BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. TBP Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk ( PT.TBP Tbk ) menerapkan metode persentase penyelesaian untuk mengakui pendapatan per termin atas jasa konstruksi yang dilakukannya, karena proyek-proyek yang dilaksanakan PT. TBP Tbk termasuk proyek jangka panjang, yaitu kontrak proyek dengan jangka waktu pelaksanaan lebih dari satu periode akuntansi. PT. Total Bangun Persada Tbk dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, maka dalam menghitung tingkat persentase penyelesaian dari pelaksanaan suatu proyek pada suatu periode tertentu, ditetapkan dengan cara menghitung bobot pekerjaan fisik yang telah diselesaikan sesuai volume rencana anggaran biaya yang terdapat dalam kontrak yang telah disepakati bersama kemudian dikaitkan dengan nilai kontrak sebagai dasar pengakuan pendapatan. Penetapan persentase penyelesaian dilakukan dengan menghitung bobot pekerjaan fisik yang telah diselesaikan kemudian dicatat dalam laporan kemajuan fisik yang dibuat oleh Quantity Surveyor. Laporan ini berisi informasi mengenai volume yang terdiri dari: 43

2 44 1. Volume termin lalu, yaitu bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode sebelum periode termin sekarang 2. Volume termin ini, yaitu bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode termin sekarang 3. Volume sampai dengan termin ini, yaitu bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode termin lalu ditambah bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode termin ini. Laporan kemajuan fisik pada dasarnya merupakan laporan prestasi yang dibuat berdasarkan perhitungan intern perusahaan dan diperiksa oleh konsultan manajemen konstruksi (PT. Bina Nusantara) yang ditunjuk oleh pemilik proyek. Setiap termin laporan ini diikhtisarkan menjadi laporan kemajuan fisik untuk periode yang bersangkutan. Pada tanggal 28 Oktober 2008, PT. Total Bangun Persada yang beralamat di Jl. Letjend. S. Parman Kav.106 Jakarta mendapat sebuah proyek Pembangunan Bina Nusantara Boarding House yang terletak di Jl. Budi Raya Kemanggisan, Jakarta Barat sebesar Rp ,- (Sebelum PPN). Jenis kontrak tersebut adalah kontrak Lump Sum, sudah termasuk keuntungan, pajak, serta biaya-biaya terhadap kendala-kendala yang mungkin timbul di lapangan akibat cuaca buruk, kerugian yang timbul sebagai perbuatan orangorang yang dipekerjakan oleh perusahaan, dan lain-lain. Proyek tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.

3 45 Sistem pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan di lapangan oleh penyedia barang/jasa yaitu PT. Total Bangun Persada dan dijadikan dasar persentase bobot prestasi pekerjaan, dan memperhitungkan uang muka, termin, retensi dan kewajiban pajak. Adapun pembayaran termin sesuai dengan kemajuan pekerjaan secara akumulasi progress dan dengan perhitungan sebagai berikut: Uang Muka : sebesar 20% dari Nilai Kontrak, Yaitu: 20% x Rp ,- = Rp ,- Termin 1 : sebesar % dari nilai kontrak, yaitu: Progress % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Hak Tagih = Rp ,- Termin 2 : sebesar 25 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 2 25 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp , - Rp ,- = Rp ,-

4 46 Termin 3 : sebesar 38 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 3 38 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% x Rp = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp ,- Rp , - = Rp ,- Termin 4 : sebesar 58 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 4 58 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp = ( Rp ,-) Retensi 5.00% x Rp = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp , - Rp ,- = Rp ,- Termin 5 : sebesar 68 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 5 68 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp ,- Rp , = Rp ,-

5 47 Termin 6 : sebesar 78 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 6 78 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp , - Rp ,- = Rp ,- Termin 7 : sebesar 89 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 7 89 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% xrp ,- = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp ,- Rp , = Rp ,- Termin 8 : sebesar 95 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 8 95 % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% xrp ,- = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp , - Rp ,- = Rp ,-

