4. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODOLOGI PENELITIAN

REMOTE SENSING REFLEKTANSI PADA BERBAGAI MUSIM DAN TIPE AIR LAUT

2. TINJAUAN PUSTAKA. cahaya, sudut datang cahaya, kondisi permukaan perairan, bahan yang terlarut,

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari

KOEFISIEN ABSORPSI DAN ATENUASI CAHAYA DI PERMUKAAN AIR LAUT PADA BERBAGAI MUSIM DENNY ARDLY WIGUNA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CAHAYA DENGAN KEKERUHAN PADA PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

SPEKTRAL REMOTE SENSING REFLEKTANSI PERMUKAAN AIR LAUT SPECTRAL OF REMOTE SENSING REFLECTANCE OF SURFACE WATERS

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda tergantung pada jenis materi dan kondisinya. Perbedaan ini

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Diagram TS

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III-11. Gambar III.13 Pengukuran arus transek pada kondisi menuju surut

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Karakteristik Oseanografi Dalam Kaitannya Dengan Kesuburan Perairan di Selat Bali

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

PENDAHULUAN karena sungai-sungai banyak bermuara di wilayah ini. Limbah itu banyak dihasilkan dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Teluk Jakarta terletak di utara kota Jakarta yang dibatasi oleh garis bujur

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL TENTANG PENGINDRAAN JAUH (REMOTE SENSING)

III HASIL DAN DISKUSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

5 HASIL 5.1 Kandungan Klorofil-a di Perairan Sibolga

ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM

VARIABILITAS MUSIMAN KOEFISIEN ABSORPSI CAHAYA PADA PERMUKAAN AIR LAUT SEASONAL VARIABILITY OF LIGHT ABSORPTION COEFFICIENT OF SURFACE WATER

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun

Lampiran 1. List perintah menampilkan grafik pada perangkat lunak matlab

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

Lampiran 1. Karakteristik satelit MODIS.

3. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2010 yang

Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Hasil dan Pembahasan

ANALISIS SINAR MERAH, HIJAU, DAN BIRU (RGB) UNTUK MENGUKUR KELIMPAHAN FITOPLANKON (Chlorella sp.) Oleh: Merizawati C

VARIABILITAS KONSENTRASI KLOROFIL-A DARI CITRA SATELIT SeaWiFS DI PERAIRAN PULAU MOYO, KABUPATEN SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

CONTENT BY USING AQUA MODIS SATELLITE IMAGERY IN MARINE WATERS OF ROKAN HILIR REGENCY RIAU PROVINCE

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Sebaran Nutrien dan Oksigen Terlarut (DO) di Teluk Jakarta

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ESTIMASI KONSENTRASI PADATAN TERSUSPENSI (TSS) DAN KLOROFIL-A DARI CITRA MODIS HUBUNGANNYA DENGAN MARAK ALGA DI PERAIRAN TELUK JAKARTA

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):33-42

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Perairan Lhokseumawe Selat Malaka merupakan daerah tangkapan ikan yang

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

2. TINJAUAN PUSTAKA Pemanfaatan Citra Satelit Untuk Pemetaan Perairan Dangkal

DISTRIBUSI SPASIAL DAN VARIABILITAS KOEFISIEN TOTAL HAMBURAN DI PERMUKAAN PERAIRAN BERBAGAI MUSIM

EKOSISTEM. Yuni wibowo

Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN ANALISA. 3.1 Penentuan Batas Penetrasi Maksimum

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan selalu terbawa arus karena memiliki kemampuan renang yang terbatas

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. besar di perairan. Plankton merupakan organisme renik yang melayang-layang dalam

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara keseluruhan daerah tempat penelitian ini didominasi oleh Avicennia

Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan

PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI PENGUKUR KELIMPAHAN CHLORELLA SP. BERDASARKAN ANALISIS RGB DENGAN MENGGUNAKAN EFEK FLUORESCENCE

2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi Panjang Gelombang Lampu LED

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH. Sumber tenaga Atmosfer Interaksi antara tenaga dan objek Sensor Wahana Perolehan data Pengguna data

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

Transkripsi:

