KOMBINATORIK DAN PELUANG

dokumen-dokumen yang mirip
Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

Peluang. Jadi, Ruang Sampel sebanyak {6}. Pada Dadu, ada 1, 2, 3, 4, 5, 6. Pada Kartu Remi, ada : Jadi, Ruang Sampel sebanyak {52}.

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

PELUANG DISAJIKAN PADA DIKLAT GURU MATEMATIKA SMP DI PPPPTK MATEMATIKA TANGGAL... S.D

MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI

TEKNIK MEMBILANG. b T U V W

PELUANG. Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed JENJANG DASAR

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali?

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

C n r. h t t p : / / m a t e m a t r i c k. b l o g s p o t. c o m. P n. P ( n, n ) = n P n = P n n!

ARTIKEL ANALISA SOAL PELUANG PADA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Oleh Dra Theresia Widyantini, MSi Oktober 2012

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB I PELUANG

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung

MAKALAH PELUANG OLEH :

Menghitung peluang suatu kejadian

PELUANG. A Aturan Pengisian Tempat. B Permutasi

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF

MAKALAH M A T E M A T I K A

Peluang suatu kejadian

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya

PELUANG. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XI. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

DAFTAR TERJEMAH. No. Bab Kutipan Hal. Terjemah

KONSEP DASAR PROBABILITAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

9. 2 Menghitung peluang suatu kejadian

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang.

REFERENSI 1 source : Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Kejadian

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI

PENCACAHAN RUANG SAMPEL

BAB 3 Teori Probabilitas

PELUANG Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n

Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS

HANDOUT MATAKULIAH : STATISTIKA MATEMATIKA I

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120

Jadi, seluruhnya ada 4 x 4 x 3 x 2 = 96 bilangan yang dapat disusun dengan angkaangka yang tidak boleh berulang.

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Ruang Sampel dan Kejadian

Bab 9. Peluang Diskrit

Peluang. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Frekuensi Relatif Titik Sampel Percobaan Kejadian Titik Sampel Ruang Sampel

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT)

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran

Konsep Dasar Peluang. Modul 1

PELUANG. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kajian Matematika SMP 2 Dosen Pengampu: Koryna Aviory, S.Si., M.Pd.

Suplemen Kuliah STATISTIKA. Prodi Sistem Informasi (SI 3) STIKOM AMBON Pokok Bahasan Sub Pok Bahasan Referensi Waktu

25/09/2013. Semua kemungkinan nilai yang muncul S={123456} S={1,2,3,4,5,6} Semua kemungkinan nilai yang muncul S={G, A}

KOMBINATORIK DAN PELUANG

Oleh: BAMBANG AVIP PRIATNA M

PERMUTASI & KOMBINASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 Kode : RPP 01

KOMBINATORIK DAN PELUANG

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO

Eksperimen Hasil Kejadian KONSEP PROBABILITAS

Statistika & Probabilitas. Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T

LAMPIRAN X BAHAN AJAR

STK 211 Metode statistika. Materi 3 Konsep Dasar Peluang

KONSEP DASAR PROBABILITAS

Bab 3 Pengantar teori Peluang

[HIMPUNAN] MODUL MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 RAJASOAL..COM. istiyanto

10. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

Pendahuluan Teori Peluang

Peluang dan Kejadian (Event) Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

TEORI PROBABILITAS 1

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

MATEMATIKA Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XII

4.2 Nilai Peluang Secara Teoritis

Peluang. Ilham Rais Arvianto, M.Pd. STMIK AKAKOM Yogyakarta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XI IPS/ 1 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

BAB III HIMPUNAN. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan relasi antara dua himpunan. 3) Mahasiswa dapat menentukan hasil operasi dari dua himpunan

matematika PELUANG: DEFINISI DAN KEJADIAN BERSYARAT K e l a s Kurikulum 2006 Tujuan Pembelajaran

H I M P U N A N. 1 Matematika Ekonomi Definisi Dasar

II. KONSEP DASAR PELUANG

PELUANG KEJADIAN. Macam-macam permutasi 1. Permutasi n unsur dari n unsur n. P n. 2. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama

Ruang Contoh dan Kejadian

A. Percobaan Statistika, Titik Sampel, Ruang Rampel, dan Kejadian

Hidup penuh dengan ketidakpastian

Probabilitas dan Statistika Ruang Sampel. Adam Hendra Brata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

Gugus dan Kombinatorika

MATEMATIKA BISNIS. Pendahuluan: 1. Kontrak Perkuliahan 2. Himpunan. Sitti Rakhman, SP., MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Konsep Peluang (Probability Concept)

STATISTIK DAN STATISTIKA

E-learning matematika, GRATIS

Modul ini adalah modul ke-9 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Bab. Peluang. A. Dasar-Dasar Peluang B. Perhitungan Peluang C. Frekuensi Harapan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RINTISAN SISTEM SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Contoh Soal Soal Peluang

Pertemuan 2. Hukum Probabilitas

4. Pencacahan. Pengantar. Aturan penjumlahan (sum rule) Aturan penjumlahan Yang Diperumum. Aturan Perkalian (Product Rule)

PELUANG. Dengan diagram pohon diperoleh:

Tujuan Pembelajaran. mutually exclusive

Pembahasan Contoh Soal PELUANG

Kelas/ Semester : XI/4 Pertemuan ke : : 4 x 45 menit ( 2x pertemuan) Standar kompetensi : Memecahkan masalah dengan konsep teori

Transkripsi:

KOMBINATORIK DAN PELUANG Penulis Drs. Marsudi Rahardjo, M.Sc.Ed. Edit & Layout: Titik Sutanti, S.Pd.Si., M.Ed. PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 05

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya, bahan ajar ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam usaha peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan diklat. Diharapkan dengan mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat E-Training Terstruktur dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana pemahaman terhadap mata diklat yang sedang/telah diikuti. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati dan pelaku pendidikan, kami berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna peningkatan mutu pembelajaran matematika di negeri ini. Demi perbaikan bahan ajar ini, kami mengharapkan adanya saran untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan alamat: Jl. Kaliurang KM. 6, Sambisari, ondongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos YK-BS Yogyakarta 558. Telepon (07) 8877, 88575, Fax. (07) 88575. email: sekretariat@ptkmatematika.org Sleman, Mei 05 Kepala PPPPTK matematika Prof.Dr. rer.nat. Widodo, M.S NIP 960989000 ii

Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii Daftar Isi... iii PENDAHULUAN... A. Pengantar Isi... B. Target Kompetensi... 5. Strategi Pembelajaran... 6 BAHAN BAAAN I KOMBINATORIK... 7 A. Prinsip Perkalian... 7 B. ontoh Terapan Prinsip Perkalian... 0 BAHAN BAAAN II KOMBINATORIK DAN PELUANG PADA PENGUNDIAN... A. Konsep Peluang dan Frekuensi Harapan... B. Ruang Sampel, Titik Sampel, Peristiwa, dan Relasi Antarperistiwa... 7. Relasi Antar Peristiwa... Latihan... 5 BAHAN BAAAN III KOMBINATORIK DAN PELUANG PADA PENGAMBILAN SAMPEL... 8 A. Notasi Faktorial... 8 B. Permutasi... 9. Kombinasi... D. Terapan Dalam Pemecahan Masalah Pengambilan Sampel... 5 E. Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama (Penggunaan Aturan Kombinasi)... 9 F. Aturan/Prinsip Kombinasi... G. Identifikasi Masalah Pada Pada Pengambilan Sampel... 6 Latihan... 5 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT... 5 A. Rangkuman... 5 B. Evaluasi... 57 Latihan... 57. Tindak Lanjut... 6 Daftar Pustaka... 6 iii

