HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya

KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

Unnes Journal of Public Health

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

STUDI KOMPARASI DAMPAK PENGGUNAAN AC (AIR CONDITIONING) PADA BUS TERHADAP TINGKAT KELELAHAN PENGEMUDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak

Naskah Publikasi ini Disusun Guna Memenuhi Salah satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat.

PUBLIKASI ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kata kunci : Kelelahan kerja, umur, beban kerja

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Tingkat kelelahan kerja, umur, pendidikan, masakerja, status gizi

PERBEEDAAN TINGKAT KELELAHAN ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT RAWAT INAP DI RS PKU AISYIYAH BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS CLEANING SERVICE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA MONTIR PERBENGKELAN DI DESA KIAWA KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

BAB V PEMBAHASAN. saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

Kata Kunci : Kelelahan Kerja

PENGARUH PENAMBAHAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PAKERJA PELINTING ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO BAB I

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS SAMPAH DI KELURAHAN SUMBER KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjadikan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA BERDASARKAN SHIFT KERJA PAGI DAN MALAM (Survei pada Pekerja Bagian Produksi di Pabrik Pakan Ternak Andhika Feedmill)

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN SHIFT

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PERAWAT WANITA BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Dr. OEN SURAKARTA

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK SERTA KELELAHAN KERJA PEKERJA UNIT PENGECORAN LOGAM

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN MANUAL DI PT. DJITOE INONESIA TOBAKO

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TKBM DI PELABUHAN PEKANBARU TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT DI PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat IGD di RSUD Haji Makassar Tahun 2014

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

HUBUNGAN RISIKO KERJA BERDIRI DENGAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR MESIN TENUN PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI TERHADAP KELELAHAN KERJA

DAFTAR PUSTAKA. As ad, S.U Seri Ilmu dan Sumber Daya Manusia, PSIKOLOGI INDUSTRI. Penerbit Liberty Yogyakarta. Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA LAPANGAN BAGIAN PRODUKSI PT. J RESOURCES BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, maka

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

PENDAHULUAN. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan tenaga kerja mengalami hilangnya konsentrasi pada saat bekerja. sehingga dapat menyebabkan kecelakaan kerja.

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

: Work fatigue, Shift work, Workload

HUBUNGAN TINGKAT PERSENTASE CARDIOVASCULAR LOAD (%CVL) DENGAN TINGKAT KELELAHAN PADA KULI ANGKUT BUAH DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI CV. CAHYA JAYA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Dewasa ini perusahaan-perusahan dipacu untuk meningkatkan

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PELEBURAN LOGAM KOPERASI BATUR JAYA CEPER KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam jam kerja tidak normal dengan sistem kerja shift. Menurut ILO (2003)

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN MENYETRIKA UNIT GARMEN PT APAC INTI CORPORA SEMARANG

PERBEDAAN KELELAHAN DAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SHIFT I, II DAN III BAGIAN PRODUKSI PABRIK MINUMAN PT. X SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA SATUAN PENGAMANAN (SATPAM) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

Transkripsi:

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: CICIN FAJAR PRATIWI J 410 120 002 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN Abstrak Kerja shift pada pekerja di PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan sering menimbulkan dampak yang berhubungan dengan kelelahan subyektif yang apabila terjadi terus-menerus mengakibatkan kelelahan kronis. Penelitian dilakukan untuk mengurangi tingkat kelelahan yang disebabkan oleh shift kerja. Metode penelitian berupa observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di bagian daily check sebanyak 72 responden. Pengambilan sampel dengan Exhaustive Sampling sebanyak 72 responden. Uji statistik dengan menggunakan chi-square. Dari hasil penelitian didapatkan nilai p<0,000 yang menyatakan terdapat hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian daily check di PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Saran untuk PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan adalah memperluas rest area yang sudah ada sehingga pekerja dapat tidur untuk mengurangi kelelahan dan untuk meningkatkan motivasi kerja bagi para pekerja. Kata kunci: shift kerja, kelelahan kerja ABSTRACT Shift work in PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan often impacts associated with fatigue Subjective case of continuous result of chronic fatigue. The study was conducted to reduce the level of fatigue caused by shift work. The research method in the form of observational analytic with cross sectional method. The population in this study are all part of workers daily check as many as 72 respondents. Exhaustive Sampling Sampling with 72 respondents. Statistical test by using chi-square. From the results, p<0.000 which states there is a relationship with the work shift work fatigue on the part of workers daily check in PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Suggestions for PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan is expanding an existing rest area so workers can sleep to reduce fatigue and to increase the motivation of workers. Key words: shift work, fatigue 1

