Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Peningkatan Mutu PTS dan Kualitas Lulusan Yang Berdaya Saing

Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi

Revitalisasi LPTK dan Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi Yang Berdaya Saing

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

Bruno Sablan November 9 th, Introduction to the Flipped Classroom

Indonesia adalah negeri yang tak sekedar kaya akan sumber daya alam,... tapi juga negeri yang penuh dengan cita rasa seni dan budaya. TAPAK TILAS HASI

Dukungan Kebijakan Menuju Sistem Pembelajaran Kondusif R&D

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

Membangun Kesadaran Pajak dalam Sistem Pendidikan di Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

BANGUNAN PERGURUAN TINGGI HARUS

Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Smart, Innovative, Professional

Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0

KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran

Pengakuan Capaian Pembelajaran

KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Prof. Mohamad Nasir

Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Hasil Sidang Komisi 5 REMBUK NASIONAL Pendidikan dan Kebudayaan 2012

Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti

RISTEKDIKTI. Penomoran Ijazah Nasional Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik DIDI RUSTAM

Penomoran Ijazah Nasional. Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xxi. DAFTAR GAMBAR... xxiii. DAFTAR LAMPIRAN... xxv

Menggagas mahasiswa Cerdas menuju Indonesia Emas DIDIN WAHIDIN DIREKTUR KEMAHASISWAAN DITJEN BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI RAKERNAS BELMAWA APRIL 2017

A world-class university. in continuous pursuit of innovation and enterprise

HASIL SIDANG KOMISI I PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN PENDIDIKAN TINGGI YANG MEMILIKI DAYA SAING

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI. 2 Desember Dec-15 2:42 PM

TINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

Program Kerja Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Mei, 2017

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

Pengembangan SDM Klinik untuk Mencetak Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

CAPAIAN KINERJA 2017 DAN PROGRAM 2018

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi Bermutu: Menyemai Generasi Emas. DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 26 Mei 2016

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

MEMBANGUN & MEMELIHARA KOMPETENSI BIDAN DI ERA MEA. Yogyakarta, 20 Agustus 2016 DEFINISI BIDAN

Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik

RKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK FH UII 1 AGUSTUS 2017

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Tantangan dan Kebijakan PENDIDIKAN TINGGI di Era Ekonomi Digital

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizkika Fitri, 2014

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi


Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI

ARAH KEBIJAKAN BIDANG AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Program Pusat Karir dan Pusat Karir Lanjutan

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN TAHUN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI JAKARTA

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

KEBIJAKAN ANGGARAN DAN PELAPORAN KEUANGAN. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 19 Agustus 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PANDUAN BIDIK MISI [LEARN PRACTICE BE COMPETENT!] POLITEKNIK KOTA MALANG V

RKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK & DOSEN FH UII 1 & 2 AGUSTUS 2017

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI

Disampaikan pada Sosialisasi POLBAN 2016

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SMK

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

PANDUAN PROGRAM TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

STANDAR ISI PEMBELAJARAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

Darmawansyah, ST, M.Si /

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN

Pendidikan Tinggi: Membangun Indonesia Unggul dan Berdaya Saing

BAB I PENDAHULUAN. pasca sekolah menengah saat ini. yang berguna di tempat kerja. Evers, Rush, dan Berdrow (1998) percaya

Transkripsi:

Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 7 Agustus 2017 1

Pengangguran Terbuka Pada Februari 2017, Pengangguran terbuka berpendidikan Sarjana 606.939 orang dan berpendidikan Akademi/diploma 249.705 orang Pengangguran Meningkat Menurut Survey Worldbank (2011), Pengangguran di Indonesia disebabkan karena: Skills Mismatch atas kualitas lulusan dan relevansinya dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Adanya disparitas kualitas pendidikan di perguruan Tinggi berpengaruh terhadap kualitas lulusannya. 2

World Entrepreneur Rate America 12% Japan 10% Malaysia 5% Entrepreneur sebagai salah satu pilar pendukung perekonomian suatu negara. Many researches find that the ideal comparative number of entrepreneur rates in developing countries like Indonesia is 2% of its population. Singapore 7% Indonesia 1,65% Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/10/analysiscurrent-condition-indonesia-s-entrepreneurs.html 3