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Musim Panas Tahun 1999 Pola grafik R rs dari masing-masing lokasi pengambilan data radiansi dan irradiansi pada musim panas 1999 selengkapnya disajikan pada Gambar 7.Grafik tersebut menggambarkan karakteristik R rs permukaan perairan dari setiap lokasi yang dikelompokkan berdasarkan pola grafik yang memiliki kemiripandan lokasi yang berdekatan untuk mempermudah karakterisasi dan identifikasi R rs.tabel 2 menampilkan nilai R rs secara spesifikpada musim panas 1999. Gambar 7a menunjukkanpola R rs pada stasiun 4, 6, dan 7 yang berada di muara Sungai Mississippi. Secara umum ketiga stasiun ini memiliki nilai R rs yang relatif tinggi pada gelombang hijau dengan kisaran 2,3 x 10-3 4,4 x 10-3 sr -1 dibandingkan dengan gelombang biru dan merah. Nilai R rs tertinggi berada pada kisaran panjang gelombang 550 570 nm, yang selanjutnya menurun secara signifikan. Kisaran panjang gelombang tersebut merupakan spektrum gelombang hijau, menunjukkan bahwa pada daerah ini memiliki konsentrasi klorofil-a yang relatif tinggi. Hal ini sesuai dengan temuan Nababan (2005) dimana konsentrasi klorofil-a relatif tinggi pada lokasi dekat muara sungai Mississippi (Gambar 7 bagian atas).pada muara Sungai Mississippi, kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm secara berturut-turut yaitu1,5 x 10-3 4x 10-3 sr - 1, 1,6 x 10-3 3,8 x 10-3 sr -1, dan 2 x 10-3 4,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 2).Pada panjang gelombang531 dan 551 nmmemiliki kisaran nilai R rs yang sama yakni antara 2,3 x 10-3 4,4 x 10-3 sr -1,sedangkanpanjang gelombang667 dan 678 nm berada pada kisaran 0,5 x 10-3 0,9 x 10-3 sr -1 dan 0,6 x 10-3 0,9 x 10-3 sr -1 (Tabel 2). 19

20 (a) (e) (f) (d) (b) (c) (a) (b) (d) (c) (e) (f) Gambar 7. Grafik R rs pada berbagai lokasi pada musim panas 1999 (bawah : a, b, c, d, e, dan f). Bagian atas merupakan peta sebaran spasial klorofil pada waktu yang sama (Nababan 2005) dengan lokasi stasiun pengambilan data R rs. Note: skala sumbu-y berbeda untuk memperjelas penampilan grafik.

21 Tabel 2. Nilai R rs di masing-masing panjang gelombang serta stasiun pada musim panas tahun 1999 (R rs x 10-3 sr -1 ) Grafik Stasiun Panjang Gelombang (nm) 413 443 488 531 551 667 678 4 1,58 1,65 2,07 2,32 2,36 0,56 0,67 7a 6 2,29 2,26 2,67 3,08 3,27 0,57 0,66 7 4,09 3,89 4,20 4,40 4,45 0,90 0,95 7b 8 7,58 6,25 5,27 2,58 1,92 0,18 0,18 9 7,52 6,28 5,36 2,65 2,01 0,23 0,23 7c 10 8,36 6,79 5,51 2,52 1,85 0,17 0,17 11 4,32 4,30 4,47 2,97 2,42 0,31 0,31 12 1,29 1,79 2,61 1,69 1,37 0,02 0,03 7d 13 4,08 4,09 4,31 2,88 2,34 0,27 0,27 14 4,36 4,41 4,59 2,85 2,27 0,26 0,27 15 3,81 3,98 4,30 2,67 2,11 0,23 0,25 7e 16 3,80 4,08 5,12 4,42 3,93 0,32 0,36 17 4,14 4,32 4,73 3,41 2,87 0,42 0,41 7f 18 3,94 4,13 4,55 3,27 2,77 0,39 0,38 19 3,01 3,09 3,40 2,58 2,18 0,31 0,32 20 3,14 3,24 3,56 2,72 2,30 0,36 0,36 Pada daerah offshore musim panas 1999 terlihat dua pola grafik R rs yang berbeda yaitu pola yang menunjukkan perairan berwarna biru (Gambar 7b dan 7c) dan pola grafik R rs yang menunjukkan perairan berwarna hijau (Gambar 7d dan 7f).Kisaran nilai R rs pada daerah offshore yang menunjukkan warna perairan biru pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 7,5 x 10-3 8,3 x 10-3 sr -1, 6,2 x 10-3 6,8 x 10-3 sr -1, dan 5,2 x 10-3 5,5 x 10-3 sr -1 (Tabel 2). Gelombang hijau yakni panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran 2,5 x 10-3 2,6 x 10-3 sr -1 dan 1,8 x 10-3 2x 10-3 sr -1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm berada pada kisaran yang sama yaitu 0,18 x 10-3 0,23 x 10-3 sr -1 (Tabel 2). Tingginya nilai R rs pada gelombang biru menunjukan warna perairan pada lokasi tersebut dominan berwarna biru, hal ini sesuai dengan