PENDAHULUAN A. Pengantar Isi Bahan bacaan ini diperuntukkan bagi guru matematika sekolah menengah peserta ETraining Terstruktur meliputi guru SMP, SMA, dan SMK. Materi Kombinatorik dan Peluang yang diberikan pada bahan bacaan ini terdiri dari (tiga) macam. Bahan Bacaan I dengan topik Kombinatorik dan Peluang pada Penyusunan Bilangan, Bahan Bacaan II dengan topik Kombinatorik dan Peluang pada Pengundian dan Bahan Bacaan III dengan topik Kombinatorik dan Peluang pada Pengambilan Sampel. Bahan Bacaan I dan II lebih cocok untuk bahan ajar guru SMP, sementara materi peluang untuk guru SMA/SMK lebih cocok pada Bahan Bacaan III, akan tetapi peserta ETraining diharapkan mempelajari seluruh Bahan Bacaan sebagai bahan referensi. Pendekatan pembelajaran yang dipilih penulis pada modul ini lebih banyak terkait dengan teori pembelajran Bruner tahap dan. Teori pembelajran Bruner terdiri atas (tiga) tahapan yakni: () Enactive/kongkrit dimana pendekatan pembelajarannya melalui peragaan menggunakan obyek sesungguhnya, () Econic/semi kongkrit dimana pendekatan pembelajarannya melalui gambargambar. Dan () Symbolic/abstrak dimana pendekatan pembelajarannya hanya menekankan pada penalaran logis yakni obyek-obyek pembelajaran dan penalarannya sudah cukup dibayangkan di alam pikiran. Jika pembelajaran matematika sekolah dilakukan melalui ketiga tahapan seperti itu maka Bruner menjamin bahwa siswa/peserta didik akan mampu mengembangkan pengetahuannya jauh melampaui apa yang pernah mereka terima dari gurunya. Landasan psikologi pembelajaran berikutnya adalah Psikologi perkembangan Piaget (baca Piase ). Menurut Piaget (setelah melakukan pengamatan selama 60 tahun) perkembangan kognitif (intelektual) manusia sepanjang hayat hanya dibagi dalam (empat) tahapan saja. Keempat tahapan itu adalah: () Sensory Motor (umur 0 s.d tahun) yakni tahapan ingin tahu tentang obyek-obyek di alam semesta, () Pre Operasional (umur s.d 6 tahun) yakni tahap peka-pekanya ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

anak pada belajar bahasa, yakni jika dalam lingkungan pergaulannya berbicara dalam 6 bahasa, maka anak akan mampu berbicara dalam 6 bahasa itu sekaligus. Tapi sayangnya pada tahapan ini anak belum mampu mengadakan pernalaran dengan baik, mereka hanya bisa menirukan tapi belum mmpu bernalar, () Konkrit Operasioanal (umur 6 s.d tahun) yakni tahapan pembelajarannya diperagakan melalui peragaan menggunakan obyek-obyek sesungguhnya (obyek-obyek konkrit). Dan terakhir () Berpikir abstrak (lebih dari tahun) adalah anak dapat menagkap konsep-konsep matematika cukup melalui obyek-obyek yang dapat dibayangkan di alam pikiran. Peluang adalah ukuran ketidakpastian munculnya suatu peristiwa/kejadian dalam suatu ruang sampel hasil dari sebuah eksperimen. Eksperimen yang dimaksud dalam ilmu peluang adalah percobaan acak di mana si pelaku eksperimen dijamin tidak dapat mengatur hasil eksperimennya. Sehingga jika tidak ada jaminan bahwa si pelaku eksperimen tidak dapat mengatur hasil eksperimennya maka dikatakan bahwa eksperimen yang dilakukannya tidak fair atau tidak adil. Ukuran ketidakpastian yang dimaksud merupakan nilai frekuensi relatif munculnya peristiwa itu jika eksperimen yang dilakukannya adalah berulang sampai dengan tak hingga kali. Namun karena ketidakmungkinan seseorang melakukan eksperimen sampai dengan tak hingga kali, maka biasanya orang (si pelaku eksperimen) hanya akan melakukannya sampai dengan ribuan kali tertentu saja. Sebagai contoh misalnya untuk mengetahui berapa peluang munculnya masingmasing sisi mata uang logam jika diadakan eksperimen melalui tossing dengan cara melambungkannya ke udara dan membiarkannya jatuh ke sebuah lantai bersemen. Untuk mengetahui nilai peluangnya penulis mengambil hikmah dari buku rujukan Applied Finite Mathematics karangan Prof. Howard Anton untuk eksperimen tehadap sekeping mata uang logam. Terinspirasi dengan eksperimen tersebut penulis di tahun 00 mencoba untuk melakukannya secara pribadi atas sebuah paku payung standar (warna putih gilap) yang biasa digunakan untuk menata taplak-taplak ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

meja pada sebuah hajatan. Paku payung semacam ini selanjutnya kita sebut/definisikan sebagai paku payung standar. Kini seperti yang akan kita ketahui pada bahan bacaan II, setelah dilakukan eksperimen berulang mulai dari.000 kali, 5.000 kali, 0.000 kali, 5.000 kali, hingga 0.000 kali akan tampak bahwa nilai frekuensi relatifnya memiliki nilai kecenderungan ke bilangan 0,5 untuk munculnya muka angka (A) pada mata uang logam dan memiliki nilai kecenderungan ke bilangan 0, untuk munculnya hasil miring pada paku payung standar. Selanjutnya dengan pembulatan yang sudah dianggap cukup baik hingga tempat desimal akan diperolah nilai kecenderungan frekuensi relatif munculnya masing-masing hasil adalah 0,5 untuk munculnya muka angka pada mata uang logam dan 0, untuk munculnya hasil miring pada paku payung standar. Dalam bentuk pecahan biasa peluang masing-masing adalah dan. 0 Kedua obyek eksperimen ini (mata uang logam dan paku payung) sengaja diangkat sebagai contoh obyek eksperimen agar kesalahan persepsi selama ini bahwa berbicara masalah peluang selalu dianggap bahwa peluang munculnya peristiwa A dalam ruang sampel S yakni A S adalah P(A) n( A) n( S) selalu benar padahal tidak selalu benar. Rumus nilai peluang tersebut benar jika obyek eksperimennya berdistribusi (tersebar secara) seragam dan tidak benar jika obyek eksperimennya tidak berdistribusi seragam. Perhitungan nilai peluang untuk setiap peristiwa A S selalu benar jika kita gunakan prinsip penjumlahan, yakni peluang munculnya peristiwa A S sama dengan jumlah peluang munculnya masing-masing titik sampel yang terdapat pada peristiwa A. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Sebagai contoh selidiki bahwa pada contoh ini peluang munculnya ruang sampel S adalah A 9 s 00 9 s 00 B s 00 00 s S P(S) P({s}) + P({s}) + P({s}) + P({s}) 9 00 00 00. + 00 + 00 9 + 00 Gambar a Dengan cara yang sama akan diperoleh 58 P(A) 00, 9 P(B) 00, 9 dan P(A B). 00 Lebih lanjut amati bahwa ruang sampel S pada contoh di atas adalah ruang sampel yang tidak berdistribusi seragam. Mengapa? Sebab seperti yang dapat kita lihat ternyata tidak semua titik sampel dalam ruang sampel S berpeluang sama untuk muncul. Kini sebagai pembanding coba amati contoh yang kedua berikut ini. s A s Gambar b B s s S Selidiki bahwa pada contoh yang kedua ini peluang munculnya ruang sampel S adalah P(S) P({s}) + P({s}) + P({s}) + P({s}) + + +. Dengan cara yang sama maka untuk setiap peristiwa A, B S akan diperoleh P(A), P(B), dan P(A B). Amati bahwa ruang sampel S pada contoh yang kedua di atas adalah ruang sampel S yang berdistribusi seragam. Mengapa? Sebab seperti yang dapat kita lihat ternyata semua titik sampel dalam ruang sampel S berpeluang sama untuk muncul. Peluang ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

