BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEKERJA. kelangsungannya serta pengembangan dari organisasi. Adapun tugas direktur adalah sebagai berikut :

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

BAB III OBJEK PENELITIAN. dari awal penelitian tersebut dilakukan sampai dengan akhir dari penelitian. Arti dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pabrik kayu PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kayu yang berlokasi di tanjung morawa. PT. Putra Flora Rimba Tani didirikan oleh seorang keturunan Tionghoa yang berstatus warga Negara Indonesia yang bernama Hendra Tamadi. Hasil produksi Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 yang bergerak dalam bidang usaha furniture. Seiring dengan perkembangan zaman banyaknya toko furniture yang berkembang dan banyaknya supplier furniture mengakibatkan PT. Putra Flora Rimba Tani tidak dapat bersaing dengan pasar. Pada tahun 2000 PT. Putra Flora Rimba Tani beralih ke bidang pembuatan bahan baku untuk mebel. PT. Putra Flora Rimba Tani awalnya memproduksi barang dengan olahan segala jenis kayu, sulitnya mencari bahan baku maka pada tahun 2009 PT. Putra Flora Rimba Tani memutuskan untuk mengolah kayu perkebunan. PT. Putra Flora Rimba Tani bekerja secara kontinu 24 jam sehari dan memiliki luas lahan sekitar 3.600 m 2. Areal lahan tersebut terbagi dibagi menjadi beberapa gudang, yaitu gudang bahan baku dan pembelahan, gudang pengawet, gudang pengeringan, gudang penghalus dan pemotongan dan gudang barang jadi. Gudang barang jadi memiliki lahan yaitu sebesar 840 m 2. Kapasitas produksi mencapai 58.923 ton/tahun dengan jumlah tenaga kerja mencapai 80 orang.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Ruang lingkup usaha dari PT. Putra Flora Rimba Tani yaitu dibidang manufaktur dalam pembuatan bahan baku mebel, seperti bahan baku untuk pembuatan kursi, lemari, tempat tidur, meja dan sebagainya. Produk bahan baku mebel banyak dipesan oleh masyarakat Malaysia dan China. Bahan baku mebel yang diperlukan dalam pembuatan furniture memiliki klasifikasi sebagai berikut: 1. Grade AA merupakan kayu berkualitas terbaik digunakan untuk pembuatan kaki kursi, lemari dan tempat tidur. 2. Grade AB merupakan kayu berkualitas menengah digunakan untuk pembuatan sandaran kursi. 3. Grade AC merupakan kayu berkualitas terbaik digunakan untuk pembuatan meja. 2.3. Lokasi Perusahaan Lokasi PT. Putra Flora Rimba Tani Tanjung Morawa Medan, Sumatera Utara. Lokasi PT. Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Lokasi PT. Putra Flora Rimba Tani 2.4. Organisasi Dan Manajemen 2.4.1. Struktur organisasi Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Tipe struktur organisasi pada PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan struktur organisasi gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Struktur PT. Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Direktur Utama External Accounting Komisaris General Manager Bagian Marketing Bagian Produksi Bagian Accounting Bagian Humas Kepala Produksi Kepala Lapangan Kepala Klin Dray Maintenance Wakil Kepala Produksi Pekerja Lapangan Satpam Fungsional Lini Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Putra Flora Rimba Tani

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari struktur manajemen di PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain: a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan 2. External Accounting dalah akuntan yang tidak bekerja secara terus menerus, seorang external accounting adalah orang yang memiliki saham pada perusahaan tersebut. Tugas external accounting antara lain: a. Menyusun sistem akuntansi b. Memberi pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan c. Melihat catatan keuangan yang terjadi pada periode lalu (historical) 3. Komisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan pada perusahaan. Pada umumnya dewan pengawas memiliki tugas antara lain:

a. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakankebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan eksekutif c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan d. Mengesahkan anggaran tahunan e. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota pemegang saham f. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri 4. General Manager bertanggung jawab kepada Direktur Utama, walaupun General Manager memiliki tanggung jawab pada Direktur Utama tetapi kedudukan General Manager tidak sama dengan external accounting dan komisaris dikarenakan external accounting dan komisaris bekerja hanya mengawasi dari luar dan merupakan salah satu pemegang saham sedangkan General Manager adalah seorang pekerja yang mengontrol seluruh kegiatan produksi maupun pada bagian kantor. Tugasnya sebagai berikut: a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan. b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan. 5. Bagian Marketing adalah bagian dari perusahaan yang berperan penting dalam menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, bidang pemasaran memiliki fungsi untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Tugas Marketing, ada beberapa hal yang menjadi fungsi dari bagian tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Peran sebagai promosi : sebagai bagian yang memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut. b. Peran sebagai sales : pemasaran yang bertugas menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan tersebut. c. Peran dalam konsep komunikasi pemasaran : organisasi pemasaran berperan dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dan lingkungan eksternal. d. Peran dalam bidang pengembangan dan riset : pemasaram memiliki tugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk. 6. Bagian Produksi bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut: a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan. b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan. 7. Bagian Accounting bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut: a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang. b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan

hasil yang diharapkan. 8. Bagian Humas mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat. Tugas Pokok Humas: a. Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data b. menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan penyajian informasi, c. dokumentasi kegiatan pemerintah daerah, d. melaksanakan tata usaha Bagian Humas. 9. Kepala Produksi Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi. Adapun tugas seorang kepala produksi adalah: a. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi. b. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan. c. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan. d. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya. e. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.

f. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan semua instalasi yang ada di pabrik. g. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku. h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. j. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager produksi. 10. Kepala Lapangan adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai kualitas material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan rencana atau belum. Tugas dan tanggung jawab pengawas lapangan yaitu : a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja. b. Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya kepada pemimpin proyek. c. Membantu survey dan mengumpulkan data di lapangan. d. Menjaga hubungan baik dengan instasi serta masyarakat setempat yang berhubungan dengan pekerjaan. e. Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontaktor.

11. Kepala Klin Dry adalah kepala bagian yang mempertanggung jawabkan pada pemrosesan pengerinagn kayu. Adapun tugas dari kepala klin dry adalah : a. Mengatur jadwal untuk mulai pengeringan bisa bersamaan pada waktu dan hari yang sama. b. Menyesesuaikan lebar dan panjang kayu pada ruang klin dry. c. Melakukan inspeksi ruang pengeringan sebelum anda mulai membuat tumpukan. d. Memeriksa terhadap kondisi ruang pengeringan, peralatan bantu dan alat ukur misalnya sangat penting dilakukan. 12. Maintenance bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis dan mesin-mesin dan peralatan produksi. Uraian tugas dan tanggung jawab adalah: a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak mengganggu jalannya operasi perusahaan. b. Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan pabrik. c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair. d. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua peralatan pabrik. e. Mengadakan pencatatan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing mesin atau peralatan pabrik.

f. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik agar tidak menghambat jalannya proses produksi. g. Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-bahan atau spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. j. Membuat laporan harian dan berkala kegiatan yang dilakukan seksinya. k. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh manajer produksi 13. Wakil Kepala Produksi adalah tangan kanan kepala produksi yang terjun langsung ke lapangan (operation). Peranannya adalah: a. Menggantikan tugas-tugas kepala produksi pada saat kepala produksi tidak berada di tempat. b. Mengawasi pekerjaan dapur untuk mencapai tujuan (goal) yang sudah ditentukan oleh kepala dapur. c. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang dibebankan seperti mengawasi lantai produksi. 14. Pekerja lapangan, merupakan sejumlah orang yang dipekerjakan pada perusahaan, peranannya adalah: a. Melakukan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan b. Menjaga nama baik perusahaan