6 48 Termin 9 : sebesar 100 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress % x Rp ,- = Rp ,- UM 20.00% x Rp ,- = ( Rp ,-) Retensi 5.00% xrp ,- = ( Rp ,-) Jumlah = Rp ,- Hak Tagih = Rp. Rp , , - = Rp ,- Retensi : sebesar 5 % dari nilai kontrak, yaitu: 5 % x Rp ,- = Rp ,- PPh pihak kedua langsung dipotong dari setiap penerimaan tagihan termin. Pembayaran angsuran termin dilakukan melalui Bank Central Asia dengan nomor rekening a/n PT. Total Bangun Persada Tbk. Pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT. Total Bangun Persada Tbk terlihat berdasarkan kemajuan fisik yang telah diselesaikan, pendapatan yang diakui atas dasar sertifikat kemajuan pekerjaan (certificate of work progress) yang diterbitkan berdasarkan hasil perhitungan dan pemeriksaan antara Quantity Surveyor (QS) Perseroan bersama QS pihak owner maka perusahaan akan melakukan penagihan sesuai dengan termin-termin yang telah disepakati. Hal ini terjadi karena kedua belah pihak yaitu PT. Total Bangun Persada dan PT. Binus Nusantara telah sepakat bahwa semua biaya yang

7 49 dikeluarkan untuk pekerjaan yang dimaksud menjadi tanggung jawab pihak kedua, dan sesuai dengan nilai kontrak yang menggunakan jenis kontrak Lump Sum. Nilai kontrak sebesar Rp ,- merupakan jumlah dari total pekerjaan sebelum PPN 10%. Keuntungan untuk perusahaan diperoleh dari nilai kontrak sebelum PPN yaitu sebesar 9 % sebagai keuntungan atas jasa konstruksi. 1. Analisis tingkat kemajuan penyelesaian suatu proyek (progres fisik pekerjaan) Penetapan tingkat penyelesaian suatu proyek oleh PT. Total Bangun Persada di buat oleh Quantity Surveyor (QS) yang diperiksa oleh Management Construction dan disetujui oleh pemilik proyek. Setiap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dikonversi menjadi nilai nominal, hal ini dilakukan dengan cara: volume pekerjaan yang telah selesai dikalikan dengan harga satuan pekerjaan. Setelah pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut diketahui dalam bentuk nilai nominal kemudian dicari bobot fisik dalam persentase dengan cara: nilai nominal pekerjaan yang telah selesai dibagi dengan nilai nominal total pekerjaan. Jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan ditambah PPN 10 % menjadi total tagihan yang dapat ditagih kepada pemilik proyek.

8 50 2. Analisis penentuan beban yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dari suatu proyek Perusahaan dalam menentukan beban yang dikeluarkan untuk proyek dengan menggunakan prosentase tertentu yang telah ditentukan yaitu nilai proyek sebelum PPN dikeluarkan unsur laba yang telah ditentukan (9%). Kemudian dialokasikan ke beban yang terdiri dari: beban material, upah, sub kontraktor, dan overhead. Berikut perhitungan beban proyek disajikan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Perhitungan Beban Proyek Pembangunan Binus Boardhing House Tahun Tahun 2009 Material Upah Sub Kontraktor Overhead , , , ,00 Total Dibulatkan , Tahun 2010 Material Upah Sub Kontraktor Overhead , , , ,00 Total Dibulatkan Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House

9 51 Berdasarkan Tabel 4.1 pekerjaan yang telah diselesaikan pada tahun 2009 adalah 58,00 % dan pada tahun 2010 sebesar 42,00 %. Perhitungan beban proyek ditentukan dengan menentukan persentase tiap item beban. Beban material 20%, upah 12%, sub kontraktor 65%, dan overhead 3%. Berikut jurnal untuk mencatat beban konstruksi yang terjadi: a. Tahun 2009 Konstruksi dalam proses Rp Kas / Hutang Rp b. Tahun 2010 Konstruksi dalam proses Rp Kas / Hutang Rp PT. Total Bangun Persada Tbk memperoleh pembayaran dari pihak pertama apabila telah memenuhi progres fisik yang telah disepakati, berikut termin pembayaran pekerjaan oleh pemilik proyek kepada PT. Total Bangun Persada Tbk disajikan pada tabel 4.2

