BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di Surabaya, Jawa Timur dengan hanya satu toko komputer. Dan sejak saat itu telah berusaha memperluas jaringan customer dan mempunyai perwakilan hampir di setiap kota besar di Indonesia. Bisnis ini dimulai dari nol, sehingga mampu mengatasi semua persoalan yang berhubungan dengan komputer bekas. Namun karena semakin berkembangnya zaman, PT. Metrokom Jaya melakukan perubahan dalam penjualan, yaitu dengan menjual laptop dan tablet. Karena Saat ini masyarakat lebih membutuhkan laptop dan tablet daripada komputer. Selalu melakukan apa yang diperlukan sehingga dapat selalu menjual laptop dan tablet yang berkualitas dan memuaskan pelanggan. Kantor pusat PT. Metrokom Jaya berada di Surabaya. Selain aset-aset, juga mempunyai rekan kerja di seluruh Indonesia dengan sedikitnya 2 rekan kerja di setiap kota besar. Karena itu, pabrik ini mampu menyediakan perlengkapan laptop dan tablet dengan kuantitas, pelayanan dan kualitas yang baik. 48
49 Sukses tentunya tidak terlepas dari kepuasan para pelanggan. Karena itu, selalu memperhatikan kebutuhan dari setiap pelanggan. Misinya sejak awal tidak pernah berubah, yaitu: menyediakan pelayanan, harga dan support yang terbaik untuk setiap pelanggan. Serta mempunyai pelanggan yang setia dan berkembang bersama. Dengan bangga, PT. Metrokom Jaya merupakan salah satu distributor laptop dan tablet yang terbesar di Indonesia. Tidak akan berhenti mengembangkan dan memperbaiki diri demi memenuhi kebutuhan para pelanggan di bidang 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan bentuk perusahaannya. Sebuah struktur organisasi dalam perusahaan bertujuan agar pekerjaan dapat diatur dan didistribusikan kepada karyawan sehingga setiap perkerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
50 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Metrokom Jaya DIREKTUR UTAMA SEKRETARIS & ADMINISTRASI MANAGER PEMASARAN MANAGER OPERASIONAL MANAGER KEUANGAN STAF PEMASARAN STAF OPERASIONAL STAF KEUANGAN Sumber: data diolah penulis Adapun tugas dari masing-masing posisi adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama a. Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja secara keseluruhan. b. Menjaga kelancaran operasional dalam jangka panjang.
51 c. Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan langsung dalam situasi yang diperlukan. d. Bertanggungjawab atas pengelolaan perusahaan dan segala akibat dari pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan. 2. Sekretaris a. Mengingatkan agenda pimpinan perusahaan. b. Membantu pimpinan dalam mengecek asuransi toko. c. Ikut dalam seluruh rapat penting dengan pimpinan dan mencatat hasil rapat. 3. Manager Keuangan a. Menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka panjang. b. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas yang optimal. c. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan mempengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana. 4. Manager Pemasaran a. Bertanggung jawab atas pertumbuhan pelanggan perusahaan.
52 b. Membuat/merencanakan program untuk memudahkan marketing/sales dalam menjual produk. c. Membuat dan mengirimkan laporan penjualan perusahaan kepada pimpinan perusahaan. d. Membuat/merencanakan promosi melalui media-media untuk memperkenalkan produk ke masyarakat luas. e. Memantau semua marketing dan memberikan motivasi agar dapat menembus omset penjualan. 5. Manager Operasional a. Mengawasi jalannya operasional perusahaan. b. Menentukan kebijakan pokok dalam menentukan langkah-langkah operasional perusahaan untuk kedepannya. c. Menyusun dan menetapkan jumlah target operasional. d. Melakukan koordinasi dengan Manager Pemasaran dan Manager Keuangan. e. Bertanggung jawab atas segala hasil operasional kepada direktur utama. 6. Staf Keuangan a. Melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang. b. Mengarsip semua bukti transaksi. c. Menyimpan dan megamankan uang fisik. d. Mengerjakan tugas yang berhubungan dengan perpajakan. e. Bertanggung jawab terhadap Manager Keuangan atas hasil kerjanya.
