BAB III. FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA. Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

BAB III METODE PENELITIAN

Rekayasa Perawatan Dengan Metode FMEA Untuk Mesin Blistering Noack DPN 760 Di PT. Pharos Indonesia

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Definisi Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

BAB II MESIN DIESEL DETROIT INLINE Mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB II LANDASAN TEORI

USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)

BAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau

TUGAS AKHIR ANALISA LAJU KERUSAKAN TOP DRIVE MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT. TESCO INDONESIA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

ANALISA KERUSAKAN PADA FORKLIFT ELEKTRIK NICHIYU FB20-75C DENGAN METODE FMEA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain. Pengertian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1

ANALISIS PENYEBAB DEFECT PADA PROSES PRODUKSI FRESTEA JASMINE RGB 220 ML LINE 8 PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA

PANDUAN ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAK (AMKD) Failure Mode,Effect and Analysis (FMEA)

BAB V ANALISA HASIL. perbaikan. Usulan perbaikan terhadap proses produksi JK-6050 dapat dilihat pada. Tabel 5. 1 Urutan Risk Priority Number

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

PENGGUNAAN FMEA DALAM MENGIDENTIFIKASI RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI SARUNG ATM (ALAT TENUN MESIN) (STUDI KASUS PT. ASAPUTEX JAYA TEGAL)

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISIS HASIL

BAB II LANDASAN TEORI

Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapasitas kecil hingga berkapasitas sangat besar dapat menjadi indikator

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL DAN ANALISIS. Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa

BAB II LANDASAN TEORI

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)

Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK UBIN SEMEN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAILURE TREE ANALYSIS DI INSTITUSI KERAMIK

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

BAB II MESIN DIESEL ISUZU 6RB1

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN MESIN GRINDER PADA PROSES PRODUKSI PLASTIC FILM DI PT. MUTIARA HEXAGON

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu. Oleh: Nama : LEONARD NANDA

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.

ANALISA PENYEBAB KEGAGALAN PRODUK WOVEN BAG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (STUDI KASUS DI PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS)

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 39 BAB III FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS 3.1 Pengertian FMEA Adalah sebuah proses analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dan efek yang mungkin timbul dari suatu kesalahan atau kegagalan pada proses atau sistem kerja yang dijalankan dari sebuah mesin atau alat. Untuk dapat mengidentifikasi tindakan tindakan yang dapat dilakukan guna mengeliminasi (meniadakan) atau mengurangi peluang dari potensi kegagalan yang terjadi. Secara umum ada dua jenis FMEA, dan masing-masing mempunyai fokus yang berbeda : 1. Process FMEA (PFMEA) : Untuk analisis proses manufaktur dan perakitan. Metode ini berorientasi pada rancangan proses dan pengembangannya setelah ditemukan potensi potensi kegagalan dan melakukan pencegahannya.

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 40 2. Design FMEA (DFMEA) : Untuk analisis produk sebelum produksi. Metode ini akan difokuskan pada rancangan produk sebelum diproduksi kembali setelah dilakukan pengamatan pada pembuatan prototype. FMEA sering menjadi langkah awal dalam mempelajari kehandalan sistem. Kegiatan FMEA melibatkan banyak hal seperti melihat ulang berbagai komponen, rakitan, dan subsistem untuk mengidentifikasi modus - modus kegagalannya, serta dampak kegagalan yang ditimbulkan.untuk masing-masing komponen, berbagai modus kegagalan beserta dampaknya pada sistem dan ditulis pada sebuah kertas kerja FMEA. Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Dengan mengidentifikasi kegagalan yang mungkin terjadi 2. Memberi skala prioritas dari setiap jenis kegagalan 3. Melakukan tindakan perbaikan FMEA dimulai dengan mengidentifikasi berbagai jenis kegagalan dan akibatnya. Langkah selanjutnya adalah: 1. Menentukan nilai Severity, 2. Mencari penyebab, 3. Menentukan nilai Occurance, 4. Mengidentifikasi sistem kontrol yang sudah ada (sudah ditetapkan), 5. Menentukan nilai Detection, 6. Menentukan nilai RPN (Risk Priority Number) dan akhirnya 7. Menentukan tindakan perbaikan bila nilai RPN tinggi.