10 52 Tabel 4.2 Termin Pembayaran Pekerjaan Oleh Binus Boardhing House Kepada PT. Total Bangun Persada Tbk Tahun Termin Tanggal Prosentase Pembayaran UM (20%) % 9.52 % 13 % 20 % 10 % 10 % 11 % 6 % 5% 5% * Harga kontrak : Rp ( exc.ppn) Prosentase Progress 20% % 25 % 38 % 58 % 68 % 78 % 89 % 95 % 100% Retensi Total (% x harga kontrak*) Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House Pembayaran termin dari PT. Bina Nusantara tersebut diakui oleh PT. Total Bangun Persada Tbk sebagai pendapatan pada akhir periode akuntansi. Prosentase pembayaran sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Pembayaran

11 53 termin dapat dibayarkan oleh PT. Binus Nusantara kepada perusahaan apabila progres fisik telah diperiksa dan disetujui oleh pihak yang berwenang. Progres fisik setiap termin telah dijelaskan pada pembahasan tentang analisis tingkat kemajuan penyelesaian suatu proyek (progres fisik pekerjaan). Berikut jurnal untuk mencatat pendapatan yang diterima oleh perusahaan: a. Termin Uang Muka Nilai kontrak (incl.ppn) Rp Uang Muka 20% Total tagihan UM(20 %) Rp Jurnal penagihan termin UM 20% Piutang usaha Rp Uang Muka Rp PPN Keluaran Rp Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp b. Termin 1 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik 15,48 % Total tagihan (15.48 %) Rp

12 54 1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp c. Termin 2 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 25 % Total tagihan (9.52 %) Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp

13 55 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp d. Termin 3 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 38 % Total tagihan (13 %) Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp

14 56 e. Termin 4 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 58 % Total tagihan 20 % Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp f. Termin 5 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 68 % Total tagihan 10 % Rp

15 57 1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp g. Termin 6 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 78 % Total tagihan 10 % Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp

16 58 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp h. Termin 7 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 89 % Total tagihan 11 % Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp

17 59 i. Termin 8 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 95 % Total tagihan 6 % Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp j. Termin 9 Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Progres fisik akumulasi 100 % Total tagihan 5 % Rp

18 60 1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp Uang Muka 20% Rp Retensi 5% Rp PPN keluaran Rp Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp ) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp k. Termin Retensi Nilai kontrak ( Incl.PPN) Rp Retensi 5 % Total tagihan 5 % Rp ) Jurnal penagihan termin Piutang usaha Rp PPN keluaran Rp Retensi 5% Rp

19 61 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank Rp PPh 3% Rp Piutang usaha Rp Penagihan kemajuan penyelesaian proyek atau termin yang ditagihkan ke pihak pemilik dan dihitung secara bersih dengan memperhitungkan uang muka proyek dan 5% dari nilai kontrak yang ditahan ( retensi) oleh pihak pemilik sampai dengan penyerahan akhir. PPh Pasal 23 sebesar 3% langsung dibayarkan atau dipotong dari nilai tagihan sebelum PPN pada saat penagihan diterima. Penagihan retensi dapat diterima pada saat jaminan pemeliharaan berakhir, masa berlaku jaminan tersebut 180 hari kalender atau 6 bulan dan akan dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Terakhir yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. l. Penyelesaian kontrak 1) Mengakui pendapatan, beban, dan laba kotor Konstruksi dalam proses (laba kotor) Rp Beban konstruksi Rp Pendapatan kontrak Rp

20 62 2) Mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp Konstruksi dalam proses Rp B. Analisis Perlakuan Akuntansi pada Pendapatan dan Beban Proyek Sesuai PSAK No. 34 Menurut PSAK No. 34 paragraf 20 dinyatakan bahwa bila hasil (outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui masingmasing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal neraca (percentage of completion). Taksiran rugi (expected loss) pada kontrak konstruksi tersebut harus segera diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 34. Tabel 4.3 Pendapatan dan Beban yang Diakui Menurut PSAK No. 34 Tahun Beban* Pendapatan* Rp Rp Rp Rp Total Rp Rp * Beban = nilai kontrak (dikeluarkan PPN 10% dan laba 9%) X persentase penyelesaian * Pendapatan = nilai kontrak X persentase penyelesaian Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House