munculnya masing-masing titik sampel dalam ruang sampel S adalah P({si }) untuk setiap si S. Selidiki pula bahwa untuk perhitungan nilai peluang munculnya peristiwa A dalam uang sampel S yakni A S pada contoh yang kedua ini juga akan berlaku rumus P(A) n( A) n( S). Sementara rumus tersebut tidak berlaku untuk contoh yang pertama. Kini amati bahwa untuk ruang sampel S pada contoh yang kedua ini jika kita gunakan n( A) rumus peluang munculnya peristiwa A S berupa P(A) n( S) untuk setiap peristiwa A S maka nilai peluang munculnya peristiwa A, B S masing-masing adalah: n( A) P(A) n( S), n( B) P(B) n( S). Selidiki bahwa hasil-hasil tersebut ternyata sama nilai peluangnya dengan jika kita gunakan perhitungan menggunakan prinsip penjumlahan. Pembahasan selengkapnya dapat dipelajari pada bagian III. B. Target Kompetensi Target kompetensi yang hendak dicapai dari bahan diklat ini adalah Peserta diklat E- Training Terstruktur dapat menentukan banyaknya semua hasil yang mungkin (kombinatorik) dari suatu eksperimen (percobaan acak sedemikian sehingga si pelaku eksperimen dijamin tidak dapat mengatur hasil eksperimennya) terhadap sejumlah obyek tertentu yang selanjutnya kita sebut obyek eksperimen. Himpunan semua hasil (eksperimen) yang mungkin yang diperoleh dari sejumlah obyek eksperimen yang diberikan (diketahui) didefinisikan sebagai Ruang Sampel dan umumnya dilambangkan menggunakan huruf kapital S. Selanjutnya peserta diklat dapat menentukan banyak angota (banyak titik sampel yang terdapat pada setiap peristiwa yang didefinisikan dalam ruang sampel S) yakni peristiwa A, B S dalam bentuk kata-kata/kalimat, menentukan nilai peluangnya, serta ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 5

mengidentifikasi relasi antarperistiwa dalam ruang sampel S tersebut untuk eksperimen yang berupa:. Pengundian (tidak melibatkan perhitungan permutasi dan kombinasi). Pengambilan Sampel (melibatkan perhitungan permutasi dan kombinasi) Pengundian yang dimaksud adalah eksperimen (percobaan acak) yang melibatkan obyek-obyek seperti misalnya: mata uang logam, dadu, paku payung, kartu gambar yakni kartu-kartu yang salah satu sisinya bergambar dan sisi lainnya kosong (tidak bergambar), dan lain-lain. Sementara pengambilan sampel yang dimaksud adalah pengambilan acak dari sebagian obyek (sampel) yang berasal dari sejumlah obyek yang jumlahnya lebih banyak (populasi). Bedakan antara konsep sampel dengan konsep ruang sampel. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan (populasi), sedangkan ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi dalam suatu eksperimen (percobaan acak/tindakan acak).. Strategi Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan sistem ETraining, di mana peserta harus masuk/login ke sistem Etraining PPPPTK Matematika pada alamat diklatonline.ptkmatematika.org menggunakan user ID dan password yang telah disediakan admin. Peserta mempelajari materi melalui bahan bacaan-bahan bacaan yang disediakan secara mandiri. Selanjutnya, peserta mengikuti forum diskusi untuk mendiskusikan topik-topik sesuai materi yang sedang dijadwalkan maupun berkonsultasi dengan fasilitator. Untuk mengetahui pencapaian kompetensi, peserta diklat mengerjakan tugas dan tes akhir. Keseluruhan strategi pembelajaran dilaksanakan secara daring (online) penuh. Interaksi antara peserta dengan fasilitator dilakukan secara daring (online) dalam forum diskusi maupun fasilitas chatting dan email. 6 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

BAHAN BAAAN I KOMBINATORIK Kombinatorik adalah teknik menghitung banyak anggota ruang Sampel. Yakni banyak cara munculnya hasil-hasil yang mungkin pada suatu eksperimen (percobaan acak). Untuk dapat memahaminya dengan baik perhatikan contoh masalah dan cara penyelesaiannya berikut ini. A. Prinsip Perkalian Masalah Misalkan kita adakan eksperimen (percobaan acak) berupa pengundian sekaligus sebuah paku payung standar (warna putih gilap) dan sebuah dadu. Pertanyaannya adalah ada berapa macam (ada berapa cara) hasil yang mungkin terjadi pada eksperimen tersebut? Penyelesaian Amati bahwa dari masalah yang dikemukakan di atas, obyek eksperimen, cara eksperimen, dan hasil-hasil yang mungkin masing-masing adalah seperti yang digambarkan berikut. Obyek Ekp. I II ara Ekp. diundi sekaligus Keterangan Hasil miring m Hasil terlentang t Kemungkinan cara I m t 6 cara II 5 6 Gambar Hasil-hasil yang mungkin (m, ) s (m, ) s (m, ) s (m, ) s (m, 5) s 5 ( m, 6) s 6 ( t, ) s 7 ( t, ) s 8 ( t, ) s 9 ( t, ) s 0 ( t, 5) s 5 6 ( t, 6) s ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 7 S n(s)

Berdasarkan kerangka penyelesaian yang digambarkan di atas dapat kita lihat bahwa obyek eksperimen I adalah sebuah paku payung sementara obyek eksperimen II adalah sebuah dadu. ara eksperimennya adalah diundi sekaligus. Sedangkan hasilhasil yang mungkin berupa pasangan berurutan (m, ), (m, ), (m, ), dan seterusnya hingga (t, 6). Atau jika ditulis dalam bentuk lambang titik-titik sampel semuanya ada. Keduabelas titik sampel yang dimaksud adalah s, s, s,..., s. Sehingga ruang sampel S dari eksperimen di atas adalah: S {(m, ), (m, ), (m, ),, (t, 6)} atau S { s, s, s,., s}. Maka n(s). Kini pertanyaan selanjutnya adalah apa kira-kira hubungan antara n(s) dengan banyaknya hasil yang mungkin untuk obyek eksperimen I yakni n(i) dan banyaknya hasil yang mungkin untuk obyek eksperimen II yakni n(ii) 6? Amati bahwa setelah dicermati secara seksama ternyata n(s) 6 n(i) n(ii). Dengan demikian, n(s) merupakan hasil perkalian antara banyaknya cara munculnya hasil yang mungkin pada obyek eksperimen I dengan banyaknya cara munculnya hasil yang mungkin pada obyek eksperimen II, yakni n(s) 6 n n. Kini bagaimana jika obyek eksperimennya sebanyak k., yakni obyek eksperimen I, II, III, dan seterusnya hingga K. Misalkan masing-masing obyek dapat terjadi dalam n cara, n cara, n cara, dan seterusnya hingga nk cara. Berapakah banyak anggota ruang sampel S jika kesemua obyek eksperimen itu diundi sekaligus? Apakah kita sepakat jika kesemua obyek eksperimen itu diundi sekaligus maka ruang sampel S akan memuat titik sampel sebanyak n(s) n n n nk Jika kita sepakat dengan dugaan di atas dari mana kita dapat menyimpulkannya? Apakah kita menyimpulkannya berdasarkan pola atau dari kerangka berpikir lain yang mungkin dalam bentuk gambar atau bentuk apa yang mungkin. 8 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Perlu diingat bahwa jika kita dapat menyampaikannya dalam bentuk gambar, menurut Bruner (Jerome Bruner, 95...) peserta didik akan dapat menangkapnya secara jelas dan akan mampu mengembangkan pengetahuannya jauh melebihi dari apa yang pernah mereka terima dari gurunya. Banyak anggota S seperti yang ditunjukkan pada petak di atas selanjutnya dikenal sebagai prinsip perkalian. Gambaran lebih lanjut seperti berikut. Kemungkinan O k Hasil yg mungkin s Obyek Eksperimen O I n O II O III n n cara cara cara O k n k cara ara Eksp Diundi sekaligus Ruang sampel S dengan banyak titik sampel: n(s) n n n n k. n cara O n cara Gambar O n k cara s s S s n n n n k Dari kerangka berpikir yang digambarkan di atas kemungkinan terjadinya obyek eksp O, O, O,... dan seterusnya hingga obyek eksperimen Ok masing-masing dapat terjadi dalam n cara, n cara,..., dan seterusnya hingga nk cara. Maka secara nalar hasil-hasil eksperimen yang mungkin terjadi adalah sebanyak n n n nk cara. Yakni dari titik-titik sampel s, s, s,..., hingga sn n n nk. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 9