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 41 3.2 Potensi Modus Kegagalan (Potential Failure Mode) Potensi Modus Kegagalan adalah suatu modus kegagalan yang ditemukan pada suatu kegagalan dan penyebab dari kegagalan tersebut. Jenis kegagalan yang sering terjadi antara lain: 1. Cracked (retak) - Retak dapat terjadi pada pelk dan pangkal knalpot. 2. Leaking (kebocoran) - Biasa terjadi pada blok mesin. 3. Lossened (pelanggaran) - Pemakaian yang tidak semestinya, adu ketangkasan dan lain-lain. 4. Short Circuit (hubungan singkat elektrik) - Terjadi korsleting listrik pada kerangka dan kontrol panel. 5. Fracrured (patah) - Pelk Casting Wheel dapat terjadi patah 3.3 Potensi Pengaruh Kegagalan (Potential Effect of Failure) Akibat dari potensi kegagalan merupakan hasil dari sebab adanya potensi kegagalan atau diartikan sebagai kelanjutan dari kerusakan yang ada dan akan berakibat menjadi kerusakan yang lebih parah jika tidak adanya tindakan yang sesegera mungkin untuk menanggulanginya. Jenis jenis kerusakan akibat dari sebab kegagalan yang sering terjadi antara lain 1. Noise (bising) - Rantai keteng dan seal longgar 2. Erratic Operation (operasi yang tak menentu) - Suara mesin tersendat-sendat dan vacuum pada knalpot.

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 42 3. Unstable (tidak stabil) - Karburator tersumbat, kendaraan terasa oleng saat dikendarai. 4. Rough (kasar) - Rantai dan gir roda kendur. 5. Leak (Bocor) - Seal-seal hidrolik pada shock breaker. Dalam melakukan analisa dan perhitungan potensi modus kegagalan dan potensi pengaruh kegagalan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang akan memudahkan mendeteksi secara struktural yaitu dengan menghitung terlebih dahulu nilai severity, occurance, dan detection untuk menghasilkan nilai Risk Priority Number (RPN) adalah nilai terhadap resiko kegagalan yang diprioritaskan. 3.3.1 Severity (Fatal) Severity adalah sebuah penilaian pada tingkat keseriusan suatu efek atau akibat dari potensi kegagalan pada suatu komponen yang berpengaruh pada suatu hasil kerja mesin yang dianalisa/ diperiksa. Penentuan modus kegagalan fungsional berdasarkan persyaratan dan efeknya, karena modus kegagalan dalam satu komponen dapat menyebabkan modus kegagalan pada komponen yang lain. Oleh karena itu masing-masing modus kegagalan harus tercantum dalam intilah-istilah teknis dan fungsi. Efek akhir dari masing-masing modus kegagalan perlu dipertimbangkan. Sebuah

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 43 efek kegagalan didefinisikan sebagai hasil dari modus kegagalan pada fungsi sistem seperti yang dirasakan oleh pengguna. Dengan cara ini akan lebih mudah untuk menulis dalam hal apa yang pengguna dapatkan berdasarkan melihat atau pengalaman. Contoh efek kegagalan adalah kebisingan atau bahkan cedera pada pengguna. Setiap efek diberi nomor kefatalan (S) dari 1 (tidak berbahaya) sampai 10 (kritis). Angka-angka ini membantu seorang insinyur untuk memprioritaskan modus kegagalan dan efeknya Severity dapat dinilai pada skala 1 sampai 10. tabel ranking severity dapat dilihat dibawah ini:

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 44 Tabel 3.1 Severity Efek Kriteria Peringkat Bahaya tanpa tandatanda Bahaya dengan tandatanda Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Kecil Kegagalan sangat tinggi, dapat menggagalkan sistem dan membahayakan operator mesin, tetapi tidak ada tandatanda kerusakan sebelumnya Kegagalan sangat tinggi, dapat menggagalkan system, dan membahayakan operator mesin, dengan adanya tanda-tanda kerusakan sebelumnya Mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal karena ada gangguan mayor, tingkat performa menurun sehingga hasil kerja yang dihasilkan tidak memuaskan. Hilangnya fungsi utama mesin. Mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal karena adanya gangguan minor, tingkat performa menurun. Mesin dapat dioperasikan, namun ada gangguan minor, dan beberapa alat tidak dapat dioperasikan. Mesin dapat beroperasi pada penurunan tingkat performa sehingga hasil kerja mesin tidak memuaskan. Mesin dapat beroperasi dengan baik, namun masih ada tanda-tanda kerusakan-kerusakan minor dari mesin. Adanya kesalahan dalam penyetelan-penyetelan kecil Mesin dapat beroperasi dengan baik, namun masih ada tanda-tanda beberapa kerusakan-kerusakan minor dari mesin. Adanya kesalahan dalam penyetelan-penyetelan kecil. 10 9 8 7 6 5 4 3 Sangat kecil None No effect Sumber: Buku FMEA pengarang Kenneth Crow Mesin dapat beroperasi dengan baik, dengan gangguan yang sangat minimal. 2 1