53 7. Staf Operasional a. Melaksanakan seluruh kegiatan operasional perusahaan untuk menunjang jalannya produksi barang. b. Menjalankan semua hal yang sudah menjadi target perusahaan. c. Melakukan koordinasi dengan staf pemasaran, dan staf keuangan. d. Bertanggung jawab kepada Manager Operasional atas hasil kerjanya. 8. Staf Pemasaran a. Menentukan jumlah target penjualan tiap bulannya. b. Menawarkan barang barang yang diproduksi kepasar luar. c. Mencari customer sebanyak banyaknya. d. Bertanggung jawab kepada Manager Pemasaran atas hasil kerjanya. 4.2 Analisis Data 4.2.1 Sebab-sebab Masalah Setelah melakukan penelitian terhadap laporan keuangan PT Metrokom Jaya, akhirnya penulis menemukan bahwa perhitungan penyusutan aktiva dan beban lain-lain yang mengandung manfaat, tidak berpedoman pada UU Pajak No 36 Tahun 2008 tentang PPh, sehingga berpengaruh pada kelayakan, penyajian laporan keuangan tahun 2012. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.
54 4.2.2 Pemecahan Masalah Dengan timbulnya permasalahan tersebut diatas, maka laporan keuangan berikut perhitungan PPh Pasal 25 Badan perlu direvisi agar penyajian laporan keuangan memberikan gambaran yang layak atas posisi keuangan perusahaan tahun 2012. Pemecahannya pada Tabel 4.5 tentang hal-hal yang perlu dikoreksi fiskal baik positif maupun negatif. Yang kedua pada pada Tabel 4.6 tentang perhitungan Angsuran PPh Pasal 25. Yang ketiga pada Tabel 4.7 yang berisi tentang penyusutan aktiva tetap yang sesuai dengan Undang-undang Perpajakan. 4.2.3 Laporan Keuangan Perusahaan Adapun laporan keuangan pada PT Metrokom Jaya pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
55 Tabel 4.1 (RP) PT METROKOM JAYA NERACA KOMERSIAL PER : 31 DESEMBER 2012 AKTIVA PASSIVA Aktiva Lancar Hutang Lancar Kas / Bank 122,029,008.33 Hutang Pajak 4,787,500.00 Persediaan Barang 128,570,000.00 Hutang Usaha 78,640,700.00 Piutang Usaha 89,096,341.67 Jumlah Hutang Lancar 83,428,200.00 Jumlah Aktiva Lancar 339,695,350.00 Aktiva Tetap Modal dan Laba Aktiva Tetap 425,937,100.00 Modal 200,000,000.00 Akumulasi Penyusutan (171,922,550.00) Laba Ditahan 133,326,450.00 Jumalah Aktiva Tetap 254,014,550.00 Laba Tahun Berjalan 176,955,250.00 Jumlah Modal dan Laba 510,281,700.00 TOTAL AKTIVA 593,709,900.00 TOTAL PASSIVA 593,709,900.00 Sumber: data diolah penulis Pada Tabel 4.1 Tentang Penyajian Neraca pada PT. Metrokom Jaya per 31 Desember 2012. Ada pos pos yang perlu dikoreksi Fiskal, baik itu koreksi fiskal positif maupun koreksi fiskal negatif. Disebabkan adanya beberapa komponen biaya yang tidak diakui dalam perpajakan.