21 63 Berdasarkan tabel 4.3 pendapatan dan beban diakui berdasarkan matching concept. Beban dan pendapatan diakui sesuai dengan progress fisik yang telah diselesaikan. Pada tahun 2009 progress fisik yang telah diselesaikan sebesar 58% dan pada tahun 2010 sebesar 42%. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian pencatatan pendapatan dan beban antara pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori PSAK No. 34 maka dilakukan perbandingan untuk menarik kesimpulan terhadap objek yang dianalisis. Perbandingan tersebut disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Perbandingan Pencatatan Pendapatan dan Beban Antara Perusahaan dengan PSAK No. 34 Tahun Perusahaan PSAK No. 34 Selisih 2009 Pendapatan Beban 2010 Pendapatan Beban Rp Rp Rp 41,044,432,500 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0 Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House Berdasarkan tabel 4.4 serta perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa pencatatan pendapatan pada tahun 2009 oleh perusahaan sesuai dengan perhitungan berdasarkan PSAK No. 34 Kesesuaian tersebut terjadi karena perusahaan melakukan pencatatan sesuai dengan

22 64 penetapan presentase pernyelesaian yang dicatat dalam laporan kemajuan fisik yang dibuat oleh Quantity Surveyor yang telah disepakati bersama oleh Quantity Surveyor yang ditunjuk oleh pihak owner. Oleh karena itu dengan adanya perhitungan yang telah di uraikan di atas maka pengakuan pendapatan dan beban pada proyek Binus Boardhing House yang dilaksanakan oleh PT. Total Bangun Persada Tbk sudah sesuai dengan PSAK No. 34. C. Analisis Pengakuan Laba Kotor Perusahaan antara Perhitungan yang Dilakukan Perusahaan dan Menurut PSAK No. 34 Berdasarkan perhitungan dan jurnal-jurnal di atas, maka dapat diketahui laba kotor yang diakui pada saat kontrak selesai di sajikan pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Laba Kotor Proyek Binus Boardhing House Tahun Menurut Perusahaan Rp Rp PSAK No. 34 Rp Rp Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House Dari tabel di atas diketahui bahwa pada tahun 2009 dan 2010 laba kotor yang diakui oleh perusahaan mempunyai jumlah yang sesuai dengan laba kotor yang diakui menurut PSAK No. 34.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. Mekarindo Mitrasarana PT. Mekarindo Mitrasarana menerapkan metode persentase penyelesaian untuk mengakui pendapatan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, Pertama penulis akan membahas mengenai apakah pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik yang digunakan oleh PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan menjelaskan perbedaan PSAK 34 sebelum revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan dengan penerapan persentase

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase penyelesaian (percentage of completion) yang dilakukan PT. TPHE dengan menggunakan pendekatan fisik. Penulis juga akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja Konstruksi PT. X 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Seperti yang terlah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa terdapat 3 (tiga) metode pengajuan pendapatan. Yaitu: metode selesai produksi,

Lebih terperinci

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam penelitian ini. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi atas Pendapatan Perusahaan Pendapatan PT. Infimedia Solusi Pratama terbagi menjadi tiga, yaitu pendapatan jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak.

Lebih terperinci

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi Seiring dengan terkenalnya kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, maka semakin banyak bermunculan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi Seiring dengan terkenalnya kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, maka semakin banyak bermunculan

Lebih terperinci

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor. PSAK No. 34 - AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI PENDAHULUAN Tujuan Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 tentang Kontrak Konstruksi disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan 2.1.1. Definisi Pendapatan Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas yang normal dari

Lebih terperinci

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1 ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Konstruksi dan Infrastruktur Infrastruktur: Jalan Tol Jasa Marga Listrik PLN Kereta api PT. KA Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang digunakan adalah PT TPHE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 A. Pengertian Akuntansi Keuangan BAB II LANDASAN TEORI Menurut Charles T Horrgren Walter T Harrison Jr dan Linda Smith Bamber (2006 : 4) mendefinisikan akuntansi adalah Sistem informasi yang mengukur

