BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
|
|
- Djaja Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1.Deskripsi Subjek Penelitian SMK PGRI 2 Salatiga adalah sekolah menengah kejuruan yang terletak di Jalan Nakula Sadewa 1 Kembang Arum Salatiga, dengan jumlah 3 konsentrasi penjurusan, diantaranya adalah kelas penjualan, kelas akuntansi, dan kelas administrasi perkantantoran. Populasi dalam penelitian ini adalah 27 siswa kelas X E SMK PGRI 2 Salatiga. Untuk keterangan siswa mengenai usia, dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Identitas siswa SMK PGRI II Salatiga kelas XE Usia Jenis Kelamin Persentase Jumlah Laki-laki Perempuan (%) Total Berdasarkan tabel di atas maka siswa yang berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan siswa yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu siswa perempuan berjumlah 24 siswa dan laki-laki berjumalah 3 siswa. 4.2.Pelaksanaan Penelitian Perijinan Sebelum melaksanakan penelitian penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Salatiga, syarat ijin tersebut dikeluarkan pada selasa tanggal 1 November Keesokan harinya tepatnya tanggal 2 November 2011 SMK PGRI 2 Salatiga memberikan jawaban secara lisan mengijinkan untuk melaksanakan penelitian Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 3 November 2011 sampai dengan 1 Desember 2011 dengan populasi 27 siswa. Pada mulanya peneliti melakukan test awal di beberapa kelas yang disarankan oleh Guru BK di SMK PGRI 2 Salatiga guna mencari sampel penelitian yang menunjukkan profil harga diri. Prosedur pengumpulan data dilakukan sesuai dengan tanggal dan jam yang telah diberikan oleh pihak sekolah kepada penulis. Adapun prosedur-prosedur pengumpulan data antara lain langkah pertama, penulis memasuki ruangan kelas, mula-mula penulis memperkenalkan diri kepada siswa dan identits diri antara lain,nama, umur, alamat dan menjelaskan bahwa saat ini penulis adalah mahasiswa progdi Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Salatiga. Kemudian penulis menjelaskan maksud kedatangan penulis di SMK PGRI 2 Salatiga serta meminta kerja sama dalam penyelesaian tugas akhir dengan 16
2 meminta data harga diri melalui instrumen harga diri. Setelah itu penulis menjelaskan maksud dan tujuan pemberian instrumen harga diri tersebut termasuk akan di ambil sampel untuk penelitian. Langkah selanjutnya penulis meminta data mengenai harga diri dengan memberikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan pada instrumen harga diri sesuai dengan keadaan diri siswa. Setelah itu penulis membagikan instrumen harga diri kepada siswa. Sebelum siswa mengerjakan penulis memandu siswa untuk mengisi data diri siswa seperti nama, jenis kelamin, usia, kelas, jurusan, dan tak lupa penulis mengingatkan siswa untuk membaca petunjuk pengisian instrumen harga diri tersebut. Setelah itu penulis memberikan waktu 1 jam pelajaran (35 menit) dan ri penulis siaga apabila ada siswa yang belum jelas maksud dari setiap item instrument guna mengantisipasi jika terjadi kesalahan ketik dan bahasa. Setelah selesai pengisian, penulis mengingatkan kembali untuk memeriksa apabila lupa member identitas diri dan jika ada item yang belum terjawab atau terlewati. Setelah semua instrumen di kumpulkan penulis kembali memeriksa jumlah instrumen, setelah itu penulis mengucapkan terima kasih atas kerja sama dalam pengisian instrumen. 4.3 Analisis Data Data dianalisis deskriptif dengan melihat frekuensi harga diri siswa kelas X E SMK PGRI 2 Salatiga. Harga diri siswa dikategorikan menjadi tiga kategori berdasarkan teori Coopersmith (1967) yaitu rendah, sedang, dan sangat tinggi. Hasil analisa deskriptif harga diri siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.2 Hasil analisis deskriptif berdasarkan harga diri pada siswa Kelas X E SMK PRGI 2 Salatiga Rendah % Sedang % Tinggi % Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa ada 24 siswa (89%) berada pada kategori harga diri sedang dan 3 siswa (11%) berada pada kategori harga diri sangat tinggi. Tabel
3 Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek penyesuaian diri pada siswa Kelas X E SMK PRGI 2 Salatiga Rendah % Sedang % Tinggi % Pada Tabel 4.4 diketahui bahwa 25 siswa (92%) berada pada aspek penyesuaian diri sedang serta 2 siswa (8%) ada pada kategori sangat tinggi. Tabel 4.4 Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek penerimaan sosial pada siswa Kelas X E SMK PRGI 2 Salatiga Rendah % Sedang % Tinggi % Tabel di atas menunjukkan bahwa pada aspek penerimaan social terdapat 18 siswa (66,7%) ada di kategori sedang dan 9 siswa (33,3%) pada kategori sangat tinggi. Tabel 4.5 Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek interaksi sosial pada siswa SMK PRGI 2 Salatiga Rendah % Sedang % Tinggi % 18