B. ontoh Terapan Prinsip Perkalian Masalah Misalkan dari himpunan {0,,, } akan dibuat bilangan (tiga) angka antara 00 dan 0. Pertanyaannya adalah Ada berapa cara (ada berapa hasil yang mungkin) untuk membentuk bilangan (tiga) angka antara 00 dan 0 pada eksperimen ini? Penyelesaian. Dengan penalaran Lengkap Selidiki dari masalah yang diketahui bahwa Obyek eksperimennya adalah himpunan berupa {0,,, }. ara ekperimennya adalah Ada berapa cara (ada berapa hasil yang mungkin) bilangan (tiga) angka yang dapat dibentuk antara 00 dan 0 pada eksperimen ini? Jawab Untuk memperjelas pemahaman gambaran penyelesaiannya adalah seperti berikut. Bilangan ratusan yang mungkin dari bilangan (tiga) yang dapat dibentuk antara 00 dan 0 yaitu (00 < x < 0), yakni x berupa bilangan tiga angka antara 00 dan 0 adalah: o Ratusannya yang mungkin dari himpunan {0,,, } untuk bilangan tiga angka antara 00 dan 0 adalah,, dan sebab 0 tidak mungkin menempati tempat ratusan..mengapa? o Bilangan puluhan yang mungkin untuk menaempati tempat puluhan jika ratusannya dari himpunan {0,,, } adalah semua elemen dari bilangan 0,,,. Sehingga untuk ratusan puluhan yang mungkin adalah,,. Yakni semua elemen dari {0,,, } yaitu bilangan 0,,,. Khusus untuk ratusan karena harus memenuhi syarat bilangan x dengan 00 < x < 0 adalah,, dan. Maka bilangan puluhan yang mungkin jika ratusan untuk menempati tempat puluhan adalah,, dan, Sementara untuk ratusan, bilangan puluhan yang mungkin untuk memenuhi tempat puluhan adalah semua bilangan yang 0 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

disediakan. Yakni bilangan 0,,, dan. Sedangkan untuk ratusan, bilangan puluhan yang mungkin agar memenuhi syarat 00 < x < 0 adalah 0 dan. o Satuan yang mungkin jika ratusannya dari bilangan (tiga) angka x yang memenuhi syarat 00 < x < 0 adalah puluhannya 0 dan. Semenrata bilangan satuannya agar memenuhi sayarat 00 < x < 0 adalah semua bilangan 0,,, dan.. Sehingga gambaran penalaran selengkapnya adalah seperti berikut. Hasil-hasil yang mungkin Obyek Eksp {0,,, } ara Eksperimen Dibuat bilangan angka yang angka-angkanya antara00 dan 0. Gambar cara cara cara I Rat cara cara cara II Pul 0 0 cara cara cara III Sat 0 0 (0) s 6 () s 7 () s 8 cara () s 9 cara ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 0 0 0 0 (0) s (0) s (0) s (0) s () s 5 () s 6 () s 7 (0) s () s () s () s 5 (00) s 6 (0) s 7 (0) s 8 (0) s 9 (0) s 8 () s 9 () s 0 () s S n(s) 9

. Dengan ara Singkat Karena dari himpunan {0,,, } akan dibuat bilangan (tiga) angka antara 00 dan 0 yakni bilangan cacah x yang memenuhi syarat 00 < x < 0 adalah seperti berikut. o Bilangan yang mungkin untuk menempati tempat ratusan adalah bilangan,, dan. Dalam hal ini tidak mungkin 0 menempati tempat ratusan. Mengapa? Sebab hasil seperti 0 bilangan sesungguhnya adalah. Sehingga bilangan yang mungkin untuk menempati tempat ratusan sebanyak cara. Artinya n(ratusan). o Bilangan yang mungkin untuk menempati tempat puluhan adalah 0,, dan untuk ratusan dan, serta 0, untuk ratusan. Sehingga n(puluhan). o Bilangan yang mungkin untuk menempati tempat satuan jika ratusannya dan puluhannya 0 adalah,, dan ; jika ratusannya dan puluhannya,, adalah 0,,,. Sedangkan jika ratusannya, semua puluhan dan semua satuan mungkin, yaitu 0,,, dan. Sementara jika ratusannya, puluhannya 0, bilangan satuan yang mungkin adalah 0,,,. Sehingga n(satuan). o Banyak anggota ruang sampel S adalah n(s) Jumlah dari n(ratusan) n(puluhan) n(satuan) ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + + 6 + 8 9. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

BAHAN BAAAN II KOMBINATORIK DAN PELUANG PADA PENGUNDIAN A. Konsep Peluang dan Frekuensi Harapan Masalah (Konsep Peluang) Apa yang akan terjadi bila kita undi sekeping mata uang logam sebanyak 0.000 kali dan apa yang akan terjadi jika kita undi sebuah paku payung standar (warna putih gilap) sebanyak 0.000 kali? Penyelesaian Banyaknya Eksp. (n) Tabel a Frek. Muncul muka A (angka ) (m) Frek. Rel. hasilnya m fr m n Banyaknya Eksp. (n) Tabel b Frek. Muncul hasil miring (m) Frek. Rel. hasilnya m fr m n 0 00.000 5.000 0.000 5.000 0.000 8 6 7 550 5098 769 0.08 0,8000 0,600 0,70 0,500 0,5098 0,5079 0,509 000 5.000 0.000 5.000 0.000 577 57 68 6 0,0 0,5 0,57 0, 0,07 (Sumber: Anton :98,79. Applied Finite Mathematics). (Sumber: Eksperimen Pribadi, 00). Untuk diketahui bahwa hasil eksperimen yang pernah dilakukan oleh seseorang (Anton, 98:79) dan eksperimen pribadi oleh penulis di tahun 00 diperoleh hasilhasil seperti berikut. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Dari kedua obyek eksperimen (percobaan acak) seperti yang diperlihatkan pada tabel di atas tampak bahwa semakin banyak eksperimen dilakukan maka frekuensi realtif munculnya muka angka (A) pada mata uang logam nilai frekuensi relatifnya akan semakin mendekati nilai 0,5000 sementara untuk eksperimen yang sama terhadap paku payung (fines) diperoleh hasil bahwa nilai frekuensi relatifnya akan semakin mendekati nilai 0,00. Perhatikan bahwa dalam (satu) tempat desimal maka nilai frekuensi relatif munculnya muka angka (A) pada sekeping mata uang logam dan munculnya hasil miring (m) pada paku payung jika eksperimen dilakukan sampai dengan tak hingga kali masing-masing adalah seperti berikut. fr (A) 0,5 dan fr ({m}). 0 Peluang munculnya suatu hasil eksperimen didefinisikan sebagai nilai frekuensi relatif munculnya hasil itu jika eksperimen yang dilakukannya diulang-ulang sampai dengan tak hingga kali. Oleh sebab itu maka selanjutnya dikatakan bahwa: Peluang munculnya muka angka A pada mata uang logam adalah: P(A) lim n f r ( A) dan Peluang munculnya hasil miring paku payung adalah: P({m}) lim f r ({ m}). 0 n Untuk Sekeping Mata Uang Logam Untuk Sebuah Paku Payung Peluang Muncul Muka Angka (A) P(A) Peluang Muncul Muka Gambar (G) P(G) Peluang Miring P({m}) 0 Peluang Terlentang P({t}) 0 0 7 Gambar 5 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Selanjutnya karena hasil eksperimen yang mungkin untuk mata uang logam hanyalah muka angka A atau muka gambar G sementara untuk paku payumg hanyalah hasil miring m, atau terlentang t maka atatan Obyek-obyek eksperimen yang menghasilkan nilai peluang yang sama jika diundi disebut obyek-obyek eksperimen yang seimbang (homogin) sementara obyek-obyek eksperimen yang menghasilkan nilai peluang yang tidak sama jika diundi disebut obyek-obyek eksperimen yang tak seimbang (non-homogin). Pada contoh di atas mata uang logam termasuk obyek eksperimen yang seimbang sementara paku payung termasuk obyek eksperimen yang tak seimbang. Hasil Berdiri {b} Mungkinkah? Gambar 6 Kini misalkan ada pertanyaan berapakah peluang munculnya hasil berdiri {b} jika sebuah paku payung standar diundi dengan cara melambungkannya ke udara dan membiarkannya jatuh di laintai bersemen? Jika pada suatu eksperimen (percobaan acak) suatu peristiwa A pasti terjadi maka peristiwa itu disebut sebagai suatu kepastian. Sementara itu jika pada suatu eksperimen suatu peristiwa A tak mungkin terjadi maka peristiwa itu disebut sebagai suatu kemustahilan. Kini kita sudah dapat mengidentifikasi manakah diantara obyek-obyek eksperimen berikut ini yang merupakan obyek eksperimen setimbang dan manakah diantara obyek-obyek eksperimen berikut ini yang merupakan obyek eksperimen tak setimbang. Setimbang berarti jika obyek eksperimen itu diundi maka masing-masing hasil yang mungkin berpeluang sama untuk muncul. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 5

