BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada saat penelitian berlangsung di MI Sunan Ampel Arjosari Rejoso

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

Berikut ini disajikan hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Pada awalnya peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan. Langkah-langkah dalam RPP dibuat sesuai dengan metode eksperimen. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Selanjutnya guru bersama teman sejawat mengadakan diskusi tentang RPP yang telah disusun dan kesesuaiannya dengan metode yang akan digunakan yaitu metode eksperimen. Pada perencanaan selanjutnya, guru menyiapkan media pembelajaran yaitu alat-alat yang akan digunakan diskusi siswa beserta LKS. Tahap perencanaan selanjutnya adalah pembuatan soal-soal evaluasi. Selain itu, peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian untuk pengumpulan data berupa pedoman observasi untuk siswa dan guru. 56

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama Pelaksanaan pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014 untuk membahas pengaruh gaya terhadap benda diam, benda bergerak, dan gerak benda. Pertemuan ini dimulai pukul 07.00-08.10 atau berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan melakukan presensi siswa. Sebelum pelajaran dimulai guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Setelah selesai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa. b) Siswa menerima alat-alat yang diberikan guru untuk melakukan eksperimen. c) Setiap kelompok mendapatkan LKS dari guru. d) Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen dengan dibimbing oleh guru. e) Setiap kelompok mengumpulkan hasil eksperimen di meja guru. 57

f) Secara acak siswa diberi kesempatan guru untuk mempresentasi hasil percobaan mereka. g) Siswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada teman yang melakukan presentasi. h) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. i) Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Kegiatan Akhir Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. Pertemuan Kedua Pelaksanaan pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 01 April 2014 untuk membahas letak benda di dalam air karena gaya tekan air. Pertemuan ini dimulai pukul 09.00-10.10 atau berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan melakukan presensi siswa. Sebelum pelajaran dimulai guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Setelah selesai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 58

2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa. b) Siswa menerima alat-alat yang diberikan guru untuk melakukan eksperimen. c) Setiap kelompok mendapatkan LKS dari guru. d) Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen dengan dibimbing oleh guru. e) Setiap kelompok mengumpulkan hasil eksperimen di meja guru. f) Secara acak siswa diberi kesempatan guru untuk mempresentasi hasil percobaan mereka. g) Siswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada teman yang melakukan presentasi. h) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. i) Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Kegiatan Akhir Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. 59

Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada tanggal 03 April 2014 untuk membahas tentang gaya dapat mengubah bentuk benda. Pertemuan ini dimulai pukul 09.00-10.10 atau berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan melakukan presensi siswa. Sebelum pelajaran dimulai guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Setelah selesai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa. b) Siswa menerima alat-alat yang diberikan guru untuk melakukan eksperimen. c) Setiap kelompok mendapatkan LKS dari guru. d) Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen dengan dibimbing oleh guru. e) Setiap kelompok mengumpulkan hasil eksperimen di meja guru. 60

f) Secara acak siswa diberi kesempatan guru untuk mempresentasi hasil percobaan mereka. g) Siswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada teman yang melakukan presentasi. h) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. i) Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Kegiatan Akhir Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. c. Observasi Tindakan Siklus I 1) Kegiatan Guru Selama proses pembelajaran pada siklus I guru sudah melakukannya dengan baik sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen. Guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun seperti kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru seperti pada gambar berikut. 61

Gambar 1. Kegiatan guru mengawasi siswa saat kegiatan eksperimen Selain itu guru dibantu oleh 3 pengamat melakukan pengamatan terhadap siswa menggunakan lembar observasi siswa. guru dan pengamat melakukan hal tersebut setiap pertemuan. Untuk lebih jelasnya hasil rerata sikap menghargai siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 9. 2) Kegiatan Siswa Kegiatan yang dilakukan siswa sudah menunjukkan kemajuan dalam setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama siswa belum bisa tenang karena mereka baru pertama kali melakukan kegiatan eksperimen. Pada pertemuan kedua sudah ada kemajuan dalam hal kegiatan eksperimen tetapi siswa masih ada yang berebut dalam menjalankan tugas di kelompok masing-masing. Pada pertemuan ketiga kegiatan eksperimen sudah berjalan lebih baik daripada pertemuan pertama dan kedua tetapi masih ada kendala dalam menyelesaikan LKS. Gambar 2. Siswa berebut tugas dalam kelompok masing-masing saat kegiatan. 62

