BAB I PENDAHULUAN. Proyek normalisasi sungai merupakan salah satu proyek yang bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada Bab I telah dituliskan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan diuraikan pembahasan khusus mengenai penyesuaian harga

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

Atasi Laju Penurunan Permukaan Tanah DKI Jakarta, Kementerian PUPR Siapkan Langkah Quick Wins Komprehensif

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB I PENDAHULUAN. (BUMN). BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian. akhirnya melalui pengadaan melalui proses pelelangan.

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kontraktor

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB I. Setiap organisasi didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya

KAJIAN PARAMETER ESKALASI KONTRAK KONSTRUKSI PROYEK PEMERINTAH. Kata Kunci: Eskalasi, Kontrak Tahun Tunggal, dan Perubahan Harga.

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Progres Pembangunan Tanggul Pantai Jakarta Tahap 2 Sudah 56,14 Persen

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

Nomor : Jakarta, 12 Desember 2007 Lampiran :

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan utama setiap pembangunan daerah adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang masalah. Indonesia sebagai Negara berkembang sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun

BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ruko atau rumah toko adalah suatu proyek konstruksi yang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 4 (diakses pada tanggal 9 Desember 2015)

*Presiden Jokowi Resmikan 14,5 Km Tol di Lampung, Penyelesaian Tol Trans Sumatera Terus Bergerak*

PERSEPSI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI AANWIJZING ELEKTRONIK. Yervi Hesna 1,*), Suwardi Siregar 2)

KATA PENGANTAR. Hormat kami. Tim penyusun

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

Tiga Bendungan di Sulsel Dipercepat Penyelesaiannya

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

S U R A T P E R J A N J I A N (Kontrak Harga Satuan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

Problem : 1. Apa itu Kontrak Konstruksi. Solusi :

Rilis PUPR #3 15 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/561. Malam Hari, Menteri Basuki Cek Pembangunan Terowongan Bendungan Kuwil Kawangkoan

STUDI MEDAN POLITEK. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

STUDI PRAKTEK ESTIMASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

SURAT EDARAN Nomor: 11 /SE/M/2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

BAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Identifikasi risiko..., Novi Mekanisari, FT UI, Universitas Indonesia

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaklah sedikit dan tidak mungkin untuk ditanggung oleh pemerintah sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proyek, termasuk menyiapkan dan menangani dokumen (Raharjo, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek normalisasi sungai merupakan salah satu proyek yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi normal dari sungai itu sendiri, sekaligus mengatasi permasalahan banjir di lokasi sekitar sungai tersebut. Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan adalah salah satu Proyek Infrastruktur di DKI Jakarta yang berada di bawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. Proyek ini dibagi menjadi tiga paket, salah satunya yaitu Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1, dimana proyek tersebut merupakan proyek multi years (tahun jamak) yang dimulai di akhir tahun 2011. Karena merupakan proyek multi years maka proyek ini cukup riskan menghadapi beberapa risiko terutama dalam pengendalian biaya karena terkadang terdapat hal-hal tidak terduga yang datang dari luar lingkup proyek dan dapat berpengaruh terhadap pengendalian biaya tersebut. Hal-hal yang tidak terduga itu terutama datang dari perubahan keadaan ekonomi yang menyebabkan inflasi (turunnya nilai uang) yang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal tidak hanya dari segi ekonomi itu sendiri tetapi juga dari segi sosial maupun politik, sehingga dapat menyebabkan perubahan harga sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan proyek yang berarti eskalasi (kenaikan) biaya proyek. Sehingga muncul istilah penyesuaian harga yang digunakan untuk menyesuaikan harga yang telah berubah. I-1

Pengertian eskalasi adalah penyesuaian harga satuan pekerjaan yang disebabkan kenaikan harga-harga dasar bahan, upah dan peralatan terhadap nilai kontrak saat penawaran. Penyesuaian harga pada proyek multi years disebabkan adanya fluktuasi ekonomi negara yang menyebabkan perubahan harga satuan komponen saat pelaksanaan proyek. Di Indonesia, telah ada peraturan yang mengatur kebijakan penyesuaian harga yaitu Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Perpres tersebut merupakan penyempurnaan dari Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa penyesuaian harga untuk eskalasi biaya proyek hanya diperkenankan bagi proyek multi years. Karena Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk mendapatkan perhitungan harga, sehingga mendapatkan penyesuaian harga jika terjadi eskalasi pada item-item pekerjaannya. Penyesuaian harga dilakukan setiap bulannya dengan menganalisa eskalasi yang terjadi, maka kontraktor akan memperhitungkan penyesuaian harga perbulannya. Penyesuaian harga juga telah diatur di dalam dokumen kontrak, sehingga untuk menyikapi hal tersebut pengguna dan penyedia jasa akan melakukan upayaupaya dalam menyikapi perihal penyesuaian harga selama pelaksanaan pekerjaan agar perhitungan dapat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Proses pengajuan eskalasi tidak dapat diselesaikan dengan waktu yang sebentar, karena harus diperiksa secara teliti, untuk itu dibuatlah flowchart rencana proses pengajuan eskalasi. Pengajuan eskalasi ini akan dilaksanakan sesuai dengan I-2