4 Rendah % Sedang % Tinggi % Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada aspek interaksi sosial terdapat 8 siswa (29%) berada pada kategori rendah, 16 siswa (60%) pada kategori sedang, dan 3 siswa (11%) pada kategori sangat tinggi. Tabel 4.6 Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek penghargaan pada siswa SMK PRGI 2 Salatiga Rendah % Sedang % Tinggi % Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada aspek penghargaan terdapat 1 siswa (3%) berada pada kategori rendah, 17 siswa (63%) berada pada kategori sedang, dan 9 siswa (34%) ada pada kategori sangat tinggi. 4.4 Implikasi bagi Penyusunan Program BK Pribadi Layanan BK pribadi merupakan merupakan layanan bimbingan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah pribadinya. Permasalahan yang tergolong masalah pribadi adalah masalah yang berhubungan dengan konflik diri sendiri seperti masalah kepercayaan diri, konsep diri yang rendah maupun permasalahan harga diri. Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah dirinya (Rahman, 2008). Maka bimbingan pribadi mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan dan karakteristik pribadi serta ragam yang dialami oleh individu. Diharapkan, individu mampu hidup sehat secara psikologis dalam kehidupan sehari- hari. Penelitian ini diadakan di SMK PGRI 2 Salatiga mengenai harga diri siswa kelas X E. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa memiliki harga diri 19
5 sedang cenderung sedang lihat tabel 4.2. Melihat hasil tersebut, maka perlu adanya layanan bimbingan pribadi yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. Pada kenyataannya, di sekolahan tersebut tidak ada jam klasikal untuk layanan BK terutama layanan BK pribadi. Guru BK merasa kesulitan untuk melaksanakan program secara klasikal kepada siswa. Hal itu membuat layanan BK serta program kerja BK tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dari data self esteem inventory dan program BK yang ada di sekolah, maka perlu adanya suatu program layanan BK yang lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif. Layanan tersebut dapat diberikan secara kelompok, klasikal, maupun berkolaborasi dengan pihak pihak yang terkait. Layanan dasar untuk BK pribadi dapa berupa klasikal maupun kelompok. Penyusunan program ini perlu menggunakan metode dan media yang kreatif. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa antusias untuk mengikuti layanan BK pribadi terutama untuk meningkatkan harga diri siswa. Dalam penyampaian layanan BK pribadi terutama mengenai harga diri akan dibagi menjadi empat bagian sesuai dengan aspek harga diri. Aspek tersebut mencakup penerimaan diri, penyesuaian sosial, interaksi sosial, dan penghargaan. Berikut ini usulan program BK pribadi untuk meningkatkan harga diri siswa. Tabel 4.7 Usulan Progam BK Pribadi No Temuan Usulan Program Metode 1. Penyesuaian diri 1.Mengadakan kegiatan pemberian informasi tentang cara menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Kegiatan ini dapat bekerjasama dengan wakil kepsek bidang kesiswaan pada saat awal masuk sekolah ajaran baru (masa orientasi) 2. Mengadakan game atau outbond yang diadakan pada saat kegiatan class meeting. Permainan yang dilakukan harus berhubungan dengan penyesuaian diri siswa. Klasikal Ceramah Penugasan Kelompok Permainan 2. Penerimaan sosial 1.Pemberian informasi mengenai penerimaan sosial. 2. Mengadakan kegiatan menulis ekspresif (story telling) mengenai keluarga dan aku. 3. Pembuatan data diri siswa dan keluarga serta catatan hal hal yang menyenangkan Klasikal Ceramah Story telling Kelompok Role play 20