22 hasil Nababan (2005) yakni pada lokasi ini warna perairan cenderung biru dengan kandungan klorofil yang relatif lebih rendah (Gambar 7 bagian atas). Kisaran nilai R rs di daerah offshore yang berwarna hijau (Gambar 7d dan 7f) pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm berturut-turut adalah 3 x 10-3 4,3 x 10-3 sr -1, 1,7 x 10-3 4,4 x 10-3 sr -1, dan 2,6 x 10-3 4,5 x 10-3 sr -1 (Tabel 2).Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran 1,6 x 10-3 2,8 x 10-3 sr -1 dan 1,3 x 10-3 2,4 x 10-3 sr -1 (Tabel 2).Nilai R rs tertinggi pada panjang gelombang 667 dan 678 nm berada pada kisaran yang sama yaitu0,02 x 10-3 0,41 x 10-3 sr -1 (Tabel 2).Berdasarkan pola grafik dan nilai R rs di lokasi ini maka konsentrasi klorofil pada daerah ini relatif sedang, hal ini dikarenakan adanya arus yang berasal dari arah barat menuju timur secara berputar, sehingga menyebabkan materi yang berasal dari muara Sungai Mississippi dengan kandungan nutrien yang relatif tinggi terbawa sampai daerah offshore(nababan 2005). Pada perairan dekat muara Sungai Suwanee, berdasarkan pola grafik tersebut maka dapat diketahui kondisi perairan di stasiun 16 memiliki konsentrasi klorofil yang relatif tinggi hal ini dikarenakan nilai R rs tertinggi berada pada gelombang hijau yakni antara 480 510 nm.kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm berturut-turut adalah 3,8 x 10-3 sr -1, 4 x 10-3 sr -1, dan 5,1 x 10-3 sr -1 (Tabel 2). Gelombang hijau yakni panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs adalah 4,4 x 10-3 sr -1 dan 3,9 x 10-3 sr -1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm berada pada nilai yang sama yaitu0,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 2). Kondisi ini sesuai dengan hasil Nababan (2005), dimana pada lokasi ini warna perairan berada pada rentang warna hijau dengan konsentrasi klorofil-a yang relatif tinggi (Gambar 7 bagian atas).

23 4.2 Musim Gugur Tahun 1999 Pola grafik nilai R rs dari masing-masing lokasi pengambilan data radiansi dan irradiansi pada musim gugur 1999 selengkapnya disajikan pada Gambar 8. Sama halnya dengan grafik musim panas 1999, grafik ini menggambarkan karakteristik R rs permukaan perairan dari masing-masing lokasi yang dikelompokkan berdasarkan pola grafik yang memiliki kemiripan dan lokasi yang berdekatan untuk mempermudah karakterisasi dan identifikasi R rs. Tabel 3 menampilkan nilai R rs pada musim gugur 1999. Gambar 8a menunjukkan nilai R rs pada stasiun 22, 23, dan 24 yang berada dekat dengan muara Sungai Mississippi. Secara umum ketiga stasiun ini memiliki nilai R rs yang relatif tinggi pada gelombang biru dengan kisaran 3,7 x 10-3 6,2 x 10-3 sr -1 dibandingkan dengan gelombang hijau dan merah. Nilai R rs tertinggi berada pada panjang gelombang 400 nm, yang selanjutnya terus menurun hingga gelombang merah. Pada daerah ini, nilai R rs pada gelombangbiru yaitu 413, 443, dan 488 nm berturut-turut berkisar antara 4,4 x 10-3 6,3 x 10-3 sr -1, 3,9 x 10-3 5,3 x 10-3 sr -1, dan 3,5 x 10-3 4,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Panjang gelombang 531 dan 551 nm (gelombang hijau), nilai R rs berada pada kisaran yaitu 1,6 x 10-3 1,8 x 10-3 sr -1 dan 1,1 x 10-3 1,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Kisaran nilai R rs pada gelombang merah yaitu 667 dan 678 nm (gelombang merah) memiliki nilai yang sama yaitu 0,05 x 10-3 0,16 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Kondisi ini sesuai dengan hasil Nababan (2005), yaitu pada lokasi ini warna perairan berada pada rentang warna biru dengan konsentrasi klorofil-a yang relatif rendah (Gambar 8 bagian atas). (b)

24 (c) (a) (d) (e) (f) Gambar 8. Grafik R rs pada berbagai lokasi pada musim gugur 1999 (bawah : a, b, c, d, e, dan f). Bagian atas merupakan peta sebaran spasial klorofil pada waktu yang sama (Nababan 2005) dengan lokasi stasiun pengambilan data R rs. Note: skala sumbu-y berbeda untuk memperjelas penampilan grafik. Tabel 3. Nilai R rs di masing-masing panjang gelombang serta stasiun pada musim gugurtahun 1999 (R rs x 10-3 sr -1 ) Panjang Gelombang (nm) Grafik Stasiun 413 443 488 531 551 667 678 8a 22 5,98 5,04 4,15 1,67 1,18 0,05 0,06