1. PENDAHULUAN Setiap perusahaan pasti memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada dalam perusahaan. Meskipun terdapat berbagai sumber daya yang penting dalam perusahaan, satu-satunya faktor yang menunjukkan keunggulan kompetitif suatu perusahaan adalah sumber daya manusia dan bagaimana pengelolahannya (Mangkunegara, 2000). Penggunaan sumber daya secara optimal dalam rangka meningkatkan produksi dituntut oleh dunia industri sejak beberapa tahun yang lalu. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap perpanjangan jam kerja pekerja. Salah satunya adalah dengan mempekerjakan pekerja melampaui waktu yang telah ditetapkan dan atau memberlakukan shift kerja. Shift kerja berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini berhubungan dengan irama sirkadian (cyrcadian rhythm) yang berkaitan dengan kecelakaan kerja (Setyawati, 2008). Salah satu faktor penyebab utama kecelakaan kerja yang disebabkan oleh manusia adalah stress dan kelelahan (fatigue). Kelelahan kerja member kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati, 2007). Menurut Wicken dalam Setyawati dan Djati (2008), kelelahan bisa disebabkan oleh sebab fisik ataupun tekanan mental. Salah satu penyebab fatigue adalah gangguan tidur (sleep distruption) yang dapat dipengaruhi oleh kekurangan waktu tidur dan gangguan pada cyrcardian rhythm akibat jet lag atau shift work. Menurut Sharpe dalam Setyawati dan Djati (2008), pekerja pada shift malam memiliki risiko 28% lebih tinggi mengalami cidera atau kecelakaan. Gangguan tidur dan kelelahan menjadi dua faktor yang paling penting terjadinya human eror. Kelelahan merupakan masalah yang harus mendapat perhatian. Semua jenis pekerjaan baik formal dan informal menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah kesalahan kerja. Penurunan kinerja berarti terjadi penurunan produktivitas kerja. Apabila tingkat produktivitas seorang tenaga kerja terganggu yang disebabkan oleh 2

faktor kelelahan fisik maupun psikis, maka akan berdampak terhadap penurunan produktivitas perusahaan (Silastuti, 2006). Kejadian kelelahan kerja di perusahaan juga terjadi pada pekerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Adanya sistem kerja shift yang diterapkan bisa menjadi salah satu penyebab kelelahan tersebut. Hasil survey pendahuluan pada 12 pekerja diketahui sebanyak 58,3% di antaranya merasakan kelelahan pada shift malam karena penerangan yang kurang, mengantuk, sukar berkonsentrasi dan berkurangnya gairah untuk bekerja. Sedangkan 25% karyawan merasakan kelelahan pada shift pagi karena beban tugas yang lebih banyak, pelaksanaan pekerjaan pada bagian daily check banyak dilakukan pada pagi hari serta kebisingan dari suara mesin dan terpaparnya sinar matahari langsung. Sebanyak 16,6% karyawan juga merasakan kelelahan pada shift siang. Meskipun beban tugas tidak begitu banyak seperti shift pagi, tetapi pencahayaan mulai berkurang. Shift kerja dapat memberikan dampak negatif yang salah satunya adalah kelelahan. Kelelahan bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rotasi shift kerja, faktor individu (kesehatan/penyakit, jenis kelamin, umur, pendidikan, beban kerja, masa kerja dan status gizi) dan faktor lingkungan fisik (kebisingan, penerangan, suhu dan tekanan panas, vibrasi dan ventilasi). Kelelahan kerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan antara lain kelelahan yang disebabkan faktor fisik seperti suhu, penerangan, kebisingan dan cyrcardian rhythm (terutama pada pekerja shift malam, sedangkan kelelahan non fisik disebabkan oleh faktor psikososial baik ditempat kerja maupun di rumah atau masyarakat sekeliling. Upaya untuk meminimalisir dampak negative dari shift kerja, pihak perusahaan melakukan perputaran shift setiap 1 minggu. Upaya ini diharapkan dapat menurunkan tingkat kelelahan kerja pada pekerja di bagian daily check. Akan tetapi, upaya perusahaan ini belum optimal karena masih adanya pengaruh negatif dari shift kerja. Meskipun perputaran jadwal dilakukan, tingkat kelelahan pada pekerja masih sangat tinggi. Oleh karena itu peneliti mengadakan penelitian mengenai hubungan shift kerja pagi, shift kerja siang, 3

