Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 7 Agustus 2017 1
Pengangguran Terbuka Pada Februari 2017, Pengangguran terbuka berpendidikan Sarjana 606.939 orang dan berpendidikan Akademi/diploma 249.705 orang Pengangguran Meningkat Menurut Survey Worldbank (2011), Pengangguran di Indonesia disebabkan karena: Skills Mismatch atas kualitas lulusan dan relevansinya dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Adanya disparitas kualitas pendidikan di perguruan Tinggi berpengaruh terhadap kualitas lulusannya. 2
World Entrepreneur Rate America 12% Japan 10% Malaysia 5% Entrepreneur sebagai salah satu pilar pendukung perekonomian suatu negara. Many researches find that the ideal comparative number of entrepreneur rates in developing countries like Indonesia is 2% of its population. Singapore 7% Indonesia 1,65% Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/10/analysiscurrent-condition-indonesia-s-entrepreneurs.html 3
Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas Populasi Indonesia: ~255 juta orang Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi: - Dosen: ~271 ribu (~12,6% Doktor). - Mahasiswa: ~5,3 juta (Vokasi/Politeknik: ~862 ribu). Beasiswa: 460.000. Pengangguran, skills mismatch (relevansi). - APK (2016): 31,61 %. - Ketimpangan mutu PT: * Institusi terakreditasi BAN-PT, A: 1,2%, B: 8,3%, C: 17,5%, belum 73,1%. * Prodi terakreditasi : A:10%, B: 39,5%, C: 29,4%, belum 21,1%. * Sedikit prodi terakreditasi internasional (ABET, AACSB, ASIIN, dsb). - World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500: 325-402). 4.518 PT (Aktif) 25.974 Prodi 3,165 Akademi Politeknik PTN-BH Sumber: FORLAP DIKTI, 4 Agustus 2017, 10:02 WIB https://banpt.or.id/ 11 253 1,090 Akademi Komunitas Universitas 14 4
Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas dan relevan untuk mendukung daya saing bangsa. Permasalahan Ketidaksesuaian antara lulusan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement). Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment). Pendidikan tinggi diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi: Mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan (entrepreneur) untuk mengatasi pengangguran terstruktur. Menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional. 5
General Education Menghasilkan lulusan berwawasan kebangsaan dan bela negara, open minded, berkir kritis, analitis, kompetitif pada era MEA, komunikatif dan toleran. Strategi Ditjen Belmawa, Kemristekdikti Entrepreneur Mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan (entrepreneur). Optimalisasi Penelitian Penelitian-penelitian Perguruan Tinggi dihilirkan untuk mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat dan mengantisipasi perkembangan Iptek. Pendidikan Vokasi Lulusan skilled worker yang mampu merespon dinamika kebutuhan Mahasiswa Sebagai Sumber Daya Kreatif Inovatif Lulusan Kreatif Inovatif, Memahami Permasalahan Bangsa, menjadi agen pembangunan (Mahasiswa & Dosen) Peningkatan Jumlah dan Mutu Penelitian pasar kerja 6
Relevansi dan Kompetensi Lulusan Lingkup Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pembinaan Kemahasiswaan BSNP Output Standar Kompetensi KKNI BNSP Outcome Standar Kompetensi Kerja Penyelarasan Incoming Students Teaching Learning Process Graduates Akses Kurikulum SPMI-BAN PT Sulit Mendapat Pekerjaan Penjaminan Mutu 7
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) S3 S2 S1 SMA (3) S3 (Terapan) S2 (Terapan) D IV D III Spesialis D II Profesi D I Sekolah Menengah Kejuruan (3) 9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 AHLI TEKNISI / ANALIS OPERATOR PENGEMBANGAN KARIER Menyanding-kan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja Basis kesetaraan dan pengakuan kualifikasi lintas negara
MULTI JALUR PENCAPAIAN KUALIFIKASI 9
Keaktifan Mahasiswa di Luar Perkuliahan Keterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang penting karena mendukung pengembangan: Kemampuan berpikir kritis Kemampuan menyelesaikan masalah Kemampuan bekerja dalam tim, dan Kemampuan berkomunikasi secara efektif Martha Nussbaum, an American philosopher, Education is not just about the passive assimilation of facts and cultural traditions, but about challenging the mind to become active, competent, and thoughtfully critical in a complex world Image: istockphoto 11
Strategi agar mahasiswa siap berkompetisi di ASEAN/Global (MEA) Lulusan Berkualitas Tinggi yang memahami permasalahan Indonesia & menjadi pemimpin untuk Indonesia yang lebih baik Teaching quality reasoning, problem solving, analytical and critical thinking skills Students and Staff mobility Soft and Professional Skills, entrepreneurial mindset English Proficiency High Quality, incl. General Education Co-and extra curricular activities: leadership, character building Lulusan Berkualitas ASEAN/Global Ready Graduates Enrichment of curriculum with ASEAN perspectives 12
Terima Kasih Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (Nelson Mandela) 13