Gambar 3. Kegiatan siswa saat menyelesaikan LKS d. Refleksi Dan Revisi Tindakan Siklus I 1) Refleksi Tindakan Siklus I Refleksi merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah proses penelitian untuk mengawasi permasalahan dengan merevisi perencanaan sebelumnya sesuai apa yang ditemukan di lapangan. Refleksi siklus I dilakukan oleh peneliti setelah selesai melaksanakan siklus I. Berdasarkan hasil observasi ada beberapa masalah, yaitu: (1) siswa masih ada yang gaduh karena berebut tugas di kelompoknya, (2) siswa masih sering berebut dalam bertanya kepada guru membuat suasana menjadi ramai dan mengganggu konsentrasi siswa, (3) presentasi yang dilakukan secara acak membuat siswa tidak konsentrasi dalam kegiatan, (4) siswa berebut saat bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi membuat suasana tidak terkendali, (5) masih sedikit siswa yang bertanya tentang materi yang ada di LKS sehingga mengurangi pemahaman konsep siswa. 63

Walaupun masih ada masalah dalam kegiatan pembelajaran seperti yang telah dipaparkan di atas, hasil observasi tingkat pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibanding kondisi awal, yaitu pada kondisi awal hasil observasi tingkat pemahaman konsep siswa rata-rata 56,11 meningkat menjadi 66,67. Jadi terjadi peningkatan 10,56 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik berikut ini. Tabel 7. Rata-rata Nilai IPA Pada Kondisi Awal Dan Siklus I 70 66,67 65 60 55 50 56,11 Kondisi Awal Siklus I Kondisi Awal 56,11 Siklus I 66,67 Gambar 4. Diagram perbandingan rata-rata nilai IPA pada kondisi awal dan siklus I Adapun persentase ketuntasan siswa pada pelajaran IPA menggunakan metode eksperimen meningkat dari kondisi awal sebanyak 8 siswa atau 44,44% meningkat pada siklus I menjadi 12 siswa atau 66,67%. Dalam siklus I ini, persentase siswa yang tuntas KKM belum 64

mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu diadakan tindakan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik berikut ini. Tabel 8. Persentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal Dan Siklus I 80 70 60 50 40 30 20 10 0 44,44 66,77 Kondisi Awal Siklus I Kondisi Awal 44,44 Siklus I 66,77 Gambar 5. Diagram Perbandingan Persentase Hasil Ketuntasa Siswa Pada Kondisi Awal dan Siklus I Selain kedua hal yang telah dipaparkan di atas, pada sikap menghargai juga mengalami peningkatan. Pada kondisi sikap menghargai siswa 38,85% pada siklus I meningkat menjadi 60,37%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 dan grafik berikut ini. 65

Tabel 9. Rata-rata Sikap Menghargai Siswa Pada Kondisi Awal Dan Siklus I 70 60 50 40 30 20 10 0 39,89 60,37 Kondisi Awal Siklus I Kondisi Awal 39,89 Siklus I 60,37 Gambar 6. Diagram Rata-rata Sikap Menghargai Siswa pada Kondisi Awal dan siklus I Pada siklus I kriteria keberhasilan penelitian belum mampu terpenuhi, karena tingkat pemahaman konsep siswa rata-rata baru mencapai 66,67 dan dilihat dari ketuntasan baru mencapai 66,67% serta sikap menghargai siswa juga masih berada pada 60,37%. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini perlu dilanjutkan pada siklus II. 2) Revisi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan, hasil evaluasi, dan hasil diskusi dengan teman sejawat, ada beberapa hal penting yang dapat direfleksikan ke dalam tindakan selanjutnya agar pelaksanaan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV SD N 2 Karangturi dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini. 66

Tabel 10. Refleksi siklus I dan Rencana Perbaikan No Refleksi Siklus I Rencana Perbaikan 1. Siswa ramai karena berebut tugas saat eksperimen dilakukan. 2. Siswa masih sering berebut dalam bertanya kepada guru membuat suasana menjadi ramai dan mengganggu konsentrasi siswa. 3. Siswa ramai saat diadakan presentasi secara acak. 4 Secara acak siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang sedang presentasi sehingga suasana menjadi ramai. 5 Siswa sedikit yang bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui sehingga mengurangi pemahaman konsep siswa. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok beserta tugas masing-masing dalam kelompok Siswa menerima alat-alat dan LKS serta menerima penjelasan dari guru tentang cara penggunaan alat sekaligus dengan cara kerjanya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimen secara urut. Siswa secara urut sesuai urutan kelompok diberi kesempatan guru untuk bertanya kepada teman kelompok lain yang sedang presentasi Siswa membahas bersama guru tentang materi dalam LKS satu per satu untuk pemahaman Rencana Perbaikan konsep. Proses pembelajaran IPA kelas IV SD N 2 Karangturi dengan menggunakan metode eksperimen mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pada pelaksanaan tindakan pada siklus I yaitu pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa meningkat cukup baik. Jadi secara umum kualitas proses pembelajaran dapat dikatakan baik. Namun, dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan catatan dan rekomendasi agar hal tersebut dapat diperbaiki di siklus II. Pada siklus I, siswa masih terlihat ramai. Hal tersebut diatasi dengan cara siswa dikondisikan dengan lebih mandiri pada saat proses 67

