I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

dokumen-dokumen yang mirip
Bilangan Kromatik Lokasi n Amalgamasi Bintang yang dihubungkan oleh suatu Lintasan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

BAB II LANDASAN TEORI

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF TAK TERHUBUNG DARI GRAF BINTANG GANDA DAN SUBDIVISINYA. (Skripsi) Oleh SITI NURAZIZAH

Diberikan sebarang relasi R dari himpunan A ke B. Invers dari R yang dinotasikan dengan R adalah relasi dari B ke A sedemikian sehingga

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

III HASIL DAN PEMBAHASAN

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

TITIK DAN SISI PENUTUP MINIMAL PADA GRAF BINTANG

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

KLASIFIKASI GRAF PETERSEN BERBILANGAN KROMATIK LOKASI EMPAT ATAU LIMA

KONSTRUKSI KODE CROSS BIFIX BEBAS TERNAIR BERPANJANG GENAP UNTUK MENGATASI MASALAH SINKRONISASI FRAME

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Graf

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF AMALGAMASI BINTANG

GRAF AMALGAMASI POHON BERBILANGAN KROMATIK LOKASI EMPAT

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan

2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK DENGAN DUA CYCLE YANG BERSINGGUNGAN

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. menjadikan pemikiran ilmiah dalam suatu bidang ilmu, dapat dilakukan

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

BAB II LANDASAN TEORI

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF C n K m, DENGAN n 3 DAN m 1

BAB II LANDASAN TEORI

ALTERNATIF PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN TEOREMA DIRAC UNTUK GRAF BERORDE KURANG ATAU SAMA DENGAN SEPULUH

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

Graf dan Operasi graf

J M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 7, No. 1 Juli 2008 ISSN : X

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

ISBN:

Model Produksi dan Distribusi Energi

SEMINAR TUGAS AKHIR RAINBOW CONNECTION PADA GRAF 1-CONNECTED VOENID DASTI ( )

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK JOIN DARI DUA GRAF

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

Gambar 6. Graf lengkap K n

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf

GRAF-GRAF BERORDE n DENGANN BILANGAN KROMATIK LOKASI n - 1 SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH YOGI DARVIN AGUNG BP:

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

I.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION

IV. METODE PENELITIAN

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzzy Number Max-Plus Algebra) INTISARI ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu bagian ilu dari ateatika yang seakin laa seakin berkebang. Banyak perasalahan yang dapat dinyatakan dan diselesaikan dengan enggunakan teori graf. Salah satunya adalah enyelesaikan asalah jalur penerbangan untuk enentukan jalur tercepat. Jalur tercepat atau terpendek sangat dibutuhkan dala penerbangan guna efesiensi bahan bakar dan waktu. Pesawat tidak bisa berlaa-laa di udara karena bahan bakar pesawat yang terbatas. Jadwal penerbangan juga sudah ditentukan sehingga tidak boleh terjadi keterlabatan penerbangan. Jalur tercepat lebih engutaakan jarak antara pesawat dengan bandara tujuan. Jalur ini akan ebentuk jalur alternatif. Pengabilan jalur terpendek dari bandara asae bandara tujuan dapat dilakukan dengan ebuat grafik garis, seperti contoh pada Gabar. jalur penerbangan bandara Chicago dan bandara-bandara tujuannya.

Gabar. Jalur penerbangan bandara Chicago dan bandara-bandara tujuannya Alternatif yang digunakan dala enyelesaikan asalah jalur penerbangan tersebut adalah dengan enggunakan graf. Graf erupakan alat bantu untuk erepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Pengabilan jalur terpendek dari bandara asae bandara tujuan dapat dilakukan dengan ebuat grafik garis. Dengan deikian, perasalahan jalur terpendek tersebut dapat direprensentasikan dala graf, diisalkan bandara Chicago dan bandara-bandara tujuan sebagai titik (vertex) dan jalur penerbangannya dinyatakan sebagai sisi (edge). Dala perasalahan penerbangan enentukan jalur tercepat dapat enggunakan etode pewarnaan graf. Pewarnaan tersebut berdasarkan perbedaan leveetinggian. Sehingga akan lebih udah dala enentukan jalurnya dan seakin udah untuk dilihat jalur ana yang akan eberikan alternatif terbaik. Salah satu teori graf yang

