BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Komunikasi merupakan salah satu faktor penting terjalinnya aktivitas. Dengan komunikasi aktivitas apapun pasti terjadi baik antar individu, kelompok, maupun organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari hari dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Menurut Roucek dan Warren, komunikasi itu adalah suatu proses pemindahan atau pengoperan kata kata, keyakinan keyakinan sikap, reaksi reaksi emosional, serta berbagai bentuk kesadaran manusia. Senada dengan pendapat Roucek dan Warren ini adalah pendapatnya Cherry, yang menegaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana pihak pihak peserta saling menggunakan informasi, dengan tujuan mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan. Proses ini, dan kaitan hubungan yang ada diantara peserta, kita sebut komunikasi. 1 Komunikasi bukan merupakan jawabannya itu sendiri, tetapi pada hakikatnya merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerusan rangsangan dan pembangkitan balasannya. 1 Uchjana Onang Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung : CV. CITRA Aditya Bakti, 2003), hal.29 11

2 12 Komunikasi merupakan penghubung interaksi yang terjadi oleh setiap manusia, terutama dalam dunia organisasi pemerintahan yang terdapat di Rumah Sakit TNI AL Marinir Cilandak. Komunikasi ini pun tidak hanya bersifat komunikasi secara biasa, namun dalam hal ini diperlukan adanya komunikasi yang efektif yakni komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) terhadap orang yang terlibat di dalam komunikasi, yang tentu saja dibangun berdasarkan sistem kepercayaan dan sistem nilai atau atau tata krama. Oleh karena itu, komunikasi akan menjadi bermakna manakala kita dapat menempatkan diri pada situasi dan kondisi berdasarkan sistem kepercayaan dan sistem nilai itu sendiri. Jika kedua hal tersebut dapat dikuasai dan dihayati, maka kita akan mudah melakukan interaksi dengan siapa pun dan dimana pun. Komunikasi efektif menjadikan sarana untuk memahami segala karakter budaya, kultur, dan gaya interaksi manusia di jagad raya ini. Komunikasi yang efektif tentu saja tidak selalu identik dengan verbal (kata kata). Komunikasi efektif bisa saja menggunakan isyarat (gesture), seperti gerakan tubuh, gerakan kepala, ekspresi wajah yang merupakan perilaku perilaku yang semuanya disebut bahasa tubuh yang mengandung makna pesan yang efektif dan potensial, yang dapat dimengerti oleh lawan bicara. Di dalam pelayanan kesehatan Rumkital Marinir Cilandak sangat memungkinkan terjadinya komunikasi antar pribadi, khususnya di bagian frontliner yang merupakan garda terdepan Rumkital Marinir Cilandak yang mempunyai fungsi administrasi awal pendaftaran pasien rawat jalan maupun inap.

3 13 Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Komunikasi antar pribadi sangat penting bagi kebahagiaan hidup kita. Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi terjadi secara tatap muka (face to face) antara dua individu. Memahami komunikasi dan hubungan antar pribadi dari sudut pandang individu adalah menempatkan pemahaman mengenai komunikasi di dalam proses psikologis. Proses psikologis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam komunikasi antar pribadi. Hal ini terjadi karena dalam komunikasi antar pribadi kita mencoba meninterpretasikan makna yang menyangkut diri sendiri, diri orang lain dan hubungan yang terjadi kesemuanya terjadi melalui suatu proses fikir yang melibatkan penarikan kesimpulan. 2 Adapun fungsi dari komunikasi antar pribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi konflik konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. 3 Komunikasi antar pribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan dalam hidupnya karena memiliki banyak sahabat. Melalui 2 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek (Jakarta, Binacipta, 1988) Hal.18 3 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Jakarta, Remaja Rosdakarya, 2003) Hal.24