6 maupun menyedihkan tentang diri siswa di lingkungan tempat tinggal. 3. Interaksi social 1.Pemberian informasi mengenai interaksi sosial. 2. Mengadakan fieldtrip untuk melatih siswa melakukan interaksi kepada lingkungan luar. 3. Mengadakan games interaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak ekstrakulikuler misalnya pramuka atau pun dilaksanakan pada saat kegiatan tengah semester atau classmeeting. 4. Mengadakan diskusi berkelompok antar siswa yang dapat dilakukan di luar jam sekolah untuk membicarakan cara meningkatkan interaksi sosial. 4. Penghargaan Kegiatan pemberian informasi mengenai penghargaan. Mengadakan hari apresiasi siswa. Klasikal Ceramah Pentas seni Pada aspek pertama, layanan BK dapat diberikan secara klasikal pada saat jam tertentu atau saat guru BK diberi kesempatan mengisi kelas. Hal ini menimbang tidak adanya jam khusus BK. Penggunaan metode yang inovatif dan kreatif seperti storytelling, game, outbond, ceramah, diskusi secara klasikal, menulis ekspresif, narrative therapy akan membuat siswa antusias. Sedangkan aspek penyesuaian sosial, interaksi sosial maupun penghargaan dapat dilaksanakan dalam format kelompok kelompok kecil yang dilakukan di luar jam sekolah ataupun menggunakan waktu secara fleksibel. Dalam format kelompok dapat menggunakan metode diskusi, role play, dan penugasan. Diperlukan kreativitas guru BK untuk membuat suasana kelompok menjadi hidup. Layanan BK pribadi ini dapat menggunakan musik, teater, dan sebagainya tetapi guru BK dalam pelaksanaan layanan klasikal tersebut sebagai pemegang kendali penting dalam proses penyampaian pesan. Teknik, metode, dan media hanya merupakan sarana untuk menyampaikan pesan dan inti layanan. Ada baiknya guru BK menonjolkan dan mempertegas maksud dari layanan yang diberikan tidak hanya fokus pada fasilitas saja. 21
7 Selain teknik ada baiknya layanan didukung oleh media yang tepat. Contoh media layanan informasi BK Pribadi khususnya untuk meningkatkan harga diri siswa yang bisa dikembangkan di sekolah seperti gambar, kartun, komik, poster, hasil fotografi, puisi, cerpen, novel, film, blog, dan sebagainya. Diharapkan pemilihan media ini yang ekspresif, kreatif, dan inovatif. 4.5 Pembahasan Dari hasil analisis data maka dapat diketahui bahwa profil harga diri siswa kelas X E SMK PGRI 2 Salatiga berada pada kategori sedang dengan prosentase 89%. Dari deskripsi harga diri siswa dapat dijabarkan menjadi 4 aspek yaitu aspek penyesuaian diri, penerimaan sosial, interaksi sosial, dan penghargaan. Hasil deskriptif berdasarkan aspek harga diri dapat dijelaskan bahwa pada aspek penyesuaian diri 25 siswa (92%) ada pada kategori sedang, 18 siswa (18%) ada pada aspek penerimaan sosial sedang, 16 siswa (60%) untuk aspek interaksi sosial ada pada kategori sedang, dan untuk aspek penghargaan ada 17 siswa (63%) pada kategori sedang. Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Jadi, harga diri merupakan gambaran sejauhmana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Program layanan BK Pribadi belum di laksanakan dengan maksimal di SMK PGRI 2 Salatiga. Hal ini disebabkan karena minimalnya jam klasikal BK dikelas. Selain itu program layanan BK hanya dilaksanakan secara incidental atau apabila ada siswa yang sudah bermasalah. Program BK Pribadi hanya beberapa kali diberikan karena guru BK cenderung memberikan layanan bimbingan belajar dan karier sedangkan untuk materi harga diri masih jarang diberikan. Salah satu cara meningkatkan harga diri siswa adalah dengan layanan BK Pribadi. Menurut Setyawati (2010) bimbingan merupakan bimbingan untuk membantu individu dalam memecahkan masalah-masalah pribadi. Yang tergolong dalam masalah- masalah pribadi adalah masalah hubungan dengan pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat tinggal, dan penyelesaian konflik. Bimbingan pribadi digunakan untuk membantu individu menangani permasalahan pribadi serta pengembangan diri. Pada layanan BK pribadi ini diharapkan individu mampu mengembangkan pribadinya sesuai tahap perkembangannya sehingga mampu mencapai hidup yang seimbang. Maka diharapkan penyusunan layanan BK pribadi ini perlu melihat karakteristik individu yang akan dilayani agar sasaran layanan tersebut menjadi efektif. Layanan BK Pribadi dapat diberikan dalam bentuk pelayanan dasar. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konsei melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas tugas perkembangan yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian yang diperlukan dalam 22
