Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan Proses Pembuatan Tablet

Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan. 80 Universitas Sumatera Utara PLANT MEDAN

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

DITOLAK BAGIAN PENGAWASAN MUTU PHARMACEUTICAL INDUSTRIES MEDAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Lampiran 1. Blanko Laporan Hasil Pengujian Laboratorium LEMBAGA FARMASI DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT INSTALASI PENGAWASAN MUTU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

BAB III TINJAUAN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT MEDAN. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan memiliki personalia

BAB III CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB) dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB III METODE PERCOBAAN

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990

Produksi di Industri Farmasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat DITKESAD

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik pada tahun Saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

LAPORAN PRAKTIKUM. ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic)

DOKUMENTASI

LAPORAN PRAKTIKUM 8 PRAKTIKUM HPLC ANALISA TABLET VITAMIN C

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

Lampiran 1.Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat DITKESAD

2. Menentukan kadar berbagai tablet Vitamin C menggunakan metoda HPLC. HPLC(HighPerfomance Liquid Cromatografi)

Laporan Praktikum Analisa Tablet Vitamin C dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatograph)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Silakan tulis nama dan nim pada kertas satu lembar

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 %

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

BAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat DITKESAD

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Buah Stroberi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Aspek-aspek CPOB. Manajemen Mutu Personalia Bangunan dan Fasilitas Peralatan Sanitasi dan Higiene Produksi

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Standardisasi Obat Bahan Alam. Indah Solihah

AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat ITDITKESAD

Lampiran 1. Struktur organisasi Lembaga Farmasi Ditkesad berdasarkan Peraturan Kasad No. Perkasad/219/XII /2007 Tanggal KALAFI WAKALAFI

BAB II TINJAUAN UMUM. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB II TINJAUAN KHUSUS MAJOR INTEREST SDN BHD. Perusahaan ini dikelilingi oleh industri-industri lain yang tidak menghasilkan polusi

Lampiran 1. Prosedur Pengujian Kadar Kurkuminoid metode HPLC (High Perfomance Liquid Chromatography)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORANPRAKTIKUM AnalisaTabletVitaminCdenganHPLC (High PerformanceLiquidChromatography)

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Diagram alir proses maserasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terdepan, suatu industri harus mampu mengoptimalkan produksinya dalam

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lafiau ESELON PIMPINAN... ESELON PEMBANTU PIMPINAN / STAF... ESELON PELAKSANA KALAFIAU SESLA BAGPROD BAGUJIBANG

Transkripsi:

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Penimbangan Peleburan bahan Dasar krim (Fase minyak) Pencampuran Dengan ultra turrax Pelarutan zat aktif, Pengawet (Fase cair) -ph -Stabilitas krim Pencampuran Dengan mikser Karantina produk antara -Identifikasi -ph -Kadar zat berkhasiat -Homogenitas - Stabilitas Finished pack Pengisian ke tube Karantina produk ruahan pengemasan Karantina produk jadi Gudang obat jadi -Bobot rata-rata -Koofisien variasi -Identifikasi -ph -Kadar zat berkhasiat -Homogenitas -Koefisiensi Variasi

Lampiran 2. Bagan proses Pembuatan Tablet Penimbangan Pencampuran Granulasi basah Pengeringan di oven Granulasi Kering -LOD Lubrikasi / Penambahan Bahan pelicin Karantina produk antara -Kadar zat berkhasiat -LOD -Friabilitas -Bobot rata-rata -Waktu hancur -Kekerasan -Kadar zat berkhasiat -Disolusi* Finished pack Analysis Pencetakan Karantina produk Ruahan Pengemasan Karantina produk jadi Gudang Obat jadi -Identifikasi -Friabilitas -Bobot rata-rata -Waktu hancur -Kekerasan -Kadar zat berkhasiat -Disolusi* Keterangan :* Jika diperlukan

