VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. 1 (diakses Agustus 2009)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

ASPEK FINANSIAL Skenario I

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

Menimbang : Mengingat :

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR

BAB I. PENDAHULUAN. [Januari, 2010] Jumlah Penduduk Indonesia 2009.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

IV. METODE PENELITIAN

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

VI. ANALISIS MANAJEMEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambaran Umum Perusahaan

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Obat Ikan. Peredaran. Mekanisme. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

PEDOMAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)

ASPEK NONFINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Potensi Pasar

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 1962 yang berlokasi dijalan Rajawali No 86 Pekanbaru. Usaha. memperkenalkan produk mie basah dipekanbaru.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU. (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR. Oleh RONNY MARTHA FO

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

I b M KELOMPOK TERNAK SAPI: PEMBUATAN YOGHURT DARI SUSU SAPI SKALA RUMAH TANGGA

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

IV. GAMBARAN UMUM. Usaha yang mengolah jahe menjadi minuman bandrek ini berdiri resmi

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga yang berlaku, dan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran pemasaran yaitu harga, tempat, promosi dan distribusi. 6.1.1. Potensi Pasar Potensi pasar untuk produk yoghurt saat ini tergolong cukup tinggi. Tingginya potensi pasar yoghurt tersebut didukung oleh data perbandingan impor dan ekspor yoghurt nasional, dimana sejak tahun 2006 volume impor yoghurt selalu lebih besar dari volume ekspornya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dalam negeri terhadap yoghurt cukup besar sedangkan produsen dalam negeri belum mampu memenuhi semua kebutuhan tersebut. Selain itu, potensi pengembangan atau peningkatan produksi yoghurt di Dafarm sendiri juga masih terbuka lebar. Hal ini terbukti dari permintaan yoghurt oleh para distributor yang setiap minggu rata-rata meminta sebanyak 17.000 stik atau sebanyak 68.000 stik per bulan. Sedangkan selama lima bulan pertama di tahun 2009 Dafarm baru bisa memproduksi rata-rata 27.220 stik setiap bulannya. Artinya Dafarm sejauh ini baru mampu memenuhi sekitar 40% dari total permintaan yang ada. Disini terlihat adanya gap yang besar antara permintaan dan pemunuhan permintan. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran produk yoghurt Dafarm tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Dengan demikian, pasar dapat menyerap seluruh yoghurt yang diproduksi oleh perusahaan. Saat ini permintaan yang ada lebih banyak datang dari para distributor untuk dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, sedangkan yang langsung di pasarkan ke konsumen hanya sekitar 5% saja.

6.1.2. Strategi Pemasaran Ciri khas atau pembeda yoghurt buatan Dafarm dengan yoghurt yang lainnya adalah adanya tambahan nata de coco di dalam yoghurt yang berbentuk irisan tipis seperti korek api. Yoghurt tersebut ditawarkan dalam dua ukuran yaitu kemasan 45 ml dan 80 ml. Produk tersebut dikemas dalam plastik berukuran 20x3 cm untuk kemasan 45 ml dan plastik berukuran 20x5 cm untuk kemasan 80 ml. Pada kemasan primer tersebut belum ada label. Kemudian produk dikemas dalam kemasan sekunder yang telah diberi label dengan isi sebanyak 20 stik untuk yoghurt dengan kemasan 45 ml dan masing-masing 10 stik untuk yoghurt dengan kemasan 80 ml. Dalam mendistribusikan produknya ke konsumen, Dafarm dibantu oleh beberapa agen. Ada 3 saluran distribusi yang terdapat dalam alur distribusi produk Dafarm. Saluran pertama memberikan kontribusi kurang lebih 60%, saluran kedua berkontribusi sebesar 35% dan saluran ketiga yang merupakan pemasaran langsung ke konsumen berkontribusi sebanyak 5%. Saluran distribusi tersebut bisa dilihat pada Gambar 2. 1 Agen Sub Agen Retailer Konsumen Dafarm 2 Agen Retailer Konsumen 3 Konsumen Gambar 2. Saluran Distribusi Yoghurt Dafarm Saluran distribusi pertama terdiri dari 1 agen besar yang membawahi 5 sub agen. Permintaan masing-masing agen tersebut setiap bulannya adalah 2.500 stik yoghurt. Sedangkan pada saluran distribusi kedua yang terdiri dari 4 orang agen, permintaan masing-masingnya adalah 500 stik yoghurt setiap bulannya. Harga yang ditetapkan untuk masing-masing saluran distribusi berbedabeda. Untuk saluran pertama, harga untuk agen adalah Rp 300 untuk produk yang netto 45 ml dan Rp 600 untuk produk netto 80 ml. Sedangkan harga untuk agen 45