8 pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupan (Rahman, 2008). Pada masalah peningkatan harga diri, layanan BK pribadi dapat dilaksanakan dalam format klasikal yang diberikan pada saat jam kosong atau pada saat ada kesempatan mengisi kelas dan format kelompok yang berupa bimbingan kelompok sebagai usaha untuk pencegahan maupun konseling kelompok apabila sejumlah siswa mempunyai masalah yang berhubungan dengan harga diri. Koseling kelompok harga diri merupakan layanan BK untuk mengatasi masalah yang telah terjadi (kuratif). Rahman (2008) berpendapat bahwa pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar dapat mencapai tugas tugas perkembangannya. Diharapkan dengan layanan BK pribadi baik secara klasikal maupun kelompok, individu dapat mengembangkan diri khususnya yang berhubungan dengan harga diri siswa sehingga individu dapat menjalankan kehidupannya sesuai tahap perkembangan yang normal. Fokus pengembangan layanan dasar bimbingan pribadi berkaitan dengan upaya membantu konseli mencapai tugas perkembangannya sebagai suatu standar kompetensi kemandiriannya. Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian, salah satunya mencakup pengembangan self esteem atau harga diri (Rahman, 2008). Pembentukan kompetensi dalam penyusunan layanan BK pribadi mengacu pada Standar Kompetensi Konselor sebagaimana tercantum dalam Permendiknas No. 27/2008, yaitu menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan. Adapun rincian sub-kompetensi yang diacu, yaitu mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang komprehensif khususnya layanan BK Pribadi, melaksanakan program bimbingan dan konseling.dalam aspek pribadi, melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam layanan BK pribadi, memfasilitasi perkembangan pribadi dan sosial siswa di sekolah, mengelola sarana dan biaya program BK pribadi (Setyawati, 2010). Dari sub- kompetensi tersebut diharapkan guru BK mampu menyusun indikator indikator yang nantinya akan dijabarkan menjadi materi layanan BK pribadi khususnya materi mengenai harga diri siswa baik layanan secara klasikal maupun secara kelompok. Materi BK Pribadi mengenai harga diri siswa dapat dijabarkan menjadi 4 aspek yang nantinya dapat diberikan secara klasikal maupun secara berkelompok. Sebelum memberikan layanan, guru Bk memberikan asesmen mengenai harga diri siswa menggunakan SEI (self esteem inventory) sesuai teori dari Coopersmith (1967) untuk menetapkan jumlah siswa yang mengalami harga diri rendah yang nantinya dapat dirujuk ke dalam kegiatan kelompok seperti bimbingan kelompok maupun konseling kelompok. Metode Bimbingan klasikal yang bisa dikembangkan dalam layanan BK Pribadi untuk meningkatkan harga di sekolah seperti storytelling, game, outbond, ceramah, diskusi secara klasikal, menulis ekspresif, narrative therapy. Tentunya diharapkan kreatifitas guru BK dalam menyelenggarakan layanan dalam bentuk yang menarik, kreatif, dan interaktif. 23
9 Layanan BK pribadi ini dapat menggunakan musik, teater, dan sebagainya tetapi guru BK dalam pelaksanaan layanan klasikal tersebut sebagai pemegang kendali penting dalam proses penyampaian pesan. Teknik, metode, dan media hanya merupakan sarana untuk menyampaikan pesan dan inti layanan. Ada baiknya guru BK menonjolkan dan mempertegas maksud dari layanan yang diberikan tidak hanya fokus pada fasilitas saja. Selain teknik ada baiknya layanan didukung oleh media yang tepat. Contoh media layanan informasi BK Pribadi khususnya untuk meningkatkan harga diri siswa yang bisa dikembangkan di sekolah seperti gambar, kartun, komik, poster, hasil fotografi, puisi, cerpen, novel, film, blog, dan sebagainya. Diharapkan pemilihan media ini yang ekspresif, kreatif, dan inovatif. 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Subjek Penelitian SMA Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMA Negeri yang ada di Kota Salatiga. SMA Negeri 2 Salatiga terletak di Jalan Tegalrejo
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal berikut. 1. Rumusan kesadaran karir anak sekolah dasar diturunkan dari enam aspek kesadaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian UKSW adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Salatiga. Terletak di jalan Diponegoro No. 52 60 Salatiga yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMA N 2 Salatiga merupakan salah satu SMA Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Tegalrejo No.79 Salatiga. SMA N 2 Salatiga didirikan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. SMK PGRI 2 Salatiga yang beralamat di Jl. Nakula-Sadewa I Kembangarum
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga yang beralamat di Jl. Nakula-Sadewa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Subjek Penelitian SMA Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMA Negeri yang ada di Kota Salatiga. SMA Negeri 2 Salatiga terletak di Jalan Tegalrejo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F dan VIII G di SMP Negeri 1 Suruh.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian SMP Negeri 1 Suruh terletak di jalan Dadapayam Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. SMP Negeri 1 Suruh didirikan pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang siswa dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMK Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu SMK Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Parikesit RT 002 RW 009, Dusun Warak, Desa
