BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan Tahun Akademik 2011, karena mahasiswa BK Angkatan 2011 merupakan mahasiswa baru sehingga terjadi perubahan sistem akademik yang mempengaruhi sistem perkuliahan dari Angkatan Tabel 4.1 Distribusi Responden No Jenis Kelamin Jumlah 1. Laki-laki Perempuan 32 Jumlah Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Kristen Satya Wacana pada tanggal 24 Januari Penulis menyebarkan 2 skala sikap kepada mahasiswa BK Angkatan 2011 yang berjumlah 60 mahasiswa dan peneliti mendapatkan skala sikap kembali hanya berjumlah 55 mahasiswa yang mengisinya,yaitu skala sikap locus of control dan skala sikap penyesuaian diri 37

2 mahasiswa. Dalam penyebaran skala sikap penulis memanfaatkan waktu kuliah, dan kantin kampus. 4.3 Hasil Penelitian Analisis Deskriptif Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data dengan komputer program SPSS 11.5 dengan menggunakan teknik analisis korelasi. Untuk mengetahu distribusi frekuensi dipakai rumus diperoleh hasil sebagai berikut: Table 4.2. Dari perhitungan data pengolahan secara statistik Distribusi frekuensi Internal Locus of Control Kategori Interval Frekuensi(f) Prosentase(%) Rendah % Cukup % Tinggi % Jumlah % Dari tabel 4.2 sebaran distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki Internal locus of control berkategori tinggi sebesar 7 0 %, kategori cukup sebesar 30%, dan kategori rendah sebesar 0%. Dari data 38

3 sebaran frekuensi diatas terlihat bahwainternallocus of control yang dimiliki mahasiswa BK Angkatan 2011 sebagian besar berkategori tinggi. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penyesuaian Diri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 40-57=Rendah =Agak Rendah =Agak Tinggi =Tinggi Total Dari tabel 4.3 sebaran distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa penyesuaian diri mahasiswa BK Angkatantahun akademik 2011 dengan berkategori rendah sebesar 3,6%, berkategori agak rendah 18,2%, berkatagori agak tinggi 56,4% dan berkategori tinggi 21,8%. Dari data diatas dapat diketahui bahwa penyesuaian diri mahasiswa BK Angkatan 2011 sebagian besar berkategori agak tinggi Analisis Korelasional Analisis korelasi Internal Locus of Control dengan Penyesuaian Diri dapat dilihat pada tabel

4 Tabel 4.4 Hasil Korelasi antara Internal Locus of Control dengan Penyesuian Diri Mahasiswa BK Tahun Akademik 2011 Correlations Spearman's rho Jumlah Internal Locus of Control Jumlah Penyesuaian Diri Correlation Coefficient Jumlah Internal Locus of Control Jumlah Penyesuaian Diri ** Sig. (1-tailed)..000 N Correlation Coefficient.528 ** Sig. (1-tailed).000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Dari tabel diatas tampak bahwa koefisien korelasi antarainternallocus of control dengan penyesuaian diri mahasiswa BK Angkatan 2011 sebesar rxy =. 528**. dan p=.000<0.01. termasuk tingkat korelasi sedang (Sugiyono, 2011). Berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif sangat signifikan antarainternallocus of control dengan penyesuaian diri mahasiswa BK Angkatan Artinya bila skorinternallocus of control semakin tinggi, maka tingkat penyesuaian diri semakin rendah sebaliknya, bila skorinternallocus of control semakin rendah, maka tingkat penyesuaian diri akan semakin tinggi. 40

5 4.4 Pembahasan Hasil penelitian dengan judul Hubungan antara Internal locus of control dengan penyesuaian diri mahasiswa Progdi FKIP BK Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menghasilkan hasil analisis data bahwa ada hubungan yang sangat signifkan antara Internal locus of control dengan penyesuaian diri mahasiswa BK AngkatanTahun Akademik Hubungan yang sangat signifikan antarainternal locus of control dengan penyesuaian diri mahasiswa BK Angkatan Tahun Akademik 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut. Macquaire Dictionary (1991) dalam Zhag, (2002) mendefinisikan bahwa penyesuaian diri menunjuk pada perubahan sikap, perilaku seseorang berdasarkan norma-norma sosial agar dapat sesuai dengan lingkungan yang baru. Kartini Kartono (2000) mengemukakan pengertian penyesuaian diri sebagai berikut. Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain emosi sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien dikikis habis. Penyesuaian diri dibagi ke dalam beberapa kategori. Salah satu pembagian itu adalah pembagian berdasarkan konteks situasional dari respon yang dimunculkan individu, yang terdiri dari penyesuaian personal, penyesuaian sosial, penyesuaian perkawinan dan penyesuaian vokasional. Penyesuaian diri tidak terlepas dari kaitannya dengan penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial merupakan suatu kapasitas atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu untuk dapat bereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap realitas, situasi, dan relasi sosial, sehingga kriteria yang 41

6 harus dipenuhi dalam kehidupan sosialnya dapat terpenuhi dengan cara-cara yang dapat diterima dan memuaskan (Schneiders dalam Agustiani, 2006). Individu yang memiliki keyakinan bahwa nasib atau peristiwa dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya, dikatakan individu tersebut memiliki internal locus of control. Sementara individu yang memiliki kayakinan bahwa lingkunganlah yang mempunyai kontrol terhadap nasib atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya dikatakan individu tersebut memiliki eksternal locus of control. Kreitner & Kinichi (2001) mengatakan bahwa hasil yang dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktifitas dirinya. Sedangkan pada individulocus of control eksternal menganggap bahwa keberhasilan yang di capai dikontrol dari keadaan sekitarnya. Zimbargo (1985), menyatakan bahwa dimensi internal-exsternal locus of control dari Rotter memfokuskan pada strategi pencapaian tujuan tanpa memperhatikan asal tujuan tersebut. Bagi seseorang yang mempunyai internal locus of control akan memandang dunia sebagai sesuatu yang dapat diramalkan, dan perilaku individu turut berperan didalamnya. Pada individu yang mempunyai external locus of control akan memandang dunia sebagai sesuatu yang tidak dapat diramalkan, demikian juga dalam mencapai tujuan sehingga perilaku individu tidak akan mempunyai peran didalamnya. Individu yang mempunyai external locus of control diidentifikasikan lebih banyak menyandarkan harapannya untuk bergantung pada orang lain dan lebih banyak mencari dan memilih situasi yang menguntungkan. 42