BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F dan VIII G di SMP Negeri 1 Suruh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN PADA TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP MARDI RAHAYU UNGARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengikuti perkuliahan yang berjumlah 31 mahasiswi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku agresi, yaitu; agresif fisik (Physical Aggression), agresi verbal (Verbal

BAB IV ANALISA HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Otomotif SMKSaraswati

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan berjumlah 146 siswa. Tabel 4.1 Subyek Penelitian Sebaran Subyek Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Negeri 3 Satu Atap Kedungjati berjumlah 177 siswa. Untuk kelas VIII berjumlah. Kedungjati A B

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Salatiga. Surat ijin dari fakultas pada tanggal 26Juli 2013, Diantar ke Progdi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SMP N 3 Pabelan terletak di desa Tukang Kec. Pabelan, kira-kira 7 km dari kota

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Salatiga pada kelas V A dan V B. Populasinya adalah seluruh siswa kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SMP N 1 Bancak terletak di desa Rejosari Kec. Bancak, Jl. Rejosari-

HUBUNGAN EKSPOSUR KEKERASAN DALAM VIDEO GAME DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Kartika III-I Banyubiru berdiri pada tanggal 1 Juli Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013 :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN. Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian. Identitas Subjek Frekuensi Presentase.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian. 1. Teknik Komputer Jaringan siswa. 2. Multimedia siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. negeri dan swasta se-kota Salatiga Sebanyak 42 orang. Tabel 4.1 Deskripsi jumlah subyek No SMP Guru BK

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan penelitian, hasil analisis data penelitian dan pembahasan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMK PGRI 1 Salatiga dengan total siswa 90

BAB IV HASIL PENELITIAN

1 Terkadang, saya begitu ingin memukul teman saya Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GETASAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.23 Grobogan, telpon : (0292) Subyek penelitian adalah siswa kelas X

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Gedung SMP Negeri 1 Gemawang terletak di Jl. Muncar Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMK Negeri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari hubungan dengan lingkungan sekitarnya. individu dan memungkinkan munculnya agresi.

2015 KONTRIBUSI KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA TELEVISI TERHADAP PERILAKU AGRESIF SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS X DAN XI MULTIMEDIA SMK KRISTEN SALATIGA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SISWA KELAS XI SMK SARASWATI SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Satya Wacana Salatiga. Surat ijin dari fakultas pada tanggal 02 Februari 2013,

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 13 September 2011 hingga tanggal 28 September Pemerolehan data disiplin belajar dan

MENGURANGI PERILAKU AGRESIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program. Studi Bimbingan dan Konseling UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU AGRESIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N I SUMOWONO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibangun pada tahun 1975 dan pada tahun 1976, P.T Timatex salatiga diresmikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi yang sangat penting bagi masyarakat. Di antara berbagai media

BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tepatnya berada di Jln KH.Ahmad Dahlan.Lokasi sekolah SMA Muhammadiyah

SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memerlukan sarana dan prasarana umum yang memenuhi semua aspek kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN AGRESIVITAS REMAJA RW 5 NGENTAK SALATIGA SKRIPSI

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA YANG MENGALAMI KELEBIHAN BERAT BADAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 06 SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur

KATA PENGANTAR. penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Kebutuhan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANCAK KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SALATIGA SKRIPSI

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa kelas VIII yang terdiri dari siswa kelas VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D di SMP Mardi Rahayu Ungaran. Deskripsi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) Usia Frekuensi Prosentase (%) 13 tahun 21 15,67% 14 tahun 108 80,59% 15 tahun 5 3,73 % Jumlah 134 100 % Dari tabel 4.1 sebagian besar sampel penelitian berusia 14 tahun (80, 59 %) Tabel 4.2 Sampel penelitian dilihat dari jenis kelamin (N=134) Jenis kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki laki 69 51,49 % Perempuan 65 48,51 % Jumlah 134 100 % Dari tabel 4.2 sebagian besar sampel penelitian berjenis kelamin laki-laki (51,49%) 66

