BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

Gambar 2 Tahapan Studi

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

RENCANA PENGELOLAAN TAMAN LALU LINTAS ADE IRMA SURYANI NASUTION, BANDUNG

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu

Sumber: & google earth 2007 Gambar 2. Lokasi Penelitian

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB V ANALISIS DAN SINTESIS

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

IV. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

IV. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

Gambar 2 Peta lokasi studi

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

3. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai

Koppontren. Pengembangan Rami

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

12 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan penelitian mengambil lokasi di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution yang terletak di Jalan Belitung No. 1, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Wilayah Pengembangan Cibeunying, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Gambar 6). Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan http://maps.google.com, 2010) 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta kota Bandung, citra satelit (googlemaps), kuesioner, dan literatur. Alat yang digunakan antara

13 lain kamera digital, alat tulis, alat gambar, dan perangkat komputer yang dilengkapi program Microsoft Office Word 2007, Microsoft Office Excel 2007, dan Adobe Photoshop CS2. 3.3 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, yang merupakan modifikasi dari metode Gold (1980). Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap inventarisasi, analisis, sintesis, dan penyusunan rencana pengelolaan (Gambar 7). Tahapan Kegiatan Hasil Persiapan Inventarisasi Survei lapang Studi pustaka 1. Aspek fisik 2. Aspek biofisik 3. Aspek sosial 4. Aspek pengelolaan dan pemeliharaan Analisis Taman Lalu Lintas sebagai: 1. Taman pendidikan kelalulintasan 2. Taman lingkungan hidup 3. Taman Bermain (rekreasi) Potensi dan Kendala Analisis SWOT Sintesis Matriks SWOT Strategi Pengelolaan Konsep Rencana Pengelolaan Gambar 7 Tahapan Penelitian

14 3.3.1 Persiapan Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi umum tentang kondisi lokasi penelitian saat ini, pembuatan usulan penelitian, permohonan izin untuk dapat melaksanakan penelitian, dan persiapan alat serta bahan yang diperlukan untuk tahap inventarisasi. 3.3.2 Inventarisasi Inventarisasi bertujuan mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dari aspek fisik, biofisik, dan sosial, serta aspek pengelolaan dan pemeliharaan yang mengacu kepada tujuan pengelolaan. Secara rinci jenis data, unit data, dan sumber data disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Data yang Diperlukan untuk Penelitian No. Jenis Data Unit Sumber Analisis Kegunaan 1. Aspek Fisik a. Sirkulasi b. Fasilitas, sarana, dan prasarana Pustaka/survei Wawancara/ pustaka/survei Mengetahui potensi dan kendala 2. Aspek Biofisik a. Hidrologi b. Vegetasi c. Satwa 3. Aspek Sosial a. Jumlah pengunjung dan waktu kunjungan b. Karakteristik Pengunjung c. Persepsi Pengunjung 4. Aspek Pengelolaan dan Pemeliharaan a. Struktur organisasi b. Tenaga kerja dan penjadwalan c. Alat dan bahan d. Pengelolaan karcis e. Program Spesies Spesies Orang Waktu Rupiah Wawancara/survei Wawancara/survei Pustaka/survei Wawancara Wawancara/ kuisioner Wawancara/ kuisioner Wawancara Wawancara Wawancara/survei Wawancara Wawancara/pustaka Daya dukung Statistik dan deskriptif Statistik dan deskriptif Mengetahui potensi dan kendala Mengetahui daya dukung rekreasi dan pertimbangan rencana pengelolaan Mengetahui kondisi dan tujuan pengelolaan

15 Cara pengumpulan data meliputi survei langsung, wawancara dengan nara sumber, penyebaran kuesioner, dan pengumpulan data sekunder. Rincian pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. survei langsung yang meliputi pengambilan foto dan pengamatan kondisi fisik, biofisik, sosial, pengelolaa, dan pemeliharaan di lokasi penelitian; 2. wawancara dengan nara sumber yang dilakukan kepada pihak pengelola, dan pengunjung di lokasi penelitian; 3. penyebaran kuisioner yang dilakukan secara acak kepada pengunjung di lokasi penelitian; 4. pengumpulan data melalui studi pustaka yang terdiri dari peta umum lokasi penelitian, data fisik, dan data biofisik. 3.3.3 Analisis Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan, dilakukan analisis yang mengacu kepada tujuan pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung, yaitu mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, dan taman bermain anakanak (rekreasi). Masingmasing fungsi tersebut dianalisis sesuai dengan data aspek yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut. 1. Taman Lalu Lintas sebagai taman pendidikan kelalulintasan a. Analisis aspek fisik (deskriptif); b. Analisis aspek sosial (karakter dan persepsi pengunjung); c. Analisis program pendidikan kelalulintasan (deskriptif). 2. Taman Lalu Lintas sebagai taman lingkungan hidup a. Analisis aspek biofisik (deskriptif); b. Analisis aspek sosial (karakter dan persepsi pengunjung); c. Analisis program lingkungan hidup (deskriptif). 3. Taman Lalu Lintas sebagai taman taman bermain (rekreasi) a. Analisis aspek fisik (deskriptif); b. Analisis sosial (karakter dan persepsi pengunjung); c. Analisis daya dukung.

