BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELTIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs (nondesign), belum merupakan eksperimen sebenarnya karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013). 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah One Group PreTest- PostTest yang hanya memiliki dua set hasil pengukuran yaitu pretest (sebelum menggunakan Metode Hypnoteaching) dan pengukuran posttest (setelah menggunakan Metode Hypnoteaching). Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan (Sugiyono, 2013). Tabel 3.1 Desain Penelitian pretest perlakuan posttest O 1 X O 2 Keterangan: O : Pretest (sebelum diberi perlakuan) X : treatment (perlakuan) O 2 : Posttest (sesudah diberi perlakuan) (O 2 - O 1 ) :Pengaruh dari perlakuan B. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMA N 1 Getasan, yang beralamat di Jalan Raya Kopeng KM. 08, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 211 siswa. Pelaksanaan penelitian eksperimen ini yaitu pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 dalam rentang waktu 3 bulan, yaitu Februari-Mei 2013. 13

14 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 51 orang siswa. Tabel 3.2 Sebaran Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Getasan Kelas Jumlah XI IPS-1 19 XI IPS-2 18 XI IPS-3 14 2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Menurut Sugiyono (2013), Total Sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota dari populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS yang akan mendapatkan perlakuan yang sama menggunakan metode Hypnoteaching dalam pembelajaran. D. Variabel Penelitian Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2013), variabel adalah atribut dari seseorang, atau obyek, mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau satu obyek dengan obyek yang lain. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi lima, yaitu variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), variabel moderator, variabel intevening, dan variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu satu variabel bebas (Independent) yang dilambangkan dengan X dan satu variabel terikat (Dependen) yang dilambangkan dengan Y. Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahannnya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikan (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah Metode Hypnoteaching. Variabel terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika, hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban yang benar pada soal Posttest yang dinilai setelah dikenai perlakuan.

15 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Metode Hypnoteaching yang merupakan metode pembelajaran yang berprinsip bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar sehingga dalam penerapannya lebih ditekankan dengan penggunaan bahasa-bahasa otak bawah sadar siswa baik dilakukan dalam kelas maupun luar kelas yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti sugesti dan imajinasi, hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode pembelajaran, yaitu quantumlearning, accelerate learning, power teaching, neuro linguistic programming (NLP), dan hypnosis. Variabel terikat (X) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika yang merupakan perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai pengaruh pengalaman belajar yang dialami siswa baik berupa suatu bagian, unit atau materi tertentu yang telah diajarkan. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. (Ridwan,2011). Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seluruh kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan saat uji instrumen tes, saat pretest dan posttest dan saat pembelajaran menggunakan Metode Hypnoteaching. 2. Tes Tes adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengetahui aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data berupa skor yang merupakan hasil belajar matematika siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest (sebelum perlakuan) dan posttest (setelah perlakuan). Pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan awal sebelum dilakukan perlakuan pembelajaran menggunakan Metode Hypnoteaching. Pelaksanaan Pretest pada kelas XI IPS-1 dilaksanakan pada hari Jumat, 12 April 2013, kelas XI IPS-2 pada hari Rabu, 24 April 2013, dan kelas XI IPS-3 pada hari Selasa, 23 April 2013 berupa tes objektif dengan soal yang sama selama 90 menit. Posttest dilakukan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah dilakukan perlakuan pembelajaran menggunakan Metode

16 Hypnoteaching. Pelaksanaan Posttest pada kelas XI IPS-1 dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2013, kelas XI IPS-2 pada hari Jumat, 3 Mei 2013, dan kelas XI IPS-3 pada hari Jumat, 3 Mei 2013 berupa tes objektif dengan soal yang sama selama 45 menit. 3. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Hadi dalam Sugiyono, 2013). Teknik pengumpulan data ini digunakan karena penelitian ini berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2013). Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak terstruktur karena observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Tahap Proses KEGIATAN YANG DILAKUKAN Hypnoteaching 1 Niat dan 1. Persiapan ruang, alat dan media Motivasi pembelajaran 2. Guru berpenampilan rapi 3. Guru masuk ke dalam kelas dengan senyum dan penuh semangat 4. Antusiasme siswa sebelum pembelajaran 5. Guru mengawali pembelajaran dengan cerita motivasi (waking hypnosis) 6. Apersepsi 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 8. Guru menjelaskan manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi fungsi komposisi 2 Pacing 9. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah belajar materi yang akan dibahas sebelumnya di rumah 10. Guru membuat gerakan atau nyanyian dikelas 3 Leading 11. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang diberikan JML 8 2 3

17 Tahap Proses Hypnoteaching KEGIATAN YANG DILAKUKAN 3 Leading 12. Guru meminta beberapa siswa untuk mendiskusikan soal tersebut di depan kelas 13. Antusias siswa pada waktudiminta guru ke depan 4 Penggunaan 14. Selama kegiatan pembelajaran Kata Positif berlangsung guru menggunakan kata positif 15. Lafal yang digunakan mudah diterima siswa 5 Pemberian Pujian (reward dan punishment) 16. Guru memberikan reward kepada siswa yang bisa mengerjakan soal di depan kelas 17. Guru memberikan punishment kepada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal 6 Modelling 18. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan 19. Guru bersama-sama dengan siswa mengadakan refleksi pembelajaran 20. Guru menjadi panutan dalam 3 berpakaian, berperilaku, dan berbicara TOTAL 20 JML 2 2 G. Teknik Analisis Data 1. Statisika Deskriptif Statistika deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambar terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2012). Analisis data menggunakan statistika deskriptif dalam penelitian ini meliputi penyajian data melalui tabel, dan diagram lingkaran. 2. Statistika Inferensial a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi dengan normal uji normalitas yang digunakan adalah One Sample Kolmogrov-Sminov Test. Kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut: H 0 : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal

18 Maka jika nilai signifikan > 0,05 maka H 0 diterima. Jika nilai signifikan < 0,05 maka H 0 ditolak. b. Uji Beda Rata-Rata Uji beda rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t untuk sampel berpasangan atau two related samples test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua variabel yang berpasangan (Priyatno, 2012). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon karena data yang digunakan tidak berdistribusi normal. Pengujian yang digunakan dala, penelitian ini adalah uji dua sisi (two tail test) dengan tingkat signifikansi 0.05. kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0.05 maka H 0 diterima dan jika signifikansi < 0.05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. H 0 : = H 1 : c. Uji N-Gain N-Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest, N-gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Uji N-Gain digunakan nntuk menghindari hasil kesimpulan yang bias dalam penelitian, karena pada nilai pretest dan posttest maka digunakan uji wilcoxon. Kelebihan penggunaan metode hypnoteaching dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa ditinjau berdasarkan perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain), antara nilai pretest dan nilai posttest. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Hake, dalam Biologipedia (2010)) : Keterangan : S posttest S pretest S maksimum : skor yang diperoleh setelah perlakuan : skor yang diperoleh sebelum perlakuan : skor maksimum yang mungkin dapat diperoleh siswa Indikator Uji N-Gain adalah sebagai berikut: (1) jika g 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi; (2) jika 0,7 > g 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, (3) jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.

19 H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar matematika sebelum dan setelah diterapkan perlakuan, yang terdiri dari instrumen pretest dan posttest. Kurikulum menjadi acuan dalam pembuatan soal yang kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika. Jenis tes yang akan digunakan berupa tes objektif. Instrumen pretes digunakan untuk mengetahui kemampuan awal menerima materi menentukan fungsi komposisi dari dua fungsi sebelum perlakuan. Pemilihan materi dalam instrumen ini meliputi materi yang sudah diberikan sebagai syarat telah menguasai materi. Instrumen posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan Metode Hypnoteaching. Nilai dari posttest tersebut kemudian dianalisis beda rata-rata untuk mengetahui pengaruh penerapan Metode Hypnoteaching terhadap hasil belajar matematika. Instrumen pretest dan posttets terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan ganda. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Hasil Belajar KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO SOAL JML Menentukan Melakukan operasi-operasi aljabar pada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9 komposisi fungsi fungsi. 7, 8, 9 dari dua fungsi Menentukan fungsi komposisi dari 10, 11, 12, 13, 7 beberapa fungsi. 14, 15, 16 Menentukan komponen pembentuk 17, 18, 19, 20, 14 fungsi komposisi apabila aturan 21, 22, 23, 24, komposisi dan komponen lainnya 25, 26, 27, 28, diketahui. 29, 30 TOTAL 30 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2013), suatu instrumen dikatakan baik apabila memenuhi dua kriteria, yaitu valid dan reliabel. Valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasi skor butir instrumen dengan skor total. Menurut Azwar (dalam Priyatno, 2012), semua item yang mencapai koefisien korelasi (r hitung ) minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan, jadi item yang memiliki nilai koefisien korelasi (r hitung ) dibawah 0.30 dianggap tidak valid. Hasil Uji validitas kisi-kisi butir soal dapat dilihat dalam Tabel 3.5.

20 KOMPETENSI DASAR Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kisi-Kisi Butir Soal INDIKATOR NO SOAL HASIL UJI VALIDITAS Valid Tidak Valid 3, 5, 8, 1, 2,, 9 4, 6, 7 Menentukan Melakukan operasi-operasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, komposisi aljabar pada fungsi. 8, 9 fungsi dari Menentukan fungsi 10, 11, 12, 13, 14, 10, 11, 12, 16 dua fungsi komposisi dari beberapa 15, 16 13, 14, fungsi. 15 Menentukan komponen 17, 18, 19, 20, 21, 17, 18, 19, 20, pembentuk fungsi komposisi 22, 23, 24, 25, 26, 21, 23, 22, 25, apabila aturan komposisi 27, 28, 29, 30 24, 26, 27, 28, dan komponen lainnya 29 30 diketahui. JUMLAH 30 16 14 2. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas instrumen tersebut kemudian diukur taraf reliabilitasnya, instrumen dikatakan instrumen yang reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian akan di uji reliabilitasnya, skor yang dipergunakan dalam instrumen tersebut menghasilkan skor dikotomi yaitu 1 jika jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Hasil penelitian yang diberikan oleh instrumen harus konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-cronbach, dengan mengacu pada kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan George dan Mallery (1995). Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Koefisien Validitas Kriteria α > 0.9 Reliabilitas Memuaskan 0.8 < α 0.9 Reliabilitas Bagus 0.7 < α 0.8 Dapat Diterima α < 0.7 Tidak Dapat Diterima

21 Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas instrumen sebelum penelitian: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items.867 30 Berdasarkan Tabel 3.7 diperoleh nilai cronbach s alpha sebesar 0.867, artinya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kriteria reliabialitasnya adalah bagus karena 0.867 > 0.7. 3. Uji Tingkat Kesukaran Tujuan dari uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen yang dipakai dalam penelitian ini. Menurut Arikunto (2010), soak yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usahanya, sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencobanya lagi. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya butir soa l disebut Indeks Kesukaran. Rumus untuk menentukan Indeks Kesukaran menurt Arikunto (2010) adalah sebagai berikut: = Keterangan: P : Indeks Kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh maka semakin sukar soal tersebut, sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Tabel 3.8 Rentang Nilai Taraf Kesukaran Rentang Nilai Taraf Kesukaran 0-0.3 Sukar 0.3-0.7 Sedang 0.7-1 Mudah

22 Berdasarkan Tabel 3.8 yaitu perhitungan taraf kesukaran dalam penelitian ini, yang termasuk dalam kategori sedang ada 5 soal, kategori mudah 11 soal, dan sukar tidak ada. Hasil perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat dalam Tabel Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Kategori F Persentase Sukar 11 69% Sedang 5 31% Mudah 0 0%