56 Tabel 4.2 (RP) PT METROKOM JAYA LAPORAN RUGI LABA KOMERSIAL TAHUN 2012 PENJUALAN 5,345,780,000.00 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal 165,320,000.00 Pembelian 4,596,890,000.00 Persediaan barang siap jual 4,762,210,000.00 Persediaan Akhir (128,570,000.00) TOTAL HPP 4,633,640,000.00 LABA KOTOR 712,140,000.00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Biaya Gaji 234,150,000.00 Biaya Sewa 65,000,000.00 Biaya Pameran 28,035,800.00 Biaya Kantor 34,560,000.00 Biaya Pemakaian Telpon & HP 4,535,700.00 Biaya Pemakaian Listrik 8,700,000.00 Biaya Pemakaian Air 3,000,000.00 Biaya Perjalanan Dinas 29,476,850.00 Biaya Pengiriman 18,789,600.00 Biaya Promosi 14,245,600.00 Biaya Transportasi 28,155,000.00 Biaya Lain-Lain 10,634,500.00 Biaya Penyusutan 29,631,250.00 TOTAL BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 508,914,300.00 LABA SEBELUM PAJAK 203,225,700.00 PENDAPATAN DI LUAR USAHA Pendapatan Jasa Giro 2,002,050.00 TOTAL PENDAPATAN DI LUAR USAHA 2,002,050.00 LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 205,227,750.00 PAJAK PENGHASILAN (28,272,500.00) LABA BERSIH SETELAH PAJAK 176,955,250.00 Sumber: data diolah penulis
57 Pada Tabel 4.2 Tentang Penyajian Laporan Laba Rugi komersial PT. Metrokom Jaya Per 31 Desember 2012. Ada pos pos yang perlu dikoreksi Fiskal, baik itu koreksi fiskal positif maupun koreksi fiskal negatif. Disebabkan adanya beberapa komponen biaya yang tidak diakui dalam perpajakan. Tabel 4.3 PT METROKOM JAYA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN KOMERSIAL PER 31 DESEMBER 2012 (RP) TARIF PAJAK : 25% X 50% X Laba Kena Pajak 23,034,250.00 25% X Laba Kena Pajak 5,238,250.00 Pajak Penghasilan dibulatkan 28,272,500.00 PPh Pasal 22 - PPh Pasal 23 - Pajak yang harus dibayar 28,272,500.00 PPh Pasal 25 (25,620,000.00) PPh Pasal 29 2,652,500.00 PPh Pasal 25 / bulan 2,356,041.67 PPh Pasal 25 / bulan Pembulatan 2,356,000.00 Sumber: data diolah penulis Dalam peraturan perpajakan tahun 2010 tarif pajak yang dikenakan adalah tarif pajak tunggal yaitu 25% dari penghasilan kena pajak. Dan menurut pasal 31E wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan 4,8 milliar mendapatkan fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif normal, sehingga perhitungan angsuran PPh pasal 25 PT. Metrokom Jaya diperoleh dari
58 perhitungan penghasilan yang mendapat fasilitas pasal 31E UU PPh Tahun 2008 dikalikan tarif 25% dan dikalikan lagi dengan 50%, kemudian ditambah dengan penghasilan yang tidak memperoleh fasilitas pasal 31E UU PPh Tahun 2008 dikalikan 25%. Dari perhitungan tersebut diperoleh angka pajak penghasilan. Untuk menghitung PPh Pasal 29 maka pajak penghasilan tersebut dikurangi dengan angsuran PPh Pasal 25 yang telah dibayar, dari hasil tersebut jika di bagi dengan 12 (bulan) maka menjadi nominal pajak yang harus dibayarkan sebagai angsuran PPh Pasal 25 per bulan. Yang Mendapat Fasilitas Pasal 31E Uu PPh 2008 ( 4.800.000.000 : Penjualan ) X Laba Kena Pajak = X Yang Tidak Memperoleh Fasilitas Pasal 31E UUPPh 2008 = Y Tabel 4.4 PT METROKOM JAYA LAPORAN PERUBAHAN MODAL KOMERSIAL PER 31 DESEMBER 2012 (RP) Modal dan Laba Modal 200,000,000.00 Laba Ditahan 133,326,450.00 Laba Tahun Berjalan 176,955,250.00 Jumlah Modal dan Laba 510,281,700.00 Sumber: data diolah penulis Pada Tabel 4.4 mengenai Laporan Perubahan Modal yaitu sebesar Rp. 510.281.700,- dari total modal sebesar RP. 200.000.000,- ditambah Laba ditahan