pada saluran kedua adalah Rp 350 dan Rp 700 untuk produk netto 45 ml dan 80 ml. Sedangkan harga yang diterima konsumen sama untuk ketiga saluran tersebut, yaitu sebesar Rp 500 untuk produk netto 45 ml dan Rp 1000 untuk produk netto 80 ml. Adanya margin harga yang cukup besar ini dimaksudkan untuk menarik minat para agen agar mau menjual yoghurt yang dihasilkan oleh Dafarm. Pada saat ini promosi yoghurt Dafarm dilakukan melalui informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh distributor Dafarm dan juga dengan mengikuti pameran yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Meskipun begitu, pada awal pendiriannya, Dafarm pernah melakukan promosi produk dengan menggunakan brosur dan leaflet. 6.1.3. Hasil Analisis Aspek Pasar Berdasarkan analisis potensi dan strategi pasar yoghurt diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan yoghurt ini layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Hal ini dikarenakan besarnya potensi pasar untuk produk yoghurt bila dilihat dari sisi permintaan, penawaran dan harga. Jumlah permintaan yang tidak diimbangi oleh jumlah penawaran menciptakan peluang pasar yang besar pada usaha pembuatan yoghurt. Disamping itu, harga jual yang bersaing juga cukup menjanjikan bahwa usaha pembuatan yoghurt dapat mendatangkan keuntungan. 6.2. Aspek Teknis Analisis dalam aspek teknis mencakup lokasi didirikannya suatu usaha, besarnya skala usaha, jenis pemilihan mesin produksi, dan ketepatan teknologi yang digunakan. Berikut ini adalah hasil analisis terhadap beberapa kriteria aspek teknis. 6.2.1. Lokasi Usaha Lokasi Unit Peternakan Darul Fallah (Dafarm) terletak di komplek Pesantren Pertanian Darul Fallah, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena Dafarm merupakan bagian dari PP Darul Fallah itu sendiri. Beberapa pertimbangan yang diperhitungkan dalam pemilihan lokasi produksi adalah sebagai berikut : 46

1) Ketersediaan bahan baku Bahan baku utama yang digunakan oleh Dafarm dalam memproduksi yoghurt adalah susu sapi. Susu sapi murni yang digunakan Dafarm dalam proses produksi ada yang berasal dari Unit Peternakan Darul Fallah dan juga dari peternak mitra yang berlokasi di Kunak, Pamijahan. Meskipun Unit Peternakan Darul Fallah mampu menghasilkan susu sapi murni rata-rata 70 liter per hari, tetapi karena sebagian besar susu tersebut dialokasikan untuk memenuhi permintaan konsumen susu murni, maka Dafarm membeli kekurangan susu tersebut dari peternak mitra yang merupakan anggota KPS Bogor dengan harga Rp 4.000 per liter. Bahan penolong dalam produksi yoghurt seperti gula, nata de coco esense/flafor, dan starter Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophilus masing-masing diperoleh dari toko langganan, unit usaha lain di lingkungan PP Darul Fallah, dan Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan dan Sumberdaya Genetik yang berlokasi di Cimanggu, Bogor. 2) Letak pasar yang dituju Dafarm memasarkan yoghurt buatannya ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Dalam proses pemasarannya Dafarm dibantu oleh para distributor. Distributor merupakan pihak yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan hasil produksi Dafarm kepada pembeli akhir. Saat ini sebesar 95% yoghurt Dafarm dipasarkan melalui para agen dan sub agen. Sedangkan 5% sisanya dipasarkan langsung kepada konsumen akhir. Sistem penjualan yang diberlakukan bagi para distributor adalah sistem putus. Artinya, produk yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan namun dapat ditukar apabila terjadi ketidaksesuaian dan kekeliruan. Demikian juga halnya dengan barang yang rusak atau tidak laku terjual sepenuhnya menjadi risiko distributor. Distributor harus melunasi seluruh pesanannya pada pengiriman produk selanjutnya. 3) Tenaga listrik dan air Untuk tenaga listrik, daerah produksi yoghurt Dafarm telah dijangkau oleh aliran listrik sehingga untuk kebutuhan listrik, tidak ada masalah dalam hal ini. Sementara itu, ketersediaan air di daearah produksi sangat melimpah karena 47