Lampiran 3. Bagan proses Pembuatan Kapsul Penimbangan Pengeringan avicel dan amilum -LOD Pencampuran -Kadar zat berkhasiat -LOD Karantina produk antara Pengisian ke cangkang kapsul Kelembaban mak 50% -Bobot rata-rata -Identifikasi -Waktu hancur -Disolusi - Kadar zat berkhasiat Karantina produk Ruahan Seleksi Pengemasan -Ukuran dan bobot 50 kapsul kosong -Warna dan bobot rata-rata 10 kapsul -Waktu hancur -Disolusi - Kadar zat berkhasiat Karantina produk jadi Finished pack Analysis Gudang obat jadi

Lampiran 4. Tugas Khusus TUGAS KHUSUS PROTOKOL VALIDASI PEMBERSIHAN MESIN CETAK RIMEK PROTOKOL VALIDASI Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Protokol Validasi Pembersihan Mesin cetak Rimek Produksi Paracetamol 500 mg tablet yang mengandung bahan aktif Acetaminofen dapat diterima dan disetujui untuk dilaksanakan. Disusun oleh : NAMA JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL Neila Assifa Fikri Hj. Nurjannah Supervisor Pengemasan Supervisor Tehnik & Pemeliharaan Analis Dikaji dan disetujui oleh : NAMA JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL Drs. H. Zulkarnaen, Apt Ihza Al amin, S. Si., Apt Zuraidah Ketua Tim Validasi Wakil Ketua Sekretaris

PENDAHULUAN Secara umum suatu alat dapat digunakan pada suatu tahapan proses dari pembuatan produk yang berbeda. Setelah digunakan, alat harus segera dibersihkan untuk menghindari terjadinya pencemaran silang. Prosedur pembersihan hendaknya mampu membersihkan residu Acetaminofen sehingga tidak akan mengkontaminasi produk selanjutnya. Tetapi metode pembersihan yang akan dilakukan tidak akan dapat menghilangkan residu Acetaminofen secara absolut. Oleh karena itu, metode pembersihan alat tersebut harus divalidasi untuk meyakinkan bahwa residu yang tersisa masih dalam batas penerimaan yang telah ditetapkan. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan secara kimia. SASARAN Untuk membuktikan secara tertulis bahwa metode pembersihan mesin cetak Rimek dengan Luas alat: 8755 cm 2, yang digunakan cukup efektif untuk menghilangkan residu bahan aktif Acetaminofen hingga batas yang telah ditetapkan, sehingga tidak akan mencemari produk sesudahnya. TUJUAN 1. Untuk membuat bukti tertulis efektivitas pembersihan dari prosedur pembersihan untuk mencapai batas residu yang telah ditetapkan. 2. Untuk membuktikan bahwa prosedur pembersihan tersebut dapat diterapkan secara konsisten dengan hasil yang sama. PENANGGUNG JAWAB Penanggung Jawab Produksi Memastikan bahwa semua peralatan telah dibersihkan sesuai protap pembersihan yang berlaku. Bekerja sama dengan tim validasi untuk melakukan validasi pembersihan. Tim Validasi Bertanggung jawab untuk menyiapkan protokol dan laporan validasi. Bertanggung jawab untuk melakukan validasi pembersihan.

Penanggung Jawab Pemastian Mutu Bertanggung jawab untuk memeriksa protokol dan laporan validasi. Bertanggung jawab untuk menerapkan semua rekomendasi yang diperoleh dari hasil validasi pembersihan. PROSEDUR PEMBERSIHAN Pembersihan mesin cetak Rimek dilakukan sesuai protap pembersihan alat tersebut. Proses validasi pembersihan dilaksanakan sesuai dengan protokol yang sudah ditetapkan. PENGAMBILAN CONTOH 1. Pembersihan alat dilakukan oleh karyawan produksi setelah alat tersebut digunakan. (Lampiran 1: Blanko Pembersihan Alat Produksi Paracetamol 500 mg Tablet). 2. Tim validasi bersama-sama dengan supervisor produksi akan memeriksa secara visual alat tersebut dan mengisi blanko daftar periksa yang tersedia (Lampiran 2 : Blanko Pemeriksaan Alat Secara Visual) 3. Pengambilan contoh (Lampiran 6 : Blanko Pemeriksaan Alat Secara Metode Apus). Pengambilan contoh dilakukan pada area yang dianggap kritis seperti lekukan pada alat, bagian-bagian sudut (sukar dibersihkan) dll. (Lampiran 5: Lokasi Sampling Masing-masing alat).