4 14 komunikasi antar pribadi, seseorang juga dapat berusaha membina hubungan yang baik, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik dengan orang lain. Komunikasi antar pribadi mempunyai peranan cukup besar untuk mengubah sikap (Rahmat, 2003). Hal itu karena komunikasi ini merupakan proses penggunaan informasi secara bersama. Komunikasi berlangsung efektif apabila kerangka pengalaman peserta komunikasi tumpang tindih, yang terjadi saat individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterimanya dari lingkungannya. Hal ini yang harus diterapkan oleh setiap petugas kesehatan yang bekerja di instansi Rumkital Marinir Cilandak khususnya Frontliner dalam memberikan peranan yang cukup besar dalam mengubah sikap pasien dan membina hubungan yang baik dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien melalui kualitas pelayanan kesehatan. Rumkital Marinir Cilandak selaku instansi kesehatan milik Korps Marinir TNI AL memiliki fungsi pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan bagi Anggota TNI AL dan keluarga serta melayani masyarakat umum, bertanggung jawab dalam memberikan service atau pelayanan yang baik terhadap pasien diantaranya dengan menerapkan gaya komunikasi yang efektif melalui proses komunikasi antar pribadi khususnya terhadap pasien. Rumkital Marinir Cilandak merupakan rumah sakit tingkat II dan sudah terakreditasi B oleh Kementerian Kesehatan RI tentunya mendukung program BPJS Kesehatan dan melayani pasien yang terdaftar sebagai Anggota BPJS. Pelayanan sendiri didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain

5 15 atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. 4 Rumkital Marinir Cilandak terus meningkatkan pelayanan kesehatan serta kepuasan kepada pasien dan keluarga dengan cara menambah fasilitas rawat inap dan rawat jalan, antrian elektronik serta layanan gawat darurat sesuai dengan motto Keselamatan Pasien, Kebanggaan Kami yang semuanya tidak terlepas dari kegiatan berkomunikasi khususnya antara petugas kesehatan dengan pasien. Rumkital marinir Cilandak memiliki visi menjadikan Rumah Sakit TNI AL yang berkualitas dan mampu melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan yang profesional sedangkan misi yaitu menyiapkan sarana prasarana guna terlaksananya dukungan dan pelayanan kesehatan serta meningkatkan sumber daya manusia agar dapat mencapai sasaran program secara berhasil guna dan berdaya guna. Alur pasien berobat mulai dari bagian pendaftaran (Frontliner), BPJS Centre, Poliklinik / UGD, Apotek, Penunjang klinik, Rawat Inap sampai dengan pulang perawatan membutuhkan gaya komunikasi yang baik dan efektif sehingga memberikan kepuasan kepada pasien dalam menghadapi persaingan bisnis dengan rumah sakit lain di daerah DKI Jakarta. Masing masing bagian saling terkait memerlukan kerjasama dan koordinasi demi tercapainya tujuan organisasi. Hal yang dibahas dalam penelitian ini adalah gaya komunikasi yang diterapkan frontliner Rumkital Marinir Cilandak dalam meningkatkan pelayanan kesehatan demi kepuasan pasien melalui komunikasi verbal dan non verbal. 4 diakses 11 Februari 2015, jam WIB.

6 16 Frontliner sendiri diartikan sebagai orang yang langsung berhadapan atau berhubungan dengan pelanggan (konsumen), yang merupakan sebuah kategori dan bukan sebuah jabatan. Contoh dari Frontliner adalah Customer Service, Sales, Resepsionis, Unit Pendaftaran dan lain lain. Tugas dari Frontliner diantaranya memberikan informasi yang sejelas jelasnya kepada pelanggan merupakan tugas utama dari kerjaan jenis ini. Seorang Frontliner harus berpenampilan menarik dan sopan, karena mencerminkan dari citra perusahaan tempat dia bekerja. Seorang Frontliner harus memiliki beberapa perilaku berikut yaitu, memiliki senyum tulus, wajah hangat dan penuh semangat, menganggap pelanggan sebagai orang penting, selalu mendengarkan kebutuhan pelanggan, selalu menyebut nama dari pelanggan, memiliki bahasa tubuh yang baik, dan terakhir berpenampilan rapi. 5 Kaitannya dengan fungsi pelayanan kesehatan, Rumkital Marinir Cilandak memiliki bagian bagian yang bertanggung jawab dalam hal penerimaan pendaftaran pasien diantaranya adalah frontliner, yang merupakan garda terdepan Rumkital Marinir Cilandak. Frontliner adalah orang yang langsung berhadapan atau berhubungan dengan pelanggan (konsumen) dalam hal ini pasien, yang merupakan sebuah kategori dan bukan sebuah jabatan, memiliki tugas memberikan informasi yang sejelas jelasnya kepada pasien. Frontliner di Rumkital Marinir Cilandak terdiri dari unit pendaftaran pasien rawat jalan maupun rawat inap dan unit informasi yang seluruhnya terdiri dari 18 anggota serta memiliki fungsi dan tugas masing masing sesuai petunjuk kerja yang telah ditetapkan. 5 Adya Barata Atep, Dasar-dasar Pelayanan Prima(Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2004), hal. 10