shift kerja malam dengan tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian daily check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Solo Balapan. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data variabel bebas (shift kerja) dan variabel terikat (kelelahan kerja) dilakukan secara bersama-sama (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tenaga kerja bagian daily check yang berjumlah 72 pekerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini adalah 72 pekerja pada bagian daily check yang terbagi menjadi 3 shift yaitu 24 tenaga kerja shift pagi, 24 tenga kerja shift sore dan 24 tenaga kerja shift malam. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Exhaustive Sampling dengan memilih sampel yang dipilih seluruh tenaga kerja shift pagi, siang, dan malam pada hari yang sama. Uji statistik korelasi menggunakan uji chi-square. Penambilan data dilakukan pada bulan November 2016 yang dilakukan di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. 3. HASIL 3.1.Gambaran Umum PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan Daerah Operasi VI Yogyakarta atau DAOP VI YK adalah salah satu daerah operasi perkeretapian terluas di Indonesia, dibawah lingkungan PT. Kereta Api Indonesaia (Persero) yang berada dibawah direksi PT. Kereta Api Indonesia dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT. Kereta Api Indonesi. Daerah Operasi VI Yogyakarta memiliki beberapa stasiun besar, diantaranya adalah stasiun Tugu, Lempuyangan, Klaten, Solo Balapan, Purwosari dan Jebres. 4

Daerah Operasi VI Yogyakarta atau DAOP VI YK memiliki bengkel dan pusat perawatan, lebih dikenal dengan sebutan Balai Yasa Pengok (berdasarkan kampung tempat balai yasa itu berada), balai yasa ini menjadi balai yasa terbesar di Indonesia. Balai yasa ini khusus digunakan untuk perbaikan,pengecekan dan perawatan lokomotif diesel elektrik maupun hidraulik. Seluruh lokomotif KAI mengalami perawatan dan pemeliharaan akhir maupun semi perawatan. Balai yasa Yogyakarta sudah mendapatkan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan bakal bekerja sama dengan General Elektrik dalam proses perakitan dan pembuatan lokomotif diesel di Asia Tenggara. 3.2.Hasil Analisis Data 3.2.1 Analisis Univariat 3.2.1.1 Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tingkat Kelelahan Kerja Variabel Rendah Sedang Tinggi Total N (%) N (%) N (%) N (%) Usia Responden (Tahun) 17-25 14 53,8 9 34,6 3 11,5 26 100 26-35 3 9,1 15 45,5 15 45,5 33 100 36-45 0 0 0 0 13 100 13 100 Status Gizi Normal 17 23,6 24 33,3 31 43,1 72 100 Masa Kerja <7 tahun 17 28,3 23 38,3 20 33,3 60 100 8-14 tahun 0 0 1 16,7 5 83,3 6 100 15-21 tahun 0 0 0 0 6 100 6 100 5

