BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan Oleh. Prajabatan Golongan III 17 April Diklat BKD Sanggau

KONSEP PERPUSTAKAAN MODERN DITINJAU DARI MUTU PELAYANAN

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara LOUNCHING ONE DAY SERVICE DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 1 April 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Very Very Important Person (VVIP).

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

Customer Service Excellence. Manajemen Retail

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

Kecakapan Antar Personal

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

Service Excellence. Pelayanan Prima

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA

POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT. Hak Cipta Pada: Lembaga Administrasi Negara EdisiTahun 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan regresi berganda, antara service

TUGAS AKHIR. ANALISIS KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi kasus: Hotel Wisanti Yogyakarta )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Handling Objection; Keberatan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1

Masyarakat pada umumnya yang membutuhkan produk atau jasa dan berpotensi untuk melakukan pembelian

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA UNTUK MENINGKATKAN KERAMAHAN PELAYANAN PADA KARYAWAN

5 KEY ELEMENT SERVICE

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Tugas-tugas rutin sekretaris sebagai resepsionis yang dilakukan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

Bagian 1. Tanggung Jawab Kewajiban Kepada Konsumen

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam laporan penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung oleh

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Unsur penelitian yang paling besar peranannya dalam penelitian mencoba

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh

KUALITAS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL OLEH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh CHRISTIAN POLI NIM

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

ANALISA KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PELAYANAN KANTOR CAMAT KECAMATAN SAROLANGUN. Dahmiri Universitas Jambi

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB IV PENUTUP. kebijakan dalam bermake-up hal ini menurut pernyataan dari responden, serta sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

STRATEGI PELAYANAN PRIMA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH. dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MYSTERY CALLER. Data Responden Tanggal/Jam : Nama : Pekerjaan : Nama CSR : Alamat : Jenis Kelamin : L/P. Topik : Telp : Usia :

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

Modul TEKNIK MEMOTIVASI. Oleh. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si. Widyaiswara Utama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Customer Relationship Management(CRM)

BAB I PENDAHULUAN. senang dihargai, sehingga ketika dalam satu pertemuan atau transaksi terjadi halhal

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

PERANCANGAN STANDAR MONITORING PELAYANAN DI PUSKESMAS

LAPORAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA BANDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

Transkripsi:

BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK STANDAR DAN MUTU PELAYANAN 1. Pengertian Mutu Pelayanan Prima a. Perubahan Paradigma Pelayanan Pelayanan pada masyarakat dimasa datang itu hendaknya: makin lama makin baik (better), makin lama makin cepat (faster), makin lama makin diperbaharui (newer), makin lama makin murah (cheaper), dan makin lama makin sederhana (moresimple). W. Edwards Derning telah mengembangkan apa yang disebut Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) (Gespersz, 1970. Total Quality Managemen (TQM)) telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan diperusahaan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan sekaligus menekan biaya serta mengatasi permasalah lainnya. TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan hal-hal berikut ini (Tjiptono, 1997) 1. Berfokus pada pelanggan. Yang menentukan mutu barang dan jasa adalah pelanggan eksternal. Pelanggan internal berperan dalam menentukan mutu manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan barang atau jasa. 2. Obsesi terhadap mutu. Penentu akhir mutu adalah pelanggan internal dan eksternal. Dengan mutu yang ditentukan tersebut, organisasi harus berusaha memenuhi atau melebihi yang telah di tentukan. 3. Pendekatan ilmiah. Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses pembuatan keputusan dan pemecahan 1

masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dirancang tersebut. 4. Komitmen jangka panjang. Agar penerapan TQM dapat berhasil, dibutuhkan budaya organisasi yang baru. Untuk itu perlu ada komitmen jangka panjang guna mengadakan perubahan budaya. 5. Kerjasama tim. Untuk menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan perlu terus menerus dijalin dan dibina, baik antar aparatur dalam organisasi maupun dengan pihak luar (masyarakat). 6. Perbaikan system secara berkesinambungan. Setiap barang dan jasa dihasilkan melalui proses di dalam suatu system/lingkungan. Oleh karena itu system yang ada perlu diperbaiki secara terus menerusagar mutu yang dihasilkan meningkat. b. Pelayanan Mengacu pada Kepuasan Pelanggan Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Oleh karena itu, maka tingkat kepuasan adalah perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dengan demikian apabila dikaitkan dengan pelanggan, maka pelanggan dapat merasakan hal-hal sebagai berikut: 1. Kalau kinerjanya dibawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa. 2. Kalau kinerjanya sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas. 3. Kalau kinerjanya melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. 2

Sehubungan dengan dimensi Pelayanan Prima, Gaspersz (1997) menyatakan bahwa ada beberapa dimensi yang harus diperhatikan untuk meningkatkan mutu pelayanan yaitu : Ketepatan waktu pelayanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan disini terkait dengan waktu tunggu dan waktu proses Akurasi pelayanan. Berkaitan dengan reliabilitas palayanan dan bebas dari kesalahan pelayanan. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan. Terutama bagi mereka yang berinteraksi dengan pelanggan eksternal seperti operator telepon, petugas keamanan (SATPAM), pengemudi, staf administrasi, kasir, petugas penerima tamu,perawat dan lain-lain. Tangung jawab. Berkaitan dengan penerimaan pesan dan penanganan keluhan dari pelanggan eksternal. Kelengkapan. Berkaitan dengan lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung. Kemudahan mendapatkan pelayanan. Berkaitan dengan banyaknya outlet banyaknya petugas yang melayani, seperti kasir, staf administrasi dan lainnya. Banyaknya fasilitas pendukung, seperti computer untuk memperoses data dan lain-lain. Variasi model pelayanan. Berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam pelayanan. Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan agar prima, yakni: 1. Konsep Mendahulukan Kepentingan Pelanggan Pelayanan prima adalah pelayanan yang memuaskan palanggan. Salah satu indikator adanya kepuasan pelanggan adalah tidak adanya keluhan dari pelanggan. 3

Menurut Endar Sugiarto (1999), sumber-sumber keluhan pelanggan antara lain adalah: pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal adalah pegawai instasni/organisasi yang bersangkutan dan para pemimpin instansi/organisasi yang bersangkutan dan para pemimpin instansi/organisasi yang bersangkutan. a. Kategori Keluhan Pelanggan Menurut Endar Sugiarto (1999), keluhan pelanggan dapat dikategorikan/dikelompokan menjadi empat, yaitu: Mechanical complalint (keluhan mekanikal) mechanical complaint adalahsatu keluhan yang disampaikan oleh pelanggan sehubungan dengan tidak berfungsinya peralatan yang dibeli/disampaikan kepada pelanggan tersebut. Attitudinal complaint (keluhan akibat sikap petugas pelayanan. Attitudinal complaint adalah keluhan pelanggan yang timbul karena sikap negatif petugas pelayanan pada saat melayani pelanggan. Hal ini dapat dirasakan oleh pelanggan melalui sikap tidak peduli dari petugas pelayanan terhadap pelanggan. Service Related Complaint (keluhan yang berhubungan dengan pelayanan)unusual related complaint adalah suatu keluhan pelanggan karena hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan itu sendiri. misalnya 2. Pelayanan dengan sepenuh hati Menurut Endar SUgiarto (1999), pada hakekatnya pelanggan itu tidak membeli produk, tetapi mereka membeli pelayanan. Ini merupakan falsafah bisnis dalam upaya memberikan pelayanan yang prima 4