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang sudah dimodifikasi. Untuk pemahaman konsep pada siklus I guru hanya memberi kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum diketahui. Hal tersebut tidak efektif karena banyak siswa yang tidak bertanya padahal mereka belum paham. Ketidakpahaman mereka dapat dilihat dari nilai evaluasi mereka yang masih ada di bawah KKM. Oleh karena itu, pada siklus II guru membahas materi dalam LKS satu per satu untuk pemahaman konsep. 2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Pada awalnya peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan. Langkah-langkah dalam RPP dibuat sesuai dengan metode eksperimen yang sudah dimodifikasi. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Selanjutnya guru bersama teman sejawat mengadakan diskusi tentang RPP yang telah disusun dan kesesuaiannya dengan metode yang akan digunakan yaitu metode eksperimen. Pada perencanaan selanjutnya, guru menyiapkan media pembelajaran yaitu alat-alat yang akan digunakan diskusi siswa beserta LKS. Tahap perencanaan selanjutnya adalah pembuatan soal-soal evaluasi. Selain itu, peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian untuk pengumpulan data berupa pedoman observasi untuk siswa dan guru. 68

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama Pelaksanaan pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 08 April 2014 untuk membahas tentang sumber energi panas dan thermometer sebagai pengukur suhu benda. Pertemuan ini dimulai pukul 07.00-08.10 atau berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan melakukan presensi siswa. Sebelum pelajaran dimulai guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Setelah selesai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa dan siswa mendapatkan tugas di masing-masing kelompok dari guru. b) Siswa menerima alat-alat dan LKS yang diberikan guru untuk melakukan eksperimen dan mendengarkan penjelasan guru tentang cara penggunaan alat beserta cara kerjanya. c) Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen dengan dibimbing dan diawasi oleh guru. 69

d) Setiap kelompok mempresentasi hasil eksperimen secara urut dari kelompok I. e) Siswa secara urut sesuai urutan kelompok diberi kesempatan guru untuk bertanya kepada teman kelompok lain yang sedang presentasi. f) Siswa dan guru mendiskusikan hasil eksperimen dari setiap kelompok. g) Siswa membahas satu per satu materi dalam LKS untuk pemahaman konsep. h) Siswa dibimbing guru menyimpulkan hasil eksperimen. i) Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Kegiatan Akhir Siswa diingatkan guru untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. Pertemuan Kedua Pelaksanaan pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 April 2014 untuk membahas tentang perpindahan panas (konduksi, konveksi, dan radiasi). Pertemuan ini dimulai pukul 09.00-10.10 atau berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan melakukan presensi siswa. Sebelum pelajaran dimulai guru melakukan apersepsi untuk menggali 70

pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Setelah selesai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa dan siswa mendapatkan tugas di masing-masing kelompok dari guru. b) Siswa menerima alat-alat dan LKS yang diberikan guru untuk melakukan eksperimen dan mendengarkan penjelasan guru tentang cara penggunaan alat beserta cara kerjanya. c) Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen dengan dibimbing dan diawasi oleh guru. d) Setiap kelompok mempresentasi hasil eksperimen secara urut dari kelompok I. e) Siswa secara urut sesuai urutan kelompok diberi kesempatan guru untuk bertanya kepada teman kelompok lain yang sedang presentasi. f) Siswa dan guru mendiskusikan hasil eksperimen dari setiap kelompok. g) Siswa membahas satu per satu materi dalam LKS untuk pemahaman konsep. h) Siswa dibimbing guru menyimpulkan hasil eksperimen. i) Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 71