lokasinya berada di daerah yang masih asri dan dialiri oleh dua sungai besar. Saat ini Dafarm menggunakan air yang berasal dari sumber mata air langsung untuk keperluan usahanya. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam masalah ketersediaan air. Keuntungan lainnya dengan menggunakan air yang langsung dari sumbernya adalah Dafarm tidak perlu mengeluarkan biaya untuk penggunaan air dan listrik yang seyogyanya harus dikeluarkan perusahaan jika menggunakan sumur pompa atau air PAM. Selain bersih, air yang digunakan pun tidak mengandung bahan kimia atau logam sehingga perusahaan tidak perlu melakukan proses penyaringan air untuk menghilangkan kandungan bahan kimia dan logam. 4) Suplai tenaga kerja Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Untuk suplai tenaga kerja, Dafarm lebih cenderung memberdayakan masyarakat lingkungan pesantren dan beberapa santri lulusan pesantren. Pada bagian teknis, karyawan bagian produksi dan distribusi berlatar belakang pendidikan SMA. Sedangkan pekerja borongan terdiri dari remaja wanita dan ibu-ibu yang memiliki latar belakang pendidikan sederajat SD dan SMP. 5) Fasilitas transportasi Lokasi perusahaan yang terletak di dekat Kampus IPB Darmaga telah memiliki fasilitas jalan aspal dengan kondisi baik. Untuk alat transportasi yang digunakan dalam membantu proses produksi baik untuk pendistribusian produk maupun akses untuk menuju sumber bahan baku Dafarm menggunakan mobil milik perusahaan. Tidak ada kesulitan untuk menuju lokasi perusahaan karena fasilitas jalan yang telah memadai sehingga dapat diakses dengan menggunakan kendaraan beroda dua maupun beroda empat. 6) Hukum dan peraturan yang berlaku Sejauh ini, tidak ada hambatan hukum dan peraturan lokal yang melarang kegiatan usaha Dafarm. Perusahaan juga telah memiliki izin TDI (Tanda Daftar Industri) yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dengan nomor 53/21/TDI-Agro&HH/B/X/08. selain itu, Dafarm juga telah memiliki sertifikat halal yang diperoleh dari MUI Propinsi Jawa Barat dengan nomor 01041028021107. Kondisi sosial budaya 48

masyarakat setempat pun tidak ada yang menentang kegiatan usaha ini, meskipun sebagian besar mata pencaharian masyarakat sekitar adalah petani. 7) Sikap masyarakat Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung adanya usaha pembuatan yoghurt ini. Karena dengan adanya usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat lingkungan sekitar pesantren. Selain itu, masyarakat sekitar juga bisa ikut menjadi agen atau distributor yoghurt buatan Dafarm. Tetapi masyarakat sekitar Dafarm masih belum ada yang ikut membuka usaha pembuatan yoghurt. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya modal dan terbatasnya pengetahuan untuk membuat yoghurt. 8) Rencana untuk perluasan usaha Dafarm berencana untuk melakukan pengembangan usaha dengan menambah meningkatkan kapasitas produksi. Kapasitas produksi terpasang berdasarkan akta TDI (Tanda Daftar Industri) yang dimiliki oleh Dafarm adalah sebesar 20.000 liter per tahun atau sekitar 1.700 liter per bulan. Sedangkan kapasitas terpakai saat ini berada jauh di bawah kapasitas terpasang, yaitu baru mencapai 952,71 liter per bulan. Untuk merealisasikan harapan tersebut, kendala yang dihadapi adalah adanya pesaing baik perusahaan menengah, kecil maupun usaha skala rumah tangga yang juga memproduksi yoghurt. 9) Layout Layout adalah keseluruhan proses penentuan dan penempatan fasilitasfasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout perusahaan disesuaikan dengan sifat proses produksi yang direncanakan untuk proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan. Dafarm memiliki luas ruang produksi sebesar 16 m 2. Struktur ruangan untuk proses produksi ditata sesuai dengan alur proses produksi. Di dalam ruangan produksi ini terdapat mesin inkubator, mesin pasteurisasi, freezer, kulkas, kompor gas, peralatan dapur, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk memproduksi yoghurt.. Untuk lebih lengkapnya, layout Dafarm dapat dilihat pada lampiran 13. 6.2.2. Skala Usaha Saat ini Dafarm masih beroperasi dalam skala kecil. Produksinya baru dapat dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang 49