25 8b 8c 8d 8e 8f 23 6,32 5,30 4,34 1,71 1,19 0,05 0,07 24 4,48 3,96 3,56 1,80 1,37 0,16 0,16 25 5,97 5,30 4,71 2,32 1,73 0,17 0,17 26 5,62 5,04 4,52 2,22 1,65 0,16 0,15 27 5,67 4,99 4,39 2,09 1,53 0,14 0,13 28 4,41 4,12 4,07 2,24 1,67 0,17 0,18 29 3,67 4,35 5,65 4,35 3,67 0,41 0,42 30 3,89 4,48 5,69 4,34 3,63 0,42 0,42 31 4,79 4,92 5,57 3,93 3,19 0,38 0,39 32 8,06 6,63 5,36 2,33 1,70 0,18 0,17 33 7,40 6,14 4,90 2,03 1,46 0,13 0,13 34 7,59 6,39 5,10 2,17 1,58 0,16 0,15 43 6,76 5,77 4,69 2,04 1,49 0,13 0,13 44 6,95 5,90 4,74 2,00 1,44 0,14 0,13 35 9,87 9,13 8,85 4,77 3,57 0,37 0,37 36 6,29 5,72 5,40 2,98 2,27 0,29 0,28 39 3,80 4,34 5,94 4,16 3,29 0,21 0,24 40 5,48 5,37 5,75 3,19 2,35 0,20 0,23 41 5,17 5,10 5,52 3,18 2,37 0,21 0,25 42 6,10 5,97 6,32 3,50 2,62 0,25 0,26 Gambar 8b menunjukkan grafik R rs pada stasiun 25, 26, 27, dan 28 yang berada di muara Sungai Escambia. Pola grafik R rs pada daerah ini tidak jauh berbeda dengan daerah Sungai Mississippi yaitu nilai R rs tertinggi pada pada kisaran panjang gelombang 400 nm. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang biru yaitu 413, 443, dan 488 nm adalah 4,4 x 10-3 5,9 x 10-3 sr -1, 4,1 x 10-3 5,3 x 10-3 sr -1, dan 4 x 10-3 4,7 x 10-3 sr -1 (Tabel 3).Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2 x 10-3 2,3 x 10-3 sr -1 dan 1,5 x 10-3 1,7 x 10-3 sr -1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm (gelombang merah) adalah 0,13 x 10-3 0,18 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Berdasarkan grafik nilai R rs, daerah muara Sungai Choctawhatchee (Gambar 8c) memiliki konsentrasi klorofil yang relatif tinggi. Hal ini terlihat dari puncak

26 grafik nilai R rs berada pada rentang panjang gelombang 480 500 nm. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 3,6 x 10-3 4,7 x 10-3 sr -1, 4,3 x 10-3 4,9 x 10-3 sr -1, dan 5,5 x 10-3 5,6 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 3,9 x 10-3 4,3 x 10-3 sr -1 dan 3,1 x 10-3 3,6 x 10-3 sr -1, sedangkan pada panjang gelombang 667 dan 678 nm berkisar antara0,39 x 10-3 0,42 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Daerah offshorepada musim gugur 1999 terlihat menunjukan pola perairan berwarna biru (Gambar 8d). Kisaran nilai R rs pada daerah offshore pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 6,7 x 10-3 8x 10-3 sr -1, 5,7 x 10-3 6,6x 10-3 sr -1, dan 4,6 x 10-3 5 x 10-3 sr -1 (Tabel 3).Pada gelombang hijau yaitu panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2 x 10-3 2,3 x 10-3 sr -1 dan 1,4 x 10-3 1,7 x 10-3 sr -1,sedangkan kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,13 x 10-3 0,18 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Tingginya nilai R rs pada gelombang biru menunjukan warna perairan pada lokasi tersebut dominan berwarna biru, hal ini sesuai dengan hasil Nababan (2005) yakni pada lokasi ini warna perairan cenderung biru dengan kandungan klorofil yangsangat rendah (Gambar 8 bagian atas). Pada daerah muara Sungai Apalachicola (Gambar 8e) menunjukkan grafik R rs pada stasiun 35 dan 36. Secara umum peraira pada lokasi tersebut memiliki pola perairan berwarna biru pada musim gugur 1999.Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 6,2 x 10-3 9,8 x 10-3 sr -1, 5,7 x 10-3 9,1 x 10-3 sr -1, dan 5,4 x 10-3 8,8 x 10-3 sr -1 (Tabel 3).Panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2,9 x 10-3 4,7 x 10-3 sr -1 dan

27 2,2 x 10-3 3,5 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,2 x 10-3 0,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). Pada perairan dekat muara Sungai Suwanee, berdasarkan pola grafik R rs (Gambar 8f) menunjukkan kondisi perairan di daerah tersebut memiliki konsentrasi klorofil yang relatif tinggi. Nilai R rs tertinggi berada pada kisaran panjang gelombang 480 500 nm.kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm berturut-turut adalah 3,8 x 10-3 6,1 x 10-3 sr -1, 4,3 x 10-3 5,9 x 10-3 sr -1, dan 5,7 x 10-3 6,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 3).Panjang gelombang 531 dan 551 nm (gelombang hijau), nilai R rs berada pada kisaran yaitu 3,1 x 10-3 4,1x 10-3 sr - 1 dan 2,3 x 10-3 3,2 x 10-3 sr -1,sedangkan pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,21 x 10-3 0,26 x 10-3 sr -1 (Tabel 3). 4.3 Musim Semi Tahun 2000 Pola grafik nilai R rs dari masing-masing lokasi pengambilan data radiansi dan irradiansi pada musim semi 2000selengkapnya disajikan pada Gambar 9.Tabel 4 menampilkan nilai R rs secara spesifik di masing-masing stasiun serta masing-masing panjang gelombang pada musim semi 2000. Gambar 9a menunjukkan grafik R rs pada stasiun 46, 47, 48, 55, 56, 60 dan 64 yang berada pada daerah offshore. Secara umum pola nilai R rs pada daerah ini menunjukkan pola perairan berwarna biru dengan nilai R rs tertinggi berada pada panjang gelombang 400 nm. Kisaran nilai R rs di daerah offshore pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 6,3 x 10-3 16,9 x 10-3 sr -1, 5,7 x 10-3 14,9 x 10-3 (f)