3 eiliki kontribusi besar bagi perkebangan ilu pengetahuan adalah teori pewarnaan lokasi. Kajian tentang pewarnaan lokasi adalah kajian yang cukup baru dala teori graf. Misalkan c suatu pewarnaan titik pada graf G dengan ( ) ( ) untuk u dan v yang bertetangga di G. Misalkan hipunan titik titik yang diberi warna i, yang selanjutnya disebut kelas warna, aka Π = {,,, } adalah hipunan yang terdiri dari kelas kelas warna dari V(G). Kode warna ( ) dari v adalah k-pasang terurut (, ), (, ),, (, ) dengan (, ) = in{ (, ) } untuk. Jika setiap G epunyai kode warna yang berbeda, aka c disebut pewarnaan lokasi G. Bilangan kroatik lokasi dari G, dan dinotasikan dengan ( ) adalah bilangan terkecil sehingga epunyai pewarnaaan- lokasi (Chartrand, dkk, 00). Teori pewarnaan lokasi pertaa kali dikaji oleh Chartrand dkk. (00) dengan enentukan lokasi dari beberapa kelas graf sebagai berikut. Untuk lintasan dengan 3 diperoleh ( ) = 3. Untuk graf siklus diperoleh dua hasil yaitu ganjil berlaku ( ) = 3 dan untuk genap berlaku ( ) = 4. Selanjutnya juga diperoleh ( ) untuk graf ultipartit lengkap dan graf bintang ganda. Pada tahun 003 Chartrand dkk. ebuktikan bahwa bilangan kroatik lokasi graf dengan orde yang euat graf ultipartit lengkap berorde ( ) sebagai subgraf induksinya, berada pada selang ( ), dan juga graf-graf yang epunyai

4 bilangan kroatik lokasi dengan batas atasnya ( ). Selain itu, Chartrand dkk. (003) enunjukkan bahwa terdapat pohon berorde 5 dengan bilangan kroatik lokasi jika dan hanya jika {3, 4,,, }. Selanjutnya beberapa penelitian Asiati dkk. (0-04) juga eberikan peikiran untuk elatarbelakangi kajian penelitian ini. Pada tahun 0-0, Asiati dkk. berhasil eneliti bilangan kroatik lokasi graf aalgaasi bintang, bilangan kroatik lokasi kebang api (firecracker graph), karakterisasi graf euat siklus dengan bilangan kroatik lokasi tiga, dan diensi partisi graf aalgaasi bintang. Sedangkan pada tahun 03-04, Asiati dkk. berhasil eneliti karakterisasi graf pohon dengan bilangan kroatik lokasi tiga, graf aalgaasi pohon berbilangan kroatik lokasi epat dan bilangan kroatik lokasi graf aalgaasi bintang non hoogen. Masalah penentuan bilangan kroatik lokasi pada suatu graf, asih terbuka untuk dikaji karena belu adanya teorea yang digunakan untuk enentukan bilangan kroatik lokasi pada sebarang graf. Graf aalgaasi bintang, adalah gabungan (aalgaasi) dari graf-graf bintang yang diperoleh dengan engidentifikasi sebuah daun dari setiap bintang dengan titik hasil identifikasinya disebut pusat aalgaasi. Kajian graf aalgaasi bintang, ini cukup enarik untuk dikaji lebih dala, aka penulis ingin enentukan bilangan kroatik lokasi grafaalgaasi bintang,. Penelitian ini juga erupakan penelitian lanjutan dari hasil hasil penelitian Asiati dkk. (0).

5. Peruusan Masalah Misalkan terdapat buah graf bintang,,, =,,3,, dengan, adalah bilangan bulat. Graf aalgaasi titik bintang,(,,, ), dari, adalah graf yang diperoleh dengan engidentifikasi sebuah daun dari setiap bintang. Titik hasil identifikasi disebut pusat aalgaasi, dinotasikan. Titik yang berjarak satu dari pusat aalgaasi disebut titik tengah, dinotasikan, =,,3,, dan titik daun ke- dari titik tengah adalah, =,,3,,. Jika untuk seua, graf aalgaasi bintang dinotasikan sebagai, (Asiati dkk. (0)). k Gabar. buah graf bintang, Sedangkan graf, yang akan dikaji dala penelitian ini sebagai berikut

6 l 3 l l l 3 l l l l l l l 33 l 3 l 3 l 3 l 3 l l l 3 l l l l l l l 33 3 l 3 l 3 l( k ) ( ) ( ) l l n ( ) x x ( )3 x n lk l3 l( k )3 l( k ) lk l3 l( k ) l n 3 l n l n l n l n l n l n 3 l n l n l n 3 l n 3 l n 33 l n 3 l n ( k ) l n k l n 3 l n ( k ) l n ( k ) y y y n Gabar 3. Graf, Graf, diperoleh dari graf, dan setiap titik,,,,, nya dihubungkan oleh suatu lintasan. Pada penelitian ini akan ditentukan bilangan kroatik lokasi untuk graf, untuk,, bilangan asli..3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah enentukan bilangan kroatik lokasi dari graf, dengan,, sebarang bilangan asli.

7.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:. Mengebangkan wawasan tentang teori graf terutaa tentang bilangan kroatik lokasi dari graf aalgaasi bintang,.. Meberikan subangan peikiran untuk eperluas dan eperdala ilu ateatika dala bidang teori graf terutaa tentang bilangan kroatik lokasi dari graf aalgaasi bintang,. 3. Sebagai bahan kajian untuk referensi penelitian lanjutan engenai bilangan kroatik lokasi dari suatu graf.