Tabel 4.3 Sampel penelitian dilihat dari urutan anak dalam keluarga (N= 134) Kategori urutan anak ke- Frekuensi Prosentase (%) Anak ke-1 69 51,50 % Anak ke-2 39 29,10 % Anak ke-3 15 11,20 % Anak ke-4 7 5,22 % Anak ke-5 dan lebih 4 2,98 % Jumlah 134 100 % Dari tabel 4.3 sebagian besar urutan anak dari sampel penelitian adalah anak ke-1 (51,50%). 4.2 Pengumpulan Data 1. Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu meminta surat ijin dari Dekan FKIP UKSW (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana) untuk dibawa kepada kepala sekolah SMP Mardi Rahayu Ungaran. Surat ijin diberikan kepada kepala sekolah SMP Mardi Rahayu pada tanggal 20 April 2012. Peneliti mendapatkan ijin dari kepala sekolah SMP Mardi Rahayu Ungaran secara lisan. 2. Perencanaan Penelitian Sebelum dilakukan pengumpulan data peneliti merencanakan jadwal penelitian dengan guru BK SMP Mardi Rahayu Ungaran. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut: 67

Tabel 4.4 Perencanaan Penelitian No Tanggal Perencanaan Penelitian 1. 10 Mei 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan pengumpulan data di kelas VIII A dan VIII B. 2. 11 Mei 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan pengumpulan data di kelas VIII C dan VIII D. 3. 12 Mei 2012 Dijadwalkan oleh guru BK untuk melakukan pengumpulan data di kelas VIII E. 3. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal pada jam pelajaran yang telah dijadwalkan oleh guru BK ( Bimbingan dan Konseling ) SMP Mardi Rahayu Ungaran. Proses pengumpulan data dimulai pada hari Kamis tanggal 10 Mei 2012 dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner intensitas menonton tayanag kekerasan pada televisi dan kuesioner perilaku agresif kepada responden siswa kelas VIII A. Pertama peneliti memberikan salam kepada seluruh siswa kelas VIII A ( selamat pagi adik-adik ). Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan diri ( perkenalkan nama saya Tika Dwi Andani, saya mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satyawacana Salatiga semester akhir yang sedang melakukan penelitian untuk menyusun tugas akhir berupa Skripsi, dan akan mangambil data penelitian kepada siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran ) respons dari siswa sangat baik dan setuju. Kemudian peneliti membagikan 1 lembar 68

kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi kepada masing-masing siswa. Peneliti meminta siswa untuk mengisi identitas nama, kelas, gender, dan usia pada kolom yang telah disediakan dalam kuesioner. Peneliti membacakan petunjuk pengisian dan memberikan contoh satu pernyataan kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi agar siswa dapat memahami cara pengisian secara benar. Petunjuk pengisian selesai dijelaskan siswa diminta mengisi sendiri kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi secara jujur dan peneliti menunggui siswa mengisi dengan duduk di kursi guru kelas VIII A. Selama pengisian kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi, siswa tidak ada yang bertanya dan siswa semua mengerjakan dengan baik. Setelah selesai mengerjakan kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi, peneliti kemudian membagikan kuesioner perilaku agresif. Selajutnya peneliti menjelaskan petunjuk pengisian kuesioner perilaku agresif dan kemudian siswa diminta untuk mengisi sendiri kuesioner perilaku agresif secara jujur. Sama seperti pengisian kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi, dalam pengisian kuesioner perilaku agresif siswa kelas VIII A semuanya mengerjakan dengan baik. Waktu yang diberikan hanya 40 menit cukup untuk pengisian kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan kuesioner perilaku agresif. 69

Setelah selesai siswa menjawab semua kuesioner peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa kelas VIII A yang telah bersedia mengisi kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan kuesioner perilaku agresif dan tidak lupa peneliti mengecek lembar jawaban dan soal yang telah diisi oleh siswa sebelum meninggalkan kelas. Setelah selesai di kelas VIII A, sesuai jadwal yang ditetapkan peneliti melanjutkan pengambilan data di kelas VIII B. Prosedur dan petunjuk pengambilan data penelitian sama seperti keterangan di kelas VIII A diisi langsung oleh siswa dengan ditunggui oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian kuesioner, kesalahan persepsi siswa terhadap item-item dan kelengkapan kuesioner pada waktu dikembalikan. Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data di kelas VIII C, VIII D dan kelas VIII E sesuai dengan jadwal yang direncanakan yaitu tanggal 11 Mei dan tanggal 12 Mei. Prosedur dan petunjuk pengambilan data penelitian sama seperti keterangan di kelas VIII A. Proses pengambilan data berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun karena antusiasme siswa dalam pengisian kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan kuesioner perilaku agresif sangat tinggi. 4.3 Analisis Deskriptif Kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan kuesioner perilaku agresif yang terkumpul masing-masing berjumlah 134 lembar. Diskripsi intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan 70