Obyek Setimbang Obyek Tak Setimbang Obyek Setimbang muka A (angka) muka G (gambar) terlentang (t) miring (m) (a) (b) (c) Gambar 7 Masalah (Konsep Frekuensi Harapan) Dari nilai-nilai peluang munculnya hasil-hasil yang mungkin pada sekeping mata uang logam dan sebuah paku payung (fines) jika diadakan pengundian kepada masingmasing obyek eksperimen itu bagaimana frekuensi harapan munculnya hasil yang mungkin jika pengundian dilakukan hingga 00.000 kali? Penyelesaian Jika pengundian dilakukan hingga 00.000 kali maka frekuensi harapan (fh) munculnya: Muka Angka fh (A) 00.000 P(A) 00.000 Muka Gambar fh (A) 00.000 P(G) 00.000 50.000 kali. 50.000 kali. Hasil Miring fr (A) 00.000 P({m}) 00.000 0 Hasil Terlentang fr (A) 00.000 P({t}) 00.000 0 7 0.000 kali. 70.000 kali. Jadi jika pengundian atas sekeping mata uang logam dilakukan sebanyak 00.000 kali maka frekuensi harapan munculnya muka angka adalah sebanyak 50.000 kali dan frekuensi harapan munculnya muka gambar juga sebanyak 50.000 kali. Sementara untuk sebuah paku payung jika pengundian dilakukan sebanyak 00.000 kali maka 6 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

frekuensi harapan munculnya hasil miring sebanyak 0.000 kali dan hasil terlentang sebanyak 70.000 kali. atatan Frekuensi harapan (fh) munculnya banyak kali hasil A yang diharapkan jika eksperimen (percobaan acak) dilakukan sebanyak n kali didefinisikan sebagai fh (A) n P(A). B. Ruang Sampel, Titik Sampel, Peristiwa, dan Relasi Antarperistiwa Masalah (Konsep Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Peristiwa) Obyek Ekp. I Penyelesaian ara Ekp. diundi sekaligus II Gambar 8? Misalkan (dua) keping mata uang logam diundi sekaligus. Masalah yang ditanyakan adalah: (a) Hasil-hasil apa saja yang mungkin terjadi pada eksperimen tersebut? (b) Tentukan ruang sampel, titik-titik sampel, dan peristiwa A yang didefinisikan sebagai peristiwa munculnya muka gambar G tepat sebanyak kali, serta peristiwa B didefinisikan sebagai peristiwa munculnya muka gambar G tepat sebanyak kali. Gambarkan kesemuanya itu dalam bentuk diagram pohon dan kemudian dalam bentuk diagram Venn. a. Dalam Bentuk Diagram Pohon Dalam bentuk diagram pohon gambaran selengkapnya dari eksperimen (percobaan acak) tersebut adalah seperti berikut. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 7

Obyek Ekp. I II ara Ekp. diundi sekaligus Kemungkinan II I A A G A G G Hasil-hasil Yang Mungkin (A,A) s (A,G) s (G,A) s (G,G) s A S B Gambar 9 Berdasarkan peragaan gambar 9 di atas maka: Ruang sampelnya adalah S {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)} atau S {s, s, s, s}. Hasil-hasil yang mungkin seperti s, s, s, s masing-masing disebut titik sampel, dan himpunan bagian dari ruang sampel disebut sebagai periistiwa/kejadian dalam rauang sampel S. Pada contoh ini A peristiwa munculnya muka gambar G tepat sebanyak kali {s, s}, dan B peristiwa munculnya muka gambar G tepat sebanyak kali {s} masing-masing disebut peristiwa/kejadian dalam ruang sampel S. Peristiwa B dalam S yang tepat memiliki titik sampel disebut sebagai peristiwa elementer atau peristiwa sederhana. Sementara peristiwa A yang memiliki lebih dari titik sampel disebut sebagai peristiwa majemuk. b. Dalam Bentuk Diagram Venn Dalam bentuk diagram Venn kerangka pemikirannya adalah seperti berikut. s A s s s Gambar 9.b B S S Ruang sampel hasil eksperimen. s, s, s, dan s adalah titik-titik sampel dalam ruang sampel S. A, B S masing-masing disebut peristiwa dalam ruang sampel S. 8 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Peristiwa A yang memiliki lebih dari titik sampel disebut peristiwa majemuk dan peristiwa B yang memiliki tepat titik sampel disebut peristiwa sederhana (peristiwa elementer/ elementary event). A. Peluang Pada Pengundian Masalah Obyek Ekp. I II ara Ekp. diundi sekaligus Gambar 0 Dua buah paku payung standar (warna putih gilap) diundi sekaligus. Jika A adalah peristiwa munculnya hasil kembar dan B adalah peristiwa munculnya hasil terlentang minimal sebanyak kali. Pertanyaannya adalah: a. Gambarkan hasil-hasil eksperimen yang mungkin terjadi dalam bentuk diagram pohon (termasuk ruang sampel S dan peristiwa A dalam S yakni A S) b. Gambarkan hasil-hasil eksperimenya dalam bentuk diagram Venn. c. Tentukan P(A) yakni peluang munculnya peristiwa A. d. Tentukan P(B) yakni peluang munculnya peristiwa B. e. Tentukan relasi antara peristiwa A dan B. Penyelesaian a. Dengan Penalaran Lengkap Pertama kita gambar kerangka pemikiran berkenaan dengan hasil-hasil yang mungkin: ruang sampel S, peristiwa A dan B, serta teknik perhitungan nilai-nilai peluangnya. Gambaran selengkapnya seperti berikut. Obyek Ekp. I ara Ekp. diundi sekaligus II Keterangan Hasil miring m Hasil terlentang t 0 0 7 I m t 0 0 7 0 0 7 II m t m t Hasil-hasil yang mungkin P({m}) 0, (m,m) s (m, t) s (t, m) s (t, t) s P({t}) 0 7 9 P({(m,m)}) 0 0 00 A P({(m, t)}) 0 0 7 00 S P({(t, m)}) 0 7 0 00 B P({(t, t)}) 9 0 7 0 7 00 + Total 00 00 Gambar 0.a ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 9