3. Budaya pelayanan prima Menganggap bahwa pelayanan prima sebagai suatu budaya berarti melakukan kegiatan pelayanan sebagai suatu hal yang membanggakan dengan nilai luhur yang dijunjung tinggi 4. Sikap pelayanan prima Sikap pelayanan prima berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan. Sikap anda dapat menggambarkan instansi/organisasi anda. 5. Sentuhan Pribadi Pelayanan Prima Palayanan prima sangat memparhatikan individu sebagai pribadi yang unik dan menarik. Setiap pelanggan memiliki sifat dan dapat membuat para petugas bahagia atau kecewa. Sentuhan pribadi mengarahkan para petugas pelayanan untuk berpikir bahwa memperlakukan orang lain sebagai mana kita memperlakukan diri kita sendiri perlu selalu dipraktekkan. 6. Pelayanan prima sesuai dengan Pribadi Prima Konsep pribadi prima meliputi unsur-unsur kepribadian, penampilan, perilaku dan komunikasi yang prima. Seorang dapat dikatakan memiliki pribadi prima apabila: Tampil ramah Tampil sopan dan penuh hormat Tampil yakin Tampil rapi Tampil ceria Senang memaafkan Senang bergaul Senang belajar dari orang lain Senang pada kewajaran 5

Senang menyenangkan orang lain 2. Pengertian Mutu Pelayanan Prima Mutu pelayanan prima memiliki berbagai dimensi yakni dimensi waktu, dimensi biaya, dimensi kualitas, dan dimensi moral.dimensi waktu terkait dengan komitmen aparatur dalam menyelesaikan atau memberikan pelayanan sesuai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan. 6

JENIS DAN KARAKTERISTIK PELANGGAN A. URAIAN Customer (pelanggan) yang dimaksudkan didalam modul ini adalah siapa saja yang berkepentingan dengan produk layanan kita. Karena itu, customer dapat berupa individu (perorangan), kolektif (organisasi), maupun masyarakat dalam arti luas. Dengan demikian, customer (pelanggan) dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu: 1. Pelanggan internal (internal customer) adalah pelanggan yang berasal dari dalam organisasi (instansi) itu sendiri. Pelanggan internal dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu : a. Pelanggan internal organisasi b. Pelanggan internal pemerintah Pelanggan internal dapat dilihat dari dalam lingkungan organisasi, sehingga meskipun bagian/unit kerja kita berbeda, namun masih dalam lingkungan organisasi, maka pelanggan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggan internal 2. Sedangkan pelanggan internal pemerintah adalah pelanggan yang walaupun instansi kita berbeda, namun instansi pelanggan itu adalah instansi pemerintah, pelanggan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggan internal pemerintah (pelanggan internal dalam skala mikro). Pelanggan adalah siapa saja yang terkena dampak dari produk atau proses pelayanan. Pelanggan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal adalah mereka yang terkena dampak dari produk dan merupakan anggota organisasi yang menghasilkan produk tersebut. Sedangkan pelanggan eksternal adalah mereka yang tekena dampak dari produk, tetapi bukan anggota 7

organisasi penghasil produk (pelanggan eksternal adalah masyarakat) Untuk dapat meningkatkan citra positif dimata pelanggan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut 1. Membangun citra diri positif Cara-cara untuk membangun citra diri positif dimata pelanggan adalah: Memperhatikan pentingnya kesan awal Pendekatan awal dapat mempengaruhi hubungan selanjutnya hindari kesalahan sekecil apapun, karena akan membutuhkan banyak waktu untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Jangan membuat orang lain menunggu, karena ia bisa frustasi. Sapalah pelanggan dengan menyebut namanya. Usahakan selalu bersikap ramah, sampaikan salam sesuai waktu, misalnya selamat pagi, ada yang bisa saya bantu? Pada waktu berbicara, pandangnya matanya. 2. Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti Apabila seorang pelanggan datang untuk memperoleh bantuan anda, anda hendaknya tidak bersikap serba tahu atau seolah-olah sudah mengerti terlebih dahulu apa yang diinginkan pelanggan. Dekati pelanggan dan bersiaplah untuk mendengarkannya. Jangan disibukkan oleh kegiatan lain, sehingga terkesan perhatian anda terbagi. 3. Mengerti Karakter Pelanggan Cara-cara untuk membangun citra diri positif dimata pelanggan adalah: 8

a. Ketrampilan dasar pelayanan. Ada ketrampilan dasar yang dapat diterapkan dalam semua strategi pelayanan, yaitu: 1. Pusatkan perhatian pada pelanggan. Cara yang dapat ditempuh: Mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan sekali-kali memotong pembicaranan. Perhatikan sikap tubuh anda, bertindak secara tenang dan rileks. Menatap mata pelanggan anda pada saat berbicara dan tersenyum. 2. Memberikan pelayanan yang efisien. Cara yang dapat dilakukan: Melayani pelanggan berikutnya segera setelah selesai dengan pelanggan pertama. Pergunakan waktu seakurat mungkin Berbicara seperlunya kepada pelanggan 3. Meningkatkan perasaan harga diri pelanggan. Cara yang dapat dilakukan: Mengenali kehadiran pelanggan dengan segera Selalu menggunakan nama pelanggan se-sering mungkin Tidak menggurui palnggan, bagaimana pun pintarnya anda. 4. Membina hubungan baik dengan pelanggan. Cara yang dilakukan: Mendengarkan apa yang disampaikan oleh pelanggan tanpa memotong pemicaraanya. Menunjukkan simpati dan berbicara dengan penuh perasaan, untuk menunjukkan bahwa anda mengerti dan memahami perasaan pelanggan 5. Dapat menentukan apa keinginan pelanggan. Cara yang dilakukan 9

Menanyakan kepada pelanggan Mengulangi kembali apa keinginan pelanggan, kemudian menarik inti dari apa yang dikatakannya. 6. Mengalihkan pelayanan ke orang lain. Cara yang dilakukan : Bila seorang pelanggan meminta pelayanan di luar kemampuan anda, cara terbaik adalah mengalihkan pelayanan tersebut kepada orang lain yang lebih mampu. Dengan pengalihan tersebut akan terlihat bahwa organisasi anda telah bekerja dengan professional. b. Cara meningkatkan citra positif dimata pelanggan. Cara untuk meningkatkan positif dimata pelanggan adalah dengan emngenal karakter pelanggan. 1. Pelanggan yang pendiam: Beberapa factor yang menyebabkan seorang pelanggan pendiam Adanya rasa malu pada diri pelanggan, sehingga ia tidak memiliki keberanian untuk menyatakan pendapatnya dengan jelas. Pelanggan tidak mau atau segan berbicara karena sedang memikirkan sesuatu Berdasarkan perkiraan, pelanggan yang pendiam memiliki kelainan phsikis. Cara menghadapi pelanggan yang pemdiam, antara lain sebagai berikut: Pelanggan yang pendiam dan cenderung pemalu akan merasa tentram jika dihadapi dengn ramah tamah dan penuh perhatian. 2. Pelanggan yang tidak sabar: 10

Cara menghadapi pelanggan yang tidak sabar dapat dilakukan hal berikut: Mengenali pelanggan yang tidak sabar melalui sikapnya, lalu meminta maaf kepadanya atas tertundanya pelayanan Mengatakan kepadanya bahwa dia akan dibantu semaksimal mungkin dan segera mungkin. 3. Pelanggan yang tidak banyak bicara Cara menghadapi pelanggan yang tidak banyak bicara: Mengenali kedatangan pelanggan dengan mengucapkan salam. Menawarkan bantuan yang diperlukan pelanggan tersebut Bila pelanggan masuh terus berbicara petugas mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang ditawarkan dengan penjelasan cukup. 4. Pelanggan yang senang mendebat/berdebat. Cara menghadapi pelanggan pendebat: Tidak menunjukkan reaksi apabila pelanggan tersebut berada pada pihak yang salah, sebab jika kita menunjukkan reaksi, akan timbul diskusi yang berkepanjangan. 11