28 (e) (d) (b) (c) (a) Gambar 9. Grafik R rs pada berbagai lokasi pada musim semi 2000 (bawah : a, b, c, d, e, dan f). Bagian atas merupakan peta sebaran spasial klorofil pada waktu yang sama (Nababan 2005) dengan lokasi stasiun pengambilan data R rs. Note: skala sumbu-y berbeda untuk memperjelas penampilan grafik. Tabel 4. Nilai R rs di masing-masing panjang gelombang serta stasiun pada musim semitahun 2000 (R rs x 10-3 sr -1 ) Panjang Gelombang (nm) Grafik Stasiun 413 443 488 531 551 667 678 9a 46 6,35 5,75 5,32 2,86 2,86 0,19 0,18

29 9b 9c 9d 9e 9f 47 10,8 9,28 6,88 2,77 2,13 0,17 0,15 48 10,7 9,25 6,86 2,76 2,13 0,18 0,16 55 7,90 7,03 5,52 2,32 1,78 0,14 0,13 56 9,70 8,54 6,52 2,75 2,13 0,20 0,18 60 10,4 9,08 6,78 2,77 2,14 0,20 0,18 64 16,9 14,9 11,7 5,16 4,05 0,38 0,34 49 5,67 5,92 7,47 5,00 4,33 0,32 0,28 50 5,38 5,55 7,24 5,51 4,98 0,34 0,31 51 6,28 7,61 11,6 9,89 9,44 0,43 0,40 52 4,75 5,16 6,71 5,62 5,29 0,42 0,39 53 9,69 8,55 6,51 2,64 2,02 0,17 0,15 54 11,2 9,74 7,34 3,13 2,43 0,27 0,24 57 3,80 4,13 4,77 3,38 2,95 0,32 0,29 58 5,42 5,43 5,73 3,66 3,11 0,32 0,29 59 8,50 7,48 5,79 2,45 1,89 0,16 0,14 61 4,28 4,28 4,95 4,02 3,67 0,43 0,41 62 4,19 4,37 5,16 3,77 3,32 0,37 0,34 63 5,03 4,68 4,69 3,05 2,55 0,23 0,21 sr -1, dan 5,3 x 10-3 11,7 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Pada gelombang hijau yakni panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2,3 x 10-3 5,1 x 10-3 sr -1 dan 1,7 x 10-3 4 x 10-3 sr -1, sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm memiliki kisaran yang sama yaitu 0,14 x 10-3 0,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Tingginya nilai R rs pada gelombang biru menunjukan warna perairan pada lokasi tersebut dominan berwarna biru, hal ini sesuai dengan hasil Nababan (2005) yakni pada lokasi ini warna perairan cenderung biru dengan kandungan klorofil yang sangat rendah (Gambar 9 bagian atas). Grafik yang menggambarkan pola perairan berwarna biru juga terlihat pada stasiun 53 dan 54, stasiun tersebut berada dekat dengan daerah offshore. Kisaran nilai R rs pada Gambar 9d di panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 9,7 x 10-3 11,2 x 10-3 sr -1, 8,5 x 10-3 9,7 x 10-3 sr -1, dan 6,5 x 10-3 7,3 x 10-3 sr -

30 1 (Tabel 4). Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2,6 x 10-3 3,1 x 10-3 sr -1 dan 2 x 10-3 2,4 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,15 x 10-3 0,27 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Nilai R rs pada stasiun 49 dan 50 disajikan pada Gambar 9b yang terletak dekat dengan muara Sungai Suwanee dan Teluk Tampa. Secara umum nilai R rs pada lokasi ini menunjukkan pola perairan yang berwarna hijau, hal ini terlihat bahwa puncak grafik R rs berada panjang gelombang 500 nm. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 5,3 x 10-3 5,6 x 10-3 sr - 1, 5,5 x 10-3 5,9 x 10-3 sr -1, dan 7,2 x 10-3 7,4 x 10-3 sr -1 (Tabel 4).Panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 5 x 10-3 5,5 x 10-3 sr -1 dan 4,3 x 10-3 4,9 x 10-3 sr -1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,2 x 10-3 0,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Pada perairan muara Sungai Suwaneetepatnya stasiun 51 dan 52, menunjukkan bahwa perairan tersebutmemiliki konsentrasi klorofil yang relatif tinggi. Hal ini dikarenakan pada grafik tersebut (Gambar 9c) memiliki puncak nilai R rs pada rentang panjang gelombang 490 510 nm. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 4,7 x 10-3 6,2 x 10-3 s/r -1, 5,1 x 10-3 7,6 x 10-3 sr -1, dan 6,7 x 10-3 11,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Kisaran nilai R rs untuk panjang gelombang 531 dan 551 nm, berada pada kisaran yaitu 5,6 x 10-3 9,8 x 10-3 sr -1 dan 5,2 x 10-3 9,4 x 10-3 sr -1, sedangkan pada panjang gelombang 667 dan 678 nm berada pada kisaran nilai yang sama yaitu0,39 x 10-3 0,43 x 10-3 sr -1 (Tabel 4).