kuesioner perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran dikategorikan dalam 5 kategori, yakni Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Jarak skor pada kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi diperoleh dari perhitungan skor maksimal dikurangi skor minimal skala dibagi kategori atau (150-30) : 5 = 24. Begitu pula pada kuesioner perilaku agresif yaitu (145-29) : 5 = 23,2 atau dibulatkan menjadi 23. Kategori intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran seperti tabel 4.5 dan tabel 4.6 berikut: Tabel 4.5 Kategori Variabel Kekerasan pada Televisi Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 126 150 0 0 % Tinggi 102 125 5 3,73 % Sedang 78 101 92 68,66 % Rendah 54 77 37 27,61 % Sangat Rendah 30 53 0 0 % TOTAL 134 100 % Dari hasil tabel 4.5 rekapitulasi pengukuran kategori intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi, berdasarkan kuesioner intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi diperoleh hasil sebagian besar siswa kelas VIII D SMP Mardi Rahayu Ungaran mempunyai intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi pada kategori: Sedang (68,66%). 71

Tabel 4.6 Kategori Variabel Perilaku Agresif Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 125 145 0 0 % Tinggi 101 124 3 2,24 % Sedang 77 100 60 44,78 % Rendah 53 76 68 50,74 % Sangat Rendah 29 52 3 2,24 % TOTAL 134 100 % Dari hasil tabel 4.6 rekapitulasi pengukuran kategori tingkat perilaku agresif, berdasar kuesioner perilaku agresif oleh Buss dan Perry (1992) diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa kelas VIII D Mardi Rahayu Ungaran mempunyai perilaku agresif pada kategori : Rendah ( 50,74% ). 4.4 Analisis Korelasi Analisis korelasi menggunakan teknik kendall s tau_b karena skala datanya adalah ordinal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi jadi tidak harus normal (Sugiyono, 2010) dengan bantuan program SPSS for Windows 16.0 dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: 72

Kendall's tau_b Tabel 4.7 Correlations Kekerasan Pada Televisi dengan Kuesioner Perilaku Agresif Tayang an Kekeras an Kekerasan Agresivitas Correlation Coefficient 1.000.082 Sig. (2-tailed)..170 N 134 134 Agresivitas Correlation Coefficient.082 1.000 Sig. (2-tailed).170. Dari tabel 4.7 koefisien korelasi antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran sebesar r xy = 0,082 dengan p = 0,170 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang. Artinya intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi tidak berkaitan dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran. Karena tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif maka penulis melakukan analisis lanjut berdasarkan aspek perilaku agresif: 73

Tabel 4.8 Analisis Hubungan Antara Kekerasan Pada Televisi Dengan Perilaku Agresif Berdasarkan Aspek Agresi Fisik Kendall's tau_b Kekerasan Correlations Kekerasan Agresi Fisik Correlation Coefficient 1.000.114 Sig. (2-tailed)..059 Agresi Fisik Correlation Coefficient.114 1.000 Sig. (2-tailed).059. Dari tabel 4.8 koefisien korelasi antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek agresi fisik siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran sebesar r xy = 0,114 dengan p = 0,059 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek agresi fisik pada siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran. 74

Tabel 4.9 Analisis Hubungan Antara Kekerasan Pada Televisi Dengan Perilaku Agresif Berdasarkan Aspek Agresi Verbal Kendall's tau_b Kekerasan Correlations Kekerasan Agresi Verbal Correlation Coefficient 1.000.104 Sig. (2-tailed)..092 Agresi Verbal Correlation Coefficient.104 1.000 Sig. (2-tailed).092. Dari tabel 4.9 koefisien korelasi antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek agresi verbal siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran sebesar r xy = 0,104 dengan p = 0,092 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek agresi verbal pada siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran. 75

Tabel 4.10 Analisis Hubungan Antara Kekerasan Pada Televisi Dengan Perilaku Agresif Berdasarkan Aspek Kemarahan Kendall's tau_b Kekerasan Correlations Kekerasan Kemarahan Correlation Coefficient 1.000 -.070 Sig. (2-tailed)..251 Kemarahan Correlation Coefficient -.070 1.000 Sig. (2-tailed).251. Dari tabel 4.10 koefisien korelasi antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek kemarahan siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran sebesar r xy = -0,070 dengan p = 0,251 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek kemarahan pada siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran. 76