16 Analisisanalisis tersebut kemudian akan menghasilkan bebagai potensi dan kendala yang akan digunakan dalam Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Penjelasan dari analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengolah data inventarisasi yang didapat melalui studi pustaka, wawancara dengan pengelola dan pengunjung, hasil penyebaran kuisioner, serta pengamatan langsung. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis potensi dan kendala yang terdapat pada aspek fisik, biofisik, sosial, dan pemeliharaan 2. Analisis daya dukung Analisis ini menggunakan formula kebutuhan area rekreasi yang dapat menghitung jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam manusia. Perhitungan ini menggunakan rumus perhitungan nilai daya dukung untuk kawasan wisata menurut Boulon dalam Nurisjah, Pramukanto, dan Wibowo (2003), yaitu A N DD = T = DD x K K = S R dengan DD = daya dukung (orang); A = luas area yang digunakan untuk rekreasi (m 2 ); S = standar ratarata individu (m 2 /orang); T = total pengujung per hari pada area yang diperkenankan (orang); K = koefisien rotasi; N = jam kunjungan per hari area yang diizinkan (jam); R = ratarata waktu kunjungan (jam). 3. Analisis karakteristik dan persepsi pengunjung Analisis ini dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner kepada 46 orang pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung secara acak. Dalam kuisioner, pengunjung akan menjawab pertanyaan seputar karakteristik dirinya

17 dan juga persepsi mengenai Taman Lalu Lintas Bandung. Contoh kuisioner terlampir (Lampiran 1). 4. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi rencana pengelolaan di Taman Lalu Lintas Bandung adalah analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi (Rangkuti, 1997). Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui atau melihat kondisi sebuah area rekreasi secara sistematik dengan membandingkan faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap faktorfaktor internal dan eksternal, sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan dengan pembobotan dan pemberian rating (peringkat). Langkah kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah identifikasi faktor internal dan eksternal, penentuan bobot faktor internal dan eksternal, dan pembuatan matriks faktor internal dan eksternal. Untuk lebih jelasnya penjabaran tahapan analisis SWOT adalah sebagai berikut. a. Identifikasi faktor internal dan faktor eksternal Identifikasi faktor internal (IFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara areaarea tersebut. Penilaian faktor eksternal (EFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki dengan cara mendaftarkan ancaman dan peluang (David, 2008). Identifikasi berbagai faktor tersebut secara sistematis digunakan untuk merumuskan rencana pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung. b. Penentuan bobot faktor internal dan eksternal Pembobotan dilakukan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada taman. Sebelum melakukan pembobotan, ditentukan tingkat kepentingannya. Setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai

18 berdasarkan tingkat kepentingannya (Tabel 2 dan 3). Tingkat kepentingan setiap faktor strategis internal dan eksternal ditentukan oleh pengaruh setiap faktor terhadap rencana pengelolaan dan pengembangan kawasan (Kinnear dan Taylor, 1991). Penentuan tingkat kepentingan faktorfaktor yang ada di Taman Lalu Lintas Bandung mengacu pada fungsi dari taman ini. Faktor yang berhubungan dengan fungsi Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman pendidikan kelalulintasan, tingkat kepentingannya lebih penting dari pada fungsi Taman Lalu Lintas Bandung yang kedua (sebagai taman lingkungan hidup) dan fungsi ketiga (sebagai taman bermain/rekreasi). Tabel 2 Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Internal Simbol Faktor Internal Tingkat Kepentingan Strengths (S) S1 S2 Sn Weaknesses (W) W1 W2 Wn Tabel 3 Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal Simbol Faktor Eksternal Tingkat Kepentingan Opportunities (O) O1 O2 On Threats (T) T1 T2 Tn Setelah memperoleh tingkat kepentingan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, dilakukan pembobotan dengan metode paired comparison, yaitu membandingkan setiap faktor internal dengan faktor eksternal (Tabel 4). Menurut David (2008), penentuan bobot setiap variabel menggunakan skala 1 4, yaitu 1) nilai 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada indikator faktor vertikal; 2) nilai 2 jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal;