Dari peragaan gambar di atas akan tampak dengan jelas ruang sampel S pada eksperimen itu, peristiwa A, peristiwa B, dan perhitungan nilai peluang masingmasing. Jika A adalah peristiwa munculnya hasil kembar maka A {(m, m), (t, t)} {s, s} sehingga P(A) ({s, s}) P({s}) + P({s}) 9 9 58 00 + 00 00 0,58. Jika ruang sampel dan peristiwa A, B S di atas kita gambarkan dalam bentuk diagram Venn maka gambaran kerangka pemikiran berikut. selengkapnya adalah seperti A 9 s 00 9 s 00 B Gambar 0.b s 00 00 s S P(A) P({s}) + P({s}) 9 00 9 + 00 58 00 0,58. P(B) P({s}) + P({s}) + P({s}) 9 00 + 00 9 00 0,9. + 00 Jadi peluang munculnya peristiwa/kejadian A dan B dalam ruang sampel S yakni A, B S masing-masing adalah P(A) 0,58 dan P(B) 0,9. b. Dengan ara Singkat Jika A adalah peristiwa/kejadian munculnya hasil kembar pada kedua paku payung, maka A {(m, m), (t, t)}. Sehingga P(A) P({(m, m)}) + P({(t, t)}) P({(m)}) P({(m)}) + P({(m)}) P({(m)}) 0 0 + 0 7 0 7 9 00 9 + 00 58 00 0,58. 0 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Jika B adalah peristiwa/kejadian munculnya hasil terlentang minimal kali maka berarti peristiwa B {muncul t satu kali atau muncul t dua kali} {(m, t), (t, m), (t, t)} {s, s, s}. Maka P(B) P({(m, t)}) + P({(t, m)}) + P({(t, t)}) P({m}) P({t}) + P({t}) P({m)) + P({t}) P({t}) 0 0 7 + 0 7 0 + 0 7 0 7 00 + 00 9 + 00 9 00 0,9. 9 Jadi peluang munculnya peristiwa B S adalah P(B) 00 0,9. 58 Selidiki bahwa P(A) 00, P(B) 9 00, dan P( A B ) 9 00. Karena P( A B) 00 9 00 58 9. Maka berarti P( A B ) P(A) P(B). Sehingga A 00 dan B adalah dua peristiwa tak bebas. Untuk lebih jelasnya lihat relasi antar peristiwa yang digambarkan dalam bentuk diagram Venn berikut ini. Masalah Obyek Ekp. I II ara Ekp. diundi sekaligus Gambar Dua keping mata uang logam diundi sekaligus. Jika A adalah peristiwa munculnya muka angka pada mata uang logam I dan B adalah peristiwa munculnya muka gambar pada mata uang logam II. Pertanyaannya adalah: a. Gambarkan hasil-hasil eksperimen yang mungkin terjadi dalam bentuk diagram pohon (termasuk ruang sampel S dan peristiwa A dan peristiwa B dalam S yakni A, B S) b. Gambarkan hasil-hasil eksperimen tersebut dalam bentuk diagram Venn. c. Tentukan P(A) dan P(B) yakni peluang munculnya masing-masing dari peristiwa A dan peristiwa B d. Tentukan relasi antara peristiwa A dan B. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Penyelesaian a. Dengan Penalaran Lengkap Pertama kita gambar kerangka pemikiran berkenaan dengan hasil-hasil yang mungkin: ruang sampel S, peristiwa A dan B, serta teknik perhitungan nilai-nilai peluangnya. Gambaran selengkapnya seperti berikut. Obyek Ekp. I II ara Ekp. diundi sekaligus Hasil yang Mungkin Untuk Mata Uang Logam Ke I A G II A G A G Total P(S) Gambar.a Hasil-hasil Yang Mungkin (A,A) s (A,G) s (G,A) s (G,G) s B A P(A) S P(B) Dari peragaan gambar di atas akan tampak dengan jelas ruang sampel S pada eksperimen itu, peristiwa A, peristiwa B, dan perhitungan nilai peluang masingmasing. Jika A adalah peristiwa munculnya muka angka pada mata uang logam I, maka A {(A, A), (A, G) } {s, s} sehingga P(A) ({s, s}) P({s}) + P({s}) + +. Jika ruang sampel S dan peristiwa A, B S di atas kita gambarkan dalam sebuah bentuk diagram Venn maka gambaran kerangka pemikiran seperti berikut. selengkapnya adalah ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

A s P(A) P({s}) + P({s}) + P(B) P({s}) + P({s}) +.. Gambar.b Jadi peluang munculnya peristiwa/kejadian A dan B dalam ruang sampel S yakni A, B S masing-masing adalah P(A) dan P(B). peristiwa (A B) adalah P(A B) P({s}) s s. Sementara peluang munculnya b. Dengan ara Singkat Jika A adalah peristiwa/kejadian munculnya muka angka pada mata uang logam I, dan B adalah peristiwa munculnya muka gambar G pada mata uang logam II, maka masing-masing peristiwa yang dimaksud adalah: B s S A {s, s} dan B {s, s}. Sehingga A B {s}. Selidiki dari diagram Venn (Gambar.b) maupun dari diagram pohon (Gambar.a) bahwa P(A B) P({s}). Kini kita selidiki apakah P(A B) P(A) P(B).. Karena P (A B) P(A) P(B) maka berarti A dan B adalah dua peristiwa bebas. Untuk lebih jelasnya lihat relasi antar peristiwa yang digambarkan dalam bentuk diagram Venn berikut ini. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

. Relasi Antar Peristiwa Misalkan ruang sampel S berdistribusi seragam (S homogin) yakni masing-masing titik sampel dalam S berpeluang sama untuk muncul. A, B S. Relasi antara peristiwa A dan B dalam ruang ruang sampel S digambarkan seperti berikut. a. S Dalam ruang sampel S (S homogin) A dan B adalah dua peristiwa lepas. A B Gambar.a A B dan A B S b. S A dan B adalah dua peristiwa komplemen. A bukan B atau B bukan A, ditulis A B B A c P(A c ) P(A) atau P (A') P(A) untuk A ' A c. Gambar.b 7 5 c. P(A) S, P(B), P(A B). 0 0 0 A B Gambar.c Ternyata P(A B) P(A) P(B), maka A dan B adalah dua peristiwa tak bebas. 7 5 d. A S P(A), P(B), P(A B). 0 0 0 Gambar.d B Ternyata P(A B) P(A) P(B), maka A dan B adalah dua peristiwa bebas. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Latihan. Sekeping mata uang logam dan (dua) buah paku payung diundi sekaligus. Misalkan S adalah ruang sampel pada eksperimen itu. Obyek Eksp ara Eksp diundi sekaligus S? I II III Gambar Pertanyaannya adalah: (a) Gambarkan diagram pohon ruang sampel S, titik sampel s, s, s,... dan seterusnya dalam S, serta peristiwa-peristiwa A, B dan A B dalam S jika A adalah peristiwa munculnya muka gambar G pada mata uang logam dan munculnya hasil kembar pada paku payung. Sementara B adalah peristiwa munculnya hasil miring m pada paku payung sebanyak kali. Tentukan peristiwa A, B, dan A B dalam bentuk himpunan. (b) Gambarkan ruang sampel S, titik-titik sampel s, s, s,... dan seterusnya, serta peristiwa-pristiwa A dan B dalam sebuah diagram Venn. (c) Apakah A dan B merupakan peristiwa lepas, bebas, tak bebas, atau komplemen?. Ada berapa cara hasil yang mungkin terjadi jika keping mata uang logam, buah dadu, dan buah paku payung diundi sekaligus. Kemukakan alasan dan penalarannya ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 5

. Tiga buah dadu diundi sekaligus. Misalkan S adalah ruang sampel pada eksperimen itu. Obyek Eksp ara Eksp diundi sekaligus? I II III Gambar 8 Pertanyaannya adalah: (a) Tentukan n(s) yakni banyak anggota ruang sampel S. Jelaskan. Apakah ruang sampel S berdistribusi seragam? Yakni masing-masing titik sampelnya berpeluang sama untuk muncul. Kemukakan alasannya. (b) Jika A, B,, dan D masing-masing adalah peristiwa munculnya muka sebanyak 0 kali, kali, kali, dan kali. Tentukan n(a), n(b), n(), dan n(d) yakni banyak anggota titik sampel dari masing-masing peristiwa dalam ruang sampel S. (c) Kemukakan relasi diantara peristiwa A, B,, dan D apakah saling lepas atau saling partisi dalam ruang sampel S. Kemukakan alasannya.. Tiga keping mata uang logam (I, II, dan III) diundi sekaligus. Misalkan S adalah ruang sampel pada eksperimen itu. A, B, dan adalah peristiwa-peristiwa dalam S dengan: A peristiwa munculnya muka gambar pada mata uang ke II atau ke III B peristiwa munculnya muka angka pada mata uang ke I atau ke II Tentukan relasi antara peristiwa A dan B. 5. Sekeping mata uang logam diundi sebanyak 00 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya: a. Muka angka dalam pengundian itu. b. Muka gambar dalam pengundian itu. 6. Sebuah paku payung diundi sebanyak 000 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya: 6 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

a. Hasil miring dalam pengundian itu. b. Hasil terlentang dalam pengundian itu. 7. Sebuah dadu dilambungkan sebanyak 00 kali. Tentukam frekuensi harapan munculnya: a. Mata dadu genap dalam pengundian itu. b. Mata dadu prima dalam pengundian itu. c. Mata dadu genap dan mata dadu prima dalam pengundian itu. 8. Tiga lembar kartu bergambar diundi sekaligus dengan cara melemparkannya ke udara dan membiarkannya jatuh di tanah. Pertanyaannya adalah: a. Jika S adalah ruang sampel dari eksperimen itu, tentukan n(s)... yakni banyak anggota S dalam eksperimen itu. b. Jika A S adalah peristiwa munculnya muka gambar sebanyak kali, tentukan peluang munculnya peristiwa A. c. Jika B S adalah peristiwa munculnya muka gambar sebanyak kali, tentukan peluang munculnya peristiwa B. d. Jika S adalah peristiwa tak satupun kartu gambar muncul dalam eksperimen itu, tentukan peluang munculnya peristiwa. e. Tentukan relasi antara peristiwa A, B, dan. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 7

