETAR

PEWIGERlNG KELAPA PARUT TlPE RAK BERGETAR 1993 FAKVLTAS TEKFIQLQGI PERTAFIlAN INSTITUT BERTANlAN BOGOR B O G Q R Hermawan Setyo Wibowo. F 26 1598. Perancangan dan Uji Perfo&- mansi Pengering Kelapa Parut