7 17 Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Administrasi Medis Rumkital Marinir Cilandak menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien setiap bulannya dari januari sampai juli 2015 baik rawat jalan maupun inap yang terdiri dari Militer, PNS dan Keluarga, BPJS serta masyarakat umum. Untuk jumlah kunjungan pasien rawat jalan bulan Januari sebanyak 5423 pasien, Februari 5575 pasien, Maret 5650 pasien, April 6115 pasien, Mei 5351 pasien, Juni 5401 pasien, dan Juli 5309 pasien. Rata rata kenaikan jumlah pasien rawat jalan setiap bulannya sebesar 1,02 %. Sedangkan untuk jumlah kunjungan pasien rawat inap bulan Januari sebanyak 2215 pasien, Februari 2252 pasien, Maret 2618 pasien, April 2458, Mei 2498 pasien, Juni 2528 pasien, dan Juli 2621 pasien. Rata rata kenaikan jumlah pasien rawat inap setiap bulannya sebesar 1,12 %. 6 Akibat dari meningkatnya jumlah kunjungan pasien setiap bulannya maka peran daripada frontliner sangat diharapkan oleh masyarakat yang berkunjung ke Rumkital Marinir Cilandak demi mendapatkan informasi yang jelas dan akurat serta alur prosedur yang jelas sehingga calon pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Apabila tercapainya kepuasan dari masyarakat atau calon pasien terhadap pelayanan Rumkital Marinir Cilandak maka hal tersebut sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi instansi demi meningkatkan citra dan reputasi serta meningkatnya jumlah kunjungan pasien yang berbanding lurus dengan penerimaan Rumah Sakit. 6 Data Rekap Sensus Pasien Th 2014, Bagian Administrasi Medis Rumkital Marinir Cilandak

8 18 Komunikasi yang efektif mutlak diperlukan oleh seorang frontliner dalam menjalankan tugasnya melayani pasien khususnya di Rumkital Marinir Cilandak demi tercapainya kepuasan pasien. Program KPRS ( Keselamatan Pasien Rumah Sakit ) di Rumkital Marinir Cilandak salah satu sasarannya membahas tentang komunikasi yang efektif terhadap pasien dan keluarga hal ini erat kaitannya dengan tugas dari Frontliner itu sendiri, diantaranya : memberi salam dan sapa, mengajak bicara usahakan berkomunikasi secara dua arah dan mendorong agar pasien mau dan dapat mengemukakan pikiran dan perasaannya, kemudian memberi penjelasan mengenai hal hal yang menjadi perhatiannya dan yang ingin diketahuinya agar ia tidak terjebak oleh pikirannya sendiri. Setelah diberi penjelasan lalu ingatkan kepada pasien dan keluarga untuk hal hal yang penting dan koreksi untuk persepsi yang keliru. Di samping itu selalu melakukan klarifikasi apakah pasien telah mengerti benar, maupun klarifikasi terhadap hal hal yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta mengulang kembali akan pesan pesan kesehatan yang penting. Di dalam berkomunikasi Internal, Eksternal, Individu, Kelompok dalam berorganisasi akan menimbulkan bermacam macam gaya komunikasi. Gaya komunikasi adalah perilaku komunikasi yang dilakukan seseorang dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari orang lain terhadap pesan organisasional yang disampaikan. 7 Dari definisi diatas, dapat ditekankan bahwa gaya komunikasi merupakan seperangkat perilaku antar pribadi yang terspesialisasi dan digunakan dalam situasi 7 Uchjana Onang Effendi, op. cit., hal 80