Pengambilan contoh dengan cara metode apus - Siapkan kapas apus - Cuci kapas dengan pelarut metanol kemudian peras - Masukkan ke dalam tabung reaksi, beri tutup (kapas siap digunakan untuk metode apus) - Letakkan frame 5 x 5 cm pada daerah yang akan disampling - Lakukan apus menggunakan kapas apus pada permukaan yang akan diambil contoh, pertama horizontal kemudian vertikal hingga semua permukaan terapus (lihat gambar). Lakukan apus sebanyak 2 kali dengan menggunakan kapas yang sama. Ulangi dengan kapas yang baru. 5 cm 5 cm - Masukkan kembali kapas apus tersebut di atas ke dalam tabung reaksi, tutup masing-masing tabung reaksi. - Beri identitas contoh yang diambil Nama alat : Tempat pengambilan contoh : Tanggal pengambilan contoh :

Prosedur pengambilan contoh : Yang mengambil contoh : Nama produk sebelumnya : Paraf : - Jumlah contoh yang diambil disesuaikan dengan kondisi alat KRITERIA PENERIMAAN Cara Visual Alat dinyatakan bersih jika semua permukaan alat/mesin termasuk bagian yang sukar dibersihkan tidak meninggalkan sisa produk sebelumnya. Jika hasil pemeriksaan masih ditemukan sisa produk sebelumnya, bilas kembali alat tersebut sampai bersih. Batas Penemuan Analisis Metode HPLC Alat dinyatakan bersih dari sisa bahan aktif Acetaminofen jika kandungan bahan aktif Acetaminofen dalam alat Super Mixer tidak lebih dari 10 ppm. KESIMPULAN DAN LANGKAH PERBAIKAN (JIKA DIPERLUKAN) Bila hasil pemeriksaan terhadap contoh yang diambil dari Mesin cetak rimek menunjukkan jumlah residu Acetaminofen di bawah 10 ppm, maka protap pembersihan alat tersebut dapat digunakan dan tervalidasi. Bila hasil pemeriksaan residu Acetaminofen melebihi 10 ppm, maka prosedur pembersihan alat harus ditinjau ulang dan diperbaiki untuk nantinya divalidasi kembali.

LAMPIRAN 1. Blanko pembersihan Mesin cetak Rimek 2. Blanko pemeriksaan alat secara visual 3. Daftar alat yang kontak langsung dengan Paracetamol 4. Daftar produk yang memakai alat/mesin cetak Rimek yang sama dengan Paracetamol 5. Lokasi sampling untuk mesin cetak Rimek 6. Blanko pemeriksaan alat secara apus 7. Preparasi sampel dan metode uji 8. Alur proses pembuatan paracetamol 9. Gambar lokasi sampling mesin/alat yang digunakan dalam produksi Paracetamol 500 mg tablet LAMPIRAN 1 BLANKO PRODUKSI PARACETAMOL 500 mg TABLET Produk : No. Bets : No. Protap Pembersihan Protap Prod Farm. 001 Protap Prod Farm. 200 Gayung Nama alat Tanggal Nama Pelaksana Mesin cetak tablet Rimek Paraf Pengawas : Pengawas : Paraf : Paraf :