Lebih terperinciKISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR
KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR No 1. Pedagogik 1 Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 1.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
Lebih terperinciBAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi
BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal Observasi proses pemberian layanan bimbingan klasikal bertujuan untuk mengamati secara nyata kegiatan bimbingan klasikal yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian FKIP UKSW Salatiga merupakan salah satu Universitas swasta di Salatiga yang terletak di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga Jawa Tengah 50711 Telp. (0298)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga yang populasinya berjumlah 478 siswa. Kelas XI SMK Saraswati
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Progdi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas Kristen
Lebih terperinciKemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k
FOKUS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Suherman, M.Pd. Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia memunculkan perbedaan karakter antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya seseorang
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA NAMA :... KELAS :... PETUNJUK : Bacalah setiap pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan cermat. Bubuhkan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106
PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR. TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat baik negara maupun bangsa. Pendidikan merupakan wahana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang mengetahui dan menyadari bahwa pendidikan itu sangat penting karena pendidikan adalah proses utama dalam perkembangan kemajuan suatu peradaban dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012
5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan
Lebih terperinciMelin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENERAPAN TEKHNIK BRAINSTORMING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Melin Pratikasari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek
Lebih terperinciSebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta
Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistem sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Observasi Sebelum melaksanakan proses penelitian, dilakukan observasi pengambilan dan pengumpulan data dan informasi tentang subjek penelitian.
Lebih terperinciSebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta
Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistim sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Di dalam Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 diamanatkan bahwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Persiapan Demi terlaksananya proses penelitian dengan lancar dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis mempersiapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMKN I Panyingkiran Majalengka, tepatnya di Jln. Kirapandak
Lebih terperinciTerm of Reference Praktikum Bimbingan dan Konseling Karir
Program Studi Bimbingan dan Konseling UNY Term of Reference Praktikum Bimbingan dan Konseling Karir Tim Pengampu; 1. Fathur Rahman 2. A. Ariyadi Warsito, M. Si 3. Rosita E. Kusmaryani, M. Si 4. Drs. Damianus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian
62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Interpretasi Studi Awal 1. Deskripsi Studi Awal Deskripsi studi awal penelitian ini adalah dengan mendeskripsikan profil sekolah penelitian baik penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan interaksi sosial yang telah melembaga sejak sejarah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi sosial yang telah melembaga sejak sejarah manusia itu sendiri. Manusia berlainan dengan makhluk lain seperti binatang yang dapat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar mata pelajaran bahasa Indonesia menyebutkan bahwa salah satu standar kompetensi untuk siswa kelas V
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki suatu abad baru yang banyak menimbulkan perubahan dan kemajuan, sekaligus menjadi tantangan.