BAHAN BAAAN III KOMBINATORIK DAN PELUANG PADA PENGAMBILAN SAMPEL A. Notasi Faktorial Masalah Misalkan pada sebuah lomba tebak tepat yang diikuti oleh regu yakni regu A, regu B, dan regu. Misalkan pada lomba ini disediakan hadiah (hadiah I, II, dan III). Pertanyaannya adalah ada berapa cara hadiah-hadiah itu dapat diberikan pada para pemenang? Penyelesaian Misalkan obyek eksperimen O {A, B, } adalah himpunan (tiga) regu peserta tebak tepat. Karena pada eksperimen ini pada umumnya diberikan hadiah I, II, dan III yang tidak sama nilai rupiahnya maka berarti urutan pemenang memiliki makna yakni hadiah I lebih besar dari hadiah II, hadiah II lebih besar dari hadiah III, dan seterusnya (bila regu dan hadiahnya lebih banyak). Sehingga gambaran penyelesaiannya adalah seperti berikut. Obyek Eksp ara Eksp Bertanding untuk memperebutkan O {A, B, } hadiah I, II, dan III Maka Ruang sampelnya S {s, s,, s 6 }. Banyaknya cara n(s) 6. n(s) 6! Urutan Gambar 9 8 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika Hasil-hasil II III yang mungkin I B (A,B,) s A B (A,,B) s B cara cara A A B cara A B A (B,A,) s (B,,A) s (,A,B) s 5 (,B,A) s 6 S

Perhatikan bahwa berdasarkan peragaan gambar di atas maka hasil-hasil yang mungkin adalah (A,B,), (A,,B), (B,A,),, (,B, A) atau s, s, s, s, s5, dan s6. Maka ruang sampelnya adalah S dengan banyak anggotanya n(s) 6. Perhatikan pula bahwa n(s) 6 berasal dari hasil kali. Bentuk perkalian itu selanjutnya didefinisikan sebagai! (baca faktorial). Yakni:!. Dengan melihat penalaran seperti yang dikemukakan di atas maka untuk setiap bilangan cacah n maka n! n(n )(n )(n ). Lebih lanjut didefinisikan (disepakati) bahwa 0!. B. Permutasi Masalah Misalkan pada suatu lomba tebak tepat yang diikuti oleh regu (regu A, regu B, dan regu ) hanya menyediakan macam hadiah saja yakni hadiah I dan hadiah II. Pertanyaannya adalah ada berapa cara hadiah-hadiah itu dapat diberikan kepada para pemenang? Penyelesaian Misalkan obyek eksperimen O {A, B, } adalah himpunan regu peserta tebak tepat. Karena pada eksperimen ini hanya menyediakan hadiah maka gambaran penyelesaiannya adalah seperti berikut. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 9

Obyek Eksp O {A, B, } ara Eksp Bertanding untuk memperebutkan hadiah I dan II Urutan pemenang yang mungkin I A B A Hasil-hasil yang mungkin II B.. (A,B) s.. (A,) s.. (B,A) s.. (B,) s S Maka Ruang sampelnya S {s, s,, s 6 }. Banyaknya cara n(s) 6. cara cara A B.. (,A) s 5.. (,B) s 6 Gambar 0 Dari gambaran kerangka berpikir di atas maka ada 6 cara hadiah I dan II dapat diberikan kepada para pemenang. Sehingga banyak anggota ruang sampelnya adalah n(s) 6. Ruang sampel S yang dimaksud adalah S {(A, B), (A,), (B, A), (B,), (, A), (, B) } { s, s, s,, s6}. Perhatikan bahwa n(s) 6 tidak lain berasal dari cara dan cara. Yakni: n(s) 6!!.! ( )! Amati bahwa susunan elemen hasil (pemenang lomba) seperti (A, B) (B, A) sebab (A, B) artinya juara I adalah regu A dan juara keduanya adalah regu B. Sementara susunan elemen hasil seperti (B, A) artinya B juara I dan A juara II. Karena (A, B) (B, A) maka berarti susunan urutan mempunyai makna. Jika susunan urutan eleman-elemennya mempunyai makna maka susunan elemanelemen itu selanjutnya disebut sebagai eleman-elemen permutasi. Sehingga n(s) 6 artinya banyaknya permutasi hadiah dari peserta (regu) adalah S dengan 0 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

n(s) dari peaerta P hadiah P dari P!. Yakni n(s) ( )! P!. ( )! Selidiki jika banyaknya peserta n dan banyaknya hadiah yang disediakan r (tentu r n) maka akan selalu benar bahwa banyak anggota ruang sampel S adalah n(s) dengan n(s) n P r. atatan n P r n!. ( n r)! n P r artinya banyaknya permutasi (susunan urutan punya makna/diperhatikan) dari pasangan berurutan r obyek yang berasal dari obyek eksperimen sebanyak n adalah. Kombinasi n!. ( n r)! Masalah Misalkan dari bersaudara Ali (A), Budi (B), ahya (), dan Doni (D) diundang orang wakilnya untuk rapat keluarga. Pertanyaanya adalah ada berapa cara undangan itu dapat dipenuhi? Bagaimana pula jika yang diundang adalah orang dari bersaudara itu? Penyelesaian Dari masalah yang dikemukakan di atas maka obyek eksperimennya adalah O {A, B,, D} sedangkan eksperimennya adalah mengundang hadir dalam rapat keluarga sebanyak orang wakilnya. Bagaimana bila eksperimennya diganti dengan mengundang hadir dalam rapat keluarga sebanyak orang wakilnya. Ruang sampel dari masing-masing eksperimen itu adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi pada eksperimen itu. Penalaran selengkapnya adalah seperti berikut. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Tabel No.. Obyek Eksperimen O {A, B,, D} ara Eksperimen Mengundang orang wakilnya untuk rapat keluarga Hasil-hasil yang Mungkin (Hadir) (A,B) s... baca A dan B s. (A,) s (A,D) s (B,) s (B,D) s5 n(s) 6. O {A, B,, D} Mengundang orang wakilnya untuk rapat keluarga (,D) s6 (A,B,) s (A,B,D) s (A,,D) s (B,,D) s n(s) Perhatikan bahwa rangkaian hasil-hasil eksperimen yang mungkin terjadi seperti di atas selanjutnya disebut elemen-elemen kombinasi sebab elemen hasil seperti (A,B) dan (B,A) hanya diwakili oleh (A,B) saja? Mengapa? Sebab (A,B) artinya yang hadir adalah A dan B. Sedangkan (B,A) artinya yang hadir adalah B dan A. Karena yang hadir adalah A dan B sama dengan yang hadir adalah B dan A. Maka susunan hasil eksperimen seperti (A,B) (B,A). Karena susunan hasil seperti (A,B) (B,A) maka secara lebih tepat dapat diganti dengan {A,B} sebab jelas bahwa penulisan himpunan tidak memungkinkan adanya pengulangan elemen dan susunan elemen-elemennya tidak diperhatikan. Yakni {A,B} {B,A}. Hal yang sama {A,B,} {B,,A} {,A,B} dan lain-lain sebab sama-sama berarti bahwa yang hadir adalah si A, si B, dan si. Oleh sebab itu penulisan elemenelemen kombinasi akan lebih tepat jika ditulis dalam bentuk himpunan bukan dalam bentuk pasangan berurutan. Dalam bentuk himpunan, banyaknya hasil yang mungkin jika bersaudara {A, B,, D} diundang orang wakilnya untuk rapat keluarga maka Kini dalam bantuk himpunan ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