LAMPIRAN 2 BLANKO PEMERIKSAAN ALAT SECARA VISUAL Produk : No. Bets : No. Protap Alat Yang Diperiksa Hasil Nama Tgl Pembersihan Bersih Kotor Pengawas Protap Prod Gayung Farm. 001 Protap Prod Mesin cetak tablet Rimek Farm. 200 CATATAN : PROTOKOL VALIDASI LAMPIRAN 3 DAFTAR ALAT/MESIN YANG KONTAK LANGSUNG DENGAN PARACETAMOL No. 1. Gayung 2. Mesin Cetak Tablet Rimek Nama Alat

LAMPIRAN 4 DAFTAR PRODUK YANG MEMAKAI ALAT YANG SAMA DENGAN PARACETAMOL 500 mg TABLET 1. Antalgin 500 mg Tablet 2. Glyceril Guaiacholat 10 mg 3. B Compleks Tablet LAMPIRAN 5 LOKASI SAMPLING UNTUK TIAP PERALATAN PRODUKSI PARASETAMOL 500 mg TABLET No. Alat/Mesin Lokasi Sampling 1. Gayung - Bagian Kanan - Bagian Dasar - Bagian Tangkai 2. Mesin Cetak Tablet Rimek - Bagian Hopper - Bagian punch/die - Bagian pengisi die - Jalur keluar tablet

Produk : No. Bets : LAMPIRAN 6 BLANKO PEMERIKSAAN ALAT SECARA APUS No. Protap Pembersihan Protap Prod Farm. 001 Lokasi sampling Gayung : - Bagian Kanan - Bagian Dasar - Bagian Tangkai Luas Area 25 cm 2 25 cm 2 25 cm 2 Nama Pelaksana Tgl Paraf Protap Prod Farm. 200 Mesin cetak tablet Rimek : - Bagian Hopper - Bagian punch/die - Bagian pengisi die - Jalur keluar tablet 25 cm 2 25 cm 2 25 cm 2 25 cm 2

LAMPIRAN 7 PREPARASI SAMPEL DAN METODA UJI I. Preparasi Sampel a. Apus dilakukan untuk peralatan yang sulit dibersihkan. b. Tentukan daerah yang akan di apus untuk tiap peralatan. c. Masukkan kapas apus ke dalam pelarut metanol, peras hingga kering. d. Lakukan apus sebanyak 2 kali arah vertikal dan horizontal dengan menggunakan kapas apus yang sama pada permukaan yang akan diambil contoh. e. Masukkan masing-masing kapas hasil apus ke dalam tabung reaksi bertutup. f. Tambahkan metanol 10 ml ke dalam tabung reaksi tersebut. g. Kocok menggunakan Vortex Mixer selama 2 menit. h. Saring dengan menggunakan saringan 0.45 μm. i. Periksa masing-masing larutan dengan menggunakan metoda HPLC dengan kondisi pengukuran sebagai berikut: Panjang gelombang maksimum ( λ ) : 235 nm Kolom : Inertsil ODS-3 Panjang kolom : 15 cm Posisi kolom : normal Volume inject : 20 μl Aliran pompa : 1.0 ml / menit Run time : 3.5 menit Sensitivitas : 1 AUFS II. Lampirkan kromatogram hasil pengukuran. III. Lakukan semua perhitungan. IV. Bandingkan hasil pengukuran dengan kriteria penerimaan.

LAMPIRAN 8 ALUR PROSES PARACETAMOL 500 mg TABLET ALUR PROSES Pencampuran awal ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Super mixer 2. Container plastik Granulasi Basah Pengeringan Granulasi kering 1. Gayung 2. Rotary Wet Granulator 3. Container stainless steel Oven 1. Comminuting Fitzmill 2. Container plastik 3. Container stainless steel 4. Siduk stainless steel Pencampuran akhir V-Mixer Pencetakan 1. Timbangan 2. Siduk Stainless steel 3. Deduster 4. Tong plastik 5. Mesin cetak tablet Penyetripan Counting Mesin Hi Pack 1. Chinew JB-2

LAMPIRAN 9 GAMBAR LOKASI SAMPLING MESIN/ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRODUKSI PARACETAMOL 500 mg TABLET Mesin Cetak tablet Rimek