dan Bekasi. Jumlah produksi yang dilakukan saat ini masih belum optimal. Kapasitas produksi yang terpakai saat ini masih jauh di bawah kapasitas produksi terpasang. Akibatnya dari seluruh permintaan yang ada, Dafarm baru bisa memenuhi sekitar 40% dari jumlah yang ada. Untuk mengatasi masalah ini, maka Dafarm harus memanfaatkan seluruh kapasitas produksinya supaya permintaan yoghurt yang 60% lagi dapat terpenuhi. Dengan demikian, tidak ada lagi pembeli atau agen yang tidak mendapatkan yoghurt. Karena permintaan yoghurt masih terbilang cukup tinggi, maka peluang untuk meraih keuntungan besar dapat diperoleh dengan mengembangkan kapasitas produksi dan memperluas skala usaha. Dapat dikatakan bahwa Dafarm masih sangat berpotensi untuk meningkatkan skala usahanya untuk mencapai skala ekonomis. 6.2.3. Proses Produksi Pada proses produksi yoghurt diperlukan beberapa persiapan dan pengolahan awal sampai didapatkan susu yang siap difermentasi dan menghasilkan yoghurt. Proses poduksi yang dilakukan Dafarm dapat dilihat pada Gambar 3. Berikut adalah beberapa tahapan dalam memproduksi yoghurt di Dafarm : 1) Pemanasan susu Pemanasan susu dilakukan dengan cara memasukkan susu ke dalam wadah kemudian dipanaskan sampai suhunya mencapai 85 o C selama kurang lebih lima menit. Perlakuan pemanasan tersebut diperlukan sebagai proses pemanasan awal sebelum masuk ke tahapan selanjutnya. 2) Pendinginan Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu susu secara cepat dan menyiapkan suhu susu untuk proses fermentasi yaitu antara 40-45 o C. Suhu tersebut merupakan suhu yang paling optimum untuk media pertumbuhan starter yoghurt. Setelah suhunya sesuai dengan yang diinginkan, lalu masukkan susu tersebut ke dalam wadah berukuran 22 liter untuk ditambahkan starter. 3) Penambahan kultur starter Penambahan kultur starter ke dalam susu menggunakan dosis yang telah ditentukan. Dosis yang dipakai adalah sebanyak 3-5 persen dari volume susu. 50

Kultur starter yang ditambahkan merupakan kultur campuran yang terdiri dari Lactobacilus bulgarius dan Streptococcus thermophilus. 4) Inkubasi Inkubasi merupakan proses fermentasi yang dilakukan di dalam inkubator yang suhunya diatur pada kisaran 40-45 o C. Proses fermentasi (inkubasi) ini dilakukan selama minimal 12 jam. 5) Penambahan gula Susu yang telah difermentasi menjadi yoghurt kemudian ditambahkan dengan larutan gula lalu diaduk dan disaring agar menyatu. 6) Penambahan nata de coco Proses berikutnya adalah penambahan nata de coco ke dalam larutan yoghurt agar yoghurt yang diproduksi memiliki rasa nata de coco. 7) Proses finishing Proses akhir dari pembuatan yoghurt aalah dengan mengemasnya ke dalam plastik lalu dibekukan di dalam lemari es selama satu malam dan barulah kemudian yoghurt tersebut siap untuk dipasarkan. Pemanasan susu Pendinginan susu Penambahan kultur starter Inkubasi Penambahan gula Penambahan nata de coco Finishing Gambar 3. Proses Produksi Yoghurt Dafarm 51