15. Satpam, merupakan orang yang berperan dalam pengawasan keamanan perusahaan. Satpam memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: a. Menjaga keamanan dan ketertiban dii lingkungan perusahaan khususnya keamanan asset perusahaan b. Melakukan patrol disekitar perusahaan menurut waktu dan rute tertentu dengan maksud melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap barang, orang yang mencurigakan yang dapat menimbulkan ancaman dan gangguan. c. Melakukan penanggulangan awal, memnberi pertolongan, serta bantuan penyelamatan terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di lingkungan perusahaan. 2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah tenaga kerja pada perusahaan ini berjumlah 80 orang pekerja. Rincian tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Pembagian Jumlah Tenaga Kerja PT. Putra Flora Rimba Tani Bagian Jabatan Jumlah (Orang) Direktur 1 External Accounting 6 Bagian Kantor Komisaris 2 General Manager 1 Kebersihan 6 Keamanan 3 Kepala Bagian 8 Karyawan Bagian Produksi 32 Bagian Pabrik Karyawan Bagian Marketing 6 Karyawan Bagian Humas 2 Karyawan Bagian Accounting 3 Keamanan 4 Satpam Satpam 6 Jumlah 80 Jam kerja pada PT. Putra Flora Rimba Tani terbagi dua yaitu jam kerja untuk bagian kantor dan jam kerja untuk bagian produksi. 1. Bagian kantor Pembagian waktu kerja untuk pegawai kantor adalah sebagai berikut: a. Senin kamis : 08.00 12.00 WIB; 13.00 16.00 WIB Istirahat : 12.00-13.00 WIB b. Jumat : 08.00 12.00 WIB; 13.30 16.00 WIB Istirahat : 12.00 13.30 WIB c. Sabtu : 08.00 13.00 WIB 2. Bagian produksi Jam kerja berlaku untuk operator dan supervisor pada bagian produksi. a. Kerja aktif : 07.00 12.00 WIB b. Istirahat : 12.00 13.00 WIB c. Kerja aktif : 13.00 19.00 WIB

3. Jam kerja satpam a. Shift I : 08.00 16.00 WIB b. Shift II : 16.00 24.00 WIB c. Shift III : 24.00 08.00 WIB 2.5. Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku, bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang. 2.5.1 Bahan yang Digunakan 2.5.1.1 Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan part kursi yaitu kayu karet. PT. Putra Flora Rimba Tani awalnya menggunakan beragam jenis kayu, dikarenakan kesulitan mendapatkan bahan baku maka perusahaan mengambil kebijakan untuk memproduksi kayu karet saja. Gambar 2.3. Kayu

2.5.1.2 Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir. Bahan penolong yang zat kimia (borak dan borik) yang digunakan untuk melindungi kayu agar tidak diserang hama, serta air untuk membantu melarutkan zat kimia (borak dan borik) dan untuk pembuatan part yang berukuran lebar makan digunakan lem untuk menyatukan kayu-kayu yang ada. 1. Boraks dan Boric, sebagai bahan untuk mencegah kayu diserang hama. 2. Lem, sebagai perekat part kayu. Gambar 2.4. Boraks dan Boric Gambar 2.5. Lem

2.7.1.3 Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu meningkatkan kualitas produk. Bahan tambahan yang digunakan pada produk kayu ini adalah: 1. Dempul, yaitu bahan yang digunakan untuk mendempul atau menambal permukaan kayu lapis yang cacat atau retak atau berlubang. Gambar 2.6. Dempul 2. Plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk proses packaging. Gambar 2.7. Plastik Wrap