Lebih terperinci

BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. PENGERTIAN (Dewi Ratnaningsih, 1998 : 66) Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1. Uraian Umum S-Curve atau Kurva S adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 Metode presentase penyelesaian untuk kontrak jangka panjang

Lebih terperinci

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN A. UMUM 1. Definisi Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan. 2. Klasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam kemajuan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam kemajuan perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perubahan perekonomian global yang terjadi ini, menuntut para pelaku usaha dalam dunia ekonomi untuk semakin pandai dan jeli dalam melihat peluang

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN Novi Nugrahani Politeknik Negeri Malang nugrahani19@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode yang mengakibtakan kenaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pengakuan pendapatan dan pengungkapan pada laporan keuangan ketika ISAK 21 diterapkan di PT Alam Sutera Realty Tbk yang menajdi objek

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT A. Pengertian dan Ruang Lingkup Jasa Konstruksi A. 1 Pengertian Jasa Konstruksi Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang

Lebih terperinci

Pengakuan Pendapatan

Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan sebelum Pengiriman Pengakuan Pendapatan setelah Pengiriman Pedoman Pengakuan Pendapatan

Lebih terperinci

PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN PENDEKATAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT. BENTAN SONDONG TANJUNGPINANG

PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN PENDEKATAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT. BENTAN SONDONG TANJUNGPINANG PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN PENDEKATAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PT. BENTAN SONDONG TANJUNGPINANG AYU PRATIWI PANGESTU WINDYANTO 100462201264 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI 1 PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Titi Sari titi_sari89@yahoo.co.id Astri Fitria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan dan Biaya 1. Pengertian pendapatan Pendapatan merupakan unsur penting dalam menjalankan kegiatan usaha dimana perusahaan mengharapkan laba atas kegiatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan GENERAL MANAGER BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN PENJUALAN & ENJ. PENGADAAN PPP ENJINIRING AKUNTANSI BENGKEL & DALTAS PENJ. & ADPEM ADMIKUM

Lebih terperinci

LIABILITAS. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Ekonomi. Penaggung Jawab: Dekan Fakultas Ekonomi

LIABILITAS. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Ekonomi. Penaggung Jawab: Dekan Fakultas Ekonomi Volume 1 No. 1, Maret 2016 ISSN : 2 LIABILITAS Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Ekonomi Penaggung Jawab: Dekan Fakultas Ekonomi Pimpinan Redaksi : Dr. Meifida Ilyas, SE., M.Si, Ak, CA, CSRS Anggota Redaksi

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

1. Alamat IP yang di jadikan update server secara LAN, harus di share foler SIAP12\exefile 2. Induk Kode Perkiraan Kas Proyek pada Menu Kode dan Nama

1. Alamat IP yang di jadikan update server secara LAN, harus di share foler SIAP12\exefile 2. Induk Kode Perkiraan Kas Proyek pada Menu Kode dan Nama 1. Alamat IP yang di jadikan update server secara LAN, harus di share foler SIAP12\exefile 2. Induk Kode Perkiraan Kas Proyek pada Menu Kode dan Nama Perkiraan 3. Induk Kode Perkiraan Piutang pada Menu

Lebih terperinci

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN Ivonne NRP : 0021048 Pembimbing : Yohanes Lim Dwi Adianto, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas /Hutang kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas (SAK) Lancar Tidak Lancar Diestimasi Kontinjensi 1 Hutang Usaha

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-jenis Kontrak Dalam suatu pekerjaan kita lazim mendengar istilah kontrak. Kontrak adalah kesepakatan antara dua belah pihak yang secara hukum mengikat (Zaini et al, 2009).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam,

BAB IV PEMBAHASAN. Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam, yang lebih kepada pembangunan kilang-kilang, pabrik, dan perancangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah Perusahaan yang baru didirikan maupun yang sedang berjalan mempunyai sebuah tujuan atau target yang akan dicapainya baik untuk jangka pendek, jangka

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan

SURAT PERJANJIAN. untuk melaksanakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH DJBC KHUSUS KEPULAUAN RIAU PANGKALAN SARANA OPERASI BEA DAN CUKAI TANJUNG BALAI KARIMUN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Lebih terperinci

.KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN UNTUK KONTRAK KONSTRUKSI. Sri Supadmini *) Abstrak

.KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN UNTUK KONTRAK KONSTRUKSI. Sri Supadmini *) Abstrak .KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN UNTUK KONTRAK KONSTRUKSI Sri Supadmini *) Abstrak Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada bab II, maka dalam bab ini penulis akan membahas penerapan pembiayaan istishna pada PT. Bank Muamalat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Alir Tahapan Penulisan Tugas Akhir MULAI Survei Literatur Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data b. Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

Oleh: Eko K. Komara KONSEP KEGUNAAN PETA BESAR ANGKA KUNCI

Oleh: Eko K. Komara KONSEP KEGUNAAN PETA BESAR ANGKA KUNCI Oleh: Eko K. Komara KONSEP KEGUNAAN PETA BESAR PO RESI ANGKA KUNCI 1 Laporan Keuangan PROYEK Laporan Keuangan LEMBAGA (Konsolidasi/PSAK 45) Laporan Keuangan PROYEK Terdiri dari: Laporan Penerimaan dan

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI. ( STUDI KASUS : PADA PT. TOTAL BANGUN PERSADA Tbk) SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI. ( STUDI KASUS : PADA PT. TOTAL BANGUN PERSADA Tbk) SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BIAYA KONTRAK KONSTRUKSI ( STUDI KASUS : PADA PT. TOTAL BANGUN PERSADA Tbk) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : YOHANES TRIATMOKO N I M : 43207110020

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kegiatan Perusahaan Serta Perubahan Peraturan yang Terjadi Pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kegiatan Perusahaan Serta Perubahan Peraturan yang Terjadi Pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Kegiatan Perusahaan Serta Perubahan Peraturan yang Terjadi Pada Perusahaan PT PP (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi

Lebih terperinci

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. KAYANGAN SKPD DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2013 Nomor : 04.01 / ADD. Dok / KAYANGAN / VIII / WISMP

Lebih terperinci

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna. III.2. ISTISHNA A. Definisi 01. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/ mustashni')

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang arsitek dan konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan sekolah, gedung, taman, dll.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PT. TPHE

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PT. TPHE ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PT. TPHE Fina Prayerty Silitonga (1301021324) Universitas Bina Nusantara 081281534320 fina.prayerty@gmail.com

Lebih terperinci

LEMBAR PENDUKUNG PENYERAPAN DANA (Format 5.1)

LEMBAR PENDUKUNG PENYERAPAN DANA (Format 5.1) LEMBAR PENDUKUNG PENYERAPAN DANA (Format 5.1) No. DATA UMUM KETERANGAN 1 Nama Program PENGEMBANGAN INSFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW) 2 Nama Paket Pekerjaan... 3 Jenis Pekerjaan... 4 Lokasi

Lebih terperinci

FORMULIR ISIAN REKANAN/PEMBORONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

FORMULIR ISIAN REKANAN/PEMBORONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA III FORMULIR ISIAN REKANAN/PEMBORONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA III Yang bertanda tangan dibawah ini N a m a : (fc. KTP Terlampir) Jabatan : Alamat : Telepon / Fax : Menyatakan dengan sesungguhnya data data perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ilyas dan Richard Burton (2010:6), Pajak adalah prestasi yang dapat dipaksakan

BAB II LANDASAN TEORI. Ilyas dan Richard Burton (2010:6), Pajak adalah prestasi yang dapat dipaksakan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pajak Menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann yang telah diterjemahkan oleh Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton (2010:6), Pajak adalah prestasi yang dapat dipaksakan sepihak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada BAB II, maka dalam hal ini penulis akan membahas penerapan akuntansi untuk pembiayaan

Lebih terperinci

Siti Maimunah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Deta Uli Anggreni Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Siti Maimunah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Deta Uli Anggreni Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan TINJAUAN PELAKSANAAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DAN KESESUAIAN DENGAN STANDAR AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI (PSAK TAHUN 2012) PADA PT IMPERIAL MEDIA PANENMAS Siti Maimunah Dosen Tetap