3) Kegiatan Akhir Siswa diingatkan guru untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada 12 April 2014 untuk membahas tentang perubahan benda akibat energi panas. Pertemuan ini dimulai pukul 09.00-10.10 atau berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan melakukan presensi siswa. Sebelum pelajaran dimulai guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Setelah selesai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa dan siswa mendapatkan tugas di masing-masing kelompok dari guru. b) Siswa menerima alat-alat dan LKS yang diberikan guru untuk melakukan eksperimen dan mendengarkan penjelasan guru tentang cara penggunaan alat beserta cara kerjanya. c) Setiap kelompok melakukan kegiatan eksperimen dengan dibimbing dan diawasi oleh guru. 72

d) Setiap kelompok mempresentasi hasil eksperimen secara urut dari kelompok I. e) Siswa secara urut sesuai urutan kelompok diberi kesempatan guru untuk bertanya kepada teman kelompok lain yang sedang presentasi. f) Siswa dan guru mendiskusikan hasil eksperimen dari setiap kelompok. g) Siswa membahas satu per satu materi dalam LKS untuk pemahaman konsep. h) Siswa dibimbing guru menyimpulkan hasil eksperimen. i) Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3) Kegiatan Akhir Siswa diingatkan guru untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. c. Observasi Tindakan Siklus II 1) Kegiatan Guru Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus II sudah lebih baik daripada siklus I. Selama proses pembelajaran pada siklus II guru sudah melakukannya dengan baik sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen yang sudah dimodifikasi. Guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang 73

telah disusun dan yang telah dimodifikasi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4 berikut. Gambar 7. Guru membimbing dan mengawasi siswa saat kegiatan eksperimen berlangsung. Selain itu guru dibantu oleh 3 pengamat melakukan pengamatan terhadap siswa menggunakan lembar observasi siswa. Guru dan pengamat melakukan hal tersebut setiap pertemuan. Untuk lebih jelasnya hasil rerata sikap menghargai siswa dari pertemuan pertama hingga ketiga dapat dilihat pada tabel 12. 74

2) Kegiatan Siswa Kegiatan yang dilakukan siswa pada siklus II sudah menunjukkan kemajuan dalam setiap pertemuan. Proses pembelajaran sudah membuat siswa tenang dalam kelompok masing-masing dalam melakukan eksperimen. Selain itu siswa sudah terlihat kompak saat berkelompok dan melakukan tugas di dalam kelompoknya yang membuat siswa dapat menyelesaikan LKS tepat pada waktunya. Siswa sedang membahas materi dalam LKS satu per satu sehingga siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 8. Kegiatan siswa saat mengerjakan LKS 75

Gambar 9. Siswa sudah melakukan tugas masing-masing dalam kelompoknya. d. Refleksi Tindakan Siklus II Secara umum dalam pelaksanaan siklus II tidak ditemukan kendala yang berarti, karena pelaksanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari saransaran yang dikemukakan pada siklus I serta hasil diskusi dengan teman sejawat. Guru (peneliti) melakukan modifikasi pada metode eksperimen. Hal tersebut berdampak pada penanaman konsep dan sikap menghargai siswa yang terus meningkat di setiap tindakan. Pada siklus II mengalami peningkatan dibanding siklus I, yaitu pada siklus I hasil observasi tingkat pemahaman konsep siswa rata-rata 66,67 meningkat menjadi 80,56. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10 dan grafik berikut. 76

Tabel 11. Rata-rata Nilai IPA Pada Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II 100 80 60 40 20 0 56,11 66,67 80,56 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi Awal 56,11 Siklus I 66,67 Siklus II 80,56 Gambar 10. Diagram perbandingan rata-rata nilai IPA pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II Pada siklus II ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang semula 44,44% meningkat menjadi 66,67% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 83,33%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13 dan grafik berikut. 77

Tabel 12. Persentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II 90 80 70 60 66,67 83,33 50 40 30 20 10 0 44,44 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi Awal 44,44 Siklus I 66,67 Siklus II 83,33 Gambar 11. Diagram Perbandingan Persentase Hasil Ketuntasan Siswa Pada Kondisi Awal dan Siklus I Pada sikap menghargai juga mengalami peningkatan yang semula 38,85% pada siklus I meningkat menjadi 60,37% dan pada siklus II meningkat menjadi 72,96%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 14 dan grafik berikut. 78

Tabel 14. Rata-rata Sikap Menghargai Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0 38,85 60,37 72,96 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi Awal 38,85 Siklus I 60,37 Siklus II 72,96 Gambar 12. Diagram Rata-rata Sikap Menghargai Siswa pada Kondisi Awal dan siklus I Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N 2 Karangturi ini menerapkan kriteria keberhasilan tingkat sikap menghargai dan pemahaman konsep yaitu 80% siswa. Rata-rata sikap menghargai mencapai 70% dan untuk pemahaman konsep mencapai nilai 65, serta untuk rata-rata nilai IPA yaitu 70. Tingkat sikap menghargai dan pemahaman konsep pada siklus II sudah mencapai 80% siswa. Pada sikap menghargai sudah mencapai rata-rata 72,96% dan pada pemahaman konsep 79