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas Populasi Indonesia: ~255 juta orang Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi: - Dosen: ~271 ribu (~12,6% Doktor). - Mahasiswa: ~5,3 juta (Vokasi/Politeknik: ~862 ribu). Beasiswa: 460.000. Pengangguran, skills mismatch (relevansi). - APK (2016): 31,61 %. - Ketimpangan mutu PT: * Institusi terakreditasi BAN-PT, A: 1,2%, B: 8,3%, C: 17,5%, belum 73,1%. * Prodi terakreditasi : A:10%, B: 39,5%, C: 29,4%, belum 21,1%. * Sedikit prodi terakreditasi internasional (ABET, AACSB, ASIIN, dsb). - World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500: 325-402). 4.518 PT (Aktif) 25.974 Prodi 3,165 Akademi Politeknik PTN-BH Sumber: FORLAP DIKTI, 4 Agustus 2017, 10:02 WIB https://banpt.or.id/ 11 253 1,090 Akademi Komunitas Universitas 14 4

Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas dan relevan untuk mendukung daya saing bangsa. Permasalahan Ketidaksesuaian antara lulusan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement). Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment). Pendidikan tinggi diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi: Mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan (entrepreneur) untuk mengatasi pengangguran terstruktur. Menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional. 5

General Education Menghasilkan lulusan berwawasan kebangsaan dan bela negara, open minded, berkir kritis, analitis, kompetitif pada era MEA, komunikatif dan toleran. Strategi Ditjen Belmawa, Kemristekdikti Entrepreneur Mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan (entrepreneur). Optimalisasi Penelitian Penelitian-penelitian Perguruan Tinggi dihilirkan untuk mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat dan mengantisipasi perkembangan Iptek. Pendidikan Vokasi Lulusan skilled worker yang mampu merespon dinamika kebutuhan Mahasiswa Sebagai Sumber Daya Kreatif Inovatif Lulusan Kreatif Inovatif, Memahami Permasalahan Bangsa, menjadi agen pembangunan (Mahasiswa & Dosen) Peningkatan Jumlah dan Mutu Penelitian pasar kerja 6

Relevansi dan Kompetensi Lulusan Lingkup Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pembinaan Kemahasiswaan BSNP Output Standar Kompetensi KKNI BNSP Outcome Standar Kompetensi Kerja Penyelarasan Incoming Students Teaching Learning Process Graduates Akses Kurikulum SPMI-BAN PT Sulit Mendapat Pekerjaan Penjaminan Mutu 7

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) S3 S2 S1 SMA (3) S3 (Terapan) S2 (Terapan) D IV D III Spesialis D II Profesi D I Sekolah Menengah Kejuruan (3) 9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 AHLI TEKNISI / ANALIS OPERATOR PENGEMBANGAN KARIER Menyanding-kan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja Basis kesetaraan dan pengakuan kualifikasi lintas negara

MULTI JALUR PENCAPAIAN KUALIFIKASI 9

Keaktifan Mahasiswa di Luar Perkuliahan Keterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang penting karena mendukung pengembangan: Kemampuan berpikir kritis Kemampuan menyelesaikan masalah Kemampuan bekerja dalam tim, dan Kemampuan berkomunikasi secara efektif Martha Nussbaum, an American philosopher, Education is not just about the passive assimilation of facts and cultural traditions, but about challenging the mind to become active, competent, and thoughtfully critical in a complex world Image: istockphoto 11

Strategi agar mahasiswa siap berkompetisi di ASEAN/Global (MEA) Lulusan Berkualitas Tinggi yang memahami permasalahan Indonesia & menjadi pemimpin untuk Indonesia yang lebih baik Teaching quality reasoning, problem solving, analytical and critical thinking skills Students and Staff mobility Soft and Professional Skills, entrepreneurial mindset English Proficiency High Quality, incl. General Education Co-and extra curricular activities: leadership, character building Lulusan Berkualitas ASEAN/Global Ready Graduates Enrichment of curriculum with ASEAN perspectives 12

Terima Kasih Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (Nelson Mandela) 13