Saat ini, kondisi manajemen produksi yoghurt di Dafarm belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari belum adanya penjadwalan produksi. Permasalahan yang sering timbul akibat produksi yang tidak terjadwal tersebut adalah ketersediaan stok barang yang kurang terkontrol. Hal ini menyebabkan Dafarm tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan pesanan yang datang. 6.2.4. Hasil Analisis Aspek Teknis Dari hasil analisis terhadap aspek teknis, dapat dikatakan bahwa usaha pembuatan yoghurt yang dilakukan oleh Dafarm adalah layak untuk dijalankan. Tidak ada masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan usaha pembuatan yoghurt ini. Usaha ini pun telah mendapatkan izin dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dan juga telah memperoleh sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI Propinsi Jawa Barat. 6.3. Aspek Manajemen Aspek manajemen mengkaji beberapa hal mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian di dalam perusahaan. Suatu bisnis dapat dikatakan layak secara manajemen apabila empat hal tersebut dapat terlaksana dengan baik sehingga program kerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang direncanakan. 6.3.1. Manajemen Organisasi Perusahaan Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu organisasi yang baik adalah dengan menentukan struktur formal organisasi. Hal ini diperlukan untuk memudahkan para anggota organisasi melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing-masing anggota mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya secara jelas. Struktur organisasi formal merupakan hubungan yang saling terkait antara tugas, wewenang dan tanggung jawab sehingga struktur organisasi tersebut sangat penting untuk dibuat dan dijalankan. Sejak didirikan pada tahun 2007, Dafarm telah mempunyai struktur organisasi formal karena perusahaan tersebut merupakan bagian dari Unit Peternakan Darul Fallah yang telah ada sejak lama. Struktur organisasi yang 52

terdapat di Dafarm merupakan struktur organisasi fungsional. Model struktur organisasi seperti ini membagi tugas ke spesialisasi fungsional, sehingga memungkinkan setiap bagian yang ada untuk fokus terhadap tanggung jawab dari tugas yang ditetapkan. Untuk melihat sistem koordinasi yang ada di Dafarm, dapat dilihat pada Gambar 4. Pemilik Unit Peternakan (Pengurus Yayasan PP Darul Fallah) Manajer Unit Peternakan (Ir. H. Nursyamsu Mahyuddin, MSi) Wakil Manajer Unit Peternakan (Ir. Iman Hilman, MM) Supervisor Unit Peternakan (Nurul Rachmawati) Usaha budidaya sapi perah dan kambing perah Usaha pengolahan susu Karyawan bagian budidaya Karyawan bagian produksi Karyawan bagian distribusi Tenaga kerja borongan Gambar 4. Struktur Organisasi Unit Peternakan PP Darul Fallah 6.3.2. Manajemen Sumberdaya Manusia Dafarm yang merupakan bagian dari Unit Peternakan Darul Fallah dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh wakil manajer. Latar belakang pendidikan manajer dan wakil manajer tersebut adalah pasca sarjana. Tugas 53

