BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas dari pangan. Oleh karena itu, banyak produsen berlomba-lomba untuk memproduksi pangan yang berkualitas yaitu pangan yang aman, sehat, dan bergizi. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan dan dengan kemudahan serta persaingan harga yang semakin rendah menyebabkan kecenderungan masyarakat untuk berbelanja banyak makanan tanpa memperhatikan tanggal kadaluarsa pada label atau perubahan fisik pada setiap produk makanan. Umur simpan atau masa kadaluarsa merupakan suatu parameter ketahanan produk selama penyimpanan. Salah satu kendala yang selalu dihadapi oleh industri dalam pendugaan umur simpan suatu produk adalah masalah waktu, karena bagi produsen hal ini akan mempengaruhi jadwal peluncuran suatu produk pangan. Karena itu, metode pendugaan umur simpan yang dipilih harus metode yang paling cepat, mudah, memberikan hasil yang tepat, dan sesuai dengan karakteristik produk pangan yang bersangkutan. Informasi umur simpan produk sangat penting bagi banyak pihak, baik produsen, konsumen, penjual, dan distributor. Konsumen tidak hanya mengetahui keamanan produk, melainkan juga menjadi petunjuk kandungan 1

2 gizi produk tersebut. Bagi produsen, informasi umur simpan merupakan bagian dari konsep pemasaran produk yang penting secara ekonomi dalam hal pendistribusian produk serta berkaitan dengan usaha pengembangan jenis bahan pengemas yang digunakan. Bagi penjual dan distributor informasi umur simpan sangat penting dalam hal penanganan stok barang dagangannya. Informasi umur simpan merupakan salah satu informasi yang wajib dicantumkan oleh produsen pada kemasan produk pangan. Pencantuman informasi umur simpan menjadi sangat penting karena terkait dengan keamanan produk pangan tersebut dan untuk menghindari pengkonsumsian pada saat kondisi produk sudah tidak layak dikonsumsi. Kewajiban produsen untuk mencantumkan informasi umur simpan ini telah diatur oleh pemerintah dalam UU Pangan tahun 1996 serta PP Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, dimana setiap industri pangan wajib mencantumkan tanggal kadaluarsa (umur simpan) pada setiap kemasan produk pangan. GNP Snack merupakan suatu industri berbasis pangan yang memproduksi berbagai macam makanan ringan atau camilan dengan berbagai variasi produk seperti Keripik Singkong, Singkong Balado, Makaroni, Crip-crip dan Krezz. Bahan baku untuk memproduksi produk tersebut berasal dari singkong dan tepung terigu. Keripik singkong memiliki tekstur yang renyah, parameter kerenyahan ini sangat terkait dengan kadar air produk. Menurut Robertson (2006), peningkatan kadar air pada suatu produk pangan kering dapat menyebabkan perubahan tekstur produk menjadi tidak renyah sehingga produk tersebut tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Keadaan ini terjadi akibat 2

3 adanya penyerapan uap air dari lingkungan selama penyimpanan. Keadaan ini terjadi akibat adanya penyerapan uap air dari lingkungan selama penyimpanan. Karakteristik kerenyahan pada produk pangan dapat dipertahankan dengan proses pengemasan yang baik. Namun proses pengemasan hanya dapat memperpanjang umur simpan suatu produk pangan dalam waktu tertentu. Dengan adanya teknik pendugaan umur simpan produk diharapkan dapat memperoleh cara untuk memperpanjang umur simpan produk selama penyimpanan sampai tidak dapat diterima oleh konsumen. Umur simpan bahan pangan yang dikemas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor diantaranya keadaan alamiah atau sifat makanan dan mekanisme berlangsungnya perubahan, misalnya kepekaan terhadap oksigen, dan kemungkinan terjadinya perubahan kimia internal dan fisik, ukuran kemasan dalam hubungannya dengan volume serta kondisi atmosfir (terutama suhu dan kelembaban). B. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang dikaji dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah penilaian data secara subyektif (hasil penilaian dengan indera) maupun data obyektif (hasil pengukuran fisik, ataupun kimia) pada kegiatan pendugaan umur simpan terhadap produk keripik singkong di Industri GNP Snack Muntilan. 3

4 C. Batasan Masalah Untuk memfokuskan masalah yang akan dibahas digunakan batasan sebagai berikut: 1. Pengamatan dilakukan di industri GNP Snack Muntilan di bagian produksi yang meliputi pemilihan bahan baku, proses pengolahan produk, pengemasan hingga penyimpanan. 2. Penelitian yang dilakukan terkait teknik pendugaan umur simpan produk keripik singkong dengan cara melakukan pengujian fisik (tumbuhnya jamur atau kapang) dan pengujian kimia. D. Tujuan 1. Mengetahui manfaat dari teknik pendugaan umur simpan produk bagi industri GNP Snack Muntilan, Agen Mitra GNP Snack dan konsumen GNP Snack. 2. Mengamati perubahan mutu produk keripik selama masa penyimpanan. 3. Mengidentifikasi hasil pengujian secara kimia terhadap produk keripik singkong berdasarkan Syarat Mutu Keripik Singkong (SNI ). E. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa a. Menambah wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan dengan mengidentifikasi permasalahan terkait kualitas atau mutu produk berbasis agroindustripada suatu perusahaan. 4

5 b. Meningkatkan pengetahuan mengenai syarat mutu dan pengemasan suatu produk yang berhubungan dengan umur simpan produk. c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat membandingkan antara teori dan aplikasinya di lingkungan kerja. 2. Bagi Perusahaan a. Memberikan dasar pertimbangan untuk melakukan tindakan perbaikan dalam upaya peningkatan kualitas mutu produk terhadap pendugaan umur simpan produk selama proses penyimpanan di perusahaan GNP Snack Muntilan. b. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan serta profesionalisme. c. Mengenalkan tentang program studi Diploma III Agroindustri Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 5