31 Daerah muara Sungai Apalachicola, menunjukkan konsentrasi klorofil yang relatif tinggi. Secara umum nilai R rs pada lokasi ini (Gambar 9e) menunjukkan puncak grafik berada pada kisaran panjang gelombang biru. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 3,8 x 10-3 8,5 x 10-3 sr -1, 4,1 x 10-3 7,4 x 10-3 sr -1, dan 4,7 x 10-3 5,7 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2,4 x 10-3 3,6 x 10-3 sr -1 dan 1,8 x 10-3 3,1 x 10-3 sr -1 (Tabel 4).Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm memiliki kisaran nilai yang sama yaitu 0,1 x 10-3 0,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 4). Gambar 9f menunjukkan grafik R rs pada stasiun 61, 62, dan 63 yang berada dekat dengan muara Sungai Choctawhatchee. Berdasarkan pola grafik R rs ini dapat disimpulkan bahwa daerah ini memiliki konsentrasi klorofil yang relatif tinggi dengan kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 4,1 x 10-3 5 x 10-3 sr -1, 4,2 x 10-3 4,6 x 10-3 sr -1, dan 4,6 x 10-3 5,1 x 10-3 sr -1 (Tabel 4).Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 3 x 10-3 4 x 10-3 sr -1 dan 2,5 x 10-3 3,6 x 10-3 sr -1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,2 x 10-3 0,4 x 10-3 sr - 1 (Tabel 4). Tingginya nilai R rs pada gelombang hijau menunjukkan warna perairan pada lokasi tersebut dominan berwarna hijau, hal ini sesuai dengan hasil Nababan (2005) yakni pada lokasi ini warna perairan cenderung hijau dengan kandungan klorofil yang relatif tinggi (Gambar 9 bagian atas). 4.4 Musim Panas Tahun 2000 Pola grafik nilai R rs dari masing-masing lokasi pengambilan data radiansi dan irradiansi pada musim panas 2000selengkapnya disajikan pada Gambar

32 10.Tabel 5 menampilkan nilai R rs secara spesifik di masing-masing stasiun serta masing-masing panjang gelombang pada musim panas 2000. Gambar 10a menunjukkan grafik R rs pada stasiun 66, 67 dan 68 yang berada pada daerah muara Sungai Mississippi. Nilai R rs tertinggi pada Gambar 10(a) terletak pada rantang panjang gelombang 490 510 nm. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 1,5 x 10-3 3,8 x 10-3 sr -1, 1,8 x 10-3 3,8 x 10-3 sr -1, dan 2,2 x 10-3 4,1 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Pada panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 1,9 x 10-3 3,6 x 10-3 sr -1 dan 1,7 x 10-3 3,4 x 10-3 sr -1, sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,2 x 10-3 0,4 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Nilai R rs tersebut menunjukkan bahwa pada lokasi ini memiliki konsentrasi klorofil yang tinggi. Nilai R rs pada stasiun 69 dan 70 tampak pada Gambar 10b yang terletak dekat dengan muara Sungai Escambia dan Mobile. Secara umum terlihat bahwa lokasi ini memiliki konsentrasi klorofil yang relatif tinggi dengan puncak grafik berada pada gelombang hijau. Kisaran nilai R rs pada gelombang biru yaitu panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 2,1 x 10-3 2,5 x 10-3 sr -1, 1,9 x 10-3 2,5 x 10-3 sr -1, dan 2,5 x 10-3 3,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2,6 x 10-3 3,4 x 10-3 sr -1 dan 2,5 x 10-3 3,3 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,4 x 10-3 0,6 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). (b)

33 (a) (d) (c) (f) (e) Gambar 10. Grafik R rs pada berbagai lokasi pada musim panas 2000(bawah : a, b, c, d, e, dan f). Bagian atas merupakan peta sebaran spasial klorofil pada waktu yang sama (Nababan 2005) dengan lokasi stasiun pengambilan data R rs. Note: skala sumbu-y berbeda untuk memperjelas penampilan grafik. Tabel 5.Nilai R rs di masing-masing panjang gelombang serta stasiun pada musim panastahun 2000 (R rs x 10-3 sr -1 ) Panjang Gelombang (nm) Grafik Stasiun 413 443 488 531 551 667 678 10a 66 1,59 1,84 2,29 1,93 1,76 0,23 0,22