2.5.2. Uraian Proses Uraian proses produksi pada pembuatan part dari produk kayu PT. Putra Flora Rimba Tani dilakukan menurut Proses kerjanya. Proses kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Proses Pemotongan 2. Proses Pemberian Obat 3. Proses Pengeringan 4. Proses Pemotongan menjadi Bagian yang Lebih Kecil 5. Proses Pengetaman 6. Proses Pengeleman 7. Proses finishing 8. Proses pengepakan Berikut ini merupakan block diagram Proses produksi kayu dari PT. Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Mulai Bahan Baku: Kayu, Lem, Borak Borik Kayu dipotong dengan mesin sawmill Kayu dimasukkan ke mesin vakum dengan rel Kayu diberi obat (Boraks dan Boric) Air pada Pori-pori kayu disedot dengan menggunakan mesin vakum Kayu dijemur dengan sinar matahari Kayu dikeringkan pada cade Room Kadar Air diukur dengan MC meter Kayu dibawa ke tempat pemotongan Pemotongan kayu dengan mesin proscat Kayu dibawa ke tempat Pengetaman Proses penghalusan kayu dengan mesin ketam Pengeleman kayu dengan lem putih B-4 Penghalusan Kayu dengan mesin Planner Selesai Gambar 2.8. Block Diagram Proses Produksi

1. Proses Pemotongan Kayu karet yang merupakan bahan baku dalam produksi ini dipotong menjadi potongan-potongan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dengan menggunakan mesin sawmill. 2. Proses Pemberian Obat Kayu yang telah dipotong kemudian diletakkan di troli dan dimasukkan ke dalam mesin vacuum untuk Proses pemberian obat. Angin yang berada di dalam mesin disedot agar kondisinya berada dalam keadaan hampa udara. Obat yang digunakan yaitu borak dan borik dicampur dengan air dengan perbandingan 2 : 1 dan dimasukkan kedalam tabung mesin, kemudian diberi tekanan sebesar 10 bar. Proses pemberian obat dilakukan agar kayu tidak mudah diserang oleh hama. 3. Proses Pengeringan Potongan kayu kemudian dikeluarkan dari mesin vacuum dan dikeringkan dengan beberapa tahap. Tahap pertama, kayu dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari dengan cara kayu disusun menggunakan stick di ruang terbuka. Proses pengeringan dengan sinar matahri dapat dilakukan dengan kisaran waktu 7-15 hari sesuai dengan ukuran kayu yang dipotong. Tahap kedua, kayu dikeringkan diruang tertutup (ruang pengeringan ) dengan menggunakan boiler. Boiler berasal dari tungku pemanasan air sampai 100 0 C dengan menggunakan potongan-potongan kayu yang rusak dari Proses produksi. Kemudian kayu di cek dengan menggunakan alat pengecekan kadar air (Mcmeter) untuk mengetahui tingkat kekeringan kayu. Ketentuan kayu

dikatakan kering jika kelembaban berkisar diantar 5-6 0 C dan tingkat kekeringan berkisar antara 8-10 0 C. 4. Proses Pemotongan menjadi Bagian yang Lebih Kecil Potongan kayu yang sudah kering kemudian dipotong sesuai dengan permintaan konsumen dengan menggunakan mesin proscat. 5. Proses Moulding (Pengetaman) Proses pengetaman dilakukan untuk menghaluskan bagian permukaan kayu agar lebih merata. Kayu yang sudah dipotong kemudian diketam dengan menggunakan mesin ketam dan mesin molding. Mesin molding digunakan untuk pesanan yang berasal dari luar negeri (ekspor) karena tingkat kerataan permukaan kayu lebih akurat dengan mesin molding. 7. Proses Pengeleman Potongan-potongan kayu disatukan dengan menggunakan lem putih B-4. Kayu yang diberi lem kemudian diberi tekanan dengan menggunakan rotary composer agar lem lebih merekat. 8. Proses Finishing Kayu yang sudah direkatkan di finishing dengan menggunakan mesin planner agar permukaan halus. 9. Pengepakan Kayu di packing dengan menggunakan plastik wrap agar kualitas kayu tidak rusak dan mudah untuk dipasarkan.