59 sebesar Rp. 133.326.450,- ditambah laba tahun berjalan sebesar Rp. 176.955.250,- sehingga total perubahan modalnya sebesar Rp. 510.281.700,-. 4.2.4 Koreksi Fiskal Terhadap pengakuan pendapatan dan biaya yang terjadi pada PT. Metrokom Jaya periode 2012 diatas akan dilakukan evaluasi dan analisa lebih lanjut sehingga dapat diketahui pendapatan dan biaya atau beban yang diperkenankan dalam undang-undang pajak yang berlaku, yaitu: 1. Biaya Gaji Koreksi yang ada pada biaya gaji, disebabkan karena adanya pemberian dalam bentuk natura yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Sehingga biaya tersebut harus dikoreksi, karena dalam perpajakan pemberian dalam bentuk natura tidak diakui. Biaya sebesar Rp. 234.150.000,- harus dikoreksi sebesar Rp. 105.367.500,-. 2. Biaya Pemakaian Telepon & HP Adanya koreksi pada biaya telepon & HP sebesar Rp.1.360.710,- dikarenakan biaya tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk operasional perusahaan, sebagian biaya tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi sebagai fasilitas yang diberikan atas jabatan. Sehingga dari biaya sebesar Rp. 4.535.700,- dikoreksi fiskal positif menjadi sebesar Rp. 3.174.990,-
60 3. Biaya Transportasi Biaya transportasi sebesar Rp. 28.155.000,- harus dikoreksi sebesar Rp. 8.446.500,- menjadi sebesar Rp 19.708.500,- karena dalam biaya tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk operasional melainkan sebagian biaya tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi sebagai fasilitas yang di berikan atas jabatan. Oleh sebab itu biaya tersebut harus di koreksi positif. 4. Biaya Lain-lain Didalam biaya lain-lain sebesar Rp.10.634.500,- terdapat biaya sumbangan sebesar Rp. 3.000.000,- yang digunakan untuk kegiatan sosial. Biaya sumbangan tersebut tidak dapat diakui ini tercancum pada UU no 36 Tahun 2008 tentang PPh, sehingga harus dikoreksi positif. Dari koreksi tersebut mengakibatkan biaya lain-lain menjadi sebesar Rp. 7.634.500,- 5. Beban Penyusutan Kendaraan Dalam penyusutan kendaraan terdapat perbedaan pengakuan antara fiskal dan komersial. Dalam perpajakan, beban penyusutan kendaraan hanya diakui sebesar 50% dikarenakan kendaraan tersebut tidak murni digunakan untuk operasional perusahaan namun sebagian di gunakan sebagai fasilitas yang di berikan oleh perusahaan atas jabatan yang diterimanya. Beban penyusutan sebesar Rp. 29.631.250,- dikoreksi positif sebesar Rp. 12.500.000,- menjadi Rp. 17.131.250,-.
61 6. Pendapatan Jasa Giro Pendapatan jasa giro sebesar Rp.2.002.050,- menurut Undang-undang perpajakan tidak dapat diakui sebagai pengurang karena pendapatan tersebut sudah dikenakan PPh bersifat final dan tidak dapat dikreditkan, sehingga perlu dikoreksi fiskal negatif.