34 67 3,88 3,88 4,18 3,63 3,47 0,46 0,42 68 3,63 3,50 3,78 3,07 2,76 0,43 0,37 10b 69 2,13 1,98 2,54 2,66 2,57 0,47 0,44 70 2,57 2,51 3,21 3,40 3,30 0,60 0,57 73 8,03 7,10 5,59 2,46 1,95 0,15 0,13 10c 74 6,50 6,00 5,45 3,04 2,55 0,29 0,26 75 5,86 5,71 5,49 3,16 2,67 0,29 0,26 10d 76 3,63 3,74 4,70 4,65 4,73 0,59 0,58 77 5,53 5,30 6,20 5,53 5,36 0,69 0,66 10e 78 4,50 4,55 7,03 7,46 7,34 0,51 0,51 79 4,06 3,88 4,96 4,83 4,56 0,53 0,52 10f 80 9,42 8,25 6,27 2,67 2,09 0,19 0,18 Pada daerah offshore, terdapat dua kelompok grafik yaitu Gambar 10c dan 10f. Secara umum pola nilai R rs pada daerah ini menunjukan pola perairan berwarna biru dengan puncak grafik berada pada panjang gelombang 400 nm. Kisaran nilai R rs di stasiun 73, 74, dan 75 pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm (gelombang biru) adalah 5,8 x 10-3 8 x 10-3 sr -1, 5,7 x 10-3 7,1 x 10-3 sr - 1, dan 5,4 x 10-3 5,5 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Pada panjang gelombang hijau, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 2,4 x 10-3 3,1 x 10-3 sr -1 dan 1,9 x 10-3 2,6 x 10-3 sr -1, sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm berkisar antara 0,1 x 10-3 0,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Kisaran nilai R rs pada stasiun 80 (Gambar 10f) pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 9,4 x 10-3 sr -1, 8,2 x 10-3 sr -1, dan 6,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Panjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada rentang 2,6 x 10-3 sr -1 dan 2 x 10-3 sr -1, sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Pada perairan muara Sungai Suwanee terdapat dua kelompok grafik nilai R rs, yaitu Gambar 10d dan 10e. Berdasarkan nilai grafik R rs dapat diketahui bahwa secara umum perairan pada daerah ini memiliki konsentrasi klorofil yang relatif

35 tinggi dengan puncak grafik berada pada selang panjang gelombang hijau. Kisaran nilai R rs pada stasiun 76 dan 77 pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 3,6 x 10-3 5,5 x 10-3 sr -1, 3,7 x 10-3 5,3 x 10-3 sr -1, dan 4,7 x 10-3 6,2 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Pada gelombang hijau yaknipanjang gelombang 531 dan 551 nm, nilai R rs berada pada kisaran yaitu 4,5 x 10-3 5,5 x 10-3 sr -1 dan 4,7 x 10-3 5,3 x 10-3 sr -1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,5 x 10-3 0,6 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Gambar 10e menunjukkan grafik R rs pada stasiun 78 dan 79 yang tidak hanya berada pada daerah muara Sungai Suwanee, tapi juga mendapat pengaruh dari Teluk Tampa. Kisaran nilai R rs pada panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm adalah 4 x 10-3 4,5 x 10-3 sr -1, 3,8 x 10-3 4,5 x 10-3 s/r, dan 4,9 x 10-3 7 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Kisaran nilai R rs panjang gelombang 531 dan 551 nm, berada pada kisaran yaitu 4,8 x 10-3 7,4x 10-3 sr -1 dan 4,5 x 10-3 7,3 x 10-3 sr - 1,sedangkan nilai R rs pada panjang gelombang 667 dan 678 nm adalah 0,51 x 10-3 0,53 x 10-3 sr -1 (Tabel 5). Tingginya nilai R rs pada gelombang hijau menunjukan warna perairan pada lokasi tersebut dominan berwarna hijau, hal ini sesuai dengan hasil Nababan (2005) yakni pada lokasi ini warna perairan cenderung hijau dengan kandungan klorofil yang relatif tinggi (Gambar 10 bagian atas). 4.5 Perbandingan R rs Pada Berbagai Musim dantipe Perairan Berdasarkan analisis nilai R rs yang terdapat pada masing masing stasiun pada setiap musim, menunjukkan pola yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perairan dekat daratan terutama muara sungai memiliki kandungan klorofil yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah laut lepas, namun hal tersebut sedikit