sudah mencapai 83,33% siswa serta untuk rata-rata nilai IPA sudah meningkat menjadi 80, 56. B. Pembahasan Suriasumantri (Patta Bundu, 2006: 3) mengemukakan bahwa pembelajaran IPA seharusnya membiasakan anak didik menggunakan metode ilmiah (scientific method) dalam mempelajari sains. Kegiatan pembelajaran tidak hanya berfokus pada penyampaian materi atau konsep tetapi menekankan bagaimana siswa dapat membentuk sikap ilmiah. Pada kondisi awal pembelajaran tersebut belum diterapkan di kelas IV SD N 2 Karangturi, kegiatan masih banyak terfokus pada guru walaupun terkadang guru juga melakukan pembelajaran secara kelompok. Pembelajaran yang dilakukan guru selama ini dirasa belum cukup untuk membuat hasil belajar siswa menjadi baik. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase anak yang mencapai KKM masih rendah yaitu 44,44%, sedangkan untuk rata-rata nilai IPA mencapai 56,11, dan untuk sikap menghargai siswa mencapai 38,85%. Keadaan tersebut membuat guru berfikir untuk menggunakan metode lain agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Winarno (1993:77), metode eksperimen/percobaan dimaksudkan sebagai kegiatan guru atau siswa untuk mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati dengan mata kepala sendiri proses dan hasil percobaan. Dari batasan ini dapat ditandai bahwa metode ini berpusat pada pengamatan terhadap proses dan hasil eksperimen (jika dipandang perlu dapat 80

mengadakan pencatatan ataupun pengulangan). Dari pendapat tersebut pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dirasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, guru sebaiknya harus mengetahui langkah-langkah menggunakannya, tujuan, kelebihan, kekurangan, dan cara mengatasi kekurangan metode eksperimen (Moedjiono, 1993: 78-79). Langkah-langkah yang dilakukan guru seperti berikut. 1. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok. 2. Guru membagikan alat-alat untuk melakukan eksperimen. 3. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. 4. Setiap kelompok melakukan eksperimen dan guru mengawasi setiap kelompok. 5. Setiap kelompok mengumpulkan hasil eksperimen di meja guru 6. Guru menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka. 7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab. 8. Guru memberikan penguatan. Penggunaan metode eksperimen sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen di atas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD N 2 Karangturi khususnya pada pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa. Hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa pada siklus I. Pada kondisi awal rata-rata nilai IPA mencapai 56,11, pada siklus I meningkat menjadi 66,67, prosentase 81

ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan, pada kondisi awal mencapai 44,44%, pada siklus I meningkat menjadi 66,67%, peningkatan juga terjadi pada sikap menghargai siswa, pada kondisi awal rata-rata sikap menghargai siswa mencapai 38,85%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 60,37%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan guru. Pada siklus I siswa masih belum bisa mengendalikan keramaian mereka dan masih sering bertanya kepada guru sehingga suasana menjadi gaduh dan tidak terkendali dengan baik. Oleh karena itu guru merefleksi langkah-langkah metode eksperimen pada sikuls I dan melakukan perbaikan pada siklus II. Perbaikan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok dan siswa mendapatkan tugas di masing-masing kelompok. 2. Guru membagikan alat-alat dan LKS serta memberikan penjelasan tentang cara penggunaan alat beserta cara kerjanya. 3. Setiap kelompok melakukan eksperimen dan guru mengawasi sekaligus membimbing setiap kelompok. 4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimen secara urut dari kelompok 1 5. Guru memberikan kesempatan untuk siswa secara urut sesuai urutan kelompok bertanya kepada teman kelompok lain yang sedang presentasi 82

6. Guru membahas satu per satu pertanyaan dalam LKS untuk pemahaman konsep. 7. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil eksperimen. 8. Siklus Guru memberikan penguatan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa kelas IV SD N 2 Karangturi. Pada siklus I rata-rata nilai IPA mencapai 66,67, pada siklus II meningkat menjadi 80,56, prosentase ketuntasan siswa pada siklus I mencapai 66,67%, pada siklus II meningkat menjadi 83,33%, dan prosentase sikap menghargai siswa pada siklus I mencapai 60,37%, pada siklus II meningkat menjadi 72,96%. Uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa hasil belajar IPA khususnya pada pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa kelas IV SD N 2 Karangturi dapat ditingkatkan melalui metode eksperimen. C. Keterbatasan Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilakukan di kelas IV SD N 2 Karangturi masih terdapat keterbatasan yaitu peneliti tidak dapat menilai sikap menghargai siswa yang tidak nampak. Hal tersebut terjadi karena masih ada siswa yang hanya diam. 83