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 45 3.4 Potensi Penyebab / Mekanisme Kegagalan (Potential Cause/ Mechanism of Failure) Potensi kegagalan jenis ini dapat diketahui dari penyebab kegagalan yang kemudian di analisa dan diteliti sehingga didapatkan secara mekanis kesalahan atau kegagalan dari suatu alat itu dapat terjadi / indikasi kelemahan desain. Jenis-jenis kegagalan yang sering terjadi antara lain: 1. Kelebihan tegangan/ beban 2. Kesalahan dalam penggolongan material 3. Tidak mencukupi instruksi perawatan 4. Kemampuan untuk sistem pelumasan tidak cukup Jenis jenis kesalahan atau kegagalan mekanis yang sering terjadi antara lain: 1. Fatigue (Robek) - Pada bagian body cover 2. Wear (Aus) - rantai dan gir roda, kampas rem. 3. Corrotion (Korosi) - Tangkai knalpot yang tidak dilapisi chrom. 4. Creep (Pergerakan) - Posisi as roda belakang yang bergerak akibat tarikan rantai.

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 46 3.4.1 Occurence (Kejadian) Adalah sebuah penilaian dengan tingkatan tertentu untuk menemukan sebab kerusakan secara mekanis yang akan terjadi pada alat tersebut. Ini dapat dilakukan dengan melihat produk atau proses yang serupa dan kegagalan yang telah didokumentasikan. Dan penyebab kegagalan dipandang sebagai kelemahan desain. Cara untuk menghitung dan mengetahui peringkat nilai occurrence: Ppk Z 3 Ref. [ Potential Failure and Effect Analysis Automotive Industry Action Group (AAIG) : 71] Dimana, Z x Ref. (Ronald E Walpole, Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur Dan Ilmuwan, TIB : 243) n. p 2 n. p.( 1 p ) 2 n. p. q

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 47 Keterangan: Ppk = Probability Proses Control Z = Distribusi normal x = waktu terjadi n = Frekuensi kegagalan dalam satu tahun p = Peluang kegagalan pertahun (x/12). Probabilitas yang sukses q = Probabilitas yang gagal (q = 1 p) σ = Simpangan baku µ = Nilai tengah Tabel 3.2 Occurrence Peluang Kegagalan Kemungkinan Gagal Prosentase Ppk Peringkat Sangat Tinggi > 100 per 1000 jam 10% < 0,55 10 50 per 1000 jam 5% > 0,55 9 Tinggi 20 per 1000 jam 2% > 0,78 8 10 per 1000 jam 1% > 0,86 7 5 per 1000 jam 0.5% > 0,94 6 Sedang 2 per 1000 jam 0.2% > 1,00 5 1 per 1000 jam 0.1% > 1,10 4 Rendah 0.5 per 1000 jam 0.05% > 1,20 3 0.1 per 1000 jam 0.01% > 1,30 2 Terkontrol 0.01 per 1000 jam 0.00% > 1,67 1 Sumber: Buku FMEA pengarang Kenneth Crow

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 48 3.5 Pengendalian Saat Ini (Current Control) Adalah bentuk perlakuan terhadap setiap kejadian untuk melakukan pengendalian proses yang sedang berjalan. Yaitu bagaimana cara penaggulangan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara mendesain atau merencanakan suatu perubahan atau tindakan perbaikan menuju hasil kerja yang lebih baik, sehingga kegagalan pada alat tidak lagi timbul atau setidaknya mengurangi angka kejadian terjadinya kerusakan. Ada tiga jenis dari bentuk pengendalian yang dapat dipertimbangkan: 1. Mencegah mekanisme penyebab atau sebab akibat kegagalan dari suatu kejadian kerusakan serta menurunkan angka kejadian kegagalan 2. Menemukan penyebab mekanis yang menimbulkan kerusakan dan ditindak lanjuti ke tindakan perbaikan 3. Menemukan sebab kegagalan. 3.5.1 Detection (Temuan) Adalah suatu penilaian untuk menemukan potensi penyebab mekanis yang menimbulkan kerusakan. Ketika tindakan yang tepat telah ditentukan, maka perlu untuk menguji efisiensi dan verifikasi desain untuk menemukan metode pemeriksaan yang tepat untuk dipilih.