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH
BAB III ANALISA MASALAH Dari data dan fakta yang ada, penulis melihat beberapa hal yang menjadi masalah pembelajaran ekstrakurikuler di St. Aloysius. Permasalahan itu antara lain berkaitan dengan kurikulum
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Sejarah Perkembangan Universitas Kristen Satya Wacana, pada awalnya UKSW bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI)
Lebih terperinciPEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.
PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina Email:sinthia.rita@yahoo.com Dosen Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
PERBEDAAN HARGA DIRI MAHASISWA BERTATO DENGAN MAHASISWA TIDAK BERTATO PADA MAHASISWA LAKI-LAKI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SKRIPSI Diajukan Kepada Program
Lebih terperinciHARGA DIRI SISWA KELAS X E SMK PGRI 2 SALATIGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN PROGRAM BK PRIBADI
HARGA DIRI SISWA KELAS X E SMK PGRI 2 SALATIGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYUSUNAN PROGRAM BK PRIBADI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian penting dalam kerangka pengembangan pendidikan nasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Salatiga pada kelas V A dan V B. Populasinya adalah seluruh siswa kelas
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Pengambilan data dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada kelas V A dan V B. Populasinya adalah seluruh siswa kelas V
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.
4.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan di kelas X Akuntansi 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Salatiga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan menyatakan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN
Lebih terperinciPENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA DAN ALAT PERAGA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN
Dinamika ol. 3, No. 1, Juli 212 ISSN 854-2172 PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA DAN ALAT PERAGA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN SD Negeri Suniarsih Kecamatan Bojong
Lebih terperinciLampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara
L A M P I R A N Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Berikut ini kisi-kisi instrumen pedoman wawancara tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada 3 ( tiga ) guru BK di SMA Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya pada tahapan kegiatan inti merupakan proses yang diselenggarakan untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SMK Diponegoro merupakan salah satu SMK swasta yang terletak di Jalan Kartini No.2 Salatiga. SMK Diponegoro memiliki 2 jurusan, yaitu
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015 Standar Inti Pedagogik 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Seting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan variabel bebas media gambar seri (X), dan sebagai variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dimana tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi
Lebih terperinciOleh : Sugiyatno, M.Pd
Oleh : Sugiyatno, M.Pd Dosen PPB/BK- FIP- UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA sugiyatno@uny.ac.id Sugiyatno. MPd Jln. Kaliurang 17 Ds. Balong, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Hp. 08156009227 Beriman
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program studi bimbingan dan konseling FKIP UKSW Salatiga. Subyek dalam penelitian ini ada 234 mahasiswa program studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan dikategorikan sebagai penelitian survei. Furchan (1982) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dirancang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pembelajaran yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah pembelajaran sastra. Pada pembelajaran sastra bukan merupakan cara yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi
Lebih terperinciARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)
ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK) PENGANTAR Perkembangan dunia di tanah air mendapat momentum yang amat menentukan, yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK Kemampuan membaca anak Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari benar, terutama oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu dengan siklus-siklus yang didalamnya terdapat 4 (empat) langkah, yaitu: perencanaan,
Lebih terperinciTrisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Mendengarkan Cerita Melalui Metode Diskusi Kelompok di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah DDI Siapo Kecamatan Baolan Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah terbaik yang ada di kota Salatiga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan sangat pesat. Perkembangan ini memberikan kemudahan kepada manusia untuk menjalankan segala
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu
Lebih terperincijumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) FKIP UKSW Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa BK etnik Jawa
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal siswa kelas IV SDN Bakaran Kulon 01 semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 adalah siswa yang kurang
Lebih terperinci