Mayoritas usia responden termasuk dalam kelompok usia 26-35 tahun dan paling banyak mengalami tingkat kelelahan dibagi menjadi tingkat kelelahan tinggi yaitu sebanyak 15 pekerja (45,5%), tingkat kelelahan sedang yaitu sebanyak 15 pekerja (45,5%), dan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 3 pekerja (9,1%) pada kelompok usia 17-25 tahun yang mengalami tingkat kelelahan tinggi sebanyak 3 pekerja (11,2%), tingkat kelelahan sedang yaitu sebanyak 9 pekerja (34,6%), dan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 14 pekerja (53,8%) pada kelompok usia 36-45 tahun hanya mengalami tingkat kelelahan tinggi yaitu sebanyak 13 pekerja (100%). Mayoritas pekerja shift pagi, siang dan malam menunjukkan indeks masa tubuh yang normal sebanyak 72 pekerja (100,0%) dan pada tingkat kelelahan rendah sebanyak 17 pekerja (23,6%), kelelahan sedang sebanyak 24 pekerja (33,3%) sedangkan pada tingkat kelelahan tinggi sebanyak 31 pekerja (43,1%). Masa kerja responden paling banyak <7 tahun sebanyak 60 pekerja (100%) dan yang mempunyai tingkat kelelahan rendah sebanyak 17 pekerja (28,3%), kelelahan sedang sebanyak 23 pekerja (38,3%) dan tingkat kelelahan tinggi sebanyak 20 pekerja (33,3%) dengan masa kerja <7 tahun. Pada masa kerja responden 8-14 tahun yang mengalami tingkat kelelahan tinggi sebanyak 5 pekerja (83,3%) dan yang mengalami tingkat kelelahan sedang sebanyak 1 pekerja (16,7) sedangkan pada masa kerja responden 15-21 tahun hanya mengalami tingkat kelelahan tinggi sebanyak 6 pekerja (100%). 6

3.2.1.2 Kelelahan Kerja Tabel 2. Hasil Pengukuran Kategori Kelelahan Kerja Kelelahan Kerja Frekuensi Persentase (n = 72) (%) Shift Pagi Rendah 12 50 Sedang 6 25 Tinggi 6 25 Shift Siang Rendah 2 8,3 Sedang 13 54,2 Tinggi 9 37,5 Shift Malam Rendah 3 12,5 Sedang 5 20,8 Tinggi 16 66,7 Hasil penelitian menunjukkan paling banyak pekerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan mengalami tingkat kelelahan tinggi baik pada saat shift pagi, siang ataupun malam hari, dimana pada shift pagi sebanyak 6 pekerja (25%), pada waktu shift siang sebanyak 9 pekerja (37,5%) dan pada waktu shift malam sebanyak 16 pekerja (66,7%). 7

3.2.2 Analisis Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja Tabel 3. Analisis Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja Kelelahan Kerja Variabel Rendah Sedang Tinggi N % P value N (%) N (%) n (%) Shift Kerja Shift Pagi 12 50 6 25 6 25 24 100 Shift Siang 2 8,3 13 54,2 9 37,5 24 100 0,000 Shift Malam 3 12,5 5 20,8 16 66,7 24 100 Analisis hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja dengan uji chisquare menunjukan p-value sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga h 0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian daily check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VIYogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Jumlah responden pada shift pagi yang mengalami kelelahan tinggi sebanyak 6 pekerja (25%)dan pada shift pagi yang mengalami tingkat kelelahan sedang ada 6 pekerja (25%) sedangkan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 12 pekerja (50%), pada shift siang yang mengalami kelelahan tinggi ada 9 pekerja (37,5%) dan pada shift siang yang mengalami kelelahan rendah ada 13 pekerja (54,2%) sedangkan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 2 pekerja (8,3%), pada shift malam yang mengalami kelelahan tinggi ada 16 pekerja (66,7%) dan yang mengalami kelelahan sedang pada shift malam ada 5 pekerja (20,8%) sedangkan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 3 pekerja (12,5%). 8