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 49 Tabel 3.2 Detection Deteksi Kriteria : Kecendrungan Kontrol Desain Peringkat Ketidakpastian mutlak Sangat jauh Jauh Sangat rendah Control desain tidak dapat mendeteksi potensi sebab kerusakan mekanis dan kerusakan berikutnya atau tidak adanya control desain. Sangat jauh kemungkinannya kontrol desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Jauh/tipis kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sangat rendah kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau 10 9 8 7 Rendah Sedang Sangat sedang Rendah kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sedang kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sangat sedang kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau 6 5 4 Tinggi kemungkinannya control desain akan Tinggi menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sangat tinggi kemungkinannya control desain akan Sangat tinggi menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Control desain hampir pasti dapat menemukan Hampir pasti potensi sebab kerusakan mekanis atau sebab kegagalan berikutnya. Sumber: Buku FMEA pengarang Kenneth Crow 3 2 1 3.6 Risk Priority Number (RPN) RPN (Risk Priority Number) adalah merupakan hasil kali dari angka : Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D). Sebagai peringkat terhadap hasil kerja atau desain yang telah diadakan penelitian terhadap alat atau mesin kerja tersebut. RPN = S x O x D

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 50 Setelah nilai-nilai ini diaklokasikan, disarankan tindakan dengan target, tenggung jawab dan tanggal pelaksanaan dicatat. Tindakan ini dapat mencakup pemeriksaan khusus, pengujian atau prosedur mutu, desain ulang (seperti pemilihan komponen baru), menambah redundansi dan membatasi tekanan lingkungan atau jangkauan operasi. Pengujian ini lebih sering dimasukkan ke dalam grafik untuk memudahkan visualisasi. Setiap kali sebuah desain atau proses mengalami perubahan, sebuah FMEA harus di update. Beberapa pemikiran logis tetapi penting muncul dalam konsep pemikiran FMEA adalah: 1. Cobalah untuk menghilangkan mode kegagalan (beberapa kegagalan lebih dicegah dari pada yang lain) 2. Minimalkan kefatalan kegagalan 3. Mengurangi terjadinya modus kegagalan 4. Meningkatkan deteksi 3.7 Metode Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka analisa perawatan dan perbaikan dengan metode FMEA ini adalah menjalankan progress yang ditentukan untuk mempermudah dan terarah setiap kegiatan penelitian agar terarah dan tepat sesuai dengan sasaran yang diinginkan. 3.7.1 Prosedur Pengumpulan Data Data yang diperoleh sebagai bahan dalam melakukan analisa dan perhitungan adalah mencari landasan teori tentang sepeda motor Honda Absolute Revo 2009 dari beberapa buku

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 51 panduan pemilik kendaraan, dan buku perawatannya, serta bukubuku perawatan sepeda motor yang ada dipasaran. Dan juga buku landasan teori metode FMEA dan penerapannya dalam melakukan analisa dan perhitungan. Metode observasi dilapangan pun kami lakukan dengan cara mendata setiap kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilakukan oleh bengkel resmi Honda (AHASS) dalam melakukan pelayanan perawatan khusus sepeda motor Honda, data yang kami peroleh yaitu dari buku registrasi bengkel adalah dalam kurun waktu tertentu sepeda motor jenis Honda Absolute Revo 2009 ini mendapat perlakuan perawatan dan atau perbaikan di bagian komponen apa saja, dan nilainya dirata-rata untuk dijadikan angka umur pakai yang akan menjadi dasar atau bahan dalam melakukan analisa dan perhitungan. 3.7.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk membantu dalam melakukan analisa dan perhitungan adalah Microsoft Excel 2007 yang sangat membantu penulis dalam kalkulasi angka hasil analisa yang akan memperoleh nilai-nilai yang menjadi kesimpulan akhir dari penelitian, dan juga sangat terbantu dengan pembuatan grafik dan tabel menggunakan software ini. Sehingga menjadi lebih mudah dalam pembacaan hasil akhir penelitian dengan diwakilkan dengan tabel dan grafik yang dibuat.

FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 52 3.7.3 Diagram Alir Berikut adalah gambaran langkah kerja yang dilakukan untuk memperoleh hasil akhir dengan menjalankan urutan pekerjaan agar lebih terorganisir. PENGUMPULAN DATA LANDASAN TEORI (alat dan metode yang digunakan) OBSERVASI LAPANGAN (rata-rata umur pakai komponen) KONSULTASI DAN BIMBINGAN PENGOLAHAN DATA NILAI SEVERITY NILAI OCCURENCE NILAI DETECTION NILAI RPN TABEL RPN GRAFIK RPN KESIMPULAN