Lebih terperinci

1. PROJECT MANAGER (PM)

1. PROJECT MANAGER (PM) 1. PROJECT MANAGER (PM) Memastikan kegiatan Ijin Pelaksanaan yang dilakukan Kontraktor sudah benar. Melaksanakan tugas tugas tambahan yang diberikan Direksi. Dapat memahami atau membuat master schedule

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 391 F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Lebih terperinci

Prosedur Pencatatan Piutang pada PT.Gardyas Utama Sarana (Jasa Konstruksi)

Prosedur Pencatatan Piutang pada PT.Gardyas Utama Sarana (Jasa Konstruksi) Prosedur Pencatatan Piutang pada PT.Gardyas Utama Sarana (Jasa Konstruksi) Nama : Dessi Amelia NPM : 49211415 Program Studi : D III / Bisnis dan Kewirausahaan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori Tentang Permasalahan Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

Lebih terperinci

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005 BAGIAN PERLENGKAPAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2005 Yang dimaksud dengan KONTRAK PENGADAAN BARANG / JASA adalah:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pernyataan PSAK No.34 2.1.1. Tujuan Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL Prosiding SNaPP2012 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL 1 Dwi Dinariana, 2 Erlinda

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU) Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil Managemen Aliran Kas

Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU) Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil Managemen Aliran Kas Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU) Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil Managemen Aliran Kas Denies Priantinah SE., M.Si., Ak Pendahuluan Laporan Akuntansi bersifat Akrual Basis. transaksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO BIAYA DAN TINGKAT PENYELESAIAN DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK BADAN

ANALISIS PERHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO BIAYA DAN TINGKAT PENYELESAIAN DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK BADAN ANALISIS PERHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO BIAYA DAN TINGKAT PENYELESAIAN DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK BADAN Rully Noviastana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. 443 K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

PEMUTUSAN KONTRAK LKPP

PEMUTUSAN KONTRAK LKPP PEMUTUSAN KONTRAK LKPP DASAR HUKUM Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010 PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak; a.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik proyek kontruksi gedung, infrastruktur maupun perumahan, proyek-proyek

BAB I PENDAHULUAN. baik proyek kontruksi gedung, infrastruktur maupun perumahan, proyek-proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan proyek kontruksi pada dasawarsa ini sangatlah gencar dilakukan baik proyek kontruksi gedung, infrastruktur maupun perumahan, proyek-proyek konstruksi tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan keuangan 2.1.1.1 Pengertian laporan keuangan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 1 menyatakan laporan keuangan

Lebih terperinci

Akuntansi Istishna' ED PSAK 104 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED

Akuntansi Istishna' ED PSAK 104 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED Akuntansi Istishna' ED PSAK 4 (Revisi 06) Hak Cipta 06 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 4.1 ED 56789 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 4 AKUNTANSI ISTISHNA' Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka penulis berusaha untuk memberikan simpulan mengenai peranan Audit Internal dan penerapan metode

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NO.34 DALAM PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk SURABAYA

PENERAPAN PSAK NO.34 DALAM PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk SURABAYA PENERAPAN PSAK NO.34 DALAM PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk SURABAYA Rizky Kurniawan Ashari Rizkyka23@gmail.com Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 7: Akuntansi Akad Istishna Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan yang

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT MARISKA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh ANGGA YOESTIESIA. Skripsi

EVALUASI PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT MARISKA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh ANGGA YOESTIESIA. Skripsi EVALUASI PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT MARISKA DI BANDAR LAMPUNG Oleh ANGGA YOESTIESIA Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI

PENGARUH PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PENGARUH PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI (The Influence of Revenue and Cost Recognition to Income Statement) Oleh/By: Muhammad Danial dan Triandi Dosen Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 104 AKUNTANSI ISTISHNA'

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 104 AKUNTANSI ISTISHNA' Akuntansi Istishna' ED PSAK (Revisi 00) 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. AKUNTANSI ISTISHNA' Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya (profit oriented).

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TANGGAL AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang Persediaan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga Penerimaan kerjasama produksi dan penyiaran dengan pihak ketiga merupakan penerimaan yang diperoleh dari jasa penayangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci