19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini diawali dengan melakukan studi tahap awal di CV Massitoh Catering Services, yaitu mengenai struktur organisasi, ruang lingkup, tujuan serta target yang ingin dicapai. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap lingkungan dan fasilitas produksi perusahaan. Pengamatan dalam sistem produksi didasarkan pada teori-teori mengenai tata letak dan penanganan bahan serta mengidentifikasi terhadap tata letak yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan, dilakukan analisis mengenai kondisi bagian produksi terutama pada tata letak dan kegiatan penanganan bahan. Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis Activity Relation Chart (ARC). Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antar aktivitas produksi. Sementara untuk menyusun rancangan tata letak fasilitas produksi digunakan analisis Peta Dari-Ke (From-To Chart). Analisis Peta Dari-Ke menggunakan data masukan berupa aliran bahan, luas lantai, dan hubungan antara aktivitas produksi. Setelah mendapatkan data dan informasi kemudian dilakukan perbandingan jika dilakukan perancangan ulang dengan menggunakan Unequal-Area Facility Layout Problem UA-FLP, kemudian hasil dari perbandingan tersebut dijadikan usulan kepada pihak manajemen. Jika dilakukan perancangan ulang hasilnya lebih baik, maka perusahaan perlu melakukan perancangan ulang. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7.
20 CV Massitoh Catering Services Pengamatan keadaan terkini pada bagian produksi terkait tata letak dan kegiatan penaganan bahan Analisis terhadap kondisi saat ini dengan metode Form-To Chart dan ARC Perancangan ulang dengan software UA-FLP Perbandingan indikator optimasi tata letak terhadap kegiatan penanganan bahan Lebih baik? Tidak Ya Usulan dan rekomendasi perbaikan Gambar 7. Kerangka Pemikiran
21 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di CV. Massitoh Catering Services yang berlokasi di perumahan Taman Pagelaran Jl. Anggrek Raya blok F-2 No. 9, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Agustus sampai Oktober 2011 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mengenai organisasi dan proses produksi. Selain itu juga melakukan pengamatan langsung kegiatan produksi, kegiatan penanganan bahan serta melakukan pengukuran yang terkait dengan tata letak seperti luas lantai dan jarak antar fasilitas produksi. Sedangkan data sekunder berupa laporan produksi dan studi pustaka. 3.4 Metode Pengolahan Data 3.4.1 Analisis Activity Relationship Chart (ARC) Metode ini menghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan sehingga semua aktivitas akan diketahui tingkat hubungannya. Hubungan aktivitas dapat ditinjau dari sisi keterkaitan secara organisasi, keterkaitan aliran, keterkaitan lingkungan dan keterkaitan proses. ARC disusun berdasarkan alasan alasan tertentu dan tingkat kepentingan yang disimbolkan dengan huruf A, I, E, O, U, dan X. Huruf-huruf tersebut menunjukkan bagaimana aktivitas dari setiap stasiun kerja akan mempunyai hubungan secara langsung atau erat kaitannya dengan satu sama lain. Simbol-simbol yang seringdigunakan untuk menunjukkan derajat keterkaitan aktivitas adalah sebagai berikut: A = Mutlak perlu (Absolutely necessary) E = Sangat penting (Especially important) I = Penting (Important) O = Cukup/biasa (Ordinary) U = Tidak penting (Uninmportant) X = Tidak dikehendaki (Undesirable)
22 Langkah-langkah dalam menyusun diagram keterkaitan meliputi: 1. Mendaftarkan semua ruangan dan fasilitas. 2. Memasukan nomor kegiatan dari peta keterkaitan pada tiap kolom untuk memnunjukan derajat kedekatan dengan kegiatan. 3. Melanjutkan prosedur untuk setiap baris pada lembar kerja, sampai seluruh kegiatan tercatat. 4. Memasukan nama-nama kegiatan yang telah ditentukan dengan menggunakan formulir diagram kegiatan. 5. Mengalirkan angka-angka dari kolom-kolom lembar kerja ke sudut-sudut model kegiatan tadi dengan menggunakan formulir. 6. Memindahkan model kegiatan dari formulir. 7. Menyusun model kedalam sebuah diagram keterkaitan kegiatan. Pasangkan A terlebih dahulu, kemudian E dan seterusnya, dalam susunan paling sesuai. 8. Menyalin susunan terakhir ke atas kertas berkotak (diagram keterkaitan kegiatan). 3.4.2 Analisis Tata Letak Dengan Peta Dari-Ke (from-to chart) Analisis kuantitatif aliran bahan akan diukur berdasarkan kuantitas material yang dipindahkan seperti berat, volume, jumlah unit dan satuan kuantitatif lainnya. Peta yang umum digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif ini adalah from to chart. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi di mana banyak items yang mengalir melalui suatu area. Angka - angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini. 3.4.3 Penggunaan Software Unequal-Area Facility Layout Problem (UA-FLP) Plant Layout Problem (Tata Letak Pabrik, TLP) atau yang lebih populer dengan Unequal-Area Facility Layout Problem (UA-FLP) adalah permasalahan optimasi dalam tata letak fasilitas. Dalam UA-FLP diasumsikan ada sebuah fasilitas dengan panjang dan lebar tertentu. Selain itu ada sejumlah departemen ingin dialokasikan ke dalam fasilitas tadi. Tiap departemen diketahui hanya
23 memiliki luasan tertentu, belum memiliki panjang dan lebar yang tetap. Akan tetapi, ada rasio maksimum antara panjang dan lebar departemen (MAR, Maximum Aspect Ratio), atau minimum panjang dan lebar untuk tiap departemen. Untuk sebagian pasangan departemen, ada hubungan kedekatan yang biasanya ditunjukkan dengan aliran material. Jika besaran aliran material dikalikan biaya perpindahannya besar, maka kedua departemen tersebut harus diletakkan berdekatan.