62 Tabel 4.5 (RP) PT METROKOM JAYA LAPORAN RUGI LABA FISKAL PER 31 DESEMBER 2012 KETERANGAN KOMERSIAL POSITIF KOREKSI NEGATIF FISKAL PENJUALAN 5,345,780,000.00 - - 5,345,780,000.00 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal 165,320,000.00 165,320,000.00 Pembelian 4,596,890,000.00 - - 4,596,890,000.00 Persediaan barang siap jual 4,762,210,000.00 4,762,210,000.00 Persediaan Akhir (128,570,000.00) (128,570,000.00) TOTAL HPP 4,633,640,000.00 4,633,640,000.00 LABA KOTOR 712,140,000.00 712,140,000.00 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Biaya Gaji 234,150,000.00 105,367,500.00-128,782,500.00 Biaya Sewa 65,000,000.00 - - 65,000,000.00 Biaya Pameran 28,035,800.00 - - 28,035,800.00 Biaya Kantor 34,560,000.00 - - 34,560,000.00 Biaya Pemakaian Telpon & HP 4,535,700.00 1,360,710.00-3,174,990.00 Biaya Pemakaian Listrik 8,700,000.00 - - 8,700,000.00 Biaya Pemakaian Air 3,000,000.00 - - 3,000,000.00 Biaya Perjalanan Dinas 29,476,850.00 - - 29,476,850.00 Biaya Pengiriman 18,789,600.00 - - 18,789,600.00 Biaya Promosi 14,245,600.00 - - 14,245,600.00 Biaya Transportasi 28,155,000.00 8,446,500.00-19,708,500.00 Biaya Lain-Lain 10,634,500.00 3,000,000.00-7,634,500.00 Biaya Penyusutan 29,631,250.00 12,500,000.00-17,131,250.00 TOTAL BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 508,914,300.00 378,239,590.00 LABA SEBELUM PAJAK 203,225,700.00 333,900,410.00 PENDAPATAN DI LUAR USAHA Pendapatan Jasa Giro 2,002,050.00-2,002,050.00 - TOTAL PENDAPATAN DI LUAR USAHA 2,002,050.00 - LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 205,227,750.00 333,900,410.00 PAJAK PENGHASILAN (45,998,750.00) (45,990,750.00) LABA BERSIH SETELAH PAJAK 159,229,000.00 287,901,660.00 Sumber: data diolah penulis
63 Pada Tabel 4.5 adanya beberapa komponen biaya dan pendapatan yang tidak diakui dalam perpajakan sehingga harus dikeluarkan dalam perhitungan penghasilan kena pajak yaitu biaya gaji Rp.105.367.500,- biaya pemakaian telepon & HP sebesar Rp.1.360.710,- biaya transportasi sebesar Rp. 8.446.500,- biaya lainlain sebesar Rp. 3.000.000,- biaya penyusutan kendaraan sebesar Rp 12.500.000,-. Serta pendapatan jasa & giro sebesar Rp 2.002.050,-.
64
65
66 Yang Mendapat Fasilitas Pasal 31EUU PPh 2008 ( 4.800.000.000 : Penjualan ) X Laba Kena Pajak 299,810,317.67 Yang Tidak Memperoleh Fasilitas Pasal 31E UU PPh 2008 Laba Kena Pajak - Laba Kena Pajak yang Mendapat Fasilitas 34,090,092.33 Tabel 4.7 PT METROKOM JAYA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN FISKAL (RP) TARIF PAJAK : 25% X 50% X Laba Kena Pajak 37,476,250.00 25% X Laba Kena Pajak 8,522,500.00 Pajak Penghasilan dibulatkan 45,998,750.00 PPh Pasal 22 - PPh Pasal 23 - Pajak yang harus dibayar 45,998,750.00 PPh Pasal 25 (25,620,000.00) PPh Pasal 29 20,378,750.00 PPh Pasal 25 / bulan 3,833,229.17 PPh Pasal 25 / bulan Pembulatan 3,833,200.00 Sumber : Data diolah penulis Pada Tabel 4.8 mengenai perhitungan pajak secara fiskal, terdapat beberapa komponen yang mengalami peningkatan. Hal ini di sebabkan adanya koreksi fiskal yang terjadi, sehingga berpengaruh pada PPh badan terutang PT. Metrokom Jaya. Sehingga perhitungan angsuran PPh pasal 25 PT. Metrokom Jaya diperoleh dari perhitungan penghasilan yang mendapat fasilitas pasal 31E UU PPh
67 Tahun 2008 dikalikan tarif 25% dan dikalikan lagi dengan 50%, kemudian ditambah dengan penghasilan yang tidak memperoleh fasilitas pasal 31E UU PPh Tahun 2008 dikalikan 25%. Dari perhitungan tersebut diperoleh angka pajak penghasilan. Untuk menghitung PPh Pasal 29 maka pajak penghasilan tersebut dikurangi dengan angsuran PPh Pasal 25 yang telah dibayar, dari hasil tersebut jika di bagi dengan 12 (bulan) maka menjadi nominal pajak yang harus dibayarkan sebagai angsuran PPh Pasal 25 per bulan. Tabel 4.8 PT. METROKOM JAYA LAPORAN PERUBAHAN MODAL FISKAL PER 31 DESEMBER 2012 (RP) Modal dan Laba Modal 200,000,000.00 Laba Ditahan 133,326,450.00 Laba Tahun Berjalan 159,229,000.00 Jumlah Modal dan Laba 492,555,450.00 Sumber: data diolah penulis Laporan perubahan modal mengalami perubahan yaitu sebesar Rp. 510.281.700,- menjadi sebesar Rp.492.555.450,- setelah adanya koreksi fiskal yang dilakukan. Hal ini terjadi karena pengaruh dari laporan laba-rugi yang mengalami perubahan laba tahun berjalan sebesar Rp. 176.955.50,- menjadi sebesar Rp. 159.229.000,- setelah dilakukannya koreksi fiskal.
68 Tabel 4.9 (RP) PT METROKOM JAYA NERACA FISKAL PER 31 DESEMBER 2012 AKTIVA PASSIVA Aktiva Lancar Hutang Lancar Kas / Bank 122,029,008.33 Hutang Pajak 22,513,750.00 Persediaan Barang 128,570,000.00 Hutang Usaha 78,640,700.00 Piutang Usaha 89,096,341.67 Jumlah Hutang Lancar 86,188,450.00 Jumlah Aktiva Lancar 339,695,350.00 Aktiva Tetap Modal dan Laba Aktiva Tetap 425,937,100.00 Modal 200,000,000.00 Akumulasi Penyusutan (171,922,550.00) Laba Ditahan 133,326,450.00 Jumalah Aktiva Tetap 254,014,550.00 Laba Tahun Berjalan 159,229,000.00 Jumlah Modal dan Laba 492,555,450.00 TOTAL AKTIVA 593,709,900.00 TOTAL PASSIVA 593,709,900.00 Sumber: data diolah penulis Pengaruh koreksi fiskal di neraca adalah pada pos hutang pajak sebesar Rp. 4.787.500,- menjadi sebesar Rp. 22.513.750,- setelah dikoreksi fiskal.
69 4.3 Interpretasi 4.3.1 Analisis Pengaruh Perbedaan Pengakuan Pendapatan dan Biaya Terhadap Laporan Keuangan Perbedaan pengakuan pendapatan dan biaya secara akuntansi dan perpajakan disebabkan karena adanya perbedaan tetap dan perbedaan waktu seperti yang telah diuraikan diatas. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi dari penyesuaian-penyesuaian tersebut sehingga dihasilkan laporan keuangan yang bersifat khusus, yaitu laporan keuangan fiskal. Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya maka dapat diketahui bahwa perbedaan pengakuan pendapatan dan biaya secara fiskal berpengaruh pada besarnya laba komersial perusahaan yaitu sebesar Rp. 176.955.250,- dan laba fiskal sebesar Rp. 159.229.000,- sehingga terdapat selisih Rp. 17.726.250,-. Disamping itu laporan laba rugi mengalami perubahan pada akun pendapatan jasa giro sebesar Rp. 2.002.050,- secara komersial penambahan hasilnya diikutkan pada perhitungan pajak terutang yang sebenarnya secara fiskal pendapatan jasa giro penambahannya tidak di ikutkan pada perhitungan pajak terutang tetapi menjadi penambah laba usaha setelah pajak. Akibat dari perubahan laporan laba rugi, laporan perubahan modal mengalami perubahan besarnya modal akhir secara komersial sebesar Rp.
70 510.281.700,- menjadi sebesar Rp. 492.555.450,- setelah adanya koreksi fiskal. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya perhitungan pajak penghasilan komersial kurang bayar tahun 2012 sebesar Rp. 2.652.500,- (dibulatkan), menjadi sebesar Rp. 20.378.750,- (dibulatkan) ada kenaikan sekitar 6,68%. Sehingga pada neraca komersial, akun hutang pajak juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.787.500,- menjadi sebesar Rp. 22.513.750,-.