4. PENUTUP 4.1.Kesimpulan Dari hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai P value 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa hasil uji sangat signifikan, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja pada bagian daily check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Solo Balapan. 2. Pekerja di bagian daily check mempunyai 3 shift yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. 3. Pekerja paling banyak mengalami tingkat kelelahan tinggi yang dibagi menjadi 6 pekerja (25%) pada pekerja shift pagi, 9 pekerja (37,5%) pada pekerja shift siang dan 16 pekerja (66,7%) pada pekerja shift malam. 4.2.Saran 1. Bagi PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan Dapat memperluas rest area yang sudah ada sehingga pekerja dapat tidur untuk mengurangi kelelahan dan untuk meningkatkan motivasi kerja bagi para pekerja. 2. Bagi pekerja PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan harus bisa memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin digunakan untuk tidur sebagai langkah pengendalian untuk mengurangi kelelahan sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 9

Fovilia, D. 2008. Shift Work. Diakses tanggal 29 Oktober 2016.http://nonameface.wordpress.com/category/health-info/page/2/. Hasibuan, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Jarpadi, I. 2002. Gangguan Tidur. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2016.http://library.uns.ac.id. Knauth, P. 1993. The Design of Shift System. Journal of Ergonomics. Vol.36. No.1 3. September-Oktober 1993:15 28. Kodrat, dkk. 2011. Pengaruh Shift Kerja terhadap Kelelahan Pekerja Pabrik Kelapa Sawit di PT.X Labuhan Batu. Vol.12. No.2. Maret-September 2011:110-117. Kuswadji, S. 1997. Pengaturan Tidur Pekerja Shift. Cermin Dunia Kedokteran. Vol.35. No.116. Maret-April 1997:48-52. Jakarta. Liana, K. 2012. Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Perawat Wanita Bagian Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta. (Skripsi Ilmiah). Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mayasari, A. 2011. Perbedaan Tingkat Kelelahan Perawat Wanita. Vol.7. No.1. Oktober-Maret 2011:49-56. Semarang: UNNES. Nitisemito, W. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia. Normawati, W. 2009. Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Antara Shift 1 dan shift 2 Di Depertemen Production Finishing PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (pecgi) Bekasi (Skripsi). Surakarta:Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS. Notoatmodjo, S. 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurmianto, E. 2000. Industrial Ergonomics. Modul Ajar Dalam Bahasa Inggris First Edition. DUE Like Project-ITS. Surabaya. Nurmianto, E. 2003. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Pertama. Surabaya: Guna widya. 10

Nurmianto, E. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya. Pusparini, dkk., 2003. Bunga Rampai Hiperkes & KK. Semarang: BPUNDIP. Ramadhani, dkk. 2003. Bungan Rampai Hiperkes & KK, Semarang: BPUNDIP. Santoso, G. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surabaya: Prestasi Pustaka. Setiarto, H. 2002. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada pengemudi bus jurusan Grabag-borobudur. (Skripsi). Semarang: UNDIP. Setyawati dan Imam Djati. 2008. Faktor dan Penjadwalan Shift Kerja. Teknoin. Vol 13. No 2. Maret-April 2008:11-22. Setyawati, L. 2007. Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jawa Tengah:RSU Soeradji Klaten. Setyawati, L. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books. Setyawati, L. 2011. Buku Pedoman Pengukuran Waktu Reaksi dengan Alat Pemeriksaan Waktu Reaksi (Reaction Timer) L77 Lakasidaya. Yogyakarta: Amara Books. Silastuti, A. 2006. Hubungan Antara Kelelahan dengan Produktivitas Tenaga Kerja di bagian Penjahit PT Bengawan Solo Garment Indonesia. Skripsi: Universitas Negeri Semarang. Simamora, O. 2004. Kampanye Aksi Kelelahan Mental dan Fisik. Jakarta: UI Press. Singleton, WT. 1972. Introduction To Ergonomic. Geneva:WHO. Stanton, WJ. 1999. Shift work Affects. Jakarta: Erlangga. Suma mur, PK. 1993. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:Haji Masagung. Suma mur, PK. 1999. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: CV Haji Masagung. Suma mur, PK. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto. 11

Supariasa, DN. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Ed 1, Cet 1. Surakarta. Uniba Press. Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press. Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri (Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja). Surakarta: Harapan Press. Vilia, A. 2010. Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung. (Skripsi Ilmiah). Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. 12