36 berbeda saat musim panas. Pada musim ini terjadi aliran arus permukaan yang berasal dari muara Sungai Mississippi menuju arah timur laut (extending eastsoutheastward, ESE) yang dapat mencapai 550 km menuju daerah offshore (Nababan 2005). Sungai Mississippi merupakan sungai yang paling berpengaruh terhadap kondisi perairan di Teluk Meksiko, sungai ini memiliki debit aliran masuk terbesar dibandingkan dengan sungai sungai lainnya yang bermuara di Teluk Meksiko (Nababan 2011). Fluktuasi dari debit aliran yang masuk di daerah muara juga mempengaruhi secara spasial dan temporal terhadap produktivitas primer yang terjadi di daerah Teluk Meksiko (Eurico 2002; Son et al. 2009). Pada perairan terbuka, fitoplankton meruapakan organisme autotrof utama yang menentukan produktivitas perairan. Masukan dari darat dan sinar matahari merupakan faktor utama dalam proses fotosintesis, hal inilah yang menyebabkan nilai R rs pada musim panas 1999 dan 2000 di perairan Teluk Meksiko dominan berada pada gelombang hijau yang menunjukkan tingginya konsentrasi klorofil terutama pada muara-muara sungai. Pada musim panas 1999 dan 2000 pantulan gelombang hijau lebih tinggi dibandingkan dengan panjang gelombang merah dan biru di beberapa lokasi yang berbeda, hal ini dapat dilihat pada Gambar 11. Beberapa lokasi tersebut diantaranya adalah perairan sekitar muara Sungai Mississippi dan Sungai Suwannee. Saat musim panas 1999 kondisi perairan pada muara Sungai Mississippi cenderung tinggi dengan konsentrasi klorofil yang tampak pada grafik nilai R rs stasiun 4, 6, dan 7. Hal ini juga terjadi pada musim panas 2000, dengan tingginya reflektansi gelombang hijau pada stasiun 66, 67, dan 68 yang berada

37 sekitar muara Sungai Mississippi. Kondisi berbeda terjadi saat musim gugur 1999 dan musim semi 2000, pada lokasi yang sama kondisi perairan cenderung bersih dengan nilai reflektansi tinggi pada panjang gelombang biru seperti terlihat pada grafik R rs pada stasiun 22, 23, dan 24 di musim gugur 1999 dan stasiun 64 di musim semi 2000. Perbedaan nilai R rs juga dapat dilihat berdasarkan tipe perairannya, pada tipe perairan case-2 dikelompokkan berdasarkan sumber masukan utama dari daratannya (muara sungai). Gambar 12 menunjukkan pola R rs pada masing masing tipe perairan di daerah timur laut Teluk Meksiko. Nilai R rs tertinggi berada di daerah muara Sungai Mississippi pada kisaran nilai 0,018 sr -1 yang berada di panjang gelombang 400 nm. Reflektansi gelombang hijau tertinggi berada di daerah Teluk Tampa, kemudian diikuti muara Sungai Suwanee dan Sungai Mississippi, hal ini menunjukkan masukan dari daratan yang menuju muara sungai tersebut membawa dampak yang signifikan terhadap produktivitas primer lokasi tersebut terlihat dengan tingginya reflektansi cahaya hijau yang berkorelasi dengan tingginya konsentrasi klorofil di daerah tersebut. Pada perairan case-1, reflektansi yang tinggi pada kisaran panjang gelombang biru. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa perbedaan tipe perairan serta perbedaan setiap musimnya memiliki pola grafik R rs yang berbeda yang disebabkan perbedaan kandungan pada permukaan perairannya.

Gambar 11. Grafik R rs pada masing masing musim di perairan timur laut Teluk Meksiko. 38

39 Gambar 12. Grafik R rs pada masing masing lokasi di perairan timur laut Teluk Meksiko. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui hubungan nilai R rs pada setiap musimnya. Analisis statistik yang digunakan yakni uji Kruskal-Wallis, dengan

40 menguji nilai tengah dari R rs empat musim pada panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang yang digunakan untuk pengujian didasarkan pada kanal ocean color band 8-14 pada satelit MODIS. Hasil uji Kruskal-Wallis ini menunjukkan bahwa nilai tengah R rs setiap panjang gelombang ada masing-masing musim tidaklah identik yakni terdapat perbedaan nilai tengah, yang berarti adanya perbedaan nilai R rs antar musim pada perairan timur laut Teluk Meksiko. Tabel analisis statistik dapat dilihat pada Lampiran 2.Gambar 13 hingga 19 merupakan box dan whisker plot dari data pada setiap musim pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan kanal ocean colorsatelit MODIS. Gambar 13sampai 19 tersebut memberikan informasisebaran nilai R rs pada masing masing musimnya. Sebaran data R rs tersebut berada pada daerah kotak besar, kotak kecil merupakan nilai tengah R rs, sedangkan garis perpanjanganpada masing masing kotak merupakan sebaran data lebih kurang dikalikan dengan 1,96 standar deviasi dari nilai tengah R rs. Gambar 13, 14 dan 15 menampilkan nilai tengah R rs pada kisaran gelombang biru dan terlihat memiliki nilai R rs berbeda untuk setiap musimnya. Hasil ini juga diperkuat pada uji Kruskal-Wallis pada Lampiran 2, yaitu menunjukkan bahwa pada kisaran panjang gelombang 413, 443, dan 488 nm memiliki kisaran nilai R rs yang berbeda untuk setiap musimnya. Secara umum kondisi yang sama juga terjadi pada rentang panjang gelombang hijau (531 nm dan 551 nm) dan panjang gelombang merah (667 dan 678).

41 Gambar 13. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 413 nm Gambar 14. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 443 nm

42 Gambar 15. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 488 nm Gambar 16. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 531 nm

43 Gambar 17. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 551 nm Gambar 18. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 667 nm

Gambar 19. Diagram box & whisker plot panjang gelombang 678 nm 44