19 3) nilai 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada indikator faktor vertikal; 4) nilai 4 jika indikator faktor horizontal sangat penting daripada indikator faktor vertikal. Tabel 4 Formulir Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Faktor Strategis Internal/ A B C D Total Bobot Eksternal A x 1 α 1 B x 2 α 2 C x 3 α 3 D x 4 α 4 Total Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991 Kemudian bobot akhir setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus (Kinnear & Taylor 1991): dengan α i x i = bobot variabel kei; α i= x i n i=1x i = nilai variabel kei; i = 1,2,3,,n; n = jumlah variabel. c. Pembuatan Matriks Faktor Internal dan Eksternal Selanjutnya pemberian peringkat pada masingmasing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya dengan nilai 1 4. Nilai peringkat faktor positif (kekuatan dan peluang) berbanding terbalik dengan faktor negatif (kelemahan dan ancaman) (Rangkuti, 1997). Jika faktor positif tingkat kepentingannya sangat penting bernilai 4, penting bernilai 3, cukup penting bernilai 2, dan tidak penting bernilai 1, sedangkan jika faktor negatif memiliki tingkat kepentingan sangat penting bernilai 1, penting bernilai 2, cukup penting 3, dan tidak penting 4. Kemudian setiap peringkat dari faktorfaktor tersebut dikalikan dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan (Tabel 5 dan 6).

20 Tabel 5 Formulir Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor Simbol Bobot Peringkat Internal Strengths (S) S1 S2 S3 Sn Weaknesses (W) W1 W2 W3 Wn Total Tabel 6 Formulir Matriks External Factor Evaluation (EFE) Faktor Simbol Bobot Peringkat Eksternal Skor = Bobot*Peringkat Skor = Bobot*Peringkat Opportunities (O) O1 O2 O3 On Threats (T) T1 T2 T3 Tn Total Dari total skor yang didapat dari pembobotan pemeringkatan di atas, akan diketahui posisi Taman Lalu Lintas Bandung pada kuadran tertentu yang dapat menyatakan kekuatan dan kelemahannya melalui matriks internaleksternal (IE) (Gambar 8). Total Skor EFE 4 tinggi 3 sedang 2 rendah 1 Total Skor IFE tinggi 3 sedang 2 rendah 1 I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 8 Matriks IE 3.3.4 Sintesis Berdasarkan hasil analisis, dilakukan sintesis. Sintesis bertujuan memberikan solusi dari masalah dan pengembangan potensi. Permasalahan dan potensi dari hasil analisis aspek fisik, biofisik, sosial, serta pengelolaan dan

21 pemeliharaan dirumuskan dalam faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Sintesis yang dilakukan merupakan penyusunan alternatif strategi menggunakan Matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan suatu alat yang dapat menggambarkan bagaimana peluangpeluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi dan dipadukan dengan kelemahan dan kekuatan dari faktor internal (Tabel 7). Matriks ini dapat menghasilkan empat alternatif strategi yang dapat diterapkan bagi kelangsungan suatu kegiatan, yaitu 1. strategi SO, strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada; 2. strategi WO, strategi yang mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahankelemahan; 3. strategi ST, strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi; 4. strategi WT, strategi yang meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada. Tabel 7 Matriks SWOT Eksternal Opportunities (O) Internal Menggunakan kekuatan Strengths (S) yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada Mendapatkan keuntungan dari Weaknesses (W) kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahankelemahan Sumber: Rangkuti (1997) Threats (T) Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada Beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT kemudian ditentukan prioritasnya. Penentuan prioritas alternatif strategi dilakukan dengan cara menjumlah semua skor dari faktorfaktor penyusunnya. Strategi yang memiliki skor paling tinggi menjadi prioritas utama. Bentuk penentuan prioritas alternatif strategi disajikan pada Tabel 8.

22 Tabel 8 Formulir Perangkingan Alternatif Strategi dari Matriks SWOT Strategi Keterkaitan dengan unsur SWOT Skor Peringkat SO1 SO2 SOn ST1 ST2 STn WO1 WO2 WOn WT1 WT2 WTn Sumber: Saraswati, 2010 3.3.5 Rencana pengelolaan Konsep rencana pengelolaan yang disusun adalah konsep pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung yang diharapkan dapat mencapai tujuannya, yaitu mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, serta taman bermain anakanak (rekreasi) yang berkelanjutan. Rencana pengelolaan ini berupa strategi pengelolaan yang meliputi struktur organisasi, tenaga kerja, penjadwalan, media promosi, fasilitas, sarana, dan prasarana.