Tabel 4.11 Analisis Hubungan Antara Kekerasan Pada Televisi Dengan Perilaku Agresif Berdasarkan Aspek Permusuhan Kendall's tau_b Kekerasan Correlations Kekerasan Permusuhan Correlation Coefficient 1.000 -.023 Sig. (2-tailed)..711 Permusuhan Correlation Coefficient -.023 1.000 Sig. (2-tailed).711. Dari tabel 4.11 koefisien korelasi antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek permusuhan siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran sebesar r xy = -0,023 dengan p = 0,711 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dilihat dari aspek permusuhan pada siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran. 4.5 Uji Hipotesis Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 sebagai berikut: Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang. 77

Hasil analisis : Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang, maka hipotesis DITOLAK 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Temuan penelitian : Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang. Analisis untuk sub konsep perilaku agresif berdasarkan 4 aspek 1) Agresi Fisik, 2) Agresi Verbal, 3) Kemarahan, 4) Permusuhan, hasil analisis 4 aspek juga ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif. Memperkuat tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dalam pengambilan sampel dilihat pada tabel 4.5 sebagian besar intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi berada pada kategori sedang (68,66 %). Sedangkan pada tabel 4.6 menunjukan perilaku agresif berada pada kategori rendah (50,74 %). Dan diskripsi subyek mengenai usia pada tabel 4.1 menyatakan bahwa sebagian besar siswa pada kategori usia 14 tahun (80,59 %). Diskripsi subjek mengenai jenis kelamin pada tabel 4.1 78

menyatakan bahwa sebagian besar berjeniskelamin laki-laki (51,48 %). Diskripsi subjek berdasarkan urutan kelahiran siswa sebagian besar pada urutan kelahiran anak I (51,50 %). Artinya perilaku agresif yang rendah tidak berhubungan oleh intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi, usia, jenis kelamin dan urutan kelahiran anak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Widiastuti (2002), menyatakan bahwa intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku agresif yang berarti tidak memiliki hubungan dengan perilaku agresif. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku agresif, yaitu faktor personal dan factor situasional Buss & Perry (dalam Anderson & Bushman, 2002). Faktor personal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri yang mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor personal terdiri atas sifat, jenis kelamin, keyakinan, sikap, dan nilai. Subyek menilai adegan kekerasan tidak diperlukan untuk ditayangkan di televisi terutama pada film dan sinetron maupun tayangan lainnya atau dapat dikatakan subyek mempunyai sikap negatif terhadap kekerasan. Faktor situasional adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri yang mempengaruhi perilaku seseorang. Subyek merupakan siswa kelas VIII yang sedang pada tahap remaja awal, dimana 79

pada masa ini siswa memiliki lingkungan yang luas untuk tumbuh kembang. Ada faktor lain dari luar diri anak yang dapat lebih berpotensi untuk berperilaku agresif. Misalnya, daerah tempat tinggal, lingkungan keluarga, video game, pengaruh teman, dan masih banyak hal lain yang berhubungan dengan munculnya perilaku agresif. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Apollo (2003) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan televisi berisi kekerasan dengan kecenderungan agresivitas remaja. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Murray (2008) yang menyatakan bahwa intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi terbukti berhubungan positif dan signifikan terhadap perilaku agresif pada usia remaja. Dimana pada usia remaja, waktu dihabiskan untuk menonton televisi dan kebanyakan tayangan yang dipilih untuk ditonton adalah tayangan yang mengandung adegan kekerasan. Penyebab lain, adalah karakteristik televisi sebagai media yang sifatnya audio-visual dalam penerimaan kemampuan tertentu seperti pesan-pesannya tidak menuntut pemirsanya memiliki kemampuan tertentu seperti media cetak yang menuntut untuk membaca. Perbedaan hasil penelitian ini mungkin disebabkan karena perbedaan waktu pengambilan data penelitian, dimana pada saat ini teknologi sudah semakin canggih maka siswa menghabiskan waktunya tidak hanya pada menonton tayangan televisi akan tetapi dengan mengisi kegiatan lain seperti bermain 80

video game online, facebook, dan yang lainnya. Perbedaan hasil penelitian ini mungkin karena adanya perbedaan instrument yang dipakai oleh Apollo (2003) dan Murray (2008) dengan penulis. Hasil penelitian ini dapat memberi masukan tentang pamahaman mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku agresif. Ada fakta bahwa tidak ada hubungan antara intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bahwa intensitas menonton tayangan kekerasan pada televisi tidak memberikan pengaruh terhadap perilaku agresif. 81