2.5.3. Mesin dan Peralatan Mesin produksi adalah semua mesin-mesin yang secara langsung berperan dalam proses produksi. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut: 2.5.3.1 Mesin Produksi Mesin-mesin yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi yang digunakan antara lain: 1. Mesin Sawmill Mesin Sawmill digunakan untuk memotong kayu dari kayu bulat menjadi broti. Kapasitas mesin soumill ini adalah sebanyak 6 kubik kayu dalam satu hari. Setelah kayu dipotong maka broti tersebut diberi obat agar tidak diserang hama. Jumlah mesin sawmill adalah 4 unit. Spesifikasi mesin sawmill yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Power Phase Putaran Jumlah roll Panjang Roll Diameter Roll Kapasitas Jumlah : 24,6 KW : 3 phase 380 V/50Hz : 3600 rpm : 2 buah : Max 4 meter : Max 30cm : 40 kg : 4 buah

2. Mesin Vakum Mesin vakum digunakan untuk menyedot air yang terkandung pada pori-pori kayu. Mesin ini bersifat hampa udara. Spesifikasi mesin vacuum yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Model : VD 150 Power Phase Putaran Material : 1,5 HP : 3 phase 380 V/50Hz : 1450 rpm : Bodi : MS : Rak : SS : Jumlah rak : 24 Sumbar Panas Diameter Roll Kapasitas Jumlah : Uap Air Panas : Ø125 240 cm : 100-125 kg/batch : 1 buah 3. Mesin Rotary Composer Mesin ini diigunakan untuk merekatkan satu broti dengan broti lain. Lem yang digunakan pada perusahaan ini adalah lem dengan jenis B-4 berwarna putih. Spesifikasi mesin lem yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Power : 7.5 KW

Phase Putaran Dia. & L R R : 3 phase 380 V/50Hz : 1440 rpm : 420 2700 mm Dia. & L H C R : 290 2700 mm Dimensi (L W H): 2600 1800 800 mm Gross Weight Jumlah : 550 Kg : 1 buah 4. Cade Room Ruangan ini digunakan untuk mengeringkan kayu, dimana kayu yang telah dibentuk dikeringkan selama 24 jam. Spesifikasi mesin cade room yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Bagian mesin Panjang Tinggi Lebar Jumlah : cade room : 7 m : 7 m : 7 m : 5 buah 5. Mesin Penghisap debu Mesin ini digunakan untuk menyedot scrab, berupa serbuk kayu pada stasiun pemotongan dan penghalusan kayu. Spesifikasi mesin penghisap debu yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Tipe : ACL-301, ACL-602

Daya Tegangan Kapasitas Listrik Jumlah : 11,5 KW : 380 V : 30 LTR Single Motor, Double Motor 60 kg : 1000 watt, 2000 watt : 1 buah 6. Mesin Planner (Penghalus) Mesin penghalus digunakan untuk menghaluskan kayu yang telah dipotong. Spesifikasi mesin planner (penghalus) yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Model Daya Tegangan Putaran Jumlah Berat : MQ443A : 1,5 KW : 380 V : 2420 rpm : 3 buah : 210 (kg) 7. Mesin Pengetam Mesin pengetam digunakan untuk meratakan permukaan kayu yang telah dipotong. Daya Tegangan Putaran Jumlah : 3 KW : 380 V : 1430 rpm : 5 buah

8. Mesin penyalur panas (Boiler) Mesin ini digunakan untuk menyalurkan panas ke cade room yang energinya berasal dari pendidihan air yang panasnya berasal dari pembakaran potonganpotongan kayu maupun serbuk kayu (scrab). Spesifikasi mesin boiler yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Power Phase Putaran Jumlah : 11 KW : 3 phase 300 V/50Hz : 2910 rpm : 1 unit 9. Mesin Proskat Mesin ini berfungsi untuk memotong kayu menjadi potongan-potongan kecil. Spesifikasi mesin proskat yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Power Phase Putaran Speed control Saw blade Net weight Jumlah : 69,2 KW : 3 phase 380 V/50Hz : 4700 rpm : VVVF : 405x3.2x60x30Tx6K : 405x4.0x60x30Tx6K : 2500kg : 8 buah