mereka berdua adalah mengatur dan melakukan kontrol serta evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas di lapangan, manajer dan wakil manajer dibantu oleh seorang supervisor yang membawahi bagian budidaya dan unit pengolahan susu. Latar belakang pendidikan supervisor adalah SMU. Sampai sejauh ini, Dafarm telah mengalami pergantian supervisor sebanyak tiga kali dalam dua tahun, hal ini sedikit banyaknya tentu berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan. Dalam perekrutan tenaga kerja, Dafarm lebih cenderung memberdayakan masyarakat sekitar pesantren dan juga beberapa santri lulusan pesantren untuk bekerja pada bagian unit usaha pengolahan susu. Oleh karena itu Dafarm tidak menetapkan kualifikasi pendidikan tertentu untuk tenaga kerjanya. Pada bagian teknis, karyawan bagian produksi dan distribusi berlatar belakang pendidikan SMU. Kemampuan mereka sudah cukup memadai karena telah memiliki keterampilan teknis yang baik. Sedangkan untuk tenaga kerja borongan yang berjumlah delapan orang memiliki latar belakang pendidikan sederajat SD dan SMP. Mereka terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri sekitar pesantren. Tugas tenaga kerja borongan ini adalah untuk melakukan pengemasan yoghurt secara manual. 6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen Hasil dari analisis aspek manajemen yang terdiri dari manajemen organisasi dan manajemen sumberdaya manusia, dapat dikatakan bahwa usaha pembuatan yoghurt yang dilakukan oleh Dafarm tidak terdapat masalah manajemen yang dapat menghambat jalannya usaha meskipun ketika terjadi pergantian kepemimpinan produksi dafarm agak terganggu. Usaha pembuatan yoghurt telah memiliki struktur organisasi formal dan juga pembagian tugas yang jelas antara pemimpin dan karyawan, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut layak untuk dijalankan. 6.4. Aspek Hukum Perusahaan yang berbentuk badan usaha atau memiliki perizinan usaha akan lebih diakui keberadaannya baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Suatu perusahaan dikatakan apabila telah memenuhi persyaratan legalitas agar 54

mempermudah hubungan ke luar perusahaan, memiliki kekuatan hukum, dan diakui serta terikat dengan hukum yang berlaku. 6.4.1. Bentuk Badan Usaha Dafarm memiliki bentuk badan usaha berupa usaha perorangan. Modal awal pendirian usaha pembuatan yoghurt tersebut berasal dari anggaran Yayasan PP Darul Fallah. Dalam perjalanannya Dafarm memperoleh dana hibah untuk pengembangan usaha dari LM3 (Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat) yang diberikan oleh Departemen Pertanian RI. Dana tersebut berjumlah seratus juta rupiah dan digunakan untuk pembelian investasi berupa mesin pengolahan serta kendaraan untuk distribusi. Keuntungan dari bentuk badan usaha perorangan adalah dapat menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha. Sedangkan kelemahannya adalah semua bentuk kerugian atau beban usaha harus menjadi tanggung jawab pemilik perusahan itu sendiri. 6.4.2. Izin Usaha Usaha pembuatan yoghurt yang dijalankan oleh Dafarm telah memperoleh izin TDI (Tanda Daftar Industri) yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dengan nomor 53/21/TDI-Agro&HH/B/X/08. nomor TDI tersebut telah tercantum pada kemasan sekunder produk. Selain itu, usaha pembuatan yoghurt Dafarm juga telah memperoleh sertifikat halal dari MUI Provinsi Jawa Barat dengan nomor 01041028021107 6.5. Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan Pembangunan suatu usaha atau perusahaan seharusnya memperhatikan kepentingan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial ekonomi. Pembangunan usaha yang baik adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua komponen dalam perusahaan mengerti pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dalam setiap tahapan produksinya. Usaha pembuatan yoghurt yang dijalankan oleh Dafarm telah membuka kesempatan kerja bagi penduduk sekitar pesantren. Dafarm memiliki tenaga kerja borongan yang berasal dari penduduk sekitar sebanyak delapan orang. Selain itu, 55

usaha yang dijalankan Dafarm ini juga memberikan pengaruh bagi pendapatan negara atau pemerintah daerah berupa pajak dari keuntungan usaha Dafarm. Keberadaan usaha Dafarm tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi lingkungan di sekitar tempat usaha. Berbeda dengan kegiatan usaha perindustrian yang menghasilkan limbah berbahaya, kegiatan usaha pembuatan yoghurt yang dilakukan Dafarm ini tidak menghasilkan limbah yang dapat berdampak buruk bagi keseimbangan lingkungan. Jika dilihat dari aspek sosial ekonomi dan lingkungan, usaha pembuatan yoghurt ini layak untuk dijalankan. Selain tidak menimbulkan limbah yang dapat merusak lingkungan, kegiatan usaha ini juga dapat menambah kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar dan memberikan kontribusi bagi negara berupa pajak. 56