urutan yang telah disusun dalam flowchart. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan kajian mengenai perhitungan eskalasi berdasarkan Perpres Nomor 4 Tahun, tepatnya mengacu pada pasal 92 mengenai penyesuaian harga. Dimana dalam pasal tersebut diuraikan mengenai persyaratan dan tata cara perhitungan eskalasi. 1.2 Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Eskalasi biaya proyek mempunyai dampak yang cukup besar pada kinerja biaya proyek, semestinya perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan dengan maksud mengatasi eskalasi ini dapat memberikan nilai yang sesuai dengan yang sebenarnya terjadi. Pada awalnya kontraktor di proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 menggunakan tata cara perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan kontrak (tidak ada batasan perhitungan dalam penggunaan indeks harga), namun di tengah pengerjaan proyek tersebut, Badan Pusat Statistik mengeluarkan surat Nomor 06220.285 tentang data Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dan tata cara perhitungan penyesuaian harga yang dikeluarkan pada bulan Juli 2014. Dalam surat tersebut terdapat pengaturan mengenai indeks yang digunakan untuk perhitungan eskalasi, dimana mulai bulan November 2013 IHPB dihitung dengan tahun dasar 2010 dan Badan Pusat Statistik tidak melakukan konversi ke tahun dasar baru (2005=100) terhadap data IHPB yang telah dirilis sebelum bulan November 2010. Sehingga Badan Pusat Statistik memberikan indeks yang merupakan konversi dari tahun dasar 2005=100 menjadi tahun dasar 2010=100 yang selanjutnya akan digunakan I-3

untuk perhitungan eskalasi untuk semua paket Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan. Dengan adanya tata cara perhitungan dari Badan Pusat Statistik tersebut diindikasikan dapat menghasilkan perbedaan nilai penyesuaian harga yang cukup besar dibandingkan dangan tata cara sebelum munculnya surat tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat menunjukkan berapa besar perbedaan perhitungan yang terjadi serta mengidentifikasi indeks dominan yang mempengaruhi perbedaan tersebut. 1.2.2 Signifikasi Masalah Seperti yang telah dijelaskan, surat Nomor 06220.285 dari Badan Pusat Statistik mengatur tentang pemakaian data indeks, dapat diindikasikan terdapat perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga dapat menaikkan anggaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai penyesuaian harga tersebut. Sehingga perlu dilakukan perhitungan ulang terhadap penyesuaian harga yang telah dilakukan kontraktor dengan menggunakan tata cara pada surat dari BPS, lalu membandingkan dengan hasil penyesuaian harga sebelum surat tersebut dikeluarkan. 1.2.3 Rumusan Masalah Untuk menganalisa perbedaan tata cara penyesuaian harga dengan keluarnya surat Nomor 06220.285 dari Badan Pusat Statistik, perlu diketahui berapa besarnya perbedaan nilai penyesuaian harga antara kedua tata cara tersebut dan juga mengetahui indeks dominan apa saja yang mempengaruhi perbedaan nilai penyesuaian harga sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran tersebut. I-4

Sehingga rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Seberapa besarkah persentase perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan kontraktor Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik? Indeks dominan apa sajakah yang mempengaruhi perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga antara sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah : Mengetahui seberapa besar prosentase perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan kontraktor Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket I sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik. Mengidentifikasi indeks dominan (yang berasal dari indeks item-item sumber daya proyek) yang mempengaruhi perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga antara sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik. 1.4 Batasan Masalah I-5

Penelitian dilakukan pada Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 yang terletak di lokasi DKI Jakarta, tepatnya di daerah Jakarta Barat. Alasan pemilihan obyek studi penelitian ini adalah kompleksitas kondisi manajemen proyek yang ada di proyek tersebut, diantaranya adalah proyek tersebut diawasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) di bawah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkantor di Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat no. 58 Jakarta Timur, serta dikerjakan oleh kontraktor BUMN yaitu PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari kajian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini adalah sarana untuk menuangkan ide dan pikiran dalam membuat suatu karya tulis ilmiah sebagai penerapan berbagai wacana dan ilmu yang telah diterima selama mengikuti pendidikan sarjana. 2. Bagi pelaku konstruksi (khususnya untuk Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1), hasil penelitian dapat digunakan untuk menjadi referensi dalam mempelajari mengenai indeks dominan sumber daya proyek yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga. 1.6 Sistematika Penulisan Pada laporan ini, penelitian disajikan dengan pembahasan tahap demi tahap, dimana setiap tahap penelitian mempunyai masing-masing uraian sesuai dengan kajian permasalahan utama. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang dibahas dapat memberikan atau menyajikan hasil sebagaimana yang diharapkan. I-6

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bab I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir. 2. Bab II: Tinjauan Pustaka, berisi tentang dasar-dasar teori serta penelianpenelitian sebelumnya yang dijadikan acuan dan rujukan untuk memperkuat hipotesis penelitian. 3. Bab III: Metodologi Penelitian, adalah pemaparan detail metode penelitian yang digunakan penulis berupa jenis penelitian dan sumber data yang dibutuhkan sebagai alat bantu dalam analisis dan pembahasan perhitungan penyesuaian harga. 4. Bab IV: Analisis dan Pembahasan, yaitu berisi mengenai pembahasan mengenai perhitungan analisis penyesuaian harga dan identifikasi indeks dominan sesuai dengan metodologi yang digunakan penulis. 5. Bab V: Penutup, terdiri atas kesimpulan hasil analisis penelitian, dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya maupun hasil rujukan untuk digunakan pada proyek yang bersangkutan. I-7