2.5.3.2 Peralatan (Equipment) Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut. 1. Forklift Alat ini digunakan untuk memindahkan dan produk akhir dari suatu stasiun kerja ke stasiun berikutnya. Spesifikasi forklift yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Tipe/ Merk Daya Panjang Lebar Jumlah : Toyota : 1,5 Ton : 235 cm : 105 cm : 6 buah 2. Moisture Containt Meter Moisture containt meter digunakan untuk mengecek kadar air yang terkandung pada kayu. Penggunaan mc meter ini adalah dengan menancapkannya pada bagian tengah kayu yang akan dicek. Spesifikasi Moisture Containt Meter yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut : Daya Tegangan Putaran Jumlah : 1,6 KW : 9V battery (6F22) : 2420 rpm : 2 buah

3. Dongkrak, digunakan untuk memindahkan kayu dari stasiun penghalusan ke stasiun pembelahan 4. Kunci L 6 mm Ku nsi ini digunakan untuk mngencangkan mata pahat ketika membelah kayu 5. Lori Mesin ini digunakan untuk membawa papan kayu ke mesin vakum untuk divakum sehingga memudah kan pekerja dalam membawa papan kayu ke vakum. 2.5.4. Utilitas Utilitas merupakan fasilitas penunjang untuk kelancaran dalam melakukan proses produksi pada lantai produksi. Pemakaian utilitas sangat penting untuk mendukung operasi/kegiatan produksi. Adapun utilitas yang digunakan pada PT. Putra Flora Rimba Tani, yaitu: 1. Boiler Boiler digunakan untuk merebus air sehingga dapat menghasilkan steam. Steam yang dihasilkan digunakan untuk pengeringan veneer pada Veneer Jet Dryer dan Roller Dryer. 2. Air Air yang digunakan oleh PT. Putra Flora Rimba Tani berasal dari 2 sumber yaitu PDAM dan air sumur bor. Air yang berasal dari PDAM digunakan untuk keperluan minum karyawan tiap harinya dan untuk membersihkan

toilet sedangkan air yang berasal dari sumur bor digunakan untuk pencucian kayu gelondongan, pencucian peralatan, dan steam boiler. 3. Tenaga Listrik PT. Putra Flora Rimba Tani memiliki generator listrik sendiri untuk mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Walaupun sebagian besar kebutuhan listrik masih dipenuhi dari PLN. 2.5.5. Safety and Fire Protection PT. Putra Flora Rimba Tani menyarankan setiap pekerja untuk memakai APD, seperti masker, sarung tangan, dan sepatu kerja. APD sangat diperlukan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja dan untuk menghindari masuknya serbuk-serbuk kayu ke mata dan hidung pekerja. Tetapi seringkali pekerja tidak menggunakan APD pada saat bekerja karena merasa terganggu dan tidak bisa bekerja dengan leluasa. Fasilitas fire protection yang digunakan adalah tersedianya alat pemadam api di stasiun kerja untuk mencegah terjadinya kebakaran. 2.5.6. Unit Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan pada produksi kayu ini berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah cair yaitu air buangan dari hasil penyedot air dari vakuum yang terkandung pada pori-pori kayu dari stasiun pemberian obat serta air buangan pencucian kayu.

Limbah padat yaitu sisa pemotongan kayu dan serbuk kayu. Sisa potongan kayu dengan panjang tertentu bisa dimanfaatkan kembali untuk merekatkan satu kayu dengan kayu lain. Jika ukuran potongan kayu tidak memungkinkan lagi untuk digunakan sebagai produk jadi, maka sisa kayu disimpan dalam tempat tertentu. Limbah ini akan dibakar dalam tempat pembakaran dan digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk mengeringkan kayu yang terdapat pada cade room.