bagian banyaknya hasil yang mungkin adalah sama dengan banyaknya kombinasi elemen dari elemen yang tersedia dilambangkan dengan atau (,) atau atau. lanjut: Maka 6 dan. Penurunan rumus lebih Untuk (Kombinasi dari ). Macam Kombinasi s {A,B} s {A,} s {A,D} s {B,} s5 {B,D} s6 {,D} Tabel Jika Elemen-elemen Kombinasi itu dipermutasikan (A, B), (B, A) (A, ), (, A) (A, D), (D, A) (B, ), (, B) (B, D), (D, B) (, D), (D, ) Banyaknya Permutasi 6 Total elemen P 6! faktor!!!!!! Untuk (Kombinasi dari ) Macam Kombinasi s {A,B,} s {A,B,D} s {A,,D} s {B,,D} Tabel 5 Jika Elemen-elemen Kombinasi itu Dipermutasikan (A,B,), (A,,B), (B, A,), (B,,A), (, A, B), (, B, A) (A,B,D), (A,D,B), (B, A,D), (B, D,A), (D, A, B), (D, B, A) (A,,D), (A,D,), (, A,D), (, D,A), (D, A, ), (D,, A) (B,,D), (B,D,), (, B,D), (,D, B), (D, B, ), (D,, B) Banyaknya Permutasi Total P! faktor!!!! ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Perhatikan bahwa pola yang dapat diamati adalah: P 6!! P!! Dengan penalaran yang sama maka secara umum akan berlaku bahwa: P n r n r! atau r n n Pr r r! n! ( n r)! atau r! n r n! ( n r)! r! ontoh Pehitungan 0 Hitunglah: a.... Jawab 0 b.... 7 a. Karena selisih antara dan 0 relatif jauh, maka rumus yang lebih praktis 0 digunakan adalah P 0 turun satu-satu sebanyak faktor dibagi faktorial. Yakni: n 0 n Pr 0 0(0 )(0 ) 0 9 8 r sehingga P 0. r!! b. Karena 7 dan 0 berselisih relatif dekat, maka rumus yang lebih praktis n! digunakan adalah n r, sehingga ( n r)! r! 0! 0! 0 9 8 7! (0 7)! 7!! 7! 6 7! 0 7 0. Suatu hal penting yang harus/perlu diketahui dan harus selau diingat adalah banyaknya kombinasi bersesuaian dengan bilangan-bilangan pada segitiga Pascal. Yakni: faktor faktor ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

Segitiga Pascal 6 5 0 0 5 (a) 0 5 0 0 5 Kombinasi 0 0 5 0 0 (b) 5 5 5 5 Gambar Dengan hafal 5 hingga 6 baris segitiga Pascal di atas maka kita akan dapat menuliskan nilai-nilai banyaknya kombinasi secara lebih cepat. D. Terapan Dalam Pemecahan Masalah Pengambilan Sampel Masalah Misalkan suatu eksperimen berupa pengambilan acak sebanyak bola akan kita lakukan atas sebuah kotak yang berisi buah bola seukuran bernomor,,. Pertanyaannya adalah ada berapa cara (macam hasil yang mungkin terjadi) jika eksperimen yang kita lakukan (berupa pengambilan bola secara acak) itu adalah pengambilannya: () sekaligus, () satu demi satu tanpa pengembalian, () satu demi satu dengan pengembalian. Penyelesaian Untuk memperjelas permasalahan, masing-masing ruang sampel yang dihasilkan pada ekspermen itu akan diberikan dalam bentuk gambar diagram pohon seperti berikut. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 5

. Pengambilan Sampel Sekaligus (Eksp ) Ambil acak bola sekaligus. Hasil-hasil yang mungkin? Hasil-hasil yang mungkin A Eksp:ambil acak bola sekaligus s s S s s s A S (a) Gambar s (b) Dari gambar peragaan tersebut maka: S { s, s, s } disebut ruang sampel, yakni himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi dalam eksperimen itu. Elemen-elemen dalam ruang sampel S yakni s, s, dan s masing-masing disebut titiktitik sampel, yakni hasil-hasil yang mungkin terjadi pada eksperimen itu. Peristiwa A {s, s }yang merupakan himpunan bagian dari ruang sampel S, disebut peristiwa/ kejadian dalam ruang sampel S tepatnya adalah peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil. Pada ruang sampel S tersebut s (,), s (,), dan s (,) masing-masing disebut elemen-elemen kombinasi sebab susunan (,) (,) sehingga hanya dihitung sebagai titik sampel saja. Mengapa?, sebab terambilnya bola bernomor dengan bola bernomor sama artinya dengan terambilnya bola bernomor dengan bola bernomor. Banyaknya kombinasi dari obyek obyek dari. Maka n(s). 6 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

. Pengambilan Sampel Satu Demi Satu ( ) Tanpa Pengembalian (Eksp ) Ambil acak bola - tanpa pengembalian. Hasil-hasil yang mungkin? Eksp: ambil acak bola - tanpa pengemb. cara I cara II Hasil-hasil yang mungkin s s s s s 5 s 6 S A Gambar Diagram Venn yang bersesuaian dengan diagram pohon di atas adalah seperti berikut. s s 5 s s s s 6 Gambar.a A S Dengan cara pemikiran yang sama dengan no.a, maka: Ruang sampel S {s, s, s,..., s6}, maka n(s) 6. Peristiwa A {s, s, s, s6}, maka n(a). Perhatikan bahwa dari kedua diagram di atas: S {s, s,, s6} disebut ruang sampel dari eksperimen itu. Selidiki bahwa s, s,., s6 masing-masing merupakan elemen-elemen permutasi. Mengapa?, sebab tidak ada pengulangan obyek eksperimen pada setiap susunan elemennya dan urutan susunan elemen-elemennya diperhatikan (memiliki makna), yakni susunan elemen (,) (,). Sebab (,) berarti yang terambil pertama adalah bola bernomor dan yang terambil kedua adalah bola bernomor, sehingga susunan elemen (,) (,). Selidiki bahwa banyaknya anggota ruang sampel S adalah n(s) 6 P. ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 7

. Pengambilan Satu Demi Satu Dengan Pengembalian (Eksp ) Ambil acak bola dengan pengemb. Hasil-hasil yang mungkin? I II Hasil-hasil yang mungkin s s A s Eksp :ambil acak bola - dengan pengembalian A Peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil A {s, s, s 6, s 8 }. cara Gambar cara s 7 s 8 s 9 S s s 5 s 7 s s 9 s s s 6 A s 8 Gambar.a S Dengan cara pemikiran yang sama dengan no.a, maka secara diagram Venn Ruang sampel S {s, s, s,..., s9}, maka n(s) 9 Peristiwa A {s, s, s6, s8}, maka n(a). atatan Penting Eksp : S memuat titik sampel. S merupakan himpunan kombinasi sebab masing-masing titik sampel anggotanya berupa elemen-elemen kombinasi yakni pengulangan nomor bola tidak dimungkinkan dan urutan nomor bolanya tidak diperhatikan Eksp : S memuat 6 titik sampel. S merupakan himpunan permutasi sebab masing-masing titik sampel anggotanya berupa elemen-elemen permutasi, yakni pengulangan nomor bola tidak dimungkinkan dan urutan nomor bolanya diperhatikan (punya makna) Eksp : S memuat 9 titik sampel. S bukan himpunan permutasi maupun kombinasi sebab ada titik sampel yang susunan elemen-elemen nomor bolanya diulang. 8 ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika

E. Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama (Penggunaan Aturan Kombinasi) Perlu diketahui bahwa konteks permutasi dengan beberapa unsur sama dalam hal ini berbeda dengan permutasi yang telah dikemukakan sebelumnya. Letak perbedaannya ialah pada susunan elemen-elemennya. Permutasi (tanpa istilah tambahan) bermakna sebagai susunan elemen-elemen dari suatu hasil eksperimen yang tidak membolehkan adanya pengulangan elemen, sementara permutasi dengan beberapa unsur sama membolehkan adanya pengulangan elemen. Masalah Ada berapa cara kita dapat menuliskan susunan huruf yang berasal dari kata "MAMA". Penyelesaian Perhatikan bahwa huruf-huruf penyusun kata "MAMA" diambilkan dari himpunan {M, A} yaitu himpunan huruf-huruf abjad terdiri atas huruf M dan A. Unsur M dan A masing-masing diulang kali pada kata MAMA. Berikut susunan huruf-huruf yang mungkin. Ada 6 cara. MMAA. MAMA M A M A. AMMA M A M A. AMAM M A M A 5. AAMM M A M A 6. MAAM Dengan demikian, maka ada 6 cara untuk menulis susunan huruf berbeda yang berasal dari kata "MAMA". Gambar 5 Sekarang dari diagram itu perhatikan bahwa ETraining Terstruktur 05 PPPPTK Matematika 9