9 19 tertentu. Masing masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pula pada maksud si pengirim dan harapan dari penerima. Gaya komunikasi Frontliner yang baik akan dapat meningkatkan kepuasan pasien dari segi pelayanan kesehatan, kurangnya kemampuan berkomunikasi dari frontliner akan mengakibatkan pekerjaan yang tidak optimal yang berimbas pada penurunan citra dari Rumkital Marinir Cilandak itu sendiri. Seorang Frontliner harus memiliki rasa empati terhadap kondisi psikologis pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan optimal demi kesembuhan pasien. Pengelolaan yang baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup suatu instansi dalam hal ini Rumkital Marinir Cilandak dalam pencapaian tujuannya. Untuk itu dalam mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya manusia sebagai faktor utamanya, salah satunya frontliner sebagai garda terdepan Rumah Sakit. Tingkat Keberhasilan Instansi Rumkital Marinir Cilandak dalam melakukan segala kegiatan dalam rangka mencapai tujuan sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya dalam melakukan aktifitas. Produktifitas kerja Frontliner yang maksimal sangat diharapkan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Hal ini dapat tercipta oleh banyak faktor, yang salah satunya adalah tingkat kepuasan pasien melalui pelayanan kesehatan yang baik dan optimal. Dalam perkembangan dunia pelayanan jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan prima ( service excellence ). Istilah pelayanan prima, yang artinya adalah kepedulian

10 20 kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dari mewujudkan kepuasannya, agar mereka selalu royal kepada perusahaan (Barata, 2004). Untuk mencapai suatu pelayanan yang prima pihak perusahaan atau instansi haruslah memiliki keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada bagian atau departemennya maupun bagian lainnya, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mengerti dan memahami bahasa isyarat ( gesture ) pelanggan serta memiliki kemampuan menangani keluhan pelanggan secara profesional. Menurut barata pelayanan prima ( service excellence ) terdiri dari enam unsur pokok, antara lain : kemampuan ( ability ), sikap ( attitude ), penampilan ( appearance ), perhatian ( attention ), tindakan ( action ) dan tanggung jawab ( accounttability ). 8 Untuk mempertahankan dan meningkatkan citra, maka Rumkital Marinir Cilandak membutuhkan jasa Frontliner yang tugasnya adalah mengkomunikasikan pesan pesan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan gaya komunikasi yang baik. Frontliner juga memiliki peranan publisitas atau publikasi serta menjadi ajang promosi agar masyarakat tertarik untuk berobat di Rumkital Marinir Cilandak. Keberhasilan Frontliner tidak terlepas dari penerapan gaya komunikasinya sendiri dalam meningkatkan kepuasan pasien. Hal inilah yang menarik penulis 8 Adya Barata Atep, op.cit 2004, hal. 83

11 21 melakukan penelitian di bagian Frontliner Rumkital Marinir Cilandak agar dapat mengidentifikasi gaya komunikasi apakah yang dilakukan oleh frontliner yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien sehingga membawa banyak kemajuan dan pengaruh baik terhadap kinerja staf Frontliner dalam mempublikasikan atau memberikan fungsi layanan kesehatan kepada pasien. Maka penulis menyusun skripsi ini mengambil judul Gaya Komunikasi Frontliner Dalam Meningkatkan Kepuasan Pasien Di Rumkital Marinir Cilandak. Dari bahasan diatas penulis dalam penelitian ini akan mendefinisikan gaya komunikasi frontliner manakah yang dianggap ideal untuk meningkatkan kepuasan pasien melalui komunikasi verbal dan non verbal dengan sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu pula yang akan dibahas lebih lanjut dalam penulisan skripsi Fokus Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Gaya Komunikasi yang diterapkan oleh Frontliner Rumkital Marinir Cilandak untuk meningkatkan kepuasan Pasien yang memfokuskan penelitian kepada komunikasi verbal dan non verbal, kemampuan menangani keluhan pasien dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Frontliner.

12 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Gaya Komunikasi yang diterapkan oleh Frontliner dalam meningkatkan kepuasan Pasien melalui komunikasi verbal dan non verbal dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan di garda terdepan Rumkital Marinir Cilandak Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Adapun manfaat dalam penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan kontribusi bagi pengembangan bidang studi Public Relations terutama komunikasi antar pribadi dari seorang Frontliner Rumkital Marinir Cilandak yang berkaitan dengan gaya berkomunikasi dengan pasien dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan Manfaat Praktis Hasil penelitian yang dilakukan dapat digunakan / dimanfaatkan untuk kepentingan kepentingan praktis yang berguna untuk Perusahaan / Organisasi / Lembaga dimana penelitian dilakukan yaitu sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi di dalam mengetahui identifikasi gaya komunikasi Frontliner dalam meningkatkan kepuasan pasien dalam fungsi pelayanan kesehatan yang akan menjadi acuan dan pegangan bagi lembaga (instansi) untuk dapat terus berkembang di Rumkital Marinir

13 23 Cilandak dalam hal ini Pimpinan Rumkital Marinir Cilandak beserta staf khususnya frontliner yang mengawaki unit pendaftaran dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Untuk dapat menjalin hubungan yang baik maka dibutuhkan komunikasi. Bisa dibayangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mess Bintara KKO, kelak menjadi sebuah Rumkit yang kemudian menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mess Bintara KKO, kelak menjadi sebuah Rumkit yang kemudian menjadi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Berawal dari sebuah klinik kecil di Cilandak yang terletak di Jalan Raya Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menempati suatu ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Jadi, komunikasi menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan satu sama lain dalam kehidupannya.louis Forsdale 1 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan satu sama lain dalam kehidupannya.louis Forsdale 1 mengatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu proses bagi manusia untuk saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupannya.louis Forsdale 1 mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi dan misi bagi perusahaannya, untuk itu dibutuhkan karyawan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak ditemukan berbagai jenis penyakit baru yang mengancam kesehatan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

Lebih terperinci

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1

Pendahuluan. A. Pengertian Pelayanan. Arista Atmadjati, S.E., M.M 1 Pendahuluan A. Pengertian Pelayanan Pelayanan (Barata, 2004) adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik,

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses yang selalu dilakukan dalam kehidupan setiap manusia, tidak terkecuali perawat. Dalam perkembangan dunia kesehatan komunikasi

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 rekam medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan dan peran TNI Angkatan Laut sebagai unsur utama kekuatan pertahanan di laut yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan membawa kompetensi pelayanan kesehatan yang terdesak oleh investasi asing atau pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha menjadi lebih baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui aktivitas sendiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha menjadi lebih baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui aktivitas sendiri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju, menuntut manusia untuk selalu berusaha menjadi lebih baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui aktivitas sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis rumah sakit swasta di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Di kota kota besar hingga ke pelosok daerah bermunculan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu pelayanan publik dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu pelayanan publik dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu pelayanan publik dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pada dasarnya pelayanan yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali pelayanan penunjang medis di bidang farmasi. Pelayanan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali pelayanan penunjang medis di bidang farmasi. Pelayanan yang baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan perkembangan rumah sakit mengalami perubahan besar dimana rumah sakit sedang berada dalam suasana global dan kompetitif. Pelayanan rumah sakit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur 73 BAB IV ANALISIS DATA Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin dari definisi Public Relations seperti yang dikemukakan oleh Rex F.Halow di mana Public Relations

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kecerdasan emosional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kecerdasan emosional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian kecerdasan emosional Kecerdasan emosional, secara sederhana dipahami sebagai kepekaan mengenali dan mengelola perasaan sendiri dan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia bisnis saat ini sebuah perusahaan tidak hanya cukup dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sarana pencapaian tujuan yang maksudnya wadah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sarana pencapaian tujuan yang maksudnya wadah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sarana pencapaian tujuan yang maksudnya wadah orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan. Pegelolaan yang baik dan profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan pasien telah menjadi topik yang hangat dibicarakan secara global, karena sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang menjadi semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasien merupakan pelanggan layanan kesehatan, tetapi pasien dalam hal ini hanya merupakan salah satu jenis pelanggan. Pelanggan layanan kesehatan merupakan semua

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI Oleh : MUTTI ATUN HAFSAH K 100 050 213 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

Anggia Rusmaeita Sari 1. Abstrak

Anggia Rusmaeita Sari 1. Abstrak ejournal Administrasi Negara, 4 ( 1 ) 2016 : 2141 2152 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 Studi Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Remaja Di Kecamatan Samarinda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran karena konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

LAYANAN DENGAN S3 (SENYUM, SAPA, SALAM) UNTUK KENYAMANAN PEMUSTAKA

LAYANAN DENGAN S3 (SENYUM, SAPA, SALAM) UNTUK KENYAMANAN PEMUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNDIP & CSR PUTRA SAMPOERNA FOUNDATION WORKSHOP BAGI PUSTAKAWAN DAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, 20 MEI 2014 RUANG SAMPOERNA CORNER-UPT PERPUSTAKAAN UNDIP MATERI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit yang berada di bawah pimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari data Berita Resmi Statistik No. 13/02/Th. XV, yang dirilis pada Februari 2012, Pertumbuhan PDB pada tahun 2011 yaitu sebesar 6,5% dibandingkan dengan tahun 2010.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pasien memiliki hubungan yang erat dengan kualitas. Kualitas memberikan dorongan atau motivasi untuk menjalin ikatan pasien dengan rumah sakit. Adanya ikatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, organisasi penyedia layanan jasa berlombalomba untuk memberikan yang terbaik untuk pasien sebagai pelanggan rumah sakit. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan

Lebih terperinci

PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN PETUGAS DI BAGIAN PENDAFTARAN PADA PUSKESMAS SEMATANG BORANG PALEMBANG

PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN PETUGAS DI BAGIAN PENDAFTARAN PADA PUSKESMAS SEMATANG BORANG PALEMBANG PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN PETUGAS DI BAGIAN PENDAFTARAN PADA PUSKESMAS SEMATANG BORANG PALEMBANG Tutik Pebrianti 1), Sri Porwani 2) 1),2) Politeknik Darussalam Palembang Jalan

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa Magang merupakan syarat utama untuk melalui proses pendidikan. Mahasiswa tingkat akhir diwajibkan untuk melakukan magang di suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut. Dalam profesi kedokteran terdapat tiga komponen penting yaitu komponen ilmu dan teknologi kedokteran, komponen moral dan etik kedokteran, serta komponen hubungan interpersonal antara dokter dan pasien.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER PENINGKAT MUTU PUSKESMAS PENINGKAT MUTU PUSKESMAS PINKER PENINGKAT MUTU PUSKESMAS BAB I PENDAHULU A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi di abad 21 ini, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk memenangkan persaingan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN. Sesuai kebijaksanaan TNI AL pada saat itu, dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN. Sesuai kebijaksanaan TNI AL pada saat itu, dengan BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Umum Rumkital Marinir Cilandak Berawal dari sebuah klinik kecil di Cilandak, yang menempati suatu ruang di Mess

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab tujuan yang telah ditetapkan di awal penelitian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan jasa yang sangat dibutuhkan saat ini adalah jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa globalisasi ini, arus informasi dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi mendorong masyarakat umtuk memperhatikan derajat kesehatan demi menaikkan kualitas hidupnya melalui lembaga penyedia layanan kesehatan. Salah

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG PENINGKAT MUTU PUSKESMAS PENINGKAT MUTU PUSKESMAS SEMATG BORG PENINGKAT MUTU PUSKESMAS BAB I PENDAHULU A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu industri jasa kesehatan. Departemen Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan, yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Positivisme berakar pada pandangan teoritis August Comte dan Emile Durkheim

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Positivisme berakar pada pandangan teoritis August Comte dan Emile Durkheim BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma merupakan cara memandang atau pendekatan yang digunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang diperoleh. Positivisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Namun seiring berkembangnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka didapatkan kesimpulan bahwa: 1. Dari hasil kepuasan secara keseluruhan, sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan

Lebih terperinci

Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen dan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima

Lebih terperinci

ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Oleh : Deby Julia Laurena ( ))

ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Oleh : Deby Julia Laurena ( )) ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA (Studi deskriptif tentang analisis pelayanan prima dengan konsep A6 Ability, Attitude, Appearance, Attention, Action,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dari manajemen rumah sakit. Secara interen keberhasilan. kompleksitas manajemen rumah sakit, secara eksteren kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dari manajemen rumah sakit. Secara interen keberhasilan. kompleksitas manajemen rumah sakit, secara eksteren kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit perlu memiliki manajemen paling kompleks karena di dalamnya harus dikelola hubungan interpersonal yang terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorangpun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama, serta berusaha secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sama, serta berusaha secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu organisasi didirikan dengan alasan bahwa organisasi dapat mencapai sesuatu yang tidak dapat secara individu atau perorangan. Di dalam organisasi terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Pada prinsipnya kesehatan merupakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi serta peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara

Lebih terperinci

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI Halaman Judul Panduan. i Daftar isi. ii Keputusan Karumkital Marinir Cilandak... iii Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia terus berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan baru sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN BPJS DALAM HAL KEPUASAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN BPJS DALAM HAL KEPUASAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN BPJS DALAM HAL KEPUASAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014 I. KarakteristikResponden No. Responden : Umur : JenisKelamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sales promotion girl atau SPG merupakan sumber daya manusia dengan peran penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

STRATEGI DAHSYAT MENINGKATKAN JUMLAH PENABUNG DI BANK. Oleh : Kamas Komarudin,SE.,MM.

STRATEGI DAHSYAT MENINGKATKAN JUMLAH PENABUNG DI BANK. Oleh : Kamas Komarudin,SE.,MM. STRATEGI DAHSYAT MENINGKATKAN JUMLAH PENABUNG DI BANK Oleh : Kamas Komarudin,SE.,MM. Industri perbankan merupakan institusi kepercayaan, disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk tetap bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari. Berbagai macam sarana pelayanan kesehatan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu pula dengan teknologi dibidang kesehatan. Selain itu, juga kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan merupakan hal yang penting dalam usaha untuk membuat pelanggan tetap merasa nyaman dan betah dalam menggunakan jasa dari suatu perusahaan, jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Terhadap Penerapan Service Excellence Communication oleh. Customer Service Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo

BAB IV. A. Analisis Terhadap Penerapan Service Excellence Communication oleh. Customer Service Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo BAB IV ANALISIS PENERAPAN SERVICE EXCELLENCE COMMUNICATION OLEH CUSTOMER SERVICE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK SYARIAH MANDIRI KCP WONOCOLO A. Analisis Terhadap Penerapan Service Excellence

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010 Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu pembangunan nasional merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan oleh setiap individu untuk dapat mempertahankan hidupnya. Komunikasi mempunyai peran yang besar dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan publik yang bergerak di bidang jasa. Berdasarkan bentuk pelayan jasa yang diberikan, maka rumah sakit dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat baik dari sisi pelayanan maupun penemuaan-penemuan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat baik dari sisi pelayanan maupun penemuaan-penemuan dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam satu dasawarsa belakangan ini dunia medis mengalami perkembangan begitu pesat baik dari sisi pelayanan maupun penemuaan-penemuan dalam bidang pengobatan. Bukan

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu hak dasar manusia. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu hak dasar manusia. Hal ini tercantum dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak dasar manusia. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa kesehatan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan (www.bankernote.com/artikel.php, 22/02/2016, 21.45) adalah institusi kepercayaan, perbankan melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan (www.bankernote.com/artikel.php, 22/02/2016, 21.45) adalah institusi kepercayaan, perbankan melakukan kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri perbankan (www.bankernote.com/artikel.php, 22/02/2016, 21.45) adalah institusi kepercayaan, perbankan melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini ada sekitar dua belas (12) apotik yang letaknya sangat berdekatan,

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini ada sekitar dua belas (12) apotik yang letaknya sangat berdekatan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan apotik di kota Rangkasbitung Banten mengalami peningkatan, dan saat ini ada sekitar dua belas (12) apotik yang letaknya sangat berdekatan, yang mengakibatkan

Lebih terperinci